You are on page 1of 11

Syifa’ MEDIKA, Vol.8 (No.

1), September 2017

Tinjauan Dasar
Berbagai Prosedur Bedah Kuku

Nia Ayu Saraswati1, Eva Krishna Sutedja2, Jono Hadi Agusni3


1-3
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran/Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
Submitted: July 2017 |Accepted: August 2017 |Published: September 2017

Abstrak

Bedah kuku termasuk tindakan yang tidak rutin dilakukan pada praktik kedokteran. Tindakan ini
menjadi tantangan bagi para klinisi karena memerlukan tindakan bedah rapi yang teliti. Bedah kuku
dapat dilakukan untuk penegakan diagnosis maupun terapi berbagai kasus tumor jinak atau ganas,
kasus-kasus inflamasi, dan trauma pada kuku. Beragam jenis tindakan bedah kuku memiliki prinsip
yang berbeda sesuai dengan patologi kelainan kuku dan letak pada unit kuku yang terkena.
Pembedahan pada kuku terutama pada matriks kuku sangat berisiko menimbulkan komplikasi seperti
distrofi kuku. Tujuan pembedahan seringkali tidak tercapai pada pengambilan jaringan biopsi, karena
spesimen tidak memadai untuk dilakukan pemeriksaan histopatologis yang disebabkan tindakan bedah
yang tidak tepat. Oleh karena itu, penting bagi para klinisi untuk dapat memahami berbagai teknik
bedah kuku.

Kata kunci: bedah kuku, prinsip dasar

Abstract

Nail surgery is not widely performed in medical practice. It becomes a challenge for clinicians due to
its delicate and careful surgical technique. It can be used to confirm the diagnosis and to treat various
cases of benign or malignant tumors, inflammatory nail diseases, and traumatic nail. Various types of
nail surgery technique have different principle based on pathology of nail abnormalities and location of
the abnormal nail unit. Nail surgery, especially those involving the nail matrix, commonly caused
complications such as nail dystrophy. The goal of surgery is often not achieved when biopsy specimen
is not adequate for histopathologic examination due to inappropriate surgery. Therefore, it is important
for clinicians to understand various nail surgical techniques.

Keyword: nail surgery, basic principles

Pendahuluan surgery) dan bedah tangan (hand surgery).4


Bedah kuku termasuk tindakan yang Tindakan bedah kuku dilakukan dengan
tidak rutin dilakukan pada praktik beberapa tujuan, antara lain menghilangkan
kedokteran, baik oleh dokter umum, ahli tumor lokal di kuku, mengobati infeksi
1
bedah, maupun dokter kulit. Walaupun kuku, mengurangi rasa nyeri akibat trauma
bukan tindakan yang sulit untuk atau ingrown nails, menegakan diagnosis
dikerjakan, tindakan ini memerlukan dengan biopsi, atau bertujuan estetika pada
2,3
tindakan bedah rapi yang teliti. Bedah kasus-kasus kelainan kuku kongenital
4,5
kuku merupakan salah satu cabang maupun didapat.
keilmuan bedah kulit (dermatological

Korespondensi : niaayusaraswati@yahoo.com
15
Syifa’ MEDIKA, Vol.8 (No.1), September 2017

