Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Sirnagalih Kencana residence is one of the existing residence in the tasikmalaya which do not have
access to Internet services, Phone and TV. With so many users and high level of requirement for each
user then the design of fiber optic access network in residential sirnagalih kencana strategic and
appropriate for the needs of users can be realized.
The method used in the design of Fiber To The Home access network is survey location,
design, and research with the results of analysis (power link budget, rise time budget, BER (bit error
rate) and bandwidth). The design of this final project using GE SmallWorld and Google Earth software
and using Optisystem software ..
The final project design result requires Bandwidth of 2290 Mbps to meet the needs of Internet,
Phone and TV service for 458 homes and requires 1 GPON slot. The result of power link budget value
has the value with the longest distance of 20,986 dB from the downstream side, while at upstream
distance -11,419 dBm. This value is still below the receiver sensitivity of -28 dBm and the damping
value of PT.Telkom standard is 28 dB. The analysis of rise time budget obtained by 0,03708 𝑛𝑠 for
downstream and 0,0312 𝑛𝑠 ns for upstream then the value of rise time budget is feasible because it is
smaller than the time limit for each encoding. And the result of the BER value is 7,541 x 10−30 which
is below the standard value of 1 x 10−9 .
Keywords: Power Link Budget, BER, Upstream, Downstram, Rise Time Budget
1|TELKOM UNIVERSITY
BAB I oleh PT. Telkom. Hasil dari perancangan
PENDAHULUAN kemudian dievaluasi kelayakan sistemnya
4|TELKOM UNIVERSITY
Berdasarkan pada gambar 2.5 di atas, dapat rumah-rumah pelanggan, dimana tipe
dijelaskan beberapa elemen dan perangkat yang kabel drop yang digunakan adalah tipe
ada pada arsitektur jaringan FTTH, yaitu: G 657 untuk menanggulangi lokasi
instalasi yang banyak belokan-belokan
1.
Optical Line Terminal (OLT) sehingga harus menggunakan optik
Optical Line Terminal (OLT) dengan bending insensitive
adalah suatu perangkat aktif (Opto-
Elektrik) yang berfungsi untuk
mengubah sinyal elektrik menjadi sinyal
optik, serta sebagai alat multipleks. OLT 2.7 Gigabit Passive Optical Network (GPON) [4]
merupakan perangkat yang berfungsi
sebagai titik akhir dari pusat penyedia 2.7.1 GPON Secara Umum
layanan PON. GPON adalah salah salah satu teknologi
2. Optical Distribution Cabinet (ODC) akses dengan menggunakan fiber optik sebagai media
Optical Distribution Cabinet transport ke pelanggan. Lebih umum disebut sebagai
(ODC) merupakan suatu ruang yang teknologi FTTx. Bisa berupa fiber to the home, fiber
berfungsi sebagai tempat untuk to the curb, ataupun fiber to the building. Dengan
melakukan proses instalasi sambungan menggunakan fiber optik, operator telekomunikasi
jaringan optik single mode. Ruangan dapat memberikan layanan broadband ke pelanggan
tersebut berbentuk kotak/kubah (dome) dengan jangkauan yang semakin luas dibanding
yang terbuat dari bahan material khusus. teknologi copper.
Di dalam ODC terdapat beberapa
perangkat seperti connector, splicing, 2.7.2 Keunggulan GPON
maupun splitter Adapun keunggulan yang dimiliki oleh
3. Optical Distribution Point (ODP) teknologi GPON sebagai berikut:
Optical Distribution Point (ODP) 1. Transmisi yang lebih efisien dari IP/Ethernet
merupakan tahap lanjut dari keluaran cell.
kabel distribusi dari arah ODC yang 2. Dapat menyediakan layanan triple play
kemudian terhubung ke masing-masing (video, data, voice) pada arsitektur FTTx
ONU menggunakan kabel drop, atau yang dilakukan melalui core fiber optik.
dengan kata lain ODP digunakan untuk 3. Membagi bandwith hingga 32 ONU dan
menghubungkan jaringan distribusi ke pembagian bandwith dapat diatur.
pelanggan.
