You are on page 1of 11

ALAT PERMAINAN EDUKATIF BAGI REMAJA

MAKALAH

untuk memenuhi tugas matakuliah


Keperawatan Anak 1
yang dibina oleh Ibu Dr. Atti Yudiernawati, S.Kp., M.Pd

Oleh :
1. Eka Kartika Astri H 1601100047
2. Yulela 1601100052
3. Savira Dwi Rahmalita 1601100053
4. Mega Noor Ainie 1601100055
5. Eriza Yuniarita 1601100060
6. Yudiansyah 1601100066
7. Siska Widiyani 1601100070
8. Meiliya Wulandari 1601100072
9. Harits Arkan Gumelar 1601100085

POLTEKKES KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN MALANG
November 2017
UCAPAN TERIMAKASIH

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang,
marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT karena karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul "Alat Permainan Edukatif
Bagi Remaja".
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui bahwa alat
permainan edukatif bagi remaja sangat dibutuhkan untuk perkembangan sensorik-
motorik, intelektual, sosialisasi dan moral, dan kreativitas. Kami menyadari
sepenuhnya, bahwa tanpa bantuan dari pihak terkait makalah ini sulit untuk di
selesaikan dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini kami sampaikan
terima kasih atas segenap bantuan berupa materi dan pemikirannya yang telah di
berikan dalam kaseluruhan pembuatan makalah ini. Untuk itu kami sampaikan
terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Atti Yudiernawati, S.Kp., M.Pd selaku dosen Keperawatan Anak 1
Politeknik Kesehatan Malang Kemenkes.
2. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Dengan ditulisnya makalah Asfiksia pada bayi baru lahir, yang antara lain berisi
Pengertian, Etiologi, manifestasi klinis, dampak, patofisiologi, dan asuhan
keperawatan secara keseluruhan. Selesai pulalah tugas yang diberikan oleh Ibu
Dr. Ni Luh Putu E.S, S.Kp., M.Kes selaku dosen Keperawatan Anak Politeknik
Kesehatan Kemenkes Malang kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.
Bahwasannya hasil usaha penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya,
untuk itu kami harapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah yang akan datang dan kami berharap dengan terselesaikanya makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.

Malang, 3 November 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………...
DAFTAR ISI………………...………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………
1.2 Tujuan Penulisan Makalah……………………
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian APE
2.2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………
DAFTAR RUJUKAN……………………………………………………………..

i
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh


kesenangan atau kepuasan. Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik,
intelektual, emosional, dan social dan bermain merupakan media yang baik utnuk
belajar. Sehingga dengan bermain, anak akan memperoleh pelajaran yang
mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial, emosi, dan perkembangan fisik.
Bermain juga dapat menjadi sarana untuk mengembangkan kreativitas dan daya cipta,
karena bermain adalah sumber pengalaman dan uji coba.
Bermain, dari segi pendidikan adalah kegiatan permainan menggunakan alat
permainan yang mendidik serta alat yang bisa merangsang perkembangan aspek
kognitif, sosial, emosi, dan fisik yang dimiliki anak. Oleh karena itu, dari sudut
pandang pendidikan bermain sangat membutuhkan alat permainan yang mendidik.
Dan alat permainan yang mendidik inilah yang kita sebut dengan alat permainan
edukatif (APE).
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak sesuai usia dan tingkat perkembangannya dan
yang berguna untuk pengembangan aspek fisik, bahasa, kognitif, dan social anak.
APE yang digunakan untuk menstimulasi perkembangan anak haruslah sesuai dengan
tingkat perkembangannya. Misalnya pada usia remaja, mereka memiliki karakter
sosial bermain kerjasama dan kompetitif serta membutuhkan interaksi sosial.
Perkembangan sosial dan bermain pada remaja perlu mendapat perhatian yang
khusus, dikarenakan pada masa ini remaja melaksanakan berbagai tugas
perkembangan social guna menemukan jati dirinya sebagai manusia. Hampir
sebagian besar remaja belum dapat melakukan tugas perkembangan tersebut dengan
baik, sehingga akan banyak melakukan penyimpangan. Pendampingan keluarga,
teman dan lingkungan social adalah pihak-pihak terpenting untuk membantu remaja
dalam melaksanakan tugas perkembangannya dengan baik.
Dengan adanya alat permainan edukatif yang sesuai bagi karakteristik tumbuh
kembang diharapkan remaja dapat melakukan tugas perkembangan social untuk
menemukan jati dirinya sehingga tidak melakukan penyimpangan. Sebagai calon
seorang perawat kita perlu mengetahui dan memahami bagaimana karakteristik alat
permainan edukatif bagi tiap-tiap usia termasuk usia remaja, agar ketika memberikan
edukasi dapat sesuai dengan perkembangan social dan bermainnya. Untuk itu kami
menyusun makalah tentang alat permainan edukatif bagi remaja.

