You are on page 1of 11

BIDANG INDUSTRI

1. Jelaskan alur perijinan pendirian industri farmasi.


2. Jelaskan tahap-tahap persiapan pendirian industri farmasi.
3. Gambarkan skema gedung industri farmasi dan tata ruang khusus produksi
di industi farmasi.
4. Jelaskan struktur organisasi di industri farmasi.
5. Jelaskan masing-masing tugas & fungsi masing-masing jabatan.
6. Berapakah jumlah minimal Apoteker di industri farmasi ?
7. Bekerja di bidang manakah Apoteker tersebut ?
8. Apakah perbedaan tata ruang industri farmasi yang memproduksi
antibiotika jenis β-laktam dengan non β-laktam ?
9. Mengapa harus dibedakan tata ruang produksi antibiotika golongan β-laktam
dengan non β-laktam ?
10. Apakah perbedaan tata ruang industri farmasi yang memproduksi antibiotic
jenis β-laktam dengan non β-laktam ?
11. Jelaskan system AHU (Air Handling Unit) di industri farmasi yang
memproduksi sediaan β-laktam ?
12. Jelaskan system AHU di industri farmasi yang memproduksi sediaan steril ?
13. Jelaskan system AHU di industri farmasi yang memproduksi sediaan β-
laktam yang steril ?
14. Apa yang dimaksud dengan antibiotika β-laktam? Sebutkan contohnya !
15. Mengapa antibiotika jenis ini dalam produksinya perlu dilakukan
keistimewaan ?
16. Apa yang dimaksud dengan PPIC ?
17. Apa tugas dan tanggung jawab PPIC ?
18. Bagaimana cara mengatur jadwal produksi ? Hal apa yang menjadi bahan
pertimbangannya ?
19. Apa yang dimaksud dengan In Proces Control (IPC) ?
20. Bagian apa yang bertanggung jawab dalam IPC ?
21. Apa tugas & tanggung jawab bagian R&D di industri farmasi ?
22. Bagaimana peran R&D di industri farmasi yang tidak memproduksi obat baru
?
23. Bagaimanakah alur administrasi di industri farmasi jika akan memproduksi
obat baru ?
24. Tahapan apakah yang dilakukan R&D dalam memeformulasikan suatu obat
baru ?
25. Evaluasi apa saja yang dilakukan QC pada saat produksi sediaan tablet ?
26. Evaluasi apa saja yang dilakukan QC pada saat produksi sediaan cairan ?
27. Evaluasi apa saja yang dilakukan QC pada saat produksi sediaan semi solid ?
28. Evaluasi apa saja yang dilakukan QC untuk kemasan obat ?
29. Evaluasi apa saja yang dilakukan QC untuk bahan baku obat ?

1
30. Evaluasi apa saja yang dilakukan QC untuk ruang produksi sebelum
dimulainya produksi ?
31. Zat pembersih apakah yang digunakan untuk membersihkan ruang produksi ?
32. Bagaimanakah kriteria ruang produksi yang baik menurut CPOB ?
33. Jelaskan penggolongan ruangan di produksi ?
34. Apa yang dimaksud dengan Black Area ? Berapakah angka bakterinya ?
35. Apa yang dimaksud dengan Grey Area ? Berapa angka bakterinya ?
36. Apa yang dimaksud dengan White Area ? Berapa angka bakterinya ?
37. Apa yang dimaksud dengan Laminar Air Flow (LAF) ? Berapa angka
bakterinya ?
38. Jelaskan jenis-jenis kemasan obat ?
39. Di ruang jenis apakah dilakukannya pengemasan primer ?
40. Di ruang jenis apakah dilakukannya pengemasan sekunder ?
41. Di ruang jenis apakah dilakukannya pengemasan tersier ?
42. Apa fungsi ruang karantina di industri farmasi ?
43. Jelaskan jenis-jenis label di industri farmasi & masing2 fungsinya ?
44. Apa yg perlu didokumentasikan selama proses produksi obat ?
45. Apa yg dimaksud dengan batch record ? Apa saja isi dan fungsinya ?
46. Apakah perbedaan lot dan batch ?
47. Mengapa dlm memproduksi suatu obat bisa terdapat batch dan lot ?
48. Kasus : Dlm suatu produksi 2 jenis tablet hisap terjadi kesalahan berupa
tablet aroma jeruk terwanai hijau dan tablet aroma apel terwarnai kuning.
Apa yg saudara lakukan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga campuran
yg telah terbentuk tidak terbuang percuma.
49. Metode2 apa saja yg digunakan untuk menentukan exp. date suatu obat ?
50. Kasus : Jika pabrik saudara mendapat pengembalian obat antibiotika dlm
jumlah besar dgn masa kadaluwarsa 3 bulan lagi, apa yg saudara lakukan agar
obat tersebut tidak dibuang.
51. Kasus : Pabrik saudara memproduksi vitamin C mendapat komplain dari
Badan POM karena menemukan produk saudara yg dijual di toko A yg ternyata
sub standar. Hal apa yg akan saudara lakukan ?
52. Proteki apa yg saudara lakukan untuk menghindari produk saudara
dipalsukan oleh pihak lain ?
53. Departemen manakah yg bertanggung jawab menerima komplain produk dari
masyarakat ?
54. Proteksi apa yg saudara lakukan untuk menghindari produk saudara
mengalami penurunan akibat proses transportasi dan distribusi ?
55. Apa yang dimaksud dengan return sample ? Apa fungsinya ?
56. Departemen manakah yg bertanggung jawab menyimpan return sample ?
57. Kasus : Menurut saudara promosi yg bagaimanakah yg beretika dlm
memasarkan produk saudara ?

