You are on page 1of 12

Tissue Processing

Instalasi Patologi Anatomi


RSK. Dharmais

Purwanto
Tujuan :

 Memasukkan media padat (paraffin)


kedalam jaringan agar dapat dipotong
tipis tanpa harus merusak pisau atau
jaringan itu sendiri.
Tahapan:

1. Dehidrasi
2. Clearing
3. Impregnasi / pemendaman
4. Embedding / pencetakan
1. Dehidrasi

 Alkohol (Hydrophilic)
 Konsentrasi alkohol bertingkat
 Alkohol berlebihan membuat jaringan
mengkerut, keras dan rapuh.
 Dehidrasi taksempurna membuat proses
infiltrasi zat Clearing dan Paraffin tidak
maksimal
2. Clearing

 Xylene / Xylol
 Memiliki Boiling Point (BP) rendah
Semakin rendah Boiling Point semakin mudah
menggantikan dehidrator dan mudah
digantikan dengan Paraffin.
 Clearing sempurna ditandai dengan permukaan
jaringan yang licin.
 Clearing yang berlebihan membuat jaringan
keras dan rapuh.
3. Impregnasi

 Parrafin
 Memiliki variasi Melting Point, semakin lunak
semakin mudah di potong tipis.
 Parrafin membentuk matriks yang melindungi
jaringan dari distorsi akibat mikrotomi.
4. Embedding

 Pencetakkan blok paraffin


 Pastikan tidak ada masalah processing,
spt: jaringan lunak, bau xylene.
 Perhatikan tanda tinta jika ada untuk
menentukan arah pencetakan.
Faktor yang mempengaruhi
Processing jaringan

 Panas (Max 45 oC)


 Vacum (mempercepat Impregnasi)
Proses jalan tangan dengan ketebalan
0,5 mm yang terfiksasi baik

Reagent Time

1 Alkohol 70% 10 menit

2 Alkohol 96% 10 menit

3 Ethanol absolut 15 menit

4 Ethanol absolut 15 menit

5 Xylene 10 menit

6 Xylene 10 menit

7 Wax 20 menit
Terima Kasih

You might also like