Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang kita gunakan saat ini semakin berkembang khususnya di
dunia telekomunikasi. Kebutuhan telekomunikasi tidak hanya pada layanan suara saja tetapi
tersedia juga layanan data, gambar, dan video (multimedia). Untuk dapat mengakses layanan
tersebut maka dibutuhkan bandwidth yang lebih besar dengan kecepatan tinggi.
Bertambahnya kebutuhan layanan pengguna, mengakibatkan persaingan antar penyedia
layanan telekomunikasi. Maka dari itu dibutuhkan metode teknologi yang lebih baik. Serat
optik menjadi salah satu solusi yang dapat meningkatkan nilai jasa layanan telekomunikasi
sehingga mampu memenuhi kebutuhan pengguna.
Saat ini, sebagian besar jaringan yang dipakai masih menggunakan jaringan tembaga.
Agar solusi di atas mampu terealisasikan, maka struktur jaringan tembaga digantikan dengan
struktur jaringan optik. Salah satunya dengan mengimplementasikan arsitektur dari FTTx.
Berdasarkan pertimbangan kondisi geografis area yang akan dibangun jaringan data,
arsitektur Fiber to The Home (FTTH) ini cocok untuk solusi daerah dengan kondisi padat
penduduk. Kondisi tersebut memungkinkan untuk melakukan pergantian struktur jaringan
tembaga menjadi jaringan optik hingga ke rumah pelanggan. Kota Sukabumi yaitu kota yang
memiliki kualifikasi tersebut. Maka dari itu, perancangan jaringan Fiber to The Home dapat
diimplemantasikan di lokasi ini.
PT. Telkom Akses yaitu salah satu perusahaan yang sedang melangsungkan proyek
pembangunan jaringan optik. Salah satunya pembangunan jaringan optik menggunakan
arsitektur Fiber to The Home (FTTH) sebagai salah satu solusi dalam menyelesaikan masalah
pembangunan di lapangan, dikarenakan kondisi pembangunan di daerah tersebut yang padat
penduduk.
Fiber to The Home (FTTH) merupakan salah satu arsitektur jaringan serat optik.
Pembangunan jaringan ini dimulai dari Sentral Telepon Otomat (STO) di Sukabumi hingga
ke pengguna. Dengan menggunakan sistem jaringan optik ini memungkinkan lebih luasnya
layanan yang akan digunakan oleh pelanggan.
Perancangan jaringan serat optik dapat dibuat dengan menggunakan software AutoCad.
Tetapi di dalam software AutoCad ini belum ada fitur-fitur tambahan yang mendukung untuk
perencanaan perancangan jaringan Fiber to The Home (FTTH). GE SmallWorld yaitu
software yang dapat mempermudah engineer dalam membuat perancangan jaringan Fiber to
The Home (FTTH). GE SmallWorld menjadi inovasi baru dalam perancangan sebuah
jaringan serat optik.
Dengan begitu, aplikasi GE SmallWorld ini cocok digunakan untuk engineer dalam
membuat perancangan jaringan serat optik karena dapat mempermudah dalam perancangan
dan menghasilkan hasil rancangan yang akurat dibandingkan dengan menggunakan software
AutoCad.
1.2 Tujuan
1. Memperoleh perancangan jaringan Fiber to The Home (FTTH) untuk kawasan Sentral
Telepon Otomat (STO) Sukabumi.
2. Mengganti jaringan tembaga menjadi jaringan optik dengan menggunakan metode FTTH
dalam bentuk gambar perancangan.
3. Mendapatkan nilai Bill of Quantity (BOQ) dari perancangan Fiber to The Home (FTTH)
untuk kawasan Sentral Telepon Otomat (STO) Sukabumi.
4. Mendapatkan nilai Power Link Budget dan Rise Time Budget dari hasil perancangan
FTTH yang telah dibuat.
1.3 Manfaat
1. Mengetahui proses perancangan jaringan Fiber to The Home (FTTH) untuk kawasan
Sentral Telepon Otomat (STO) Sukabumi.
2. Mengetahui perangkat-perangkat utama yang digunakan dalam perancangan jaringan
Fiber to The Home.
3. Memahami sebuah perancangan dalam pembangunan jaringan serat optik.
4. Memahami perancangan jaringan Fiber to The Home menggunakan software GE
SmallWorld.
1. Proses perancangan jaringan tembaga menjadi jaringan serat optik menggunakan metode
Fiber to The Home (FTTH) di Desa Subang Jaya, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.
2. Proses perancangan jaringan Fiber to The Home menunggunakan software GE
SmallWorld dan Optisystem.
3. Perancangan pendistribusian kabel jaringan serat optik menggunakan kabel feeder dan
kabel distribusi.
4. Menganalisis perancangan FTTH dengan menggunakan perhitungan Power Link Budget
(PLB) dan Rise Time Budget (RTB).
