You are on page 1of 18

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan : MAN Kota Batu


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI / Satu
Program : IPA
Materi Pokok : Kesetimbangan Benda Tegar
Sub Materi : Titik Berat
Alokasi Waktu : 2 JP (2x45 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasar-kan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prose-dural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minat-nya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan, kesetimbangan
dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena titik berat.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi
2.1.1 Menunjukkan rasa ingin tahu dalam diskusi dan percobaan.
2.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam diskusi dan percobaan.
2.1.3 Menunjukkan sikap teliti dalam perobaan dan mengerjakan soal latihan.
2.1.4 Menunjukkan sikap jujur dalam dalam perobaan dan mengerjakan soal
latihan.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
2.2.1 Menunjukkan sikap kerja sama dalam diskusi dan percobaan.
2.2.2 Menunjukkan sikap toleransi dalam diskusi dan percobaan.
2.2.3 Menunjukkan sikap percaya diri dalam diskusi dan percobaan.
3.1 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada
benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator:
3.3.1 Memberikan contoh fenomena kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
3.3.2 Menjelaskan hubungan titik berat, pusat massa, dan kesetimbangan.
3.3.3 Menjelaskan letak titik berat pada benda 1 dimensi, 2 dimensi, dan 3 dimensi.
3.3.4 Menentukan titik berat berdasarkan rumus matematis.
3.3.5 Memahami penerapan titik berat dalam mempelajari mekanika tubuh.

4.1 Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan keseimbangan benda tegar.
Indikator:
4.4.1 Merencanakan percobaan penerapan konsep titik berat dan keseimbangan
benda tegar.
4.4.2 Merangkai alat percobaan dengan benar.
4.4.3 Menerapkan konsep titik berat ke dalam konteks lain dalam kehidupan
sehari-hari.

C. Tujuan Pembelajaran
2.1.1 Setelah melakukan diskusi dan percobaan, siswa dapat menunjukkan rasa ingin
tahu.
2.1.2 Setelah melakukan diskusi dan percobaan, siswa dapat menunjukkan sikap
tanggung jawab dalam diskusi dan percobaan.
2.1.3 Setelah melakukan percobaan dan mengerjakan soal latihan, siswa dapat
menunjukkan sikap teliti.
2.1.4 Setelah melakukan percobaan dan mengerjakan soal latihan, siswa dapat
menunjukkan sikap jujur dalam percobaan.
2.2.1 Setelah melakukan diskusi dan percobaan, siswa dapat menunjukkan sikap kerja
sama.
2.2.2 Setelah melakukan diskusi dan percobaan, siswa dapat menunjukkan sikap
toleransi
2.2.3 Setelah melakukan diskusi dan percobaan, siswa dapat menunjukkan sikap
percaya diri
3.1.1 Melalui proses diskusi informasi, siswa dapat memberikan contoh fenomena
kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
3.1.2 Melalui tayangan slide, siswa dapat menjelaskan hubungan titik berat, pusat
massa, dan kesetimbangan.
3.1.3 Melalui pengaitan dengan pelajaran matematika di jenjang sebelumnya, siswa
dapat menjelaskan letak titik berat pada benda 1 dimensi, 2 dimensi, dan 3
dimensi.
3.1.4 Melalui contoh dari guru, siswa dapat menentukan titik berat berdasarkan rumus
matematis dalam persoalan lain.
3.1.5 Melalui proses diskusi informasi, siswa dapat memahami penerapan titik berat
dalam mempelajari mekanika tubuh.
4.1.1 Setelah ditampilkan tayangan, siswa dapat merencanakan proyek yang
menerapkan konsep titik berat dan kesetimbangan.
4.1.2 Setelah diberikan LKS dan set alat percobaan titik berat, siswa dapat merangkai
alat percobaan dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
Sebuah benda terdiri dari partikel partikel dimana masing masing partikel
mempunyai berat yang satu sama lain saling sejajar ke arah pusat bumi. Titik berat
adalah titik tunggal dimana resultan dari semua gaya berat partikel bekerja. Ciri titik berat
adalah jika dijadikan titik tumpu, maka benda akan berada dalam keadaan setimbang.
Hal-hal Istimewa Pada Titik Berat
a. Titik berat benda homogen satu dimensi (garis)
Untuk benda-benda berbentuk memanjang seperti kawat , massa benda
dianggap diwakili oleh panjangnya (satu dimensi) dan titik beratnya dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut:

