You are on page 1of 16

ASUHAN KEBIDANAN

PADA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI FLOUR ALBUS

DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI

Pembimbing Akademik : Hj. Nely Sutarni, SKM, S.ST, MKM

Oleh : Sariyatul

NIM 091.11.A.040

AKADEMI KEBIDANAN

YAYASAN PENDIDIKAN KESEHATAN BHAKTI INDONESIA

BANJARBARU 2013/ 2014


LANDASAN TEORI

FLOUR ALBUS

A. Pengertian Flour Albus


Flour albus (keputihan) adalah cairan berlebihan yang keluar dari vagina, Dalam
keadaan biasa cairan ini tidak sampai keluar namun belum tentu bersifat patologis,
definisi lain :
1. Setiap cairan yang keluar dari vagina selain darah dapat berupa secret,
trasudasi atau eksudat dari organ atau lesi disaluran genetalia.
2. Cairan abnormal vagina yang berlebihan, hadi hanya meliputi sekresi dan
transudasi yang berlebih tidak termasuk eksudat
3. Cairan yang keluar dari alat genetalia yang tidak berupa darah, hal ini terjadi
karena pengaruh hormonal dalam tubuh, keluarnya cairan selain darah ini
dapat bersifat normal atau abnormal
Sumber cairan ini dapat berasal dari sekresi vulva, cairan vagina, sekresi serviks,
sekresi uterus atau sekresi tuba palopi yang dipengaruhi fungsi ovarium. Flour
albus (keputihan) walaupun tidak mengundang kematian namun dapat bersifat
patologis.
Secara fisiologis keluarnya cairan yang berlebihan dari vagina (biasanya lendir)
dapat dijumpai pada :
1. Waktu ovulasi
2. Waktu menjelang atau sesudah haid
3. Rangsangan seksual
4. Kehamian

B. Klasifikasi Flour Albus


Flour albus (keputihan) terdapat dua jenis yaitu :
1. Keputihan yang bersifat normal (fisiologis)
2. Keputihan yang bersifat patologis
C. Patofisiologis Flour Albus
1. Keputihan fisiologis biasanya terjadi pada masa subur juga sebelum dan
sesudah menstruasi dengan tanda lendir yang berlebihan biasanya tidak gatal
dan tidak berbau.
2. Keputihan patologis adalah keputihan yang terjadi karena infeksi pada vagina,
adanya benda asing dalam vagina atau karena keganansan. Infeksi bisa sebagai
akibat dari bakteri, jamur protozoa. Cirri-ciri keputihan patologis yaitu
warnanya tidak seperti lendir, warnanya seperti gumpalan suatu, berwana hijau
kekining-kiningan atau bahkan bercampur darah

D. Penyebab Flour Albus


1. Infeksi yang menyebabkan flour albus yang berwarna kuning atau kehijauan
2. Penyebab non patologis seperti :
a. Saat menjelang menstruasi atau sesudah menstruasi
b. Rangsangan seksual saat wanita hamil
c. Stress baik fisik maupun psikologis
3. Penyebab patologis (karena penyakit) seperti :
a. Infeksi jamur (kebanyakan jamur candida albicans)
b. Keputihan : infeksi bakteri (kuman E-coli, sthopilo cocos)
c. Infeksi parasit jenis protozoa (umumnya tricomonas vaginalis)

E. Asal Keputihan
1. Vulva
Secret dalam vulva dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar bartholoni dan skene.
Sekresi ini dutambah pada saat dirangsang misalnya pada saat koitus.
2. Vagina
Vagina tidak mempunyai kelenjar dan dibasahi oleh cairan transudat dan lendir
serviks.

3. Serviks
Secret serviks yang normal berwarna jernih , liat dan alkalis serviks bertambah
pada infeksi yang dipermudah kejadiannya oleh adanya robekan serviks dan
tumor serviks
4. Corvus
Corvus hanya menghasilkan secret pada fase post ovulasi
5. Tuba
Walaupun jarang mengeluarkan flour albus namun kadang-kadang terjadi pada
hydrosapink protluens.

F. Diagnose Flour Albus


Diagnose sebab flour albus dapat diperoleh melalui :
1. Anamnesa
2. Keadaan umum
3. Pemeriksaan umum
4. Pemeriksaan mikrobiologis dan bakteriologis

Flour albus pada anak biasanya disebabkan oleh :


1. Gonococos
2. Corpus allineum
3. Oxyyoris

Flour albus pada pubertas biasanya disebabkan oleh :


1. Waktu menjelang menstruasi dan setelah menstruasi
2. Rangsangan seksual
3. Masa subur
Flour albus pada orang tua biasanya disebabkan oleh :
1. Peradangan pada vagina
2. Peradangan pada endometrium
3. Karsinoma

