Professional Documents
Culture Documents
2. Aspek Kelembagaan
Pengaturan aspek kelembagaan di dalam Peraturan menteri ini diatur
dalam beberapa bagian dan pasal-pasal, diantaranya adalah :
Bagian I, pasal 5 tentang penyelenggara pengelolaan air limbah
domestik
Bab VII kelembagaan, Pasal 58, Pasal 59, Pasal 60, Pasal 61, Pasal 63
tentang KSM, dan Pasal 64
3. Aspek Pembiayaan
Aspek pembiayaan diatur dalam Peraturan menteri ini ke dalam beberapa
bagian karena berkaitan juga dengan aspek-aspek lain, yaitu :
Bab VII kelembagaan, Pasal 62
BAB VIII pembiayaan dan pendanaan, Pasal 65, Pasal 66
Bab IX retribusi Pasal 67
Pasal 34
Pasal 35
Kelembagaan
Pasal 40
a. Sekretariat Daerah;
b. Sekretariat DPRD;
c. Inspektorat;
d. Dinas;
e. Badan; dan
f. Kecamatan
1) Urusan Pemerintahan
Perangkat Daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud selain
melaksanakan urusan Pemerintah yang menjadi kewenangan Daerah juga
melaksanakan tugas Pembantuan. Pembagian Urusan Pemerintahan sub
Bidang Air Limbah Domestik diatur pada Lampiran C dan Lampiran D
Undang-undang No. 23 Tahun 2014, seperti diuraiakan pada tabel berikut ini.
Peran regulator dan operator harus tercermin dengan jelas pada uraian tugas
dan fungsi dari masing-masing institusi.
Regulator Operator
Tugas Melaksanakan urusan Melaksanakan kegiatan teknis
pemerintahan bidang Air Limbah operasional dan/ atau kegiatan
Domestik yang menjadi teknis penunjang di bidang
kewenangan pemerintah daerah pengelolaan sampah
Fungsi − Perumusan kebijakan teknis − Pelaksana penyusun rencana
dan perencanaan strategis kebutuhan operasional
− Penyusunan NSPK pengelolaan sampah
− Penyelenggara urusan − Pelaksana pelayanan dan jasa
pemerintahan dan pelayanan pengangkutan sampah, serta
yang meliputi: pemrosesan akhir sampah
pembangunan, dan rehabilitasi − Pelaksana pemeliharaan sarana
− Pembinaan, pengawasan, dan prasarana pelayanan Air
pemantauan, evaluasi, dan Limbah Domestik
pelaporan − Pengawasan pemanfaatan
sarana dan prasarana pelayanan
Air Limbah Domestik
− Pelaksana pendataan &
pelaporan hasil pelak- sanaan
operasi dan pemeliharaan
sarana dan prasarana Air
Limbah Domestik.
− Pelaksana administrasi umum
dan f. kerumahtanggaan
Pasal 212 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang No. 23 Tahun 2014,
pembentukan dan susunan Perangkat Daerah ditetapkan dengan Perda. (2)
Perda sebagaimana dimaksud berlaku setelah mendapat persetujuan dari
Menteri bagi Perangkat Daerah provinsi dan dari gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat bagi Perangkat Daerah kabupaten/kota.
Pasal 212 ayat (3) Undang-undang No. 23 Tahun 2014, Persetujuan
Menteri atau gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat diberikan
berdasarkan pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan
dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan.
Pasal 217 ayat (1) Undang-undang No. 23 Tahun 2014, Dinas dibentuk
untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah. (2) Dinas diklasifikasikan atas:
a. dinas tipe A yang dibentuk untuk mewadahi Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah dengan beban kerja yang besar;
b. dinas tipe B yang dibentuk untuk mewadahi Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah dengan beban kerja yang sedang;
dan
c. dinas tipe C yang dibentuk untuk mewadahi Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah dengan beban kerja yang kecil.
Pasal 217 ayat (3) Undang-undang No. 23 Tahun 2014, Penentuan beban
kerja didasarkan pada jumlah penduduk, luas wilayah, besaran masing-
masing Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, dan
kemampuan keuangan Daerah untuk Urusan Pemerintahan Wajib dan
berdasarkan potensi, proyeksi penyerapan tenaga kerja, dan pemanfaatan
lahan untuk Urusan Pemerintahan Pilihan.
