Professional Documents
Culture Documents
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
EUREKA 2015
Oleh:
Guntur Suseno
Cynthia Tessalonica
Firman
Daniel Ginting
Kiki
Rana
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
berkatNya lah kami dapat menulis buku Pedoman Kerja Bidang Keamanan dan Kedisiplinan
Penerimaan Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Eureka 2015. Dalam
penulisan buku pedoman ini, penulis mendapat banyak masukan dari pihak Dekanat, POSDM
Badan Eksekutif Mahasiswa dan seluruh kepanitian EUREKA 2015. Buku pedoman ini ditulis
dengan harapan kegiatan EUREKA yang merupakan kesempatan besar untuk memperkenalkan
kampus pada mahasiswa baru dipersiapkan dengan sebaik mungkin dan memanfaatkan
kesempatan ini untuk memacu mahasiswa berprestasi di banyak bidang.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan pedoman kerja ini, maka
dari itu penulis mengharapkan budaya menulis pedoman kerja ini dilanjutkan setiap tahun dan
direvisi sesuai dengan perkembangan ilmu.
Penulis
BUKU PEDOMAN KERJA BIDANG KEAMANAN DAN KEDISIPLINAN
Oleh: Guntur Suseno, Uswatun Hassanah Dini, , Cynthia Tessalonica, Firman, Daniel
Ginting, Kiki, Rana
Raynaldo D. Pinem
I11112044
Pembantu Dekan 3
Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura
PENGESAHAN ................................................................................................................ ii
LAMPIRAN 2.................................................................................................................. iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan Utama
Mempersiapkan mahasiwa baru menjadi “mahasiswa” yang disiplin
Tujuan Umum
Mengajarkan mahasiswa mencadi mahasiswa cerdas, harmonis dan berakhlak mulia
1.3 Sasaran
Mahasiswa mampu melatih diri dengan keluar dari zona nyaman dan menjadi pribadi
yang selalu melatih diri untuk menjadi disiplin.
1.4 Manfaat
Dalam memberikan latihan kepemimpinan, panitia mengajak peserta untuk berlatih dan
mengalahkan dirinya dengan keluar dari zona nyaman, maka dari itu pelatih tidak dapat
menggunakan metode teacher centered learning atau latihan yang berpusat pada pengajaran
pelatih saja. Dengan kondisi seperti ini maka pelatihan yang tepat adalah pelatih merangsang
minat peserta, kemudian peserta diarahkan untuk mengembangkan dirinya dengan melatih
diri sendiri (student centered learning). Untuk merangsang minat peserta untuk berlatih maka
pola yang diberikan pada setiap pelatihan adalah:
BUILD NEED
CLOSING
1) Membangun kepercayaan (Build Trust)
Membangun kepercayaan peserta terhadap pelatih dan panitia sangat penting untuk
menggiring peserta membangun minatnya. Hal yang penting dalam membangun
kepercayaan adalah keramahan pelatih dan panitia. Sambutan yang hangat akan
melunturkan sikap defensive peserta yang sebelumnya memiliki paradigma bahwa
pelatihan tidak menarik. Hal lain yang penting dalam membangun kepercayaan adalah
memulai latihan dengan sesuatu yang membangkitkan semangat peserta atau dengan
humor yang cocok dengan peserta. Dalam menjalin rapport pelatih harus mengetahui hot
buttom peserta, yatu hal yang disukai dan diminati peserta. Kunci sebuah kepemimpinan
adalah seni mempengaruhi, salah satu metode yang tepat dalam mempengaruhi adalah
“masuk lewat pintu peserta, keluar lewat pintu pelatih”. Artinya mulai dengan apa yang
menjadi kesenangan peserta dan giring mereka sesuai dengan tujuan kita.
4) Menutup (Closing)
Memberikan kesimpulan dan penekanan terhadap poin-poin yang dibahas dalam
pertemuan sangat penting sehingga peserta lebih mudah dalam memetakan latihan yang
telah dipelajari.
