You are on page 1of 9

TUGAS ISBD

“BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA MUDIK LEBARAN”

Disusun Oleh :
NAMA : DEVI RIZKY H
NIM : 30117017
PRODI : D3 TLM
KELOMPOK :A

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA


KEDIRI
2018

1
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini
saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain. Apabila terbukti tidak benar,
saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana makalah ini mengenai Budaya Masyarakat
Indonesia Mudik Lebaran. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Wasalamu’alaikum Wr.Wb

3
DAFTAR ISI

PERNYATAAN ............................................................................................................................2

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. 3

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ............................................................................................................... 5


2. Tujuan ............................................................................................................................. 5
3. Sasaran ............................................................................................................................ 5

BAB II PERMASALAHAN

1. Kekuatan (Strength) .................................................................................................... 6

2. Kelemahan (Weakness) ............................................................................................... 6

3. Peluang (Opportunity) ................................................................................................ 6

4. Tantangan/Hambatan (Threats) ................................................................................... 7

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Kesimpulan .................................................................................................................. 8

2. Rekomendasi ................................................................................................................ 8

REFERENSI ................................................................................................................................ 9

4
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Mudik adalah kegiatan perantau/pekerja migran untuk kembali ke kampong halamannya.


Kita mudik berasal dari sandi kata bahasa Jawa Ngoko yaitu mulih diluk yang berarti pulang
sebentar. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya
besar keagamaan misalnya menjelang lebaran. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul
dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, tentunya juga sowan dengan orang tua.
Transportasi yang digunakan antara lain : pesawat terbang, kereta api, kapal laut, bus, dan
kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor. Tradisi mudik Lebaran dalam masyarakat
Indonesia dari tahun ketahun sangat mengesankan. Setiap tahun menjelang lebaran (Idul Fitri),
orang dalam jumlah jutaan seakan digegerkan oleh suatu kekuatan luar biasa dari satu tempat
(kampung halaman) lain yang disebut sebagai tempat asal-mulanya.

Mudik menurut antropolog Neil Mulder sering dimaknai sebagai proses migrasi internal
(lokal) yang berlangsung secara temporer. Di samping sebagai proses migrasi, mudik juga
merupakan simbol kultur komunalitas yang terjadi pada masyarakat baik sebelum maupun pasca
libur panjang atau hari besar seperti Natal, tahun baru, dan terutama pada saat lebaran. Mudik di
Indonesia sudah menjadi suatu tradisi yang selalu dilakukan di masyarakat Indonesia pada
peringatan hari-hari yang dianggap penting, seperti pada waktu lebaran atau liburan. Mudik atau
dalam artian lain pulang kampung ini sudah merupakan aktivitas rutin tahunan bagi sebagian
masyarakat Indonesia yang sebagai perantau atau jauh dari keluarga.

2. Tujuan

Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenal analisis kekuatan, kelemahan,
kesempatan, dan ancaman dalam tradisi mudik lebaran bagi masyarakat Indonesia.

3. Sasaran

Sasaran dari penulisan makalah ini tidak lain adalah untuk sekedar memberi informasi
kepada pembaca serta perantau atau pekerja migran agar selalu aman dan terhindar dari kejadian
buruk selagi mudik.

5
BAB II
PERMASALAHAN

Analisis permasalahan Budaya Masyarakat Indonesia Mudik Lebaran dengan


memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dari aspek

1. Kekuatan(Strength)

a. Kebanyakan yang melakukan mudik yaitu para perantau

b. Budaya memberi uang dihari lebaran Idul Fitri menjadi hal yang sangat diharapkan

