You are on page 1of 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pemeriksaan IVA dan Pap Smear

Disusun oleh:

Eva Sekar Herdayani


P1337420216101
II C

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pemeriksaan IVA dan Pap Smear

Bidang Studi : Mata Kuliah Keperawatan Maternitas


Topik : Pemeriksaan Pap Smear dan IV
Sub Topik : a. Pengertian pap smear dan IVA.
b. Kategori atau klasifikasi pap smear dan IVA
c. Fungsi Pap Smear dan IVA
d. Keuntungan pap smear dan IVA
e. Syarat dilakukan pap smear dan IVA
f. Cara Melakukan pap smear dan IVA
Sasaran : Pasien yang berkunjung ke Puskesmas I Baturraden
Hari/ tanggal : Rabu, 31 Januari 2018
Waktu : 30 menit
Tempat : Puskesmas I Kalibagor
Penyuluh : Eva Sekar Herdayani

A. Latar Belakang
Berdasarkan data WHO penyakit kanker merupakan penyebab kematian
terbanyak di dunia, dimana kanker sebagai penyebab kematian nomor 2 di dunia sebesar
13% setelah penyakit kardiovaskular. Setiap tahun, 12 juta orang di dunia menderita
kanker dan 7,6 juta diantaranya meninggal dunia. Diperkirakan pada 2030 kejadian
tersebut dapat mencapai hingga 26 juta orang dan 17 juta di antaranya meninggal akibat
kanker, terlebih untuk negara miskin dan berkembang kejadiannya akan lebih cepat.
Kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher
rahim. Sedangkan pada laki-laki adalah kanker paru dan kanker kolorektal.
Untuk menghindari penyakit kanker di wilayah rahim, sebagian besar dokter ahli
kandungan menyarankan agar wanita melakukan pap smear secara teratur setahun sekali.
Cara itu bisa mendeteksi kanker pada stadium awal sehingga proses penyembuhan bisa
dilakukan. Dari semua kanker yang menyerang wanita, hanya kanker serviks yang bisa
dicegah dengan vaksinasi. Karena hanya kanker serviks yang disebabkan oleh virus HPV.
Selain pap smear, melakukan pemeriksaan dengan metode Inspeksi Visual Asam Asetat
(IVA) juga bisa dilakukan sebelum diberikan vaksin. Layanan IVA sudah bisa dilakukan
dipuskesmas terdekat, biayanya pun hanya berkisar Rp 20.000 per orang. Proses IVA
dilakukan dengan cara membuka vagina untuk kemudian diberikan Asam Asetat. Setelah
beberapa saat, para bidan atau dokter akan mengetahui apakah wanita itu perlu diberi
vaksin atau tidak.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan Setelah diberikan penyuluhan, peserta
diharapkan mengetahui tentang pemeriksaan Pap Smear dan IVA .
2. Tujuan Khusus
a. Peserta mengetahui tentang pengertian Pap Smear dan IVA.
b. Peserta mengetahui tentang fungsi Pap Smear dan IVA.
c. Peserta mengetahui tentang cara pemeriksaan Pap Sear dan IVA .
C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
D. Kegiatan
No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan:
 Penyampaian Salam  Membalas salam
 Perkenalan  Memperhatikan
 Menjelaskan topik  Memperhatikan dan memberi
penyuluhan respons
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
 Kontrak Waktu  Memperhatikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
 Mengkaji pengetahuan  Memperhatikan penjelasan dan
awal peserta tentang mencermati materi
topik yang akan  Menanyakan hal-hal yang belum
disampaikan. jelas
 Penyampaian materi
 Sesi tanya jawab
3. 5 menit Evaluasi:
 Memberi kesempatan - Partisipasi Aktif
bertanya
 Memberikan pertanyaan - Menjawab pertanyaan yang
lisan (menanyakan diberikan
kembali )
4. 5 menit Terminasi:
 Menyimpulkan hasil  Memperhatikan
penyuluhan
 Mengakhiri dengan salam  Menjawab Salam