Tidak adanya tekanan dari lempeng


Pembahasan
kuku akan menyebabkan ekspansi jaringan
Beragam tindakan bedah kuku telah
lunak distal kuku, sehingga akan menutupi
banyak dikenal, mulai tindakan sederhana
saat lempeng kuku baru tumbuh.5 Oleh
dan umum dilakukan seperti avulsi kuku,
karena itu, pascaavulsi kuku, sebaiknya
hingga tindakan bedah kuku yang lebih
lempeng kuku dapat diposisikan kembali
rumit seperti ekstirpasi tumor di kuku
dan dijahit pada kedua sisi lateral lempeng
hingga tindakan flap.1 Pada artikel ini,
kuku pada lekukan lateral kuku. Jika tidak
pembahasan dibagi berdasarkan atas lokasi
memungkinkan, dapat digunakan perban,
anatomi kuku, yaitu di lempeng kuku,
polyurethane sponge, atau suatu prosthetic
matriks kuku, bantalan kuku, lekukan kuku
splint, contohnya polypropylene foil untuk
proksimal dan distal, serta pembahasan
mengganti lempeng kuku agar dislokasi
khusus mengenai biopsi kuku.
bagian distal kuku tidak terjadi.8 Tindakan
avulsi kuku total merupakan tindakan pada
Bedah Lempeng Kuku
kuku yang paling sering dilakukan baik
Tindakan avulsi kuku adalah salah
secara bedah, non-bedah, atau melalui suatu
satu tindakan pada lempeng kuku yang
prosedur kimia.9
paling umum dilakukan. Avulsi kuku dapat
Avulsi kuku dapat dilakukan melalui
dilakukan total maupun parsial.6
bagian distal (distal approach) atau
proksimal kuku (proximal approach).5,9
a. Avulsi Kuku Total
Prosedur melalui distal kuku lebih sering
Avulsi kuku merupakan tindakan
dilakukan dengan memisahkan lempeng
pemisahan lempeng kuku dari struktur
kuku dari bantalan kuku pada hiponikium.9
sekelilingnya.5 Avulsi kuku dapat
Prosedur dimulai dengan memasukan
dilakukan dengan tujuan untuk melakukan
elevator septum pada lekukan proksimal
pemeriksaan pada jaringan di bawah
kuku hingga lekukan proksimal kuku
lempeng kuku atau untuk menghilangkan
terpisah dari lempeng kuku. Kemudian
rasa nyeri pada keadaan trauma jaringan
elevator dipindahkan ke bawah lempeng
lunak.3,5 Tindakan ini dapat berupa suatu
kuku melalui hiponikium hingga mencapai
terapi tambahan onikomikosis untuk
area matriks yang merupakan tempat
mengurangi ukuran masa, dapat juga
lempeng kuku melekat lebih longgar pada
sebagai bagian terapi paronikia akut,3 dan
7 jaringan di bawahnya.3 Sisi lateral lempeng
ingrowning toe nai. Avulsi kuku total tidak
kuku harus seluruhnya terlepas, setelah itu
dilakukan, kecuali sangat diperlukan,
dilakukan ekstraksi lempeng kuku dengan
karena menyebabkan bantalan kuku bagian
sturdy hemostat dengan arah ke atas dan
distal menjadi menyusut dan kuku
memutar hingga seluruh lempeng kuku
mengalami dislokasi bagian distal.5
terlepas.5 Prosedur avulsi kuku total (distal

16
Syifa’ MEDIKA, Vol.8 (No.1), September 2017

Gambar 2. Avulsi Kuku Total 5


Gambar 1. Avulsi Kuku Total (Distal A. Avulsi kuku distal
Approach) 6 B. Avulsi kuku proksimal