2.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Alat Permainan Edukatif (APE)?
2. Bagaimana fungsi Alat Permainan Edukatif (APE)?
3. Bagaimana perkembangan bermain pada remaja dan ciri-ciri APE bagi remaja?
4. Bagaimana contoh APE yang dapat digunakan oleh remaja?

2.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan APE.
2. Mengetahui dan memahami fungsi dari APE.
3. Mengetahui dan memahami pekembangan bermain pada remaja dan ciri-ciri APE
bagi remaja.
4. Mengetahui contoh APE yang dapat digunakan oleh remaja.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian APE


Menurut Mayke Sugianto. T dalam Badru Zaman, dkk (2007: 63) menyatakan
bahwa alat permainan edukatif (APE) adalah permainan yang sengaja dirancang
secara khusus untuk kepentingan pendidikan.
Sedangkan Adams (1975) berpendapat bahwa permainan edukatif adalah semua
bentuk permainan yang dirancang untuk memberikan pengalaman pendidikan atau
pengalaman belajar kepada para pemainnya, termasuk permainan tradisional dan
moderen yang diberi muatan pendidikan dan pengajaran. Atas dasar pengertian itu,
permainan yang dirancang untuk memberi informasi atau menanamkan sikap tertentu,
misalnya untuk memupuk semangat kebersamaan dan kegotongroyongan, termasuk
dalam kategori permainan edukatif karena permainan itu memberikan pengalaman
belajar kognitif dan afektif.
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak sesuai usia dan tingkat perkembangannya dan
yang berguna untuk pengembangan aspek fisik, bahasa, kognitif, dan social anak.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat kami simpulkan bahwa Alat Permainan
Edukatif (APE) merupakan suatu alat permaianan yang digunakan untuk kepentingan
pendidikan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak.

