Professional Documents
Culture Documents
Dilihat dari sudut kegunaan, bagian paling penting dari anatomi khusus adalah yang
mempelajari tentang manusia dengan berbagai macam pendekatan yang berbeda. Dari
sudut medis, anatomi terdiri dari berbagai pengetahuan tentang bentuk, letak, ukuran, dan
hubungan berbagai struktur dari tubuh manusia sehat sehingga sering disebut sebagai
anatomi deskriptif atau topografis. Kerumitan tubuh manusia menyebabkan hanya ada
sedikit ahli anatomi manusia profesional yang benar-benar menguasai bidang ilmu ini;
sebagian besar memiliki spesialisasi di bagian tertentu seperti otak atau bagian dalam.
Anatomi topografi harus dipelajari dengan pembedahan dan pemeriksaan berulang kali
pada tubuh manusia yang telah meninggal (kadaver) Anatomi bukan sekedar ilmu biasa,
namun harus benar-benar mempunyai keakuratan yang tinggi karena dapat digunakan
dalam situasi yang darurat. Patologi anatomi adalah ilmu mengenai organ yang memiliki
kelainan dan dalam keadaan sakit. Ilmu ini diterapkan untuk berbagai tujuan seperti
bedah dan ginekologi.
Kedokteran (bahasa Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari
tentang penyakit dan cara-cara penyembuhannya. Ilmu kedokteran adalah cabang ilmu
kesehatan yang mempelajari tentang cara mempertahankan kesehatan manusia dan
mengembalikan manusia pada keadaan sehat dengan memberikan pengobatan pada
penyakit dan cedera. Ilmu ini meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan
penyakit serta pengobatannya, dan penerapan dari pengetahuan tersebut.
Daftar isi
1 Ikhtisar
2 Sejarah
3 Praktek kedokteran
4 Relasi pasien-dokter
5 Kecakapan klinis
6 Cabang ilmu kedokteran
o 6.1 Spesialiasi diagnostik
o 6.2 Disiplin ilmu pre-klinis
o 6.3 Disiplin ilmu klinis
o 6.4 Cakupan antardisipliner
7 Pendidikan dan profesi kedokteran di Indonesia
o 7.1 Konsil Kedokteran Indonesia
o 7.2 Sertifikat Kompetensi bagi Dokter
o 7.3 Surat Tanda Registrasi (STR)
8 Lihat pula
9 Referensi
10 Pranala luar
Ikhtisar
Praktek kedokteran dilakukan oleh para profesional kedokteran–lazimnya dokter dan
kelompok profesi kedokteran lainnya yang meliputi perawat atau ahli farmasi.
Berdasarkan sejarah, hanya dokterlah yang dianggap mempraktikkan ilmu kedokteran
secara harfiah, dibandingkan dengan profesi-profesi perawatan kesehatan terkait. Profesi
kedokteran adalah struktur sosial dan pekerjaan dari sekelompok orang yang dididik
secara formal dan diberikan wewenang untuk menerapkan ilmu kedokteran. Di berbagai
negara dan wilayah hukum, terdapat batasan hukum atas siapa yang berhak
mempraktikkan ilmu kedokteran atau bidang kesehatan terkait.
Ilmu kedokteran umumnya dianggap memiliki berbagai cabang spesialis, dari pediatri
(ilmu kesehatan anak), ginekologi (ilmu penyakit pada wanita), neurologi (ilmu penyakit
saraf), hingga melingkupi bidang lainnya seperti kedokteran olahraga, dan kesehatan
masyarakat.
Sistem kedokteran dan praktik perawatan kesehatan telah berkembang dalam berbagai
masyarakat manusia sedikitnya sejak awal sejarah tercatatnya manusia. Sistem-sistem ini
telah berkembang dalam berbagai cara dan berbagai budaya serta daerah yang berbeda.
Yang dimaksud dengan ilmu kedokteran modern pada umumnya adalah tradisi
kedokteran yang berkembang di dunia Barat sejak awal zaman modern. Berbagai
tindakan pengobatan dan kesehatan tradisional masih dipraktikkan di seluruh dunia, di
mana sebagian besar dianggap terpisah dan berbeda dari kedokteran Barat, yang juga
disebut biomedis atau tradisi Hippokrates.
Sistem ilmu kedokteran yang paling berkembang selain sistem Barat adalah tradisi
Ayurveda dari India dan pengobatan tradisional Tionghoa. Berbagai tradisi perawatan
kesehatan non konvensional juga dikembangkan di dunia Barat yang berbeda dari ilmu
kedokteran pada umumnya. Di berbagai tempat, sistem kedokteran Barat seringkali
dipraktikkan bersama-sama dengan sistem kedokteran tradisional setempat atau sistem
kedokteran lainnya, meskipun juga dianggap saling bersaing atau bahkan bertentangan.