c. Tradisi mudik di Indonesia seakan-akan sudah menjadi wajib setiap tahunnya

d. Silahturahmi terhadap keluarga menjadi alasan bagi para pemudik

2. Kelemahan(Weakness)

a. Posko kesehatan jelang lebaran masih kurang memadai

b. Penumpukan kendaran menjadi hal yang sudah biasa jelang mudik lebaran

c. Faktor uang menjadikan mudik atau tidaknya seseorang

d. Banyaknya para pemudik menyebabkan tingkat kewaspadaan kecelakaan meningkat

3. Peluang(Opportunity)

a. Masyarakat menjadi lebih waspada atau lebih berhati-hati dijalan

b. Sebagai masyarakat lebih memilih tahun ini tidak mudik

c. Petugas kepolisian dapat menelaah kejadian tingkat kecelakaan mudik tahun


sebelumnya

d. Berbagai macam kendaraan Transportasi lebih diperbanyak demi menjaga kenyamanan


dalam bermudik

6
4. Tantangan/Hambatan(Threats)

a. Sebagai masyarakat bersifat egois, masyarakat lebih ingin cepat sampai

b. Kurangnya teknisi kepolisian untuk mengatur arus lalu lintas yang padat

c. Trend mudik lebaran di Indonesia sudah menggapai dalam hati

d. Berbagai cara masyarakat lakukan demi berlebaran dikampung halaman

Dari seluruh penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat dilihat bahwa faktor
terpenting sebagai pendorong terjadinya hegemoni adalah faktor ideologi dan politik yang
diciptakan penguasa dalam memengaruhi, mengarahkan, dan membentuk pola pikir masyarakat.
Adapun faktor lain yang mendorong adanya hegemoni, yaitu pertama paksaan yang dialami
masyarakat, sanksi yang diterapkan penguasa, hukuman yang menakutkan. Kedua kebiasaan
masyarakat dalam mengikuti suatu hal yang baru. Ketiga kesadaran dan persetujuan dengan
unsurunsur dalam masyarakat. Dalam hal ini dilandasi keyakinan masyarakat dominan bahwa
sebuah momen hari raya adalah waktu yang tepat untuk pulang ke tempat asal dan adanya
pemaksaan dan sanksi dalam masyarakat yang akhirnya menjadi

kebersamaan silaturahmi. Kedua kebiasaan masyarakat dalam mengikuti suatu hal yang
baru. Ketiga kesadaran dan persetujuan dengan unsur-unsur dalam masyarakat. Kesadaran ini
akhirnya menyebabkan kegiatan mudik dianggap wajib dilakukan dan menjadi sebuah kewajaran
pada masyarakat

7
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Kesimpulan

a. Mudik lebaran merupakan salah satu cara bagi masyarakat Indonesia untuk menjalin
dan menjaga silahturahmi

b. Bayak tempat wisata yang akan dikunjungi saat miduk lebaran sebagai tempat rekreasi
atau hiburan

c. Masih banyaknya masyarakat Indonesia yang kurang mampu untuk menikmati mudik
lebaran d. Banyak perbaikan jalur-jalur arus mudik akan tetapi jumlah kecelakaan akan
tetap meningkat dari kendaraan yang tidak layak digunakan untuk mudik lebaran

2. Rekomendasi

a. Silahturahmi (hubungan kasih saying) antara pemudik dan penduduk kampug


terbangun kembali, yang selama hamper satu tahun tidak pernah bertemu

b. Penumpukkan kendaraan telah menjadi hal yang biasa bagi para pemudik, dikarenakan
biaya perjalanan menggunakan tranportasi air, udara, darat, harganya meningkat dua kali
lipat

c. Para aparat kepolisian telah mencatat kecelakaan tiap tahunya banyak kecelakaan lalu
lintas dari tahun ke tahun, terus meningkat angka kecelakaan

d. Sikap ingin cepat-cepat sampai ke kampong halaman telah melangkahi sikap biar
lambat asal selamat. Kesesakan lalu lintas pemudik lebaran yang berdesakan-
desakankadang mengakibatkan kecelakaan maut

8
Referensi

1. http://reyzaf14.blogspot.co.id/2016/06/makalah-bab-4-budaya-masyarakat.html

2. http://anjaszero.blogspot.co.id/2016/06/makalah-ibd-budaya-masyarakat- indonesia.html

3. Susilo, Rachmad K. Dwi. 2008. 20 Tokoh Sosiologi Modern. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

4. Priyono, B.Herry. 2003. Anthony Giddens Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia

You might also like