approach) terlihat dalam gambar 1. dengan melakukan avulsi kuku parsial.10


Prosedur avulsi kuku melalui bagian Pada tindakan ini hanya sebagian lempeng
proksimal kuku pada prinsipnya sama kuku yang akan dibebaskan dari bantalan
dengan melalui distal kuku, dimulai dengan kuku. Instrumen yang digunakan adalah
membebaskan area lekukan kuku proksimal English anvil nail splitter atau dapat juga
seperti pada distal approach. Kemudian digunakan double-action bone rongeur.3,5
elevator septum tetap di area proksimal Pada onikomikosis subungual distolateral,
kuku dan didorong hati-hati hingga berada segmen lateral dan atau medial lempeng
di bawah dasar lempeng kuku. Instrumen kuku dilakukan avulsi parsial. Tindakan
diposisikan mengikuti lekukan natural avulsi parsial pada ibu jari kaki
lempeng kuku, hingga seluruh bagian memungkinkan lempeng kuku normal tetap
subungual terkena. Setelah semua bagian ditinggalkan sehingga berguna sebagai
lempeng kuku terbebas dari bantalan kuku, tekanan balik terhadap jaringan lunak kuku
lempeng kuku akan mudah terlepas. saat berjalan, sehingga dinding kuku bagian
Pendekatan ini disarankan pada kuku distal akan tetap kokoh.5
dengan area subungual melekat erat dengan Pada onikomikosis subungual
lempeng kuku, atau saat dilakukan proksimal, lempeng kuku bagian distal yang
pemisahan subungual dengan spatula pada tidak mengalami infeksi masih dapat
daerah hiponikium terjadi trauma, sehingga dipertahankan dengan melakukan potongan
tindakan harus dimulai dari bagian transversal pada bagian proksimal lempeng
5
proksimal kuku. Perbedaan kedua kuku.5 Selain itu, dengan potongan
pendekatan avulsi kuku total dapat terlihat transversal ini dapat dilakukan pada kasus
dari gambar 2. melanonikia longitudinal.11 Gambar 3
berikut menunjukan gambaran teknik avulsi
b. Avulsi Kuku Parsial parsial (potongan transversal),5 dan gambar
Berbagai komplikasi yang timbul 4 menunjukan teknik avulsi parsial
9
akibat avulsi kuku total dapat dikurangi (proximal approach).

17
Syifa’ MEDIKA, Vol.8 (No.1), September 2017

Gambar 3. Avulsi Kuku Par sial (Proxim al Gambar 4. Avulsi Kuku Par sial (Distal
Approach) Potongan Transversal 5 approach) 6

c. Avulsi Kuku Trap Door distal, kemudian mengangkatnya ke atas,


Tindakan avulsi kuku trap door tanpa melepaskan lempeng kuku bagian
merupakan modifikasi dari teknik avulsi proksimal dari jaringan dibawahnya,5,11
kuku total,5,11 Tindakan ini dilakukan untuk sehingga terlihat seperti pintu jerat (trap
melihat matriks kuku bagian distal, door)5 atau kap mobil (hood of car).8 Bagian
bantalan kuku, dan hiponikum lebih jelas matriks kuku yang lebih proksimal dapat
dengan mengangkat hampir seluruh lebih terlihat dengan membuat dua sayatan
lempeng kuku sehingga seluruh bantalan miring di lekukan kuku proksimal sehingga
kuku terlihat kecuali bagian paling akan membebaskan bagian lateral pintu jerat
proksimal matriks kuku dan eponikium.11 tersebut,11 seperti terlihat pada gambar 5.
Avulsi trap door digunakan pada kasus
eritronikia longitudinal yang membutuhkan Bedah Bantalan Kuku
biopsi matriks kuku bagian distal atau Bantalan kuku dapat terkena trauma
kasus-kasus lain yang membutuhkan biopsi, yang menimbulkan adanya subungual
terapi, dan eksplorasi luas pada matriks hematoma.5,8 Hematoma akan terlihat segera
atau bantalan kuku, tetapi dengan dan terasa sangat nyeri setelah trauma.5,6
memperkecil trauma pada daerah kutikula, Jika hematoma terjadi pada < 25% kuku,
epinikum, dan lekukan kuku bagian disebut hematoma parsial. Pada keadaan
proksimal.5,11 Hal tersebut dapat tersebut dilakukan drainase dengan
menurunkan risiko terjadinya paronikia dan menggunakan skalpel atau klip panas
11
pterigium dorsal pascaoperasi. sebagai kauter pada lempeng kuku hingga
Langkah-langkah prosedur ini hampir mencapai daerah hematoma di subungual.5
sama dengan tindakan avulsi kuku total Saat darah keluar, nyeri akan berkurang.5,6
yang dimulai dari distal kuku. Saat Prosedur terapi hematoma parsial dapat
mencapai bagian proksimal, hemostat dilihat pada gambar 6.
dipakai memegang lempeng kuku bagian

