Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Andra Dian Purwohadi
No PPG DALJAB : 18051485510079
1
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ...............................................................................................................16
B. Saran ......................................................................................................................... 16
ii2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan sebuah inti dari kehidupan sosial. Tidak dapat dipungkiri
bahwa peran komunikasi dalam dunia bisnis sangatlah penting. Komunikasi tidak hanya ada
di intern perusahaan melainkan ada komunikasi ekstern. Komunikasi ekstern ini salah
satunya antara produsen dengan konsumen. Berkomunikasi dengan konsumen sangatlah
penting, tidak hanya komunikasi satu arah tetapi juga komunikasi dua arah, sehingga
feedback lebih bisa dirasakan. Produsen atau perusahaan tentunya menginginkan produk
yang mereka tawarkan laku di pasaran dan diminati oleh konsumen. Dalam kenyataannya
tidak semudah membalikkan telapak tangan, dibutuhkan teknik dan cara-cara tertentu yang
didapat melalui riset dan pengalaman.
Keberhasilan sebuah produk selain salah satunya ditentukan oleh bagaimana
mengkomunikasikan produk tersebut kepada konsumen. Hal ini masuk dalam tugas dari
marketernya. Dalam perkembangannya banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang
bergerak dalam bidang perdagangan modern, yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah
tangga dan lain sebagainya. Perusahaan-perusahaan ini mempunyai strategi masing-masing
untuk memasarkan produk-produknya. Tentunya perusahaan-perusahaan itu telah
melakukan berbagai riset sehingga ditemukan teknik atau strategi dalam
mengkomunikasikan produk mereka untuk mencapai tujuan perusahaan salah satunya
produk itu laku dan konsumen merasa puas.
Dari segi konsumen, konsumen tentunya menginginkan semua kebutuhannya
terpenuhi dengan syarat yang paling menguntungkan bagi mereka. Konsumen
menginginkan keuntungan baik yang bersifat fungsional maupun emosional. Keuntungan
fungsional antara lain bisa membeli produk dengan harga yang murah dan kualitas terjamin.
Dari segi emosional, konsumen tentunya menginginkan pelayanan, kepuasan dalam
memilih jenis produk yang diinginkan, kenyamanan, keamanan saat berbelanja, dan lain-
lain.
Dalam hal ini, sering kali terjadi miss komunikasi antara perusahaan (produsen)
dengan konsumen, yang berakibat pada besarnya penjualan dari perusahaan itu sendiri. Oleh
karena itu dibutuhkan strategi komunikasi yang benar-benar tepat untuk menarik konsumen.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah teknik display produk. Bagaimana membuat
1
konsumen merasa puas dan nyaman dalam memilih produk yang diinginkan, teknik display
sangatlah penting dan berpengaruh. Display dengan orientasi merk, rasa (taste), jenis, dan
lain-lain. Sehingga memudahkan konsumen mencari dan menemukan produk yang
diinginkan.
Observasi merupakan salah satu kegiatan penting dalam proses perkuliahan, karena
dengan melakkan observasi mahasiswa dapat memahami, mencari tahu, dan mendalami
suatu objek atau peristiwa secara detail dan terjun langsung dalam peristiwa atau menekan
pada objek. Sehingga dengan melakukan observasi ini kami dapat mengetahui toko modern
tersebut secara langsung dan mendalam.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana teknik penataan yang digunakan oleh Alfamart yang terletak di jalan
Ahmad Yani, Warujayeng, Tanjunganom dalam mengkomunikasikan produk dan
mendisplay produk?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik
penataan yang digunakan oleh alfamart dan mengomunikasikan barang dan mendisplay
barang.
D. Manfaat
Secara umum manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan adalah:
1. Sebagai bahan belajar dan bacaan, untuk menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai komunikasi, pemasaran, dan teknik display.
2. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian dan kajian selanjutnya
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Salah satu daya tarik pada toko adalah penataan barang dagangannya. Melalui
berbagai bentuk penyajian barang dagangan pada berbagai model rak display maka
menjadikan suasana toko menjadi semarak, dan menimbulkan daya tarik, yang pada
akhirnya dapat meningkatkan volume penjualan. Uraian tersebut adalah gambaran tentang
pentingnya display
Yang dimaksud display adalah usaha yang dilakukan dalam penataan barang
dagangan ditoko, dengan memperhatikan unsur pengelompokan jenis dan kegunaan barang,
3
kerapihan dan keindahan dengan tujuan mengarahkan pembeli agar tertarik untuk melihat
dan memutuskan untuk membeli.