4. Optical Network Termination / Unit 2.8 Performansi Sistem
(ONT/ONU)
Optical Network Unit disebut juga 2.8.1 Power Link Budget (PLB) [6]
sebagai Optical Network Terminal Power Link Budget digunakan untuk mengetahaui
(ONT). Beberapa ONU diletakkan di redaman total yang diijinkan daya keluar pemancar
beberapa lokasi dalam jaringan akses dan sensitivitas penerima
broadband point to multipoint antara CO Untuk menghitung Power Link Budget dapat dihitung
dengan pelanggan. dengan rumus:
5. Feeder FO
Feeder FO berfungsi untuk α tot = L. α serat + Nc. α c + Ns. α s
menyalurkan informasi berupa sinyal + Sp … … … (2.1)
optik hasil konversi perangkat OLT, dan Sedangkan untuk mencari nilai daya yang diterima di
biasanya menggunakan kabel single photodetector atau disisi pelanggan dapat dihitung
mode. dengan persamaan
6. Distribution FO
Kabel serat optik distribusi sama Pr = Pt − α tot − SM … … … . (2.2)
seperti kabel serat optik feeder yang
berfungsi untuk meneruskan sinyal optik Keterangan :
dari ODC ke ODP. Kabel distribusi yang Pt = Daya keluaran sumber optik ( dBm)
digunakan biasanya adalah jenis single
mode. Pr = Sensitivitas daya maksimum detektor ( dBm)
7. Kabel Drop
PRx = daya terima, sensitivitas penerima (dBm)
Kabel drop berfungsi untuk
meneruskan sinyal optik dari ODP ke
5|TELKOM UNIVERSITY
PTx = Daya kirim (dBm) 2.10 Google Earth [4]
Dengan menggunakan aplikasi Google Earth maka
α tot = Redaman Total sistem (dB) gambar satelit dapat diamati dengan menampakkan
L = Panjang serat optik ( Km) sketsa jalan, keadaan geografis dan data spesifik
mengenai lokasi atau tempat tertentu.
α c = Redaman Konektor (dB/buah)
2.11 Aplikasi GE SmallWorld
α s = Redaman sambungan ( dB/sambungan) Aplikasi GE SmallWorld yaitu aplikasi yang
digunakan dalam pembuatan perancangan alur
α serat = Redaman serat optik ( dB/ Km)
jaringan telekomunikasi, mekanikal, dan elektrikal
Ns = Jumlah sambungan dalam skala besar. Aplikasi GE SmallWorld yaitu
salah satu aplikasi yang digunakan oleh PT. Telkom
Nc = Jumlah konektor Group untuk menginventory alat produksi
Sp = Redaman Splitter perusahaan Telkom berbasis map. Aplikasi tersebut
bersifat private.
2.8.2 Rise Time Budget (RTB) [6]
Rise Time Budget adalah metode untuk menentukan Aplikasi GE SmallWorld ini cocok digunakan
batasan dispersi suatu link serat optic. Metode ini dalam perancangan FTTH dibandingkan dengan
sangat berguna untuk menganalisa sistem transmisi menggunakan aplikasi AutoCad. Kelebihan aplikasi
digital. Tujuan dari metode ini adalah untuk GE SmallWorld dibandingkan dengan aplikasi
menganalisa apakah performansi jaringan secara AutoCad, yaitu:
keseluruhan telah tercapai dan mampu memenuhi a. Desain jalur jelas karena menggunakan map
kapasitas kanal yang diinginkan based.
Untuk menghitung Rise Time Budget dapat b. Inventory koneksi sesuai dengan lapangan.
dihitung dengan rumus:
𝑡. system = √𝑡 tx +𝑡 rx +𝑡 mat +𝑡 mod c. Alat produksi hasil inventory bisa dijual ke
pelanggan di starklik.