18
Syifa’ MEDIKA, Vol.8 (No.1), September 2017

11
Gambar 5. Avulsi Kuku T rap Door Gambar 7. Eksisi Longitudinal pada
Bantalan Kuku 6

Gambar 8. Eksisi Shave pada Matriks


Gambar 6. Ter api Hematoma Par sial 5 Kuku. NP: nail plate, LM: longitudinal
melanonychia, RNP: reclined nail plate,
RPNF: reclined proximal nail fold 4

Jika hematoma terjadi pada > 25% trauma atau dari ibu jari.8
kuku, menunjukan suatu trauma bantalan Hematoma dapat berlangsung kronis,
kuku yang berat.5 Pada keadaan tersebut biasanya tidak terasa nyeri dan disebabkan
harus dilakukan pemeriksaan radiologis adanya mikrotrauma yang berulang karena
untuk menyingkirkan adanya fraktur tulang penggunaan sepatu yang kekecilan atau
3,5,8
falang. Lempeng kuku secara perlahan aktivitas olahraga.3,5 Gambarannya berupa
dan hati-hati dilakukan avulsi, lalu adanya pigmentasi yang serupa dengan
dilakukan evakuasi hematoma pada suatu keganasan kuku seperti melanoma.
5,6
bantalan kuku. Jika terdapat laserasi Pada keadaan tersebut, dermoskopi dapat
bantalan kuku, segera lakukan pembersihan membantu diagnosis.5 Jika diagnosis tetap
luka dengan antiseptik dan jahit dengan belum dapat disimpulkan, dapat dilakukan
benang 6/0 yang diserap. Setelah itu, insisi dengan skalpel pada bagian distal dan
lempeng kuku diposisikan kembali dan proksimal area pigmentasi.3 Darah dapat
direkatan dengan melakukan penjahitan keluar melalui lubang insisi. Namun hal
pada lekukan kuku lateral atau pada ujung tersebut juga belum biasa membedakan
jari.5 Lebar defek bantalan kuku > 4 mm apakah suatu hematoma kronis atau
dapat dilakukan split-thickness graft dari keganasan.3,5 Observasi area pigmentasi
bantalan kuku jari yang tidak terkena dapat dilakukan dalam beberapa minggu,

19
Syifa’ MEDIKA, Vol.8 (No.1), September 2017

jika pigmentasi meluas ke arah proksimal Selain itu dapat dilakukan eksisi shave
insisi, maka sebaiknya dilakukan bedah pada matriks, contohnya pada kasus
eksplorasi.5 melanonikia longitudinal. Setelah dilakukan
Selain suatu hematoma, dapat timbul anestesi ring block, lekukan proksimal kuku
suatu tumor, antara lain tumor glomus. dipisahkan dari jaringan sekitar, kemudian
Pada keadaan tersebut dapat dilakukan insisi trasversal dilakukan pada dua pertiga
eksisi bantalan kuku dengan arah eksisi proksimal lempeng kuku, sekitar area
longitudinal. Undermining dilakukan lunula. Setelah matriks pada daerah lunula
hingga periosteum dan penjahitan terlihat, dengan skalpel nomor 15, lakukan
dilakukan dengan menggunakan benang insisi superfisial pararel terhadap
yang diserap.6 Prosedur ini dapat dilihat permukaan matriks hingga seluruh lesi
pada gambar 7. dengan ketebalan sekitar 1 cm terangkat
secara horizontal. Lempeng kuku
Bedah Matriks Kuku ditempatkan kembali dan dijahit pada kedua
Tindakan bedah pada matriks kuku bagian lateralnya. Luka pada matriks yang
(matriektomi) memiliki tiga pendekatan dihasilkan dari prosedur ini sangat
khusus yaitu, mengurangi ukuran besar superfisial, jaringan ikat matriks tidak
matriks, mengurangi panjang matriks, atau terangkat sehingga penyembuhan luka akan
melakukan biopsi punch 2-3 mm.4,5 Selain berlangsung cepat.4 Prosedur eksisi shave
itu, kadang-kadang harus dilakukan pada matriks terlihat pada gambar 8.
matrikektomi total, tetapi sebisa mungkin
tindakan ini dihindari karena akan Bedah Lekukan Kuku Proksimal dan
menyebabkan kuku tidak akan tumbuh lagi Lateral
secara permanen. Tindakan yang bertujuan Tindakan bedah pada lekukan kuku
memperkecil ukuran matriks kuku yaitu proksimal sangat berisiko merusak matriks
biopsi longitudinal lateral, lateral nail proksimal kuku yang akan menyebabkan
splitting, tumor jinak atau ganas pada 1/3 distrofi kuku.4 Kelainan pada lekukan kuku
lateral kuku, melanonikia longitudinal di proksimal paling sering ditemui berupa
bagian lateral kuku, ingrown nail, dan tumor di daerah tersebut dan paronikia
raquet nail. Sedangkan pengurangan kronis yang refrakter terhadap terapi.4,12
panjang matriks dilakukan pada biopsi elips Prosedur pada daerah ini memerlukan
transversal, untuk mengangkat tumor elevator kuku yang dimasukkan secara hati-
dengan ukuran ≥ 3 mm, dan untuk hati di bawah kutikula lalu angkat ke arah
mempertipis ketebalan kuku pada pasien proksimal dari batas lesi yang sudah
distrofik kongenital dan atau penyakit ditandai. Gunakan pisau nomor 15 untuk
5
herediter. melakukan eksisi tepat pada lesi di kulit

