You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setelah berbagai produk dan jasa dirancang, spesifikasi-spesifikasinya harus
diterjemahkan ke berbagai sistem pemrosesan yang menciptakan produk atau
menyediakan jasa. Desain proses phisik untuk produksi barang-barang dan jasa-jasa
ini menyangkut serangkaian keputusan tentang seleksi proses, pemilihan teknologi
dan perencanaan proses. Keputusan-keputusan harus dibuat tentang tipe proses,
derajat otomatisasi, macam mesin yang akan digunakan, dan sebagainya. Desain
proses tidak semata-mata hanya merupakan masalah teknik tetapi juga menyangkut
pertimbangan-pertimbangan sosial, ekonomi dan lingkungan.
Pemilihan teknologi sering dipandang sebagai suatu masalah dalam
penganggaran modal (capital budgeting). Secara sederhana pemilihan teknologi dapat
dilakukan dengan perhitungan return on investment (ROI) untuk masing-masing
alternatif dan memilih salah satu alternative yang mempunyai ROI terbesar.
Akhirnya pemilihan teknologi bukan merupakan suatu kegiatan tunggal tetapi lebih
sebagai suatu proses yang diorganisasikan dengan baik yang mencakup penjajakan
teknologi secara terus-menerus.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan tujuan strategi proses?
2. Apa saja strategi proses?
3. Bagaimana seleksi proses dilaksanakan?
4. Bagaimana perencanaan proses?
5. Bagaimana pemilihan teknologi?
6. Bagaimana Desain proses pada sektor jasa

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Tujuan Strategi Proses


Strategi proses (process strategy) atau transformasi adalah sebuah pendekatan
organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi
proses adalah untuk menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang
memenuhi persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang berada dalam batasan
biaya dan manajerial lain. Proses yang dipilih akan mempunyai dampak jangka
panjang pada efisiensi dan produksi, begitu juga pada fleksibilitas, biaya, dan kualitas
barang yang diproduksi. Oleh karena itu, banyak strategi perusahaan ditentukan pada
saat keputusan proses ini.

B. Strategi Proses
Semua barang atau jasa dibuat dengan menggunakan beberapa variasi pada
satu dari empat strategi proses:
1. Fokus pada proses
Tujuh puluh lima persen dari semua produksi global berdedikasi untuk
membuat produk yang bervolume rendah, tetapi bervariasi tinggi, pada tempat yang
disebut dengan “job shop”. Fasilitas seperti itu diatur sesuai dengan aktifitas atau
proses tertentu. Dalam sebuah pabrik, proses yang ada mungkin berupa departemen
yang menangani pengelasan, penghalusan dan pengecatan. Fasilitas yang ada terfokus
pada proses (process focused) dalam arti peralatan, tata letah, dan pengawasan.
Mereka menyajikan fleksibilitas produk yang tinggi, karena produk berpindah
diantara proses secara sebentar-sebentar (intermittent). Setiap proses didesain untuk
melaksanakan beragam aktifitas dan menghadapi seringnya perubahan. Karena itu
disebut juga sebagai proses intermittent.
2. Fokus Berulang

2
Proses berulang adalah proses produksi yang berorientasi pada produk yang
menggunakan modul. Modul adalah bagian atau komponene yang telah dipersiapkan,
yang sering berada dalam proses yang kontinu.
Lini proses berulang (repetitive process) sama dengan lini perakitan klasik. Lini yang
secara luas digunakan hampir seluruh perakitan mobil dan peralatan rumah tangga.
Contoh lini proses berulang perusahaan makanan cepat saji. Dengan cara ini,
perusahaan memperoleh keunggulan ekonomis dari model yang kontinu (dimana
banyak modul disiapkan) dan keunggulan umum model yaitu volume rendah dengan
banyak variasi.
3. Fokus pada Produk
Yaitu proses yang memiliki volume tinggi dan variasi yang rendah. Proses ini
disebut juga proses kontinu, sebab mempunyai lintasan produksi yang panjang, dan
kontinu. Contoh produk seperti kaca, kertas, dan baut dibuat melalui suatu proses
yang kontinu. Proses lain yang terfokus pada produk adalah jasa, seperti yang terjadi
pada proses penyembuhan penyakit hernia pada Rumah Sakit Shouldice.
4. Fokus Mass Customization
Merupakan pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhi keinginan
pelanggan yang semakin unik, secara cepat dan murah. Mass
Customizationmemberikan variasi produk yang biasanya disediakan oleh manufaktur
yang bervolume rendah (terfokus pada proses) dengan biaya seperti manufaktur yang
bervolume tinggi dan terstandardisasi (terfokus pada produk).