Keterangan :
d. Perangkat dari jaringan FTTH di GE
𝑡 tx = Rise time transmitter (ns)
SmallWorld dapat dipilih spesifikasinya,
𝑡 rx = Rise time receiver (ns)
sedangkan AutoCad harus digambar secara
𝑡 intermodal = bernilai nol (untuk serat optik
manual.
single mode)
𝑡 intramodal = Δϭ x L x Dm Hasil perancangan yang didapat dari aplikasi GE
Δϭ = Lebar spektral (nm) SmallWorld yaitu:
L = Panjang serat optik (Km)
Dm = Dispersi Material (ps/nm.Km) a. Bill of Quantity (BoQ)
b. Peta lokasi perancangan FTTH
2.8.3 Bit Error Rate (𝐁𝐄𝐑)[7]
Bit error rate merupakan laju kesalahan bit c. Skema Kabel
yang terjadi dalam mentransmisikan sinyal digital. Peta lokasi perancagan FTTH yang bisa dilihat
Sensitivitas merupakan daya optik minimum dari menggunakan aplikasi Google Earth.
sinyal yang datang pada bit error rate yang
dibutuhkan. BER untuk sistem komunikasi optik
sebesar 10−9
6|TELKOM UNIVERSITY
BAB III
Perancangan Jaringan FTTH
3.1 Diagram Alur Penelitian
Mulai
Penentuan Area
Layanan
Pengumpulan Data
Perhitungan Alokasi
Bandwidth dan Perancangan dan
Perancangan dan
Perancangan Perhitungan
Perhitungan Manual
Kebutuhan Simulasi
Pelanggan
Penentuan
Spesifikasi
Perangkat
Penentuan Jumlah
Perangkat,Letak dan
Jarak
YA
Perangkat yang digunakan berdasarkan
Selesai
spesifikasi yang ditentukan oleh pihak PT.Telkom
Akses. Spesifikasi perangkat yang digunakan adalah
Gambar 3.1 Flowchart Perancangan Sistem[12] sebagai berikut :
a. Optical Line Termination (OLT)
3.2 Penentuan Area Layanan Pemilihan OLT harus disesuaikan
Penentuan area layanan dalam Proyek Akhir dengan jarak dan banyaknya redaman
ini adalah di Perumahan Sirnagalih Kencana yang yang dapat terjadi di sepanjang link.
berada di Kota Tasikmalaya. Perumahan ini Power transmit (Ptx) harus mencukupi
merupakan perumahan yang sudah selesai di bangun agar dapat memenuhi parameter power
link budget. Selain itu pemilihan OLT
seluruhnya.
juga harus mempertimbangkan nilai
lebar spektral, rise time dan fall time
yang diharapkan bernilai relatif kecil
agar tidak melewati batas dispersi atau
nilai rise time budget.
OLT yang digunakan pada
perancangan FTTH di Proyek Akhir
ini adalah OLT ZXA10 C300 dengan
spesifikasi terdapat pada tabel 3.1
berikut :
Tabel 3.1 : Spesifikasi Perangkat
OLT ZTE ZXA10 C300
Gambar 3.2 Boundary Perumahan
3.3 Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data dilakukan kegiatan
berupa menentukan letak dan berapa jumlah rumah
yang ada dalam perumahan Sirnagalih Kencana
berdasrkan hasil survey dan hasil tagging di Google
Earth. Jumlah rumah yang didapat pada perancangan
ini adalah 458 rumah
7|TELKOM UNIVERSITY
d. Optical Network Termination (ONT)
Alcatel Lucent 7432 ISAM FTTU
Optical Network Termination (ONT)
b. Serat Optik berada di sisi pelanggan dari sistem
Serat optik yang digunakan dalam jaringan. ONT mempunyai tugas utama
perancangan jaringan akses FTTH ini yaitu menjadi perangkat yang terhubung
adalah yang sesuai dengan standar ITU- langsung dengan para pelanggan ONT
T G.652D dan drop fiber G.657. Dari menyediakan native service interfaces
OLT hingga ke ODP adalah memakai kepada pengguna.
kabel serat optik G.652D dan dari ODP
hingga ke pelanggan adalah dengan Tabel 3.5 Spesifikasi ONT
memakai kabel serat optik G.657.
