You are on page 1of 4

PENYUSUNAN INDIKATOR KLINIS Disahkan oleh Kepala

No. Kode :
Puskesmas kawal
C/IX/SOP/003/2016
Terbitan :
No. Revisi :
S0P Tgl. MulaiBerlaku : 2 juni 2016
UPTD Halaman : 1/2
PUSKESMAS
KAWAL

1. Tujuan Sebagai pedoman penyusunan indikator klinis yang berpusat pada pasien
dan keamanan pasien di UPTD Puskesmas kawal
2. Kebijakan Penyusunan indikator klinis di UPTD Puskesmas kawal harus mengikuti
langkah - langkah yang tertuang dalam SPO.

3. RuangLingkup Puskesmas kawal

4. Definisi  Penyusunan indikator klinis adalah suatu pengukuran untuk menilai


hasil pelayanan kesehatan.
 Alat pengukuran, screening, atau standarisasi yang digunakan
sebagai panduan untuk memonitor, mengevaluasi, dan memperbaiki
kualitas pelayanan kepada pasien.
 Menilai apakah telah disediakan pelayanan yang bermutu bagi
pasien.
5. Prosedur a. Kepala puskesmas membentuk Tim Penyusun Indikator Klinis,
b. Tim penyusun indikator klinis melakukan kajian pustaka (literature
review),
c. Tim penyusun indikator klinis membuat draft indikator,
d. Tim penyusun indikator klinis menentukan bagaimana cara
menganalisinya,
e. Tim penyusun indikator klinis mensosialisasikan formulir isian data
indikator klinis kepada masing-masing unit kerja,
f. Setiap unit kerja mengisi formulir isian data indikator klinis,
g. Setiap unit kerja melaporkan formulir isian data indikator klinis ke
tim penyusun indikator klinis,
h. Tim penyusun indikator klinis mengolah memakai formula yang
telah ditetapkan,
i. Tim penyusun indikator klinis melakukan uji coba,
j. Tim penyusun indikator klinis menganalisa data memakai formula
yang telah ditetapkan,
k. Tim penyusun indikator klinis merevisi dan menyepakati bersama,
l. Tim penyusun indikator klinis melaporkan hasil indikator klinis
kepada Kepala Puskesmas,
m. Tim penyusun indikator klinis mendokumentasikan hasil indikator
klinis,
n. Tim penyusun indikator klinis mensosialisasikan hasil indikator
klinis ke setiap unit kerja,
o. Setiap unit kerja mengimplementasikan hasil indikator klinis.
6. Referensi  Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di
Kabupaten/Kota, Setjen Depkes RI, 2008.
7. DokumenTerkai  Prosedur Kerja pelayanan klinik gigi dan mulut rawat jalan UPTD
t
kawal,
 Rekammedis,
 BlangkoResep,
 Register Harian
8. Distribusi  Unitkerja,
 Tim Penyusun Indikator Klinis,
 Kepala Puskesmas

1. Diagram
Kepala puskesmas Tim penyusun indikator Tim penyusun indikator
Alir membentuk Tim klinis melakukan kajian klinis membuat draft
Penyusun Indikator pustaka (literature review) indikator
Klinis

Setiap unit kerja mengisi Tim penyusun indikator Tim penyusun indikator
formulir isian data klinis mensosialisasikan klinis menentukan
indikator klinis formulir isian data indikator bagaimana cara
klinis kepada masing-masing menganalisinya
unit kerja

Setiap unit kerja melaporkan Tim penyusun indikator Tim penyusun indikator
formulir isian data indikator klinis mengolah memakai klinis melakukan uji coba
klinis ke tim penyusun formula yanga telah
indikator klinis ditetapkan

Tim penyusun indikator Tim penyusun indikator Tim penyusun indikator


klinis melaporkan hasil klinis merevisi dan klinis menganalisa data
indikator klinis kepada memakai formula yanga
menyepakati bersama
Kepala Puskesmas telah ditetapkan

Tim penyusun indikator Tim penyusun indikator Setiap unit kerja


klinis mendokumentasikan klinis mensosialisasikan hasil mengimplementasika
hasil indikator klinis indikator klinis ke setiap unit n hasil indikator
kerja klinis
PENYUSUNAN INDIKATOR KLINIS
No. Kode :
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl. :
UPTD
PUSKESMAS MulaiBerlaku
KAWAL Halaman : 1/1

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah Kepala puskesmas membentuk Tim Penyusun
Indikator Klinis,
2 Apakah Tim penyusun indikator klinis melakukan kajian
pustaka (literature review),
3 Apakah Tim penyusun indikator klinis membuat draft
indikator,
4 Apakah Tim penyusun indikator klinis menentukan
bagaimana cara menganalisinya,
5 Apakah Tim penyusun indikator klinis mensosialisasikan
formulir isian data indikator klinis kepada masing-
masing unit kerja,
6 Apakah Setiap unit kerja mengisi formulir isian data
indikator klinis,
7 Apakah Setiap unit kerja melaporkan formulir isian data
indikator klinis ke tim penyusun indikator klinis,
8 Apakah Tim penyusun indikator klinis mengolah memakai
formula yanga telah ditetapkan,
9 Apakah Tim penyusun indikator klinis melakukan uji coba,
10 Apakah Tim penyusun indikator klinis menganalisa data
memakai formula yanga telah ditetapkan,
11 Apakah Tim penyusun indikator klinis merevisi dan
menyepakati bersama,
12 Apakah Tim penyusun indikator klinis melaporkan hasil
indikator klinis kepada Kepala Puskesmas,
13 Apakah Tim penyusun indikator klinis mendokumentasikan
hasil indikator klinis,
`14 Apakah Tim penyusun indikator klinis mensosialisasikan
hasil indikator klinis ke setiap unit kerja,
15 Apakah Setiap unit kerja mengimplementasikan hasil
indikator klinis.
CR : …………………………%.
Kawal 2 juni 2016

Pelaksana / Auditor

(……………………..)
Indikator Klinis
Pre-Eklampsia Berat, Eklampsia Numerator
Persentase kematian ibu hamil akibat Pre- Jumlah ibu hamil yang meninggal akibat Pre-Eklampsia
Eklampsia Berat, Eklampsia dalam Berat, Eklampsia
kehamilan Denominator
Jumlah seluruh ibu hamil dengan diagnosa Pre-Eklampsia
Berat, Eklampsia
perdarahan post partum Numerator
Persentase kematian ibu akibat perdarahan Jumlah ibu yang meninggal akibat perdarahan post partum
post partum (bila pasien rujukan minimal telah dirawat di RS selama 2
jam)
Denominator
Jumlah seluruh ibu yang mengalami perdarahan post
partum
Denominator
Jumlah seluruh pasien yang melakukan pemasangan IUD

You might also like