Dalam membuat display harus pula memperhatikan pengaturan tempat atau space
manajemen yaitu sistem pengaturan barang dengan mengoptimalkan pemakaian ruangan
yang tersedia sehingga menghasilkan nilai lebih antara lain;
1. POP ( Point of Purchase ) yakni suatu keterangan tentang nama barang,ukuran, harga
dan keterangan lain yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga menarik dan mudah
dilihat pada posisi orang berdiri
2. Pemajangan ( display )
4
2. Mudah dicari
Slah satu cara untuk untuk membuat pembeli nyaman dan betah berbelanja adalah
tersedianya berbagai kemudahan- kemudahan. Untuk itu barang yang dipajang di rak
haruslah menurut kelompoknya atau grouping serta petunjuk barang yang umumnya
digantung diatas ( Sign board )
3. Mudah dilihat
Dalam memajang Label barang dan label harga pada Rak pajangan haruslah menghadap
ke depan/ ke luar sehingga pembeli dengan mudah dapat melihat tanpa menyentuh barang
4. Mudah dijangkau
Pada umumnya pengunjung toko adalah para wanita yang memiliki tinggi badan antara
150 cm – 160 cm . Untuk itu dalam menata barang haruslah memperhitungkan ketinggian
peralatan display yang disesuaikan dengan tinggi badan agar mudah untuk dijangkau.
Demikian juga untuk barang kebutuhan sehari- hari jangan diletakkan pada tempat yang
tersembunyi.
5. Aman
Dalam menata barang harus mempertimbangkan keamanan. Barang yang mudah pecah
misalnya, jangan diletakkan dipinggir karena dapat dengan mudah tersentuk pembeli
yang menyebabkan kecerlakaan dan kerusakan barang. Dalam melakukan display jangan
meletakkan makanan berdekatan dengan barang yang mengandung racun.
Kelima hal tersebut diatas adalah pertimbangan dasar dalam menata barang dagangan
pada Rak agar memiliki daya tarik bagi pengunjung. Disamping hal tersebut diatas, dalam
pelaksanaan menata barang beberapa hal harus diperhatikan yakni;
1) Dalam meletakkan barang di rak jangan ditumpuk, karena hal ini akan mempersulit
pembeli untuk mengambil barang dan tumpukan tersebut dapat jatuh dan
membahayakan pembeli saat memilih barang
2) Harus diupayakan stock barang pada Rak display dalam keadaan penuh. Apabila stock
barang tinggal sedikit, maka letakkan sisa barang dan rapatkan pada pojok depan rak
3) Produk dan merek untuk barang- barang yang perputarannya cepat, maka jumlah
barang yang didisplay harus lebih banyak dibanding barang yang perputarannya kecil.
4) Apabila menata produk pada rak susun, maka ukuran kemasan yang paling kecil
diletakkan pada rak atas dan ukuran kemasan paling besar diletakkan pada rak paling
bawah. Contoh; pada rak susun 4, maka kemasan 250 gram diletakkan paling atas, 400
5
gram dibawahnya, kemasan 750 gram dibawah 400 gram dan kemasan 1 kg berada
pada rak paling bawah.
5) Label harga dan informasi barang (ticket) fungsinya untuk membantu penjualan. Untuk
memudahkan penglihatan maka Label harga diletakkan pada pandangan kiri komsumen
dan dibawah produk.
6) Untuk menata barang- barang Fashion di rak maka cara menempatkannya mulai dari
kiri kekanan yakni dari ukuran kecil, dan ukuran besar disebelah kanan.
Keenam hal tersebut diatas adalah merupakan pertimbangan dasar untuk melakukan
display agar memiliki daya jual tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan kegiatan display
merupakan upaya untuk menandani toko, layaknya mendadani seorang gadis. Kegiatan ini
tidak hanya dilakukan oleh pemilik toko tetapi dilakukan bersama, yakni toko dan pemilik
merek/ produsen, karena keduanya memiliki kepentingan yang sama. Hasil kerjasama
tersebut dapat kita lihat ditoko antara lain;
Shelf vision yakni Iklan di rak dan di depan produk, cart vision yaitu iklan yang
diletakkan di troli/ kereta belanja, wall vision, floor vision yakni iklan dilantai. Dengan
demikian hampir semua tempat/ ruangan dipergunakan untuk berpromosi berbagai merek
produk dan dari kesemua itu Rak merupakan tempat yang sangat strategis
Jenis- jenis display
Teknologi display yang semakin berkembang yang ditunjang dengan berbagai model rak,
menyebabkan penataan barang menjadi semakin bervariasi dengan upaya tampilan yang
maksimal. Hal ini memacu para produsen dan pemasok untuk memperkenalkan produk dan
mereknya melalui rak- rak display.