Berikut adalah spesifikasi kabel serat
optik yang digunakan.
Tabel 3.2 Spesifikasi Fiber Optik G.657
Perhitungan power link budget akan dibagi α tot = 1,082 + 0,00074 + 2 + 0,15 + 7,25
menjadi dua kali perhitungan yaitu untuk perhitungan + 10,38
downstream dan upstream. Selain itu perhitungan ini
α tot = 20,862 dB
dilakukan pada homepass terjauh, homepass yang
berada ditengah-tengah serta homepass yang Nilai redaman tersebut berada dibawah nilai
terdekat. Panjang gelombang yang digunakan adalah redaman maksimal yang ditentukan oleh PT. Telkom,
1310 nm untuk upstream dan 1490 nm untuk yaitu sebesar 28 dB,maka ketiga link tersebut
downstream. memenuhi syarat dari sisi total redaman.
ONT yang memiliki jarak terjauh adalah Perhitungan nilai 𝑃𝑟𝑥 adalah seperti dibawah
ONT yang berada pada cakupan ODP ini :
FAA/D03/36.03 dengan jarak total dari STO sampai
ke ONT adalah 6,045 km, homepass jarak menengah nilai 𝑃𝑟𝑥 jarak terjauh :
yang berada di cakupan ODP FAA/D02/024,02 𝑃𝑟𝑥 = 𝑃𝑡𝑥 − α tot − 𝑆𝑀
dengan jarak total dari STO sampai ke ONT adalah
5,732 km dan homepass jarak terdekat yang berada di 𝑃𝑟𝑥 = 3 − 20,986 − 6
9|TELKOM UNIVERSITY
𝑃𝑟𝑥 = −23,986 dBm Upstream Jarak Terjauh
nilai 𝑃𝑟𝑥 jarak menengah : α tot = (L. α serat ) + (Nc. αc ) + (Ns. αs ) + (Sp)
𝑃𝑟𝑥 = 𝑃𝑡𝑥 − α tot − 𝑆𝑀 α tot = (L. α G652D ) + (L. α G657 )
+ (Nc. αc ) + (Ns. αs ) + (α PS 1:4 )
𝑃𝑟𝑥 = 3 − 20,926 − 6 + (α PS 1:8 )
𝑃𝑟𝑥 = −23,926 dBm α tot = (6,015 x 0,2) + (0,015 x 0,2) + (8 x 0,25)
nilai 𝑃𝑟𝑥 jarak terdekat : + (1 x 0,15) + (1,228) + (1,335)
11 | T E L K O M U N I V E R S I T Y
Perhitungan simulasi dengan jarak terjauh aktif yang berfungsi untuk mengubah sinyal optik
menjadi sinyal elektrik dan juga berfungsi sebagai
alat multipleks. Keluaran dari OLT merupakan sinyal
optik..
Pada simulasi di atas menggunakan 1 buah
transmitter dengan daya sebanyak 0,5 dBm, 8 buah
konektor dengan masing-masing redaman 0,25 dB ,
1 buah splicing yang mempunyai redaman sebanyak
0,1 dB , 4 buah jalur kabel fiber optik yang memiliki
panjang sebanyak 6,03 km , 1 buah optical
attenuator dengan redaman 1,228 dB , 1 buah
optical attenuator dengan redaman 1,335 dB dan 1
buah optical receiver sebagai simulasi dari
perangkat OLT.