E. Media
1. Media : Leaflet
2. Sarana : Puskesmas I Kalibagor
F. Evaluasi
1. Evaluasi Hasil
Ibu dapat mengerti dan memahami serta dapat menjawab pertanyaan yang
disampaikan oleh mahasiswa tentang materi yang telah disampaikan
2. Evaluasi proses
Pada saat dilakukan penyuluhan, ibu kooperatif dengan adanya pertanyaan. Proses
penyampaian informasi / penyuluhan berlangsung lancar dan tepat waktu serta
dihadiri oleh audience yang datang.
MATERI PENYULUHAN
IVA dan Pap Smear

A. IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)


1. Definisi IVA
IVA ( inspeksi visual asam asetat) merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks)
dengan cara melihat lansung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas
leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5%.
2. Tujuan IVA
Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan pengobatan
dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Untuk mengetahui kelainan yang
terjadi pada leher rahim.
3. Kategori Pemeriksaan IVA
Kategori pemeriksaan IVA, yaitu:
1) IVA negatif, maka akan menunjukkan leher rahim normal,
2) IVA radang, serviks dengan radang (servisitis) atau kelainan jinak lainnya
(polip serviks),
3) IVA positif, adalah ditemukan bercak putih (aceto white epithelium), inilah
gejala prakanker.
4) IVA-kanker serviks, pada tahap ini sangat sulit menurunkan temuan stadium
kanker serviks.
Walaupun begitu akan bermanfaat bagi penurunan kematian akibat kanker serviks bila
ditemukan masih pada stadium invasif dini (stadium IB-IIA).
4. Orang-orang yang dirujuk untuk test IVA
Orang-orang yang dirujuk untuk tes IVA adalah:
1) setiap wanita yang sudah/ pernah menikah,
2) wanita yang beresiko tinggi terkena kanker serviks, seperti perokok, menikah
muda, sering berganti pasangan,
3) memiliki banyak anak,
4) mengidap penyakit infeksi menular seksual.
5. Keunggulan IVA
Keunggulan IVA yaitu:
(1) sederhana,
(2) murah,
(3) cepat,
(4) hasil segera diketahui,
(5) pelatihan kepada tenaga kesehatan lebih mudah dilakukan.
B. Pap Smear
1. Definisi Pap Smear
Pap smear merupakan sebuah tes yang dapat memeriksa keadaan sel-sel pada serviks
(leher rahim) dan vagina. Dengan pemeriksaan rutin, perubahan sel-sel yang mungkin
bisa berkembang menjadi kanker atau sudah menjadi kanker bisa terdeteksi.
Untuk memeriksa kanker serviks, dokter menggunakan alat bernama spekulum yang
dimasukkan ke dalam mulut vagina. Alat ini bisa memperluas lapang pandang dengan
membuka mulut vagina sehingga area serviks dan vagina bisa diperiksa lebih teliti.
Setelah itu, sampel sel-sel pada serviks akan diambil memakai spatula (seperti sendok
kecil bertangkai panjang) plastik dan sikat kecil. Sel-sel tersebut kemudian dikirim ke
laboratorium untuk diuji.
Tes ini biasanya memakan waktu sekitar lima menit. Selama prosedur, Anda tidak
perlu tegang karena kebanyakan wanita tidak merasakan rasa sakit saat melakukan
pap smear.Saat melakukan pap smear, dokter bisa juga mengkombinasikannya dengan
tes human papillomavirus (HPV), khususnya buat wanita berusia 30 tahun ke atas.
HPV adalah sebuah virus yang menyebabkan infeksi menular seksual, yang dapat
menyebabkan kanker serviks pada beberapa wanita.
2. Tujuan pap smear
Tujuan dari pap smear ini adalah :
1) Menemukan sel abnormal atau sel yang dapat berkembang menjadi kanker
termasuk infeksi HPV.