G. Komplikasi
Komplikasi flour albus yaitu pruritus (gatal), eezema dan candiloma akuminata
sekitar vulva..

H. Penatalaksanaan Flour Albus


Keputihan terdiri dari berbagai jenis yaitu :
1. Jernih, berlendir, banyak, tidak berbau (ovulasi, hiper estrogen dan stres)
2. Susu kental, lengket, sangat banyak, tidak berbau dan menyengat, vaginitis
(corynebacterium vagianle)
3. Coklat seperti air, sangat banyak dan lembab (vaginitis, servikalis, stenosis
serviks, endometritis neoplasma pasca radiasi)
4. Abu-abu dengan garis darah, encer, sangat banyak dan berbau busuk (ulkus
vagina, vagintis, servisitis piolenik, neoplasma ganas/jinak)
5. Hasil pemeriksaan fisik sediaan 2 kali berturut-turut
6. Benda asing dengan infeksi sekunder (tonix shock syndrom)
7. Merah muda, serosa banyak, bau tida ada (infeksi bakteri nonspesifik, hiper
estrogen, vaginitis atrofi, dispaurenia, gatal dan vagina kering)
8. Putih encer, berbintik banyak, bau apek dan disertai penyakit sistematik, BAK
panas, pruritus vulva, pseudogifa (candiloma albicabs)
9. Kuning kehijauan, berbusa, sangat banyak, gatal, bau busuk, nyeri tekan di
vulva dan sekitar eritema vagina ke endometrium / slping (neiserta)
10. Kuning kental sangat banyak, panas, gatal, nyetri tekanan, rasa sakit saat BAK,
terdapat abses atau menjalar ke endometrium / salping (neserta gonorhoe)
I. Pencegahan Flour Albus
1. Menjaga kebersihan daerah vagina
2. Membilas vagina dengan cara yang benar, yaitu dari arah depan kebelakang
(anus)
3. Jangan suka bertukar celana dalam dengan teman wanita lainnya
4. Jangan bertukar handuk yang sama dengan teman lainnya
5. Lebih berhati-hati menggunakan sarana toilet umum
6. Jalani hidu sehat, cukup tidur, olahraga teratur, makan-makanan dengan zat
gizi yang seimbang
7. Hindari ganti-ganti pasangan seksual
8. Bagi wanita yang sudah melakukan hubungan seksual, setiap tahun harus
memeriksakan diri dengan cara pap smear, guna mendeteksi sifat sel-s4el yang
ada dumulut dan leher rahim.
Daftar Pustaka
Prawihardjo Sarwono, 2009. Ilmu Kebidanan BP-SPI. Jakarta : EGI
Mansojoer Arif, 1999. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. jaklarta : media aesculapsus
Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998. Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana. Jakarta : EGC
Anonym. Keputihan (http://m.vivanews.com) diakses tanggal 15 februari 2012
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU DENGAN GANGGUAN
SISTEM REPRODUKSI FLOUR ALBUS
DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI

Hari / Tanggal : 20 Februari 2014


Jam : 20.45 Wita
Tempat : BPM
No. Register : 31

I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama ibu : Ny. S Nama : Tn. A
Umur : 27 tahun Umur : 30 tahun
Suku/bangsa : Banjar/ Indonesia Suku/bangsa : Banjar/ Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SI
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : PNS
Alamat : Cempaka RT. 3 Alamat : Cempaka RT.3

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan mengalami keputihan + 2 bulan berwarna putih, kekuningan,
gatal, berbau amis dan bergumpal seperti susu basi

3. Riwayat Obstetric
a. Riwayat Haid
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Keteraturan : teratur
Lamanya : 6-7 hari
Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut
Dismenorhoe : Ya
Masalah : tidak ada

b. Riwayat Gynekologi
Flour albus : Ya
Warna : Putih kekuningan
Konsistensi : Kental (seperti susu basi)
Baunya : Amis
Banyaknya : 2-3 kali ganti panty liner
Lain-lain : tidak ada

c. Riwayat Kehamilan, Persalinan Dan Nifas Yang Lalu


no Hamil Persalinan Anak Nifas
Umur Komplikasi Jenis Tempat Penolong Komplikasi Pb/BB JK Keadaan Keadaan laktasi
39 Tidak Spt- BPM Bidan Tidak 52/3200 ♀ Normal Normal Menyusui
mg ada bk ada 2 tahun

4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu tidak mempunyai penyakit seperti hipertensi, asma dan diabetes
mellitus.

b. Riwayat Kesehatan Keluarga


Dari pihak ibu dan suami tidak pernah menderita penyakit asma,
hipertensi,jantung dan diabetes melitus ataupun penyakit kronis lainnya
seperti epilepsi.
5. Riwayat Perkawinan
 Status perkawinan : Ya
Usia Kawin : 20 tahun
Lamanya : 7 tahun anak 1 orang

6. Riwayat KB
Metode : Suntik 3 bulan
Lamanya : 4 tahun
Maslah : tidak ada
Alasan berhenti : Ingin punya anak

7. Data Biologis
a. Pola nutrisi
Jenis makanan : Bervariasi

Porsi : 1 piring nasi, 1/2 mangkok sayur, 2 ekor ikan


dan beberapa potong buah
Frekuensi : 3 kali sehari
Pantangan : tidak ada
Masalah : tidak ada

b. Pola hygiene
Frekuensi mandi : 2 kali sehari
Frekuensi gosok gigi : 2 kali sehari
Frekuensi ganti pakaian : 2 kali sehari
Kebersihan genetalia : Ibu membersihkan alat kelamin (genetalia)
setiap kali setelah BAB dan BAK
Masalah : Ibu mengalami keputihan
c. Pola aktivitas
Aktivitas ibu sehari-hari sebagai ibu rumah tangga

d. Pola eliminasi
1) BAK
- Frekuensi : 3-4 kali dalam sehari
- Warna : kuning jernih
- Bau : pesing
- Masalah : tidak ada

