You are on page 1of 154

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masa globalisasi menuntut adanya perkembangan dan perubahan disegala bidang salah
satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan berbagai inovasi yang dilakukan di
bidang kesehatan, perubahan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka terjadi
peningkatan usia harapan hidup warga Indonesia dan ini memberikan dampak tersendiri
dalam upaya peningkatan derajat/ status kesehatan penduduk.

Sebagai tujuan pembangunan kesehatan dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Lingkungan yang diharapkan adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu
lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang
memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang
berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong
menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa. Selanjutnya kemampuan
masyarakat yang diharapkan pada masa depan adalah yang mampu menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa adanya hambatan, baik yang bersifat ekonomi,
maupun non ekonomi (Yuddi, 2008). Diharapkan dengan terwujudnya lingkungan dan
perilaku sehat serta meningkatnya kemampuan masyarakat tersebut diatas, derajat
kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat dapat ditingkatkan secara optimal
(Yuddi, 2008).

Peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia di berbagai bidang kehidupan


mengakibatkan pergeseran pola kehidupan masyarakat diantaranya bidang kesehatan.
Dengan berkembangnya Paradigma “Sehat-Sakit”, saat ini telah terjadi pergeseran, antara
lain: perubahan upaya kuratif menjadi upaya preventif dan promotif, dan segi kegiatan
yang pasif menunggu masyarakat berobat ke unit-unit pelayanan kesehatan menjadi
kegiatan penemuan kasus yang bersifat aktif. Hal ini akan memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada masyarakat untuk ikut berperan serta secara aktif dalam upaya
peningkatan status kesehatannya. Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subjek
dan objek pelayanan kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu

1
dilibatkan secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan mengikuti
seluruh kegiatan kesehatan komunitas. Hal ini dimulai dari pengenalan masalah
kesehatan sampai penanggulangan masalah dengan melibatkan individu, keluarga dan
kelompok dalam masyarakat.

Dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu; keluarga dan


kelompok di tatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan menerapakn konsep
kesehatan dan keperawatan komunitas, serta sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga
perawat profesional dan mempunyai potensi keprawatan secara mandiri sesuai dengan
kompetensi yang harus dicapai, maka mahasiswa Program Studi Profesi Ners STIKes
Awal Bros Batam melaksanakan Praktik Keperawatan Komunitas di RW 7, RW 10,RW
11 kelurahan Tanjung Uma kecamatan Lubuk Baja, dengan menggunakan 3 pendekatan,
yaitu pendekatan keluarga, kelompok dan masyarakat.

Pendekatan keluarga dilakukan dengan cara pendataan setiap keluarga. Pendekatan secara
kelompok dilakukan dengan cara pembentukan Kelompok Kerja Kesehatan,
memberdayakan kader kesehatan dan majelis ta’lim, UKM (Usaha Kecil Menengah)
serta mendayagunakan kelompok Karang Taruna. Dengan pendekatan dari masing-
masing komponen diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih nyata kepada
masyarakat. Sedangkan pendekatan masyarakat sendiri dilakukan melalui kerjasama yang
baik dengan instansi terkait, posyandu, puskesmas dan seluruh komponen desa untuk
mengikut sertakan warga dalam upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan.
Masyarakat yang dimotori oleh posyandu dan puskesma diharapkan dapat mengenal
masalah kesehatan yang terjadi di 3 wilayahnya, membuat keputusan tindakan kesehatan
bagi anggota keluarga/masyarakatnya, mampu memberikan perawatan, menciptakan
lingkungan yang sehat serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.
Sedangkan pendekatan masyarakat sendiri dilakukan melalui kerjasama yang baik
dengan instansi terkait, posyandu dan puskesmas dan seluruh komponen desa untuk
mengikut sertakan warga dalam upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan.
Masyarakat yang dimotori oleh Pokjakes diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan
yang terjadi di wilayahnya, membuat keputusan tindakan kesehatan bagi anggota

2
keluarga/masyarakatnya, mampu memberikan perawatan, menciptakan lingkungan yang
sehat serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.

Selain itu, selama proses belajar klinik di komunitas, mahasiswa mengidentifikasi


populasi dengan resiko tinggi dan sumber yang tersedia untuk bekerjasama dengan
komunitas dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi perubahan kemunitas
dengan penerapan proses keperawatan komunitas dan pengorganisasian komunitas.
Harapan yang ada, masyarakat akan mandiri dalam upaya meningkatkan status
kesehatannya.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah menyelesaikan pengalaman praktik klinik keperawatan komunitas, mahasiswa
mampu menerapkan asuhan keperawatan komunitas pada setiap area pelayanan
keperawatan di komunitas dengan pendekatan proses keperawatan komunitas dan
pengorganisasian komunitas.
2. Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan praktik klinik keperawatan komunitas, mahasiswa mampu :
a. Mampu melakukan pengkajian pada masyarakat.
b. Mampu menegakkan diagnosa keperawatan komunitas.
c. Mampu menerapkan intervensi keperawatan komunitas.
d. Mampu melakukan implementasi keperawatan komunitas.

C. SASARAN
1. Individu.
2. Keluarga.
3. Kelompok khusus (kader, karang taruna).
4. Masyarakat.

3
D. MANFAAT PENULISAN
1. Mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata kepada
masyarakat.
b. Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan keperawatan
komunitas
c. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika masyarakat
d. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal.
2. Masyarakat
a. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari masalah
kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah kesehatan yang di alami
masyarakat.
c. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan mempunyai upaya
peningkatan status kesehatan tersebut.
3. Pendidikan
a. Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi profesi ners STIKS Awal Bros
Batam khususnya di bidang stase keperawatan komunitas.
b. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model praktek
keperawatan komunitas selanjutnya.
4. Profesi
a. Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi secara mandiri
sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
b. Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas sehingga profesi
mampu mengembangkannya.
c. Salah satu bukti profesionalisme keperawatan telah terwujudkan.

4
E. METODOLOGI
1. Wawancara
Metode ini dilakukan pada saat pengkajian untuk pengumpulan data yang dilakukan
pada setiap KK untuk mendapatkan data primer.
2. Observasi
Metode ini untuk memvalidasi data yang diperoleh dari setiap KK, baik anggota
keluarga maupun lingkungan sekitar.
3. Metode kunjungan rumah
Metode ini dilakukan untuk mengadakan diskusi dengan masyarakat dan KK dalam
usaha pengumpulan data dan pemecahan dalam menghadapi masalah.
4. Kepustakaan atau literatur
Metode ini digunakan sebagai panduan dalam menyusun, melaksanakan, dan
mengevaluasi semua program sesuai dengan masalah yang dihadapi KK.

F. RUANG LINGKUP DAN BATASAN PENULISAN


1. Lingkup Waktu
27 Maret -28 April 2018
2. Lingkup Tempat
RW 07, RW 10 RW 11 kelurahan Tanjung Uma kecamatan Lubuk Baja
3. Lingkup Responden
Seluruh warga RW 07, warga RW 1 dan RW 11 kelurahan Tanjung Uma kecamatan
Lubuk Baja

5
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Keperawatan Komunitas
1. Pengertian Keperawatan Komunitas
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
melembaga (Sumijatun et. al, 2009). Misalnya di dalam kesehatan di kenal
kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita, kelompok
lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya.
Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada masyarakat petani, masyarakat
pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya (Mubarak,
2009).

Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan


perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan
kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses
keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia
secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2009).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang bersifat
alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui
langkah-langkah, seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
keperawatan (Wahyudi, 2010).
Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga/ kelompok dan
masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Oleh
karenanya pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan

6
membantu masyarakat dalam mendorong semangat untuk merawat diri sendiri,
hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan derajat
kesehatan yang optimal (Elisabeth, 2007).

Peran serta masyarakat diperlukan dalam hal perorangan. Komunitas sebagai subyek
dan obyek diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam
menjaga kesehatannya. Sebagian akhir tujuan pelayanan kesehatan utama diharapkan
masyarakat mampu secara mandiri menjaga dan meningkatkan status kesehatan
masyarakat (Mubarak, 2008).

2. Paradigma Keperawatan Komunitas


Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen pokok, yaitu
manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan & Dawkins, 1987).
Sebagai sasaran praktik keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu,
keluarga dan masyarakat.
a. Individu Sebagai Klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai
klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup kebutuhan
biologi, sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, kurangnya kemauan menuju kemandirian
pasien/klien.
b. Keluarga Sebagai Klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun
secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara
keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan
dasar manusia yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan
mencintai, harga diri dan aktualisasi diri. Beberapa alasan yang menyebabkan
keluarga merupakan salah satu fokus pelayanan keperawatan yaitu:

7
1) Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat.
2) Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam
kelompoknya sendiri.
3) Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan. Penyakit yang diderita
salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga
tersebut.
c. Masyarakat Sebagai Klien
Masyarakat memiliki ciri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur oleh adat
istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki identitas yang kuat
mengikat semua warga. Kesehatan dalam keperawatan kesehatan komunitas
didefenisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan
efektif. Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas,
konstruktif dan produktif. Menurut Hendrik L. Blum ada empat faktor yang
mempengaruhi kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan
keturunan.

Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik
yaitu lingkungan yang berkaitan dengan fisik seperti air, udara, sampah, tanah,
iklim, dan perumahan. Contoh, di suatu daerah mengalami wabah diare dan
penyakit kulit akibat kesulitan air bersih. Keturunan merupakan faktor yang telah
ada pada diri manusia yang dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit asma.
Keempat faktor tersebut saling berkaitan dan saling menunjang satu dengan yang
lainnya dalam menentukan derajat kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.

Keperawatan dalam keperawatan kesehatan komunitas dipandang sebagai bentuk


pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat kepada individu, keluarga, dan
kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dengan menggunakan proses

8
keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Keperawatan
adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan
kesehatan dalam bentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara
komprehensif yang ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik
sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia. Lingkungan dalam
paradigm keperawatan berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana
lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan disini
meliputi lingkungan fisik, psikologis, sosial dan budaya dan lingkungan spiritual.

3. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas


a. Upaya Promotif
Untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
dengan jalan :
1) Penyuluhan kesehatan masyarakat.
2) Peningkatan gizi.
3) Pemeliharaan kesehatan perorangan.
4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga secara teratur.
5) Rekreasi.
6) Pendidikan seks.
b. Upaya Preventif
Untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu,
keluaga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
1) Imunisasi masal terhadap bayi dan balita.
2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas,
maupun kunjungan rumah.
3) Pemberian vitamin A, yodium melalui posyandu, puskesmas, ataupun di
rumah.
4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas, dan menyusui.
c. Upaya Kuratif
Untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok yang menderita
penyakit ataupun masalah kesehatan melalui:

9
1) Perawatn orang sakit di rumah (home nursing)
2) Perawatn orang sakit sebagai tindak lanjut keperawatan dari puskesmas dan
Rumah Sakit
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah ibu bersalin dan nifas
4) Perawatan tali pusat bayi baru lahir
d. Upaya Rehabilitatif
Upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat di rumah maupun terhadap
kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama.
1) Pelatihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta,
patah tulang, kelainan bawaan
2) Pelatihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, seperti TBC,
pelatihan nafas dan batuk, penderita struk melalui fisioterafi.
e. Upaya Resosialitatif
Upaya untuk mengembalkan individu, keluarga, dan kelompok khusus kedalam
pergaulan masyarakat.

4. Falsafah Keperawatan Komunitas


Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk
mencapai suatu tujuan atau sebagai pandangan hidup. Falsafah keperawatan
memandang keperawatan sebagai pekerjaan yang luhur dan manusiawi. Penerapan
falsafah dalam keperawatan kesehatan komunitas, yaitu:
a. Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas merupakan bagian integral dari
upaya kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat di terima oleh semua
orang.
b. Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatif.
c. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien berlangsung secara
berkelanjutan.
d. Perawat sebagai provider dan klien sebagai consumer pelayan¬an kesehatan,
menjalin suatu.hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan
dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.
10
e. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan
berkesinambungan.
f. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggungjawab atas kesehatannya. la
harus ikut mendorong, medidik, dan berpartisipasi secara aktif dalam pelayanan
kesehatan mereka sendiri.

Falsafah keperawtan komunitas merupakan pandangan dasar mengenai hakikat


manusia dan esensi keperawatan yang menjadi kerangka dasar dalam praktik
keperawatan. Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan
perhatian terhadap pengaruh lingkungan bauik biologis, psikologis, sosial, kultural
maupun spiritual terhadap kesehatan komunitas, serta memberikan prioritas pada
strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi
keperawatan komunitas mengacu kepada pparadigma keperawatan secara umum,
yaitu manusia yang merupakan titik sentral dari setiap upaya pembangunan keseatan
yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian dan bertolak dari pandangan ini
disusunlah paradigma keperawatan komunitas yang terdiri atas empat komponen
dasra yaitu manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan
Skema 2.1
Paradigma Keperawatan Komunitas

Komunitas dengan
keluarga sebagai unit
pelayanan dasar

Manusia

Keperawatan (4) Kesehatan (2)


Dengan tiga level (Sehat, sakit)
pencegahan

Lingkungan (3)
(biologis, psikologis,
sosial, kultural, dan
spiritual)

11
5. Filosofi Keperawatan Komunitas
Menurut Helvie (1991) keperawatan komunitas memiliki filosofi sebagai berikut:
a. Kesehatan dan hidup produktif lebih lama adalah hak semua orang
b. Semua penduduk mempunyai kebutuhan belajar kesehatan
c. Beberapa klien tidak mengenal kebutuhan belajarnya dapat membantu
meningkatkan kesehatannya
d. Penduduk menerima dan menggunakan informasi yang bermanfaat bagi dirinya
e. Kesehatan adalah suatu yang bernilai bagi klien dan memiliki prioritas yang
berbeda pada waktu yang berbeda
f. Konsep dan nilai kesehatan berbeda pada setiap orang bergantung pada latar
belakang budaya, agama dan sosial klien
g. Autonomi individu dan komunitas dapat diberikan prioritas yang berbeda pada
waktu yang berbeda
h. Klien adalah fleksibel dan dapat berubah dengan adanya perubahan rangsang
internal dan eksternal
i. Klien dimotivasi menuju pertumbuhan
j. Kesehatan adalah dinamis bagi klien terhadap perubahan lingkungannya
k. Klien bergerak dalam arak berbeda sepanjang rentang sehat pada waktu yang
berbeda
l. Fungsi terbesar keperawatan kesehatan komunitas adalah membantu klien
bergerak kea rah kesejahteraan lebih tinggi yang dilakukan dengan menggunakan
kerangka teori dan pendekatan sistematik
m. Pengetahuan dan teknologi kesehatan baru yang terjadi sepanjang waktu akan
merubah kebutuhan kesehatan

6. Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas


Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang
dilakukan sebagai upaya dalam pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan
masyarakat melalui pelayanan keperawatan langsung (direction) terhadap individu,
keluarga dan kelompok didalam konteks komunitas serta perhatian lagsung terhadap

12
kesehatan seluruh masyarakat dan mempertimbangkan masalah atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat mempengaruhi individu, keluarga serta masyarakat.
a. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara meyeluruh
dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
secara mandiri.
b. Tujuan Khusus
1) Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat
2) Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah
keperawatan
3) Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan
asuhan keperawatan
4) Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan
pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di panti dan di masyarakat
5) Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindaklanjut dan
asuhan keperawatan di rumah
6) Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi
yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di
Puskesmas
7) Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan social untuk menuju
keadaan sehat optimal
c. Fungsi
1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien
melalui asuhan keperawatan.
2) Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dibidang kesehatan
3) Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat

13
4) Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan
pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses
penyembuhan (Mubarak, 2006).

7. Sasaran Keperawatan Komunitas


Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu,
keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk di daerah
kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi,
balita dan ibu hamil. Menurut Anderson (1988) sasaran keperawatan komunitas
terdiri dari tiga tingkat yaitu:
a. Tingkat Individu
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai
masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil d1l) yang dijumpai di
poliklinik, Puskesmas dengan sasaran dan pusat perhatian pada masalah
kesehatan dan pemecahan masalah kesehatan individu.
b. Tingkat Keluarga
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang mempunyai
masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan mengukur
sejauh mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah
kesehatan, mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan,
memberikan perawatan kepada anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang
sehat dan memanfaatkan sumber daya dalam masyarakat untuk meningkatkan
kesehatan keluarga. Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat
difokuskan pada keluarga rawan yaitu:
1) Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga
dengan: ibu hamil yang belum ANC, ibu nifas yang persalinannya ditolong
oleh dukun dan neo¬natusnya, balita tertentu, penyakit kronis menular yang
tidak bisa diintervensi oleh program, penyakit endemis, penyakit kronis tidak
menular atau keluarga dengan kecacatan tertentu (mental atau fisik).

14
2) Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang
memiliki masalah gizi, seperti anemia gizi berat (HB kurang dari 8 gr%)
ataupun Kurang Energi Kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil resiko
tinggi seperti perdarahan, infeksi, hipertensi, keluarga dengan balita dengan
BGM, keluarga dengan neonates BBLR, keluarga dengan usia lanjut jompo
atau keluarga dengan kasus percobaan bunuh diri.
c. Tingkat Komunitas
Dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas sebagai klien :
1) Pembinaan kelompok khusus
2) Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah

8. Strategi Keperawatan Komunitas


Dalam melaksanakan program asuhan keperawatan komunitas perlu digunakan
strategi sebagai berikut:
a. Locality Development: yang menekankan pada peran serta masyarakat dan
masyarakat terlibat langsung dalam proses pengkajian, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi
b. Social Planning: dapat berubah dan dibuat oleh para ahli dengan menggunakan
birokrasi
c. Social Action: adanya proses perubahan yang berfokus pada masyarakat atau
program yang dibuat oleh pemerintah untuk perubahan yang mendasar.
Sedangkan dalam melaksanakan program pelayanan keperawatan kesehatan
komunitas perlu juga diberi strategi:
1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola perawatan
kesehatan komunitas serta tenaga pelaksana puskesmas melalui kegiatan
penataran.
2) Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sector, melalui kegiatan
temu karya dan forum pertemuan di kecamatan ataupun puskesmas.
3) Membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan melalui
pendidikan kesehatan pada keluarga, memberikan bimbingan teknis dalam
bidang kesehatan khususnya pelayanan keperawatan.

15
4) Mengadakan buku-buku pedoman pelayanan keperawatan.
Sesuai dengan teori Blum bahwa derajat kesehatan seseorang dapat dipengaruhi
oleh 4 faktor:
1) Lingkungan, yaitu segala sesuatu yang berada disekeliling keluarga dimana ia
tumbuh dan berkembang. Factor ini mencakup lingkungan. Fisik, social
budaya, dan biologi.
2) Perilaku dari keluarga, baik sebagai satu kesatuan terkecil dalam masyarakat,
maupun perilaku dari tiap anggota keluarga tersebut.
3) Pelayanan kesehatan, terutama pelayanan kesehatan keluarga baik sebagai
upaya professional maupun sebagai upaya pelayanan swadaya masyarakat dan
atau keluarga sendiri.
4) Keturunan, yaitu sifat genetika yang ada dan diturunkan kepada keluarga.

9. Prinsip Dasar Keperawatan Komunitas


Pada perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip,
yaitu:
a. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang
besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus
memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada
keseimbangan antara manfaat dan kerugian (Mubarak, 2008).
b. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan
serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007).
c. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien
dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai
tujuan utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).

16
d. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari
komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai
dengan kemampuan atau kapasitas komunitas (Mubarak, 2008).
e. Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan
beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada
(Mubarak, 2008).

10. Peran Perawat Komunitas


Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat
diantaranya adalah:
a. Sebagai penyedia pelayanan (Care provider)
Memberikan asuhan keperawatan melalui mengkaji masalah skeperawatan yang
ada, merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan
dan mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.

b. Sebagai Pendidik dan konsultan (Nurse Educator and Counselor)


Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat baik di rumah, puskesmas, dan di masyarakat secara terorganisir
dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan perilaku
seperti yang diharapkan dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi


tatanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal
yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang. Di dalamnya
diberikan dukungan emosional dan intelektual. Proses pengajaran mempunyai 4
komponen yaitu : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini
sejalan dengan proses keperawatan dalam fase pengkajian seorang perawat
mengkaji kebutuhan embelajaran bagi pasien dan kesiapan untuk belajar.

