You are on page 1of 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini banyak ditemukan penderita malnutrisi (kekurangan gizi), sehingga

dapat berpengaruh pada kesehatan masyarakat baik secara fisik maupun mental misalnya

mempengaruhi tingkat kecerdasan masyarakat Indonesia terutama bagi generasi penerus

bangsa. Selain itu banyak juga bermunculan berbagai macam penyakit di setiap kalangan

seperti kolesterol, diabetes, kanker, inflamasi, hipertensi, hepatitis, dan penyakit-penyakit

lainnya yang dapat mematikan karena perlu biaya yang banyak dalam usaha untuk

penyembuhan. Sebenarnya ada cara mudah dan praktis untuk menjawab permasalahan-

permasalahan tersebut yaitu dengan selalu mengkonsumsi kelor, karena pada tanaman ini

terkandung lengkap zat gizi yang diperlukan tubuh serta senyawa-senyawa aktif dan

senyawa-senyawa antioksidan.

Tanaman kelor (Moringa oleifera) adalah tanaman multiguna yang memiliki

banyak kegunaan bagi kesehatan. Faktanya kelor adalah tumbuhan yang sangat bergizi dan

berkhasiat mengobati berbagai penyakit. Sehingga kelor diyakini berpotensi mengobati

penderita kekurangan gizi, kelaparan, serta menyembuhkan berbagai penyakit yang ada.

Kelor benar-benar tanaman yang ajaib, dan karunia Tuhan sebagai sumber makanan bergizi

dan obat penyembuh bagi umat manusia (Krisnadi, 2010 dalam Hardiyanthi, 2015).

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa manfaat tanaman kelor (Moringa oleifera)

yaitu daun kelor sebagai anti anemia (Oduro et al.,2008 dalam Hardiyanthi, 2015), batang
kelor dapat digunakan sebagai penurun tekanan darah tinggi dan obat diabetes (Giridhari

et al.,2011 dalam Hardiyanthi, 2015), serta kulit dari pohon kelor sebagai obat radang usus

besar (Fuglie, 2001 dalam Hardiyanthi, 2015). Meskipun demikian, pemanfaatan kelor

sebagai bahan pangan masyarakat Indonesia terkhususnya daun kelor sangat jarang

ditemui. Salah satu kendalanya adalah daya terima konsumen yang rendah yang

disebabkan karena aroma langu yang sangat kuat pada daun kelor (Becker, 2003 dalam

Kholis dan Hadi, 2010).

Hasil penelitian Bracey dalam Krisnadi (2015), bahwa serbuk daun kelor memiliki

perbedaan kandungan gizi yang jauh lebih tinggi dari sayuran dan makanan pada umumnya

seperti: vitamin A , 10 kali lebih banyak dibanding wortel; beta carotene, 4 kali lebih

banyak dibanding wortel; vitamin B1, 4 kali lebih banyak dibanding daging babi; vitamin

B2, 50 kali lebih banyak dibanding sardines; vitamin B3, 50 kali lebih banyak dibanding

kacang; vitamin E, 4 kali lebih banyak dibanding minyak jagung; protein, 2 kali lebih

banyak dibanding susu, dan 9 kali lebih banyak dibanding yogurt; asam amino, 6 kali lebih

banyak dibanding bawang putih; zat besi, 25 kali lebih banyak dibanding bayam; kalium,

15 kali lebih banyak dibanding pisang; kalsium, 17 kali lebih banyak dibanding dibanding

susu; zinc, 6 kali lebih banyak dibanding almond; serat (Dietary Fiber), 5 kali lebih banyak

dibanding sayuran pada umumnya; GABA (gamma-aminobutyric acid), 100 kali lebih

banyak dibanding beras merah; poly phenol, 2 kali lebih banyak dibanding red wine.

Dengan adanya kandungan gizi yang begitu banyak pada daun kelor maka kami

berinisiasi dan menginovasi untuk membuat suatu olahan makanan yang di gemari dan di

minati oleh semua kalangan masyarakat yakni es krim daun kelor yang memiliki cita rasa

yang berbeda dengan es krim lainnya dengan tidak mengesampingkan aspek kesehatan.
Kami membuat es krim daun kelor dengan campuran sari kacang merah untuk menambah

kandungan protein pada es krim daun kelor dan sebagai penawar aroma langu dari daun

kelor tersebut. Kami yakin bahwa es krim daun kelor kami lebih unggul dibanding es krim

lainnya, karena selain rasa yang enak es krim daun kelor ini juga sangat bermanfaat bagi

kesehatan.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian diatas maka permasalahan yang menarik untuk dikembangkan antara lain:

1. Bagaimana caranya membuat es krim daun kelor?

2. Bagaimana kadar serat dan kadar protein pada es krim berbahan dasar daun kelor

dengan penambahan sari kacang merah?

