Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa, karena atas kehendakNya
materi kesehatan mental ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi tugas bagian kedokteran jiwa.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memapartakan materi mengenai retardasi
mental pada anak
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca mengenai materi
retardasi mental pada anak. Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini penulis
mengalami banyak kesulitan , namun karena dukungan berbagai pihak makalh ini
dapat terselesaikan walapun masih ada yang harus diperbaiki.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu
mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca. Sehingga penulis dapat menyusun
makalah yang lebih baik lagi untuk selanjutnya.
Medan,
Penulis
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi
3
dengan latar belakang adanya retardasi mental berat . keadaan ini
menimbulkan kesulitan pada saat menentukan kategori diagnosis.
Penilaian tingkat kecerdasan harus berdasarkan semua informasi
yang tersedia termasuk temuan klinis , perilaku adaptif (yang dinilai dalam
kaitan dengan latar belakang budayanya) dan hasil psikometrik.
Untuk diagnostic yang pasti harus ada penurunan tingkat
kecerdasan yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan adaptasi
terhadap tuntutan dari lingkungan social biasa sehari-hari
Gangguan jiwa dan fisk yang menyerta retardasi mental
mempunyai pengaruh besar pada gambaran klinis dan penggunaan dari
semua keterampilan nya
Penilaian diagnostic adalah terhadap kemampuan umum bukan
terhadap suatu area tertentu yang spesifik dari hendayab atau
keterampilan.
2.4 Klasifikasi Berdasarkan PPDGJ 3
2.4.1 Retardasi Mental Ringan (F70)
Bila menggunakantes IQ baku yang tepat, maka IQ berkisar
anatara 50 sampai 69 menunjukkan retardasi mental ringan.
Pemahaman dari penggunaaan Bahasa cenderung terlambat pada
berbagai tingkat, dan masalah kemampuan berbicara yang
mempengaruhi perkembangan kemandirian dapat menetap sampai
dewasa. Walaupun mengalami keterlambatan dalam kemampuan
Bahasa tetapi sebagian besar dapat mencapai kemampuan berbicara
untuk keperluan seharihari. Kebanyakan juga dapat mandiri penuh
dan merawat diri sendiri dan mencapai kerampilan praktis dan
ketrampilan rumah tangga, walaupuntingkat perkembangannya
agak lambat daripada normal. Kesulitan utamanya biasanya tampak
dalam pekerjaan sekolah yang bersifat akademik, dan banyak
masalah khususNdalam membaca dan menulis
Etiologi organic hanya dapat diidentifikasi pada sebagian kecil
penderita. Keadaan lain yang menyertai seperti autisme, gangguan
4
tingkah laku atau disabilitas fisikdapat ditemukan dalam berbagai
proporsi. Bila terdapat gangguan demikian, maka harus diberi kode
diagnosis sendiri.
2.4.2 Retardasi Mental Sedang (F71)
IQ biasanya dibawah 20
5
Pemahaman dan penggunaan bahasa terbatas, paling banter
mengerti perintah dasar dan mengajukan permohonan sederhana.
Keterampilan visuo-spasial yang paling dasar dan sederhana
tentang memilihdan mencocokan mungkin dapat dicapainya, dan
dengan pengawasan dan petunjuk yang tepat penderita mungkin
dapat sedikit ikut melakukan tugas praktis dan rumah tangga.
Suatu etiologi organik dapat diidentifikasi pada sebagian besar
kasus.
Biasanya ada disabilitas neurologik dan fisik lain yang berat yang
mempengaruhi mobilitas, seperti epilepsi dan hendaya daya lihat
dan daya dengar. Sering ada gangguan perkembangan pervasif
dalam bentuk sangat berat khusunya autisme yang tidak khas,
terutama pada penderita yang dapat bergerak.
2.4.5 Retardasi Mental Lainnya (F78)
6
trauma terhadap rahim /uterus atau keracunan jaringan. Peristiwa-
peristiwa ini memberi pengaruh terhadap bentuk dan fungsi susunan
saraf pusat.
2.6 Penatalaksanaan
7
BAB 3
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
1. W. Edith Humris dan Pleyte. Retardasi mental : dalam Buku ajar psikiatri
edisi 4. Badan penerbit FKUI: Jakarta.2013
2. Departemen kesehatan R.I , Direktorat jendral pelayanan medik: Pedoman
penggolongan dan diagnosis gangguan jiwa III (PPDGJ III) Dan DSM-5.
2016