2
58. Kasus : Bagaimanakah peran Badan POM dalam mengawasi produksi dan
peredaran obat di Indonesia, mengingat cukup banyak obat palsu yg beredar
di masyarakat ?
59. Kasus : Bagaimana menurut saudara melihat banyak toko obat yg menjual
obat keras secara bebas tanpa resep dokter ?
60. Kasus : Saat ini banyak obat asli dari luar negeri yg belum memperoleh
nomor registrasi dari Badan POM yg beredar secara bebas di Indonesia,
bagaimana tanggapan saudara atas hal tersebut ?
61. Apa yg saudara lakukan untuk menghindari produk saudaa mengalami
penurunan mutu selama beredar di masyarakat ?
62. Kasus : Dalam meningkatkan penjualan produknya, ada industri farmasi
melakukan “kontrak dengan dokter” untuk selalu meresepkan produknya. Apa
tanggapan saudara ?
63. Jelaskan jenis2 limbah di industri farmasi ?
64. Jelaskan cara2 pengolahan limbah di industri farmasi ?
65. Penganganan apa yg perlu dilakukan dlm pengolahan limbah β-laktam ?
66. Penanganan apa yg perlu dilakukan dlm pengolahan limbah non β-laktam ?
67. Bagaimana cara mengetahui antibiotika β-laktam tidak aktif setelah
mengalami destruksi dlm pengolahan limbah ?
68. Apa yg saudara lakukan untuk memastikan industri farmasi yg saudara
pimpin termasuk kategori ramah lingkungan ?
69. Manajemen apa yg saudara lakukan utk menghindari kejenuhan karyawan
saudara selama bekerja di industri yg saudara pimpin ?
70. Apa yg saudara lakukan utk mengurangi kesalahan manusia ( human error)
selama proses produksi berlangsung ?
71. Bagaimanakah alur pemesanan bahan baku di industri farmasi ?
72. Kasus : Apa akibat dan hal apa yg saudara lakukan jika terjadi penggantian
supplier bahan baku yg berakibat perubahan spesifikasi bahan baku ?
73. Evaluasi apa yg perlu dilakukan saat penerimaan bahan baku ?
74. Jelaskan tata cara pengambilan sampling bahan baku yg baru diterima ?
75. Jelaskan alur pembuatan sediaan tablet.
76. Jelaskan alur pembuatan sediaan cair.
77. Jelaskan alur pembuatan sediaan semi solid.
78. Perjanjian apakah yg perlu saudara lakukan dg supplier bahan baku obat?
79. Jika industri saudara memproduksi prod. Suplemen, didaftarkan di bagian
manakah dari Badan POM ?
80. Jika industri saudara memproduksi obat tradisional, didaftarkan di bagian
manakah dari Badan POM ?
81. Jika industri saudara memproduksi makanan & minuman, didaftarkan di
bagian manakah dari Badan POM ?
82. Jika industri saudara memproduksi kosmetika, didaftarkan di bagian
manakah dari Badan POM ?