C. Seleksi Proses
Seleksi proses mencakup serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis
produksi dan peralatan tertentu yang digunakan. Factor-faktor harus dipertimbangan
dalam pembuatan keputusan seleksi proses secara ringkas dapat diperinci sebagai
berikut:

3
1. kebutuhan modal. Berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk persediaan, mesin-
mesin, peralatan dan fasilitas-fasilitas lainnya?
2. Kondisi pasar. Apa kebutuhan dan keinginan para pelanggan?
3. Tenaga kerja. Apakah suplai tenaga kerja mencukupi sesuai dengan kebutuhan
suatu jenis proses pada biaya wajar?
4. Bahan mentah. Apakah mentah tersedia dalam jumlah yang memadai?
5. Teknologi. Perusahaan harus mempertimbangkan kemajuan teknologi baik untuk
proses maupun produk. Apakah teknologi produk dan proses cukup stabil untuk
mendukung proses selama periode waktu tertentu?
6. Ketrampilan manajemen. Dapatkah perusahaan menguasai dan memelihara tipe
ketrampilan-ketrampilan manajemen yang dibutuhkan?

D. Perencanaan Proses
Perencanan proses berkenaan dengan perancangan dan implementasi system
kerja yang akanmemproduksi produk yang diinginkan dalam kuantitas yang
diperlukan. Kegiatan-kegiatan perencanaan proses ini mengenai tipealiran
proses dan desain pusat-pusat kerja. Keputusan- keputusan yang diambil dalam
perencanaan proses akan mempengaruhi keputusan- kerputusan dalam bagian- bagian
operasi lain, seperti scheduling produksi, tingkat persediaan, desain pekerjaan, dan
metode- metodi pengawasan kualitas yang digunakan.
Analisis Bagan- bagan Proses
Digunakan untuk menggambarkan dan memperbaiki proses transformasi dalam
system- system produktif dalam peningkatan efektifitas atau efisiensi proses- proses
produksi, beberapa seluruh elemen proses berikut perlu diubah :
1. Bahan mentah
2. Desain produk (keluaran)
3. Desain pekerjaan
4. Tahap- tahap pemprosesan yang digunakan

4
5. Sistem pengawasan manejemen
6. Peralatan atau perkakas
Perencanaan proses memerlukan pemehaman tentang operasi- operasi sebagai
suatu system produktif, langkah- langkah yang perlu diambil dalam perencanaan
proses adalah sebagai berikut:
1. Memutuskan tujuan- tujuan perencanaan
2. Memilih proses (atau system) produktif yang relevan
3. Menggambarkan proses transformasi dan pengukuran efisiensi
4. Mengembangkan desain proses yang diperbaiki melelui perbaikan aliran- aliran
proses atau masukan- masukan yang digunakan
5. Mendapatkan persetujuan manajemen untuk desain proses yang telah direfisi
6. Mengimplementasikan desain proses baru.

E. Pemilihan Teknologi
Teknologi telah menjadi suatu factor dominan dalam bisnis dan dalam
kehidupan kita. Kemajuan teknologi mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap manajemen operasi. Ada dua definisi umum teknologi. Pertama, teknologi
adalah aplikasi ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah
manusia. Definisi teknologi yang lebih sempit, dan digunakan dalam pembahasan
selanjutnya adalah bahwa teknologi merupakan sekumpulan proses, peralatan,
metode, prosedur dan perkakas yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa.
Keputusan-keputusan seleksi proses dan pemilihan teknologi berhubungan
sangat erat dan saling berkaitan. Tetapi salah satu keputusan tidak selalu harus
mendahului keputusan yang lain, karena dalam praktek kedua keputusan itu sering
dibuat secara bersamaan. Disamping itu, pemilihan teknologi mempengaruhi seluruh
aspek operasi-operasi lainnya, termasuk produktifitas dan kualitas produk. Keputusan
teknologi juga mempengaruhi strategi perusahaan dengan keterikatannya pada proses,
peralatan, fasilitas dan prosedur yang telah dipilih. Jadi, pemilihan teknologi bukan

