You are on page 1of 2

Gejala Kanker Ovarium

Pertumbuhan tumor ganas ovarium sangat cepat, mudah menyebar. Akan tetapi kanker
ovarium di stadium awal kebanyakan tanpa adanya gejala, seringkali disaat pemeriksaan
ginekologi secara kebetulan terdeteksi atau disaat tumor tumbuh sampai ukuran tertentu yang
melewati pelvik, dapat diraba di perut atau disaat adanya komplikasi baru terdeteksi, disaat akan
melakukan pengobatan seringkali sudah dalam stadium lanjut. Gejala kanker ovarium dapat
berbeda karena ukuran tumor, waktu kejadian dan ada tidaknya komplikasi. Oleh karena itu, apa
saja gejala kanker ovarium?

Gejala kanker ovarium yang sering dijumpai :


1. Pada stadium dini terkadang merasa tidak enak di perut bagian bawah atau merasa
menurun dan sakit di satu sisi pada perut bagian bawah.

2. Merasa perut mengembung, karena tumor bertumbuh dengan cepat maka diwaktu yang
singkat akan terasa perut kembung, benjolan di perut dan asites. Tumor yang kecil pada saat
pemeriksaan pelvik baru dapat terdeteksi, disaat benjolan terus bertumbuh besar melewati pelvik,
benjolan di perut baru dapat teraba.

3. Gejala tertekan, disaat tumor infiltrasi ke jaringan di sekitar atau menekan saraf, dapat
menimbulkan sakit perut, sakit pinggang atau sakit linu panggul; apabila menekan pembuluh
darah vena pelvik, bisa timbul bengkak pada kaki; tumor dengan ukuran besar dapat menekan
kandung kemih, menimbulkan gejala sering kencing, kesulitan kencing, retensi urin; menekan
rektum akan kesulitan buang air besar; menekan lambung dan usus akan timbul gejala
pencernaan; menekan diafragma akan kesulitan bernapas, tidak dapat tidur terlentang.
4. Karena pertumbuhan tumor sangat cepat, maka akan timbul gejala malnutrisi dan badan
kurus, menyebabkan cachexia.

5. Gejala yang berkaitan dengan adanya metastase kanker, kanker ganas ovarium jarang ada
gejala rasa sakit, apabila terjadi kebocoran tumor, pendarahan atau infeksi atau karena infiltrasi
menekan organ di sekitarnya dapat menimbulkan sakit perut, sakit pinggang.

6. Apabila bilateral ovarium semuanya rusak oleh jaringan tumor, bisa menimbulkan
gangguan menstruasi dan amenore; metastase ke paru-paru akan timbul batuk, batuk berdarah,
efusi pleura; metastase ke tulang dapat menyebabkan rasa sakit di area metastase; metastase ke
usus dapat menimbulkan darah tinja, yang terberat dapat menimbulkan obstruksi usus.

7. Apabila berupa fungsional tumor, dapat menimbulkan gejala yang berkaitan dengan
hormon estrogen atau hormon androgen yang berlebihan. Misalnya : menimbulkan disfungsional
awal pendarahan uterus, pendarahan vagina pasca menopause atau timbul tanda-tanda maskulin.
Pasien kanker ovarium stadium lanjut timbul gejala badan kurus yang nyata, anemia berat dan
tanda cachexia lainnya. Pada saat pemeriksaan ginekologi dapat teraba nodul keras yang tersebar
di forniks posterior, benjolan kebanyakan terdapat didua sisi. substantive, permukaan yang tidak
rata, tidak dapat digerakkan, sering terkait dengan adanya asites darah. Terkadang dapat teraba
kelenjar getah bening membesar di pangkal paha, di bawah ketiak atau di atas tulang belikat.

You might also like