20
Syifa’ MEDIKA, Vol.8 (No.1), September 2017

Gambar 9. Eksisi Tumor pada Lekukan


Kuku Proksimal 12

Gambar 10. Tindakan Bedah pada Ingrown


Nail 11
lekukan kuku sejajar dengan elevator,
jangan sampai mengenai matriks kuku.12 bentuk seperti panah hingga ujung jari
Prosedur eksisi pada lekukan kuku meliputi seluruh jaringan granulasi yang
proksimal ini akan lebih jelas terlihat pada terbentuk dan meliputi seluruh lekukan
gambar 9. kuku lateral. Lempeng kuku dilakukan
Tindakan bedah pada lekukan kuku avulsi parsial atau total, lalu jahit pada
lateral sering dindikasikan untuk ujung proksimal dan distal kuku.13 Urutan
pengangkatan tumor jinak ataupun ganas prosedur terapi ingrown nail dapat dilihat
seperti bowen disease. Pada tumor jinak, pada gambar 10.
cukup dilakukan bedah dengan punch 2-4
mm atau dengan eksisi baji jaringan dari Biopsi Kuku
lekukan kuku lateral dan dinding lateral Biopsi kuku dilakukan untuk
kuku. Sedangkan untuk tumor ganas, harus membantu penegakan diagnosis sehingga
dilakukan eksisi luas pada lekukan kuku dapat diberikan pengobatan yang tepat.
lateral atau dengan Mohs micrographic Tindakan biopsi kuku dilakukan dengan
5
surgery. mempertimbangkan dua hal, yaitu lokasi
Pada lekukan kuku lateral sering patologis kelainan kuku dan risiko
terjadi ingrown nail terutama pada ibu jari. terjadinya jaringan parut.14 Teknik biopsi
Lempeng kuku distal mengalami yang paling sering dilakukan adalah biopsi
pertumbuhan menusuk ke arah distolateral eksisi, punch, dan biopsi kuku
5 5,14
lekukan kuku. Kejadian ingrown nail longitudinal. Arah biopsi eksisi harus
sangat tinggi terutama pada dewasa muda, ditentukan dengan tepat untuk mendapatkan
menimbulkan rasa nyeri hebat dan infeksi hasil yang optimal.14 Pada biopsi eksisi
kuku. Prosedur dimulai dengan membuat bantalan kuku arah eksisi harus longitudinal,
inisisi oblik 5 mm dari sudut proksimal sedangkan pada matriks kuku, arah eksisi
lekukan kuku lateral, hati-hati untuk tidak horizontal.9,14 Biopsi pada lekukan kuku,
melukai matriks. Lanjutkan insisi dengan arah eksisi serupa dengan melakukan biopsi

