You are on page 1of 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu, secara garis besar dapat dikelompokkan
menjadi penyebab langsung dan penyebab tidak langsung.penyebab langsung kematian ibu
adalah faktor yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan,persalinan dan nifas seperti
pendarahan, pre eklampsia/eklampsia,infeksi, persalinan macet dan abortus. Penyebab tidak
langsung kematian ibu adalah faktor-faktor yang memperberat keadaan ibu hamil seperti empat
terlalu (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan dan terlalu dekat jarak kelahiran)
menurut SDKI 2002 sebanyak 22,5 %, maupun yang mempersulit proses penangangan
kedaruratan kehamilan, persalinan dan nifas seperti tiga terlambat (terlambat mengenali tanda
bahaya dan mengambil keputusan,terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan terlambat dalam
penanganan kegawatdaruratan). Faktor lain yang mempengaruhi ibu hamil adalah yang menderita
penyakit menular seperti malaria, HIV/AIDS, turbekulosis,sifilis,penyakit tidak menular seperti
hipertensi, diabetes melietus, jantung, gangguan jiwa, maupun yang mengalami kekurangan gizi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, maka pelayanan antenatal di fisilitas


kesehatan pemerrintah maupun swasta dan praktik perorangan/kelompok perlu dilaksanakan
secara komperhensif dan terpadu,mencakup upaya promotif,preventif, sekaligus kuratif dan
rehabilitatif,yang meliputi pelayanan KIA,gizi,Pengendalian penyakit menular (imunsasi,
HIV/AIDS, TB, malaria, penyakit menular seksual), penanganan penyakit tidak menular serta
beberapa program lokal dan spesifik lainnya sesuai dengan kebutuhan program.

B. Ruang Lingkup

Pelayanan KIA dan KB di Puskesmas Mangunharjo bekerjasama dengan petugas terkait yaitu

1. Dr. Umum
2. Petugas Gizi
3. Petugas Laboratorium
4. Dr. Gigi
5. Petugas Imunisasi

C. Landasan Hukum

a. Peraturan mentri kesehatan republik indonesia nomor 43 tahun 2016 tentang standar
pelayanan minial bidang kesehatan
b. Pedoman pelayanan antenatal terpadu edisi kedua tahun 2013
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia untuk melakukan pelayanan ANC terpadu dilaksanakan oleh bidan
desa dan petugas terkait untuk didesa dilaksankan oleh bidan desa.

B. JADWAL KEGIATAN PEAYANAN

Pelayaanan kebidanan pada ibu hamil dipuskesmas

Hari Waktu
08.00 - 14.00 WIB Senin s.d Kamis
08.00 - 11.30 WIB Jumat
08.00 - 13.00 WIB Sabtu
BAB III

A. DENAH RUANG

B. STANDAR FASILITAS

Prasarana dan sarana yang harus dimiliki puskesmas untuk meningkatkan kualitas pelayanann
ANC Terpadu adalah sebagai berikut :

a. Bangunan
1) Lokasi menyatu dengan ruangan pemeriksaan terkait
2) Ruang tunggu yang nyaman
3) Tepat pemerksaan yang nyaman
b. Peralatan
1) Peralatan penunjang pealayaan ANC Terpadu
2) Peralatan tulis menulis
BAB 1V

TATA LAKSANA PELAYAANAN ANC TERPADU

Pelayanan antenatal terpadu dan bekualitas secara keseluruhan meliputi hal-hal seperti
berikut :

a. Memberikan pelayanan dan konseling kesehtan termasuk gizi agar kehamilan


berlangsung sehat
b. Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit/komplikas kehamilan
c. Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman
d. Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi
penyulit/komplikasi
e. Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu bila diperlukan.
f. Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami dalam menjaga kesehatan dan gizi
ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan bila terjadi penyulit/ komplikasi
Kerangka konsep pelayanan antenatal koperhesif dan terpadu

Ibu Hamil Rujukan penanganan


dengan gizi dan tindak
masalah gizi lanjutnya

Ibu Hamil Perencanaan


Beresiko persalinan aman di
fasilitas kesehatn

Ibu Hamil
dengan Penanganan
komplikasi komplikasi dan
kebidanan rujukan

Ibu Ibu Hamil Persalinan Aman dan


ANC bersih perawatan
hamil sehat
BBL
Ibu Hamil
Rujukan penangana n
dengan
penyakit tidak
penyakit tidak
menular dan tindak
menular
lanjutnya