17
Selama perencanaan perawat membuat tujuan khusus dan strategi pengajaran.
Selama pelaksanaan perawat menerapkan strategi pengajaran dan selama
evaluasi perawat menilai hasil yang telah didapat (Mubarak, 2008).

c. Sebagai Panutan (Role Model)


Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik dalam
bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang
bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.

d. Sebagai pembela (Client Advocate)


Pembelaan dapat diberikan kepada individu, kelompok atau tingkat komunitas.
Pada tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan fungsinya melalui pelayanan
sosial yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien adalah pembela dari
hak-hak klien. Pembelaan termasuk di dalamnya peningkatan apa yang terbaik
untuk klien, memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak - hak
klien (Mubarak, 2008).

Tugas perawat sebagai pembela klien adalah bertanggung jawab membantu klien
dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi
pelayanan dan dalam memberikan informasi hal lain yang diperlukan untuk
mengambil persetujuan (Informed Concent) atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepadanya. Tugas yang lain adalah mempertahankan dan melindungi
hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah
sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan (Mubarak, 2008).

e. Sebagai Manajer kasus (Case Manager)


Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan
pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan
tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

18
f. Sebagai kolaborator
Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara bekerjasama
dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli radiologi, dan lain-
lain dalam kaitanya membantu mempercepat proses penyembuhan klien
Tindakan kolaborasi atau kerjasama merupakan proses pengambilan keputusan
dengan orang lain pada tahap proses keperawatan. Tindakan ini berperan sangat
penting untuk merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan (Mubarak, 2008).

g. Sebagai perencana tindakan lanjut (Discharge Planner)


Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang telah menjalani
perawatan di suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini dapat
diberikan kepada klien yang sudah mengalami perbaikan kondisi kesehatan.

h. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder)


Melaksanakan monitoring terhadap perubahanperubahan yang terjadi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menyangkut masalah-
masalah kesehatan dan keperawatan yang timbul serta berdampak terhadap status
kesehatan melalui kunjungan rumah, pertemuan-pertemuan, observasi dan
pengumpulan data.

i. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services)


Peran perawat sebagai koordinator antara lain mengarahkan, merencanakan dan
mengorganisasikan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien. Pelayanan
dari semua anggota tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan dari banyak
profesional (Mubarak,2008).

j. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and Leader)
Pembawa perubahan adalah seseorang atau kelompok yang berinisiatif merubah
atau yang membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya atau pada
sistem. Marriner torney mendeskripsikan pembawa peubahan adalah yang
mengidentifikasikan masalah, mengkaji motivasi dan kemampuan klien untuk

19
berubah, menunjukkan alternative, menggali kemungkinan hasil dari alternatif,
mengkaji sumber daya, menunjukkan peran membantu, membina dan
mempertahankan hubungan membantu, membantu selama fase dari proses
perubahan dan membimibing klien melalui fase-fase ini (Mubarak, 2008).

Peningkatan dan perubahan adalah komponen essensial dari perawatan. Dengan


menggunakan proses keperawatan, perawat membantu klien untuk
merencanakan, melaksanakan dan menjaga perubahan seperti : pengetahuan,
ketrampilan, perasaan dan perilaku yang dapat meningkatkan kesehatan
(Mubarak, 2008).

k. Pengidentifikasi dan pemberi pelayanan komunitas (Community Care Provider


And Researcher)
Peran ini termasuk dalam proses pelayanan asuhan keperawatan kepada
masyarakat yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
masalah kesehatan dan pemecahan masalah yang diberikan. Tindakan pencarian
atau pengidentifikasian masalah kesehatan yang lain juga merupakan bagian dari
peran perawat Skomunitas.

B. KONSEP DASAR PHBS


1. Definisi
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang dilakukan atas
kesadaran, sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri
dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
masyarakat.

Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) dirumah tangga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakkan kesehatan
dimasyarakat.

20
PHBS dirumah tangga dilakukan untuk mencapai rumah tangga berperilaku hidup
bersih dan sehat. PHBS dirumah tangga adalah rumah tangga yang melakukan 10
PHBS dirumah tangga yaitu:
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan .
b. Memberi bayi ASI eksklusif dan MP-ASI.
c. Menimbang balita tiap bulan.
d. Menggunakan air bersih.
e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
f. Menggunakan jamban sehat.
g. Memberantas jentik dirumah sekali seminggu.
h. Makan buah dan sayur setiap hari.
i. Tidak merokok didalam rumah.
j. Melakukan aktifitas fisik setiap hari.

Kesehatan adalah tangung jawab dari setiap individu masyarakat, pemerintah dan
swasta. Apapun peran yang dimainkan oleh pemerintah, tanpa kesadaran individu dan
masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit tujuan
yang akan tercapai. Perilaku yang sehat dan kemmapuan masyarakat untuk memilih
dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan
keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, salah satu upaya kesehatan
pokok atau misi sektor kesehatan adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat.

Dalam perilaku hidup sehat, sasaran pembangunan kesehatan agar dapat


meningkatnya jumlah ibu hamil yang memerikasakan diri dan melahirkan ditolong
oleh tenaga kesehatan, jumlah bayi yang memperoleh imunisasi lengkap, jumlah bayi
yang memperoleh ASI eksklusif, jumlah anak balita yang ditimbang setiap bulan,
jumlah pasangan usia subur, peserta keluarga berencana, jumlah penduduk yang
makan gizi seimbang jumlah penduduk yang memperoleh air bersih, jumlah
penduduk yang buang air besar dijamban, jumlah pemukiman bebas vector dan
hewan pengerat.

21
Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan, jumlah oenduduk yang berolahraga,
istirahat teratur, jumlah keluarga dengan komunikasi internal dan eksternal, jumlah
keluarga yang menjalankan ajaran agama dengan baik, jumlah penduduk yang merasa
aman berada dikediaman dan tempat umum, jumlah penduduk yang tidak merokok
dan tidak minum minuman keras atau obat zat adiktid, jumlah penduduk yang tidak
berhubungan seks diluar nikah, serta jumlah penduduk yang menjadi peserta jaminan
pemeliharaan kesehatan masyarakat (JPKM).

2. Manfaat PHBS
a. Rumah tangga
1) Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
2) Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3) Anggota keluarga giat bekerja.
4) Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.

b. Bagi masyarakat
1) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat
2) Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah
kesehatan
3) Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
4) Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan jamban,
ambulans desa dan lain-lain.

3. Peran kader dalam mewujudkan PHBS


a. Melakukan pendataan rumah tangga yang ada diwilayahnya dengan menggunakan
kartu PHBS atau pencatatan PHBS rumah tangga.
b. Melakukan pendekatan kepada kepala desa atau lurah dan tokoh masyarakat
untuk memperoleh dukungan dalam pembinaan PHBS dirumah tangga.

22
c. Sosialisasi PHBS dirumah tangga keseluruh rumah tangga yang ada didesa atau
kelurahan melalui kelompok dasawisma.
d. Memberdayakan keluarga untuk melaksanakan PHBS melalui penyuluhan
perorangan, penyuluhan kelompok, penyuluhan massa dan pergerakan
masyarakat.
e. Mengembangkan kegiatan-kegiatan yang mendukung terwujudnya Rumah
Tangga Berperilaku PHBS.
f. Memantau kemajuan pencapaian rumah tangga berperilaku PHBS diwilayahnya
setiap tahun melalui pencatatan PHBS di rumah tangga.
g. Masyarakat dan swasta perlu berperan aktif dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan. Dalam hal ini, perilaku hidup manusia sejak usia dini melalui berbagai
kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatan, sehingga menjadi bagian dari
norma hidup budaya masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran dan
kemandirian untuk hidup sehat. Peran masyarakat dalam pembuangan kesehatan
masyarakat tetap didorong dan bahkan dikembangkan untuk menjamin
terpenuhinya kebutuhan serta kesinambungan upaya kesehatan.

C. Asuhan Keperawatan Komunitas


1. Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis
terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang
dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut
permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial elkonomi, maupun spiritual dapat
ditentukan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat 5 kegiatan, yaitu : pengumpulan data,
pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan
masyarakat dan prioritas masalah (Mubarak, 2008). Beberapa teori yang membahas
tentang pengkajian komunitas:
a. Sanders Interactional Framework
Model ini menekankan pada proses interaksi komunitas. Model ini juga dikenal
sebagai model tiga dimensi dengan komponen pengkajian:
1) Komunitas sebagai system sosial (dimensi sistem).

23
2) Masyarakat sebagai tempat (dimensi tempat).
3) Masyarakat sebagai kumpulan/kelompok manusia (dimensi populasi).

b. Kliens Interactional Framework


1) Masyarakat sebagai system social.
2) Pola komunikasi.
3) Pengambilan keputusan.
4) Hubungan dengan system lain.
5) Batas wilayah.

c. Penduduk dan lingkungannya


1) Karakter penduduk (demografi).
2) Faktor lingkungan, biologi dan social.
3) Lingkungan psikis (nilai-nilai, agama, kepercayaan).

d. Community Assessment Wheel (Community As Client Model)


Pada model ini terdapat 8 komponen yang harus dikaji, ditambah dengan data inti
dari masyarakat itu sendiri (community core).
1) Community core (data inti), Aspek yang dikaji:
a) Historis dari komunitas, kaji sejarah perkembangan komunitas
b) Demografi : umur, jenis kelamin, ras, type keluarga, status perkawinan
c) Vital statistik : angka kelahiran, angka kematian, angka kesakitan
2) Sistem nilai/norma/kepercayaan dan agama
a) Phisical environment pada komunitas Sebagaimana mengkaji fisik pada
individu. Pengkajian lingkungan dilakukan dengan metode winshield
survey atau survey degan mengelilingi wilayah komunitas
b) Pelayanan kesehatan dan social, Pelayanan kesehatan :
(1) Hospital
(2) Praktik swasta
(3) Puskesmas
(4) Rumah perawatan

24
(5) Pelayanan kesehatan khusus
(6) Perawatan di rumah
(7) Counseling Support Services
(8) Pelayanan khusus (social worker)
c) Dari tempat pelayanan tsb aspek yg didata:
(1) Pelayanannya (waktu, ongkos, rencana kerja)
(2) Sumber daya (tenaga, tempat, dana & perencanaan)
(3) Karakteristik pemakai (penyebaran geografi, gaya hidup, sarana
transportasi)
(4) Statistik, jumlah pengunjung perhari/ minggu/bulan
(5) Kecukupan dan keterjangkauan oleh pemakai dan pemberian
pelayanan
d) Ekonomi, Aspek/komponen yang perlu dikaji:
(1) Karakteristik pendapatan keluarga/RT
(2) Rata-rata pendapatan keluarga/rumah tangga
(3) Pendapatan kelas bawah
(4) Keluarga mendapat bantuan sosial
(5) Keluarga dengan kepala keluarga wanita
(6) Rata-rata pendapatan perorangan
e) Karakteristik pekerjaan
(1) Status ketergantungan
(2) Jumlah populasi secara umum (umur > 18 tahun)
(3) Yang menganggur yang bekerja
(4) Yang menganggur terselubung
(5) Jumlah kelompok khusus
(6) Kategori yang bekerja, jumlal dan persentase
f) Keamanan transportasi
(1) Keamanan
(2) Protection service
(3) Kualitas udara, air bersih
(4) Transportasi (milik pribadi/umum)

25
g) Politik & Government
(1) Jenjang pemerintahan
(2) Kebijakan Departemen Kesehatan
h) Komunikasi
(1) Formal
(2) In formal
i) Pendidikan
(1) Status pendidikan (lama sekolah, jenis sekolah, bahasa)
(2) Fasilitas pendidikan (SD, SMP dll) baik di dalam maupun di luar
komunitas
j) Recreation
Menyangkut tempat rekreasi Kerangka pengkajian profile masyarakat
(modifikasi) Pengkajian ini merupakan hasil modifikasi dari beberapa
teori sebelumnya tentang pengkajian komunitas.

2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah
kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil
untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial
ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhi (Mubarak, 2008).
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Wawancara atau anamnesa
Wawancara adalah kegiatan komunikasi timbal balik yang berbentuk tanya
jawab antara perawat dengan pasien atau keluarga pasien, masyarakat tentang hal
yang berkaitan dengan masalah kesehatan pasien. Wawancara harus dilakukan
dengan ramah, terbuka, menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah
dipahami oleh pasien atau keluarga pasien, dan selanjutnya hasil wawancara atau
anamnesa dicatat dalam format proses keperawatan (Mubarak, 2008).

26
b. Pengamatan
Pengamatan dalam keperawatan komunitas dilakukan meliputi aspek fisik,
psikologis, perilaku dan sikap dalam rangka menegakkan diagnosa keperawatan.
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan panca indera dan hasilnya dicatat
dalam format proses keperawatan (Mubarak, 2008).

c. Pemeriksaan fisik
Dalam keperawatan komunitas dimana salah satunya asuhan keperawatan yang
diberikan adalah asuhan keperawatan keluarga, maka pemeriksaan fisik yang
dilakukan dalam upaya membantu menegakkan diagnosa keperawatan dengan
cara Inspeksi, Perkusi, Auskultasi dan Palpasi (Mubarak, 2008).

3. Pengolahan Data
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara
sebagai berikut :
a) Klasifikasi data atau kategori data
b) Penghitungan persentase cakupan
c) Tabulasi data
d) Interpretasi data

4. Analisis data
Analisis data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data
dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah
kesehatan atau masalah keperawatan (Mubarak, 2008).

5. Penentuan Masalah atau Perumusan Masalah Kesehatan


Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang
dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan
intervensi. Namun demikian masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin diatasi
sekaligus. Oleh karena itu diperlukan prioritas masalah (Mubarak, 2008).

27
6. Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu
mempertimbangkan berbagai faktor sebagai criteria diantaranya adalah (Mubarak,
2008) :
a. Perhatian masyarakat.
b. Prevalensi kejadian.
c. Berat ringannya masalah.
d. Kemungkinan masalah untuk diatasi.
e. Tersedianya sumberdaya masyarakat.

7. Aspek Politis
Seleksi atau penapisan masalah kesehatan komunitas menurut format Mueke (1988)
mempunyai kriteria penapisan, antara lain :
a. Sesuai dengan peran perawat komunitas.
b. Jumlah yang beresiko.
c. Besarnya resiko.
d. Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan.
e. Minat masyarakat.
f. Kemungkinan untuk diatasi.
g. Sesuai dengan program pemerintah.
h. Sumber daya tempat.
i. Sumber daya waktu.
j. Sumber daya dana.
k. Sumber daya peralatan.
l. Sumber daya manusia.

8. Diagnosis Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang
aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saat
pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul
kemudian. Jadi diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan

28
pasti tentang status dan masalah kesehatan yang dapat diatasi dengan tindakan
keperawatan. Dengan demikian diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan
masalah yang ditemukan. Diagnosa keperawatan akan memberi gambaran masalah
dan status kesehatan masyarakat baik yang nyata (aktual), dan yang mungkin terjadi
(Mubarak, 2009).

9. Rencana Asuhan Keperawatan


Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang
akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesui dengan diagnosis keperawatan
yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien (Mubarak, 2009).
Jadi perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat disusun berdasarkan
diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan dan rencana keperawatan yang disusun
harus mencakup perumusan tujuan, rencana tindakan keperawatan yang akan
dilakukan dan kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan (Mubarak, 2009).

Langkah-langkah dalam perencanaan keperawatan kesehatan masyarakat antara lain


sebagai berikut:
a. Identifikasi alternatif tindakan keperawatan.
b. Tetapkan tehnik dan prosedur yang akan digunakan.
c. Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perencanaan melalui
kegiatan musyawarah masyarakat desa atau lokakarya mini.
d. Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia.
e. Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang sangat
dirasakan masyarakat.
f. Mengarah kepada tujuan yang akan dicapai Tindakan harus bersifat realistis.
g. Disusun secara berurutan.

10. Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah
disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat kesehatan masyarakat
harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lainya. Dalam hal ini melibatkan

29
pihak Puskesmas, Bidan desa dan anggota masyarakat (Mubarak, 2009). Prinsip yang
umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan komunitas
adalah :

a. Inovative
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi
(IPTEK) dan berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ) (Mubarak, 2009)
b. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesama profesi,
tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan
azas kemitraan (Mubarak, 2009).
c. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus
menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program
yang telah disusun (Mubarak, 2009).
d. Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan
kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten
(Mubarak, 2009).
e. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan
bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan
tercapai. Dalam melaksanakan implementasi yang menjadi fokus adalah :
program kesehatan komunitas dengan strategi : komuniti organisasi dan
partnership in community (model for nursing partnership) (Mubarak, 2009).

11. Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat

30
dengan membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku
kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan
tujuan yang telah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2009). Kegiatan
yang dilakukan dalam penilaian menurut Nasrul Effendi, 1998 :
a. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
b. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai
dengan pelaksanaan.
c. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya
apabila masalah belum teratasi.
d. Perlu dipahami bersama oleh perawat kesehatan masyarakat bahwa evaluasi
dilakukan dengan melihat respon komunitas terhadap keberhasialan keperawatan
dan kemandirian masyarakat.

31
BAB III
TINJAUN KASUS

A. LAPORAN RW 07 TANJUNG TERITIP

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan oleh mahasiswa profesi ners stikes awal
bros batam di dapatkan hasil jumlah kepala keluarga yang ada RW 07 RT 01,02,03,04 secara
keseluruhan 216 kepala keluarga dan 738 jiwa.

I. DATA DEMOGRAFI

Tabel 1.1
Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Umur Frekuensi %
1 0–5 56 7,6
2 6 – 10 60 8,3
3 11 – 15 95 12,8
4 16 – 21 79 10,7
5 22 – 35 138 18,6
6 36 – 45 147 19,9
7 46 – 60 110 14,9
8 >60 20 2,7
Jumlah 738 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk berdasarkan umur 36 – 45 di


RW 07 sebanyak 14,9 %, balita 7,6 % dan lansia 2,7 %.

Tabel 1.2
Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jenis Kelamin Frekuensi %
1 Laki-laki 492 73,8
2 Perempuan 246 3,2
Jumlah 738 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

32
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
laki-laki di RW 07 sebanyak 73,8 %, dan perempuan 4,6 %.

Tabel 1.3
Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Agama Frekuensi %
1 Islam 736 99,7
2 Kristen 2 0,3
Jumlah 738 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk berdasarkan agama Islam di


RW 07 sebanyak 99,7 %, dan Kristen 0,3 %.

Tabel 1.4
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pendidikan Frekuensi %
1 Tidak Sekolah 292 39,5
2 SD 131 17,7
3 SLTP 119 16,1
4 SLTA 182 24,6
5 Perguruan Tinggi 14 1,8
Jumlah 738 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar pendidikan penduduk RW 07


Kelurahan Tanjung Uma adalah SLTA 24,6 %, dan terdapat 1,8 % berpendidikan
sarjana.

33
Tabel 1.5
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Suku Bangsa
Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Suku Bangsa Frekuensi %
1 Jawa 86 39,6
2 Melayu 87 40,1
3 Bugis 16 7,3
4 Batak 14 6,4
5 Minang 9 4,1
6 Palembang 5 2,3
Jumlah 217 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar suku yang berdomisili RW 07


Kelurahan Tanjung Uma adalah melayu 40,1 %, dan terdapat 2,3 % bersuku
palembang.

Tabel 1.6
Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pekerjaan Frekuensi %
1 Wiraswasta 76 10,2
2 Karyawan Swasta 108 14,6
3 Nelayan 11 1,4
4 Ibu Rumah Tangga 63 8,5
5 Buruh 18 2,4
6 PNS 4 0,5
7 Tidak Bekerja 458 62
Jumlah 738 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar kepala keluarga di RT 1 RW 07


Kelurahan Tanjung Uma bekerja sebagai pekerja karyawan swasta 14,6 %, dan
terdapat 0,5 % kepala keluarga di RT 1 RW 07 Kelurahan Tanjung Uma sebagai
PNS.