21
Syifa’ MEDIKA, Vol.8 (No.1), September 2017

Gambar 11. Lokasi dan Ar ah Biopsi 14

5
Gambar 12. Biopsi Bantalan Kuku
pada kulit.14 Gambaran arah eksisi biopsi
dapat terlihat pada gambar 11. disarankan menggunakan teknik “double
punch”9 yaitu dengan membuat lubang pada
a. Biopsi Bantalan Kuku lempeng kuku menggunakan punch dengan
Biopsi pada bantalan kuku dapat diameter 6 mm kemudian pengambilan
dilakukan sebagai tindakan diagnostik, atau spesimen dilakukan menggunakan punch
sekaligus tindakan terapeutik.5,14 Beberapa kedua dengan diameter lebih kecil, yaitu 4
bentuk kelainan bantalan kuku seperti mm yang didorong ke arah kuku.5,14 Biopsi
onikolisis, hiperkeratosis, diskromia, erosi, dengan eksisi juga dapat dilakukan
atau massa dapat merupakan berbagai mengikuti aksis longitudinal. Defek biopsi
macam penyakit. Penyakit-penyakit lebih dari 3 mm harus dijahit. Lempeng
tersebut dapat ditegakkan dengan kuku akan menyembuh tanpa jaringan parut,
pemeriksaan penunjang melalui biopsi walaupun sering kali terjadi onikolisis.14
bantalan kuku.14 Prosedur biopsi bantalan kuku terlihat pada
Biopsi bantalan kuku dapat dilakukan gambar 12.
dengan punch atau eksisi.5,14 Lempeng kuku
dapat dilakukan avulsi terlebih dahulu baru b. Biopsi Matriks Kuku
kemudian dilakukan biopsi eksisi bantalan Biopsi juga dapat dilakukan pada
kuku. Prosedur ini dilakukan terutama matriks kuku untuk penegakan diagnosis
untuk pengambilan spesimen yang cukup kasus gangguan pigmentasi seperti
5
besar. Sedangkan untuk pengambilan melanonikia longitudinal, tumor yang
spesimen yang kecil, dapat dilakukan melibatkan matriks kuku, atau penyakit kulit
biopsi punch melalui lempeng kuku dengan dengan kelainan kuku (psoriasis dan liken
diameter punch 2-3 mm hingga bantalan planus).14 Prosedur ini dilakukan dengan
kuku. Namun, prosedur ini biasanya sulit punch 3 mm melalui lempeng kuku, dengan
untuk mengeluarkan spesimen dengan gerakan mendorong perpendikular ke arah
ukuran yang sama dengan lubang di tulang hingga mencapai matriks.12 Ukuran 3
lempeng kuku. Oleh karena itu, lebih mm ini merupakan batas ukuran spesimen