l1 = panjang garis 1
l2 = panjang garis 2

Bentuk benda homogen berbentuk garis (1 dimensi) dan letak titik beratnya.

b. Titik berat benda-benda homogen berbentuk luasan (dua dimensi)


Jika tebal diabaikan maka benda dapat dianggap berbentuk luasan (dua
dimensi), dan titik berat gabungan benda homogen berbentuk luasan dapat ditentukan
dengan persamaan berikut:
A1 = Luas Bidang 1
A2 = Luas bidang 2
x1 = absis titik berat benda 1
x2 = absis titik berat benda 2
y1 = ordinat titik berat benda 1
y2 = ordinat titik berat benda 2

Titik berat benda homogen berbentuk luasan yang bentuknya teratur terletak pada sumbu
simetrinya. Untuk bidang segi empat, titik berat diperpotongan diagonalnya, dan untuk
lingkaran terletak dipusat lingkaran. Titik berat bidang homegen di perlihatkan pada tabel
berikut:
c. Titik berat benda-benda homogen berdimensi tiga
Letak titik berat dari gabungan beberapa benda pejal homogen berdimensi tiga dapat
ditentukan dengan persamaan:

V1=Volume Benda 1
V2= Volume Benda 2
x1 = absis titik berat benda 1
x2 = absis titik berat benda 2
y1 = ordinat titik berat benda 1
y2 = ordinat titik berat benda 2
Fenomena titik berat dalam kehidupan sehari-hari:
1. Perlombaan sunggi tempeh/ sejenisnya

2. Lompat tinggi

3. Bela Diri Yudho


4. Permainan Akrobat

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


 Pendekatan : Saintifik
 Model Pembelajaran : 5E Learning Cycle
 Metode Pembelajaran : tanya jawab, diskusi informasi

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1. Media
 Video/Animasi
 Powerpoint

2. Alat dan Bahan


 Karton tebal  Beban
 Benang  Gunting
 Jarum pentul  Penggaris
 Lem  Neraca digital
 Kertas Grafik  Statif

3. Sumber Belajar
 Kanginan, Marthen.2013.Fisika untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta: Penerbit
Erlangga
 Serway, Raymond A.2014.Fisika untuk Sains dan Teknik.Jakarta: Salemba
Teknika
 Video Kesetimbangan Benda Tegar
https://www.youtube.com/watch?v=d357FuwoHmQ
 Lembar Kerja Siswa (LKS) Percobaan Titik Berat
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan
Sintaks
Rincian Kegiatan Saintifik/ Waktu
Pembelajaran
Sikap Sosial
Pendahuluan
Engagement  Guru membuka kelas dengan mengucapkan
(Pembangkitan salam
Minat)  Guru memimpin berdoa
 Guru melakukan presensi
 Untuk membangkitkan motivasi belajar dan
Pendekatan
menggali pengetahuan awal siswa tentang
saintifik:
kesetimbangan, dengan melakukan
Mengamati,
demonstrasi lilin yang dibuat setimbang,
menanya,
kemudian siswa diberi pertanyaan:
mengkomunikas
“Amati keadaan lilin! Mengapa dapat terjadi?” 5 menit
ikan
 Siswa diberikan kesempatan untuk memberikan
Sikap sosial:
contoh fenomena kesetimbangan dalam
Rasa ingin tahu,
kehidupan sehari-hari.
percaya diri,
 Guru menampilkan slide materi yang akan
toleransi
dibahas.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Siswa diberikan penjelasan tentang prosedur
kegiatan yang akan dilakukan siswa