34
Tabel 1.7
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Penghasilan
Rata-Rata Perbulan Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Penghasilan Frekuensi %
1 < Rp 1.000.000 11 5,0
2 Rp 1.000.000 – 3.000.000 49 22,7
3 >Rp 3.000.000 156 72,3
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata Penghasilan kepala keluarga di RW 07


Kelurahan Tanjung Uma 1 - 3 juta 22,7 % dan 5,0 % kepala keluarga di RW 07
Kelurahan Tanjung Uma Penghasilan kurang dari 1 juta.

Tabel 1.8
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Yang Menabung
Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Keluarga yang Menabung Frekuensi %
1 Ya 155 28,1
2 Tidak 61 6,9
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga di RW 07 yang


menabung sebanyak 28,1 % , dan tidak menabung sebanyak 6,9 %.

II. LINGKUNGAN FISIK

Tabel 2.1
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Status
Kepemilikan Rumah Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Status Kepemilikan Frekuensi %
1 Sewa 30 13,9
2 Numpang 26 12,0
3 Milik sendiri 160 74,1
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

35
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah perumahan di RW 07 yang milik
sendiri sebanyak 74,1 % , dan menumpang 12,0 %.

Tabel 2.2
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Tipe Rumah
Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Tipe Rumah Frekuensi %
1 Permanent 186 81,1
2 Semi Permanent 18 8,3
3 Tidak Permanent 12 5,6
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah perumahan berdasarkan tipe rumah


permanen di RW 07 sebanyak 81,1 % , dan tidak permanen 5,6 %.

Tabel 2.3
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Lantai
Rumah Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Lantai Rumah Frekuensi %
1 Tanah 3 1,3
2 Papan/kayu
3 Tegel/keramik 196 91,7
4 Semen 17 8
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah perumahan berdasarkan lantai rumah


keramik di RW 07 sebanyak 91,7 % , dan tanah 1,3 %.

36
Tabel 2.4
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Jendela
Di Setiap Kamar Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jendela Frekuensi %
1 Ya 186 85,5
2 Tidak 30 14,5
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah perumahan berdasarkan kepemilikan


jendela setiap kamar di RW 07 sebanyak 85,5 % , dan tidak memiliki jendela
dikamar 5,6 %.

Tabel 2.5
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Jendela Di Setiap
Rumah Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jendela Frekuensi %
1 Ya 216 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah perumahan berdasarkan kepemilikan


jendela di RW 07 sebanyak 100 %

Tabel 2.6
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Jendela Di Buka
Setiap Hari Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jendela Frekuensi %
1 Ya 204 94,4
2 Tidak 12 5,6
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

37
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah perumahan berdasarkan kepemilikan
jendela dibuka setiap hari di RW 07 sebanyak 94,4 % , dan tertutup 5,6 %.

Tabel 2.7
Distribusi Perumahan Berdasarkan Pencahayaan Dalam Rumah
Di Siang Hari Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pencahayaan Frekuensi %
1 Terang 176 81,5
2 Remang-remang 40 18,5
3 Gelap 0 0
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah perumahan berdasarkan pencahayaan


terang setiap kamar di RW 07 sebanyak 81,5 %, dan pencahayaan remang 18,5 %.

Tabel 2.8
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Jarak Rumah Dengan
Tetangga Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jarak Rumah Frekuensi %
1 Bersatu 62 29,0
2 Dekat 128 59,5
3 Terpisah 26 12,5
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah perumahan berdasarkan jarak rumah


dekat dengan tetangga di RW 07 sebanyak 59,5 %, dan jarak terpisah sebanyak 12,5
%.

Tabel 2.9
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Halaman
Di Sekitar Rumah Di RW 07 Tanjung Teritip 2018
No Halaman Frekuensi %
1 Ada 206 95,4
2 Tidak 13 4,6
Jumlah 216 100

38
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah perumahan berdasarkan kepemilikian


halaman di RW 07 sebanyak 95,4 %, dan tidak memiliki halaman 4,6 %.

Tabel 2.10
Distribusi Frekuensi Jumlah Halaman Berdasarkan Lokasi
Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Lokasi Frekuensi %
1 Didepan 158 76,0
2 Disamping 43 21,9
3 Dibelakang 5 2,1
Jumlah 206 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah halaman berdasarkan pencahayaan


lokasi depan rumah di RW 07 sebanyak 76,0 %, dan di belakang rumah 2,1 %.

Tabel 2.11
Distribusi Frekuensi Jumlah Halaman Berdasarkan Pemanfaatan
Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pemanfaatan Pekarangan Frekuensi %
1 Kebun 0 0
2 Kolam 0 0
3 Kandang 10 4,9
4 Tidak dimanfaatkan 196 95,1
Jumlah 206 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah halaman berdasarkan pemanfaatan


kandang di RW 07 sebanyak 4,9 %, dan tidak dimanfaatkan sebanyak 95,1 %.

Tabel 2.12

39
Distribusi Frekuensi Jumlah Sumber Air Berdasarkan Kebutuhan
Masak dan Minum Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sumber Air Frekuensi %
1 PAM 178 82,4
2 Sumur 26 12,0
3 Air Mineral 12 5,6
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah air bersih berdasarkan kebutuhan


masak dan minum berdasarkan sumber air di RW 07 sebanyak 82,4 %, dan air
mineral 5,6%.

Tabel 2.13
Distribusi Frekuensi Jumlah Sumber Air PAM dan Sumur Berdasarkan
Penggunaan di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sumber Air Frekuensi %
1 Di Masak 211 97,7
2 Tidak 5 2,3
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah halaman berdasarkan pemanfaatan


kandang di RW 07 sebanyak 4,9 %, dan tidak dimanfaatkan sebanyak 95,1 %.

Tabel 2.14
Distribusi Frekuensi Jumlah Sumber Air Berdasarkan Kebutuhan
Mandi/Mencuci di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sumber Air Frekuensi %
1 PAM 190 88
2 Sumur 26 12

40
3 Sungai
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah sumber air mandi dan mencuci
berdasarkan sumber air di RW 07 sebanyak 88 %, dan tidak dimanfaatkan sebanyak
12 %.

Tabel 2.15
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Jarak Sumber Air Dengan
Septic Tank Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jarak Frekuensi %
1 <10 m 142 66
2 >10 m 74 34
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan jarak


sumber air dengan septic tank berdasarkan jarak kurang dari 10 m di RW 07
sebanyak 66 %, dan jauh dari 10 m 74 %.

Tabel 2.16
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Tempat Penampungan
Air Sementara Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sumber Air Frekuensi %
1 Bak 174 81
2 Gentong 15 6,9
3 Ember 27 12,1
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

41
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan tempat
penampungan air menggunakan bak di RW 174 sebanyak 81 %, dan mengguna
gentong 95,1 %.

Tabel 2.17
Distribusi Frekuensi Jumlah Tempat Penampungan Air Berdasarkan
Kondisi Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kondisi Frekuensi %
1 Terbuka 210 97,2
2 Tertutup 6 2,8
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah tempat penampungan air berdasarkan


kondisi terbuka di RW 07 sebanyak 97,2 %, dan sebanyak 2,8 %.

Tabel 2.18
Distribusi Frekuensi Jumlah Air Dalam Penampungan Berdasarkan
Kondisi Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kondisi Air Frekuensi %
1 Berwarna 0 0
2 Berbau 0 0
3 Berasa 0 0
4 Tidak berasa/berwarna 216 100
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah air dalam penampungan bedasarkan
kondisi air tidak berwarna/berasa di RW 07 sebanyak 100 %

42
Tabel 2.19
Distribusi Frekuensi Jumlah Kondisi Tempat Penampungan Air
RT 03 RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kondisi Frekuensi %
1 Ada Jentik 5 2,3
2 Tidak ada 211 97,7
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kondisi tempat penampungan air


terdapat jentik-jentik di RW 07 sebanyak 2,3 %, dan ada tidak jentik-jentik
sebanyak 97,7 %.

Tabel 2.20
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Tempat Pembuangan
Sampah Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Tempat Pembuangan Sampah Frekuensi %
1 Sungai 0 0
2 Ditimbun 0 0
3 Dibakar 14 6,5
4 Sembarang Tempat 0 0
5 TPS 202 93,5
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan tempat


pembungan sampah berdasarkan tempat pembuangan sampah di TPS di RW 07
sebanyak 93,5 %, dan di bakar sebanyak 6,5 %.

Tabel 2.21
Distribusi KK Berdasarkan Penampungan Sampah Sementara
RT 03 RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Penampungan Sampah Frekuensi %
1 Ada 216 100
2 Tidak ada/berserakan 0 0
3 Ada,berserakan 0 0
Jumlah 216 100

43
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah penampungan sampah sementara


berdasarkan kepemilikan di RW 07 sebanyak 100 %

Tabel 2.22
Distribusi Frekuensi Jumlah Penampungan Sampah Sementara
Berdasarkan Keadaan Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Keadaan Penampungan Frekuensi %
Sampah
1 Terbuka 13 6,0
2 Tertutup 203 94,0
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah penampungan sementara berdasarkan


keadaan tertutup di RW 07 sebanyak 94,0 %, dan tertutup 13 %.

Tabel 2.23
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Jarak Penampungan
Sampah dengan Rumah di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jarak Frekuensi %
1 Dekat (<5 m) 125 57,9
2 Jauh (>5 m) 91 42,1
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan jarak


penampungan sampah dengan rumah kurang dekat dari 5 m di RW 07 sebanyak
57,9 %, dan jauh 42,1 %.

Tabel 2.24
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Kebiasaan Keluarga
BAB dan BAK di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jarak Frekuensi %
44
1 Jamban/WC 216 100
2 Sungai 0 0
3 Sembarang 0 0
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga bedasarkan keluarga


BAB dan BAK di WC/Jamban di RW 07 sebanyak 100 %.

Tabel 2.25
Distribusi Frekuensi Jumlah Jamban Berdasarkan Jenis
Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jenis Frekuensi %
1 Cemplung 0 0
2 Plengsengan 0 0
3 Leher Angsa 216 100
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah jamban berdasarkan jenis jamban leher
angsa di RW 07 sebanyak 100 %.

Tabel 2.26
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Pembuangan
Air Limbah Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pembuangan Air Limbah Frekuensi %
1 Resapan 0 0
2 Got 216 100
3 Sembarangan 0 0
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan


pembuangan air limbah digot RW 07 sebanyak 100 %.

Tabel 2.27
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Kondisi Saluran
45
Pembuangan Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kondisi Saluran Frekuensi %
1 Lancar 216 100
2 Tersumbat/tergenang 0 0
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan kondisi


saluran pembuangan lancar RW 07 sebanyak 100 %.

Tabel 2.28
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Kepemilikan
Kandang Ternak Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kepemilikan Frekuensi %
1 Tidak 206 95,4
2 Ya 10 4,6
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarakan


kepemilikan kandang ternak di RW 07 sebanyak 4,6 %. Dan tidak memiliki
kandang ternak sebanyak 206 %.

Tabel 2.29
Distribusi Frekuensi Jumlah Kandang Ternak Berdasarkan Kondisi
Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kepemilikan Frekuensi %
1 Terawat 10 100
2 Tidak Terawat 0 0
Jumlah 10 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

46
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kandang berdasarkan kondisi terawat
RW 07 sebanyak 100 %.

III. KONDISI KESEHATAN UMUM

Tabel 3.1
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Sarana Kesehatan
Terdekat Di RW 07 Tanjung TeritipTahun 2018
No Sarana Kesehatan Frekuensi %
1 Rumah Sakit 0 0
2 Puskesmas 103 47,7
3 Dr/Bidan/Perawat 100 46,3
4 Balai Pengobatan 13 6
5 Paraji/Petua 0 0
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan sarana


kesehatan terdekat yaitu puskesmas di RW 07 sebanyak 47,7% dan balai
pengobatan 6 %.

Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Kebiasaan Keluarga
Saat Sakit Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kebiasaan Frekuensi %
1 Rumah Sakit 3 1,4
2 Puskesmas 105 84,6
3 Dokter Praktek 32 14,8
4 Bidan 76 35,2
5 Perawat 0 0

47
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan kebiasaan


keluarga saat sakit berkunjung ke puskesmas di RW 07 sebanyak 84,6 % dan rumah
sakit 1,4.

Tabel 3.3
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Kebiasaan Sebelum
Ke Pelayanan Kesehatan Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kebiasaan Frekuensi %
1 Beli Obat Bebas 174 80,6
2 Jamu 42 19,4
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan kebiasaan


sebelum ke pelayanan kesehatan membeli obat bebas di RW 07 sebanyak 80,6 %.

Tabel 3.4
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Sumber Pendanaan
Kesehatan Keluarga Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sumber Pendanaan Frekuensi %
1 ASTEK/ASKES/BPJS 176 81,5
2 Tabungan 0 0
3 Dana Sehat 0 0
4 JPS/ASKES MASKIN 39 18,0
5 Tidak Ada 1 0,5
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan sumber


pendanaan kesehatan keluarga / BPJS di RW 07 sebanyak 81,5 % dan tidak
memiliki 0,5%.

48
Tabel 3.5
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Sarana Transportasi
Ke Pelayanan Kesehatan Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sarana Transportasi Frekuensi %
1 Jalan Kaki 6 2,8
2 Angkot 5 2,2
3 Becak 0 0
4 Kendaraan Pribadi 205 95
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan saraa


transportasi menggunakan kendaraan pribadi di RW 07 sebanyak 95 % dan
menggunakan angkot 2,2 %.

Tabel 3.6
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Jarak Rumah
Dengan Sarana Kesehatan Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jarak Rumah Frekuensi %
1 <1 km 126 58,3
2 1 – 2 km 57 26,3
3 2 – 5 km 23 10,6
4 >5 km 10 4,6
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan jarak


rumah dengan sarana kesehatan kurang dari 1 km di RW 07 sebanyak 58,3 % dan
lebih dari 4,6 %.

49
Tabel 3.7
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Masalah Kesehatan
(6 bulan terakhir) Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Masalah Kesehatan Frekuensi %
1 Gangguan Jiwa
2 Batuk Pilek 201 93,0
3 Asma 1 0,5
4 Paru_paru
5 Gastritis 5 2,5
6 Asam Urat 4 19,0
7 Diabetes Melitus 0 0
8 Jantung 0 0
9 Hipertensi 5 2,0
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan masalah


kesehatan batuk pilek di RW 07 sebanyak 93,0 % dan asma 0,5 %.

IV. IBU HAMIL DAN MENYUSUI


Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan PUS
(Pasangan Usia Subur) Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No PUS Frekuensi %
1 Ya 95 44,0
2 Tidak 121 56,0
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan pasangan


usia subur di RW 07 sebanyak 44,0 % dan tidak subur 56,0 %.

50
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) Berdasarkan
Penggunaan KB Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No KB Frekuensi %
1 Ya 91 95,8
2 Tidak 4 4,2
Jumlah 95 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah pasangan usia subur berdasarkan


aseptor KB di RW 07 sebanyak 95,8 % dan tidak KB 4,2 %.

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) Berdasarkan Jenis
Kontrasepsi Yang Digunakan Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jenis Kontrasepsi Frekuensi %
1 IUD 10 11,0
2 Suntik 40 45,0
3 PiL 37 40,6
4 Susuk 1 1,0
5 Tubektomy 3 2,4
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah pasangan usia subur berdasarkan jenis
kontrasepsi pil yang di gunakan di RW 07 sebanyak 40,6 % dan susuk 1,0 %.

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) Berdasarkan Alasan
Tidak Menggunakan KB Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Alasan Frekuensi %
1 Tanpa Alasan 0 0
2 Tidak cocok 0 0
51
3 Sudah Cerai 0 0
4 Belum punya Anak 4 100
5 Tidak Tahu 0 0
Jumlah 4 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah pasangan usia subur berdasarkan


alasan tidak menggunkan karna belum punya anak di RW 07 sebanyak 100 % .

Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Ibu Hamil
Dalam Keluarga Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Ibu Hamil Frekuensi %
1 Tidak 213 98,6
2 Ya 3 1,4
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan ibu hamil
di RW 07 sebanyak 98,6 %.

Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan
Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Usia Kehamilan Frekuensi %
1 I (0-3 Bulan) 1 40
2 II (4-6 Bulan) 2 60
3 III (7-9 Bulan) 0 0
Jumlah 3 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

52
Tabel di atas menunjukkan frekuensi ibu hamil berdasarkan pasangan usia usia
kehamilan 4-6 bln di RW 07 sebanyak 60 %.

Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Kehamilan
Ke- Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kehamilan Ke- Frekuensi %
1 1 0 0
2 2 2 60
3 3 1 40
4 >3 0 0
Jumlah 3 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu hamil berdasarkan kehamilan ke


dua di RW 07 sebanyak 60 % dan kehamilan ke tiga 56,0 %.

Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Usia
Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Usia Frekuensi %
1 <20 Tahun 0 0
2 20-35 Tahun 2 60
3 >35 Tahun 1 40
Jumlah 3 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu hamil berdasarkan usia 20 – 35


tahun di RW 07 sebanyak 60 % dan besar dari 35 tahun 40 %.

53
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Pemeriksaan
Kehamilan Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pemeriksaan Frekuensi %
1 Ya 3 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 3 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu hamil berdasarkan pemeriksaan


kehamilan di RW 07 sebanyak 100 %.

Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Banyak nya
Pemeriksaan Kehamilan Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pemeriksaan Frekuensi %
1 2 Kali 2 60
2 3 Kali 1 40
3 4 Kali 0 0
Jumlah 3 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu hamil berdasarkan pasangan


banyaknya pemeriksaan kehamilan 2 kali di RW 07 sebanyak 60 % dan 3 kali 40
%.

Tabel 4.11
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Imunisasi TT
Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Imunisasi TT Frekuensi %
1 Ya 1 40
2 Tidak 2 60
Jumlah 3 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu hamil berdasarkan pasangan


imunisasi TT di RW 07 sebanyak 60 % dan tidak 40 %.

54
Tabel 4.12
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Yang mendapatkan Imunisasi TT
Berdasarkan Kelengkapannya RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kelengkapan Frekuensi %
1 Lengkap (2 kali) 1 100
2 Tidak Lengkap (1 kali) 0 0
Jumlah 1 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah hamil yang mendapatkan imunisasi TT


berdasarkan kelengkapan di RW 07 sebanyak 100 %.

Tabel 4.13
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Keluhan Yang
Dirasakan Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Keluhan Frekuensi %
1 Lemah, letih, lesu 0 0
2 Pusing 3 100
3 Mual & Muntah 0 0
4 Bengkak dikaki atau tempat lain 0 0
Jumlah 3 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah hamil berdasarkan keluhan yang


dirasakan yaitu pusing di RW 07 sebanyak 100 %.

Tabel 4.14
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Ibu Menyusui
Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Ibu Menyusui Frekuensi %
1 Ya 11 5,0

55
2 Tidak 205 95,0
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan ibu


menyusui di RW 07 sebanyak 5,0 % dan tidak 95,0

Tabel 4.15
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Menyusui Berdasarkan Ibu Menyusui
Anaknya Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Ibu Menyusui Frekuensi %
1 Ya 11 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 11 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu menyusi berdasarkan berdasarkan


ibu menyusui anaknya di RW 07 sebanyak 100 %.

Tabel 4.16
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Menyusui Berdasarkan Lamanya
Menyusui Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Lamanya Menyusui Frekuensi %
1 <1 bulan 0 0
2 1-4 bulan 1 10
3 5-12 bulan 5 45
4 >12 bulan 5 45
Jumlah 11 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu menyusui berdasarkan lamanya


besar dari 5-12 dan besar 12 bulan di RW 07 sebanyak 45 % dan 1-4 bulan 10%.

Tabel 4.17
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Anggota Keluarga yang
Berusia Balita Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Anggota Keluarga Yang Frekuensi %
Berusia Balita

56
1 Ya 84 39,0
2 Tidak 132 61,0
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan anggota


keluarga berusia balita di RW 07 sebanyak 39,0 % dan tidak memiliki 61,0%

Tabel 4.18
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Dibawa Keposyandu
Setiap Bulan Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Dibawa Keposyandu setiap Frekuensi %
Bulan
1 Ya 84 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 84 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah balita berdasarkan dibawa keposyandu


setiap bulan di RW 07 sebanyak 100 %.

