Professional Documents
Culture Documents
IDENTITAS PASIEN
Umur : 72 tahun
Pendidikan Terakhir : STM (Sekolah Teknik Menengah) tingkat III (setara SMA)
Agama : Islam
Alasan masuk : Keinginan sendiri karena merasa tidak ingin merepotkan anak
Pasien mengeluh nyeri di ulu hati sejak 3 hari yang lalu. Nyeri dirasakan seperti di tusuk-
tusuk dan bersifat hilang timbul. Keluhan nyeri diperberat saat pasien terlambat makan dan
jika sedang banyak pikiran dan diperingan setelah minum obat omeprazol 20 mg tablet.
Pasien mengatakan perutnya juga sering terasa kembung. Keluhan lain seperti mual, muntah,
dada terasa panas, berdebar-debar, mulut terasa asam, nyeri dada, dan sensasi makanan naik
ke kerongkongan disangkal oleh pasien.
Pasien juga mengeluhkan nyeri pada kedua lututnya sejak tahun 2010. Nyeri dirasakan
terus-menerus seperti ditusuk-tusuk. Keluhan diperberat saat pasien akan berdiri, berjalan
jauh, naik tangga, dan diperingan saat beristirahat.
Pasien mengeluh sulit BAB sejak 3 hari yang lalu. BAB terakhir konsistensinya lunak,
warna kuning kecoklatan, keluhan nyeri, darah dan lendir disangkal. Keluhan ini telah
dirasakan sejak 4 tahun terakhir.
Riwayat Imunisasi:
Nafsu makan baik, 3x sehari dengan 2x selingan, porsi cukup dan teratur. Biasanya untuk
makan pagi, siang dan malam pasien hanya mengkonsumsi makanan yang disediakan dari
STW. Pasien mengkonsumsi air putih 3¼ liter per hari, setiap pagi hari pasien mengkonsumsi
teh manis hangat.
Riwayat Kebiasaan :
Sejak tinggal di STW, pasien jarang mengikuti acara-acara di STW seperti senam atau olah
raga ringan. Pasien jarang beraktivitas di luar kamar karena pasien memiliki keluhan nyeri
dikedua lutut sehingga pasien sulit untuk berjalan. Pasien tidak merokok atau minum
minuman beralkohol. Pasien mengaku tidur sekitar pukul 23.00 WIB dan bangun pukul
05.00 WIB. Pasien mengaku dapat tidur nyenyak jika mengonsumsi obat Chlorpromazin
(CPZ). Bila tidak meminum obat tersebut pasien mengaku sangat kesulitan untuk tidur.
Tanpa obat tersebut, pasien mengaku butuh 3-4 jam untuk bisa memulai tidur dan kadang
tidak dapat tidur sama sekali.
BAK kadang tidak dapat ditahan, warna kuning muda, sekitar 10 kali sehari, darah (-), nyeri
waktu berkemih (-), rasa tidak tuntas saat berkemih (-). Terkadang pasien dapat terbangun
untuk BAK hingga 5x saat malam hari, namun pasien mengaku kemudian langsung dapat
tidur nyenyak kembali.
Riwayat BAB :
Tidak lancar, pasien mengaku BAB 3 hari sekali dengan bantuan dulcolax 2 tablet pada
malam hari, warna kuning kecoklatan, konsistensi lunak, nyeri (-), darah segar (-), lendir (-).
Pasien lahir di Purworejo, 15 Juni 1946. Pasien bersekolah dari SD hingga SMA di
Purwokerto. Pasien mengaku memiliki banyak teman dan tidak memiliki masalah dengan
orang-orang di sekitarnya, dan dapat bergaul dengan baik dengan keluarga dan teman-
teman sebayanya.
a) Riwayat Pendidikan
b) Riwayat Pekerjaan
Pada tahun 1972 pasien bekerja di PT.Coca-Cola. Pada tahun 1988 pasien
menyerahkan surat pengunduran diri. Setelah kejadian itu pasien merasa sangat
menyesali keputusannya karena jika pasien tetap bekerja di PT.Coca- Cola hingga 25
tahun, pasien dijanjikan akan mendapat sebuah rumah. Pasien sempat mengalami
depresi karena hal tersebut.