Kegiatan Inti
Exploration  Siswa dibentuk dalam kelompok diskusi teman
(Eksplorasi) sebangku untuk mendiskusikan hubungan
antara kesetimbangan, titik berat, dan pusat
massa.
 Guru mengecek hasil diskusi siswa dengan Pendekatan
memberikan pertanyaan: saintifik:
- Kesetimbangan benda bercirikan ketika Mengamati,
benda bertumpu pada apa? menanya,
- Samakah titik berat dan pusat massa mencoba,
tersebut? mengasosiasi
8 menit
 Guru membagi titik berat pada 3 jenis benda, Sikap sosial:
yaitu: benda beraturan, majemuk, dan tidak Rasa ingin tahu,
beraturan, kemudian meminta siswa teliti, jujur,
menyebutkan titik berat pada contoh benda tanggung jawab,
beraturan 1 dimensi, 2 dimensi dan 3 dimensi. kerja sama,
 Guru memberikan pertanyaan: percaya diri,
- Bagaimana cara menentukan koordinat titik toleransi
berat benda beraturan majemuk?
- Bagaimana cara menentukan koordinat titik
berat benda tidak beraturan?
Pendekatan
Sintaks
Rincian Kegiatan Saintifik/ Waktu
Pembelajaran
Sikap Sosial
 Guru memberikan contoh penyelesaian soal
untuk menentukan koordinat titik berat benda
beraturan majemuk, kemudian memberi siswa 1
soal untuk dikerjakan secara individu.
 Guru meminta siswa berkelompok untuk
mencoba menentukan koordinat benda tidak
beraturan melalui percobaan dalam LKS.
Explanation  Guru meminta siswa menukarkan hasil Mengamati,
(Penjelasan) pekerjaan individu, kemudian melakukan menanya,
evaluasi. mengkomunikas
 Siswa diminta menyebutkan hasil percobaan ikan
untuk koordinat titik berat benda tidak beraturan. Sikap sosial:
 Guru memberikan penguatan tentang cara kerja sama,
10 menit
menentukan koordinat titik berat benda percaya diri,
beraturan majemuk dan benda tidan toleransi
beraturan.
Elaboration  Guru memberikan tayangan slide tentang Pendekatan
(Pengembangan) penerapan konsep titik berat dalam kehidupan saintifik:
sehari-hari. Mengamati,
 Siswa diminta untuk berpikir bagaimana konsep menanya,
titik berat dapat diterapkan dalam kehidupan mengasosiasi,
sehari-hari mengkomunikas
ikan 5 menit
Sikap sosial:
Rasa ingin tahu,
tanggung jawab,
teliti, percaya
diri, toleransi
Penutup
Evaluation  Siswa diminta menyimpulkan apa yang telah Pendekatan
(Evaluasi) dipelajari saintifik:
 Guru memberikan penguatan tentang Menanya,
kesimpulan pembelajaran mengkomunikas
 Siswa diberikan tugas (pekerjaan rumah) ikan 2 menit
 Guru menutup kelas dengan salam Sikap sosial:
Tanggung
jawab, jujur, teliti
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian
Penilaian kinerja praktikum (kelompok), resume hasil praktikum (individu)
2. Instrumen penilaian
Lembar penilaian kinerja, lembar penilaian resume hasil praktikum
Lembar Kerja Siswa
Percobaan Titik Berat

Kelompok :
Nama : (1) ___________________________ (4) ___________________________
(2) ___________________________ (5) ___________________________
(3) ___________________________ (6) ___________________________

I. Tujuan
Siswa dapat menentukan koordinat titik berat benda homogen tidak beraturan secara
percobaan dan penghitungan.

II. Rumusan Masalah


Dimanakah letak titik berat benda homogen tidak beraturan?