2) Untuk mendeteksi adanya pra-kanker, ini sangat penting ditemukan sebelum
seseorang menderita kanker.
3) Mendeteksi kelainan – kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim.
4) Mendeteksi adanya kelainan praganas atau keganasan servik uteri.
3. Klasifikasi Pap Smear
Sedangkan klasifikasi menurut Papanicolau adalah sebagai berikut :
a. Kelas I : Hanya ditemukan sel-sel normal.
b. Kelas II : Ditemukan beberapa sel atipik, akan tetapi tidak ada bukti keganasan.
c. Kelas III : Gambaran sitologi mengesankan ,tetapi tidak konklusif keganasan.
d. Kelas IV: Gambaran sitologi yang mencurigakan keganasan.
e. Kelas V : Gambaran sitologi yang menunjukkan keganasan.
Interpretasi hasil pap test menurut Papanicolaou :
a. Kelas I : Identik dengan normal smear pemeriksaan ulang 1 tahun lagi.
b. Kelas II : Menunjukkan adanya infeksi ringan non spesifik, kadang disertai:
1) Kuman atau virus tertentu.
2) Sel dengan kariotik ringan.
3) Pemeriksaan ulang 1 tahun lagi, pengobatan yang sesuai dengan kausalnya
4) Bila ada erosi atau radang bernanah, pemeriksaan ulang 1 bulan setelah
pengobatan.
c. Kelas III : Ditemukannya sel diaknostik sedang dengan keradangan berat. Periksa
ulang 1 bulan sesudah pengobatan
d. Kelas IV : Ditemukannya sel-sel yang mencurigakan ganas dalam hal demikian
daapat ditempuh 3 jalan, yaitu :
1) Dilakukan biopsi.
2) Dilakukan pap test ulang segera, dengan skreping lebih dalam diambil 3
sediaan
3) Rujuk untuk biopsi konfirmasi.
e. Kelas V : Ditemukannya sel-sel ganas. Dalam hal ini seperti ditempuh 3 jalan
seperti pada hasil kelas IV untuk konfirmasi.
4. Sasaran Pap Smear
a. Ahli-ahli di Marie Stopes International menganjurkan agar kita melakukan Pap
Smear setiap tahun baik wanita yang sudah menikah atau wanita yang sudah
pernah melakukan hubungan seksual.
b. American Cancer Society petulisannya :” Cancer Related Health Check Up “
menganjurkan sebagai berikut :
1) Pap test setahun sekali bagi wanita antara umur 40-60 tahun dan juga bagi
wanita di bawah 20 tahun yang seksual aktif.
2) Sesudah 2x pap test (-) dengan interval 3 tahun dengan catatan bahwa wanita
resiko tinggi harus lebih sering menjalankan pap test (Tim PKTP, RSUD Dr.
Soetomo / FK UNAIR,2000)
c. The British Medical Association Family Health Encyclopedia menganjurkan bahwa
seseorang wanita harus melakukan Pap Smear dalam 6 bulan setelah pertama kali
melakukan Pap Smear dalam 6 bulan setelah pertama kali melakukan hubungan
seksual, dengan Pap Smear kedua 6-12 bulan setelah Pap Smear pertama dan
hasil diberikan adalah normal pada selang waktu 3 tahunan selama masa
hidupnya.
5. Kelebihan Pap Smear :
a. Bisa dilakukan di berbagai rumah sakit dan bahkan ada di tingkat Puskesmas.
b. Biaya pemeriksaan relatif murah dan terjangkau.
DAFTAR PUSTAKA

Varney, Helen. 2007, Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4, Jakarta : EGC.
Wijaya Delia. 2010. Pembunuh Ganas Itu Bernama Kanker Servik. Yogyakarta :
Sinar Kejora
Sukaca E. Bertiani. 2009. Cara Cerdas Menghadapi KANKER SERVIK (Leher
Rahim). Yogyakarta: Genius Printika
Samadi Priyanto .H. 2010. Yes, I Know Everything About KANKER SERVIK.
Yogyakarta : Tiga Kelana
Novel S.Sinta dkk. 2010. Kanker Serviks dan Infeksi Human Pappilomavirus
(HPV). Jakarta : Javamedia Network
Setiati, Eni. (2009). Waspada 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Yogyakarta: Andi
Offset

You might also like