You are on page 1of 9

Kelas Ibu Hamil dan Sosialisasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi

RW. 03 Kalijaga Wilayah Kerja Puskesmas Kalijaga Permai


Aviesanandra Indukirana1, Amri Muharam2, Ari Fajar Ramdani2, Ardi Aprilman2, Amelia
Kumalasari2, Esih Sukaesih2, Eva Ristiqomah2, dan Suci Rochmardiani2

ABSTRACT
Latar belakang : Beberapa program guna untuk menurunkan angka kematian ibu dan
kehamilan resiko tinggi yang dilaksanakan salah satu kegiatannya adalah “Kelas Ibu Hamil”, namun
nampaknya hal ini masih kurang maksimal dalam menurunkan angka kejadian kehamilan dengan
resiko tinggi, untuk itu perlu suatu gagasan untuk lebih mengembangkan kegiatan kelas ibu dengan
harapan agar penyelenggaraan kelas ibu tersebut dapat lebih maksimal dan mencapai tujuan yang
telah direncanakan, yakni dapat menurunkan angka kematian Ibu dan Kehamilan dengan resiko
tinggi.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk Mengembangkan kelas ibu hamil dengan pembentukan
kader peduli ibu hamil, dan koordinasi lintas sektoral serta membentuk keluarga siaga untuk lebih
meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam mendeteksi dini kehamilan berisiko tinggi
serta pencegahan komplikasi pada ibu hamil
Metode : Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Hanlon
Kualitatif dengan kriteria USG (Urgency, Seriousness, dan Growth), analisis menggunakan ketiga
unsur tersebut untuk menentukan prioritas masalah, kemudian alternatif solusi kami menggunakan
suatu skoring untuk menilai berbagai pemecahan masalah tersebut menggunakan analisis ReSBaK
(Resalistis, Sumber Daya, Baiknya dan Kewenangan).
Hasil : Hasil analisa prioritas masalah dengan menjumlahkan skor (U+S+G) sebesar 13 point
adalah Masih banyaknya ibu hamil dengan usia tua > 35 tahun, kemudian pemecahan masalah
menggunakan metode ReSBak (Re x S x Ba x K) sebesar 320 point yaitu Pelaksanaan
pengembangan kelas Ibu.
Kesimpulan : Masalah utama yang terjadi pada kegiatan RSBM di Puskesmas Kalijaga
Permai adalah masih tingginya angka kehamilan risiko tinggi di RW 03. Pemecahan masalah yang
kami ususlkan untuk menekan peningkatan angka kehamilan ibu risiko tinggi adalah dengan
melaksanakan pengembangan kegiatan kelas ibu, yaitu dengan pembentukan kader peduli ibu hamil,
koordinasi lintas sektoral, dan membentuk keluarga siaga untuk lebih meningkatkan kewaspadaan
dan kesiapsiagaan dalam mendeteksi dini kehamilan beresiko tinggi serta pencegahan komplikasi
pada ibu hamil
Kata Kunci : Angka Kematian Ibu, Pengembangan kelas ibu hamil, Kehamilan resiko tinggi.

