You are on page 1of 1

CRUSH ASPHYXIA (TRAUMATIK ASFIKSIA)

Crush Asphyxia disebabkan oleh karena dada dan perut mendapat tekanan secara
bersamaan oleh suatu kekuatan yang menyebabkan dada terfiksasi sehingga diafragma tidak
dapat bergerak. Kemudian menimbulkan gangguan gerak pernapasan sehingga udara yang
masuk ke dalam atau keluar paru terhambat, misalnya tertimbun pasir, tanah longsor,
runtuhan tembok, pohon yang tumbang atau tebing yang runtuh.
Crush Asphyxia juga dapat terjadi karena berdesak-desakan keluar dari suatu ruangan
melalui pintu yang sempit. Akibat tekanan tersebut maka akan terjadi kompresi pada dada
dan perut sehingga diafragma dalam keadaan terfiksir. Akibatnya gerakan pernapasan tidak
mungkin terjadi sehingga tubuh mengalami asfiksia. Asfiksia traumatik dapat juga terjadi
pada kasus pembunuhan, sebagai contoh yaitu kasus burking yang merupakan kombinasi
pembekapan dan tekanan dari luar pada dada. Pada burking korban dibuat tidak berdaya,
kemudian dilentangkan, diduduki atau berlutut di dada korban dengan satu tangan menutup
lubang hidung dan mulut korban, tangan lain menekan rahang bawah korban ke arah atas.
Korban cepat mati dengan cara ini dan meninggalkan tanda kekerasan yang minimal atau
kadang tidak ada.
Pada pemeriksaan post mortem akan terlihat adanya tanda-tanda umum asfiksia; seperti
misalnya cyanosis, bintik-bintik perdarahan pada bagian atas dari tubuh, edema serta
pembengkakan pada bola mata dan kongesti pada tubuh sebelah atas akibat darah terdorong
ke atas oleh kompresi pada abdomen. Jika benda yang menekan itu sangat berat maka besar
kemunginan kematiannya bukan karena asfiksia, tetapi karena sebab lain; seperti misalnya
perdarahan karena hancurnya organ dalam.

You might also like