Professional Documents
Culture Documents
Victoria, Australia,
Case Study
Gas Outlet
Gas
Feed Inlet Oil Outlet
Oil
Ketika fluida reservoir masuk ke separator, fluida akan mengalami flashing. Oleh karena itu
ada sebuah alat yang disebut inlet diverter, yang memberikan sarana pemisahan pertama
secara kasar. Inlet diverter memisahkan fluida reservoir yang ter “flash” ke dalam fase cair
(minyak dan gas) dan fase gas.
Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing
Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
3 Phase Separator – Design
Principle
Gravity Settling
Section (GSS)
Gravity Settling
Gas
Section (GSS)
Oil Liquid Collecting
Section (LCS)
Produced Water
Liquid Collecting
Section (LCS)
Oil Pad
homax
Oil Pad
dmax
HYDROCARBON COMPONENTS
Mole Fraction
No Component MWN SGN
Percentage (%)
1 Carbon Dioxide 19.150 44.010 0.830
2 Nitrogen 0.050 28.010 0.810
3 Methane 35.160 16.040 0.300
4 Ethane 4.750 30.070 0.360
5 Propane 2.820 44.100 0.510
6 Iso-Butane 0.600 58.120 0.560
7 n-Butane 1.270 58.120 0.580
8 Iso-Pentane 0.610 72.150 0.620
9 n-Pentane 0.820 72.150 0.630
10 Hexanes 1.940 86.170 0.660
11 Heptanes Plus 32.830 224.000 0.828
100.00
𝐅𝐍
𝐋𝐍 =
𝐊 𝐍 (𝐕/𝐋) + 𝟏
KN didapatkan dari grafik
untuk komponen tertentu Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing Lecture,
Ocean Engineering, ITS, 2015
Flash Calculation
Informasi terkait V/L akan
• Untuk menghitung VN sangat membantu dalam
perhitungan, namun
karena V/L bergantung
𝐊 𝐍 𝐅𝐍 pada VN dan LN (padahal
𝐕𝐍 =
𝟏 kita ingin menemukan
+ 𝐊𝐍 nilai ini), maka perlu
(𝐕/𝐋) dilakukan iterasi nilai V/L
yang mengkorelasikan
paling baik dengan VN dan
• Untuk menghitung LN LN.
𝐕𝐍 × (𝐌𝐖)𝐍 𝐌𝐖
𝐌𝐖 = 𝐒𝐆 =
𝐕𝐍 𝟐𝟗
𝐅𝐦𝐨𝐥𝐞 𝟑𝟖𝟎 𝐕
𝐕= 𝒎𝒐𝒍𝒆/𝒅𝒂𝒚 𝐐𝐠 = 𝐌𝐌𝐬𝐜𝐟𝐝
𝟏 𝟏𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎
𝟏+
𝐕/𝐋
60.714 1729.273
𝐋𝐍 × (𝐌𝐖)𝐍 𝐋𝐍 × (𝐌𝐖)𝐍
𝐌𝐖 = 𝐒𝐆 =
𝐋𝐍 𝐋𝐍 × (𝐌𝐖)𝐍
(𝐒𝐆𝐍 )
𝐅 𝐋 × (𝐌𝐖)
𝐋= 𝐐𝐥 =
𝟏 + 𝐕/𝐋 𝟑𝟓𝟎 (𝐒𝐆)
𝟎.𝟓
𝛒𝐥 − 𝛒𝐠 𝐝𝐦
𝐕𝐭 = 𝟎. 𝟎𝟏𝟏𝟗
𝛒𝐠 𝐂𝐃
𝐒𝐆𝐠𝐚𝐬 × 𝐏
𝛒𝐠 = 𝟐. 𝟕 × dan 𝛒𝐥 = 𝟔𝟐. 𝟒 × 𝐒𝐆𝐥𝐢𝐪𝐮𝐢𝐝
𝐓×𝐙
Dan yang kedua adalah Oil and Water Retention Time/RTC (berkaitan
dengan retention time/trw/o) yang dituliskan dalam persamaan,
𝐝𝟐 × 𝐋𝐞𝐟𝐟 = 𝟏. 𝟒𝟐 𝐐𝐨 𝐭 𝐫𝐨 + 𝐐𝐰 𝐭 𝐫𝐰 2
dimana,
d adalah diameter internal dari penampang separator
Leff adalah panjang efektif dari separator horizontal
Qg dan Ql berurutan adalah laju keluaran fase gas dan fase cair yang dihitung
dari flash calculation sebelumnya
𝛍𝟎 = 𝛖 × 𝛒𝐨 𝛒𝐨 = 𝐒𝐆𝐨 × 𝟔𝟐. 𝟒
ho max adalah tinggi oil pad maksimum (inch) agar molekul air dapat
turun dalam waktu yang sudah ditentukan
𝐀𝐰 𝐐𝐰 × 𝐭 𝐫𝐰
= 𝟎. 𝟓 ×
𝐀 𝐐𝐨 × 𝐭 𝐫𝐨 + 𝐐𝐰 × 𝐭 𝐫𝐰
Dimana,
trw dan tro berurutan adalah retention time untuk air dan minyak.
𝐡𝐨 𝐦𝐚𝐱
𝐝𝐦𝐚𝐱 = 4
𝛃
= 589.67 0R
𝐭 𝐫𝐨 × ∆𝐒𝐆 × 𝐝𝐦𝐰 𝟐 3
𝐡𝐨 𝐦𝐚𝐱 = 𝟏. 𝟐𝟖 × 𝟏𝟎−𝟑
𝛍𝐨
Maka,
ho max = 172.77 inch
𝐀𝐰 𝐐𝐰 × 𝐭 𝐫𝐰
𝐀
= 𝟎. 𝟓 ×
𝐐𝐨 × 𝐭 𝐫𝐨 + 𝐐𝐰 × 𝐭 𝐫𝐰 4
Maka,
AW/A = 0.24
β = 0.2
Sehingga,
𝟎.𝟓
𝐓 × 𝐙 × 𝐐𝐠 𝛒𝐠 𝐂𝐃
𝐝 × 𝐋𝐞𝐟𝐟 = 𝟒𝟐𝟎 1
𝐏 𝛒𝐥 − 𝛒𝐠 𝐝𝐦
Maka,
d x Leff = 45.510
𝐝𝟐 × 𝐋𝐞𝐟𝐟 = 𝟏. 𝟒𝟐 𝐐𝐨 𝐭 𝐫𝐨 + 𝐐𝐰 𝐭 𝐫𝐰 2
Maka,
d2 x Leff = 24140
Gas Time
d (inch) Lss (ft) Ratio
Leff (ft) Leff (ft)
40 1.138 15.088 18.421 5.526
42 1.084 13.685 17.185 4.910
44 1.034 12.469 16.136 4.401
46 0.989 11.408 15.242 3.976
48 0.948 10.477 14.477 3.619
50 0.910 9.656 13.823 3.317
52 0.875 8.928 13.261 3.060
54 0.843 8.278 12.778 2.840
Didapatkan kombinasi minimum d = 52 inch dan Lss= 14 ft dengan ratio sangat dekat dengan
3. Nilai inilah yang merupakan nilai minimum dimensi separator yang kita desain. ` Dan nilai
kombinasi maksimum d = 42 inch dan Lss= 18 ft dengan ratio sangat dekat dengan 5.
52
50
48
46
44
42
40
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Length (feet)
Ambil kombinasi d dan Lssyang berada di atas kurva Retention Time (kurva merah), namun jangan terlalu
jauh, karena ingat pula slenderness ratio dan tata letak akibat geometri separator.
Maka,