3
83. Jika industri saudara memproduksi obat baru yg belum pernah beredar di
Indonesia, didaftarkan di bagian manakah dari Badan POM? Apa
perbedaannya dgn “me too product” ?
84. Jika industri saudara memproduksi narkotika, didaftarkan di bagian
manakah dari Badan POM ?
85. Berapa lamakah nomor registrasi harus diperbaharui ?
86. Apa yg dimaksud dgn nomor registrasi ?
87. Apa kode2 yg ada di dalam nomor registrasi : misalnya GB< TR< MD< SP< dll
88. Bagaimanakah batasan produk disebut sebagai obat atau food supplement ?
misalnya kofein atau multivitamin.
89. Apa yg dimaksud dgn “me too product” ? Bagaimana cara registrasinya ?
90. Jelaskan alur distribusi obat setelah keluar dari industri farmasi ?
91. Apakah perbedaan industri farmai dgn industri makanan & minuman, industri
kosmetika & industri obat tradisional, dari sisi perijinan & persyaratannya ?
92. Apakah perbedaan antara CPOB dan ISO ?
93. Kriteria apa yg terdapat di dalam CPOB dan ISO ?
94. Apakah perbedaan industri farmasi PMA dan PMDN ?
95. Sebutkan produk obat yg diproduksi di tempat saudara melakukan PKL &
jelaskan efek farmakologinya.
96. Kasus : Saat ini sadang digencarkan pengunaan bahan2 yg dapat didaur
ulang. Menurut saudara, dapatkah kemasan obat menggunakan produk daur
ulang tersebut.
97. Apa perbedaan industri farmasi yg memproduksi obat suntik dgn produksi
obat oral, dari sisi perijinan dan persyaratan ?
98. Apa yg saudara lakukan jika akan memproduksi sediaan hormon atau
kortikosteroid ?
99. Apa yg dimaksud dgn “tool manufacturing” ?
100. Bagaimanakah cara saudara menjaga sanitasi dan hygiene ruang produksi dan
karyawannya ?
101. Apa yg dimaksud dgn produk antara dan produk ruahan ?
102. Apa yg dimaksud dgn produk lisensi ?
103. Kasus : Bila industri farmasi yg saudara pimpin hanya melakukan pengemasan
obat yg diproduksi di luar negeri, kode apa yg harus saudara cantumkan di
kemasan dan bagaimana dengan tata cara perijinannya ?
104. Kasus : Sekarang ini byk produk yg komposisinya menggabungkan antara
obat tadisional & vitamin, namun dipromosikan dpt menyembuhkan penyakit.
Apa tanggapan saudara mengenai hal tersebut ?
105. Apa yg dimaksud dgn HJP (Harga Jual Pabrik) dan HJA (Harga Jual Apotek)
?
106. Mengapa dlm rantai distribusi obat diperlukan Pedagang Besar Farmasi ?
Kenapa industri obat tidak dapat menjual langsung produknya ke konsumen
(apotek), bukankah hal tersebut hanya akan memperpanjang rantai distribusi
dan menambah mahal harga obat ?

4
107. Pemerintah menetapkan beberapa label tanda peringatan yg harus
dicantumkan di kemasan sesuai dengan golongan obat. Sebutkan jenis2
peringatan tersebut !
108. Mengapa pemerintah hanya menunjuk 1 Pedagang Besar Farmasi untuk
mendistribusikan obat golongan narkotika ? Apa nama PBF tersebut ?
109. Bagaimana system pelaporan narkotika bagi industri farmasi yg
memproduksi obat tersebut ?
110. Apa yg harus dilakukan oleh PBF bila akan mengimport narkotika ? Dokumen
apa yg harus dipersiapkan ?
111. Bagaimanakah system penyimpanan yg baik di industri farmasi ?
112. Apa yg harus diperhatikan dalam penyimpanan produk antibiotika, vaksin dan
hormon ?
113. Dapatkah gudang karantina dgn gudang bahan baku, produk jadi, produk
antara atau produk ruahan disatukan ? Mengapa ?
114. Penandaan apakah yg harus tertera di kemasan tersier ?
115. Apa yg dimaksud dgn kalibrasi & validasi ? Departemen mana yg
bertanggung jawab atas proses ini ?
116. Sebutkan macam2 validasi ?
117. Apa perbedaan Indistri Kecil Obat Tradisional (IKOT) dan Industri Obat
Tradisional (IOT) ?