c) Riwayat Perkawinan
Pasien menikah pada tanggal 4 Januari 1974 dan tinggal di daerah Juragan, Jakarta
Selatan. Dari hasil pernikahannya pasien dikaruniai 3 orang anak (1 laki-laki, 2
perempuan). Pasien terus tinggal bersama dengan istrinya hingga istrinya meninggal
pada bulan Maret tahun 2007 silam karena penyakit sirosis hati. Pasien merasa
terpukul atas kematian istrinya.
d) Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke-10 dari 12 bersaudara. Pasien mengaku kedua orang tua,
semua saudara kandung, dan anak pertama laki-laki sudah meninggal dunia. Pasien
memiliki 3 orang anak (anak pertama laki-laki meninggal usia 19 tahun karena
komplikasi sindrom nefrotik dan leukemia, anak ke-2 perempuan berusia 41 tahun
dan belum menikah, anak ke-3 perempuan sudah menikah dan sudah punya 2 anak).
Pasien sering sedih memikirkan anak ke-2 nya yang masih belum menikah hingga
saat ini
Menurut pasien, pasien memiliki latar belakang keluarga dengan ekonomi menengah
ke bawah. Pasien mengaku tidak pernah memiliki rumah sendiri. Pasien tinggal di
rumah kontrakan sebelum masuk ke STW. Anak yang ke-3 sudah memiliki suami dan
sudah bekerja serta punya rumah sendiri. Anak ke-2 pasien saat ini tidak bekerja dan
belum menikah, saat ini tinggal dengan adiknya. Pasien dibiayai oleh anak ke-3 dan
menantu pasien. Pasien mengaku tidak dititipkan uang oleh anaknya dengan alasan
takut pasien membeli obat-obatan sendiri. Pasien mengaku berteman dekat dengan
pasien “S” dan pasien memiliki hubungan baik dengan penghuni STW.
Sehari-hari pasien lebih sering di kamar untuk tiduran , membaca koran, dan minum
teh. Pasien mengaku jarang mengikuti kegiatan-kegiatan di STW seperti senam atau
olahraga. Pasien jarang berinteraksi dengan penghuni STW lainnya, kecuali pasien
“S” yang sering berkunjung ke kamar pasien. Pasien merasa kesepian selama tinggal
di STW.
Pasien merasa hidupnya sudah tidak berguna dan hanya memberatkan anak-anaknya
saja, selain itu pasien memiliki banyak penyesalan. Pasien merasa tidak bersemangat
untuk menjalani hidup. Namun pasien tidak mau melakukan bunuh diri karena hal
tersebut dosa, sehingga pasien terus melanjutkan hidup.
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 22 Juni 2018, pukul 12.00 WIB
Pemeriksaan Umum
GCS : 15 (E4M6V5)2
1: Tidak berespon
1: Tidak berespon
1: Tidak berespon
Keadaan Umum : tampak sakit sedang, tampak lemas dan tidak bertenaga, masih dapat
duduk dan berdiri serta berjalan.