Gambar 3.7 Simulasi ONT Terjauh (Upstream)
Pada gambar 3.9 adalah hasil daya yang telah
mengalami redaman dengan jumlah nilai sebanyak -
7,144 dBm. Maka dari itu hasil daya ini adalah ideal
karena berada jauh dibawah standar maksimum daya
yang bisa diterima oleh perangkat receiver yaitu -28
dBm.
Gambar 3.8 Daya Pancar OLT (Upstream) 3.8 Penentuan jumlah Perangkat, Letak dan
Jarak[11]
Dalam penentuan jumlah perangkat, letak
dan Jarak memakai hasil pengerjaan dari GE
SmallWorld yang berupa peta lokasi di Google Earth
, peta lokasi hasil cetak di GE SmallWorld , lalu tabel
kebutuhan perangkat (BOQ).
Peta Lokasi adalah hasil cetak perancangan
jaringan akses ftth yang telah dilakukan dalam
aplikasi GE SmallWorld. Dalam peta lokasi terdapat
beberapa hal yang ditampilkan diantaranya adalah
Gambar 3.9 Nilai Prx dengan jarak terjauh jalur feeder dari STO hingga ke ODC , Jalur distribusi
(Upstream) dari ODC hingga ke ODP , serta menampilkan letak
Pada gambar 3.7 adalah percobaan simulasi perangkat yang akan dipakai di dalam perancangan
Power Link Budget dari arah Upstream . Pada gambar jaringan akses FTTH ini. Dalam peta lokasi terdapat
3.7 di blok hijau terdapat ONT (Optical Line dua peta lokasi yang bisa ditampilkan diantaranya
Terminal) yang berfungsi untuk mengubah sinyal adalah :
elektrik menjadi sinyal optik. Perangkat ini juga 1. Peta Lokasi Hasil Cetak GE SmallWorld
berfungsi sebagai penyedia layanan triple play di sisi 2. Peta Lokasi di Google Earth (berdasarkan
pelanggan (end user). Adapun daya pancar ONT hasil cetak yang ada di GE SmallWorld)
diberikan daya sebanyak 0,5 dBm. Berikut adalah hasil peta lokasi yang ada di GE
Pada gambar 3.8 adalah output daya yang SmallWorld :
keluar dari ONT setelah teredam oleh konektor yang
diberi nilai 0,25 dB. Hasil dari output daya yang
keluaran dari OLT adalah sebanyak 2,346 dBm. Pada
blok merah di gambar 3.4 terdapat Optical Attenuator
yang merupakan pengganti dari splitter 1:8 karena
dari arah upstream hanya memakai satu saluran
splitter dan diberi nilai redaman sebanyak 1,335 dB.
Pada blok kuning di gambar 3.7 adalah
simulasi dari ODC. ODC yang memakai splitter 1:8
diganti dengan Optical Attenuator karena dari arah
upstream hanya memakai satu saluran splitter dengan
nilai redaman sebanyak 1,228 dB. Pada blok biru
adalah simulasi dari OLT. OLT adalah perangkat Gambar 3.10 Tata letak ODP , Jalur
Distribusi , dan Tiang[11]
12 | T E L K O M U N I V E R S I T Y
Dalam perancangan ini terdapat 3 Jalur
Distribusi dan 59 ODP yang digunakan
dengan rincian :
1. Jalur Distribusi 1 memakai 14 unit ODP
untuk melayani 110 rumah
2. Jalur Distribusi 2 memakai 21 unit ODP
untuk melayani 162 rumah
3. Jalur Distribusi 3 memakai 24 unit ODP
untuk melayani 186 rumah
Maka dari itu semua rumah yang ada dalam Gambar 3.11 Jalur Distribusi 1
perumahan Sirnagalih Kencana ini bisa
tercakupi oleh Jaringan FTTH
Setiap ODP yang dipasang juga
membutuhkan tiang baru yang dipasang.