5
BIDANG RUMAH SAKIT

1. Jelaskan tipe-tipe rumah sakit ?


2. Jelaskan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam mendirikan suatu
RS ?
3. Apakah perbedaan antara RS dengan klinik ?
4. Bagaimana perijinan untuk mendirikan RS ?
5. Apakah syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh ijin pendirian RS ?
6. Jelaskan komponen yang dinilai dalam akreditasi RS ?
7. Badan apakah yang menilai akreditasi RS ?
8. Kasus : suatu RS tipe D mempunyai BOR 90%, sedangkan tipe A hanya 40%.
Jelaskan fenomena tersebut berdasarkan faktor-faktor yang
mempengaruhinya ?
9. Jelaskan struktur organisasi di tiap-tiap tipe RS ?
10. Mengapa di RS perlu ada seorang apoteker ? Apakah hal tersebut menjadi
suatu keharusan ?
11. Berapa jumlah ideal seorang apoteker di RS ?
12. Kasus : ada beberapa RS yang berorientasi pada pasien dengan kondisi
ekonomi menengah keatas. Bagaimana pendapat saudara mengenai hal
tersebut?
13. Ada berapa RS tipe A di Indonesia ? Sebutkan !
14. Apa yang dimaksud dengan system rujukan ?
15. Apa yang dimaksud dengan system satelit di RS ?
16. Kasus : menurut saudara mana yang lebih efektif dan efisien antara
menyediakan apotek RS 24 jam dengan obat lengkap atau menyediakan
beberapa satelit ?
17. Ada berapa macam system distribusi obat di RS ? Jelaskan kelebihan dan
kekurangan masing-masing system!
18. Bagaimana system distribusi obat yang berlaku jika di sebuah RS terdapat
apotek swasta selain depo farmasi ?
19. Apa perbedaan depo farmasi dengan apotek RS ?
20. Kasus : menurut saudara dapatkah depo farmasi ditiadakan karena fungsinya
dapat diambil alih oleh perawat, bila pasien membeli obat diluar RS kemudian
menyerahkan obat tersebut ke perawat untuk di unit-dosekan?
21. Ada berapa apoteker yang bertugas di rumah sakit tempat saudara
melakukan PKL? Apa tugas dan fungsinya masing-masing ?
22. Jelaskan system perencanaan dan pembelian obat di RS dari sisi periode
perencanaan dan system pembeliannya ?
23. Hal apa saja yang menjadi pertimbangan perencanaan dan pembelian di RS ?
24. Bagaimanakah system penyimpanan perbekalan farmasi di RS ?
25. Barang farmasi yang telah diterima, apakah langsung didistribusikan ke
unit-unit pemakai atau dikarantinakan terlebih dahulu ?

6
26. Apakah perencanaan pembelian obat untuk instalasi farmasi dapat dilakukan
bersamaan dengan apotek RS? Mengapa ?
27. Apa yang dimaksud dengan perbekalan farmasi dasar dan non dasar ?
28. Apakah yang dimaksud dengan gas medik ?
29. Bagaimana system administrasi bagi pasien tidak mampu di RS tempat
saudara PKL ?
30. Bagaimana system administrasi bagi pasien askes di RS tempat saudara
PKL ?
31. Bagaimankah perbedaan pembelian obat oleh pasien rawat inap dan rawat
jalan ?
32. Kasus : seorang pasien rawat inap membeli obat di luar RS karena obat yang
dimaksud tidak tersedia di RS. Bagaimana cara mengontrol agar obat yang
dibeli tsb bukan obat palsu atau sub standar ?
33. Bagaimana system perizinan bagi RS yang akan mendirikan apotek ?
34. Berapa jumlah apotek RS atau depo farmasi yang ideal ? Adakah ketentuan
yang mengatur hal tersebut ?
35. Bagaimana cara saudara menghindari persaingan yang tidak sehat antara
apotek RS dengan apotek swasta di lingkungan RS?
36. Apakah yang dimaksud dengan medical record ? Hal apa yang tertera di
dalamnya ?
37. Siapa sajakah yang berhak melihat isi medical record ?
38. Menurut saudara perlukah seorang apoteker berperan dalam pengisian
medical record ? Jika ya, dalam hal apa ?
39. Apa kriteria pasien yang perlu mendapatkan medical record ?
40. Apakah apoteker di apotek RS dapat merangkap sebagai apoteker di
instalasi farmasi ? Mengapa ?
41. Apakah depo farmasi perlu dipimpin oleh seorang apoteker ? Mengapa ?
42. Apa tugas dan tanggungjawab apoteker RS ?
43. Apa yang dimaksud dengan komite farmasi dan terapi ?
44. Apa tugas dan fungsi komite farmasi dan terapi ?
45. Siapakah anggota komite farmasi dan terapi ?
46. Apakah komite farmasi dan terapi mutlak diperlukan di RS ? Mengapa ?
47. Apa kedudukan apoteker di komite farmasi dan terapi ?
48. Apa yang dimaksud dengan formularium RS ?
49. Apa yang menjadi pertimbangan dalam menyusun formularium RS ?
50. Bagaimanakah cara menentukan kriteria obat yang dapat masuk ke dalam
formularium ?
51. Apakah yang dimaksud dengan infeksi nosokomial ?
52. Bagaimanakah dari RS yang rentan sebagai tempat terjadinya penularan
infeksi ?
53. Bagaimanakah cara mencegah infeksi nosokomial ?
54. Bagaimanakah cara mencegah agar tenaga medis dan non medis di RS tidak
terkena infeksi nasokomial ?

