You are on page 1of 6

A.

PENGERTIAN PENDIDIKAN
Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek
dan sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya yang kompleks itu, maka tidak sebuah
batasanpun yang cukup memadai untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap.
Dibawah ini dikemukakan beberapa pengertian pendidikan.

 Menurut bahasa Yunani


Pendidikan berasal dari kata “Pedagogi” yaitu kata “paid” artinya “anak”
sedangkan “agogos” yang artinya “membimbing”, sehingga "pedagogi" dapat di
artikan sebagai "ilmu dan seni mengajar anak".

 Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232


Pendidikan berasal dari kata "didik", Lalu kata ini mendapat awalan kata
"me" sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam
memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan
mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.

 Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional.


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.

 Menurut John Dewey.


Pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini
mungkin akan terjadi dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan
orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk
menghasilkan kesinambungan sosial.

1 Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Pendidikan


Selain pengertian di atas, pendidikan juga dapat diartikan berdasarkan fungsinya.

 Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya


Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan
pewarisan budaya dari suatu generasi ke generasi lainnya. Nilai-nilai kebudayaan
tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada 3
bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai
kejujuran, rasa tanggungjawab dan lain-lain, yang kurang cocok diperbaiki misalnya
tata cara perkawinan, dan tidak cocok diganti misalnya pendidikan seks yang dahulu
ditabukan diganti dengan pendidikan seks melalui pendidikan formal.
Disini tampak bahwa proses pewarisan budaya tidak semata-mata mengekalkan
budaya secara estafet. Pendidikan justru mempunyai tugas kenyiapkan peserta didik
untuk hari esok.

 Sebagai Proses Pembentukan Pribadi


Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai sutu
kegiatan yang sistematis dan sitemik dan terarah kepada terbentuknya kepribadian
peserta didik.
Proses pembentukan pribadi meliputi dua sasaran yaitu pembentukan pribadi
bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang belum dewasa, dan bagi mereka
yang sudah dewasa atas usaha sendiri. Yang terkhir disebut pendidikan diri sendiri
(zelf vorming).

 Pendidikan sebagai Proses Penyiapan warga Negara


Pendidikan sebagai penyiapan warga negara diartikan sebagai suatu kegiatan
yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.
Istilah baik disini bersifat relatif, tergantung kepada tujuan nasional dari masing-
masing bangsa, oleh karena setiap bangsa mempunyai falsafah hidup yang berbeda-
beda.

2 Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Pendidikan


 Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan
membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan
dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon
luaran. Ini merupakan misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan
pokok dalam kehidupan manusia.

 Definisi Pendidikan Menurut GBHN


GBHN 1988 (BP 7 Pusat, 1990:105) memberikan batasan tentang pendidikan
nasional sebagai berikut: Pendidikan Nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa
Indonesia dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan
untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan
manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan
masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Dari pernyataan diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa pendidikan adalah


usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan
potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat.

3 Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Pendidikan


B. TUJUAN PENDIDIKAN

Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas,
benar, dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memiliki dua fungsi
yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu
yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Selain itu, pendidikan juga
memiliki tujuan sebagai berikut:

 Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia adalah Pancasila.


 Tujuan institusional yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga
pendidikan tertentu untuk mencapainya.
 Tujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran.
 Tujuan instruksional , yaitu tujuan pokok bahasan dan sub pokok bahasan
disebut tujuan instruksional, yaitu penguasaan materi pokok bahasan/sub
pokok bahasan.

C. FUNGSI PENDIDIKAN
Pada hakikatnya fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan
serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia (UU No. 20 Tahun 2003).
Selain fungsi pendidikan secara umum di atas, ada beberapa funsi pendidikan
yang lebih spesifik, yaitu:
1. Fingsi sosialisasi; dimana seorang anak belajar dari orang yang telah
dewasa melalui apa yang mereka lihat, mereka dengar, sehingga orang dewasa
menjadi guru bagi mereka. Dalam lingkungan sekolah, anak-anak diajar dan
dibimbing untuk mengikuti pola-pola perilaku orang dewasa, namun yang pastinya
adalah yang hal positif.
2. Fungsi kontrol sosial; sekolah dalam menanamkan niilai-nilai dan
loyalitas terhadap tatanan tradisional masyarakat, harus juga berfungsi sebagai
lembaga pelayanan sekolah untuk melakukan mekanisme kontrol sosial. Melaui
pendidkan semacam ini, individu mengadopsi nilai-nilai sosial dan melakukan

4 Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Pendidikan


interaksi nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya sehari-hari, serta memberi dukungan
dan berusaha untuk mempertahankan tatanan sosial yang berlaku.
3. Fungsi pelestarian budaya masyarakat; sekolah disamping mempunyai
tugas untuk mempersatukan budaya-budaya etnik yang beraneka ragam, juga harus
melestarikan nilai-nilai budaya daerah. Oleh karena itu. Sekolah harus menanamkan
nilai-nilai yang dapat menjadikan anak itu menjadi mencintai daerah, serta bangsa dan
tanah airnya.
4. Fungsi pendidikan dan perubahan sosial; pendidikam mempunyai fungsi
untuk menhgadakan perubahan social mempunyai fungsi (a) melakukan reproduksi
budaya, (b) difusi budaya, (c) mengembangkan analisis kultural terhadap kelembagaan
tradisional, (d) melakukan perubahan atau modifikasi tingkatan ekonomi sosial
tradisional, dan (e) melakukan perubahan yang lebih mendasar terhadap institusi
tradisional yang telah ketinggalan. Fungsi pendidikan dalam perubahan sosial dalam
rangka meningkatkan kemampuan analisis kritis berperan untuk menanamkan
keyakinan dan nilai baru tentang cara berpikir manusia.

5 Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Pendidikan


DAFTAR PUSTAKA

http://pakguruonline.pendidikan.net/

http://fatamorgana.wordpress.com/

http://www.asianbrain.com/

Tirtarahardja,Umar. 2005. Pengantar Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

6 Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Pendidikan

You might also like