You are on page 1of 1

PROLAPSUS VAGINA

Prolpasus dapat didefinisikan sebagai reposisi abnormal dari sebagian / seluruh organ
tubuh dari struktur anatominya (Powell, 2008), dimana organ tersebut normalnya secara
anatomis berada didalam rongga tubuh kemudian keluar, menonjol / menggantung. Penyebab
kasus ini dikarenakan adanya perubahan pada jaringan otot disekitar saluran peranakan
bagian luar yang mengalami relaksasi pada saat induk sapi memasuki kebuntingan
trisemester ketiga (Cuneo, 2009). Selain itu, meningkatnya tekanan didalam rongga perut
seiring perkembangan foetus (janin sapi) dapat mendorong bagian dalam vagina / rectum
keluar rongga tubuh. Pada banyak kasus, saluran kantung kemih tertutup oleh bagian vagina
yang mengalami prolaps sehingga sapi tidak dapat kencing. Prolaps vagina umumnya
ditemukan pada induk sapi yang sedang bunting tua dan induk sapi yang baru pertama kali
bunting (Bicknell, 2009). Sapi – sapi yang digembalakan pada area yang banyak tanaman
legume (kacang- kacangan) dan sapi yang mengalami kegemukan, sapi bunting yang
dipelihara dengan konstruksi lantai yang terlalu miring memiliki resiko yang tinggi terhadap
kasus prolaps.

Prinsip dasar penanganan kasus ini adalah mengembalikan organ yang mengalami
prolaps ke posisi normalnya dengan cara: 1) bagian vagina yang mengalami prolapsus
dibersihkan dengan air yang telah dicampur iodium tincture sebelumnya, 2) bagian vagina
dan cervix kemudian didorong dan dimasukkan dengan cara menguakkan vulva, mendoong
vagina bagian ventral terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan bagian dorsal, kemudian
ujung prolaps dimasukkan dengan tangan seperti meninju ke arah dalam. 3) anestesi epidural
dengan lidocain 2%. 4) menjahit vagina. 5) untuk mencegah infeksi sebaiknya diberikan
antibiotik, dan penanganan suportif dengan antihistamin dan ATP, seperti pengobatan kasus
prolaps vagina pada sapi perah di KUD Dadi Jaya menggunakan penicillin 10 cc dan
Phenylject 10 cc.

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan membuat desain lantai
kandang yang tepat / tidak terlalu miring. Kontrol manajemen pakan sehingga sapi – sapi
yang bunting terutama pada trisemester ketiga tidak mengalami kegemukan, dan jangan
memelihara sapi yang pernah mengalami kejadian prolaps vagina / rektal pada saat bunting
karena ada kecenderungan genetis berperan dalam kejadian kasus prolaps (Card, 2009).

You might also like