Penanaman semangat berlatih dilakuka sejak sebelum kegiatan EUREKA dengan tujuan
memperkenalkan pola fikir berlatih yang positif dalam diri mahasiswa sehingga dalam
pelaksanaan latihan, mahasiswa mampu berlatih dan mengambil perlajaran dari latihan serta
melakukan latihan dengan semangat positif. Adapun semangat positif yang ditanamkan
adalah sebagai berikut :
Mencapai hidup yang disiplin tidak cukup dengan mengetahui teori tetapi juga
melaksanakannya dalam hidup. Untuk memacu mahasiswa berlatih, EUREKA memberi
model latihan bersama untuk mengimplementasikan teori yang telah didapat.
2.5. Evaluasi
Evaluasi diberikan pada akhir acara dengan dipimpin oleh PM dan bidang KDK
membantu peserta merefleksikan dan mengingat serta memacu peserta untuk berubah. Poin
penting dalam membantu peserta merefleksikan evaluasi adalah:
1) Peserta adalah mahasiswa terpilih yang diterima di FK UNTAN tentu adalah orang yang
di atas rata rata dan mau belajar, maka dari itu kesalahan yang dibuat haruslah
diperbaiki. “Buktikan bahwa kamu adalah orang yang pantas terpilih sebagai mahasiswa
FK UNTAN”
2) Jelaskan apa yang terjadi apabila kita masih lalai dengan tugas yang diberikan,
semangati mereka untuk terus memperbaiki diri, ingat reframe, hubungkan dengan
mencapai tujuan hidup, dan syukur atas anugerah Tuhan. Manfaatkan baik-baik.
3) Jelaskan jika ingin berhasil lakukan seluruh proses latihan ini dengan sepenuh hati,
jangan setengah-setengah jika ingin capai tujuan.
Untuk membantu proses evaluasi, masing-masing panitia yang bertugas bertanggung jawab
atas dua barisan peserta. Jadi tidak perlu berteriak, sampaikan dengan volume suara yang
tepat untuk 2 barisan saja. Apabila ada panitia yang mulai melanggar cara evaluasi dan
mulai teriak, maka peserta diminta duduk tetap pejamkan mata, lalu usir panitia yang
bermasalah.
Gambar 1. Formasi Evaluasi
Reward and Punihment adalah bentuk control dari latihan, selama kegiatan EUREKA,
Panita akan kembali mengevaluasi peserta dengan memberi ucapan selamat dan semangat
untuk terus berlatih untuk keberhasilan peserta melaksanakan kegiatan, kemudian kembali
menilik kesalahan yang masih terjadi dan memberi hukuman sesuai dengan jumlah
kesalahan. Kesalahan dihitung dalam bentuk turus pada nametag peserta setiap harinya.
Setiap peserta peserta melakukan kesalahan, maka nametag dicoret turus 1, dst.
Bentuk hukuman
1) Tugas Essay, Tugas essay tambahan diberikan sesuai dengan tema kedisiplinan hari ini
dan apa kesadaran baru yang didapat serta apa yang harus diperbaiki. Berikut metode
pemberian tugas:
a. Tugas dilakukan di rumah sebelum tidur. Jumlah halaman minimal sesuai dengan
jumlah turus pada nametag. Batas kanan dan kiri 0,5 cm, tulis tangan.
b. Tekankan pada peserta bahwa tugas ini salah satu cara untuknya mengevaluasi diri,
semakin banyak kesalahan berarti semakin banyak hal yang harus dibenahi dalam
dirinya. Seringkali kita lupa membenahi diri karena hanya terpintas di ingatan,
sedangkan ingatan manusia yang paling tajam masih kalah dengan tajamnya goretan
pensil. Artinya tulisan akan membantu untuk mengingatkan mereka akan
kesalahannya.
c. Tugas dikumpulkan Keesokan hari dan dikoreksi apakah peserta benar-benar
mengerjakan tugasnya. Kemudian dikembalikan lagi ke peserta. Metode
pengumpulan dilakukan per kelompok.
d. Format tugas terlampir
2) Peserta menjalani hukuman yang disepakati dari awal, Hukuman ini khusus untuk
peserta yang tidak mengerjakan hukuman essay. Hukuman diberikan setelah terlebih
dahulu dievaluasi secara khusus dan menyadari kesalahannya, panitia mengarahkan
peserta untuk menghukum dirinya dengan tidak mudah, karena hukuman yang mudah
tidak akan membuat mereka ingat kembali akan kesalahannya.