Tabel 4.19
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Alasan Tidak Dibawa
Keposyandu Setiap Bulan Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Alasan Frekuensi %
1 Jauh
2 Tidak ada waktu
3 Tidak perlu imunisasi lagi
Jumlah
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 4.20
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Sudah
Diimunisasi Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Balita sudah Diimunisasi Frekuensi %

57
1 Ya 0 0
2 Tidak 84 100
Jumlah 84 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah balita berdasarkan sudah di Imunisasi


di RW 07 sebanyak 100 %.

Tabel 4.21
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Imunisasi Yang Sudah
Didapatkan (Berdasarkan Usia) Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Imunisasi Frekuensi %
1 Lengkap 84 100
2 Tidak Lengkap 0 0
Jumlah 84 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah balita berdasarkan imunisasi yang


sudah didapat berdasarkan kelengkapan di RW 07 sebanyak 100 %.

Tabel 4.22
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Kepemilikan KMS
Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Memiliki KMS Frekuensi %
1 Ya 84 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 84 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah balita berdasarkan kepemilikan KMS


di RW 07 sebanyak 100 %.

Tabel 4.23
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Hasil Penimbangan
Di KMS Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Hasil Penimbangan Di KMS Frekuensi %
1 Didaerah Garis Hijau 77 92,0
2 Diatas Garis Hijau Sampai Kuning 7 8,0

58
3 Dibawah Garis Titik-Titik 0 0
4 Dibawah Garis Merah 0 0
Jumlah 84 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah balita berdasarkan hasil penimbangan


di KMS daerah garis hijau di RW 07 sebanyak 92 % dan diatas 8 %.

Tabel 4.24
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Anak Sekolah/Remaja
Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Anak Sekolah/Remaja Frekuensi %
1 Ya 146 67,6
2 Tidak 70 32,4
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi kepala keluarga berdasarkan anak


sekolah/remaja di RW 07 sebanyak 67,6 % dan tidak memiliki 32,4 %.

Tabel 4.25
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan Usia
Saat Ini Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Usia Anak Sekolah/Remaja Frekuensi %
1 6-10 Tahun 131 29,4
2 11-15 Tahun 119 26,6
3 16-21 Tahun 196 44,0
Jumlah 446 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah anak sekolah/remaja berdasarkan usia


saat ini16 – 21tahun di RW 07 sebanyak 44 % dan 11-15 tahun 26,6 %.

59
Tabel 4.26
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Tingkat Pendidikan Frekuensi %
1 SD 131 29,4
2 SMP 119 26,6
3 SMA 180 40,0
4 Perguruan Tinggi 14 3
Jumlah 446 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah anak sekolah /remaja berdasaran


tingkat pendidikan SMA di RW 07 sebanyak 40 % dan perguruan tinggi 3%.

Tabel 4.27
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan Kegiatan
Anak Di Luar Sekolah Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kegiatan Diluar Sekolah Frekuensi %
1 Keagamaan 312 67,2
2 Karangtaruna 0 0
3 Olahraga 49 11,0
4 Bermain 85 1,8
Jumlah 446 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah anak sekolah/remaja berdasarkan


kegiatan anak diluar sekolah yaitu keagamaan di RW 07 sebanyak 67,2 % dan
olahraga 11 %.

Tabel 4.28
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan
Penyakit yang Diderita Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Penyakit Yang Diderita Frekuensi %
1 Ya 0 0

60
2 Tidak 446 100
Jumlah 446 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah anak sekolah/remaja berdasarkan


penyakit yang diderita di RW 07 sebanyak 0 %.

Tabel 4.29
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan Penggunaan
Waktu Luang Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Penggunaan Waktu Luang Frekuensi %
1 Musik/TV 210 47,1
2 Olahraga 113 25,3
3 Rekreasi 53 12,0
4 Keagamaan 70 15,6
Jumlah 446 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah anak sekolah/remaja berdasarkan


penggunaan waktu luang yaitu menonton tv di RW 07 sebanyak 210 % dan
keagamaan 15,6 %.

Tabel 4.30
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan
Kebiasaan Anak Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kebiasaan Anak Frekuensi %
1 Merokok 11 2,4
2 Alkohol 0 0
3 Narkoba 0 0
4 Lain-lain 0 0

61
Jumlah 446 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah anak sekolah/remaja berdasarkan


kebiasaan yaitu merokok di RW 07 sebanyak 2,4%.

Tabel 4.31
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Usia Lanjut
(Lebih Dari 60 Tahun) Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Usia Lanjut Frekuensi %
1 Ada 20 9,2
2 Tidak Ada 196 90,8
Jumlah 216 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan Usia


Lanjut (Lebih Dari 60 Tahun) di RW 07 sebanyak 9,2% dan tidak ada 196%.

Tabel 4.32
Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia Berdasarkan Keluhan
Penyakit Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Keluhan Penyakit Frekuensi %
1 Ya 15 75
2 Tidak 5 25
Jumlah 20 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah Lansia berdasarkan keluhan penyakit


di RW 07 sebanyak 75% dan tidak ada sebanyak 25 %.

Tabel 4.33
Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia Berdasarkan Jenis Penyakit
Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jenis Penyakit Frekuensi %
1 Hipertensi 12 60
2 Jantung 0 0
3 Gastritis 0 0
4 Diabetes 0 0
5 Asma 0 0

62
6 Rematik 5 25
7 Asam Urat 3 15
8 Kulit 0 0
9 Gangguan Jiwa 0 0
Jumlah 20 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah lansia berdasarkan jenis penyakit


hipertensi di RW 07 sebanyak 60 % dan asam urat 15,6 %.

Tabel 4.35
Distribusi Frekuensi Jumlah Penyakit Lansia Berdasarkan Upaya Yang Telah
Dilakukan Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Upaya Yang Telah Dilakukan Frekuensi %
1 Berobat kesarana kesehatan 0 0
2 Berobat ke non medis 15 75
3 Diobati sendiri 5 25
Jumlah 20 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah penyakit berdasarkan upaya yang telah
dilakukan berobat ke non medis di RW 07 sebanyak 15 % dan diobati 25 %.
Tabel 4.36
Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia Berdasarkan Penggunaan Waktu
Senggang Di RW 07 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Penggunaan Waktu Senggang Frekuensi %
1 Berkebun/pekerjaan rumah 8 40
2 Jalan-jalan 12 60
3 Senam 0 0
Jumlah 20 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah lansia berdasarkan penggunaan waktu


senggang RW 07 sebanyak 60 % dan keagamaan 40 %.

Tabel 4.37
Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia Berdasarkan Adanya Posyandu
Lansia Di RW 07 Tanjung Teritip 2018

63
No Posyandu Lansia Frekuensi %
1 Ada 20 100
2 Tidak Ada 0 0
Jumlah 20 100
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah lansia berdasarkan adanya posyandu


lansia di RW 07 sebanyak 100%.

B. LAPORAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW 10

Jumlah KK : 341 KK
Jumlah Penduduk : 1292 Orang

I. DATA DEMOGRAFI
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Jumlah PendudukBerdasarkan Umur
Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Umur Frekuensi %
1 0–5 135 10.4%
2 6 – 10 172 13.3%
3 11 – 15 165 12.7%
4 16 – 21 153 11.8%
5 22 – 35 269 20.8%
6 36 – 45 208 16.0%
7 46 – 60 150 11.6%
8 >60 40 3.09%
Jumlah 1292 100 %
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros Batam, 2018.

64
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlahpenduduk berdasarkan Umur di RW 10 umur 22-
35 sebanyak 20.8 % dan usia >60 sebanyak 3.09%

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jenis Kelamin Frekuensi %
1 Laki-laki 637 49,3%
2 Perempuan 655 50,7%
Jumlah 1292 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlahpenduduk berdasarkan jenis kelamin di RW 10


perempuan sebanyak 50.7 % dan laki-lakisebanyak 49.3%

Tabel 3
Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Agama Frekuensi %
1 Islam 1280 99%
2 Kristen 12 1%
Jumlah 1292 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018.

Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlah penduduk berdasarkan agama di RW 10 islam


sebanyak 99%.

Tabel 4
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pendidikan Frekuensi %
1 Tidak Sekolah 55 16,2%
2 SD 90 26,4 %
3 SLTP 56 16,4%
4 SLTA 129 37,8%
5 Perguruan Tinggi 11 3,2%
Jumlah 341 100%

65
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018.

Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlah penduduk berdasarkan jumlah KK di RW 10


SLTA sebanyak 37.8%perguruan tinggi sebanyak 3.2%

Tabel 5
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Suku Bangsa
Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Suku Bangsa Frekuensi %
1 Jawa 165 48,3%
2 Melayu 124 36,4%
3 Bugis 6 1,8%
4 Batak 23 6,7%
5 Banjar 3 0,9%
6 Sunda 5 1,5%
7 Minang 11 3,2%
8 Lombok 4 1,2%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlahpenduduk berdasarkan Suku bangsa di RW 10


Jawa sebanyak 48.3 % dan Lombok 1.2%

Tabel 6
Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pekerjaan Frekuensi %
1 Wiraswasta 214 62,7%
2 Karyawan Swasta 64 18,7%
3 Nelayan 18 5,5%
4 Ibu Rumah Tangga 23 6,7%

66
5 Buruh 22 6,4%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan di RW 10


wiraswasta sebanyak 62.7 % dan nelayan 5.5%

Tabel 7
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Penghasilan
Rata-Rata Perbulan Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Penghasilan Frekuensi %
1 <Rp 1.000.000 1 0,2%
2 Rp 1.000.000 – 3.000.000 173 50,7%
3 >Rp 3.000.000 167 49,1%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlahpenduduk berdasarkan jumlah penghasilan di RW


10, 1-3 jta sebanyak 50.7 % dan < 1 juta 0.2%.

Tabel 8
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Yang Menabung
Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Keluarga yang Menabung Frekuensi %
1 Ya 95 27,9%
2 Tidak 246 72,1%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlah penduduk berdasarkan keluarga yang


memilikitabung di RW 10, tidak memiliki tabungan sebanyak 72.1 %dan
menabungsebanyak 27.9%

67
II. LINGKUNGAN FISIK

Tabel 9
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Status
Kepemilikan RumahDi RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Status Kepemilikan Frekuensi %
1 Sewa 64 18,8%
2 Numpang 15 4,4%
3 Milik sendiri 262 76,8%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlah perumahan berdasarkan status kepemilikan rumah
di RW 10, milik sendiri sebanyak 76.8% dan numpang 4.4%

Tabel 10
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Tipe Rumah
Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Tipe Rumah Frekuensi %
1 Permanent 341 100%
2 Semi Permanent - -
3 Tidak Permanent - -
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlahperumahan berdasarkan tipe rumah di RW 10
permanen 100%.

68
Tabel 11
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Lantai
Rumah Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Lantai Rumah Frekuensi %
1 Tanah - -
2 Papan/kayu - -
3 Tegel/keramik 208 61%
4 Semen 133 39%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlah perumahan berdasarkan jenis lantai rumah di RW
tegel/keramik sebanyak 61% dan semen 39%

Tabel 12
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Jendela
Di Setiap Kamar Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jendela Frekuensi %
1 Ya 287 84,2%
2 Tidak 54 15,8%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlah perumahan berdasarkan kepemilikanjendela
dikamardi RW 10, ada jendela 84.2% dan 15.8 tidak ada jendela.

Tabel 13
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Jendela Di Setiap
Rumah Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jendela Frekuensi %
1 Ya 341 100%
2 Tidak - -
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

69
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlahperumahan berdasarkan jendela disetiap rumah di
RW 10 sebanyak ada jendela 100%.

Tabel 14
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Jendela Di Buka
Setiap Hari Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jendela Frekuensi %
1 Ya 312 91,5%
2 Tidak 29 8,5%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlahperumahan berdasarkan jendela dibuka di RW 10
dibuka sebanyak 91.5% dan tidak dibuka 8.5%

Tabel 15
Distribusi Perumahan Berdasarkan Pencahayaan Dalam Rumah
Di Siang Hari Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pencahayaan Frekuensi %
1 Terang 303 88,9%
2 Remang-remang 38 11,1%
3 Gelap - -
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlah perumahan berdasarkan pencahayaandi RW 10
terang sebanyak 88.9%.

Tabel 16
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Jarak Rumah Dengan
Tetangga Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jarak Rumah Frekuensi %
1 Bersatu 22 6,4%
2 Dekat 299 87,7%
3 Terpisah 20 5,9%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

70
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlah perumahan berdasarkan jarak rumah di RW 10
dekat sebanyak 87.7 % dan terpisah 5.9%.

Tabel 17
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Halaman
Di Sekitar Rumah Di RW X Tanjung Teritip 2018
No Halaman Frekuensi %
1 Ada 135 39,6%
2 Tidak 206 60,4%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlahperumahan berdasarkan halaman di RW10 tidak
ada halaman sebanyak 60.4%.

Tabel 18
Distribusi Frekuensi Jumlah Halaman Berdasarkan Lokasi
Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Lokasi Frekuensi %
1 Didepan 57 42,2%
2 Disamping 67 49,7%
3 Dibelakang 11 8,1%
Jumlah 135 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlah halaman berdasarkan lokasi di RW 10 disamping
49.7% dan dibelakang 8.1%

Tabel 19
Distribusi Frekuensi Jumlah Halaman Berdasarkan Pemanfaatan
Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018

71
No Pemanfaatan Pekarangan Frekuensi %
1 Kebun 40 29,6%
2 Kolam 2 1,5%
3 Kandang 17 12,6%
4 Tidak dimanfaatkan 76 56,3%
Jumlah 135 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018x
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlah halaman berdasarkan pemanfaatan di RW 10
tidak dimanfaatkan sebanyak 56.3% dan 1.5% kolam

Tabel 20
Distribusi Frekuensi Jumlah Sumber Air Berdasarkan Kebutuhan
Masak dan Minum Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sumber Air Frekuensi %
1 PAM 121 35,5%
2 Sumur 11 3,2%
3 Air Mineral 209 61,3%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlah sumber air berdasarkan kebutuhan masak dan
minum di RW 10, air mineral 61.3% dan sumur 3.2%.

Tabel 21
Distribusi Frekuensi Jumlah Sumber Air PAM dan Sumur Berdasarkan
Penggunaan Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sumber Air Frekuensi %
1 Di Masak 132 100%
2 Tidak - -
Jumlah 132 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlahsumber air PAM dan sumur berdasarkan
penggunaan di RW 10, dimasak sebanyak 100%.

Tabel 22
Distribusi Frekuensi Jumlah Sumber Air Berdasarkan Kebutuhan
Mandi/Mencuci Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018

72
No Sumber Air Frekuensi %
1 PAM 303 88,9%
2 Sumur 38 11,1%
3 Sungai - -
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlah sumber air berdasarkan kebutuhan mandi/
mencuci di RW 10, PAM sebanyak88.9% dan sumur 11.1%

Tabel 23
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Jarak Sumber Air Dengan
Septic Tank Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jarak Frekuensi %
1 <10 m 153 44,9%
2 >10 m 188 55,1%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlahKK berdasarkan jarak sumber air dengan septi
tenk di RW 10, > 10m 55.1%.

Tabel 24
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Tempat Penampungan
Air Sementara Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sumber Air Frekuensi %
1 Bak 231 67,7%
2 Gentong 6 1,8%
3 Ember 104 30,5%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

73
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlah KK berdasarkan tempat penampungan air
sementara di RW 10, Bak 67.7% dan gentong 1.8%.

Tabel 25
Distribusi Frekuensi Jumlah Tempat Penampungan Air Berdasarkan
Kondisi Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kondisi Frekuensi %
1 Terbuka 227 66,6%
2 Tertutup 114 33,4%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlahtempat penampungan air berdasarkan kondisi di
RW 10, kondisi air terbuka 66.6%.

Tabel 26
Distribusi Frekuensi Jumlah Air Dalam Penampungan Berdasarkan
Kondisi Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kondisi Air Frekuensi %
1 Berwarna - -
2 Berbau - -
3 Berasa - -
4 Tidak berasa/berwarna 341 100%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlah air dalam penampungan berdasarkan kondisi di
RW 10,tidak berbau 100%.
Tabel 27
Distribusi Frekuensi Jumlah Kondisi Tempat Penampungan Air
RT 03 RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kondisi Frekuensi %
1 Ada Jentik 8 10,1%
2 Tidak ada 71 89,2%
Jumlah 79 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlahkondisi tempat penampungan air di RW 10,
89.2% tidak ada jentik dan 10.1% ada jentik.

Tabel 28

74
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Tempat Pembuangan
Sampah Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Tempat Pembuangan Sampah Frekuensi %
1 Sungai 11 3,2%
2 Ditimbun - -
3 Dibakar 60 17,6%
4 Sembarang Tempat - -
5 TPS 270 79,2%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlahKK berdasarkan tempat pembuangan sampah di
RW 10, di buang ke TPS 79.2% dan ke sungai 3.2%.

Tabel 29
Distribusi KK Berdasarkan Penampungan Sampah Sementara
RT 03 RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Penampungan Sampah Frekuensi %
1 Ada 72 91,1%
2 Tidak ada/berserakan - -
3 Ada,berserakan 7 8,9%
Jumlah 79 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlah KK berdasarkan penampungan sampah sementara
di RW 10, ada penampungan sebanyak 91.1% dan ada tapi berserakan sebanyak 8.9%.

Tabel 30
Distribusi Frekuensi Jumlah Penampungan Sampah Sementara
Berdasarkan Keadaan DiRW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Keadaan Penampungan Frekuensi %
Sampah
1 Terbuka 270 79,2%
2 Tertutup 71 20,8%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlah penampungan sampah sementara berdasarkan
keadaan di RW 10, penampungan yang terbuka sebanyak 79.2%.

Tabel 31
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Jarak Penampungan

75
Sampah dengan Rumah Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jarak Frekuensi %
1 Dekat (<5 m) 242 71%
2 Jauh (>5 m) 99 29%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel diatas menunjukkan frekuesi jumlah KKberdasarkan jarak penampungan sampahdi
RW 10 sebanyak 50.7 % dan laki-lakisebanyak 49.3%

Tabel 32
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Kebiasaan Keluarga
BAB dan BAK Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jarak Frekuensi %
1 Jamban/WC 341 100%
2 Sungai - -
3 Sembarang - -
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas menunjukan kebiasaan keluarga dalam BAB dan BAK kebanyakan
menggunakan jamban/WC sebesar 100% yaitu sebanyak 341 KK

Tabel 33
Distribusi Frekuensi Jumlah Jamban Berdasarkan Jenis
Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jenis Frekuensi %
1 Cemplung - -
2 Plengsengan - -
3 Leher Angsa 341 100%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas menunjukkan penggunaan jamban dalam RW X menggunakan Leher
angsa sebanyak 341 KK sebesar 100%

Tabel 34
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Pembuangan
Air Limbah Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pembuangan Air Limbah Frekuensi %
1 Resapan - -
2 Got 341 100%

76
3 Sembarangan - -
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas warga RW X menggunakan GOT sebagai pembuangan air limbah
sebanyak 341 KK sebesar 100%

Tabel 35
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Kondisi Saluran
Pembuangan Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kondisi Saluran Frekuensi %
1 Lancar 323 94,7%
2 Tersumbat/tergenang 18 5,3%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari Tabel diatas saluran air limbah dalam kondisi lancar sebanyak 323 kk yaitu sebesar
94,7% sedangkan saluran pembuangan dalam kondisi tersumbat/tergenang sebanyak 18
KK sebanyak 5,3% dimana masih banyak warga setembah yang membuang sampah ke
GOT.