Pasal 218 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Undang-undang No. 23 Tahun
2014, Dinas dipimpin oleh seorang kepala. Kepala dinas mempunyai tugas
membantu kepala daerah melaksanakan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah. Kepala dinas dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris Daerah.
Menurut Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun
2016, Kriteria tipelogi Perangkat Daerah untuk menentukan tipe Perangkat
Daerah berdasarkan hasil pemetaan urusan pemerintahan dengan variabel:
a. jumlah penduduk;
b. luas wilayah; dan
c. jumlah anggaran pendapatan dan belanja Daerah.
URUSAN URUSAN
PEMERINTAHAN WAJIB PEMERINTAHAN WAJIB URUSAN
YANG BERKAITAN YANG TIDAK PEMERINTAHAN
DENGAN PELAYANAN BERKAITAN DENGAN PILIHAN
DASAR PELAYANAN DASAR
a. pendidikan; a. tenaga kerja; a. kelautan dan
b. kesehatan; b. pemberdayaan perikanan;
c. pekerjaan umum dan perempuan dan b. pariwisata;
penataan ruang; perlindungan anak; c. pertanian;
d. perumahan rakyat dan c. pangan; d. perdagangan;
kawasan permukiman; d. pertanahan; e. kehutanan;
e. ketenteraman dan e. lingkungan hidup; f. energi dan sumber
ketertiban umum serta f. administrasi daya mineral;
perlindungan kependudukan dan g. perindustrian; dan
masyarakat; dan pencatatan sipil; h. transmigrasi.
f. sosial. g. pemberdayaan
masyarakat dan Desa;
h. pengendalian penduduk
dan keluarga berencana;
i. perhubungan;
j. komunikasi dan
informatika;
k. koperasi, usaha kecil,
dan menengah;
l. penanaman modal;
m. kepemudaan dan olah
raga;
URUSAN URUSAN
PEMERINTAHAN WAJIB PEMERINTAHAN WAJIB URUSAN
YANG BERKAITAN YANG TIDAK PEMERINTAHAN
DENGAN PELAYANAN BERKAITAN DENGAN PILIHAN
DASAR PELAYANAN DASAR
n. statistik;
o. persandian;
p. kebudayaan;
q. perpustakaan; dan
r. kearsipan.
TIPE DINAS
KETENTUAN STRUKTUR ORGANISASI
KABUPATEN/KOTA
Pasal 81 Dinas Daerah 1 sekretariat dan paling banyak 4
kabupaten/kota tipe A bidang
Sekretariat terdiri atas paling
banyak 3 subbagian
Bidang terdiri atas paling banyak 3
seksi
Pasal 82 Dinas Daerah 1 sekretariat dan paling banyak 3
kabupaten/kota tipe B bidang
Sekretariat terdiri atas 2 subbagian
dan
Bidang terdiri atas paling banyak 3
seksi.
Pasal 83 Dinas Daerah 1 sekretariat dan paling banyak 2
kabupaten/kota tipe C bidang.
Sekretariat terdiri atas 2 subbagian
dan
Bidang terdiri atas paling banyak 3
seksi.
Dinas UPT
Tugas Membantu Bupati melaksanakan Melaksanakan kegiatan teknis
urusan pemerintahan bidang operasional dan/atau
pekerjaan umum dan penataan kegiatan teknis penunjang
ruang yang menjadi kewenangan dibidang pengelolaan air
daerah dan tugas pembantuan . limbah domestik
3.3.2.Bendahara Retribusi
1. Menerima dan mencatat uang retribusi
2. Membuat rekapitulasi/pelaporan uang retribusi
3. Melaksanakan penyetoran uang retribusi ke rekening kas daerah
4. Mengelola tanda bukti penerimaan retribusi (karcis/BB)
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT atau Kepala Sub
Bagian Tata Usaha sesuai dengan tugas dan fungsinya.
6. Membuat laporan kegiatan dan pelaksanaan tugas.
STRUKTUR ORGANISASI
UPT PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK
KEPALA UPT