22
Syifa’ MEDIKA, Vol.8 (No.1), September 2017

Gambar 13. Biopsi Punch 3 mm pada Matr iks 12

matriks kuku yang tidak menyebabkan biopsi ini dilakukan jika ditemukan adanya
distrofi kuku yang serius, walaupun tetap distrofi pada seluruh kuku.3 Tehnik ini pada
dapat berisiko terjadi kerusakan kuku kasus melanonikia longitudinal pada bagian
terutama jika dilakukan pada bagian paling lateral kuku dapat juga sekaligus sebagai
proksimal dari matriks kuku.5 Biopsi terapi berupa eksisi seluruh pita pigmentasi
sebaiknya dilakukan pada matriks distal dan fokus pigmentasi pada matriks kuku.5,14
karena jika terjadi kerusakan, distrofi hanya Kuku dicuci terlebih dahulu dengan
terjadi pada lempeng kuku bagian ventral cairan antiseptik agar lempeng kuku
yang tidak terlihat dari permukaan depan menjadi lunak.3 Prosedur dimulai dengan
kuku.9 Prosedur biopsi punch 3 mm pada membuat insisi dengan skalpel nomor 10
matriks kuku dapat dilihat pada gambar 13. atau 1514 pada sulkus lateral kuku, antara
Prosedur lain dari biopsi matriks lempeng kuku dengan lekukan kuku.3,14
kuku adalah dengan melakukan avulsi total Insisi dibuat sepanjang lekukan kuku hingga
atau parsial lempeng kuku terlebih dahulu, ujung jari. Batas medial insisi melibatkan
sehingga matriks dapat dieksplorasi dengan lempeng kuku selebar 3 mm. Kedalaman
membebaskan dari lekukan kuku insisi hingga menuju tulang. Pada dasar
proksimal. Kemudian eksisi elips dilakukan insisi di bagian proksimal kuku, insisi
dengan arah horizontal. Setelah dilakukan dibuat dengan gunting iris melengkung,
undermining, dilanjutkan dengan seproksimal mungkin hingga matriks kuku
penjahitan interrupted dengan benang yang ikut terangkat. Jahit luka dengan tiga
diserap. Biopsi pada daerah matriks distal jahitan, satu jahitan pada lekukan proksimal
atau intermediate dengan ukuran < 3 mm kuku, dua jahitan pada lekukan lateral kuku
6
tidak membutuhkan jahitan. dan lempeng kuku. Setelah prosedur, kuku
akan menjadi lebih sempit secara permanen.
c. Biopsi Eksisi Longitudinal Lateral Jika biopsi dilakukan dengan lebar lebih
Biopsi eksisi longitudinal lateral dari 3 mm maka kuku akan terlihat tidak
merupakan metode untuk mengambil lurus (malalignment), bagian distal kuku
spesimen dari seluruh unit kuku. Tehnik akan mengalami distorsi kearah tempat

23
Syifa’ MEDIKA, Vol.8 (No.1), September 2017

Gambar 14. Biopsi eksisi Longitudinal


Lateral 3

biopsi.3 Gambaran biopsi eksisi Gambar 15. Ablasi Kuku 5

longitudinal lateral terlihat pada gambar 14.


Simpulan dan Saran
Ablasi Kuku Tindakan bedah kuku memerlukan
Ablasi kuku merupakan suatu tindakan bedah halus yang teliti. Tindakan
tindakan definitif mengangkat seluruh ini dapat dilakukan untuk penegakan
5,15
organ kuku termasuk matriektomi total. diagnosis maupun terapi berbagai kasus
Tindakan ini menyebabkan hilangnya tumor jinak atau ganas, kasus-kasus
seluruh kuku, meliputi lempeng kuku, inflamasi, dan trauma pada kuku. Berbagai
hiponikium, bantalan kuku, lekukan kuku prosedur tindakan memiliki prinsip yang
5
proksimal dan lateral, serta matriks kuku. berbeda sesuai dengan patologi kelainan
Ekstirpasi seluruh bagian matriks kuku kuku dan letak pada unit kuku yang terkena.
menyebabkan hilangnya kuku secara Pembedahan kuku dibedakan
permanen.15 Tindakan ini jarang dilakukan, berdasarkan lokasi kelainan. Tindakan dapat
hanya diindikasikan pada tumor ganas kuku dilakukan pada lempeng kuku, bantalan
atau kasus dengan rasa nyeri hebat pada kuku, matriks kuku, atau pada lekukan kuku
kuku yang gagal dengan berbagai terapi.5 proksimal dan lateral. Tindakan pada
Prosedur dilakukan dengan lempeng kuku, misalnya avulsi kuku, sering
menggunakan skalpel jika dibutuhkan menjadi bagian dari prosedur bedah kuku
pemeriksaan histopatologis atau dengan bagian lain. Evakuasi hematoma subungual
kauter fenol jika tidak dibutuhkan merupakan tindakan pada bantalan kuku
pemeriksaan histopatologis pada jaringan yang dapat bersifat akut menghilangkan
kuku. Setelah dilakukan ablasi kuku, nyeri. Eksisi atau punch pada matriks kuku
dilakukan graft untuk menutupi defek dari sering kali dilakukan bersamaan dengan
ablasi kuku, tepat di atas tulang falang biopsi matriks untuk penegakan diagnosis
distal.5 Prosedur ablasi kuku dapat dilihat dan terapi berbagai tumor matriks kuku atau
pada gambar 15.