Berat Badan : 49 kg
Nyeri :5
Kepala : Bentuk dan ukuran normal, tidak teraba benjolan, rambut warna
putih keabuan, terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak
tampak kelainan kulit kepala, tidak terdapat sikatriks dan bekas
jahitan
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, Reflek cahaya +/+, pupil
isokor D/S, mata cekung -/-,
Penilaian
Pemeriksaan OD OS
Dikerjakan Tidak
1. Posisi Mata Ortoforia 0o Ortoforia 0o
2. Gerakan bola mata Simetris Simetris
Telinga :
AD AS
Bentuk Normotia Normotia
Daun telinga tidak ada fistel tidak ada fistel
pre/retroaurikuler / pre/retroaurikuler /
abses mastoiditis / nyeri abses mastoiditis / nyeri
tekan tragus / nyeri tekan tragus / nyeri tarik
tarik aurikuler aurikuler
Liang telinga Lapang, tidak ada Lapang, tidak ada
serumen/ hiperemis/ serumen/ hiperemis/
secret/ corpus alienum secret/ corpus alienum
Membran Utuh, warna putih Tidak utuh, terdapat
timpani seperti mutiara, tidak perforasi attic, warna
hiperemis, reflex suram, refleks cahaya
cahaya positif tidak didapatkan,
tidak hiperemis
Tes berbisik 5/6 ½ meter
Rinne Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Weber Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Schwabach Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Hidung : Bentuk normal, septum nasi di tengah, tidak ada deviasi, mukosa tidak
hiperemis, tidak ada sekret
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti Ria Pembangunan
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 28 Mei 2018 – 7 Juli 2018 15
Mulut : Bibir kering (-), bentuk simetris, tidak ada perioral sianosis, lidah tidak kotor,
letak uvula di tengah, faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1, tidak ada detritus,
Leher : Trakea di tengah, kelenjar tiroid tidak teraba membesar, kelenjar getah
bening tidak teraba membesar, JVP 5+2 cmH2O
Thorax : Pulmo
Inspeksi : Dinding thoraks bentuk normal, simetris kanan dan kiri saat inspirasi dan
ekspirasi, retraksi dinding dada (-)
Auskultasi : Suara dasar vesikuler di seluruh lapang paru, ronkhi (-/-), wheezing(-/-)
Cor
Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba fokal di ICS V midclavicula line, seluas 1 jari,
tidak ada thrill.
Perkusi : redup
batas atas : ICS II parasternal line sinistra
Abdomen:
Palpasi : Supel, distensi (-), defens muskular (-), nyeri tekan pada regio epigastrium
dan hypohondriac sinistra (+), hepar dan lien tidak teraba membesar
Kesan : Nyeri tekan pada regio epigastrium dan hypohondriac sinistra
Anus dan Genitalia : Inspeksi : hiperemis (-), ekskoriasi (-), nodul (-)
Dilakukan Rectal Touche di slide pemeriksaan RT.
Ekstremitas : akral dingin --/--, oedem ekstremitas --/--, sianosis -/-, clubbing
finger --/--, spoon nails --/--, CRT < 2s
Tulang Belakang :
Inspeksi : tidak ada deviasi, tidak ada sikatriks / benjolan, kifosis (-)
Palpasi : tidak ada nyeri tekan / benjolan, emfisema subkutis (-),krepitasi (-)
M3M2M1P2P1C1I2I1 I1I2C1P1P2M1M2M3
M3M2M1P2P1C1I2I1 I1I2C1P1P2M1M2M3
• Mata : Arcus Senilis ODS, VOD : 6/60, VOS : 6/60, Lensa ODS sebagian
tampak keruh.
• Telinga : Membran timpani AS: Tidak utuh, terdapat perforasi attic, warna
suram, refleks cahaya tidak didapatkan, tidak hiperemis, tes berbisik AD 5
meter, AS 1/2 meter
• Abdomen : nyeri tekan pada regio epigastrium dan hypohondriac sinistra (+)
• Genu bilateral: deformitas (+), krepitasi (+), nyeri gerak (+)
STATUS NEUROLOGIS
b. Brudzinsky I :(-)
c. Brudzinsky II :(-)
d. Laseque :(-)
e. Kernig :(-)
3. Nn. Cranialis
4. Motorik : baik
eutrofi eutrofi
4444 4444
a. Eksteroseptif : baik
b. Propioseptif
Posisi : baik
7. Fungsi cerebellum & koordinasi : tidak dilakukan, pasien sulit berdiri tanpa
walker
a. Telunjuk-hidung : baik
a. Biceps : ++/++
b. Triceps : ++/++
c. Patella : ++/++
d. Achilles : ++/++
c. Chaddock :(-)
d. Schaefer :(-)
e. Gordon :(-)
f. Oppenheim :(-)
STATUS MENTAL
a. Deskripsi Umum
1. Penampilan
berperawakan pendek, sedikit bungkuk, kulit sawo matang, rambut putih, cara
2. Pembicaraan
Pasien berbicara dengan suara yang jelas, pelontaran kata serta kalimat yang
jelas dan lantang serta menggunakan bahasa Indonesia untuk percakapan sehari-hari.
Pembicaraan pasien tertata rapi dengan tata bahasa baik dan pilihan kata yang bagus.
tidak membingungkan.
sesuatu hal yang dapat dipercaya, tidak ragu-ragu, ekspresif, dan bersahabat.
