Professional Documents
Culture Documents
Pada September 2016, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Maluku Utara yang diukur oleh Gini
Ratio adalah sebesar 0,309, meningkat sebesar 0,023 poin dari kondisi Maret 2016 sebesar 0,286, namun
masih termasuk dalam kategori ketimpangan rendah. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi
pelebaran tingkat ketimpangan pengeluaran di Provinsi Maluku Utara, namun distribusi pengeluaran di
antara penduduk masih cukup merata.
Gini Ratio di Provinsi Maluku Utara merupakan yang terendah ke-3 dari 34 Provinsi di Indonesia. Provinsi
dengan ketimpangan terendah yaitu Provinsi Bangka Belitung, sedangkan Provinsi dengan ketimpangan
tertinggi adalah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dibandingkan dengan Provinsi lainnya pada kawasan Sulawesi, Maluku, dan Papua, Gini Ratio di Provinsi
Maluku Utara merupakan yang terendah.
Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2016 sebesar 0,326, naik sebesar 0,031 poin dibanding
Gini Ratio Maret 2016 yang sebesar 0,295 dan naik 0,011 poin dibanding Gini Ratio September 2015.
Sementara Gini Ratio di daerah perdesaan pada September sebesar 0,251, naik sebesar 0,002 poin
dibanding Gini Ratio Maret 2016 yang sebesar 0,249 namun turun 0,005 poin dibanding Gini Ratio
September 2015.
Distribusi pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah di Provinsi Maluku Utara adalah sebesar
21,67 persen pada September 2016, yang termasuk pada kategori ketimpangan rendah. Jika dirinci menurut
wilayah, distribusi pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah di daerah perkotaan adalah
sebesar 19,70 persen sedangkan di daerah perdesaan sebesar 24,57 persen.
Tabel 1.
Gini Ratio Menurut Daerah di Provinsi Maluku Utara, September 2013 – September 2016
Gini Ratio
Periode
Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Gambar 1.
Perkembangan Gini Ratio di Provinsi Maluku Utara, September 2013 – September 2016
0.400
0.354
0.350 0.335
0.326
0.320 0.315
0.286 0.286
0.280
0.250 0.266 0.264 0.264 0.263
0.256 0.251
0.249
0.200
Sept 2013 Mar 2014 Sep 2014 Mar 2015 Sep 2015 Mar 2016 Sep 2016
Selain Gini Ratio, ukuran ketimpangan lain yang sering digunakan adalah persentase pengeluaran
pada kelompok penduduk 40 persen terbawah atau yang dikenal dengan ukuran ketimpangan Bank Dunia
(World Bank). Berdasarkan ukuran ini tingkat ketimpangan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu tingkat
ketimpangan tinggi jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah angkanya di
bawah 12 persen, ketimpangan sedang jika angkanya berkisar antara 12-17 persen, serta ketimpangan
rendah jika angkanya berada di atas 17 persen. Pada September 2016, persentase pengeluaran pada
kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 21,67 persen yang termasuk pada kategori ketimpangan
rendah. Persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah pada bulan September 2016 ini
menurun jika dibandingkan dengan kondisi Maret 2016 yang sebesar 22,83 persen maupun pada kondisi
September 2015 yang sebesar 22,58 persen.
Sejalan dengan informasi yang diperoleh dari Gini Ratio, ukuran ketimpangan Bank Dunia pun
mencatat hal yang sama yaitu pola pengeluaran penduduk di daerah perkotaan lebih timpang
dibandingkan dengan di daerah perdesaan. Persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen
terbawah di daerah perkotaan pada September 2016 adalah sebesar 19,70 persen, di daerah perdesaan
adalah sebesar 24,57 persen.
Tabel 2.
Distribusi Pengeluaran Penduduk Di Provinsi Maluku Utara Menurut Daerah,
September 2015, Maret 2016, dan September 2016 (Persentase)
Perdesaan
September 2015 24,12 40,37 35,51
Maret 2016 24,58 39,84 35,58
September 2016 24,57 39,81 35,62
Perkotaan+ Perdesaan
September 2015 22,58 39,36 38,06
Maret 2016 22,83 38,71 38,46
September 2016 21,67 38,04 40,29
Gambar 2.
Gini Ratio Menurut Provinsi, September 2016
0.425
0.394
0.309
0.288
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Lampung
Aceh
Babel
Maluku
Jambi
NTT
NTB
Banten
Kep. Riau
Jateng
Sumatera Selatan
Kalimantan Utara
Gorontalo
Kalimantan Tengah
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Sumatera Barat
Kalimantan Selatan
Papua
Jawa Barat
Jawa Timur
Sulawesi Utara
Papua Barat
Kalimantan Timur
Riau
Indonesia
DKI Jakarta
Sumatera Utara
Kalimantan Barat
Bengkulu
Bali
DI Yogyakarta
Sulawesi Barat