Tiang juga baerfungsi untuk melakukan
percabangan jalur. Jumlah tiang yang
dipasang dalam perancangan ini berjumlah
67 unit
Adapun jumlah penomoran odp setiap
distribusi nya terbagi sebagai berikut :
1. Jalur Distribusi 1 bernomor
FAA/D01/001.01 hingga Gambar 3.12 Jalur Distribusi 2
FAA/D01/014.01
2. Jalur Distribusi 2 bernomor
FAA/D02/015.02 hingga
FAA/D01/035.02
3. Jalur Distribusi 3 bernomor
FAA/D03/36.03 hingga
FAA/D01/059.03
13 | T E L K O M U N I V E R S I T Y
pelanggan dan konektor mengacu pada jumlah
perangkat.
BAB IV
ANALISIS KELAYAKAN JARINGAN FTTH
4.1 Analisis Perbandingan Downstream dan
Upstream
Berdasarkan perhitungan manual dan
perhitungan dari Opti System , didapatkan hasil nilai
yang ada di sub bab 3.6 dan sub bab 3.7. Adapun ,
Gambar 3.15 Peta Lokasi dan Jalur distribusi Google hasil perhitungan manual untuk power link budget
Earth adalah sebagai berikut :
Tabel 3.7 Daftar Kebutuhan Perangkat Tabel 4.1 Perhitungan manual (Downstream)
14 | T E L K O M U N I V E R S I T Y
Adapun hasil perhitungan simulasi power memiliki jarak sejauh 6,03 km. Perhitungan nya
link budget (upstream) adalah sebagai berikut adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4 Perhitungan simulasi (Upstream) Upstream
User Jarak PRx 0.7 0,7
ONT(terdekat) Terdekat −7,019 dBm tr = 𝐵𝑟
= 1,244 x 109 = 0,5267 𝑛𝑠 ; Perhitungan
(5,46 km) menggunakan pengkodean NRZ
ONT(menengah) Menengah −7,084 dBm 0.7 0,35
(5,73 km) tr = 𝐵𝑟
= 1,244 x 109 = 0,2814 𝑛𝑠 ; Perhitungan
ONT(terjauh) Terjauh (6,04 −7,144 dBm menggunakan pengkodean RZ
km)
Downstream
0.7 0,7
Berdasarkan hasil perhitungan di tabel tr = 𝐵𝑟
= 2,488 x 109 = 0,2814 𝑛𝑠 ; Perhitungan
sebelumnya ternyata hasil dari perhitungan manual menggunakan pengkodean NRZ
dan perhitungan memakai software Opti System tidak
0.7 0,35
memiliki perbedaan yang cukup signifkan. Hasil tr = = 2,488 x 109 = 0,1407 𝑛𝑠 ; Perhitungan
𝐵𝑟
perhitungan manual untuk power link budget pada
menggunakan pengkodean RZ
jarak terjauh memiliki redaman senilai
−22,986 dBm untuk downstream dan −11,419 dBm Menentukan t intramodal :
untuk upstream seperti terlihat pada tabel 4.2 dan
tabel 4.4. Sedangkan untuk perhitungan power link Tmaterial = ∆σ x L x Dm
budget menggunakan software Opti System memiliki Ps
nilai redaman sebesar −20,498 dBm dengan nilai Tmaterial = 1 nm x 6,03 km x 3,5
km. nm
upstream −7,144 dBm pada tabel 4.3 dan tabel 4.5 = 0,021105
Nilai yang didapatkan melalui perhitungan Tintramodal = 0 , karena serat optik yang digunakan
manual dan perhitungan Opti System memiliki adalah Single Mode
perbedaan yang cukup besar yaitu
2,488 dB (10.82%) untuk downstream dan Sehingga perhitungan untuk t system untuk
4.297 dB (37,63%) untuk upstream. Hal ini downstream adalah sebagai berikut :
membuktikan perancangan ini layak dan mendekati
perhitungan ideal. Tsystem = (0,152 + 0,0211052 + 02 + 0,22 )2
17 | T E L K O M U N I V E R S I T Y