2.2 Fungsi Alat Permainan Edukatif


Rahmawati (2012) menyatakan bahwa fungsi alat permainan edukatif bagi anak-
anak disebabkan:
a. Dapat melatih konsentrasi anak
Bahan ajar yang disampaikan dengan alat peraga akan
membantumempertahankan daya tangkap murid, karena bahan pengajaran itu
mempunyaidaya tarik tersendiri.
b. Mengajar dengan lebih cepat
Dengan bantuan alat-alat peraga, guru bukan saja dapat menjelaskan banyak hal
dalam waktu yang lebih singkat, juga dapat mencapai hasil mengajar denganlebih
cepat.
c. Dapat mengatasi masalah keterbatasan waktu dan tempat
Misalnya apabila kita ingin menjelaskan peristiwa sejarah pada anak atauingin
mengenalkan budaya suatu daerah maka akan lebih mudah apabilamenggunakan
alat peraga. Karena dengan alat peraga akan mengatasiketerbatasan waktu dan
keterbatasan tempat.
d. Dapat mengembangkan sosialisasi anak
e. Dapat mengatasi masalah keterbatasan bahasa anak
f. Dapat membangkitkan emosi manusiag.Dapat menambah daya pengertian atau
pemahaman anak
h. Dapat menambah ingatan muridPara ahli berpendapat bahwa penggunaan lebih
banyak media yang berhubungandengan panca indera dapat membuat pengajaran
semakin berhasil.
i. Dapat menambah kesegaran dalam mengajar
Cara mengajar yang disampaikan dengan bentuk yang berbeda-beda
akanmemberikan kesegaran pada murid, menambah suasana belajar
yangmenyenangkan, mampu membangkitkan motivasi belajar, dan penggunaaan
alat peraga harus bervariasi.
Sedangkan, menurut para ahli psikologi dan pendidikan menegaskankembali akan
pentingnya permainan dalam proses pertumbuhan fisik, akal danemosi anak. Selain
itu, permainan juga dinilai penting dan sangat perlu dilihatdari kacamata dunia
pendidikan dalam membentuk pribadi anak secara benar, dimana dengan bantuan
permainan, seorang anak akan mendapatkan kemampuanyang beragam, di antaranya:
bagaimmana cara berinteraksi dengan yang lain. Disamping itu, permainan juga
memiliki imbas positif yang cukup besar pada perkembangan ingatan, pengetahuan,
daya imajinasi, bahasa, emosi dan kemauan anak
2.3 Perkembangan Bermain pada Remaja dan Ciri-Ciri APE bagi Remaja
a. Perkembangan Bermain pada Remaja
Menurut Susanti (2014) Bermain sangat berpengaruh dalam membentuk
perkembangan aspek-aspek yang berbeda pada kepribadian seorang remaja, yaitu :
1. Aspek Jasmani
Bermain adalah aktivitas gerak yang sangat penting dalam kehidupan remaja,
karena dengan bermain otot-otot pada tubuh remaja akan berkembang dengan baik,
memperkuat tubuh, menambah energy, dan dpat membentuk kepaduan antara
fungsi-fungsi gerak tubuh, emosi dan rasionalitas.
2. Aspek Intelektual
Bermain dapat mengembangkan kepandaian dan kemampuan berinovasi pada
remaja. Bermain yang mengembangkan daya imajinasi, memfokuskan konsentrasi,
pengambilan keputusan, simpulan, kehati-hatian, bersiap menghadapi sesuatu yang
datang tiba-tiba dan menemukan alternative untuk beberapa asumsi, dapat
membantu mereka mengembangkan kepandaian otak mereka.
3.Aspek Sosial
Bermain membantu perkembangan anak dari aspek social. Dalam bermain, seorang
remaja akan belajar mengenai system peraturan, percaya dengan kebersamaan,
menyadari pentingnya kebersamaan, menjalin hubungan baik dengan orang lain dan
belajar menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
4.Aspek Etika dan Moral
Bermain berperan membentuk system etika dan moral pada kepribadian remaja.
Melalui bermain, seorang remaja belajar dari orang yang lebih tua tentang
standardisasi perilaku etis seperti bersikap adil, jujur, amanah, menahan diri dan
sabar.
Karena sangat pentingnya bermain bagi tumbuh kembang remaja, maka para
pakar psikologi banyak mengeluarkan teori untuk mendeskripsikan dan menganalisis
fenomena bermain pada remaja. Teori-teori tersebut diantaranya:
1.Teori Energi Lebih
Teori ini muncul pada akhir abad yang 20. Digagas oleh seorang filsuf Herbert
Spencer. Teorinya menyebutkan bahwa fungsi bermain adalah melepaskan energy
yang berlebihan pada diri seorang remaja.
2.Teori Mempersiapkan Hidup Masa Depan
Pembuat teori ini adalah Karl Goos. Ia berpendapat bahwa bermain bagi makhluk
hidup memiliki fungsi biologis yang sangat penting. Ia juga berpendapat bahwa
bermain adalah salah satu persiapan bagai remaja untuk melakukan berbagai
macam pekerjaan yang serius dan bermanfaat di masa depan.
3. Teori Psikologis
Teori ini merupakan teori analisis psikologis Freud yang menitikberatkan pada
bermain pada remaja khususnya, yang menganggap bahwa bermain dapat
membantu remaja mengurangi rasa cemas yang sangat dihindarinya.
4. Teori Perkembangan Tubuh
Seorang ilmuwan, Cart, pencipta teori ini berpendapat bahwa game membantu
perkembangan anggota tubuh khususnya otak dan system syaraf.
5.Teori Jaan Piache
Teori Jaan Piache mengenai bermain berhubungan erat dengan deskripsinya
terhadap perkembangan kecerdasan. Piache menyakini bahwa keberadaan dua
proses representasi dan konsistensi penting bagi perkembangan setiap makhluk
organic
b. Ciri-Ciri APE bagi Remaja
Menurut Sugiyanto (2016) menyatakan bahwa ciri-ciri alat permainan edukatif
antara lain:
1. Dapat digunakan dalam berbagai cara (multi guna)
2. Berfungsi untuk mengembangkan kecerdasan dan kemampuan motorik anak.
3. Merangsang anak untuk terlibat aktif.
4. Bersifat Konstruktif.
5. Dapat mendorong anak untuk bermain bersama (kelompok).
6. Mengembangkan daya fantasia tau imajinasi.
7. Pilih alat permainan edukatif (APE) bukan karena kelucuan atau
kebagusannya, akan tetapi alat yang mampu mengembangkan intelektualitas,
afeksi, dan motorik anak.
8. Aman digunakan, terutama dari bentuk, bahan pembuatan serta cara
menggunakannya.
DAFTAR PUSTAKA

Adams, D.M. 1975. Simulation Games: An Approach to Learning. Ohio: Jones


Publishing Company.

Badru Zaman, dkk. 2007. Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Penerbit
Universitas Terbuka.
Rahmawati, D. 2012. Alat Permainan Edukatif Bagi Pendidikan Anak Usia Dini.
(Daring), (https://www.scribd.com/doc/127085632/Makalah-Ape-Alat-
Permainan-Edukatif) diakses pada 3 November 2017.
Susanti, B. 2014. Perkembangan Sosial dan Bermain pada Remaja.(daring),
(http://melinpratika.blogspot.co.id/2014/07/perkembangan-sosial-dan-bermain-
pada.html) diakses pada 3 November 2017.

You might also like