You are on page 1of 3

Melakukan Suction

Hari/tanggal : Kamis, 4 Mei 2017


Ruangan : NICU RSD Idaman Banjarbaru
Tindakan Keperawatan / prosedur : Melakukan suction

A. Latar Belakang
By. Ch dengan jenis kelamin perempuan lahir pada tanggal 3 Mei 2017 pukul 19.38 dengan cara
lahir spontan BK, berat badan lahir 2.600 gr dengan diagnosa medis aspirasi syndrom. Saat pengkajian
pada hari kamis, 4 Mei 2017 pukul 08.30 wita, keluhan utama saat masuk ruangan yaitu sesak dan
lemah. Riwayat penyakit sekarang By. Ch merupakan bayi dari Ruang Nifas. Orang tua By. Ch
memberikan air teh setelah lahir. Setelah itu, By. Ch tidak menangis, perut kembung, sesak, badan
kebiruan dan lemah. Riwayat sebelumnya bayi lahir spontan dengan cukup bulan. Riwayat penyakit
keluarga tidak ada keluarga yang mengalami kejadian seperti ini sebelumnya. Saat pengkajian
didapatkan data yaitu bayi tampak tidak ada menangis, cianosis di daerah perifer, pergerakan lemah,
tidak aktif. Hasil pemeriksaan TTV yaitu N: 149 x/menit, RR: 52 x/menit, T: 35oC, SpO2 : 60 %. Dokter
menyarankan melakukan tindakan pemasangan ETT dan suctioning.
B. Definisi
Suctioning merupakan suatu aktifitas integral dari manajemen airway pada pasien di Intensive
Care Unit (Chaseling, W, 2017). Suctioning merupakan suatu tindakan mengangkat sekresi yang
terdapat pada dinding bronkus atau trakea. Tindakan ini dilakukan pada pasien yang terpasang ET, TT
(National Institutes of Health, 2017).
C. Indikasi
Menurut National Institutes of Health (2017) indikasi dilakukan suctioning yaitu :
1. Pasien dengan jalan nafas buatan.
2. Pasien dengan tahanan sekret yang tidak bisa membatukkan dengan adekuat.
3. Adanya suara tambahan, misal ronkhi.
4. Dibutuhkan untuk pengambilan sampel sputum untuk analisis laboratorium.
D. Deskripsi tindakan
1. Identitas klien : By. Ch
2. Diagnosa Medis : Aspirasi syndrom
3. Tindakan keperawatan : Melakukan suction
4. Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan napas.
5. Data :
By. Ch dengan jenis kelamin perempuan lahir pada tanggal 3 Mei 2017 pukul 19.38 dengan cara lahir
spontan BK, berat badan lahir 2.600 gr dengan diagnosa medis aspirasi. Saat pengkajian didapatkan
data yaitu bayi tampak tidak ada menangis, cianosis di daerah perifer, pergerakan lemah, tidak aktif.
Hasil pemeriksaan TTV yaitu N: 149 x/menit, RR: 52 x/menit, T: 35 oC, SpO2 : 60 %. Dokter
menyarankan melakukan tindakan pemasangan ETT dan suctioning.
6. Analisa sintesa (pathway)

Masuknya cairan ke Transport oksigen Penurunan Penumpukan


Infeksi paru terganggu kesadaran sekret
paru-paru

E. Tujuan tindakan Ketidakefektifan


bersihan jalan napas
Melakukan Suction

1. Mengangkat sekret yang tidak bisa dikeluarkan sendiri atau dibatukkan oleh pasien.
2. Mengurangi penumpukan CO2 di paru-paru.
3. Mencegah terjadinya bronkopneumonia.
4. Memperlancar sirkulasi dan perfusi ke seluruh jaringan.
F. Pelaksanaan
1. Persiapan alat

a. Peralatan oksigenasi : air viva, oksigen + selang.


b. Peralatan suction yang lengkap : suction dinding, selang suction, tubing / keteter suction steri;
yang sesuai dengan usia dan nomor.
c. Sarung tangan steril atau pinset steril.
d. Ember yang berisi larutan savlon untuk tempat suction kath bekas.
e. Handuk untuk alas dada.

2. Persiapan pasien
a. Jelaskan tujuan kepada pasien/keluarga.
b. Posisikan pasien telentang.
3. Pelaksanaan
a. Cuci tangan.
b. Jelaskan prosedur pada pasien.
c. Observasi saturasi, nadi, pernapasan, tekanan darah, dan irama EKG.
d. Berikan oksigen dengan konsentrasi tinggi melalui air viva atau ventilator.
e. Atur tekanan pada suction, bayi = 60 – 100 mmHg, dewasa = 120 – 200 mmHg.
f. Gunakan sarung tangan atau pinset steril.
g. Pilih kateter suction yang sesuai dengan umur pasien dan ukur ETT / TT (1/3 diameter ERR /
TT).
h. Sambungkan kateter suctioning pad selang suction.
i. Lakukan ventilasi dengan air viva 3x, dengan oksigen 12 – 15 lt / menit.
j. Masukkan kateter dalam keadaan terbuka, jika ada refleks trakea angkat kateter 1 – 2 cm
kemudian tutup kateter dan angkat kateter dengan gerakan memutar (lama tindakan 5 – 15
detik).
k. Berikan kembali oksigen dengan konsentrasi tinggi 12 – 15 lt / menit melalui air viva.
l. Perasat ini boleh diulangi sampai bersih / banyak berkurang.
m. Monitor kembali hemodinamik dan tanda vital pasien.
n. Jika akan suction hidung dan mulut lakukan suctioning ETT / TT dahulu sampai selesai,
kemudian suctioning hidung dan yang terakhir adalah mulut.
o. Bilas selang kateter dengan air yang ada di ember, matikan suction dan buang suction pada
ember penampung tersebut.
p. Alat-alat dirapikan kembali dan dokumentasikan.
G. Evaluasi
1. Evaluasi pasien
Pasien tidak ada respon (mengalami penurunan kesadaran).
2. Evaluasi tindakan
Suara sekresi berkurang / jalan napas bersih.

Mengetahui Banjarbaru, 4 Mei 2017


Melakukan Suction

Pembimbing Klinik Mahasiswa

.................................. Misbachul Munirul Ehwan

Daftar Pustaka

Chaseling, W.2017.Suctioning an Adult ICU Patient with an Artificial Airway: A Clinical Practice
Guideline. Agency for Clinical Innovation : Australia
National Institutes of Health.2017.Critical Care Therapy and Respiratory Care Section.Critical Care
Medicine Department: Australia

You might also like