2) BAB
- Frekuensi : 1 kali sehari
- Warna : kuning
- Konsistensi : lembek
- Masalah : tidak ada

e. Pola tidur dan istirahat


Tidur siang : Jam 14.00 – 16.00 wita
Tidur malam : Jam 22.00 – 06.00 wita
Masalah : tidak ada

f. Pola seksual
Frekuensi : 2-3 kali dalam 1 minggu
Masalah : tidak ada

8. Perilaku Kesehatan
tidak pernah menggunakan alcohol
Ibu tidak pernah mengkonsumsi jamu-jamuan
Ibu tidak pernah merokok, dan
Ibu tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarangIbu
9. Data Psikologis : Ibu khawatir dengan keputihannya saat ini

10. Data Psikososial : Tidak ada

11. Data Sosial Budaya : Ibu masih bisa menjalankan kewajiban shalat 5
waktu

A. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran Umum : Baik
Kesadaan Emosional : Tampak gelisah
Kesadaran : Compos mentis

2. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Suhu : 36,6° C
Nadi : 76x/ menit
Pernafasan : 24x/ menit

3. Antopometri
Tinggi badan : 160 cm
Berad badan : 55 kg
LILA : 24 cm

4. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
1) Kepala : Rambut hitam lurus, kulit kepala bersih tidak ada
ketombe
2) Muka : Tidak tampak anemis dan tidak ada cloasma
3) Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklerra tidak ikterus
4) Hidung : Bentuk simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung
5) Mulut : Lidah bersih tidak ada kotoran, gigi tidak karies
Tenggorokan tidak ada peradangan
6) Telinga :Bentuk simetris, bersih tidak ada secret atau cairan
7) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembengkakan vena jugularis dan tidak tampak
pembesaran kelenjar limfe
8) Dada : simetris antara kiri dan kanan, tidak tampak benjolan
9) Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada pembesaran
10) Ekstrimitas : Tangan dan kaki tidak ada oedema

5. Palpasi
a. Muka : Tidak teraba adanya oedema, tidak ada oedema
b. Leher : Tidak teraba perbesaran kelenjar thyroid, kelenjar
limfe dan pembengkakan vena jugularis
c. Dada : Tidak ada nyeri tekan dan benjolan abnormal
d. Abdomen : Tidak teraba ada pembesaran dan benjolan abnormal
e. Ekstrimitas : Tangan dan kaki tidak ada oedema

6. Auskultasi
Dada : Terdengar detak jantung normal 84x / menit

7. Perkusi : Tidak dilakukan

8. Pemeriksaan Anogenital
Pengeluaran pervaginam : terdapat Flour albus
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboraturium : Tidak dilakukan
b. USG : Tidak dilakukan
c. Rontgen : Tidak dilakukan
d. Lain-lain : Tidak dilakukan

B. ASSESMENT
Ibu P1 dengan Flour Albus

C. PLANNING
1. Menjalin hubungan baik antara bidan dengan klien dengan cara menyambut
kedatangan ibu dengan ramah, menciptakan lingkungan aman dan nyaman.
EV : hubungan baik sudah terjalin antara bidan dan klien

2. Member tahu hasil pemeriksan:


TD : 110/80 mmHg
N : 76x/ menit
S : 36,6° C
Rr : 24x/ menit
Dan ibu memang didiagnosa mengalami keputihan (flour akbus)
EV : Hasil pemeriksaan sudah diberikan kepada ibu

3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri seperti mandi 2-3 kali
dalam sehari.
EV : Ibu mengerti anjuran bidan

4. Menganjurkan ibu untuk menggunakan celana dalam yang berbahan katun


dan menggantinya apabila terasa basah.
EV : Ibu mengerti anjuran bidan
5. Menganjurkan ibu untuk cebok dengan air bersih setiap kali BAK dan BAB
EV : Ibu mengerti anjuran bidan

6. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan cukup


istirahat
EV : Ibu berupaya untuk makan-makanan yang bergizi dan cukup istirahat

7. Berkolaborasi dengan dokter Sp.OG untuk pemberian therapi yaitu :


Kentoconazole 2x1
Kendamicitin 2x1
EV : Obat sudah diberikan

8. Membearikan dukungan moril untuk mengetahui kecemasan ibu dengan


meyakinikan ibu bahwa masalah keputihan yang ibu alami pasti bisa di atas
EV : Ibu sudah dimotivasi dan rasa cemas ibu berkurang.
9. Menganjurkan ibu untuk control ulang jika belum ada perubahan
10. Mendokumentasikan asuhan yang diberikan dalam bentuk SOAP

You might also like