Ibu Hamil Rujukan penangana n


dengan penyakit menular dan
penyakit tindak lanjutnya
menular

Ibu Hamil Rujukan penangana n


dengan gangguan jiwa dan
gangguan tindak lanjutnya
jiawa

Dalam melaksanakan pemeriksaan antenatal,tenaga kesehtan harus memberikan pelayanan yang


berkualitas sesuai standar terdiri dari

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dlakukan untuk mendeteksi
adanya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kilogaram
selama kehamilan atau kurang dari 1 kilogram setiap bulannya menunjukan adanya gangguan
pertumbuhan janin.
Pengukuran tinggi badan pada pertama kali kunjungan dilakukan untuk menapis adanya
faktor resiko pada ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil kurang dar 145 cm meningkatkan resiko
untuk terjadinya CPD (Cephalo Pelvic Dispropprtion)

2. Ukur Tekanan Darah

Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi
adanya hipertensi (tekanan darah ≥ 140/90 mmHg) pada kehamilan dan preeklampsia
(hipertensi disertai edema wajah dan atau tungkai bawah dan atau proteinuria)

3. Nilai Status Gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/ LILA)

Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama oleh tenaga kesehatan di trisemester
1 untuk skrining ibu hamil beresiko KEK, dimana LILA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil
dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR).

4. Ukur Tinggi Fundus Uteri

Pengukuran tinggi fundus uteri pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk
mendeteksi perumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus
uteri tidak sesuai dengan umur kehamilan,kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin.
Standar pengukuran menggunakan pita pengukur setelah kehamilan 24 minggu.

5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

Menentukan presentasi janin dilakuakn pada akhir trisemester II dan selanjutnya setiap kali
kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui letak janin. Jika pada
trisemester III bagian baah janin bukan kepala,atau kepala janin belum masuk ke panggul
berarti ada kelaianan letak, panggul sempit atau ada masalah lain.

6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus toksoid (TT) bila
diperlukan

Untuk encegah terjadinya tetanus neonatorum,ibu hail harus mendapat imunisasi TT. Pada
saat kontak pertama, ibu hamil diskrining status imunisai T-nya. Pemberian imunisasi TT
pada ibu hamil, sesuai dengan status imunisasi T ibu saat ini. Ibu hamil inimal memiliki status
imunisas T2 agar mendapatakan perlindungan terhadap infeksi tetanus. Ibu hamil dengan
status nimunisasi T5 (TT Long Life) tidak perlu diberikan imunisasi TT lagi.

7. Beri tabblet Tambah Darah (tablet besi)

Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet tambah darah
(tablet zat besi) dan asam folat minimal 90 tablet selama kehamilan yang diberikan sejak
kontak pertama.

8. Periksa laboratorium (rutin dan khusus)

Pemeriksaan laboratorium yang dilakuakan pada ibu hamil adalah pemeriksaan laboratorium
rutin dan khusus. Pemeriksaan laboratorium rutin adalah pemeriksaan laboratorium yang
harus dilakuakan pada setiap ibu hamil yaitu golongan darah, hemoglobin darah dan
pemeriksaan sepesifik daerah endemis (malaria, HIV,Dll)
9. Tata laksana/penanganan kasus
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal diatas dan hasil pemeriksaan laboratorium,
setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar dan
kewenangan tenaga kesehatan. Kasus – kasus yang tidak dapatditangaini dirujuk sesuai
dengan sistem rujukan.
10. Temu wicara (konseling)

Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang meliputi :

a. Kesehatan ibu
b. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
c. Peran suami / keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan
d. Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan menghadapi
komplikasi
e. Asupan gizi seimbang
f. Gejala penyakit menular dan tidak menular
g. Penawaraan untuk melakukan testing dan konseling HIV di daerah terkonsentarsi
HIV/bumil resiko tinggi terinfeksi HIV
h. Inisiasi menyususi dini (IMD) dan pemberian ASI eksklusif
i. KB paska bersalin
j. Imunisasi
k. Peningkatan kesehataan intelengensi pada kehamilan (brain booster)

You might also like