Professional Documents
Culture Documents
1. Latar Belakang
An. AS yang berusia 6 bulan dengan jenis kelamin perempuan masuk ke ruangan diagnosa
medis Prolaps recti + ileus obstruktif. Pasien merupakan pasien pindahan dari Ruang Anak pada tanggal
24 Mei 2017 yang mana sebelumnya pasien menjalani operasi laparatomy eksplorasi + kolostomi pada
tanggal 23 Mei 2017. Pada saat pengkajian pada tanggal 24 Mei 2017 tampak pasien terpasang kateter,
Keluhan utama pasien terlihat masih pucat, ditandai dengan konjungtiva anemis serta nilai Hb 12.9 g/dl
(normal 14 – 22 g/dl). Riwayat penyakit sebelumnya BAB berwarna hijau dan bercampur lender serta
riwayat makan nasi bubur 15 hari SMRS. Riwayat penyakit sekarang pasien yaitu adanya benjolan dari
anus sejak 18 jam SMRS tanggal 21 Mei 2017. Benjolan tersebut awalnya keluar masuk sendiri, lama
kelamaan benjolan tersebut keluar terus. Terdapat sesak napas, batuk berdahak 2 hari SMRS, BAB
bercampur darah segar serta adanya lender. Riwayat penyakit dari keluarga, tidak ada anggota keluarga
yang mengalami penyakit seperti pasien sebelumnya. Hasil pemeriksaan TTV anak yaitu : N: 110
x/menit , RR: 40 x/menit , T: 36,6oC. Pasien mendapatkan terapi D5 ½ NS + drip KCL 5 cc dalam
kecepatan 600 cc/24 jam, Inj. Ceftriaxone, PCT, Vit.K, Kalnex, Transfusi FFP, dokter menyarankan
lakukan balance cairan.
2. Definisi
Menghitung balance cairan seseorang harus diperhatikan berbagai faktor, diantaranya Berat
Badan dan Umur..karena penghitungannya antara usia anak dengan dewasa berbeda.
Menghitung balance cairanpun harus diperhatikan mana yang termasuk kelompok Intake cairan dan
mana yang output cairan. Berdasarkan kutipan dari Iwasa M. Kogoshi S (1995) Fluid Therapy do (PT.
Otsuka Indonesia) penghitungan wajib per 24 jam bukan pershift.
3. Indikasi
Pada pasien yang terpasang kateter khususnya di ruangan intensive karena perhitungan di
ruangan intemsif sangat penting dilakukan untuk mengetahui apakah pasien kekurangan cairan atau
kelebihan cairan.
4. Deskripsi Tindakan
a. Identitas klien : An. AS
b. Diagnosa Medis : Prolaps recti + ileus obstruktif.
c. Tindakan keperawatan dan rasional : Mengukur balance cairan
d. Diagnosa Keperawatan : Risiko ketidakseimbangan volume cairan tubuh.
e. Data :
An. AS yang berusia 6 bulan dengan jenis kelamin perempuan masuk ke ruangan diagnosa
medis Prolaps recti + ileus obstruktif. Pada saat pengkajian pada tanggal 24 Mei 2017 tampak pasien
terpasang kateter, Keluhan utama pasien terlihat masih pucat, ditandai dengan konjungtiva anemis
Mengukur Balance Cairan
serta nilai Hb 12.9 g/dl (normal 14 – 22 g/dl). Hasil pemeriksaan TTV anak yaitu : N: 110 x/menit ,
RR: 40 x/menit , T: 36,6oC. Pasien mendapatkan terapi D5 ½ NS + drip KCL 5 cc dalam kecepatan
600 cc/24 jam, Inj. Ceftriaxone, PCT, Vit.K, Kalnex, Transfusi FFP, dokter menyarankan lakukan
balance cairan.
f. Analisa sintesa (pathway)
7. Evaluasi
Mengukur Balance Cairan
Daftar Pustaka :