24
Syifa’ MEDIKA, Vol.8 (No.1), September 2017

gangguan pigmentasi kuku seperti 5. Baran R. Nail surgery. Dalam:


Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA,
melanonikia longitudinal. Eksisi pada
Paller AS, Leffel DJ, Wolff K,
lekukan kuku proksimal dilakukan pada penyunting. Fitzpatrick’s dermatology
in general medicine. Edisi ke-8. New
terapi paronikia kronis dan tumor jinak.
York: McGraw Hill; 2012.hlm.2956-67.
Ingrown nail yang sering terjadi dan 6. Rich P. Nail surgery. Dalam: Bolognia
JL, Jorizzo JL, Rapini RP, penyunting.
menyebabkan infeksi dapat dilakukan
Dermatology. Edisi ke-2.
eksisi pada lekukan lateral kuku. Edinburg:Mosby, 2008, h. 2279-86.
7. Zuber TL. Ingrown toenail removal. Am
Penegakan diagnosis penyakit kuku
Fam Physician. 2002;65:2547-50.
dilakukan dengan biopsi kuku pada tempat 8. Tos P, Titolo P, Chirila L, Catalano F,
Artiaco S. Surgical treatment of acute
kelainan, dapat dilakukan di bantalan,
fingernail injuries. J Orthopaed
matriks, maupun lekukan proksimal dan Traumatol. 2012;13:57–62
9. Pandhi D, Verma P. Nail avulsion:
lateral kuku.
Indications and methods (surgical nail
Setiap tindakan pada masing-masing avulsion). Indian J Dermatol Venereol
Leprol. 2012;78(3): 299-308
bagian kuku memiliki teknik yang spesifik.
10. Moussavi SR, Beygi AN, Raeeszadeh
Tidak jarang, komplikasi seperti distrofi M. Simple surgical technique for
ingrown toenail surgery. Iranian J of
kuku terjadi atau tujuan pembedahan tidak
Dermatol. 2009;12(3):86-9.
tercapai pada pengambilan jaringan biopsi 11. Collins S, Cordova K, Jelinek NJ.
Alternatives to complete nail plate
karena tindakan bedah yang dilakukan tidak
avulsion. J Am Acad Dermatol.
tepat. Oleh karena itu penting bagi para 2008;59:619-26
12. Jelinek JN. Nail surgery: practical tips
klinisi untuk memahami teknik-teknik
and treatment options. Dermatologic
bedah kuku dengan tepat. Therap. 2007. 20: 68–74
13. Zhu X, Shi H, Zhang L, Gu Y. Lateral
fold and partial nail bed excision for the
Daftar Pustaka treatment of recurrent ingrown toenails.
Int J Clin Exp Med. 2012;5(3):257-261
1. Haneke E, Advanced nail surgery. J 14. Rich P. Nail biopsy: Indications and
Cutan Aesthet Surg. 2011;4(3):167-75. methods. Dermatol surg. 2001;27
2. Haneke E, Nail surgery. Eur J (3):230-4.
Dermatol. 2000;10(3):237-41. 15. Baran R, Haneke E. Matriectomy and
3. Baran R, Berker D. Disorders of Nails. nail ablation. Hand Clin. 2002;18
Dalam: Burns T, Breathnach S, Cox N. (4):693-6.
Penyunting. Rook’s textbook of
dermatology. Edisi ke-8. Oxford: Wiley
-Blackwell;2010. hlm.3325-4362.
4. Thomas L, Zook EG, Rosio TJ,
Dawber EH, Baran R. Nail surgery and
traumatic abnormalities. Dalam: Baran
R, Berker DAR, Holzberg M. Thomas
L. penyunting. Baran&Dawber’s
Diseases of the nail and this
management. Edisi ke-4. Chicester:
Wiley-Blackwell;2012. Hlm. 549-637.

25

You might also like