III. Hipotesis
...........................................................................................................................................
IV. Alat dan Bahan
1. Karton tebal 6. Penggaris
2. Benang 7. Lem
3. Jarum pentul 8. Neraca digital
4. Beban 9. Statif
5. Gunting

V. Setting Alat
statif paku

benang

beban

VI. Prosedur Percobaan


1. Potonglah kertas karton dengan bentuk sembarang.
2. Buatlah lubang sembarang titik A pada tepi benda. Kemudian tusukkan jarum yang sudah
dilengkapi bandul dan benang dalam kondisi vertikal. Biarkan kertas bergerak bebas. Tandai
bagian yang dilalui benang dengan A’ (lihat gambar a)!
3. Ulangi kegiatan yang sama di titik yang berbeda untuk titik B, B’ dan C, C’
4. Garis AA’ , BB’, dan CC’ akan berpotongan pada titik, misalnya diberi tanda Z (x,y).
5. Gambarlah bangun pada kertas milimeter block.
6. Tandai titik A, A’, B, B’, C, C’
7. Gambarlah perpotongan diagonal dari AA’, BB’ , dan CC’
8. Gunting bangun sesuai tetapan garis AA’ , BB’ , CC’. Ukurlah beratnya menggunakan
dinamometer!
9. Catat berat bangun dalam tabel pengamatan!
VII. Hasil Pengamatan
Bangun AA’, BB’ , CC’:
w1 = ........ N w2 = ........ N
I. Analisis Data (dikerjakan secara individu)
Koordinat titik berat sesuai penghitungan adalah:
∑ 𝑤𝑖 . 𝑥 𝑖
𝑥= ∑ 𝑤𝑖
=
∑ 𝑤𝑖 . 𝑦𝑖
𝑦= ∑ 𝑤𝑖
=

II. Kesimpulan (dikerjakan secara individu)


Koordinat titik berat dari betuk benda berbentuk bulan sabit secara percobaan adalah (...... , .......)
Koordinat titik berat dari betuk benda berbentuk bulan sabit secara penghitungan adalah (.... , ....)
Lembar Kerja Siswa
Percobaan Titik Berat

Kelompok :
Nama : (1) ___________________________ (4) ___________________________
(2) ___________________________ (5) ___________________________
(3) ___________________________ (6) ___________________________

III. Tujuan
Siswa dapat menentukan koordinat titik berat benda berbentuk bulan sabir secara percobaan dan
penghitungan.

IV. Rumusan Masalah


Dimanakah perkiraan letak titik berat benda berbentuk bulan sabit?

V. Hipotesis
...........................................................................................................................................
VI. Alat dan Bahan
1. Karton tebal 6. Penggaris
2. Benang 7. Lem
3. Jarum pentul 8. Neraca digital
4. Beban 9. Statif
5. Gunting

VII. Setting Alat


statif paku

benang

beban

VIII. Prosedur Percobaan


1. Potonglah kertas karton dengan bentuk bulan sabit.
2. Buatlah lubang sembarang titik A pada tepi benda. Kemudian tusukkan jarum yang sudah
dilengkapi bandul dan benang dalam kondisi vertikal. Biarkan kertas bergerak bebas. Tandai
bagian yang dilalui benang dengan A’ (lihat gambar a)!
3. Ulangi kegiatan yang sama di titik yang berbeda untuk titik B, B’ dan C, C’
4. Garis AA’ , BB’, dan CC’ akan berpotongan pada titik, misalnya diberi tanda Z (x,y).
5. Gambarlah bangun pada kertas milimeter block.
6. Tandai titik A, A’, B, B’, C, C’
7. Gambarlah perpotongan diagonal dari AA’, BB’ , dan CC’
8. Gunting bangun sesuai tetapan garis AA’ , BB’ , CC’. Ukurlah beratnya menggunakan
dinamometer!
9. Catat berat bangun dalam tabel pengamatan!
IX. Hasil Pengamatan
Bangun AA’, BB’ , CC’:
w1 = ........ N w2 = ........ N
X. Analisis Data (dikerjakan secara individu)
Koordinat titik berat sesuai penghitungan adalah:
∑ 𝑤𝑖 . 𝑥 𝑖
𝑥= ∑ 𝑤𝑖
=
∑ 𝑤𝑖 . 𝑦𝑖
𝑦= ∑ 𝑤𝑖
=