Tabel 36
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Kepemilikan
Kandang Ternak Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kepemilikan Frekuensi %
1 Tidak 315 92,4%
2 Ya 26 7,6%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 37
Distribusi Frekuensi Jumlah Kandang Ternak Berdasarkan Kondisi
Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kepemilikan Frekuensi %
1 Terawat 26 100%
2 Tidak Terawat - -
Jumlah 26 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

77
III. KONDISI KESEHATAN UMUM

Tabel 38
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Sarana Kesehatan
Terdekat Di RW X Tanjung TeritipTahun 2018
No Sarana Kesehatan Frekuensi %
1 Rumah Sakit - -
2 Puskesmas 129 37,8%
3 Dr/Bidan/Perawat 192 56,3%
4 Balai Pengobatan 20 5,9%
5 Paraji/Petua - -
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan sarana
kesehatan terdekat yaitu puskesmas di RW 10 sebanyak 56,3% dan balai
pengobatan 5,9%.

Tabel 39
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Kebiasaan Keluarga
Saat Sakit Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kebiasaan Frekuensi %
1 Rumah Sakit - -
2 Puskesmas 187 54,9%
3 Dokter Praktek 31 9%
4 Bidan 123 36,1%
5 Perawat - -
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan kebiasaan
keluarga saat sakit berkunjung ke puskesmas di RW 10 sebanyak 54,9 % dan rumah
sakit 9%.

Tabel 40
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Kebiasaan Sebelum
Ke Pelayanan Kesehatan Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kebiasaan Frekuensi %
1 Beli Obat Bebas 329 96,5%
2 Jamu 12 3,5%
Jumlah 341 100%

78
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan kebiasaan
sebelum ke pelayanan kesehatan membeli obat bebas di RW 10 sebanyak 96,5 %.

Tabel 41
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Sumber Pendanaan
Kesehatan Keluarga Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sumber Pendanaan Frekuensi %
1 ASTEK/ASKES 99 29%
2 Tabungan 9 2,7%
3 Dana Sehat - -
4 JPS/ASKES MASKIN 208 61%
5 Tidak Ada 25 7,3%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan sumber
pendanaan kesehatan keluarga / BPJS di RW 10 sebanyak 61 % dan tidak memiliki
2,7%.

Tabel 42
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Sarana Transportasi
Ke Pelayanan Kesehatan Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sarana Transportasi Frekuensi %
1 Jalan Kaki 1 0,3%
2 Angkot 2 0,6%
3 Becak - -
4 Kendaraan Pribadi 338 99,1%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan saraa
transportasi menggunakan kendaraan pribadi di RW 10 sebanyak 99,1 % dan
menggunakan angkot 0,3 %.

79
Tabel 43
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Jarak Rumah
Dengan Sarana Kesehatan Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jarak Rumah Frekuensi %
1 <1 km 2 0,6%
2 1 – 2 km 90 26,4%
3 2 – 5 km 166 48,7%
4 >5 km 83 24,3%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan jarak
rumah dengan sarana kesehatan kurang dari 1 km di RW 10 sebanyak 48,7 % dan
lebih dari 0,6 %.

Tabel 44
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Masalah Kesehatan
(6 bulan terakhir) Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Masalah Kesehatan Frekuensi %
1 Gangguan Jiwa 1 0,3%
2 Batuk Pilek 250 73,3%
3 Asma 10 2,9%
4 Paru_paru 1 0,3%
5 Magh 44 13%
6 Asam Urat 13 3,8%
7 Diabetes Melitus 7 2%
8 Jantung 4 1,2%
9 Hipertensi 11 3,2%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel di atas menunjukkan penyakit yang banyak terjadi dalam 6 bulan terakhir
sebanyak 73,3% yaitu penyakit ISPA/Batuk

80
IV. IBU HAMIL DAN MENYUSUI
Tabel 45
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan PUS
(Pasangan Usia Subur)Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No PUS Frekuensi %
1 Ya 255 74,8%
2 Tidak 86 25,2%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan pasangan
usia subur di RW 10 sebanyak 74,8% dan tidak subur 25,2 %.

Tabel 46
Distribusi Frekuensi Jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) Berdasarkan
Penggunaan KBDi RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No KB Frekuensi %
1 Ya 219 85,9%
2 Tidak 36 14,1%
Jumlah 255 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah pasangan usia subur berdasarkan
aseptor KB di RW 10 sebanyak 85,9 % dan tidak KB 14,1%.

Tabel 47
Distribusi Frekuensi Jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) Berdasarkan Jenis
Kontrasepsi Yang Digunakan Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jenis Kontrasepsi Frekuensi %
1 IUD 28 12,8%
2 Suntik 97 44,3%
3 PiL 61 27,9%
4 Susuk 18 8,2%
5 Kondom 15 6,8%
Jumlah 219 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah pasangan usia subur berdasarkan jenis
kontrasepsi pil yang di gunakan di RW 10 sebanyak 44,3 % dan susuk 12,8 %.

81
Tabel 48
Distribusi Frekuensi Jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) Berdasarkan Alasan
Tidak Menggunakan KB Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Alasan Frekuensi %
1 Tanpa Alasan 8 22,2%
2 Tidak cocok 2 5,5%
3 Sudah Cerai 6 16,7%
4 Belum punya Anak 10 27,8%
5 Tidak Tahu 10 27,8%
Jumlah 36 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah pasangan usia subur berdasarkan
alasan tidak menggunakan karna belum punya anak dan tidak tahu di RW 10
sebanyak 27,8% .

Tabel 49
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Ibu Hamil
Dalam Keluarga Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Ibu Hamil Frekuensi %
1 Tidak 329 96,5%
2 Ya 12 3,5%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah kepala keluarga berdasarkan ibu hamil
di RW 10 sebanyak 96,5 %.

Tabel 50
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil BerdasarkanUsia Kehamilan
Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Usia Kehamilan Frekuensi %
1 I (0-3 Bulan) 6 50%
2 II (4-6 Bulan) 2 16,7%
3 III (7-9 Bulan) 4 33,3%
Jumlah 12 100%

82
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel di atas menunjukkan frekuensi ibu hamil berdasarkan pasangan usia usia
kehamilan 7-9 bln di RW 10 sebanyak 33,3%.

Tabel 51
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Kehamilan
Ke- Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kehamilan Ke- Frekuensi %
1 1 4 33,3%
2 2 4 33,3%
3 3 3 25%
4 >3 1 8,4%
Jumlah 12 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu hamil berdasarkan kehamilan
pertama di RW 10 sebanyak 33,3 % dan kehamilan ke dua 25 %.

Tabel 52
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil BerdasarkanUsia
Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Usia Frekuensi %
1 <20 Tahun 1 8,3%
2 20-35 Tahun 10 83,4%
3 >35 Tahun 1 8,3%
Jumlah 12 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu hamil berdasarkan usia 20 – 35
tahun di RW 10 sebanyak 83,4 %

Tabel 53
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Pemeriksaan
Kehamilan Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pemeriksaan Frekuensi %
1 Ya 12 100%
2 Tidak - -
Jumlah 12 100%

83
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu hamil berdasarkan pemeriksaan
kehamilan di RW 10 sebanyak 100 %.

Tabel 54
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil BerdasarkanBanyak nya
Pemeriksaan Kehamilan Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pemeriksaan Frekuensi %
1 2 Kali 3 25%
2 3 Kali 4 33,3%
3 4 Kali 5 41,7%
Jumlah 12 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu hamil berdasarkan pasangan
banyaknya pemeriksaan kehamilan 4 kali di RW 10 sebanyak 41,3 % dan 3 kali
33,3 %.

Tabel 55
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Imunisasi TT
Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Imunisasi TT Frekuensi %
1 Ya 6 50%
2 Tidak 6 50%
Jumlah 12 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu hamil berdasarkan pasangan
imunisasi TT di RW 10 sebanyak 50 % dan tidak 50 %.

Tabel 56
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Yang mendapatkan Imunisasi TT
Berdasarkan Kelengkapannya RT 03 RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kelengkapan Frekuensi %
1 Lengkap (2 kali) 2 33,3%
2 Tidak Lengkap (1 kali) 4 66,7%
Jumlah 6 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

84
Tabel di atas menunjukkan frekuensi jumlah hamil yang mendapatkan imunisasi TT
berdasarkan tidak lengkap di RW 10 sebanyak 66,7 %.

Tabel 57
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Keluhan Yang
Dirasakan Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Keluhan Frekuensi %
1 Lemah, letih, lesu 5 41,6%
2 Pusing 2 16,7%
3 Mual & Muntah 3 25%
4 Bengkak dikaki atau tempat lain 2 16,7%
Jumlah 12 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 58
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Ibu Menyusui
Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Ibu Menyusui Frekuensi %
1 Ya 52 15,2%
2 Tidak 289 84,8%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel 59
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Menyusui Berdasarkan Ibu Menyusui
Anaknya Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Ibu Menyusui Frekuensi %
1 Ya 30 57,7%
2 Tidak 22 42,3%
Jumlah 52 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 60
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Menyusui Berdasarkan Lamanya
Menyusui Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Lamanya Menyusui Frekuensi %
1 <1 bulan 5 16,7%
2 1-4 bulan 7 23,3%
3 5-12 bulan 12 40%
4 >12 bulan 6 20%

85
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 61
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Menyusui Berdasarkan Alasan Tidak
Menyusui Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Alasan Tidak Menyusui Frekuensi %
1 Pekerjaan 10 45,5%
2 Tidak Tahu - -
3 Penyakit - -
4 ASI sedikit 12 54,5%
Jumlah 22 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 62
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Anggota Keluarga yang
Berusia Balita Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Anggota Keluarga Yang Frekuensi %
Berusia Balita
1 Ya 83 24,3%
2 Tidak 258 75,7%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel 63
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Dibawa Keposyandu
Setiap Bulan Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Dibawa Keposyandu setiap Frekuensi %
Bulan
1 Ya 55 66,3%
2 Tidak 28 33,7%
Jumlah 83 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 64

86
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita BerdasarkanAlasan Tidak Dibawa
Keposyandu Setiap Bulan Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Alasan Frekuensi %
1 Jauh 2 7,1%
2 Tidak ada waktu 5 17,9%
3 Tidak perlu imunisasi lagi 21 75%
Jumlah 28 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Tabel 65
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Sudah
Diimunisasi Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Balita sudah Diimunisasi Frekuensi %
1 Ya 83 100%
2 Tidak - -
Jumlah 83 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 66
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Imunisasi Yang Sudah
Didapatkan (Berdasarkan Usia) Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Imunisasi Frekuensi %
1 Lengkap 83 100%
2 Tidak Lengkap - -
Jumlah 83 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 67
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Kepemilikan KMS
Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Memiliki KMS Frekuensi %
1 Ya 73 100%
2 Tidak 10 -
Jumlah 83 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 68
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Hasil Penimbangan
Di KMS Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Hasil Penimbangan Di KMS Frekuensi %
1 Didaerah Garis Hijau 79 95,2%

87
2 Diatas Garis Hijau Sampai Kuning 4 4,8%
3 Dibawah Garis Titik-Titik - -
4 Dibawah Garis Merah - -
Jumlah 83 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 69
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Anak Sekolah/Remaja
Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Anak Sekolah/Remaja Frekuensi %
1 Ya 237 69,5%
2 Tidak 104 30,5%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 70
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan Usia
Saat Ini Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Usia Anak Sekolah/Remaja Frekuensi %
1 6-10 Tahun 144 33,7%
2 11-15 Tahun 145 34%
3 16-21 Tahun 138 32,3%
Jumlah 427 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 71
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Tingkat Pendidikan Frekuensi %
1 SD 182 42,6%
2 SMP 155 36,3%
3 SMA 84 19,7%
4 Perguruan Tinggi 6 1,4%
Jumlah 427 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 72
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan Kegiatan
Anak Di Luar Sekolah Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018

88
No Kegiatan Diluar Sekolah Frekuensi %
1 Keagamaan 106 24,8%
2 Karangtaruna - -
3 Olahraga 103 24,2%
4 Bermain 218 51%
Jumlah 427 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 73
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan
Penyakit yang Diderita Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Penyakit Yang Diderita Frekuensi %
1 Ya 12 2,8%
2 Tidak 415 97,2%
Jumlah 427 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 74
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan Penggunaan
Waktu Luang Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Penggunaan Waktu Luang Frekuensi %
1 Musik/TV 259 60,7%
2 Olahraga 62 14,5%
3 Rekreasi 19 4,4%
4 Keagamaan 87 20,4%
Jumlah 427 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 75
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan
Kebiasaan Anak Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kebiasaan Anak Frekuensi %
1 Merokok 103 24,1%
2 Alkohol - -
3 Narkoba - -
4 Lain-lain 324 75,9%
Jumlah 427 100%

89
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 76
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Usia Lanjut
(Lebih Dari 60 Tahun) Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Usia Lanjut Frekuensi %
1 Ada 40 11,7%
2 Tidak Ada 301 88,3%
Jumlah 341 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 77
Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia Berdasarkan Keluhan
Penyakit Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Keluhan Penyakit Frekuensi %
1 Ya 26 65%
2 Tidak 14 35
Jumlah 40 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 78
Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia Berdasarkan Jenis Penyakit
Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jenis Penyakit Frekuensi %
1 Hipertensi 11 27,5%
2 Jantung 2 5%
3 Gastritis 2 5%
4 Diabetes 4 10%
5 Asma 2 5%
6 Rematik 3 7,5%
7 Asam Urat 13 32,5%
8 Kulit 2 5%
9 Gangguan Jiwa 1 2,5%
Jumlah 40 100%

90
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 79
Distribusi Frekuensi Jumlah Penyakit Lansia Berdasarkan Upaya Yang Telah
Dilakukan Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Upaya Yang Telah Dilakukan Frekuensi %
1 Berobat kesarana kesehatan 34 85%
2 Berobat ke non medis 3 7,5%
3 Diobati sendiri 3 7,5%
Jumlah 40 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 80
Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia Berdasarkan Penggunaan Waktu
Senggang Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Penggunaan Waktu Senggang Frekuensi %
1 Berkebun/pekerjaan rumah 38 95%
2 Jalan-jalan - -
3 Senam 2 5%
Jumlah 40 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Tabel 81
Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia Berdasarkan Adanya Posyandu
Lansia Di RW X Tanjung Teritip 2018
No Posyandu Lansia Frekuensi %
1 Ada - -
2 Tidak Ada 40 100%
Jumlah 40 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

91
C. LAPORAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW 11 TANJUNG TERITIP

Jumlah KK : 225 KK
Jumlah Penduduk : 790 Orang

I. DATA DEMOGRAFI
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Umur Frekuensi %
1 0–5 81 10,2
2 6 – 10 96 12,2%
3 11 – 15 78 9,9%
4 16 – 21 80 10,1%
5 22 – 35 178 22,5%
6 36 – 45 158 20%
7 46 – 60 108 13,6%
8 >60 11 1,4%
Jumlah 790 100 %
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table 1 di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk berdasarkan umur di
RW 11 terbanyak pada rentang usia 22 – 35 tahun sebanyak 22,5% dan usia >60
tahun sebanyak 1,4%

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jenis Kelamin Frekuensi %
1 Laki-laki 296 37,5%
2 Perempuan 494 62,5%
Jumlah 790 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table 2 di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk berdasarkan jenis
kelamin di RW 11 terbanyak pada jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak
62,5%.

92
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Agama Frekuensi %
1 Islam 774 98%
2 Kristen 16 2%
Jumlah 790 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table 3 di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk RW 11 berdasarkan
agama yaitu terbanyak pada agama Islam sebanyak 98%

Tabel 4
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pendidikan Frekuensi %
1 Tidak Sekolah 119 15%
2 SD 233 29,5%
3 SLTP 170 21,5%
4 SLTA 253 32%
5 Perguruan Tinggi 11 1,4%
Jumlah 790 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table 4 di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk RW 11 berdasarkan
tingkat pendidikan tertinggi pada rentang SLTA yaitu 32% dan yang terendah
pada rentang Perguruan Tinggi yaitu 1,4%.

Tabel 5
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Suku Bangsa
Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Suku Bangsa Frekuensi %
1 Jawa 71 31,6%
2 Melayu 110 48,9%
3 Bugis 3 1,3%

93
4 Batak 6 2,6%
5 Banjar 12 5,3%
6 NTT 8 3,6%
7 Minang 11 4,8%
8 Lombok 9 4%
9 Aceh 3 1,3%
10 Palembang 2 0,9%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table 5 di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk RW 11 berdasarkan
suku tertinggi adalah suku Melayu sebanyak 48,9% dan terendah adalah suku
Palembang sebanyak 0,9%.

Tabel 6
Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pekerjaan Frekuensi %
1 Wiraswasta 192 24,3%
2 Karyawan Swasta 184 23,3%
3 Nelayan 20 2,53%
4 Ibu Rumah Tangga 154 19,5%%
5 Buruh 161 20,4%
Jumlah 790 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table 6 di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk RW 11 berdasarkan
pekerjaan jumlah tertinggi berada pada Buruh sebanyak 20,4% dan terenda pada
Nelayan sebanyak 2,53%.

Tabel 7
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Penghasilan
Rata-Rata Perbulan Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Penghasilan Frekuensi %
1 <Rp 1.000.000 15 6,7%
2 Rp 1.000.000 – 3.000.000 135 60%
3 >Rp 3.000.000 75 33,3%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

94
Dari table 7 di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk RW 11 berdasarkan
jumlah pendapatan, jumlah tertinggi berada pada rentang Rp. 1000.000 – Rp.
3000.000 sebanyak 60% dan yang terendah berada pada rentang <Rp. 1000.000
sebanyak 6,7%.

Tabel 8
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Yang Menabung
Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Keluarga yang Menabung Frekuensi %
1 Ya 130 58%
2 Tidak 95 42%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table 8 di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk RW 11 yang
menabung adalah sejumlah 58%

II. LINGKUNGAN FISIK

Tabel 9
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Status
Kepemilikan Rumah Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Status Kepemilikan Frekuensi %
1 Sewa 70 31%
2 Numpang 135 60%
3 Milik sendiri 20 8,9%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

95
Dari table 9 di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk RW 11 berdasarkan
status kepemilikan rumah tertinggi berada pada Numpang sebanyak 60%.

Tabel 10
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Tipe Rumah
Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Tipe Rumah Frekuensi %
1 Permanent 220 98%
2 Semi Permanent 5 2%
3 Tidak Permanent 0 0%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

Dari table 10 di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk RW 11


berdasarkan tipe rumah tertinggi berada pada tipe rumah permanen sebanyak
98%.

Tabel 11
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Lantai
Rumah Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Lantai Rumah Frekuensi %
1 Tanah - -
2 Papan/kayu - -
3 Tegel/keramik 170 76%
4 Semen 55 24%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table 11 di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk RW 11
berdasarkan Lantai rumah tertinggi berada pada tegel/keramik dengan jumlah
76%.

Tabel 12

96
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Jendela
Di Setiap Kamar Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jendela Frekuensi %
1 Ya 180 80%
2 Tidak 45 20%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table 12 di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk RW 11 yang
memiliki jendela disetiap kamar berjumlah 80%

Tabel 13
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Jendela Di Setiap
Rumah Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jendela Frekuensi %
1 Ya 223 99%
2 Tidak 3 1%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table 13 di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk RW 11 yang
memiliki jendela disetiap ruma berjumlah 99%.

Tabel 14
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Jendela Di Buka
Setiap Hari Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jendela Frekuensi %
1 Ya 225 100%
2 Tidak 0 0%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table 1 di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk RW 11 berdasarkan
jendela dibuka setiap hari berjumlah 100%.

Tabel 15
Distribusi Perumahan Berdasarkan Pencahayaan Dalam Rumah
Di Siang Hari Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pencahayaan Frekuensi %
1 Terang 220 98%

97
2 Remang-remang 5 2%
3 Gelap 0 0%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table 15 di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk RW 11
berdasarkan pencahayaan dalam rumah di siang hari berjumlah 98% pada kondisi
terang.

Tabel 16
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Jarak Rumah Dengan
Tetangga Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jarak Rumah Frekuensi %
1 Bersatu 50 22,2%
2 Dekat 150 67%
3 Terpisah 25 11%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table 16 di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk RW 11
berdasarkan jarak rumah dengan tetangga terbanyak pada kondisi dekat berjumlah
67%.

Tabel 17
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Halaman
Di Sekitar Rumah Di RW XI Tanjung Teritip 2018
No Halaman Frekuensi %
1 Ada 180 80%
2 Tidak 45 20%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk RW 11 yang memiliki
halaman di sekitar rumah sebanyak 80%.