1Dokter Pembimbing, Puskesmas Kalijaga Permai


2Fakultas Kedokteran, Swadaya Gunung Jati Cirebon
A. LATAR BELAKANG
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan
pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok
yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, ibu bersalin, dan bayi pada masa
perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB). Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI)
2012, angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran
hidup, angka ini sedikit menurun dibandingkan SKDI tahun 1991, yaitu sebesar 390 per
100.000 kelahiran hidup. Angka ini sedikit menurun meskipun tidak terlalu signifikan.
Target global MDGs (Millenium Develompent Goals) ke-5 adalah menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI) menajdi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Mengacu dari kondisi saat ini, potensi untuk mencapai target MDGs ke-5 untuk
menurunkan AKI adalah off tract, artinya diperlukan kerja keras dan sungguh-sungguh
untuk mencapainya (Kementrian RI, 2014).
Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2012 jumlah kematian ibu
maternal yang terlaporkan sebanyak 818 orang (87,99/100.000 kelahiran hidup),
tertinggi terdapat di Kabupaten Sukabumi dan Cirebon dan terendah di Kota Cirebon
dan Kota Bandung. (PKPJB, 2012)
Untuk mencapai berbagai tujuan MDGs di bidang kesehatan, dinas kesehatan
kota Cirebon mempunyai cara tersendiri untuk mencapai tujuan MDGs tersebut dengan
menerapkan Rumah Sakit Berbasis Masyarakat (RSBM). RSBM adalah jejaring
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Swasta dan Pemerintah
di masing-masing wilayah binaannya berupa pelayanan kesehatan Rumah Sakit secara
langsung oleh dokter spesialis baik promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif serta
memberikan transfer of knowledge bagi tenaga kesehatan dan masyarakat yang
dibantu oleh Puskesmas, institusi kesehatan lainnya, dan warga siaga di wilayah
binaannya dalam suatu tatanan sistem rujukan. RSBM merupakan kegiatan dalam
upaya menekan dan menurunkan jumlah kematian ibu bersalin dan bayi dimana
kegiatannya dibawah tanggung jawab Dinas Kesehatan Kota Cirebon melalui Program
Pendanaan Kompetisi yang dimulai tahun 2006. Puskesmas Kalijga Permai merupakan
salah satu Puskesmas yang berada di kota Cirebon yang mempunyai komitmen dalam
menjalankan sistem RSBM (DKK Cirebon, 2010.
Melihat perkembangan hasil pembangunan dibeberapa negara maka masih
belum sesuai dengan target maka Millenim Development Goals (MDGs), pun diganti
dengan nama Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam era SDGs atau tujuan
pembangunan berkelanjutan yang telah dimulai saat negara-negara anggota PBB
termasuk Indonesia menyepakati outcome document SDGs pada tanggal 2 agustus
2015. Periode SDGs Tahun 2016-2030 merupakan program yang kegiatanya
meneruskan agenda-agenda sekaligus menindak lanjuti program yang belum selesai.
Menjadi bahan sorotan tertinggi adalah sektor kesehatan yaitu sebaran balita kurang
gizi di Indonesia, proporsi balita pendek, status gizi anak, tingkat kematian ibu, pola
konsumsi pangan pokok dan sebagainya. (SDGs Education Indonesia, 2016)
Penyebab kematian ibu biasanya yakni akibat komplikasi selama dan setelah
kehamilan dan persalinan. Sebagian besar komplikasi ini berkembang selama
kehamilan dan paling dapat dicegah atau diobati. Komplikasi lain mungkin ada sebelum
kehamilan tetapi memburuk selama kehamilan, terutama jika tidak dikelola dengan baik
dari perawatan wanita. Komplikasi utama yang tercatat yaitu hampir 75% dari seluruh
kematian ibu meliputi, perdarahan hebat (umumnya pendarahan setelah melahirkan),
infeksi (biasanya setelah melahirkan), tekanan darah tinggi selama kehamilan (pre-
eklampsia dan eklampsia), komplikasi dari proses persalinan, dan aborsi yang tidak
aman. Sisanya disebabkan oleh atau berhubungan dengan penyakit seperti malaria,
dan AIDS selama kehamilan. (WHO, 2016)
Pada tahun 2014 di wilayah kerja Puskesmas Kalijaga terdapat 1 kematian ibu
dan 3 kematian bayi, sedangkan Puskesmas Kalijaga mempunyai target 0 Kematian
Ibu dan Kematian Bayi. Berdasarkan data yang didapat dari puskesmas Kalijaga
terdapat 39,2% ibu hamil dengan risiko tinggi dengan beragam penyebab. (Puskesmas
Kalijaga, 2015)
Puskesmas Kalijaga memiliki 15 RW pada cakupan wilayah kerjanya. Salah satu
RW yaitu RW 03, masih memiliki angka ibu hamil (bumil) dengan risiko tinggi (risti)
yang cukup besar yang belum mencapai target dan penyebab bumil risti di RW tersebut
beragam. Terdapat beberapa kegiatan KIA di Puskesmas Kalijaga guna untuk
menurunkan angka kematian ibu yang dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan sudah
berjalan baik, dan salah satu kegiatannya adalah “Kelas Ibu Hamil”, namun nampaknya
hal ini masih kurang maksimal dalam menurunkan angka kejadian kehamilan dengan
resiko tinggi. Berdasarkan beberapa uraian di atas, kami memiliki suatu gagasan untuk
lebih mengembangkan kegiatan kelas ibu, yakni dengan pembentukan kader peduli ibu
hamil, koordinasi lintas sektoral, dan membentuk keluarga siaga untuk lebih
meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam mendeteksi dini kehamilan
beresiko tinggi serta pencegahan komplikasi pada ibu hamil, dengan cara
menghadirkan tokoh-tokoh tersebut diatas dalam setiap pelaksanaan kelas ibu dengan
harapan agar penyelenggaraan kelas ibu tersebut dapat lebih maksimal dan mencapai
tujuan yang telah direncanakan.