Keamanan peserta menjadi sangat penting saat kegiatan berlangsung. Beberapa poin penting
dalam menjaga keamanan adalah sebagai berikut:
1. Prijosaksono, A dan Dwi Sanjaya, 2002. Use Your 7 Power. Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia.
2. Dr. Ibrahim Elfiky. 2010. Terapi NLP; Membangun komunikasi yang komunikatif.
Yogyakarta: Hikmah
LAMPIRAN 1
Teman-teman, untuk meringankan kalian dalam melakukan latihan ini, fokuskan indera
kalian untuk mendengar dan abaikan indera lainnya. Ini akan membantu teman-teman untuk
focus dengan tujuan dan menguatkan teman-teman menghadapi latihan ini, ingat reframe semua
kejadian, teman-teman silahkan berlatih membingkai ulang kejadian hari ini untuk melatih diri
teman-teman sendiri dan mengambil pelajaran dari latihan ini.
Kekeringan melanda kecamatan Pringapus, kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Krisis air
bersih dirasakan warga karena semua sumur sudah kering. Dengan membawa jerigen, warga
berjalan setapak demi setapak menuju ke dalam hutan jati di desa Jatirunggo, kecamatan
Pringapus, kabupaten Semarang. Hal ini sudah dilakukan oleh warga desa Jatirunggo sejak
beberapa pekan ini karena sejumlah mata air di dekat desa mereka sudah mulai mengering.
Setiap pagi dan sore, ibu-ibu warga desa Jatirunggo, kecamatan Pringapus, kabupaten Semarang
mengambil air di tengah ladang warga yang berada di bawah bukit.
Namun, untuk mencapai satu-satunya sumber air yang masih mengalir itu, warga harus
mengeluarkan tenaga ekstra karena jaraknya mencapai dua kilometer dari permukiman warga.
Selain itu, hanya dapat ditempuh dengan jalan kaki membawa jerigen 20 liter.
Teman-teman, sesame kita diluar sana mendapatkan air dengan begitu sulitnya, mereka
harus berjalan selama 2 jam mengangkat air 20 liter. Sekarang kita dapat meminum air,
menggunakan air dengan mudahnya. teman-teman Teman-teman sudah merasakan bagaimana
mengangkat air 1,5 liter hanya dalam 5 menit saja sudah merasakan sakitnya, mereka
mengangkat 20 liter air dalam waktu dua jam sekali perjalanan. Sekarang turunkan tangan kalian
dan letakan air itu.
Kadang kita lupa bersyukur akan anugerah yang Tuhan berikan dan menyia-nyiakan
anugerah Tuhan dengan bersikap boros, tidak memanfaatkan waktu sebaik mungkin, bersikap
malas-malasan seolah-olah kita mendapatkan hidup ini dengan usaha kita sendiri. Ingat bahwa
hidup ini diberikan Tuhan secara gratis, maka dari itu kita bersyukur bukan hanya dengan
ucapan, namun juga dengan memanfaatkan sebaik mungkin berkah yang Tuhan berikat secara
efektif dan efisien.
LAMPIRAN 2
Kelompok : Tema :
Teman-teman, Tuhan memberikan kita dua tangan dan dua telinga supaya kita lebih
banyak mendengar dan berkerja dibandingkan dengan berbicara, saat ini adalah saat kalian
melatih diri kalian. Ini adalah proses yang serius, bukan saatnya mengajak teman disebelah
kalian bercanda. Ayo belajar menghargai teman-teman yang ingin berproses. Jangan biasakan
tidak menghargai orang lain, terlebih ketika ada yang berbicara di depan kalian. Cobalah untuk
rendah hati, mungkin kalian merasa kalian lebih baik dari teman-teman yang lain sehingga tidak
perlu melakukan latihan ini dengan serius. Ayo coba hilangkan keangkuhannya dulu, mungkin
kamu memang lebih baik dari yang lain, tapi keangkuhan akan menghambatmu dalam berproses,
ayo belajar rendah hati. Untuk itu saya beri kamu latihan untuk belajar bahwa orang lain juga
ingin berproses dan kita belum tentu sudah lebih baik dari yang lain.