Tabel 18
Distribusi Frekuensi Jumlah Halaman Berdasarkan Lokasi
Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Lokasi Frekuensi %
1 Didepan 144 64%
2 Disamping 70 31%
3 Dibelakang 11 4,9%

98
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk RW 11 yang memiliki
halaman berada di depan rumah sebanyak 64%.

Tabel 19
Distribusi Frekuensi Jumlah Halaman Berdasarkan Pemanfaatan
Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pemanfaatan Pekarangan Frekuensi %
1 Kebun 148 66%
2 Kolam 9 4%
3 Kandang 20 9%
4 Tidak dimanfaatkan 48 21%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah penduduk RW 11 berdasarkan
pemanfaatan perkarangan rumah yang tertinggi adalah dimanfaatkan sebagai
kebun sebanyak 66%

Tabel 20
Distribusi Frekuensi Jumlah Sumber Air Berdasarkan Kebutuhan
Masak dan Minum Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sumber Air Frekuensi %
1 PAM 50 22%
2 Sumur 11 4,9%
3 Air Mineral 164 72,8%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

99
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah sumber air berdasarkan
kebutuhan masak dan minum di RW 11 yang tertinggi adalah air mineral
sebanyak 72,8% sedangkan yang terendah adalah sumur sebanyak 4,9%.

Tabel 21
Distribusi Frekuensi Jumlah Sumber Air PAM dan Sumur Berdasarkan
Penggunaan Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sumber Air Frekuensi %
1 Di Masak 25 11%
2 Tidak 200 89%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah sumber air PAM dan sumur
berdasarkan penggunaan di RW 11 yang tertinggi adalah tidak sebanyak 89%.

Tabel 22
Distribusi Frekuensi Jumlah Sumber Air Berdasarkan Kebutuhan
Mandi/Mencuci Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sumber Air Frekuensi %
1 PAM 34 15%
2 Sumur 121 85%
3 Sungai 0 0%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah sumber air berdasarkan
kebutuhan mandi/mencuci di RW 11 yang tertinggi adalah sumur sebanyak 85%.

Tabel 23
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Jarak Sumber Air Dengan
Septic Tank Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jarak Frekuensi %

100
1 <10 m 16 7%
2 >10 m 209 93%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan jarak sumber
air dengan septic tank di RW 11 yang tertinggi adalah >10m sebanyak 93%.

Tabel 24
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Tempat Penampungan
Air Sementara Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sumber Air Frekuensi %
1 Bak 161 72%
2 Gentong 29 13%
3 Ember 35 15%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan tempat
penampungan air sementara di RW 11 yang tertinggi adalah bak sebanyak 72%
dan terendah adalah gentong sebanyak 13%.

Tabel 25
Distribusi Frekuensi Jumlah Tempat Penampungan Air Berdasarkan
Kondisi Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kondisi Frekuensi %
1 Terbuka 190 84%
2 Tertutup 35 16%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah tempat penampungan air
berdasarkan kondisi di RW 11 yang tertinggi adalah terbuka sebanyak 84%.

Tabel 26
101
Distribusi Frekuensi Jumlah Air Dalam Penampungan Berdasarkan
Kondisi Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kondisi Air Frekuensi %
1 Berwarna 0 0%
2 Berbau 0 0%
3 Berasa 0 0%
4 Tidak berasa/berwarna 225 100%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah air dalam penampungan
berdasarkan kondisi di RW 11 yang tertinggi adalah tidak berasa/berwarna
sebanyak 100%.

Tabel 27
Distribusi Frekuensi Jumlah Kondisi Tempat Penampungan Air
Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kondisi Frekuensi %
1 Ada Jentik 0 0%
2 Tidak ada 225 100%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah kondisi tempat penampungan air
di RW 11 yang tertinggi adalah tidak ada sebanyak 100%.

Tabel 28
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Tempat Pembuangan
Sampah Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Tempat Pembuangan Sampah Frekuensi %
1 Sungai 0 3,2%
2 Ditimbun 0 0%
3 Dibakar 0 0%
4 Sembarang Tempat 0 0%
5 TPS 225 100%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan tempat
pembuangan sampah di RW 11 yang tertinggi adalah TPS sebanyak 100%.

Tabel 29

102
Distribusi KK Berdasarkan Penampungan Sampah Sementara
Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Penampungan Sampah Frekuensi %
1 Ada 223 99%
2 Tidak ada/berserakan 0 0%
3 Ada,berserakan 2 1%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan penampungan
sampah sementara di RW 11 yang tertinggi adalah ada sebanyak 99% dan
terendah adalah ada, berserakan 1%.

Tabel 30
Distribusi Frekuensi Jumlah Penampungan Sampah Sementara
Berdasarkan Keadaan Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Keadaan Penampungan Frekuensi %
Sampah
1 Terbuka 75 33,3%
2 Tertutup 150 66,7%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah penampungan sampah sementara
berdasarkan keadaan di RW 11 yang tertinggi adalah tertutup sebanyak 66,7%.

Tabel 31
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Jarak Penampungan
Sampah dengan Rumah Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jarak Frekuensi %
1 Dekat (<5 m) 225 100%
2 Jauh (>5 m) 0 0%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan jarak
penampungan sampah dengan rumah di RW 11 yang tertinggi adalah dekat

103
(<5 m) sebanyak 100%.

Tabel 32
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Kebiasaan Keluarga
BAB dan BAK Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Tempat Frekuensi %
1 Jamban/WC 225 100%
2 Sungai 0 -
3 Sembarang 0 -
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan kebiasaan
keluarga BAB dan BAK di RW 11 adalah jamban/WC sebanyak 100%.

Tabel 33
Distribusi Frekuensi Jumlah Jamban Berdasarkan Jenis
Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jenis Frekuensi %
1 Cemplung 0 -
2 Plengsengan 0 -
3 Leher Angsa 225 100%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah jamban berdasarkan jenis di RW
11 adalah leher angsa sebanyak 100%.
Tabel 34
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Pembuangan
Air Limbah Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pembuangan Air Limbah Frekuensi %
1 Resapan 0 -
2 Got 225 100%
3 Sembarangan 0 -
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan pembuangan air
limbah di RW 11 adalah got sebanyak 100%.

Tabel 35
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Kondisi Saluran

104
Pembuangan Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kondisi Saluran Frekuensi %
1 Lancar 225 100%
2 Tersumbat/tergenang 0 0%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan kondisi saluran
pembuangan di RW 11 adalah lancer sebanyak 100%.

Tabel 36
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Kepemilikan
Kandang Ternak Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kepemilikan Frekuensi %
1 Tidak 170 75,5%
2 Ya 55 24,5%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan kepemilikan
kandang ternak di RW 11 adalah tidak sebanyak 75,5%.

Tabel 37
Distribusi Frekuensi Jumlah Kandang Ternak Berdasarkan Kondisi
Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kepemilikan Frekuensi %
1 Terawat 225 100%
2 Tidak Terawat 0 -
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah kandang ternak berdasarkan
kondisi di RW 11 adalah terawatt sebanyak 100%.

III. KONDISI KESEHATAN UMUM

Tabel 38
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Sarana Kesehatan
Terdekat Di RW XI Tanjung TeritipTahun 2018
No Sarana Kesehatan Frekuensi %
1 Rumah Sakit 11 4,9%

105
2 Puskesmas 127 56,4%
3 Dr/Bidan/Perawat 65 28,9%
4 Balai Pengobatan 20 8,9%
5 Paraji/Petua 2 0,9%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan saranak
kesehatan terdekat di RW 11 tertinggi adalah puskesmas yaitu 56,4% dan
terendah adalah paraji/petua sebanyak 0,9%.

Tabel 39
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Kebiasaan Keluarga
Saat Sakit Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kebiasaan Frekuensi %
1 Rumah Sakit 5 2,2%
2 Puskesmas 120 53,3%
3 Dokter Praktek 55 24,4%
4 Bidan 45 20%
5 Perawat 5 2,2%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan kebiasaan
keluarga saat sakit di RW 11 yang tertinggi adalah puskesmas sebanyak 53,3%
dan terendah adalah perawat dan rumah sakit masing-masing 2,2%.

Tabel 40
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Kebiasaan Sebelum
Ke Pelayanan Kesehatan Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kebiasaan Frekuensi %
1 Beli Obat Bebas 200 88,9%
2 Jamu 25 11,1%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan kebiasaan
sebelum ke pelayanan ksehatan di RW 11 adalah beli obat bebas sebanyak 88,9%.

Tabel 41
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Sumber Pendanaan
Kesehatan Keluarga Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sumber Pendanaan Frekuensi %

106
1 ASTEK/ASKES 174 77,3%
2 Tabungan 5 2,2%
3 Dana Sehat 0 0%
4 JPS/ASKES MASKIN 21 9,3%
5 Tidak Ada 25 11,1%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan sumber
pendanaan kesehatan keluarga di RW 11 yang tertinggi adalah ASTEK/ASKES
sebanyak 77,3% dan terendah adalah tabungan sebanyak 2,2%.

Tabel 42
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Sarana Transportasi
Ke Pelayanan Kesehatan Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sarana Transportasi Frekuensi %
1 Jalan Kaki 0 0%
2 Angkot 2 0,89%
3 Becak 0 0%
4 Kendaraan Pribadi 223 99,1%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan sarana
transportasi ke pelayanan kesehatan di RW 11 adalah kendaraan pribadi sebanyak
99,1%.

Tabel 43
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Jarak Rumah
Dengan Sarana Kesehatan Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jarak Rumah Frekuensi %
1 <1 km 135 60%
2 1 – 2 km 90 40%
3 2 – 5 km 0 0%
4 >5 km 0 0%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan jarak rumah
dengan sarana kesehatan di RW 11 adalah <1km sebanyak 60%.

107
Tabel 44
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Masalah Kesehatan
(6 bulan terakhir) Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Masalah Kesehatan Frekuensi %
1 Gangguan Jiwa 0 0%
2 Batuk Pilek 143 63,5%
3 Asma 2 0,89%
4 Paru-paru 1 0,44%
5 Magh 44 19,5%
6 Asam Urat 13 5,8%
7 Diabetes Melitus 7 3,1%
8 Jantung 4 1,78%
9 Hipertensi 11 4,89%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan masalah
kesehatan (6 bulan terakhir) di RW 11 yang tertingi adalah batuk pilek sebanyak
63,5% dan yang terendah adalah paru-paru sebanyak 0,44%.

IV. IBU HAMIL DAN MENYUSUI


Tabel 45
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan PUS
(Pasangan Usia Subur) Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No PUS Frekuensi %
1 Ya 68 30,2%
2 Tidak 157 69,8%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

108
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan PUS di RW 11
adalah tidak sebanyak 69,8%.

Tabel 46
Distribusi Frekuensi Jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) Berdasarkan
Penggunaan KB Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No KB Frekuensi %
1 Ya 125 55,6%
2 Tidak 100 44,4%
Jumlah 255 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah PUS berdasarkan penggunaan
KB di RW 11 adalah ya sebanyak 55,6%.

Tabel 47
Distribusi Frekuensi Jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) Berdasarkan Jenis
Kontrasepsi Yang Digunakan Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jenis Kontrasepsi Frekuensi %
1 IUD 2 2,9%
2 Suntik 40 58,8%
3 PiL 20 29,4%
4 Susuk 1 0,48%
5 Kondom 5 7,3%
Jumlah 68 127
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah PUS berdasarkan jenis
kontrasepsi yang digunakan di RW 11 yang tertinggi adalah suntik 58,8% dan
terendah adala susuk sebanyak 0,48%.

Tabel 48
Distribusi Frekuensi Jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) Berdasarkan Alasan
Tidak Menggunakan KB Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Alasan Frekuensi %
1 Tanpa Alasan 66 42%
2 Tidak cocok 36 23%
3 Sudah Cerai 5 3,2%
4 Belum punya Anak 12 7,6%

109
5 Tidak Tahu 38 24,2%
Jumlah 157 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah PUS berdasarkan alasan tidak
menggunakan KB di RW 11 yang tertinggi adalah tanpa alasan sebanyak 42% dan
terendah adalah sudah cerai sebanyak 3,2%.

Tabel 49
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Ibu Hamil
Dalam Keluarga Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Ibu Hamil Frekuensi %
1 Tidak 217 96,4%
2 Ya 8 3,6%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan ibu hamil
dalam keluarga di RW 11 adalah tidak sebanyak 96,4%.

Tabel 50
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan
Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Usia Kehamilan Frekuensi %
1 I (0-3 Bulan) 1 12,5%
2 II (4-6 Bulan) 3 37,5%
3 III (7-9 Bulan) 4 50%
Jumlah 8 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu hamil berdasarkan usia
kehamilan di RW 11 yang tertinggi adalah III (7-9 bulan) sebanyak 50% dan
terendah adalah I (0-3 bulan) sebanyak 12,5%.

Tabel 51
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Kehamilan

110
Ke- Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kehamilan Ke- Frekuensi %
1 1 2 25%
2 2 2 25%
3 3 2 25%
4 >3 2 25%
Jumlah 8 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu hamil berdasarkan
kehamilan ke- di RW 11 masing-masing sebanyak 25%.

Tabel 52
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Usia
Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Usia Frekuensi %
1 <20 Tahun 0 0%
2 20-35 Tahun 6 75%
3 >35 Tahun 2 25%
Jumlah 8 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu hamil berdasarkan usia di
RW 11 adalah 20-35 tahun sebanyak 75%.

Tabel 53
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Pemeriksaan
Kehamilan Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pemeriksaan Frekuensi %
1 Ya 8 100%
2 Tidak - -
Jumlah 8 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu hamil berdasarkan
pemeriksaan kehamilan di RW 11 adalah Ya sebanyak 100%.

Tabel 54
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Banyak nya
Pemeriksaan Kehamilan Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pemeriksaan Frekuensi %
1 2 Kali 1 12,5%

111
2 3 Kali 3 37,5%
3 4 Kali 4 50%
Jumlah 8 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu hamil berdasarkan
banyaknya pemeriksaan kehamilan di RW 11 yang tertinggi adalah 4 kali sebanyak
50% dan terendah adalah 2 kali sebanyak 12,5%

Tabel 55
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Imunisasi TT
Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Imunisasi TT Frekuensi %
1 Ya 5 62,5%
2 Tidak 3 37,5%
Jumlah 8 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu hamil berdasarkan imunisasi
TT di RW 11 adalah Ya sebanyak 62,5%.

Tabel 56
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Yang mendapatkan Imunisasi TT
Berdasarkan Kelengkapannya Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kelengkapan Frekuensi %
1 Lengkap (2 kali) 3 60%
2 Tidak Lengkap (1 kali) 2 40%
Jumlah 5 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu hamil yang mendapatkan
imunisasi TT berdasarkan kelengkapannya di RW 11 adalah lengkap (2 kali)
sebanyak 60%.

Tabel 57
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Keluhan Yang
Dirasakan Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Keluhan Frekuensi %
1 Lemah, letih, lesu 3 37,5%
2 Pusing 1 12,5%
3 Mual & Muntah 2 25%
4 Bengkak dikaki atau tempat lain 2 25%

112
Jumlah 8 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu hamil berdasarkan keluhan
yang dirasakan di RW 11 yang tertinggi adalah lemah, letih dan lesu sebanyak
37,5% dan terendah adalah pusing sebanyak 12,5%.

Tabel 58
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Ibu Menyusui
Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Ibu Menyusui Frekuensi %
1 Ya 20 8,9%
2 Tidak 205 91,1%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan ibu menyusui di
RW 11 adalah tidak sebanayk 91,1%.

Tabel 59
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Menyusui Berdasarkan Ibu Menyusui
Anaknya Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Ibu Menyusui Frekuensi %
1 Ya 18 90%
2 Tidak 2 10%
Jumlah 20 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu menyusui berdasarkan ibu
menyusui anaknya di RW 11 adalah Ya sebanyak 90%.

Tabel 60
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Menyusui Berdasarkan Lamanya
Menyusui Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Lamanya Menyusui Frekuensi %
1 <1 bulan 2 11,1%
2 1-4 bulan 5 27,8%
3 5-12 bulan 8 44,4%
4 >12 bulan 3 16,7%
Jumlah 18 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

113
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu menyusui berdasarkan
lamanya menyusui di RW 11 yang tertinggi adalah 5-12 bulan sebanyak 44,4%.

Tabel 61
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Menyusui Berdasarkan Alasan Tidak
Menyusui Anaknya Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Alasan Tidak Menyusui Frekuensi %
1 Pekerjaan - -
2 Tidak Tahu - -
3 Penyakit - -
4 ASI sedikit 2 100%
Jumlah 2 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah ibu menyusui berdasarkan alasan
tidak menyusui anaknya di RW 11 adalah asi sedikit sebanyak 100%.

Tabel 62
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Anggota Keluarga yang
Berusia Balita Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Anggota Keluarga Yang Frekuensi %
Berusia Balita
1 Ya 71 31,6%
2 Tidak 154 68,4%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan anggota
keluarga yang berusia balita di RW 11 adalah tidak sebanyak 68,4%.

Tabel 63
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Dibawa Keposyandu
Setiap Bulan Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018

114
No Dibawa Keposyandu setiap Frekuensi %
Bulan
1 Ya 52 59,1%
2 Tidak 29 40,9%
Jumlah 71 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah balita berdasarkan dibawa ke
posyandu setiap bulan di RW 11 adalah Ya sebenyak 59,1%.

Tabel 64
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Alasan Tidak Dibawa
Keposyandu Setiap Bulan Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Alasan Frekuensi %
1 Jauh 6 20,7%
2 Tidak ada waktu 10 34,4%
3 Lain-lain 13 44,9%
Jumlah 29 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah balita berdasarkan alasan tidak
di bawa ke posyandu setiap bulan di RW 11 yang tertinggi adalah lain-lain
sebanyak 44,9%.

Tabel 65
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Sudah
Diimunisasi Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Balita sudah Diimunisasi Frekuensi %
1 Ya 71 100%
2 Tidak - -
Jumlah 71 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah balita berdasarkan sudah di
imunisasi di RW 11 adalah ya sebanyak 100%.

Tabel 66
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Imunisasi Yang Sudah
Didapatkan (Berdasarkan Usia) Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Imunisasi Frekuensi %
1 Lengkap 71 100%
2 Tidak Lengkap - -
Jumlah 71 100%

115
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah balita berdasarkan imunisasi
yang sudah di dapatkan (berdasarkan usia) di RW 11 adalah lengkap sebanyak
100%.

Tabel 67
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Kepemilikan KMS
Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Memiliki KMS Frekuensi %
1 Ya 63 90%
2 Tidak 8 10%
Jumlah 71 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah balita berdasarkan kepemilikan
KMS di RW 11 adalah ya sebanyak 90%.

Tabel 68
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Hasil Penimbangan
Di KMS Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Hasil Penimbangan Di KMS Frekuensi %
1 Didaerah Garis Hijau 62 98,4%
2 Diatas Garis Hijau Sampai Kuning 1 1,6%
3 Dibawah Garis Titik-Titik - -
4 Dibawah Garis Merah - -
Jumlah 63 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah balita berdasarkan hasil
penimbangan di KMS di RW 11 adalah di daerah garis hijau sebanyak 98,4%.

Tabel 69
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Anak Sekolah/Remaja
Di RW X I Tanjung Teritip Tahun 2018
No Anak Sekolah/Remaja Frekuensi %
1 Ya 136 60,4%
2 Tidak 89 39,6%
Jumlah 225 100%

116
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan anak
sekolah/remaja di RW 11 adalah Ya sebanyak 60,4%.

Tabel 70
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan Usia
Saat Ini Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Usia Anak Sekolah/Remaja Frekuensi %
1 6-10 Tahun 47 34,5%
2 11-15 Tahun 42 31%
3 16-21 Tahun 47 34,5%
Jumlah 136 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah anak sekolah/remaja
berdasarkan usia saat ini di RW 11 yang tertinggi adalah 6-10 tahun dan 16-21
tahun masing-masing sebnayak 34,5% dan terendah 11-15 sebanyak 31%.