Berdasar atas penempatan barang terdapat beberapa jenis display antara lain;
6
diletakkan paling atas, kemudian karton/kotak/doos dan kemasan botol/gelas
diletakkan paling bawah
- Jarak antara Rak dalam Gondola harus sama atau semakin keatas semakin kecil
b. Floor display ( pemajangan di lantai)
Adalah model display dimana penataan barang menggunakan lantai dasarnya tanpa
menggunakan rak tertentu. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam floor display antara
lain;
- Tinggi maksimun 100 cm
- Barang adalah sejenis
- Letaknya strategis
- Tidak mengganggu arus barang maupun arus pelanggan
- Menggunakan POP ( Point of Purchase ) yang menarik misalnya berupa tulisan, atau
bisa juga menggunakan SPG (Sales Promotion Girl )
- Diberi alas yang sesuai misalnya Palet
- Luas sekitar 90 cm x 90 cm
c. Impulse buying product display ( pajangan untuk menggerakkan hati )
Adalah display yang ditempatkan pada posisi yang strategis mudah dijangkau banyak
dilalui pengunjung dengan harapan orang yang lewat tergerak untuk membeli. Display
ini biasanya berada dekat Kasir.Produsen taupun pemasok, bila ingin produknya
didisplay pada tempat tersebut harus menyewa mahal
d. Wall display
Wall display adalah display dimana produk ditata/ ditempel didinding. Display ini
biasanya untuk barang- barang fashion seperti pakaian dan kelengkapannya. Salah satu
hal yang harus diperhatikan dalam wall display, yakni barang yang didisplay didinding
harus pula ada di rak. Contoh; Terdapat tiga ukuran baju, S, M dan L dipajang didinding,
maka di rak display pun harus ada ukuran tersebut.
e. Merchandise mix display
Yaitu pemajangan untuk menawarkan produk lain yang berhubungan dengan produk
yang baru dibelinya. Pemajangannya dengan menggabungkan dua produk yang saling
berkaitan. Dengan demikian konsumen yang membeli salah satu produk diingatkan untuk
membeli produk lain sebagai pelengkapnya. Misalnya kopi dan creamer. Juga sering
ditemui pada pajangan minuman, pada rak tambahan depannya terdapat Kacang kulit
yang didisplay. Maksud display tersebut mengingatkan kita untuk membeli minuman dan
Kacang kulit sebagai pelengkapnya
7
f. Cut cases display
Adalah model display tanpa gondola, yakni menggunakan kotak/ karton kemasan besar
yang dipotong setengahnya sedemikian rupa dan disusun rapi sehingga produknya
tampak. Display ini cocok untuk makanan atau minuman kaleng
g. Jumble display
Jumble display adalah display campur aduk. Dalam hal ini produk diletakkan dalam
sebuah tempat terbuka dan pembeli bebas untuk mengaduk aduk barang untuk memilih.
C. Alfamart
Sejalan dengan perkembangan waktu dan perubahan gaya hidup masyarakat yang
berpengaruh pada pola belanja, kegiatan ritel atau bisnis eceran modern di Indonesia
menunjukkan perkembangan pesat. Pada awal 1980-an perkembangan pasar ditunjukkan
dengan munculnya gerai perdagangan eceran modern di kota-kota besar. Pada awal 1990-
an sampai dengan sekarang gerai perdagangan eceran modern merambah kota-kota kecil.
Industri ritel tumbuh pesat dengan menjamurnya pasar modern. Pertumbuhan ritel di
Indonesia pada tahun 2008 sebesar 21 persen dan menempati urutan kedua di Asia Pasifik
setelah China. Yang dimaksud dengan pasar modern adalah swalayan yang mana pelayanan
dilakukan sendiri oleh konsumen karena toko tidak menyediakan pramuniaga yang khusus
melayani konsumen. Bentuk kegiatan perdagangan eceran modern yang bergerak pada
sektor industri ritel, umumnya berupa Hypermart, supermarket dan minimarket.
