You are on page 1of 6

REFLEKSI HASIL OBSERVASI

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT

DISUSUN OLEH:

SITI SAMSIAH

PPA FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS RIAU

2017
Pertemuan 8 : Prinsip Perlindungan Terhadap Hak Pemegang Saham

1. Hak-Hak Dasar Pemegang Saham


a) Hak untuk ikut serta dalam pengelolaan perusahaan, termasuk memilih anggota
direksi dan menentukan kebijakan strategis perusahaan.
b) Hak untuk mendapatkan pembagian aktiva bersih perusahaan dalam bentuk
pembagian deviden dan hak memperoleh pembayaran kembali atas penyertaan
modalnya apabila perusahaan harus dibubarkan atau dilikuidasi
c) Hak untuk mendapatkan pembagian laba dalam bentuk dividen yang dibagikan oleh
perusahaan.
d) Hak untuk dapat mempertahankan jumlah relative saham yang dimiliki melalui
pembelian saham-saham baru yang diterbitkan oleh perusahaan yang
disebut preemptive right.
e) Hak untuk mengubah akte pendirian, meliputi hak untuk memberikan
persetujuan atas perubahan-perubahan akte pendirian, anggaran dasar dan rumah
tangga perusahaan, dan hak untuk mempertahankan rasio kepemilikan sahamnya
diperusahaan.

2. Keputusan Material Yang Memerlukan Persetujuan RUPS


Keputusan yang diambil dalam RUPS harus didasarkan pada kepentingan usaha
perusahaan dalam jangka panjang. RUPS dan atau pemegang saham tidak dapat
melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi
dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan
anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan, termasuk untuk melakukan
penggantian atau pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan atau Direksi.

3. Penyelenggara RUPS yang Transparan, Wajar, Dan Akuntabel


RUPS prinsip dasarnya sebagai organ perusahaan yang merupakan wadah para pemegang
saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam
dalam perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar dan peraturan
perundang-undangan. Pengambilan keputusan RUPS harus dilakukan secara wajar dan
transparan dengan memperhatikan hal-hal yang diperlukan untuk menjaga kepentingan
usaha perusahaan dalam jangka panjang. RUPS harus diselenggarakan sesuai dengan
kepentingan perusahaan dan dengan memperhatikan anggaran dasar dan peraturan
perundang-undangan, serta dengan persiapan yang memadai, sehingga dapat mengambil
keputusan yang sah. Penyelenggaraan RUPS merupakan tanggungjawab Direksi.
Penyelenggaraan RUPS yang transparan yaitu adanya keterbukaan mengenai informasi
perusahaan secara akurat dan tepat waktu yang harus dilakukan dan mencakup
informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan, transaksi benturan kepentingan,
pengelolaan risiko, struktur pengelolaan dan kebijakan perusahaan.
4. Pengungkapan Struktur Kepemilikan, Termasuk Kepemilikan Pyramid, Cash Flow
Right, Control Right, dan Hubungannya Dengan Insentif Untuk Ekspropriasi
a) Kepemilikan Piramid
Kepemilikan piramida adalah kepemilikan secara tidak langsung terhadap suatu
perusahaan melalui perusahaan lain, baik melalui perusahaan publik maupun
perusahaan nonpublik (Claessens et al., 2000a; Claessens et al.,2000b).
b) Cash Flow Right Leverage
merupakan deviasi hak aliran kas dari hak kontrol. Semakin besar deviasi hak aliran
kas dan hak kontrol menunjukkan semakin tinggi peningkatan kontrol pemegang
saham pengendali melebihi hak aliran kasnya.
c) Control Right (CR)
Control rights adalah persentase hak kendali yang dimiliki oleh pemegang saham
pengendali ultimat.
d) Hubungannya Dengan Insentif Untuk Ekspropriasi
Hubungannya dengan insentif untuk ekspropriasi ini terkait dengan Cash flow right
leverage yang menunjukkan tingginya insentif dan kemampuan pemegang saham
pengendali untuk melakukan ekspropriasi terhadap pemegang saham non pengendali.

5. Peran Investor Institusi


Apabila perusahaan memiliki kontrak dengan pemilik institusi, baik dalam hubungan
kepemilikan atau hubungan dagang, maka perusahaan akan lebih didukung dalam
melakukan pengungkapan laporan keberlanjutannya. Institutional investors cenderung
tertarik pada long-term capital gain, sehingga pada banyak kasus, stable shareholders
tidak tertarik berpartisipasi pada manajemen perusahaan, melainkan pada seluruh
kesehatan dan pertumbuhan perusahaan.

6. Peran Akuntan Professional dalam Memfasilitasi Pelaksanaan Hak Pemegang Saham


Peran akuntan professional dalam memfasilitasi perlakuan setara terhadap pemegang
saham memenuhi peraturan pemerintah Indonesia dalam perancangan dan pelaksanaan
proses Good Corporate Governance (GCG) dan memahami pentingnya penerapan standar
GCG International demi kepentingan pelanggan dan investor international. Dalam
mengimplementasi dan menentukan kebijakannya, Perseroan menerapkan prinsip-prinsip
tata kelola perusahaan diseluruh perseroan sehingga menghasilkan pandangan dan
praktik kerja yang konsisten dalam setiap unit usaha perseroan.
Hak-Hak Dasar Pemegang Saham

Perusahaan telah memberikan hak kepada pemegang saham dalam bentuk berupa
pemberian dividen. Selain itu, dalam RUPS pemegang saham juga di libatkan dalam
pengangkatan komisaris.
Pemegang saham juga dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang sifatnya
material. Salah satu keputusan material yang terjadi pada PT. Indofood adalah Para
pemegang saham independen menyetujui proses divestasi sebesar 52.9% saham di
China Minzhong Fodd Corporation Limited.

Dari infromasi yang diperoleh dari annual report, penyelenggaraan RUPS telah
memegang prinsip transparan dan akuntabel, dimana perseroan menjalankan
prosedur terbuka maupun tertutup dengan metode voting by poll yang
mengedepankan indepedensi dan kepentingan pemegang saham.
PT. Indoffod telah menunjuk komite audit, auditor internal, dan profesi penunjang di pasar
modal sebagai bentuk fasilitasi untuk memenuhi peraturan pemerintah dalam perancangan
dan pelaksanaan proses Good Corporate Governance (GCG) dan memahami pentingnya
penerapan standar GCG International demi kepentingan pelanggan dan investor
international

You might also like