Tabel 71
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Tingkat Pendidikan Frekuensi %
1 SD 60 44,1%
2 SMP 36 26,4%
3 SMA 31 22,8%
4 Perguruan Tinggi 9 6,6%
Jumlah 136 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

117
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah anak sekolah/remaja
berdasarkan tingkat pendidikan di RW 11 yang tertinggi adalah SD sebanyak
44,1% dan terendah adalah perguruan tinggu sebanyak 6,6%.

Tabel 72
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan Kegiatan
Anak Di Luar Sekolah Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kegiatan Diluar Sekolah Frekuensi %
1 Keagamaan 30 22%
2 Karangtaruna 0 0
3 Olahraga 103 75,8%
4 Bermain 3 2,2%
Jumlah 136 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah anak sekolah/remaja
berdasarkan kegiatan anak di luar sekolah di RW 11 yang tertinggi adalah olah raga
sebanyak 75,8% dan terendah adalah bermain sebanyak 2,2%.

Tabel 73
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan
Penyakit yang Diderita Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Penyakit Yang Diderita Frekuensi %
1 Ya 12 8,8%
2 Tidak 124 91,2%
Jumlah 136 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah anak sekolah/remaja
berdasarkan penyekit yang diderita di RW 11 adalah tidak sebanyak 91,2%.

118
Tabel 74
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan Penggunaan
Waktu Luang Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Penggunaan Waktu Luang Frekuensi %
1 Musik/TV 44 32,3%
2 Olahraga 41 30,1%
3 Rekreasi 20 14,8%
4 Lain-lain 31 22,8%
Jumlah 136 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah anak sekolah/remaja
berdasarkan penggunaan waktu luang di RW 11 yang tertinggi adalah musik/TV
sebanyak 32,2% dan terendah rekreasi sebanyak 14,8%.

Tabel 75
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan
Kebiasaan Anak Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kebiasaan Anak Frekuensi %
1 Merokok 8 5.8%
2 Alkohol 0 0
3 Narkoba 0 0
4 Lain-lain 0 0
Jumlah 136 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah anak sekolah/remaja
berdasarkan kebiasaan anak di RW 11 adalah merokok sebanyak 5,8%.

Tabel 76
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Usia Lanjut
(Lebih Dari 60 Tahun) Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Usia Lanjut Frekuensi %
1 Ada 11 4,9%

119
2 Tidak Ada 214 95,1%
Jumlah 225 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah KK berdasarkan usia lanjut (>60
tahun) di RW 11 adalah tidak ada sebanyak 95,1%.

Tabel 77
Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia Berdasarkan Keluhan
Penyakit Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Keluhan Penyakit Frekuensi %
1 Ya 6 54,5%
2 Tidak 5 45,5%
Jumlah 11 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah lansia berdasarkan keluhan
penyakit di RW 11 adalah Ya sebanyak 54,5%.

Tabel 78
Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia Berdasarkan Jenis Penyakit
Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jenis Penyakit Frekuensi %
1 Hipertensi 2 27,5%
2 Jantung 0 5%
3 Gastritis 0 5%
4 Diabetes 1 10%
5 Asma 0 5%
6 Rematik 1 7,5%
7 Asam Urat 1 32,5%
8 Kulit 1 5%
9 Gangguan Jiwa 0 2,5%
Jumlah 6 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah lansia berdasarkan jenis penyakit
di RW 11 yang tertinggi adalah hipertensi sebanyak 27,5% dan yang terendah
adalah diabetes, remati, as aura, dan penyakit kulit masing-masing sebanyak

120
Tabel 79
Distribusi Frekuensi Jumlah Penyakit Lansia Berdasarkan Upaya Yang Telah
Dilakukan Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Upaya Yang Telah Dilakukan Frekuensi %
1 Berobat kesarana kesehatan 6 100%
2 Berobat ke non medis 0 0%
3 Diobati sendiri 0 0%
Jumlah 6 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah penyakit lansia berdasarkan
upaya yang telah dilakukan di RW 11 adalah berobat kesarana kesehatan
sebanyak 100%.

Tabel 80
Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia Berdasarkan Penggunaan Waktu
Senggang Di RW XI Tanjung Teritip Tahun 2018
No Penggunaan Waktu Senggang Frekuensi %
1 Berkebun/pekerjaan rumah 7 63,3%
2 Jalan-jalan 4 36,3%
3 Senam 0 0%
Jumlah 11 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah lansia berdasarkan penggunaan
waktu senggang di RW 11 adalah berkebun/pekerjaan rumah sebanyak 63.3%.

Tabel 81
Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia Berdasarkan Adanya Posyandu
Lansia Di RW XI Tanjung Teritip 2018
No Posyandu Lansia Frekuensi %
1 Ada - -
2 Tidak Ada 11 100%
Jumlah 11 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari table di atas menunjukkan frekuensi jumlah lansia berdasarkan adanya
posyandu lansia di RW 11 adalah tidak ada sebanyak 100%.

D. LAPORAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW 07, RW 10, RW 11

121
Jumlah KK : 782 KK
Jumlah Penduduk : 2820 Orang

I. DATA DEMOGRAFI
Tabel 1.1
Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
Di RW 07, RW 10 dan RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Umur Frekuensi %
1 0–5 272 10 %
2 6 – 10 328 12 %
3 11 – 15 338 12 %
4 16 – 21 312 11 %
5 22 – 35 585 21 %
6 36 – 45 513 18 %
7 46 – 60 368 13 %
8 >60 71 3%
Jumlah 2820 100 %
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa penduduk RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung
Teritip tertinggi berusia dewasa muda dengan jumlah 585 orang (21%) dan
terendah lansia dengan jumlah 71 orang (3%).

Tabel 1.2
Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jenis Kelamin Frekuensi %
1 Laki-laki 1425 50,5 %
2 Perempuan 1395 49,5 %
Jumlah 2820 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa penduduk RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung
Teritip tertinggi berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 1425 orang (50,5%).

Tabel 1.3
Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Agama Frekuensi %
1 Islam 2790 98,9%

122
2 Kristen 30 1,1%
Jumlah 2830 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa penduduk RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung
Teritip mayoritas beragama islam sebanyak 2790 orang (98,9%).

Tabel 1.4
Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pendidikan Frekuensi %
1 Tidak Sekolah 821 29,1%
2 SD 724 25,7%
3 SLTP 555 19,7%
4 SLTA 683 24,2%
5 Perguruan Tinggi 37 1,3%
Jumlah 2820 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa pendidikan penduduk RW 07, RW 10, RW 11
Tanjung Teritip tertinggi tidak sekolah dengan jumlah 821 orang (29,1%) dan
terendah perguruan tinggi dengan jumlah 37 orang (1,3%).

Tabel 1.5
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Suku Bangsa
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Suku Bangsa Frekuensi %
1 Jawa 308 39,4%
2 Melayu 315 40,3%
3 Bugis 34 4,3%
4 Batak 43 5,5%
5 Banjar 15 2%
6 Sunda 5 0,7%

123
7 Minang 31 3,9%
8 Lombok 13 1,7%
9 NTT 8 1%
10 Aceh 3 0,4%
11 Palembang 7 0,8%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa suku penduduk RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung
Teritip tertinggi melayu dengan jumlah 315 orang (40,3%) dan terendah aceh
dengan jumlah 3 orang (0,4%).

Tabel 1.6
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Pekerjaan
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pekerjaan Frekuensi %
1 Wiraswasta 385 49,2%
2 Karyawan Swasta 110 14,1%
3 Nelayan 87 11,1%
4 Ibu Rumah Tangga 83 10,6%
5 Buruh 102 13,5%
6 PNS 4 0,5%
7 Tidak kerja 11 1,4%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa pekerjaan penduduk RW 07, RW 10, RW 11
Tanjung Teritip tertinggi wiraswasta dengan jumlah 385 orang (49,2%) dan
terendah PNS dengan jumlah 4 orang (0,5%).

Tabel 1.7
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Penghasilan Rata-Rata
Perbulan Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Penghasilan Frekuensi %
1 <Rp 1.000.000 27 3,5%
2 Rp 1.000.000 – 3.000.000 357 45,6%
3 >Rp 3.000.000 398 50,9%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

124
Dari tabel diatas terlihat bahwa penghasilan rata-rata penduduk RW 07, RW 10,
RW 11 Tanjung Teritip tertinggi >Rp 3.000.000 dengan jumlah 398 orang
(50,9%) dan terendah <Rp 1.000.000 dengan jumlah 27 orang (3,5%).

Tabel 1.8
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Yang Menabung
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Keluarga yang Menabung Frekuensi %
1 Ya 380 48,6%
2 Tidak 402 51,4%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar penduduk RW 07, RW 10, RW 11
Tanjung Teritip mayoritas tidak menabung sebanyak 402 orang (51,4%).

II. LINGKUNGAN FISIK

Tabel 2.1
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Status Kepemilikan
Rumah Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Status Kepemilikan Frekuensi %
1 Sewa 164 21%
2 Numpang 176 22,5%
3 Milik sendiri 442 56,5%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa status kepemilikan rumah penduduk RW 07, RW
10, RW 11 Tanjung Teritip tertinggi miliksendiri dengan jumlah 442 orang
(56,5%) dan terendah sewa dengan jumlah 164 orang (21%).

125
Tabel 2.2
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Tipe Rumah
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Tipe Rumah Frekuensi %
1 Permanent 747 95,5%
2 Semi Permanent 23 3%
3 Tidak Permanent 12 1,5%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa tipe rumah RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung
Teritip tertinggi permanent dengan jumlah 747 orang (95,5%) dan terendah tidak
permanent dengan jumlah 12 orang (1,5%).

Tabel 2.3
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Lantai
Rumah Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Lantai Rumah Frekuensi %
1 Tanah 3 3%
2 Papan/kayu - -
3 Tegel/keramik 574 73%
4 Semen 195 24%%
Jumlah 772 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa lantai rumah penduduk RW 07, RW 10, RW 11
Tanjung Teritip tertinggi keramik dengan jumlah 574 orang (73%) dan terendah
tanah dengan jumlah 3 orang (3%).

Tabel 2.4
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Jendela
Di Setiap Kamar Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jendela Frekuensi %
1 Ya 658 84%
126
2 Tidak 129 16%
Jumlah 787 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa warga yang memiliki rumah dengan jendela
disetiap kamarnya sebanyak 84%

Tabel 2.5
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Jendela Di Setiap
Rumah Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jendela Frekuensi %
1 Ya 539 99%
2 Tidak 3 1%
Jumlah 542 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa rumah warga yang memiliki jendela disetiap
rumah sebanyak 539 orang (99%)

Tabel 2.6
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Jendela Di Buka
Setiap Hari Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jendela Frekuensi %
1 Ya 741 94%
2 Tidak 41 6%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa rumah dengan jendela dibuka setiap hari sebanyak
741 rumah (94%)

Tabel 2.7
Distribusi Perumahan Berdasarkan Pencahayaan Dalam Rumah Di Siang Hari
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pencahayaan Frekuensi %
1 Terang 699 85%
2 Remang-remang 83 15%
3 Gelap - -
Jumlah 782 100%

127
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa rumah warga dengan pencahayaan dalam rumah
di siang hari sebanyak 699 rumah (85%).

Tabel 2.8
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Jarak Rumah Dengan
Tetangga Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jarak Rumah Frekuensi %
1 Bersatu 134 18%
2 Dekat 577 74%
3 Terpisah 71 8%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa rumah dengan jarak rumah dekat dengan tetangga
sebanyak 577 rumah (74%)

Tabel 2.9
Distribusi Frekuensi Jumlah Perumahan Berdasarkan Halaman
Di Sekitar Rumah Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip 2018
No Halaman Frekuensi %
1 Ada 521 66%
2 Tidak 261 34%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa rumah yang memiliki halaman sebanyak 521
rumah (66%)

Tabel 2.10
Distribusi Frekuensi Jumlah Halaman Berdasarkan Lokasi
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Lokasi Frekuensi %
1 Didepan 326 63%
2 Disamping 170 32%
3 Dibelakang 25 5%
Jumlah 521 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

128
Dari tabel diatas terlihat bahwa rumah dengan letak lokasi halaman didepan
sebanyak 326 rumah (63%)

Tabel 2.11
Distribusi Frekuensi Jumlah Halaman Berdasarkan Pemanfaatan
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pemanfaatan Pekarangan Frekuensi %
1 Kebun 150 33%
2 Kolam 9 2%
3 Kandang 47 8%
4 Tidak dimanfaatkan 315 57%
Jumlah 521 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa halaman rumah masyarakat tidak dimanfaatkan
dengan frekuensi sebanyak 57%

Tabel 2.12
Distribusi Frekuensi Jumlah Sumber Air Berdasarkan Kebutuhan Masak dan
Minum Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sumber Air Frekuensi %
1 PAM 349 44%
2 Sumur 48 6%
3 Air Mineral 385 50%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa frekuensi jumlah sumber air berdasarkan
kebutuhan masak dan minum di Tg. Teritip berasal dari air mineral/galon
sebanyak 50%.

129
Tabel 2.13
Distribusi Frekuensi Jumlah Sumber Air PAM dan Sumur Berdasarkan
Penggunaan Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sumber Air Frekuensi %
1 Di Masak 782 100%
2 Tidak - -
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa frekuensi jumlah sumber air PAM dan sumur
berdasarkan penggunaan masyarakat adalah dimasak dengan jumlah 100%.

Tabel 2.14
Distribusi Frekuensi Jumlah Sumber Air Berdasarkan Kebutuhan
Mandi/Mencuci Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sumber Air Frekuensi %
1 PAM 580 74%
2 Sumur 202 26%
3 Sungai - -
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat frekuensi jumlah sumber air berdasarkan kebutuhan
mandi/mencuci terbanyak menggunakan air PAM sebanyak 74%.
Tabel 2.15
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Jarak Sumber Air Dengan
Septic Tank Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jarak Frekuensi %
1 <10 m 311 39,8%
2 >10 m 471 60,2%
Jumlah 782 100%
130
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat frekuensi jumlah KK berdasarkan jarak sumber air
dengan septic tank terbanyak berjarak >10m dengan jumlah 60,2 %.

Tabel 2.16
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Tempat Penampungan
Air Sementara Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sumber Air Frekuensi %
1 Bak 566 72,3%
2 Gentong 50 6,3%
3 Ember 166 21,4%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa frekuensi jumlah KK berdasarkan tempat
penampungan air sementara terbanyak di bak dengan jumlaah 72,3%.

Tabel 2.17
Distribusi Frekuensi Jumlah Tempat Penampungan Air Berdasarkan
Kondisi Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kondisi Frekuensi %
1 Terbuka 627 80,1%
2 Tertutup 155 19,9%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah tempat penampungan air berdasarkan
kondisi nya terbanyak adalah terbuka dengan jumlah 80,1%.

Tabel 2.18
Distribusi Frekuensi Jumlah Air Dalam Penampungan Berdasarkan
Kondisi Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kondisi Air Frekuensi %
1 Berwarna - -
2 Berbau - -
3 Berasa - -
4 Tidak berasa/berwarna 782 100%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018

131
Dari tabel diatas terlihat bahwa frekuensi jumlah air dalam penampungan
berdasarkan kondisinya terbanyak adalah tidak berasa/berwarna sebanyak 100%.

Tabel 2.19
Distribusi Frekuensi Jumlah Kondisi Tempat Penampungan Air
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kondisi Frekuensi %
1 Ada Jentik 13 1,7%
2 Tidak ada 769 98,3%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa frekuensi jumlah kondisi tempat penampungan air
terbanyak dengan tidak ada jentik dengan jumlah 98,3%.

Tabel 2.20
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Tempat Pembuangan
Sampah Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Tempat Pembuangan Sampah Frekuensi %
1 Sungai 11 1,4%
2 Ditimbun - -
3 Dibakar 74 9,5%
4 Sembarang Tempat - -
5 TPS 697 89,1%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa frekuensi jumlah KK berdasarkan tempat
pembungan sampah terbanyak adalah di TPS dengan jumlah 89,1% dan terendah
dengan cara dibakar sebanyak 9,5%.

Tabel 2.21

132
Distribusi KK Berdasarkan Penampungan Sampah Sementara
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Penampungan Sampah Frekuensi %
1 Ada 511 65,3%
2 Tidak ada/berserakan - -
3 Ada,berserakan 271 34,7%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa distribusi frekuensi jumlah KK berdasarkan
penampungan sampah sementara terbanyak adalah “ada’ dengan jumlah 65,3%.

Tabel 2.22
Distribusi Frekuensi Jumlah Penampungan Sampah Sementara Berdasarkan
Keadaan Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Keadaan Penampungan Frekuensi %
Sampah
1 Terbuka 358 46%
2 Tertutup 424 54%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa distribusi frekuensi jumlah penampungan sampah
sementara berdasarkan keadaannya terbanyak adalah “tertutup” dengan jumlah
54%.

Tabel 2.23
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Jarak Penampungan Sampah
dengan Rumah Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jarak Frekuensi %
1 Dekat (<5 m) 592 75%
2 Jauh (>5 m) 190 25%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Distribusi frekuensi jumlah KK berdasarkan jarak penampungan sampah dengan
rumah terbanyak adalah dekat (<5m) dengan jumlah 75%.
Tabel 2.24
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Kebiasaan Keluarga
BAB dan BAK Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jarak Frekuensi %
1 Jamban/WC 782 100%

133
2 Sungai - -
3 Sembarang - -
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa distribusi frekuensi jumlah KK berdasarkan
kebiasaan keluarga BAB dan BAK terbanyak adalah di jamban/WC dengan
jumlah 100%

Tabel 2.25
Distribusi Frekuensi Jumlah Jamban Berdasarkan Jenis
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jenis Frekuensi %
1 Cemplung - -
2 Plengsengan - -
3 Leher Angsa 782 100%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa distribusi frekuensi jumlah jamban berdasarkan
jenisnya terbanyak adalah leher angsa dengan jumlah 100%

Tabel 2.26
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Pembuangan
Air Limbah Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pembuangan Air Limbah Frekuensi %
1 Resapan - -
2 Got 782 100%
3 Sembarangan - -
Jumlah 782 100%

134
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa distribusi frekuensi jumlah KK berdasarkan
pembuangan air limbah terbanyak adalah di Got/Parit dengan jumlah 100%

Tabel 2.27
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Kondisi Saluran
Pembuangan Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kondisi Saluran Frekuensi %
1 Lancar 764 97%
2 Tersumbat/tergenang 18 3%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa distribusi frekuensi jumlah KK berdasarkan
kondisi saluran pembuangan terbanyak adalah lancar dengan jumlah 97%

Tabel 2.28
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Kepemilikan
Kandang Ternak Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kepemilikan Frekuensi %
1 Tidak 691 89%
2 Ya 91 11%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa distribusi frekuensi jumlah KK yang tidak
memiliki kandang ternak adalah sebanyak 89%

Tabel 2.29
Distribusi Frekuensi Jumlah Kandang Ternak Berdasarkan Kondisi
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kepemilikan Frekuensi %
1 Terawat 91 100%
2 Tidak Terawat - -
Jumlah 91 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa distribusi frekuensi jumlah kandang ternak yang
terawat adalah sebanyak 100%

III. KONDISI KESEHATAN UMUM


135
Tabel 3.1
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Sarana Kesehatan
Terdekat Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung TeritipTahun 2018
No Sarana Kesehatan Frekuensi %
1 Rumah Sakit 11 1,6%
2 Puskesmas 359 45,9%
3 Dr/Bidan/Perawat 357 45,6%
4 Balai Pengobatan 53 6,7%
5 Paraji/Petua 2 0,2%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa distribusi frekuensi jumlah KK berdasarkan
sarana kesehatan terdekat terbanyak adalah di Puskesmas dengan jumlah 45,9%

Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Kebiasaan Keluarga
Saat Sakit Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kebiasaan Frekuensi %
1 Rumah Sakit 8 1%
2 Puskesmas 407 52%
3 Dokter Praktek 118 15,4%
4 Bidan 244 31%
5 Perawat 5 0,6%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa distribusi frekuensi jumlah KK berdasarkan
kebiasaan keluarga saat sakit adalah berobat ke Puskesmas dengan jumlah 52%

Tabel 3.3
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Kebiasaan Sebelum Ke Pelayanan
Kesehatan Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kebiasaan Frekuensi %
136
1 Beli Obat Bebas 703 90%
2 Jamu 79 10%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa distribusi frekuensi jumlah KK berdasarkan
kebiasaan sebelum ke pelayanan kesehatan adalah beli obat bebas dengan jumlah
90%.