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (SAT) sebagai salah satu perusahaan dalam industri
ritel yang berupa minimrket dan termasuk perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang
perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan
sehari-hari (basic necessities) dengan menggunakan nama minimarket Alfamart. Alfamart
mempunyai kinerja baik jika dibandingkan dengan merk minimarket pesaing utama yaitu
indomaret yang didirikan pad tahun 1988. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan gerai
minimarket Alfamart yang telah mencapai lebih dari 2.659 gerai sejak berdiri pada tahun
1999 sampai 2008.
Minimarket Alfamart mempunyai jaringan lokasi yang menjangkau setiap kecamatan,
khususnya di pulau Jawa, pulau Bali dan provinsi Lampung. Jumlah gerai minimarket
Alfamart saat ini telah mencapai 3.194 gerai dengan kantor cabang dan Distribution Center
(DC) sebanyak 12 buah yang berlokasi di beberapa tempat di Tangerang, Lampung,
8
Cileungsi, Bandung, Cirebon, Semarang, Cilacap, Malang dan Surabaya. Untuk
memperluas wilayah operasi dari Alfamart, pada tahun 2017 Alfamart berencana
membangun DC di Solo dan Makassar. Keberadaan lokasi minimarket Alfamart yang
berlokasi hampir di setiap wilayah kecamatan bertujuan untuk mendekati konsumen,
dimana salah satu keunggulan dari minimarket Alfamart adalah lokasi yang dekat dengan
pemukiman. Sedangkan fungsi dari kantor cabang dan DC adalah untuk mempermudah
pengawasan dan distribusi barang bagi minimarket.
SAT bergerak melalui format minimarket Alfamart. Gerai-gerai minimarket Alfamart
menjual produk-produk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan rumah tangga antara lain
beras, minyak goreng, gula pasir, susu dan makanan/minuman, permen, rokok serta barang
personal care dan household care. SAT bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa
eceran yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari melalui kelas minimarket yaitu
Alfamart.
9
BAB III
PEMBAHASAN
Lokasi adalah factor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel, pada lokasi
yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses di banding gerai lainnya yang berlokasi kurang
strategis, meskipun menjual produk yang sama, oleh pramuniaga yang sama banyak dan
trampil, dan sama-sama punya setting atau ambience yang bagus.
10
6. Ketersediaan lokasi toko
7. Hukum dan peraturan
11
Dilihat dari segi harga, saat ini Alfamart berusaha menerapkan harga produk sesuai
dengan kualitas barang. Alfamart dapat memberikan harga yang kompetitif bila
dibandingkan dengan harga produk minimarket lainnya. Alfamart memberikan discount dan
penawaran khusus untuk jenis barang tertentu bagi konsumen, terutama bagi konsumen
yang menjadi member Alfamart melalui kartu AKU (Alfamart-KU). Beberapa keuntungan
yang diperoleh pelanggan dari kartu AKU antara lain :
1. Hematku, berupa potongan harga hemat atau bonus untuk produk tertentu
2. Spesialku, berupa program penjualan produk eksklusif dengan harga special
3. Hadiahku, berupa program hadiah langsung atau undian
Selain itu, terdapat jenis penawaran khusus seperti jika berbelanja mencapai nilai 50
ribu, maka konsumen mendapatkan kesempatan membeli produk gulaku dengan harga 50
persen.
Alfamart telah menerapkan Bauran Pemasaran, yang dalam hal ini merupakan strategi
distribusi atau Place, dengan tepat dan baik karena sudah memperhatikan kebutuhan pasar
dan berusaha untuk memenuhinya dengan baik. Yang jelas retailer ini telah berhasil dalam
mengembangkan ekspansinya bahkan pada level yang terendah sekalipun, yaitu pada
kawasan perumahan, yang paling dekat dengan konsumen. Alfamart dapat tetap bertahan
dalam era yang penuh dengan marketspace dan dapat bertahan dengan konsep marketplace-
nya yang memiliki bentuk fisik. Dengan kata lain, meskipun internet marketing telah
menjamur, konsumen pada dasarnya tetap membutuhkan tempat berbelanja atau pasar
dalam bentuk yang nyata seperti Alfamart ini.
