Professional Documents
Culture Documents
Amiroh Kurniati
Toxoplasma
Others: Syphilis, group B Streptococcus, Listeriosis,
Measles, Varicella, Echovirus, Mumps, Vaccinia, Polio,
Coxsackie, HIV, Hepatitis B – C, HPV, Human Parvovirus B
19, Chlamidia trachomatis.
Rubella
Citomegalovirus
HSV 1 dan HSV 2
9
Kelompok mikroba → berbeda scr taksonomi, namun
memberikan gejala klinis yang sangat mirip dan
dimungkinkan munculnya coincidence infection TORCH
pada satu individu, sering asimptomatik.
Infeksi TORCH menularkan melalui kondisi kebersihan
yang buruk, melalui darah, air dan tanah yang
terkontaminasi dan juga melalui droplet pernafasan.
Infeksi TORCH primer → dampak lebih berat dibanding
dengan infeksi sekunder ataupun reaktivasi →
permasalahan infertilitas pada pasutri yang
menginginkan keturunan, abortus spontan, IUFD,
anomaly kongenital, IUGR, prematuritas, lahir mati, atau
lahir hidup dengan mengidap penyakit.
1010
Toxoplasmosis
12
Infeksi kronik toksoplasma pada kasus infertilitas →
berkaitan dengan masalah endokrin reproduksi →
penurunan respons hipofise dan kegagalan
reproduksi sbg akibat disfungsi hipotalamus,
gangguan folikulogenesis diovarium, dan juga pada
proses perikonsepsi → berakibat rejeksi embrio
akibat keluarnya Toxoplasma gondii dari kista yang
terlokaloisir pada jaringan endometrium saat
stimulasi selama pembentukan plasenta.
13
Infeksi Citomegalovirus
14
Infeksi CMV pada infertilitas → berkaitan dengan
berbagai aspek baik pada pihak pria maupun wanita.
Pada pria → penurunan konsentrasi dan motilitas
sperma → berhubungan dengan perubahan imunitas
seluler.
Pada wanita → berkaitan dengan masalah konsepsi
dan viabilitas janin, dan akan lebih jauh lagi
merupakan masalah perinatology (penularan secara
vertikal).
15
Diagnosis Laboratorium :
16
Jika pihak wanita tidak mengidap infeksi CMV, maka
sperma yang akan direaksikan juga harus bebas dari
CMV → pihak suami harus bebas dari infeksi CMV.
Hasil pemeriksaan IgG anti CMV yang positif →
berkaitan erat dengan kejadian aborsi dan infeksi,
kemungkinan disebabkan karena efek dari CMV pada
metabolisme sel dan aktivasi dari koinfeksi dengan
virus lain yang akan menginduksi inflamasi subklinis
pada epitel serviks.
17
Infeksi Rubella
18
Infeksi Rubella pada kasus infertil → berkaitan dengan periode
perikonsepsi, jika terjadi pada masa organogenesis →
menimbulkan kerusakan fatal yang berakibat tidak bisa
berlanjutnya hasil konsepsi.
Hasil px antibodi anti Rubella positif mempunyai makna yang
berbeda bila dibandingkan dengan komponen lain dalam infeksi
TORCH, karena protein yang digunakan berasal dari antigen
protektif, sehingga munculnya IgG anti rubella positif mempunyai
makna kekebalan terhadap infeksi atau paska vaksinasi.
Pada individu yang akan dilakukan penanganan infertilitas →
harus menunjukkan hasil anti Rubella positif → bukti adanya
antibodi terhadap Rubella di dalam tubuh.
Pada beberapa pusat pelayanan IVF, imunitas terhadap Rubella
merupakan prasarat yang memiliki efek medikolegal bahkan CDC
menganjurkan dilakukan imunisasi pada wanita yang rentan.
19
Diagnosis Laboratorium :
Pemeriksaan serologi
IgM anti Rubella → infeksi primer/aktif/akut
dg ELISA atau immunofluorescence
IgG anti Rubella → kekebalan terhadap infeksi
Rubella, dg HI atau EIA
Deteksi virus → Isolasi kultur virus, teknik PCR
20
Infeksi Herpes simpleks
24
Jika didapatkan hasil seropositif TORCH pada infertilitas →
1) Pada masa perikonsepsi → infeksi toksoplasmosis, CMV
dan Rubella dapat mengakibatkan gangguan pada
pertumbuhan organ janin sehingga akan berpengaruh pada
viabilitas janin selanjutnya.
2) Infeksi CMV dan HSV-2, berakibat defek pada
spermatozoa dan proses spermatogenesis yang akan tampak
pada hasil analisis sperma
3) Infeksi toksoplasmosis memberikan efek pada endokrin
reproduksi, yaitu pada hipotalamus dan hipofise yang
mengakibatkan gangguan regulasi hormonal pada wanita
infertil.
25
KINETIC OF SEROLOGIC MARKER IN TORCH INFECTION
1st Infection
IgM
IgA
26
SIMPULAN
27
Skrining infeksi TORCH → pemeriksaan imunoserologi
untuk mendeteksi antibodi maupun dengan deteksi
agen mikroba dengan teknik PCR maupun kultur.
Adanya infeksi TORCH mengakibatkan efek pada
salah satu atau kedua pasangan.
Pihak wanita → permasalahan perikonsepsi, gangguan
viabilitas janin dan penularan pada janin, serta
ganggaun hormon reproduksi.
Pihak pria → sangat berdampak pada kualitas semen
dan spermatogenesis.
→ Akan berakibat pada kegagalan proses inseminasi.
28
29