Abstrak

Latar belakang : Kista kelenjar Bartholin dan abses adalah salah satu kista vulva atau abses
yang paling umum dalam praktek ginekologi. Kasus simtomatik menimbulkan
ketidaknyamanan yang signifikan bagi penderitanya dan memiliki dampak negatif terhadap
kualitas hidup mereka.
Tujuan: Mengetahui kejadian, pola presentasi dan pengelolaan kista kelenjar Barthholin dan
abses pada Federal Teaching Hospital Abakaliki (FETHA) Ebonyi State, Nigeria.
Metodologi: Ini adalah penelitian retrospektif selama empat tahun terhadap kasus kista
kelenjar Bartholin dan abses pada FETHA. Kami mempelajari semua kasus Kista kelenjar
Bartholin dan abses yang dikelola di Rumah Sakit FETHA sejak 1 Januari 2012 hingga 31
Desember 2015.
Hasil: Selama periode penelitian, ada 1015 kasus bedah ginekologi dimana 18 kasus
merupakan kista kelenjar Bartholin atau abses (1,78%). Usia rata-rata pasien adalah 28,8 ± 5,6
tahun dengan 61% pasien dalam rentang usia 21 sampai 30 tahun. Faktor resiko tersering yang
ditemukan pada kejadian kista kelenjar Bartholin atau abses adalah riwayat penyakit
sebelumnya sebanyak 14 pasien (77,8%) diikuti oleh riwayat penyakit menular seksual
sebanyak 8 pasien (44,4%). Rasa sakit adalah gejala yang paling umum terjadi pada 14 pasien
(77,8%). Vulva kiri adalah bagian yang sering terserang terjadi pada 15 pasien (83,3%).
Escherichia coli dan Staphylococcus aureus adalah bakteri penyebab terbanyak yang diisolasi
pada swab vagina, masing-masing 16 (88,9%) dan 14 (77,8%). Penyakit ini sering terjadi dalam
bentuk abses pada 10 pasien (55,6%). Semua pasien memiliki Marsupialisasi sebagai modalitas
pengobatan.
Kesimpulan: Gejala kista dan abses Bartolin menyebabkan morbiditas yang signifikan bagi
penderitanya dan menurunkan kualitas hidup mereka. Diagnosis dan pengobatan yang akurat
dianjurkan untuk mencegah kronisitas dan komplikasi. Meski pilihan pengobatannya banyak,
Marsupialisasi tetap menjadi pengobatan terbaik.
Kata kunci
Kista Bartholin, Abses, Abakaliki, Nigeria, Insiden, Presentasi dan Marsupialisasi