Tabel 3.4
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Sumber Pendanaan Kesehatan
Keluarga Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sumber Pendanaan Frekuensi %
1 ASTEK/ASKES 449 57%
2 Tabungan 14 2%
3 Dana Sehat 0 0-
4 JPS/ASKES MASKIN 268 34%
5 Tidak Ada 51 7%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa distribusi frekuensi jumlah KK berdasarkan
sumber pendanaan kesehatan keluarga terbanyak adalah ASTEK/ASKES dengan
jumlah 57%

Tabel 3.5
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Sarana Transportasi Ke Pelayanan
Kesehatan Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Sarana Transportasi Frekuensi %
1 Jalan Kaki 7 0.8%
2 Angkot 9 1.2%
3 Becak - -
4 Kendaraan Pribadi 766 98%
137
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa distribusi frekuensi jumlah KK berdasarkan
sarana transportasi ke pelayan kesehatan terbanyak adalah dengan menggunakan
kendaraan pribadi dengan jumlah 98%

Tabel 3.6
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Jarak Rumah Dengan Sarana
Kesehatan Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jarak Rumah Frekuensi %
1 <1 km 263 33%
2 1 – 2 km 237 30%
3 2 – 5 km 189 24%
4 >5 km 93 13%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa distribusi frekuensi jumlah KK berdasarkan jarak
rumah dengan sarana kesehatan terbanyak adalah <1 km dengan jumlah 33%

Tabel 3.7
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Masalah Kesehatan
(6 bulan terakhir) Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Masalah Kesehatan Frekuensi %
1 Gangguan Jiwa 1 0.1%
2 Batuk Pilek 294 76%
3 Asma 13 2%
4 Paru-paru 2 0.2%
5 Magh 93 11%
6 Asam Urat 30 3.8%
7 Diabetes Melitus 14 1.7%
8 Jantung 8 1%
9 Hipertensi 27 4.2%
Jumlah 782 100%

138
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa distribusi frekuensi jumlah KK berdasarkan
masalah kesehatan (6 bulan terakhir) tertinggi adalah batuk pilek dengan jumlah
76%

IV. IBU HAMIL DAN MENYUSUI


Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan PUS (Pasangan Usia Subur)
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No PUS Frekuensi %
1 Ya 575 73,5%
2 Tidak 207 26,5%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa distribusi frekuensi KK berdasarkan jumlah
Pasangan Usia Subur sebanyak 73,5%

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) Berdasarkan
Penggunaan KB Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No KB Frekuensi %
1 Ya 435 75,6%
2 Tidak 140 24,4%
Jumlah 575 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa distribusi frekuensi jumlah Pasangan Usia Subur
yang menggunakan alat kontraspesi (KB) adalah sejumlah 75,6%

139
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) Berdasarkan Jenis
Kontrasepsi Yang Digunakan Di RW 07, RW 10, RW 11Tanjung Teritip
Tahun 2018
No Jenis Kontrasepsi Frekuensi %
1 IUD 40 9,1%
2 Suntik 205 47,1%
3 PiL 147 33,7%
4 Susuk 20 4,6%
5 Kondom 20 4,6%
6 Tubektomy 3 0,9%
Jumlah 435 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa distribusi frekuensi jumlah Pasangan Usia Subur
berdasarkan jenis KB yang digunakan adalah jenis KB suntik dengan jumlah
47,1%
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) Berdasarkan Alasan
Tidak Menggunakan KB Di RW 07, RW 10, RW 11Tanjung Teritip
Tahun 2018
No Alasan Frekuensi %
1 Tanpa Alasan 51 36,4%
2 Tidak cocok 26 18,5%
3 Sudah Cerai 11 7,8%
4 Belum punya Anak 14 10%
5 Tidak Tahu 38 27,3%
Jumlah 140 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa alasan pasangan usia subur yang tidak
menggunakan KB tanpa alasan yaitu sebesar 36,4%.

140
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Ibu Hamil Dalam Keluarga
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Ibu Hamil Frekuensi %
1 Tidak 759 97%
2 Ya 23 3%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas di dapatkan bahwa jumlah ibu hamil di RW 7,10 dan 11 yaitu
sebesar 3%.

Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil BerdasarkanUsia Kehamilan
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Usia Kehamilan Frekuensi %
1 I (0-3 Bulan) 8 34.8%
2 II (4-6 Bulan) 7 30.4%
3 III (7-9 Bulan) 8 34.8%
Jumlah 23 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas didapatkan bahwa rata-rata usia kehamilan ibu yaitu 0-3 bulan
dan 7-9 bulan yaitu sebanyak 34,8%.

Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Kehamilan
Ke- Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kehamilan Ke- Frekuensi %
1 1 6 26%
2 2 8 34.8%
3 3 6 26%
4 >3 3 13.2%
Jumlah 23 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas didapatkan bahwa jumlah ibu hamil, kehamilan ke 2 yang paling
banyak yaitu sebesar 34,8 %.

Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil BerdasarkanUsia
141
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Usia Frekuensi %
1 <20 Tahun 1 4.3%
2 20-35 Tahun 18 78.2%
3 >35 Tahun 4 17.5%
Jumlah 23 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas didapatkan bahwa Usia ibu hamil yang paling banyak yaitu 20-
35 tahun sebanyak 78.2%.

Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Pemeriksaan
Kehamilan Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pemeriksaan Frekuensi %
1 Ya 23 100%
2 Tidak - -
Jumlah 23 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas didapatkan Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan
rata-rata melakukan pemeriksaan yaitu 100%

Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil BerdasarkanBanyak nyaPemeriksaan
Kehamilan Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Pemeriksaan Frekuensi %
1 2 Kali 6 26%
2 3 Kali 8 34.8%
3 4 Kali 9 39.2%
Jumlah 23 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas didapatkan hasil bahwa Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan
berdasarkan banyaknya pemeriksaan kehamilan yaitu sebanyak 4 kali 39,2%.

Tabel 4.11
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Imunisasi TT
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Imunisasi TT Frekuensi %
1 Ya 12 52.1%
2 Tidak 11 47.9%
Jumlah 23 100%

142
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Ibu hamil yang melakukan suntik TT
sebanyak 12 yaitu sebesar 52,1%.

Tabel 4.12
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Yang mendapatkan Imunisasi TT
Berdasarkan Kelengkapannya RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip
Tahun 2018
No Kelengkapan Frekuensi %
1 Lengkap (2 kali) 6 50%
2 Tidak Lengkap (1 kali) 6 50%
Jumlah 12 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Ibu hamil yang mendapatkan
Imunisasi TT berdasarkan kelengkapanya yaitu sebesar 50%.

Tabel 4.13
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Keluhan Yang
Dirasakan Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Keluhan Frekuensi %
1 Lemah, letih, lesu 8 35%
2 Pusing 6 26%
3 Mual & Muntah 5 21,7%
4 Bengkak dikaki atau tempat lain 4 17.3%
Jumlah 23 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah ibu hamil berdasarkan keluhan yang
dirasakan, lemah, letih, dan lesu sebanyak 35%.

Tabel 4.14
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Ibu Menyusui
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Ibu Menyusui Frekuensi %
1 Ya 83 10.6%
2 Tidak 699 89.4%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah ibu menyusui sebanyak 10.6%.

143
Tabel 4.15
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Menyusui Berdasarkan Ibu Menyusui
Anaknya Di RW 07, RW 10, RW 11Tanjung Teritip Tahun 2018
No Ibu Menyusui Frekuensi %
1 Ya 59 71%
2 Tidak 24 29%
Jumlah 83 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah ibu menyusui berdasarkan ibu
menyusui anaknya sebesar 71%.

Tabel 4.16
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Menyusui Berdasarkan Lamanya
Menyusui Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Lamanya Menyusui Frekuensi %
1 <1 bulan 7 11.8%
2 1-4 bulan 13 22.2%
3 5-12 bulan 25 42.4%
4 >12 bulan 14 23.6%
Jumlah 59 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah ibu menyusui berdasarkan lamanya
menyusui 5-12 bulan sebesar 42.4%.

Tabel 4.17
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Menyusui Berdasarkan Alasan Tidak
Menyusui Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Alasan Tidak Menyusui Frekuensi %
1 Pekerjaan 10 41.6%
2 Tidak Tahu - -
3 Penyakit - -
4 ASI sedikit 14 58.4%
Jumlah 24 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah ibu menyusui berdasarkan alasan tidak
menyusui anaknya karena ASI sedikit sebesar 58.4%.

144
Tabel 4.18
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Anggota Keluarga yang
Berusia Balita Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Anggota Keluarga Yang Frekuensi %
Berusia Balita
1 Ya 238 30.4%
2 Tidak 544 69.6%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah KK berdasarkan anggota keluarga
yang berusia balita sebanyak 30.4%.

Tabel 4.19
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Dibawa Keposyandu
Setiap Bulan Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Dibawa Keposyandu setiap Frekuensi %
Bulan
1 Ya 191 80%
2 Tidak 47 20%
Jumlah 238 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah balita berdasarkan dibawa ke
posyandu setiap bulan sebanyak 80%.

Tabel 4.20
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Alasan Tidak Dibawa
Keposyandu Setiap Bulan Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip
Tahun 2018
No Alasan Frekuensi %
1 Jauh 8 17%
2 Tidak ada waktu 15 32%
3 Tidak perlu imunisasi lagi 24 51%
Jumlah 47 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah balita berdasarkan alasan tidak dibawa
ke posyandu karena tidak perlu imunisasi lagi sebanyak 51%

Tabel 4.21
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Sudah Diimunisasi
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Balita sudah Diimunisasi Frekuensi %

145
1 Ya 238 100%
2 Tidak - -
Jumlah 238 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah balita berdasarakan yang sudah
diimunisasi sebanyak 100%
Tabel 4.22
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Imunisasi Yang Sudah
Didapatkan (Berdasarkan Usia) Di RW X Tanjung Teritip Tahun 2018
No Imunisasi Frekuensi %
1 Lengkap 238 100%
2 Tidak Lengkap - -
Jumlah 238 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah balita berdasarkan imunisasi yang
sudah didapatkan secara lengkap sebanyak 100%

Tabel 4.23
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Kepemilikan KMS
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Memiliki KMS Frekuensi %
1 Ya 220 92,4%
2 Tidak 18 7,6%
Jumlah 238 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkkan jumlah balita berdasarkan kepemilikan KMS
sebanyak 92.4%.
Tabel 4.24
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Berdasarkan Hasil Penimbangan
Di KMS Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Hasil Penimbangan Di KMS Frekuensi %
1 Didaerah Garis Hijau 208 94,5%
2 Diatas Garis Hijau Sampai Kuning 12 5,5%
3 Dibawah Garis Titik-Titik - -
4 Dibawah Garis Merah - -
Jumlah 220 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
146
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah balita berdasarakan hasil penimbangan
di KMS dengan hasil penimbangan terbanyak didaerah garis hijau sebesar 94.5%.

Tabel 4.25
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Anak Sekolah/Remaja
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Anak Sekolah/Remaja Frekuensi %
1 Ya 519 66,3%
2 Tidak 263 33,7%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah KK berdasarkan anak sekolah/remaja
sebanyak 66.3%.

Tabel 4.26
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan Usia
Saat Ini Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Usia Anak Sekolah/Remaja Frekuensi %
1 6-10 Tahun 322 31,9%
2 11-15 Tahun 306 30,3%
3 16-21 Tahun 381 37,8%
Jumlah 1009 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah anak sekolah/remaja berdasarkan usia
terbanyak yaitu 16-21 tahun sebanyak 37.8%.

Tabel 4.27
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Tingkat Pendidikan Frekuensi %
1 SD 373 37%
2 SMP 310 30,7%
3 SMA 295 29,3%
4 Perguruan Tinggi 32 3%
Jumlah 1009 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah anak sekolah/remaja berdasarkan
tingkat pendidikan di dapatkan tingkat pendidikan terbannyak yaitu SD sebesar
373 yaitu sebanyak 37%.

147
Tabel 4.28
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan Kegiatan
Anak Di Luar Sekolah Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kegiatan Diluar Sekolah Frekuensi %
1 Keagamaan 448 44,4%
2 Karangtaruna - -
3 Olahraga 255 25,2%
4 Bermain 306 30,4%
Jumlah 1009 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah anak sekolah/remaja berdasarkan
kegiatan anak di luar sekolah, kegiatan keagamaan 448 sebanyak 44,4%.

Tabel 4.29
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan Penyakit yang
Diderita Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Penyakit Yang Diderita Frekuensi %
1 Ya 24 2%
2 Tidak 985 98%
Jumlah 1009 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah anak sekolah/remaja berdasarkan yang
mengalami penyakit sebanyak 24 yaitu 2%.

148
Tabel 4.30
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan Penggunaan
Waktu Luang Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Penggunaan Waktu Luang Frekuensi %
1 Musik/TV 513 51%
2 Olahraga 216 21%
3 Rekreasi 92 9%
4 Keagamaan 188 19%
Jumlah 1009 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah anak sekolah/remaja berdasarkan
penggunaan waktu luang, lebih banyak bermain music/menonton tv yaitu 51%.

Tabel 4.31
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Sekolah/Remaja Berdasarkan
Kebiasaan Anak Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Kebiasaan Anak Frekuensi %
1 Merokok 122 12%
2 Alkohol - -
3 Narkoba - -
4 Lain-lain 887 88%
Jumlah 1009 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah anak sekolah /remaja berdasarkan
kebiasaan dirumah lebih banyak lai-lain seperti nongkrong dengan teman-teman
dan kgiatan positif yaitu 88%.

149
Tabel 4.32
Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Usia Lanjut
(Lebih Dari 60 Tahun) Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Usia Lanjut Frekuensi %
1 Ada 71 9%
2 Tidak Ada 711 91%
Jumlah 782 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah kk berdasarkan usia lanjut sebanyak
9%.
Tabel 4.33
Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia Berdasarkan Keluhan
Penyakit Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Keluhan Penyakit Frekuensi %
1 Ya 47 66%
2 Tidak 24 34%
Jumlah 71 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah lansia berdasarkan keluhan penyakit
sebanyak 66%.
Tabel 4.34
Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia Berdasarkan Jenis Penyakit
Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Jenis Penyakit Frekuensi %
1 Hipertensi 20 42,5%
2 Jantung 2 4,2%
3 Gastritis 2 4,2%
4 Diabetes 5 10,6%
5 Asma 1 2,1%
6 Rematik 6 12,7%
7 Asam Urat 9 19,5%
8 Kulit 1 2,1%
9 Gangguan Jiwa 1 2,1%
Jumlah 47 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah lansia berdasarkan jenis penyakit yg
dialami oleh lansia yaitu hipertensi sebanyak 42,5%.

150
Tabel 4.35
Distribusi Frekuensi Jumlah Penyakit Lansia Berdasarkan Upaya Yang Telah
Dilakukan Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Upaya Yang Telah Dilakukan Frekuensi %
1 Berobat kesarana kesehatan 30 63,8%
2 Berobat ke non medis 12 25,5%
3 Diobati sendiri 5 10,7%
Jumlah 47 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah penyakit lansia berdasarkan upaya
yang telah dilakukan yaitu berobat kesarana kesehatan sebanyak 63,8%.

Tabel 4.36
Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia Berdasarkan Penggunaan Waktu
Senggang Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip Tahun 2018
No Penggunaan Waktu Senggang Frekuensi %
1 Berkebun/pekerjaan rumah 53 74,6%
2 Jalan-jalan 16 22,5%
3 Senam 2 2,9%
Jumlah 71 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas didapatkan jumlah lansia berdasarkan penggunaan waktu
senggang yaitu berkebun/bekerja dirumah 74,6%.

Tabel 4.37
Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia Berdasarkan Adanya Posyandu
Lansia Di RW 07, RW 10, RW 11 Tanjung Teritip 2018
No Posyandu Lansia Frekuensi %
1 Ada - -
2 Tidak Ada 71 100%
Jumlah 71 100%
Sumber: Hasil Pendataan Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Awal Bros
Batam, 2018
Dari tabel diatas didapatkan jumlah lansia berdasarkan penggunaan posyandu
lansia tidak ada 100%.

ANALISA DATA

No Data Subyektif Data Obyektif Masalah Kesehatan


1 LINGKUNGAN  Perumahan yang tidak memiliki Resiko terjadi peningkatan

151
FISIK DAN jendela disetiap kamar 16% penyakit akibat lingkungan
KONDISI  Perumahan tidak membuka jendela yang kurang sehat
KESEHATAN setiap hari 6% (penyakit saluran cerna,
UMUM  Pencahayaan dalam rumah disiang demam berdarah, ISPA,
 Lingkungan fisik hari remang-remang 15% dan lain-lain) berhubungan
yang kurang sehat  Jarak sumber air dengan septic tank dengan kurangnya
di RW 07, RW <10 m 39,8% kemampuan masyarakat
10, RW 11  Kondisi tempat penampungan air dalam memelihara
Tanjung Teritip terbuka 80,1% lingkungan yang
 Pengetahuan  Tempat penampungan air ada jentik memenuhi syarat kesehatan
masyarakat 1,7%
tentang  Pembuangan sampah dibakar 9,5%
pentingnya  Keadaan penampungan sampah
kesehatan kurang sementara terbuka 46%
 Penampungan sampah sementara
berserakan 34,7%
 Jarak penampungan sampah
dengan rumah dekat (<5m) 75%
 Kondisi saluran pembuangan air
limbah tersumbat/tergenang 3%
 Kebiasaan membeli obat bebas
sebelum kepelayanan kesehatan
90%
 Masalah kesehatan 6 bulan terakhir
batuk pilek 76%

2 IBU HAMIL DAN  PUS tidak KB 24,4% Kurangnya pengetahuan


MENYUSUI  Alasan PUS tidak menggunakan PUS, Ibu hamil dan ibu
 Pengetahuan KB adalah tanpa alasan 36,4% menyusui tentang KB, dan

152
masyarakat tentang  Usia ibu hamil >35 tahun 17,5% ASI eksklusif berhubungan
KB dan kehamilan  Ibu hamil mengeluh lemah, letih, dengan kurang terpajannya
kurang lesu 35% informasi
 Pengetahuan  Ibu tidak menyusui anaknya 29%
masyarakat tentang  Alasan tidak menyusui asi sedikit
pentingnya ASI 58,4%
kurang
3 BALITA  Balita tidak dibawa keposyandu Resiko gangguan tumbuh
 Pengetahuan setiap bulan 20,1% kembang balita
masyarakat tentang  Alasan balita tidak dibawa berhubungan dengan
tumbuh kembang keposyandu tidak perlu diimunisasi kurangnya pengetahuan
balita kurang lagi 51% masyarakat tentang tumbuh
 Tidak memiliki KMS 7,6% kembang balita
4 ANAK SEKOLAH /  Kebiasaan merokok anak Resiko kenakalan remaja
REMAJA sekolah/remaja 12% berhubungan dengan
 Anak  Penggunaan waktu luang anak kurangnya kemampuan
sekolah/remaja di sekolah/remaja dengan menonton tv masyarakat dalam
RW 07, RW 10, dan music 51% mengenal akibat dari
RW 11 merokok  Karangtaruna tidak aktif perilaku remaja yang
 Masyarakat kurang kurang sehat
mengenal akibat
dari perilaku
remaja
5 USIA LANJUT  Jumlah lansia 20 orang Resiko terjadinya
Sebagian besar  Lansia yang mengalami keluhan peningkatan angka
lansia di RW 07 penyakit 75% kesakitan pada lansia di
mengalami berbagai (Hipertensi 60%, rematik 25%, RW 07 b/d kurangnya
penyakit Asam urat 15%) pengetahuan masyarakat
 Upaya lansia untuk mengobati dalam pemulihan penyakit
penyakit dengan berobat ke non pada lansia

153
medis 75%
 Posyandu lansia tidak ada

154

You might also like