Pasien saat ini merasa hidup tidak berguna. Sehari-hari pasien jarang
dengan penghuni STW yang lain, kecuali pasien “S” yang kadang berkunjung dan
berbincang ke kamar pasien. Pasien masih mampu melakukan segala aktivitas sehari-
hari secara mandiri tanpa bantuan orang lain, walaupun terkadang kesulitan karena
Mood : hipotimik
Afek : luas
Keserasian : serasi
d. Pikiran
o Arus Pikir
Produktivitas : baik
o Bentuk Pikir
o Isi Pikir
Pasien duduk tenang, berperilaku spasienn, dan tidak agresif saat wawancara.
f. Fungsi Intelektual
o Orientasi
Waktu : baik, pasien mengetahui waktu dengan baik (tanggal, bulan, tahun) saat
wawancara.
o Memori
Mobil)
o Daya Konsentrasi & Kalkulasi : baik, pasien dapat menghitung pengurangan 100 –
7 sebanyak 5 kali.
o Kemampuan Baca Dan Tulis : baik, pasien dapat menuliskan namanya sendiri, dan
o Pikiran Abstrak : baik, pasien dapat mengartikan peribahasa ada udang dibalik
batu.
presiden Indonesia saat ini (Joko Widodo) dan sebelumnya (Susilo Bambang
Yudhoyono).
o Bahasa : cukup
h. Tilikan : derajat 6
SINDROM GERIATRI
Interpretasi hasil :
JUMLAH 30 30
Kesimpulan : skor = 29 (tidak ada gangguan kognitif)
Nilai MMSE:
Instruksi :
Opa diminta membuat jam dinding bulat lengkap dengan angka-angkanya, lalu opa
diminta menggambarkan jarum jam yang menunjukkan pukulenam tepat.
Ke – 12 angka komplit 1
Total nilai 4
Afek depresif ✔
Tidur terganggu ✔
ISI memiliki tujuh pertanyaan.Tujuh jawaban yang ditambahkan untuk mendapatkan skor total.Bila
Anda sudah memiliki total skor Anda, lihat 'Pedoman Scoring / Interpretasi' di bawah ini untuk
melihat di mana kesulitan tidur Anda yang cocok.
Untuk setiap pertanyaan, silahkan LINGKARI angka yang paling menggambarkan jawaban Anda.
Silahkan menilai saat ini (yaitu 2 MINGGU TERAKHIR) tingkat keparahan gangguan tidur Anda
0 1 2 3 4
5. Menurut Bapak/Ibu seberapa terlihatkah oleh orang lain masalahtidur yang mempengaruhi
kualitashidupBapak/Ibu?
Sama sekali tidak terlihat Sedikit Cukup Sangat Luar biasa terlihat
0 1 2 3 4
7. Menurut Bapak/Ibu, seberapa BERPENGARUHKAH masalah tidur Bapak/Ibu SAAT INI pada
kegiatan hidup sehari-hari (seperti: lelah di sianghari, perasaan, kemampuan untuk mengerjakan
pekerjaan atau pekerjaan rumah harian, konsentrasi, ingatan, dan lainnya)?
1
References
1. Vellas B, Villars H, Abellan G, et al. Overview of the MNA® - Its History and Challenges. J Nutr Health
Aging. 2006;10:456-465.
2. Rubenstein LZ, Harker JO, Salva A, Guigoz Y, Vellas B. Screening for Undernutrition in Geriatric Practice:
Developing the Short-Form Mini Nutritional Assessment (MNA-SF). J. Geront. 2001; 56A: M366-377
3. Guigoz Y. The Mini-Nutritional Assessment (MNA®) Review of the Literature - What does it tell us? J Nutr
Health Aging. 2006; 10:466-487.