3. Bagaimana cara memberikan mindset kepada konsumen bahwa produk ini

menyehatkan dan layak untuk dibeli?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk menciptakan suatu produk yang menarik dari segi penampilan tetapi

menyehatkan untuk tubuh.

2. Untuk mengetahui kadar serat dan kadar protein pada es krim berbahan dasar daun

kelor dengan penambahan sari kacang merah.


3. Untuk mengembangkan jiwa kreativitas mahasiswa dan masyarakat agar lebih kreatif

dalam berwirausaha.

D. Luaran

1. Barang dan Jasa Komersial

Berdirinya outlet-outlet yang menawarkan Es Krim Daun Kelor, yang disajikan

secara menarik dengan harga terjangkau.

2. Artikel

Pembuatan Artikel tentang produk Es Krim Daun Kelor sebagai referensi dan

bertujuan untuk memperkenalkan produk ini kepada masyarakat.

E. Kegunaan Program

1. Bagi Perguruan Tinggi:

Dengan adanya program kewirausaan es krim daun kelor ini, maka dapat

menumbuhkan semangat inovasi dari mahasiswa dalam berwirausaha dan berkreasi

dalam pengaplikasian keilmuan mereka. Inovasi yang baik dari mahasiswa, tentunya

juga akan memengaruhi harumnya nama baik universitas diberbagai kalangan, baik

nasional maupun internasional. Program ini juga dapat memberikan gambaran bagi
universitas dalam mengetahui kemampuan mahasiswa dalam berkarya, baik sebagai

masukan bagi kurikulum (kewirausahaan) maupun sebagai evaluasi.

2. Bagi Mahasiswa:

Program kewirausahaan ini diharapkan dapat melatih kemampuan mahasiswa

dalam berwirausaha serta pengembangan minat dan bakat. Mahasiswa akan mendapat

banyak pembelajaran dalam proses perencanaan program hingga pelaksanaan, seperti

kinerja bekerjasama dalam sebuah tim dan kemandirian. Sehingga mahasiswa baik

secara tidak langsung terlatih untuk berpikir positif, kreatif, inovatif, dan dinamis.

3. Bagi Masyarakat:

Program kewirausahaan ini juga berguna bagi masyarakat. Jika program ini

terealisasi, maka akan menimbulkan dampak manfaat yang berganda (multiplier

effect), yaitu berupa pembukaan lapangan kerja baru bagi masyarakat dan mengurangi

pengangguran.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

A. Analisis Peluang Usaha

1. Nama produk : MICKASEIN (Moringa Ice Cream Kaya Serat dan Protein)

2. Bentuk produk : Usaha mandiri

3. Karakteristik kegiatan : Promosi MICKASEIN

4. Keunggulan kegiatan :

 Belum ada produk sejenis yang beredar di pasaran

 Sehat dan bergizi

 Mencegah dan menyembuhkan berbaga penyakit

 Lebih inovatif dan kreatif dalam berbagai produk

5. Target yang dituju

 Mahasiswa Universitas Pattimura Ambon

 Masyarakat Umum

B. Analisis pesaing

Persaingan bisnis bagi produk ini dapat dianggap tidak ada, karena belum pernah

ada produk yang sejenis dipasarkan.


C. Analisis Lingkungan Usaha

Tabel 2.1 Analisis Lingkungan Usaha


Peluang Keterangan
1. Persaingan Nilai gizi, dan kandungan nutrisi yang di tonjolkan pada
 Tidak ada persaingan untuk produk ini akan menghasilkan daya saing yang tinggi
produk sejenis
 Nilai gizi yang tinggi
2. Peluang Pasar Produk yang unik, baru dan bermanfat untuk tubuh ini
 Perluasan pasar akan bermanfaat untuk semua kalangan, mulai dari
mahasiswa sampai kepada masyarakat umum yang
akan tertarik untuk mencarinya
3. Kemajuan Teknologi Pemanfaatan internet dapat menunjang baik kegiatan
 Pengembangan teknologi pengembangan maupun distribusi dan promosi olahan
produksi makanan ini
 Pemanfaatan internet

Tabel 2.2 Analisis Kekuatan


Kekuatan Keterangan
1. Produk Keunikan dan nilai gizi yang tinggi serta nilai jual yang
 Keunikan tinggi dengan harga yang standar akan memancing rasa
 Harga jual ingin tahu masyarakat untuk membeli
 Nilai kreativitas
2. Pelayanan pelanggan Kami akan menyediakan pelayanan yang ramah ketika
pembeli memesan produk ini
3. Sistem manajemen Data keuangan dan administrasi penjualan dicatat
 Sistem pembukuan menggunakan system pembukuan untuk memudahkan
 Sistem administrasi perusahan mengontrol kinerja dalam mencapai tujuan