Kedokteran veteriner atau yang lazim disebut kedokteran hewan adalah praktik kesehatan
yang dikhususkan untuk spesies hewan dan merupakan ilmu kedokteran lainnya selain
untuk manusia.
Sejarah
Ampul obat
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah kedokteran
Pada awalnya, sebagian besar kebudayaan dalam masyarakat awal menggunakan
tumbuh-tumbuhan herbal dan hewan untuk tindakan pengobatan. Ini sesuai dengan
kepercayaan magis mereka yakni animisme, sihir, dan dewa-dewi. Masyarakat animisme
percaya bahwa benda mati pun memiliki roh atau mempunyai hubungan dengan roh
leluhur.
Ilmu kedokteran yang seperti dipraktikkan pada masa kini berkembang pada akhir abad
ke-18 dan awal abad ke-19 di Inggris (oleh William Harvey, abad ke-17), Jerman (Rudolf
Virchow) dan Perancis (Jean-Martin Charcot, Claude Bernard). Ilmu kedokteran modern,
kedokteran "ilmiah" (di mana semua hasil-hasilnya telah diujicobakan) menggantikan
tradisi awal kedokteran Barat, herbalisme, humorlasime Yunani dan semua teori pra-
modern. Pusat perkembangan ilmu kedokteran berganti ke Britania Raya dan Amerika
Serikat pada awal tahun 1900-an (oleh William Osler, Harvey Cushing).
Kini, ilmu genetika telah memengaruhi ilmu kedokteran. Hal ini dimulai dengan
ditemukannya gen penyebab berbagai penyakit akibat kelainan genetik, dan
perkembangan teknik biologi molekuler.
Praktek kedokteran
Praktek kedokteran mengombinasikan sains dan seni. Sains dan teknologi adalah bukti
dasar atas berbagai masalah klinis dalam masyarakat. Seni kedokteran adalah penerapan
gabungan antara ilmu kedokteran, intuisi, dan keputusan medis untuk menentukan
diagnosis yang tepat dan perencanaan perawatan untuk masing-masing pasien serta
merawat pasien sesuai dengan apa yang diperlukan olehnya.
Pusat dari praktik kedokteran adalah hubungan relasi antara pasien dan dokter yang
dibangun ketika seseorang mencari dokter untuk mengatasi masalah kesehatan yang
dideritanya.
Semua yang dilakukan dokter tercatat dalam sebuah rekam medis, yang merupakan
dokumen yang berkedudukan dalam hukum. [1]
Relasi pasien-dokter
Hubungan relasi antara dokter dan pasien yang timbul pada ruangan praktik
Relasi pasien dan dokter adalah proses utama dari praktik kedokteran. Terdapat banyak
pandangan mengenai hubungan relasi ini.
Pandangan yang ideal, seperti yang diajarkan di fakultas kedokteran, mengambil sisi dari
proses seorang dokter mempelajari tanda-tanda, masalah, dan nilai-nilai dari pasien;
maka dari itu dokter memeriksa pasien, menginterpretasi tanda-tanda klinis, dan
membuat sebuah diagnosis yang kemudian digunakan sebagai penjelasan kepada pasien
dan merencanakan perawatan atau pengobatan. Pada dasarnya, tugas seorang dokter
adalah berperan sebagai ahli biologi manusia. Oleh karena itu, seorang dokter harus
paham benar bagaimana keadaan normal dari manusia sehingga ia dapat menentukan
sejauh mana kondisi kesehatan pasien. Proses inilah yang dikenal sebagai diagnosis.
Empat kata kunci dari diagnosis dalam dunia kedokteran adalah anatomi (struktur: apa
yang ada di sana), fisiologi atau faal (bagaimana struktur tersebut bekerja), patologi (apa
kelainan dari sisi anatomi dan faalnya), dan psikologi (pikiran dan perilaku). Seorang
dokter juga harus menyadari arti 'sehat' dari pandangan pasien. Artinya, konteks sosial
politik dari pasien (keluarga, pekerjaan, tingkat stres, kepercayaan) harus turut
dipertimbangkan dan kadang-kadang dapat menjadi petunjuk dalam kepentingan
membangun diagnosis dan perawatan berikutnya.
