You are on page 1of 6

PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

PUSKESMASIMBANAGARA
Jl. Yogaswara No. 2 – CiamisTelp.( 0265 ) 774102
E-mail : Pkmimbanagara@gmail.com
CIAMIS
Kode Pos : 46219

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS IMBANAGARA


KABUPATEN CIAMIS
NOMOR : .................................

TENTANG
MANAJEMEN RESIKO KLINIS

Menimbang : 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan Puskesmas


terhadap tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan
yang lebih bermutu, perlu disusun tentang penerapan
Manajemen Resiko Klinis.

2. Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas


ditetapkan Manajemen Resiko Klinis dengan keputusan
Kepala Puskesmas.

Mengingat : 1. Undang-undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan.


2. Undang-undang no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Keputusan Menteri Kesehatan No.
1457/Menkes/SK/X/2003 Tentang standar pelayanan
minimal bidang kesehatan Di Kabupaten/kota.

Menetapkan : MEMUTUSKAN:
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS IMBANAGARA TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS.

Kesatu : Penerapan Manajemen Resiko Klinis seperti tertera dalam


lampiran surat keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : .................................
Kepala UPTD Puskesmas Imbanagara

Hj.Nia Kurniasih H
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA
UPTD PUSKESMAS
SELOMERTO 1
NOMOR : / /2013
TANGGAL : 2013

MANAJEMEN RESIKO KLINIS

A. Pendahuluan
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang
dilakukan baik di rumah sakit maupun Puskesmas dalam rangka
mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medic. Resiko Klinis
dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-
hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan
klsik yang diberikan kepadanya.

B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya ‘medical error’,’ adverse events’, dan
‘harms’ pada pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim da mengendalikan
biaya klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (Mencegah
kerugian finansial bagi RS) dan dokter.

C. SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes/PKD
4. Posyandu
D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis
1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit
medic.
2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang
Program.
3. Kesimpulan : RCA: Tipe Medical Error, Sumber Medical Error, FMEA:
perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan dll.
4. Tindak Lanjut.

E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan
berdampak pada keselamatan pasien ( Patient Care and Ptient Safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien
pada keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi
menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hokum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera,
tetapi termasuk juga kejadian yg potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran
untuk meneliminasi atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap
anggaran dan resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun
supplies.

F. Sumber Medical Report


1. Manusia:
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgment
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Adminidtrasi/ pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/ kepemimpinan
e. Manajemen supplai
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidakmenggunakan checklist

G. TIPE MEDICAL ERROR


1. KEKELIRUAN KONSEP
a. Wrong Concept of Disease
b. Wrong Concept of Treatment
2. KEKELIRUAN DIAGNOSTIK
a. Misdiagnosis
b. Late diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
f. hasil pemeriksaan penunjang.
3. KEKELIRUAN TERAPI
a. Error melakukan tindakan medic
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan
diagnostic sudah jelas
f. Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat dan tidak ada
indikasi
g. Teknik yang keliru
4. KEKELIRUAN PENCEGAHAN
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
b. tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1) komukasi dengan pasien
2) komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
b. Equipment failure
c. kegagalan system lainnya

H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran
mengenai penerapan Manajemen Resiko Klinis di Puskesmas Selomerto
1 Wonosobo.

Ditetapkan
di : .................................
Kepala UPTD Puskesmas
Imbanagara

Hj.Nia Kurniasih H

You might also like