Tabel 2.3 Analisis Hambatan


Hambatan Keterangan
1. Pemodalan Keminiman akses dan informasi membuat tim memiliki
 Peminjaman Modal hambatan dalam memenuhi kebutuhan modal untuk
pengembangan modal
2. Kemitraan Kurangnya mitra yang dapat diajak bekerja sama untuk
produk ini, dapat membuat biaya produksi meningkat
dan promosi terhambat
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Lokasi Usaha

Lokasi yang kita lakukan untuk menjalankan usaha ini sangat fleksibel. Lokasi awal

akan dilaksanakan di dalam area kampus dan sekitarnya.

B. Desain Outlet

Desain Outlet dibuat menarik, praktis dan sesuai penggunaan, baik untuk penjual

maupun pembeli. Kami membuat desan dengan merujuk pada bentuk dasar gerobak,

namun karena outlet kami bersifat statis, maka tidak dilengkapi dengan roda, seperti

gerobak pada umumnya dengan ukuran panjang 1,2 m ; lebar 0,6 m ; dan tinggi 1,75 m.

C. Rencana Usaha MICKASEIN

Tahap mendirikan outlet

Tahap pembuatan
MICKASEIN

Promosi dan Pemasaran Gambar 3.1 Alur Produksi


D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Aktivitas produksi dan penjualan akan dilaksanakan pada waktu dan tempat yang

telah direncanakan.

E. Metode Produksi

1. Alat dan Bahan dalam Pembuatan Tepung Daun Kelor dan Es Krim Tepung Daun Kelor

a. Alat

Alat-alat terdiri dari baskom, timbangan, jam, blender kering (merek philips), ayakan 100

mesh, plastik kedap udara, kompor, kom adonan, baloon wisk, pengaduk, sendok makan,

kulkas, wadah es krim, sendok es krim, hand mixer, panci, dan sendok kayu.

b. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan berupa daun kelor tua (berwarna hijau tua); air bersih;

tepung daun kelor tua; susu segar, krim segar, gula pasir, kuning telur, susu skim, dan air

matang.

2. Alat dan Bahan dalam Pembuatan Sari Kacang Merah

a. Alat

Alat-alat terdiri dari baskom, timbangan, blender, tapisan, pengaduk, sendok makan,

panci.

b. Bahan-bahan yang digunakan berupa kacang merah


3. Prosedur Kerja

A. Pembuatan tepung daun kelor

(a) Bersihkan daun kelor yang telah dipisahkan bersama tangkainya.

(b) Lepaskan daun dari tangkainya, baik itu daun kelor muda, daun kelor setengah tua maupun

daun kelor tua secara terpisah.

(c) Kumpulkan daun yang sudah dilepas dari tangkai daun, masing-masing sebanyak yang

dibutuhkan.

(d) Keringkan dengan cara diangin-anginkan di dalam ruangan yang tidak langsung terpapar

sinar matahari.

(e) Biarkan daun kelor kering secara merata selama 3-4 hari.

(f) Kemudian haluskan menggunakan blender kering (merk philips), dan lakukan pengayakan

dengan ayakan 100 mesh.

(g) Tepung daun kelor hasil ayakan disimpan dalam kertas kedap udara kemudian ditempatkan

di tempat yang kering, tidak terkena sinar matahari dan berada pada suhu ruangan.

B. Pembuatan sari kacang merah

(a). Siapkan kacang merah yang telah dibersihkan

(b). Masukan kacang merah tersebut kedalam panci dan direbus hingga teksturnya lunak

(c). Setelah itu, di angkat dan di dinginkan.

(d). Kemudian di blender hingga kacang merah tersebut halus

(e). Saring kacang merah tersebut hingga mendapatkan sari kacang merah
C. Pembuatan es krim daun kelor

(a) Mengocok gula pasir dan kuning telur dengan ballon wisk hingga mengental dan berwarna

agak putih. Sisihkan.

(b) Campurkan krim segar bersama susu segar, kemudian diaduk hingga tercampur merata.

Kemudian tambahkan susu skim sambil diaduk dilanjutkan dengan penambahan tepung daun

kelor sambil diaduk dan dikocok dengan hand mixer sampai adonan tercampur merata.