5. Perancangan FTTH menggunakan teknologi Giga Bit Passive Optical Network (GPON).
1.6 Metodologi
1. Studi literature, dengan mempelajari referensi bacaan yang mendukung dari berbagai
sumber seperti internet, jurnal, buku, artikel, dll.
2. Diskusi dengan dosen pembimbing Proyek Akhir dan pembimbing dari pihak PT. Telkom
Akses yang menangani masalah perancangan sistem jaringan optik.
Secara umum sistematika penulisan proyek akhir ini adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, tujuan, rumusan masalah, batasan masalah, metode
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini membahas meteri FTTH, prinsip GPON, perangkat FTTH, perhitungan
power link budget dan rise time budget.
Bab III Perancangan Jaringan FTTH
Bab ini menjelaskan tentang diagram alur dan tahap perancangan jaringan serat
optik.
Bab IV Analisis Hasil Perancangan
Bab ini menjelaskan tentang analisis dari hasil perancangan pada arsitektur jaringan
FTTH yang meliputi parameter power link budget, rise time budge dan analisis
menggunakan Optisystem.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat membantu
pengembangan dan perbaikan selanjutnya.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Fiber Optik [1]
Fiber optik adalah layanan berupa jaringan yang menggunakan fiber optik yang
memanfaatkan cahaya sebagai gelombang pembawa informasi yang akan dikirimkan.
Pada bagian pengirim isyarat informasi diubah menjadi isyarat optis. Lalu diteruskan ke
kanal informasi yang juga terbuat dari serat optik bertugas sebagai pemandu gelombang.
Sesampainya di penerima, berkas cahaya ditangkap detector cahaya, yang berfungsi
mengubah besaran optis menjadi besaran elektris.
ODC adalah suatu perangkat pasif yang diinstalasi diluar STO bisa dilapangan
(outdoor) dan bisa juga didalam ruangan/ di MDF Gedung HRB (indoor), yang
mempunyai fungsi sebagai berikut:
- Sebagai titik terminasi ujung kabel feeder dan pangkal kabel distribusi.
- Sebagai titik distribusi kabel dari kapasitas besar (feeder) menjadi beberapa kabel
yang kapasitasnya lebih kecil lagi (distribusi) untuk fleksibilitas.
- Tempat spliter
- Tempat penyambungan.
ODP merupakan perangkat pasif yang diinstalasi diluar STO. Dapat diinstalasi
di lapangan (outdoor) dan di dalam gedung HRB (indoor). ODP mempunyai fungsi
sebagai berikut:
- Sebagai titik terminasi ujung kabel distribusi dan titik tambat awal / pangkal kabel
drop.
- Sebagai titik distribusi kabel distribusi menjadi beberapa saluran kabel drop.
- Tempat splitter.
- Tempat penyambungan kabel distribusi dan tempat terminasi kabel drop.
2.4.4 Optical Termination Premises (OTP) [3]
Passive Splitter adalah suatu perangkat pasif yang berfungsi untuk membagi
informasi sinyal optik, kapasitas distribusi dari splitter bermacam-macam yaitu 1:2,
1:4, 1:8, 1:16, 1:32, dan 1:64. Selain itu ada juga yang memiliki 2 input yaitu 2:16,
dan 2:32.
2.6.2 VoIP
VoIP merupakan suatu metoda transmisi sinyal suara dengan
mengubahnya dengan menggunakan platform IP (Internet Protocol). Pada
umumnya voip menggunakan codec G.711 (64 kbps) agar kualitas suara yang
dihasilkan baik. Besar bandwith yang dibutuhkan adalah 0,1 Mbps.
2.6.3 Data
Data merupakan layanan yang digunakan untuk mengirimkan suatu objek
berupa data sesuai dengan kebutuhan pelanggan.Misalnya adalah , internet. Dll.
Permintaan pelanggan adalah 2 Mbps
2.6.4 IP CCTV
IP CCTV adalah suatu sistem yang menggunakan video camera untuk
menampilkan dan merekam gambar pada waktu dan tempat tertentu dimana
perangkat ini terpasang. IP CCTV merupakan kepanjangan dari Closed Circuit
Television, yang berarti menggunakan signal yang bersifat tertutup, tidak seperti
televisi biasa yang merupakan broadcast signal. Disini dibutuhkan 2 Mbps untuk
pemasangan IP CCTV.
Nilai Rise Time Budget sistem untuk line coding berbeda dirumuskan sebagai
berikut :
tsist < 0.7/BR untuk NRZ
tsist < 0.35/BR untuk RZ
Dimana BR merupakan bit rate sistem.
c. Splitter
Splitter yang digunakan pada perancangan ini yaitu splitter 1:4 dan splitter 1:8.
Splitter yang digunakan pada perancangan ini memiliki spesifikasi sebagai berikut:
ONT dipasang di sisi pelanggan dari sistem jaringan optik. Spesifikasi perangkat
ONT yaitu sebagai berikut:
e. Konektor