Relasi dokter dan pasien dapat dianalisis dari pandangan masalah etika. Banyak nilai dan
masalah etika yang dapat ditambahkan ke relasi ini. Tentunya, masalah etika amat
dipengaruhi oleh tingkat masyarakat, masa, budaya, dan pemahan terhadap nilai moral.
Sebagai contoh, dalam 30 tahun terakhir, penegasan dan tuntutan terhadap hak otonomi
pasien kian meningkat di dalam dunia kedokteran Barat.
Relasi dan proses praktik juga dapat dilihat dari sisi relasi kekuatan sosial (seperti yang
dikemukakan Michel Foucault atau transaksi ekonomi. Profesi dokter memiliki status
yang lebih tinggi pada abad lalu, dan mereka dipercaya untuk melakukan tindakan dalam
kesehatan masyarakat. Hal ini membawa suatu kekuatan tersendiri dan membawa
keuntungan serta kerugian bagi pasien.
Pada 25 tahun terakhir ini, kebebasan dokter dipersempit. Terutama dengan kehadiran
perusahaan asuransi seiring naiknya biaya perawatan kesehatan. Di berbagai negara
(seperti Jepang) pihak asuransi juga mempunyai pengaruh dalam penentuan keputusan
medis.
Kualitas relasi pasien dan dokter sangat penting bagi kedua pihak. Saling menghormati,
kepercayaan, pertukaran pendapat mengenai penyakit dan kehidupan, ketersediaan waktu
yang cukup, mempertajam ketepatan diagnosis, dan memperkaya wawasan pasien
tentang penyakit yang dideritanya; semua ini dilakukan agar relasi kian baik.
Relasi kian kompleks di luar ruang praktik pribadi dokter, seperti pada bangsal rumah
sakit. Dalam rumah sakit, relasi tak hanya antara dokter dan pasien, namun juga dengan
pasien lainnya, perawat, pekerja dari lembaga sosial, dan lainnya.
Kecakapan klinis
Sebuah evaluasi medis yang lengkap terdiri dari sebuah riwayat kesehatan, pemeriksaan
fisik, hasil laboratorium atau citra medis, analisis data, dan penentuan diagnosis, dan
perencanaan perawatan atau pengobatan.[2]
Keluhan utama (KU): alasan pasien datang kepada dokter. Hal ini disebut tanda
atau gejala. Dituliskan sesuai dengan yang diungkapkan oleh pasien dan sejak
kapan hal tersebut di keluhkan pasien.
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)(HPI: History of present illness): urutan
kronologis dari tanda-tanda dan klasifikasi dari setiap tanda.
Aktivitas kini: hal-hal yang berkaitan aktivitas pasien sekarang seperti pekerjaan,
hobi, dan lainnya.
Riwayat Pengobatan: obat apa yang digunakan pasien sebelum menemui dokter,
termasuk alergi.
Riwayat Penyakit Dahulu/RPD(PMH: Past medical history): perawatan yang
pernah dijalani pasien sebelumnya, cedera, penyakit infeksi yang pernah diderita,
vaksinasi, alergi yang pernah diderita.
Riwayat Sistemik (ROS: Review of systems): menanyakan pasien mengenai
kondisi sistem organ utamanya seperti jantung, paru-paru, sistem pencernaan
(traktus digestivus), dan lainnya.
Riwayat sosial Ekonomi(SH: Social history): tempat lahir, tempat tinggal, status
perkawinan, status sosial ekonomi, kebiasaan (termasuk diet), penggunaan obat,
tembakau, dan alkohol.
Riwayat keluarga (FH: Family history): membuat daftar penyakit apa saja yang
pernah diderita oleh keluarga pasien yang dapat diturunkan (penyakit genetik).
Biasanya dibuat dalam silsilah keluarga atau pohon keluarga.
Dalam pemeriksaan fisik, dokter berusaha mencari tanda yang dapat mendukung proses
pembuatan diagnosisnya. Dokter menggunakan indera penglihatan, pendengaran,
sentuhan, dan kadang-kadang juga dengan penciuman. Empat metode utama untuk
pemeriksaan fisik: melihat (inspeksi), merasakan/menyentuh (palpasi), mengetuk untuk
membedakan karakteristik resonansi (perkusi), mendengar (auskultasi); mencium
kadang-kadang diperlukan seperti untuk membaui urea pada penyakit uremia.
Tanda vital termasuk tinggi, berat badan, suhu tubuh, tekanan darah, denyut,
kecepatan bernapas, tingkat hemoglobin darah,
Tampakan umum pasien dan penunjuk spesifik dari penyakit.
Kulit, kepala, mata, telinga, hidung, tenggorok, dan kerongkongan.
