You are on page 1of 5

Kata Pengantar

Alhamdulillah Hirabbil Alamin..


Segala puji bagi Allah SWT., Sang Maha Pencipta dan Pengatur alam semesta. Berkat
ridho dan rahmatNya, kami akhirnya mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep
Medis dan Konsep Dasar Keperawatan Gangguan Sistem Urinaria: Infeksi dan
Neoplasma” tepat pada batas waktu yang telah ditentukan. Tak lupa pula kami mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing bidang mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II,
Ibu Ratnawati S. Kep, Ns, M. Kep yang telah mengarahkan dan membimbing demi
terselesaikannya makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
memberikan referensi dalam penyusunan makalah ini.
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang kami alami,
yang menyebabkan masih banyaknya kesalahan dan kekurangan dalam pembahasan materi
yang ada. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritikan dan saran yang positif serta
membangun dari seluruh pembaca, agar makalah kami dapat mendatangkan manfaat di masa
yang akan datang.

Gorontalo, 10 Oktober 2017

Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I: PENDAHULUAN
I. Latar Belakang 5
II. Rumusan Masalah 6
III. Tujuan 6
IV. Batasan Masalah 7
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
I. Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Pusat 8
II. Meningitis 15
A. Definisi 15
B. Etiologi 16
C. Patofisiologi 17
D. Klasifikasi 18
E. Manifestasi Klinis 20
F. Komplikasi 20
G. Pemeriksaan Diagnostik 21
H. Penatalaksanaan Medis 21
I. Pencegahan 22
III. Ensefalitis 23
A. Definisi 23
B. Etiologi 23
C. Patofisiologi 24
D. Klasifikasi 25
E. Manifestasi Klinis 26
F. Komplikasi 27
G. Pemeriksaan Diagnostik 27
H. Penatalaksanaan Medis 28
I. Pencegahan 29
BAB III: KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN INFEKSI
SISTEM SARAF PUSAT
I. Meningitis 30
A. Pengkajian 30
B. Pengkajian pada Anak 32
C. Pemeriksaan Fisik 33
D. Diagnosa Keperawatan 38
E. Intervensi Keperawatan 38
II. Ensefalitis 43
A. Pengkajian 43
B. Pengkajian pada Anak 44
C. Pemeriksaan Fisik 44
D. Diagnosa Keperawatan 48
E. Intervensi Keperawatan 48
BAB IV: PENUTUP
A. Kesimpulan 52
B. Saran 52

DAFTAR PUSTAKA 53
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Sistem perkemihan merupakan sistem pengeluaran zat-zat metabolisme tubuh
yang tidak berguna lagi bagi tubuh yang harus dikeluarkan (dieliminasi) dari dalam
tubuh karena dapat menjadi racun. proses eliminasi ini dapat dibagi menjadi eliminasi
unrine (buang air kecil) dan eliminasi alvi (buang air besar).
Gangguan saluran kemih adalah gangguan dari kandung kemih atau uretra.
Ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra adalah organ-organ yang menyusun saluran
kemih. Fungsi utama dari saluran ini adalah untuk membuang air dan sisa
metabolisme dan mengeluarkannnya sebagai urin.
Proses ini berlangsung terus. Hanya pada kasus luka, infeksi atau penyakit
pada organ dari saluran kemih, fungsinya menjadi terganggu dan karenanya
menganggu biokimia dari aliran bawah.
Sistem perkemihan merupakan organ vital dalam melakukan ekskresi dan
melakukan eliminasi sisa-sisa hasil metabolisma tubuh. Pengkajian keperawatan pada
sistem perkemihan adalah salah satu dari komponen dari proses keperawatan yang
merupakan suatau usaha yang dilakukan oleh perawat dalam menggali permasalahan
dari klien meliputi usaha pengumpulan data, membuktikan data tentang status
kesehatan seorang klien. Keahlian dalam melakukan observasi komunikasi,
wawancara, dan pemeriksaan fisik sangat penting untuk mewujudkan fase proses
keperawatan.

II. Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah anatomi dan fisiologi sistem saraf pusat?
2. Apakah definisi dari meningitis dan ensefalitis?
3. Apa sajakah etiologi dari meningitis dan ensefalitis?
4. Bagaimanakah patofisiologi dari meningitis dan ensefalitis?
5. Apa sajakah klasifikasi dari meningitis dan ensefalitis?
6. Apa saja manifestasi klinis meningitis dan ensefalitis?
7. Apa komplikasi dari meningitis dan ensefalitis?
8. Bagaimana pemeriksaan diagnostik untuk meningitis dan ensefalitis?
9. Bagaimana penatalaksanaan medis untuk meningitis dan ensefalitis?
10. Bagaimana pencegahan agar tidak tertular meningitis dan ensefalitis?

III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan infeksi
Sistem Saraf Pusat (SSP) yaitu meningitis dan ensefalitis.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus Asuhan Keperawatan Klien dengan Infeksi Sistem Saraf Pusat
“Meningitis dan Ensefalitis” , ini disusun agar:
a. Mahasiswa dapat mengetahui anatomi sistem saraf pusat.
b. Mahasiswa dapat mengetahui fisiologi sistem saraf pusat.
c. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian meningitis dan ensefalitis.
d. Mahasiswa dapat mengetahui etiologi meningitis dan ensefalitis.
e. Mahasiswa dapat mengetahui patofisiologi meningitis dan ensefalitis.
f. Mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi meningitis dan ensefalitis.
g. Mahasiswa dapat mengetahui manifestasi klinis dari meningitis dan
ensefalitis.
h. Mahasiswa dapat mengetahui komplikasi meningitis dan ensefalitis.
i. Mahasiswa dapat mengetahui pemeriksaan diagnostik untuk meningitis
dan ensefalitis.
j. Mahasiswa dapat mengetahui penatalaksanaan medis untuk meningitis dan
ensefalitis.
k. Mahasiswa dapat mengetahui pencegahan agar tidak tertular meningitis
dan ensefalitis.
l. Mahasiswa dapat mengetahui konsep asuhan keperawatan meningitis dan
ensefalitis.

IV. Batasan Masalah


Makalah kami terbatas hanya untuk membahas tentang anatomi dan fisiologi
sistem saraf pusat serta infeksi sistem saraf pusat yaitu meningitis dan ensefalitis.

You might also like