B. TUJUAN
Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Berbasis Masyarakat (RSBM)
dalam upaya meningkatkan kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu dan anak.
Tujuan Khusus
a. Mengembangkan kelas ibu hamil dengan pembentukan kader peduli ibu hamil,
dan koordinasi lintas sektoral.
b. Membentuk keluarga siaga untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan
kesiapsiagaan dalam mendeteksi dini kehamilan berisiko tinggi serta
pencegahan komplikasi pada ibu hamil.

C. METODE PENELITIAN
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dengan resiko tinggi yang
berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kalijaga Permai.
Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil dengan resiko tinggi di RW.03
Wilayah Kerja Puskesmas Kalijaga Permai.
Waktu dan lokasi penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 – 14 Desember 2016,
bertempat di BAPERKAM RW.03 Kelurahan Kalijaga.
Teknik analisis metode penelitian yang digunakan untuk menentukan prioritas
masalah yaitu metode Hanlon Kualitatif dengan kriteria USG (Urgency, Seriousness,
dan Growth) yang dianalisis menggunakan ketiga unsur tersebut : (Asmoko, 2013).
Tabel 1. Penilaian Kriteria Metode USG
Kriteria
Nilai
Urgency Seriousness Growth

1 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh

2 Cukup urgen Cukup serius Cukup

3 Urgen Serius Tumbuh

4 Kurang Urgen Kurang serius Kurang tumbuh

Sangat Kurang
5 Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh
urgen

Sedangkan metode yang digunakan untuk menentukan alternatif pemecahan


masalah adalah menggunakan suatu skoring untuk menilai berbagai pemecahan
masalah tersebut menggunakan analisis ReSBaK, sebagai berikut :

Tabel 2. Analisis ReSBaK


Nilai Realistis Sumber Daya Baiknya Kewenangan
Sangat Sangat
5 Sangat baik Sangat berwenang
Realistis Tersedia
4 Realistis Tersedia Baik Berwenang
Cukup Cukup
3 Cukup Baik Cukup Berwenang
Realistis Tersedia
Kurang Kurang
2 Kurang Baik Kurang Berwenang
Realistis Tersedia
Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang
1 Sangat kurang
Realistis baik Berwenang

Rancangan Kegiatan

Pengambilan data Ibu Hamil dari data Puskesmas dan


Kunjungan Posyandu di RW. 03

Pendataan kembali Ibu Hamil yang hanya beresiko tinggi

Pertemuan dengan dengan kader dan tokoh masyarakat

Persiapan pelaksanaan

Pelaksanaan Kelas Ibu di hari pertama

Pelaksanaan Sosialisasi P4K di hari kedua

Pencatatan Hasil

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Hasil perhitungan menggunakan analisis USG untuk menentukan prioritas
masalah dan ReSBaK untuk menentukan alternatif penyelesaian masalah adalah
sebagai berikut :
Tabel 3. Faktor Urgency, Seriousness dan Growth
Masalah U S G Total Prioritas