4. Kaiser MJ, Bauer JM, Ramsch C, et al. Validation of the Mini Nutritional Assessment Short-Form (MNA®-
SF): A practical tool for identification of nutritional status. J Nutr Health Aging. 2009; 13:782-788. ® Société
des Produits Nestlé, S.A., Vevey, Switzerland, Trademark Owners
© Nestlé, 1994, Revision 2009. N67200 12/99 10M
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti Ria Pembangunan
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 28 Mei 2018 – 7 Juli 2018 37
skor 12-14: Status gizi normal
skor 8-11: Berisiko malnutrisi
skor 0-7: Malnutrisi 9
Daging 1 ptg
35 75 7 5 -
sapi sdg
½
Lobak - - - - -
buah
Kc. 2½
25 80 6 3 8
kedelai sdm
d. bawang 1 buah - - - - -
d.seledri 1 buah - - - - -
Bwg
goreng
Subtotal 155 13 8 8
- Selingan 2: pisang
Bahan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
URT
Makanan (g) (kkal) (g) (g) (g)
Pisang 1 buah 50 50 - - 12
Subtotal 50 - - 12
Kebutuhan Nutrien:
Protein : 1 g/ kgBB = 49 X 1 g = 49 g
= 14,04 %
= 38,75 g
= (60,96% x 1395,306) : 4
= 212,644 kkal
EVALUASI
Radiologi
• Rontgent Thorax (11-02-2015)
– Paru tidak ada infiltrat
– Corakan bronkovaskular di hilus baik
– Cor normal, mediastinum tidak melebar
– Sinus dan diafragma baik
– Tidak tampak pleural effusion
Kesan: Cor – pulmo tidak tampak kelainan
EKG (11-02-2015)
Kompleks QRS
Gelombang U (-)
Kesimpulan Normal
• Feses: warna coklat, lendir (-), darah (-), BAB hitam (-)
• Mengedan : tampak benjolan berbentuk oval, berwarna kemerahan dengan ukuran ±
1cm x 0,5 cm dan dapat masuk kembali tanpa bantuan jari tangan.
Kesan: Hemorrhoid Interna Grade 2
Pasien juga mengeluhkan nyeri pada kedua lututnya sejak tahun 2010. Nyeri
dirasakan terus-menerus seperti ditusuk-tusuk. Diperberat saat pasien akan berdiri, berjalan
jauh, dan naik tangga, dan diperingan saat beristirahat.
Pasien mengeluh sulit BAB sejak 3 hari yang lalu. BAB terakhir konsistensinya
lunak, warna kuning kecoklatan, nyeri, darah dan lendir disangkal. Keluhan ini telah
dirasakan sejak 4 tahun terakhir.
• Pada pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal. Status gizi normoweight.
• Pada pemeriksaan mata didapatkan VOD 6/60, VOS 6/60, arcus senilis (+/+), lensa
keruh (+/+).
• Pada pemeriksaan telinga didapatkan serumen (+/+), perforasi membran timpani (-/+),
tes berbisik (AD : 5 meter, AS : 1/2 meter).
• Pada pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan pada regio epigastrium (+) dan
hypohondriac sinistra (+).
Pemeriksaan Rectal Touche
• Mukosa licin, teraba massa lunak berbentuk oval pada arah jam 12, konsistensi
kenyal, teraba sebesar bola kelereng
• Mengedan : tampak benjolan berbentuk oval, berwarna kemerahan dengan ukuran ±
1cm x 0,5cm dan dapat masuk kembali tanpa bantuan jari tangan.
Foto Lumbosacral AP (21 Oktober 2016)
Kesan:
– Straight Lumbal
– Spondiloarthrosis Lumbalis
Hematologi
Hematokrit 42 % 40-52 %
LED 10 0 - 20 mm/jam
PERMASALAHAN
• Biologi : Nyeri ulu hati, nyeri kedua lutut, dan sulit BAB.
• Psikososial : merasa sendirian dan merepotkan orang lain.
• Lingkungan : -
– Dislipidemia
Rencana Evaluasi
Pemeriksaan laboratorium ulang
Prognosis
KIE
- Edukasi pasien untuk menjaga pola makan dan jenis makanan (makan dengan porsi
kecil namun sering, hindari makanan pedas, asam, dan bersantan; menghindari
kebiasaan minum teh).
- Edukasi pasien untuk menggunakan alat Lumbal Brace dan melakukan fisioterapi
rutin
- Edukasi pasien untuk minum obat secara teratur