Kardiovaskular jantung dan pembuluh darah
Saluran pernapasan (termasuk paru-paru)
Tubuh (abdomen) dan rektum
Organ genitalia (kelamin)
Otot rangka (anggota gerak tubuh)
Kondisi persarafan (kesadaran, orak, saraf kranial, saraf perifer)
Psikiatrik atau kejiwaan (orientasi, mental)
Pemeriksaan ini dapat berlangsung hanya dalam beberapa menit bila masalahnya
sederhana maupun hingga berminggu-minggu bila pasien mengalami masalah pada
beberapa sistem tubuhnya sehingga diperlukan rujukan ke beberapa dokter spesialis.
Spesialiasi diagnostik
1. Patologi klinik
2. Patologi anatomi
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan organisasi tubuh manusia
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi berbagai organ dan sistem organ
serta interaksinya dalam tubuh manusia
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari proses-proses kimia yang terjadi dalam
tubuh manusia
Histologi adalah ilmu yang mempelajari struktur mikroskopik dan fungsi jaringan
pembentuk dan penyusun organ dan sistem organ dalam tubuh manusia
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya
terhadap tubuh manusia
Patologi anatomi adalah ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik
dan makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau
proses lainnya
Patologi klinik adalah ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai
fungsi organ atau sistem organ
Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang disebabkan
parasit
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang disebabkan
mikroba
Cakupan antardisipliner
Ilmu kedokteran pun meluas ke bidang lainnya. Beberapa bidang belum dikenal di
Indonesia.
Pendidikan dan pelatihan ilmu kedokteran bervariasi di setiap negara, namun di hampir
semuanya pendidikan ini dibuka mulai dari sekolah kedokteran atau fakultas kedokteran
di tingkat universitas selama waktu yang ditentukan.
Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) berdasarkan UU no. 29 Tahun 2004 tentang praktik
Kedokteran, telah dibentuk untuk melindungi masyarakat penerima jasa pelayanan
kesehatan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dari dokter dan dokter gigi, yang
terdiri atas Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi. KKI bertanggung jawab
kepada Presiden dan berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.
KKI mempunyai fungsi pengaturan, pengesahan, penetapan, serta pembinaan dokter dan
dokter gigi yang menjalankan prakterk kedokteran dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan medis. KKI mempunyai tugas meregistrasi dokter dan dokter gigi,
mengesahkan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi dan melakukan
pembinaan terhadap penyelenggaraan praktik kedokteran yang dilaksanakan bersama
lembaga terkait sesuai dengan fungsi masing-masing. Standar pendidikan profesi dokter
dan dokter gigi yang disahkan Konsil ditetapkan bersama oleh Konsil Kedokteran
Indonesia dengan kolegium kedokteran, kolegium kedokteran gigi, asosiasi institusi
pendidikan kedokteran, asosiasi institusi pendidikan kedokteran gigi, dan asosiasi rumah
sakit pendidikan.
Konsil Kedokteran
Konsil Kedokteran Gigi.
Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi masing-masing terdiri atas 3 divisi yaitu:
divisi registrasi,
divisi standar pendidikan profesi,
divisi pembinaan.
Jumlah anggota Konsil Kedokteran Indonesia berjumlah 17 orang yang terdiri dari unsur-
unsur yang berasal dari :
Keanggotaan KKI untuk pertama kali ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri
Kesehatan (pasal 84 Undang Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran).
Sertifikat Kompetensi perlu dibuat bagi Dokter lulusan sebelum 29 April 2007 dan belum
mengajukan pembuatan Surat Tanda Registrasi (STR) ke Konsil Kedokteran Indonesia
(KKI). Proses pembuatan Sertifikat Kompetensi ini hanya berlaku sampai dengan tanggal
29 Oktober 2007 (batas terakhir pengajuan STR ke KKI berdasarkan surat KKI No. KK.
01.03/KKI/Reg/IV/301). Sertifikat Kompetensi akan dikirim ke alamat korespondensi
yang tercantum dalam formulir pendaftaran dengan Pos Tercatat.
Surat Tanda Registrasi adalah pencatatan resmi dokter dan dokter gigi yang telah
memiliki sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu, serta diakui
secara hukum untuk melakukan tindakan sesuai kompetensinya. Registrasi yang
memenuhi persyaratan dan melewati proses verifikasi, konfirmasi, validasi dan
penandatanganan oleh Registar maka terbitlah Surat Tanda Registrasi (STR). Surat Tanda
Registrasi tersebut menjadi bukti tertulis yang diberikan oleh KKI bagi dokter dan dokter
gigi.