You are on page 1of 3

Pemberian Transfusi Darah

Hari/tanggal : Jumat, 26 Mei 2017


Ruangan : PICU RSUD Ulin Banjarmasin
Tindakan Keperawatan / prosedur : Pemberian Transfusi Darah

1. Latar Belakang
An. AS yang berusia 6 bulan dengan jenis kelamin perempuan masuk ke ruangan diagnosa
medis Prolaps recti + ileus obstruktif. Pasien merupakan pasien pindahan dari Ruang Anak pada tanggal
24 Mei 2017 yang mana sebelumnya pasien menjalani operasi laparatomy eksplorasi + kolostomi pada
tanggal 23 Mei 2017. Pada saat pengkajian pada tanggal 26 Mei 2017, Keluhan utama pasien terlihat
masih pucat, ditandai dengan konjungtiva anemis serta nilai Hb 12.9 g/dl (normal 14 – 22 g/dl).
Riwayat penyakit sebelumnya BAB berwarna hijau dan bercampur lender serta riwayat makan nasi
bubur 15 hari SMRS. Riwayat penyakit sekarang pasien yaitu adanya benjolan dari anus sejak 18 jam
SMRS tanggal 21 Mei 2017. Benjolan tersebut awalnya keluar masuk sendiri, lama kelamaan benjolan
tersebut keluar terus. Terdapat sesak napas, batuk berdahak 2 hari SMRS, BAB bercampur darah segar
serta adanya lender. Riwayat penyakit dari keluarga, tidak ada anggota keluarga yang mengalami
penyakit seperti pasien sebelumnya. Hasil pemeriksaan TTV anak yaitu : N: 110 x/menit , RR: 40
x/menit , T: 36,6oC. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan nilai PT abnormal, yaitu 15.3 detik
(Normal 9.9 – 13.5 detik). Dokter memberikan advis untuk dilakukan transfusi FFP (Fresh Frozen
Plasma) sebanyak 50 cc / 2 jam.
2. Definisi
Menurut Astuti dan Laksono (2013), transfusi darah adalah suatu proses menyalurkan darah atau
produk darah dari satu orang ke sistem peredaran darah orang lainnya. Transfusi FFP (Fresh Frozen
Plasma) merupakan transfusi darah yang mengandung semua protein plasma (faktor pembekuan).
3. Indikasi
Transfusi plasma diindikasikan untuk mengganti factor koagulasi, mengganti volume plasma
pada pasien yagng memiliki nilai PT / APTT abnormal.
4. Deskripsi Tindakan
a. Identitas klien : An. AS
b. Diagnosa Medis : Prolaps recti + ileus obstruktif.
c. Tindakan keperawatan dan rasional : Pemberian transfusi darah
d. Diagnosa Keperawatan : Risiko perdarahan bd penurunan factor
pembekuan darah
e. Data :
An. AS yang berusia 6 bulan dengan jenis kelamin perempuan masuk ke ruangan diagnosa medis
Prolaps recti + ileus obstruktif. Pada saat pengkajian pada tanggal 26 Mei 2017, Keluhan utama
pasien terlihat masih pucat, ditandai dengan konjungtiva anemis serta nilai Hb 12.9 g/dl (normal 14 –
22 g/dl). Hasil pemeriksaan TTV anak yaitu : N: 110 x/menit , RR: 40 x/menit , T: 36,6 oC. Hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan nilai PT abnormal, yaitu 15.3 detik (Normal 9.9 – 13.5
detik). Dokter memberikan advis untuk dilakukan transfusi FFP (Fresh Frozen Plasma) sebanyak 50
cc / 2 jam.
f. Analisa sintesa (pathway)
Pemberian Transfusi Darah

Koagulopati Abnormalitas nilai Pemberian transfusi


PT/APTT FFP

5. Tujuan Tindakan
a. Meningkatkan kadar factor pembekuan sebesar 2-3 %.
b. Menigkatkan nilai PT / APTT yang abnormal (rendah).
6. Pelaksanaan
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Cuci tangan
c. Gantung larutan NaCl 0,9 % dalam botol untuk digunakan setelah tranfusi darah.
d. Gunakan selang infus yang mempunya filter (selang Y atau tunggal).
e. Lakukan pemberian infus NaCl 0,9 % (lihat prosedur pemasangan infus) terlebih dahulu sebelum
pemberian tranfusi darah.
f. Sebelum dilakukan tranfusi darah terlebih dahulu memeriksa identifikasi kebenaran produk darah:
periksa kompatibilitas dalam kantong darah, periksa kesesuaian dengan identifikasi pasien, periksa
kadaluwarsa, dan periksa adanya bekuan.
g. Buka set pemberian darah.
a. Untuk selan Y, atur ketiga klem.
b. Untuk selang tunggal, klem pengatur pada posisi off.
h. Cara tranfusi darah dengan selang Y:
a. Tusuk kantong NaCl 0,9 %
b. Isi selang dengan NaCl 0,9 %
c. Buka klem pengatur pada selang Y dan hubungkan ke kantong NaCl 0,9 %.
d. Tutup/klem pada slang yang tidak digunakan.
e. Tekan/klem sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruang filter terisi sebagian).
f. Buka klem pengatur bagian bawah dan biarkan selang terisi NaCl 0,9 %.
g. Kantong darah perlahan-lahan dibalik-balik 1 – 2 kali agar sel-selnya tercampur. Kemudian
tusuk kantong darah dan buka klem pada selang dan filter terisi darah.
i. Cara tranfusi darah dengan selang tunggal:
a. Tusuk kantong darah
b. Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruang filter terisi sebagian).
c. Buka klem pengatur biarkan selang terisi darah.

j. Hubungkan selang tranfusi ke kateter IV dengan membuka klem pengataur bawah.


k. Setelah darah masuk, pantau tanda vital setiap 5 menit selama 15 menit pertama, dan setiap 15 menit
selama 1 jam berikutnya.
l. Setelah darah diinfuskan, bersihkan selang infus dengan NaCl 0,9 %.
m. Catat tipe, jumlah dan komponen darah yang diberikan.
n. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

7. Evaluasi
1. Evaluasi pasien
Tidak ada
2. Evaluasi tindakan
Transfusi FFP diberikan 50 cc / 2 jam
Pemberian Transfusi Darah

Mengetahui Banjarmasin, 26 Mei 2017


Pembimbing Klinik Mahasiswa

.................................. Misbachul Munirul Ehwan

Daftar Pustaka :

Astuti, W.D., and Laksono, A.D., 2013. Keamanan DARAH DI INDONESIA “Potret Keamanan Transfusi
Darah di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan.”

You might also like