5
merupakan keputusan yang tertutup, tetapi mempengaruhi semua bagian operasi dan
bisnis.
Teknologi yang tersedia dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Teknologi pabrik. Ada tingkatan teknologi pabrik, pertama adalah pekerjaan tangan
(hand made) dimana manusia merupakan sumber tenaga dan pengendali bagi alat-alat
yang digunakan. Tingkatan kedua adalah pekerjaan mesin (machine made), dimana
mesin menyediakan tenaga, tetapi manusia masih harus mengendalikan peralatan-
peralatan. Teknologi ini menghilangkan pekerjaan-pekerjaan manual tetapi masih
memerlukan manusia untuk mengendalikan mesin. Tingkatan ketiga, dimana proses
telah diotomatisasikan, mesin merupakan sumber tenaga dan pengendali. Teknologi
ini banyak digunakan dalam industry-industri mobil. Perkembangan teknolgi ini juga
ditandai dengan dimulainya penggunaan robot-robot dalam industri-industri di Jepang
dan negara-negara maju lainnya.
2. Teknologi perkantoran. Teknologi perkantoran telah berkembang pesat dengan
diketemukannya mesin-mesin ketik elektrik, mesin fotocopy elektronik dan mesin
imla (dicta-phones). Teknologi pengolahan kata yang dikomputerisasikan sekarang
menjadi semakin ekonomikal dan akan merubah secara drastic tata kerja perkantoran
dimasa mendatang.
3. Industri jasa. Teknologi pelayanan atau penyediaan jasa juga semakin otomatik.
Karena industri jasa sekarang dipandang lebih sebagai aspek teknikal dari pada
humanistic. Maka hal ini tidak hanya dapat menghasilkan biaya-biaya yang lebih
rendah tetapi juga kualitas yang lebih seragam.

F. Desain Proses pada Sektor Jasa


Interaksi dengan pelanggan sering memberikan pengaruh buruk pada kinerja
proses. Tetapi sebuah jasa, secara ilmiah menyiratkan adanya kebutuhan interaksi dan
kustomisasi. Mengenali keinginan unik pelanggan cenderung menjadi mala petaka

6
bagi sebuah proses, semakin seorang manajer mendesain prosesnya untuk memenuhi
persyaratan khusus ini, maka sebuah proses akan menjadi semakin efektif dan efisien.
Interaksi pelanggan dan desain proses

· Pada jasa professional dimana tingkat tenaga kerja yang dibutuhkan tinggi, kita
mengharapkan manajer memusatkan perhatian secara khusus pada sumber daya
manusia. Hal ini mengharuskan para manajer untuk menemukan cara mengatasi
permasalahan unik yang dapat memuaskan pelanggan dan mendatangkan pesanan.

· Kuadran dengan kostumisasi yang rendah mungkin dapat (1) membuat layanan
otomatis seperti pada beberapa perusahaan penerbangan yang melayani penjualan
tiket dengan mesin, atau (2) menghilangkan beberapa jenis layanan.

Dengan menghilangkan beberapa aspek pelayanan melalui otomatisasi, pembaruan


dalam desain proses dan investasi modal mungkin dibutuhkan. Perpindahan menuju
standarisasi dan otomatisasi mungkin akan membutuhkan modal tambahan dan dapat
menempatkan manajer operasi dalam tekanan. Untuk mengembangkan keahlian baru
guna membeli dan merawat peralatan tersebut pengurangan kapabilitas kustomisasi
membutuhkan kekuatan tambahan pada area lain.