Alfamart merupakan pasar modern yang masuk dalam kategori minimarket. Seperti
yang kita ketahui dan berdasarkan hasil riset MARS dalam Indonesia Profile 2008, Alfamart
menjadi tempat favorit pilihan konsumen. Ternyata ini berkaitan dengan teknik display yang
digunakan oleh Alfamart. Konsumen menginginkan keuntungan yang sifatnya fungsional
dan emosional. Keuntungan fungsional disini misalnya harga yang murah, sedangkan
keuntungan emosional lebih berupa lay out gerai dan cara display (teknik display) produk
yang memudahkan dan membuat konsumen nyaman.
Alfamart mampu memahami tuntutan konsumen tersebut, yaitu dengan menerapkan
gaya display atau teknik merchandise display. Dari yang sebelumnya mengelompokkan
berdasarkan merek, Alfamart mulai mengelompokkannya berdasarkan taste untuk beberapa
12
produk tertentu. Berdasarkan pengalaman, Alfamart melihat ada kecenderungan konsumen
datang bukan untuk melihat produk berdasarkan merek, tetapi berdasarkan taste. Format
display sudah ditentukan oleh pusat, sehingga cabang tinggal menerapkannya.
Macam-macam format yang digunakan oleh Alfamart:
a. Vertikal Display
Cara display dengan susunan barang tegak dalam rak.
b. Floor Display
Cara display dengan menggunakan lantai sebagai dasar, tanpa terikat suatu rak tertentu.
Biasanya cara display seperti ini digunakan untuk produk-produk yang sedang diskon
atau promo.
c. Impulse Buying Product Display
Adalah display yang ditempatkan pada posisi yang strategis mudah dijangkau banyak
dilalui pengunjung dengan harapan orang yang lewat tergerak untuk membeli. Display
ini berada di dekat kasir.
Jenis produk yang dijual di Alfamart beraneka macam dengan varietas sekitar 3.000
jenis merek produk lokal ditambah dengan merek private label yaitu “Pasti”. Selain itu,
produk yang ditawarkan ukurannya lengkap, jumlah produk yang tersedia banyak dan
penempatan produk di rak terlihat teratur dimana klasifikasi produk dibagi menjadi produk
makanan dan bukan makanan. Dari segi kualitas dan service produk, Alfamart menerapkan
pengawasan kualitas produk yang sangat ketat mulai dari pendistribusian barang dari DC
sampai penjualan akhir di gerai Alfamart. Format dasar yag melandasi jenis produk yang
dijual di Alfamart adalah produk kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau dengan
tata letak produk yang baik dan tidak campur aduk serta menjangkau konsumen berbagai
kelas. Adapun diantaranya yakni sebagai berikut:
Jenis Barang Uraian
Makanan dan Minuman
1. Minuman a. Susu (Nutrilon Royal, procal
gold,frisian flag, indomilk,sustagen,sun,
Dll)
13
b. Minuman berenergi (hemaviton, you
C1000, vitamin water,Dll)
c. Minuman lain lain (joy tea, tebs, happy
just, fruit tea, teh pucuk harum, alfamar
air mineral dan lain-lain)
Lengkapnya barang kebutuhan yang ada di alfamart selain barang kebutuhan sehari
hari masih banyak juga barang barang kebutuhan lainya seperti peralatan elektronik,
14
kebutuhan rumah tangga seperti sabun, shampo,obat obatan, beras, gula, minyak, telur,
sampai makanan dan minuman ringan lainnya.
Media Promosi
a. Website
Dalam media website, Alfamart menampilkan informasi yang bersifat sangat umum dari
Alfamart untuk disampaikan kepada masyarakat luas. Informasi tersebut antara lain:
Alfamart selalu update dalam memberikan berita mengenai harga-harga terbaru yang
akan disampaikan kepada konsumen.
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi yang akan mendirikan usaha, agar memilih teknik atau strategi yang tepat dalam
mengkomunikasikan dan mendisplay produk, tentunya disesuaikan dengan kondisi
perusahaan dan harapan konsumen.
2. Bagi Alfamart, agar selalu memperhatikan keinginan konsumen sehingga bisa lebih
fleksible dalam pemilihan strategi dan teknik dalam mengkomunikasikan produk
maupun mendisplay produk sehingga tidak membosankan dan bisa mengikuti
perkembangan.
16