I 5 4 3 12 2

II 4 5 4 13 1

III 2 2 2 6 4

IV 3 3 5 11 3

Berdasarkan hasil perhitungan secara Hanlon kualitatif di atas, dari masalah di


atas didapatkan urutan prioritas sebagai berikut:
I. Masih banyaknya ibu hamil dengan usia tua > 35 tahun
II. Masih banyaknya ibu hamil dengan usia muda ibu < 20 tahun
III. Masih terdapat ibu hamil dengan Hb<10 mg/dL terindikasi anemia
IV. Masih terdapat ibu hamil dengan LILA <23,5cm terindikasi Kekurangan Energi
Kronik (KEK)

Tabel 4. Analisis Altenatif Pemecahan Masalah


No. Alternatif Re S Ba K RexSxBaxK Rangking
1 Alur Rujukan (MOU
dengan rumah sakit) 3 3 5 2 90 III

2 Pelaksanaan
pengembangan kelas Ibu
5 4 4 4 320 I

3 Pembentukan kelompok
donor darah untuk ibu 4 4 4 3 192 II
hamil

Berdasarkan analisis ReSBak, maka kegiatan yang terbaik adalah Melakukan


Pengembangan dalam pelaksanaan kelas ibu di wilayah Kerja Puskesmas Kalijaga
Permai.
Program kelas ibu hamil dan sosialisasi perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi tersebut terdiri dari :
1. Penyuluhan tentang resiko tnggi kehamilan dan tanda bahaya kehamilan sampai
persalinan, nifas dan pentingnya ber-KB serta Sosialisasi P4K
2. Senam ibu hamil
3. Pengecekan golongan darah
Adapun dalam pelaksanaannya dihadiri oleh :
1) Kepala Puskesmas
2) Ketua RT
3) Ketua RW.03
4) Ibu Hamil dengan Resiko tinggi berjumlah 18 orang
5) Keluarga / Suami Ibu Hamil
6) Kader Peduli Ibu berjumlah 4 orang
7) Narasumber
8) Fasilitator (Bidan Puskesmas)
9) Keluarga / Suami Ibu Hamil
Pembahasan
Kehamilan Resiko Tinggi
Menurut data Kemenkes (2011) ada sekitar 65 % ibu hamil yang mengalami
salah satu atau lebih dari kriteria 4 T. Kondisi ini bisa meningkatkan resiko terjadinya
komplikasi pada bayi dan ibu pada saat hamil dan melahirkan. Kondisi yang
sebetulnya bisa dicegah tapi sampai saat ini masih banyak kita temukan di
masyarakat. Beberapa Kriteria Kehamilan Beresiko adalah sebagai berikut :
1. Terlalu Muda (Hamil Usia < 20 tahun)
2. Terlalu Tua (Hamil Usia > 35 tahun)
3. Terlalu Rapat (Jarak Kehamilan < 2 tahun)
4. Terlalu Banyak (Anak > 3)
5. Ibu dengan tinggi badan kurang dari 145 cm
6. Kehamilan lebih bulan (serotinus)
7. Penyakit Pada Ibu Hamil
a. Anemia
b. Malaria
c. Tuberkulosis (TB)
d. Infeksi menular seksual pada kehamilan. (Sjaiful, 2008, p. 921).
8. Riwayat Obstetri Buruk
9. Kehamilan dengan Kelainan Letak
10. Perdarahan saat kehamilan, disebabkan plasenta previa,dan lain sebagainya.