· Karena umpan balik dari pelanggan sangat rendah pada kuadran dengan
kustomisasi rendah, pengendalian yang ketat mungkin dibutuhkan untuk
mempertahankan standar kualitasnya.

· Operasi dan itensitas tenaga kerja yang rendah menjadi pembaruan teknologi dan
penjadwalan proses merupakan satu hal yang biasa.

7
Peluang untuk meningkatkan produksi jasa

Tata letak merupakan satu kesatuan dalam banyak proses jasa. Contohnya pada bank,
tata letak menyajikan keamanan sekaligus aliran kerja serta kenyamanan pribadi.
Penyajian tata letak yang baik menghasilkan peluang yang kontinu untuk
mendatangkan pesanan.

Sumber daya manusia dari segi pelatihan dan perekrutan merupakan hal penting
dalam proses jasa. Tenaga kerja berkomitmen yang mempunyai fleksibilitas ketika
jadwal dibuat dan dilatih-silang untuk mengisi kekosongan ketika suaru proses
membutuhkan karyawan bukan penih waktu, dapat berpengaruh sangat besar
terhadap kinerja keseluruhan proses.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Strategi proses (process strategy) atau transformasi adalah sebuah pendekatan
organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi
proses adalah untuk menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang
memenuhi persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang berada dalam batasan
biaya dan manajerial lain. Proses yang dipilih akan mempunyai dampak jangka
panjang pada efisiensi dan produksi, begitu juga pada fleksibilitas, biaya, dan kualitas
barang yang diproduksi. Oleh karena itu, banyak strategi perusahaan ditentukan pada
saat keputusan proses ini.
2. beberapa variasi pada satu dari empat strategi proses: (1) fokus pada proses, (2)
fokus berulang, (3) fokus pada produk, dan (4) mass customization.
3. Faktor-faktor harus dipertimbangan dalam pembuatan keputusan seleksi proses
secara ringkas dapat diperinci sebagai berikut: kebutuhan modal, Kondisi pasar,
Tenaga kerja, Bahan mentah, Teknologi, Ketrampilan manajemen
4. Perencanan proses berkenaan dengan perancangan dan implementasi system kerja
yang akanmemproduksi produk yang diinginkan dalam kuantitas yang diperlukan.
5. Ada dua definisi umum teknologi. Pertama, teknologi adalah aplikasi
ilmupengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah manusia. Definisi teknologi
yang lebih sempit, dan digunakan dalam pembahasan selanjutnya adalah bahwa
teknologi merupakan sekumpulan proses, peralatan, metode, prosedur dan perkakas
yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa.
6. Teknologi yang tersedia dapat dikelompokkan sebagai berikut: Teknologi pabrik,
Teknologi perkantoran, Industri jasa.

9
7. Interaksi dengan pelanggan sering memberikan pengaruh buruk pada kinerja proses.
Tetapi sebuah jasa, secara ilmiah menyiratkan adanya kebutuhan interaksi dan
kustomisasi. Mengenali keinginan unik pelanggan
8. Manajer operasi mendesain proses jasa untuk menemukan kombinasi terbaik antara
interaksi pelanggan dengan kustomisasi terkait

B. saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat,apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan maupun penyampaiannya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.kami
juga mengharap kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah
selanjutnya.
.

10
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. Hani. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi.Yogyakarta:
BPFE.
Heizer, Jay & Render, Barry. 2005. Operations Management Edisi ke 7. Jakarta. Salembat
Empat.
[1] T. Hani Handoko, Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi I, BPFE,
Yogyakarta,2000, hal. 121.
[2] T. Hani Handoko, ibid, hal. 138-139.
[3] Heizer dan Harry Rander, Manajemen Operasi Edisi Ke Tujuh, Salemba Empat,
Jakarta, 2005, Hal. 332.
[4] Heizer dan Harry Render, Ibid, Hal. 333-339.
[5] T. Hani Handoko, Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi I, BPFE,
Yogyakarta,2000, hal. 121-132.
[6] T. Hani Handoko, Ibid, Hal. 139-141.
[7] Hani Handoko, ibid, hal. 135-138.

11
12

You might also like