Professional Documents
Culture Documents
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NANGA TAYAP
Jl. A. Yani Desa Nanga Tayap Kec. Nanga Tayap Kab.Ketapang
Email : uptdpuskesmas.nangatayap@yahoo.co.id
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS NANGA TAYAP
Nomor : 18/KAPUS/IV/2018
TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KLINIS DI PUSKESMAS NANGA TAYAP
YUPITA
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR 18/KAPUS/IV/2018
TENTANG : PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
KLINIS DI PUSKESMAS NANGA TAYAP
A. Pendahuluan
Manajemen Risiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan
baik di rumah sakit maupun puskesmas dalam rangka mengurangi risiko
akibat pelaksanaan pelayanan medik. Risiko klinis dapat berupa bahaya,
kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang merugikan pasien,
terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinik yang diberikan kepadanya.
B. Tujuan
1. Meminimalkan terjadinya “medical error”, “adverse events” dan “harms”
pada pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimalkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya
klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (mencegah kerugian
finansial bagi puskesmas) dan dokter.
C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas pembantu
3. Poskesdes
4. Posyandu
5. Posbindu
E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak
pada keselamatan pasien (Patient Care dan Patient Safety).
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada
keadaan berisiko.
3. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang bertendensi/berpotensi
menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hokum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi
termasuk juga kejadian yang potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat menjadikan pelajaran untuk
mengeliminasi atau menurunkan risiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran
dan risiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.
F. Sumber Medical Report
1. Manusia:
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgement
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi:
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Administrasi/pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/kepemimpinan
e. Manajemen supply
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan petugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal:
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidak menggunakan ceklist
H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai
penerapan Manajemen Risiko Klinis di Puskesmas Nanga Tayap.
YUPITA
NIP. 19670703 198901 2 003