7
55. Apakah yang dimaksud dengan CSSD ? Apa fungsinya ?
56. Apakah CSSD wajib dimiliki oleh sebuah RS ?
57. Apakah yang dapat dilakukan jika disebuah RS tidak terdapat unit CSSD ?
58. Jelaskan pengolahan limbah di RS ?
59. Jelaskan pengolahan limbah RS, kelebihan dan kekurangannya. System mana
yang terdapat di RS tempat saudara PKL ?
60. Bagaimana cara penanganan limbah radiasi dan bahan berbahaya di RS ?
61. Mengapa unit instalasi produksi di RS tidak memerlukan sertifikat CPOB ?
62. Perlukah obat-obat yang diproduksi di RS diberi nomor registrasi ?
Mengapa?
63. Dapatkah obat produksi dipertanggungjawabkan kualitasnya ? Mengapa ?
64. Bagaimanakah peran QC di unit instalasi produksi di RS ?
65. Apa criteria obat yang dapat diproduksi di RS ? Sebutkan !
66. Apa yang dimaksud dengan tenaga medik, tenaga paramedik dan non medik ?
67. Bagaimana cara saudara memantau obat yang diresepkan dokter agar sesuai
dengan formularium RS ?
68. Kasus : apakah dapat dibenarkan seorang dokter di RS melakukan dispensing
dengan obat yang sesuai dengan formularium ? Mengapa ?
69. Apakah yang dimaksud dengan polifarmasi ? Sebutkan contohnya !
70. Kasus : bagaimana cara mencegah terjadinya polifarmasi di RS bagi pasien
rawat inap mengingat terkadang 1 pasien ditangani oleh beberapa dokter
spesialis ?
71. Apa yang dimaksud “life saving drug”? sebutkan contohnya !
72. Diunit mana “life saving drug” ini lebih banyak tersedia ?
73. Dalam kondisi bagaimanakah suatu RS merujuk pasien ke RS lain ?
74. apa criteria RS yang dapat dijadikan tempat rujukan ?
75. Kasus : menurut saudara dapatkah metode penyembuhan non medis masuk
kedalam unit pelayanan di RS ?
76. Kasus : di Cina selain obat modern suatu RS juga menyediakan obat
tradisonal, bagaimana menurut saudara dapatkah hal tersebut berlaku di
Indonesia ?
77. Di beberapa RS tersedia unit Pusat Informasi Obat (PIO), apa yang
dimaksud dengan PIO ?
78. Apakah keberadaan PIO suatu keharusan suatu RS, bagaimana cara
mensiasatinya jika unit ini tidak ada ?
79. Ada berapa metode dalam menyampaikan Informasi obat di PIO ?
80. Apa criteria pasien yang perlu mendapatkan konseling darai PIO ?
81. Hal apa saja yang perlu di informasikan ke pasien ?
82. untuk pasien rawat inap yang akan menjalani rawat jalan, informasi apakah
yang perlu dibekali mengenai obat-obat yang tetap harus dikonsumsi ?
83. Kerja sama dalam hal apa saja yang dapat dijalin antar RS ?
84. Kasus : menurut saudara bagaimana hubungan antara apoteker dengan
dokter di RS mengingat adanya pendapat bahwa apoteker belum dapat