XI. Kesimpulan (dikerjakan secara individu)


Koordinat titik berat dari betuk benda berbentuk bulan sabit secara percobaan adalah (...... , .......)
Koordinat titik berat dari betuk benda berbentuk bulan sabit secara penghitungan adalah (.... , ....)
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Rubrik Penilaian Kinerja


Indikator
Skor Kriteria Pencapaian
Penilaian
A1: Merumuskan hipotesis secara logis, tanpa bantuan guru, dan dalam waktu
4
Merumuskan yang cepat
hipotesis Merumuskan hipotesis secara logis, dengan bantuan guru, dan dalam waktu
3
percobaan yang cepat
Merumuskan hipotesis secara logis, dengan bantuan guru, dan dalam waktu
2
yang lama
1 Merumuskan hipotesis yang kurang logis
A2: Merangkai alat percobaan dengan benar sesuai prosedur, tanpa bantuan
4
Merangkai alat guru, dan dalam waktu yang cepat
percobaan Merangkai alat percobaan dengan benar sesuai prosedur dan dalam waktu
3
dengan benar yang cepat, tetapi dengan bantuan guru
Merangkai alat percobaan dengan benar sesuai prosedur, tetapi dengan
2
bantuan guru dan dalam waktu yang lama
1 Merangkai alat percobaan dengan salah
A3: Melaksanakan percobaan dengan benar sesuai prosedur, tanpa bantuan
Melakukan 4 guru, dan dalam waktu yang cepat
percobaan
dengan benar Melakukan percobaan secara benar sesuai prosedur dan dalam waktu yang
3
cepat, tetapi dengan bantuan guru
Melaksanakan alat percobaan dengan benar sesuai prosedur, tetapi dengan
2
bantuan guru dan dalam waktu yang lama
1 Melaksanakan alat percobaan dengan salah
A4: Menuliskan data percobaan dengan lengkap dan menganalisis data dengan
4
Mengolah data tepat tanpa bantuan guru
percobaan Menuliskan data percobaan dengan lengkap dan menganalisis data dengan
3
secara tepat tepat tetapi dengan bantuan guru
Menuliskan data percobaan dengan lengkap tetapi menganalisis data dengan
2
kurang tepat
Menuliskan data percobaan dengan kurang lengkap dan menganalisis data
1
dengan kurang tepat
A5: 4 Menyimpulkan hasil percobaan dengan tepat tanpa bantuan guru
Menyimpulka Menyimpulkan hasil percobaan dengan tepat tetapi dengan bantuan guru
3
n hasil
2 Menyimpulkan hasil percobaan dengan kurang tepat
percobaan
secara tepat 1 Tidak menuliskan kesimpulan percobaan sama sekali.

Rubrik Penilaian Resume Hasil Praktikum


Indikator
Skor Kriteria Pencapaian
Penilaian
Kelengkapan Analisis data benar secara penghitungan dan praktik dengan selisih < 1 cm,
4
dan Ketepatan kesimpulan benar
Analisis data kurang benar secara penghitungan, benar secara praktik
3
dengan selisih < 1 cm, kesimpulan kurang benar
Analisis data benar secara penghitungan, kurang benar secara praktik
2
dengan selisih < 1 cm, kesimpulan kurang benar
Analisis data kurang benar secara penghitungan dan praktik dengan selisih
1
> 1 cm, kesimpulan kurang benar

You might also like