You are on page 1of 4

Anatomi dan Fungsi colon 2,3

Colon, kurang lebih mempunyai panjang 3-5 kaki (1,5m), berjalan dari ileum terminale
sampai ke rektum. Ileum terminal berlanjut ke cecum di batas posteromedial pada katup
ileocecal. Cecum terletak pada awal dari colon ascenden dan merupakan kantung kosong tanpa
mesenterium. Diameter cecum kurang lebih 7.5 sampai 8.5 cm dan merupakan bagian terlebar
dari colon. Colon berjalan semakin mengecil ke bagian distal sampai ke colon sigmoid yang
merupakan bagian tersempit dengan diameter kira-kira 2.5 cm. Perbedaan ukuran ini
menunjukkan bahwa tumor cecal dapat tumbuh sangat besar sebelum onset gejala muncul,
sedangkan tumor sigmoid lebih kecil ukurannya dan asymptomatic. Cecum, juga karena
diameternya yang relatif besar, juga merupakan tempat yang sering mengalami rupture yang
disebabkan oleh obstruksi distal. Colon ascending, colon descending, dan fleksura hepaticus dan
fleksura splenicus biasanya retroperitoneal, sedangkan cecum, colon transversum, dan colon
sigmoid berlokasi ntraperitoneal. Meskipun volvulus sering terjadi pada colon sigmoid, cecum
dan, jarang colon transversum juga dapat terlilit dengan mesenteriumnya karena lokasi bagian-
bagian colon tersebut berlokasi di intraperitoneal dan tidak terfiksasi dangan baik.

Gambar 1. Anatomi colon


Suplai darah kecolon proximal dan distal secara berurut diperoleh dari arteri mesenteric
superior (SMA) dan arteri mesenteric inferior (IMA). Pembuluh darah mesenteric inferior lewat
tegak lurus dalam retroperitoneum dan bergabung dengan pembuluh darah splenikus, dalam
perjalanan ke pintu gerbang sistem pembuluh darah. Saluran getah bening parallel ke distribusi
IMA. Cabang - cabangnya dibagi lagi ke dalam empat kelompok: epicolic, paracolic,
intermediate, dan cabang utama, dengan epicolic tepat pada dinding colon dan cabang utama
pada mesenteric inferior atau mesenteric yang superior. Colon juga dikelilingi oleh saluran limfe
yang berlokasi di submukosa dan muskularis mukosa. Mukosa kaya akan vascular tetapi tidak
mempunyai saluran limfe. Karena alas an ini, kanker superficial yang tidak berpenetrasi ke
muskularis mukosa tidak dapat bermetastase melalui jalur limfe. Pembuluh limfe mengikuti
suplai arteri ke colon.
Usus besar atau colon terutama bertanggung jawab untuk menmyimpan sisa-sisa
metabolisme, menyerap air, menjaga keseimbangan air, dan mengabsorbsi beberapa vitamin,
sperti vitamin K. Saat kimus (bentuk makanan yang telah diolah oleh GIT di atasnya), hampir
semua nutrien dan 90% air diabsorbsi di sini untuk tubuh. Di colon beberapa elektrolit, seperti
natrium (Na), magnesium (Mg), klorida (Cl) tidak dicerna seperti serat. Setelah kimus bergerak
melalui colon, banyak air diabsorbsi, kemudian kimus bercampur dengan mukus dan bakteri
usus, dan menjadi feses. Bakteri menghancurkan serat untuk nutrisi mereka dan membentuk
asetat, propionat, dan butirat sebagai produk sisa, yang akan berguna bagi keutuhan sel colon. Ini
merupakan hubungan simbiosis dan menyediakan 100 kalori bagi tubuh setiap hari. Colon tidak
menghasilkan enzim digestif karena pencernaan enzimatik telah berlangsung dengan komplit
sebelum kimus sampai ke colon. pH kolon bervariasi antara 5.5-7. 4
Gambar 2. Vaskularisasi colon

Gambar 3. Kelenjar limfe colon.


(1)lnn.iliocolica(2)lnn.colica sinistra(3)lnn.mesenterica inferior(4)lnn.superior
rectum(5)lnnn.retrocecal(6)lnn.prececal(7)lnn.paracolica
1. Mikroorganisme tetap/normal (resident flora/indigenous)
yaitu mikroorganisme jenis tertentu yang biasanya ditemukan pada bagian tubuh tertentu
dan pada usia tertentu. Keberadaan mikroorganismenya akan selalu tetap, baik jenis ataupun
jumlahnya, jika ada perubahan akan kembali seperti semula. Flora normal yang lainnya bersifat
mutualisme. Flora normal ini akan mendapatkan makanan dari sekresi dan produk-produk
buangan tubuh manusia, dan tubuh memperoleh vitamin atau zat hasil sintesis dari flora normal.
Mikroorganisme ini umumnya dapat lebih bertahan pada kondisi burukdarilingkungannya.
Contohnya : Streptococcus viridans, S. faecalis, Pityrosporum ovale, Candida albicans.

2. Mikroorganisme sementara (transient flora)


yaitu mikroorganisme nonpatogen atau potensial patogen yang berada di kulit dan selaput
lendir/mukosa selama kurun waktu beberapa jam, hari, atau minggu. Keberadaan
mikroorganisme ini ada secara tiba-tiba (tidak tetap) dapat disebabkan oleh pengaruh
lingkungan, tidak menimbulkan penyakit dan tidak menetap. Flora sementara biasanya sedikit
asalkan flora tetap masih utuh, jika flora tetap berubah, maka flora normal akan melakukan
kolonisasi, berbiak dan menimbulkan penyakit.
Contohnya : Escherichia coli, Salmonella sp, Shigella sp, Clostridiumperfringens,
Giardia lamblia, virus Norwalk dan virus hepatitis A.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehadiran flora normal pada tubuh manusia
adalah
1. Nutrisi
2. kebersihan seseorang (berapa seringnya dibersihkan)
3. kondisi hidup
4. penerapan prinsip-prinsip kesehatan

Di dalam tubuh manusia, kolon atau usus besar, mengandung populasi mikrobe
yang terbanyak. Telah diperkirakan bahwa jumlah mikroorganisme di dalam spesimen
tinja adalah kurang lebih 1012 organisme per gram. Basilus gram negatif anaerobik yang
ada meliputi spesies Bacteroides (B. fragilis, B.melaninogenicus, B. oralis)
danFusobacterium. Basilus gram positif diwakili oleh spesies-
spesies Clostridium (termasukCl.P e rfri ng en s yang mempunyai kaitan dengank elemayuh,
suatu infeksi jaringan disertai gelembung gas dan keluar nanah). serta spesies-
spesies Lactobacillus.
Flora saluran pencernaan berperan dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen
empedu dan asam empedu, absorpsi zat makanan serta antagonis mikroba patogen.

You might also like