(c) Panaskan bahan (b) sambil diaduk hingga hampir mendidih. (± 80ºC) kemudian diangkat

dan dimasukkan ke dalam adonan telur sambil terus diaduk menggunakan pengaduk. Setelah

itu dikocok dengan hand mixer sampai adonan tercampur merata.

(d) Memasak kembali adonan dengan cara ditim (dimasak di atas air) sambil terus diaduk

dengan pengaduk. Memasak hingga adonan mengental tetapi jangan sampai telur menggumpal

kemudian diangkat.

(e) Menuangkan ke dalam wadah bersih dan didiamkan hingga dingin.

(f) Memasukkan adonan ke dalam kulkas selama minimum 4 jam.

(g) Mengeluarkan adonan dari kulkas kemudian dikocok dengan hand mixerdan dimasukkan

ke dalam kulkas kembali hingga setengah beku.

(h) Mengulangi pengocokkan hingga tiga kali.

(i) Tuangkan es krim ke dalam wadah es krim yang telah disediakan.

(j) Menyimpan dalam freezer hingga menjadi mengeras dan siap dihidangkan es krim tepung

daun kelor.
F. Metode Pemasaran

1. Word of mouth

Mempromosikan secara personal kepada kerabat terdekat, dengan menunjukkan

berbagai keunggulan produk, seperti kualitas makanan, kualitas pelayanan, packaging

yang menarik, harga yang murah dan promo-promo per-event tertentu. Menurut

penelitian yang dilakukan Onbee Marketing Research, 89% konsumen Indonesia lebih

mempercayai rekomendasi dari teman dan keluarga pada saat memutuskan untuk

membeli sebuah produk.

2. Poster

Sejumlah poster yang memuat iklan produk ini akan kami sebar di beberapa tempat

di lingkungan kampus.

3. Brosur dan Pamflet

Brosur dan pamflet untuk produk ini akan kami sebarkan sebanyak-banyaknya ke

lingkungan kampus dan daerah sekitarnya.

4. Bonus pelanggan

Bagi pelanggan yang membeli produk MICKASEIN dan mempromosikannya di

media sosial (Facebook,Twiter,Instragram,dll) maka akan diberikan bonus satu produk

MICKASEIN (Bonus beli tiga gratis satu)

5. Branding Image

Mengajak mahasiswa yang menjadi salah satu tokoh di dunia kampus, seperti

mahasiswa berprestasi dan pemimpin organisasi kampus untuk menggunakan kaos

promosi yang berlogo produk kami.


6. Bekerjasama dengan event kampus

Membuka stand pada berbagai event kampus dan acara besar di Kota Ambon.

Tujuan utamanya adalah dengan mengenalkan produk ke berbagai kalangan.

7. Media Publikasi

Menggunakan berbagai media untuk mengenalkan produk baik dari media

elektronik maupun media cetak. Langkah pertama lebih melalui media elektronik yang

berupa jejaring sosial agar membuat konsumen merasa lebih mengenal produk.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Peralatan penunjang 2.000.000

2. Bahan habis pakai 1.500.000

3. Perjalanan 300.000

4. Lain-lain 500.000

TOTAL BIAYA 4.300.000,-

B. Jadwal Kegiatan Program


Tabel 3.1 Jadwal kegiatan
No Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Promosi

2. Persiapan alat dan


bahan
3. Produksi

4. Pemasaran

5. Evaluasi
perkembangan usaha
6. Evaluasi kegiatan
7. Laporan pertanggung
jawaban
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan manfaat dan kandungan gizi dari daun kelor maka dapat disimpulkan

bahwa daun kelor dapat dijadikan suatu olahan makanan yakni es krim yang memiliki cita

rasa yang berbeda dengan es krim lainnya dengan tidak mengesampingkan aspek

kesehatan.

B. Saran

Dalam pembuatan tepung daun kelor dibutuhkan kesabaran karena proses

pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama bila dibandingkan dengan

pembuatan es krim pada umumnya.


DAFTAR PUSTAKA

Hardiyanthi, F. 2015. Pemanfaatan Aktivitas Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) Dalam
Sediaan Hand And Body Cream. Skripsi. Jakarta: Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatulla.

Kholis, N., dan Hadi, F. 2010. Pengujian Bioassay Biskuit Balita yang Disuplementasi Konsentrat
Protein Daun Kelor (Moringa oleifera) pada Model Tikus Malnutrisi. Jurnal Teknologi
Pertanian, 11 (3): 144-151.

Krisnadi, A.D. 2015. Kelor Super Nutrisi. Blora: Gerakan Swadaya Masyarakat Penanaman dan
Pemanfaatan Tanaman Kelor Dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Sadar Gizi Dan
Mengatasi Malnutrisi di Indonesia: Moringa Indonesia.

You might also like