8
menjadi mitra dokter di RS, apa yang harus dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut ?
85. Kasus : menurut saudara sudah cukupkah ilmu yang diberikan oleh lembaga
pendidikan apoteker untuk memberi bekal dalam bekerja di RS ?
86. Prosedur apa yang harus dilakukan jika RS saudara akan melakukan
pemusnahan obat yang telah kadarluwarsa ?
87. Apakah di RS seorang apoteker telah turut berperan dalam melakukan
dalam monitoring ESO ? Mengapa ?
88. Kasus : menurut saudara mana yang lebih tepat dijadikan patokan dalam
menilai kualitas suatu RS, nilai akreditasi yang diperoleh atau BOR, mengapa ?
89. Apakah peraturan perundang-undangan tentang apotek berlaku juga bagi
apotek RS mengingat RS terkadang mempunyai kebijakan tersendiri bagi unit-
unit didalamnya ?
90. Kasus : ada beberapa dokter di RS yang menuliskan resep dengan kode-kode
tertentu dengan tujuan hanya dapat ditebus di apotek yang dimaksud,
bagaimana pendapat saudara ?

9
BIDANG APOTEK

1. Definisi apotek ?
2. Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam mendirikan apotek administratif dan
kefarmasian ?
3. Alur perizinan pendirian apotek ?
4. Cara menghitung harga jual apotek berdasarkan laba yang diinginkan ?
5. Data pengaturan staf karyawan di apotek ?
6. Dasar pemilihan lokasi di apotek dan dasar pengaturan tata ruang apotek ?
7. Kriteria obat yang harus tersedia diapotek ?
8. Alur pelaporan psikotropika dan narkotika ?
9. Contoh sediaan narkotika dan psikotropika ?
10. Kasus : resep narkotika di daerah dibeli di luar daerah ?
11. Kasus : obat hampir expire boleh/tidak diberikan kepada pasien ?
12. Fungsi APA, dan bedanya dengan Apt Pendamping, Apt Pengganti.
13. Farmakope Indonesia mengapa dijadikan buku standar
14. Buku-buku wajib apotek ? Fungsi dan kegunaannya ?
15. Perbedaan fungsi apotek berdasarkan PP 25 dan PP 26.
16. Kasus : peran FI diapotek.
17. Obat-obat yang harus disertai dengan menanyakan atau mendata alamat pasien
18. Penggantian obat di apotek tanpa sepengetahuan dokter, kapan, dan mengapa ?
19. Fungsi label HTHC (HTKP) ? Alur pengerjaan R/ ?
20. Cara membedakan obat asli dengan obat palsu ?
21. Juru R/ ? peran ? Kriteria pendidikan ? Bedanya dengan AA ?
22. Jenis-jenis rumus perhitungan DM ?
23. Arti RECIPE ?
24. Jam buka apotek, kriteria, peraturan ?
25. Hal-hal yang harus diinformasikan kepada pasien.
26. Jenis-jenis label dan etiket diapotek ?
27. Fungsi kartu stok? Isi kartu stok ?
28. Kapan dilakukan stok opname dan apa gunanya.
29. Tata cara pemusnahan obat yang ED.
30. Fungsi penomeran R/ ? system yang berlaku di apotek anda ?
31. Isi kopi R/ dan siapa yang berhak meminta ?
32. Jenis obat yang tidak dapat diulang tanpa R/ ?
33. Sebutkan jenis-jenis laporan narkotika.

10
BIDANG KEPROFESIAN

1. Mengapa apoteker dan asisten apoteker yang telah lulus harus diambil
sumpah atau janjinya, sedangkan sarjana farmasi tidak ?
2. Apa esensi dari sumpah apoteker ?
3. Apa tahapan administrasi yang harus dilakukan setelah seorang apopteker
lulus dan diambil sumpahnya ?
4. Apa yang membedakan profesi apoteker dengan profesi lain ?
5. Apakah semua profesi harus diambil sumpahnya ? Mengapa ?
6. Dapatkah seorang apoteker yang telah menjadi penaggung jawab disuatu
instansi merangkap menjadi penanggungjawab diinstansi lain ? Mengapa ?
7. Mengapa jika seorang apoteker bekerja bukan sebagai penanggung jawab
dibeberapa instansi masih dapat bekerja sebagai penaggung jawab diinstansi
lainnya ?
8. Apakah seorang apoteker untuk menjadi penagung jawab dibeberapa
instansi seperti RS, apotik, industri farmasi, industri obat tradisional atau
tempat lain harus melalui prosedur administrasi yang sama ?
9. Menurut saudara, dapatkah seorang apoteker bekerjasama dengan dokter
dengan meminta dokter hanya meresepkan obat-obat yang tersedia diapoteknya
saja.

11

You might also like