Kelas Ibu Hamil


Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur
kehamilan antara 20 minggu s/d 32 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10
orang. Di kelas ini ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman
tentang kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan sistematis serta dapat
dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan (Depkes RI, 2009).
Program Perencanaan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
Ibu beserta suami dan anggota keluarga yang lain harus sudah
merencanakan persalinan yang aman oleh tenaga kesehatan dengan menentukan
tempat untuk bersalin atau melahirkan, menentukan penolong persalinan,
menginformasikan riwayat kehamilan, tanda-tanda ibu hamil yang akan bersalin
atau melahirkan, dan suami mendampingi selama proses persalinan berlangsung
dan mendukung upaya rujukan bila diperlukan (Depkes RI, 2009).
Keluarga harus dapat menghindari keterlambatan dalam mencari pertolongan
medis. Suami atau keluarga harus dapat menghindari 3T (terlambat) yaitu
terlambatr mengambil keputusan, terlambat ke tempat pelayanan dan terlambat
memperoleh pertolongan medis sehingga suami atau keluarga waspada dan
bertindak atau mengantisipasi jika melihat tanda bahaya kehamilan. Suami atau
kelaurag merencanakan system angkutan (ambulan desa) dan menyiapkan
pendonor darah potensial jika diperlukan serta mendampingi ibu pada saat selesai
persalinan (Depkes RI, 2009).

E. SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Masalah utama yang terjadi pada kegiatan RSBM di Puskesmas Kalijaga Permai
adalah masih tingginya angka kehamilan risiko tinggi di RW 03. Pemecahan masalah
yang kami ususlkan untuk menekan peningkatan angka kehamilan ibu risiko tinggi
adalah dengan melaksanakan pengembangan kegiatan kelas ibu, yaitu dengan
pembentukan kader peduli ibu hamil, koordinasi lintas sektoral, dan membentuk
keluarga siaga untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam
mendeteksi dini kehamilan beresiko tinggi serta pencegahan komplikasi pada ibu hamil.

Saran

Diharapkan dengan adanya kegiatan praktek belajar lapangan ini, dengan


menganalisis berbagai permasalahan RSBM yang diselenggarakan di Puskesmas
Kalijaga Permai dapat memberikan dampak yang positif dan pelayanan puskesmas
khususnya RSBM dapat berjalan lebih optimal. Puskesmas Kalijaga Permai yang
memiliki kewenangan dalam melaksanakan program kelas ibu hamil setiap tahunnya
dapat mengimplementasikan dan dapat melanjutkan kegiatan pengenmabangan kelas
ibu hamil yang sudah kami laksanakan di RW.03 ke RW lain di Wilayah Kerja
Puskesmas Kalijaga Permai.

F. DAFTAR PUSTAKA
Asmoko, Hindri. 2013. Teknik analisis permasalahan – menentukan masalah prioritas.
Magelang.
Dinas Kesehatan Kota Cirebon, 2010.
Kementrian RI. 2014. Pusat Data dan Informasi : Jakarta Selatan
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2012, available on :
http://www.diskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/CETAK_PROF
IL_KESEHATAN_REVISI_11.pdf diakses pada 1 Desember 2016
World Health Organization (WHO). 2016. Maternal Mortality. Available on :
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs348/en/ diakses pada 1 Desember
2016
Kesehatan Dalam Kerangka Sustainable Development Goals (SDGs). 2016. Available
on : http://www.pusat2.litbang.depkes.go.id/pusat2_v1/wp-
content/uploads/2015/12/SDGs-Ditjen BGKIA.pdf diakses pada 6 Desember
2016
UPTD Puskesmas Kalijaga Cirebon. Laporan PWS Puskesmas Kalijaga. Cirebon;
2015.
Dinas Kesehetan Republik Indonesia. 2009 .Risiko Ibu Hamil 4T. Jakarta. Indonesia
Riskesdas.2010.Tingkat AKI dan AKB di Indonesia. Jakarta. Indonesia
Palang Merah Indonesia.2009.Transfusi Darah. Jakarta. Indonesia

You might also like