Professional Documents
Culture Documents
id 523
Artikel Penelitian
1 2 3
Edwin Danie Olsa , Delmi Sulastri , Eliza Anas
Abstrak
Stunting adalah gangguan pertumbuhan linear tubuh anak menjadi pendek atau sangat pendek yang
didasarkan pada tinggi badan menurut umur dengan ambang batas (Z-score)
(Z < - 2 SD. Salah satu faktor penting
kejadian stunting merupakan pola asuh. Peranan
P polah asuh dari ibu dapat ditentukan dari sikap dan pengetahuan
pengetahua ibu
yang akan membentuk perilaku pola asuh.
asuh Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang hubungan
antara sikap dan pengetahuan ibu terhadap kejadian stunting pada anak baru masuk sekolah dasar.
dasar Metode yang
digunakan adalah studi cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 232 anak baru masuk sekolah dasar usia 6-7
6
tahun dan ibu dii Kecamatan Nanggalo Kota Padang.
Padang. Subjek penelitian yang sudah menyetujui inform consent, akan
mengisi kuesioner dan dilakukan pengukuran
penguk tinggi badan. Data akan dianalisis dengan menggunakan chi-square.
Hasil penelitian ini didapatkan angka kejadian stunting pada anak baru masuk sekolah dasar sebesar 16,8%, sebagian
besar ibu memiliki tingkat sikap positif (55,2%) dan tingkat pengetahuan yang cukup (48,7%)
(48,7%). Berdasarkan analisis
bivariat antara sikap dan kejadian stunting diketahui nilai p <0,05 (p= 0,000), serta antara tingkat pengetahuan dan
kejadian stunting diketahui nilai p <0,05
<0 (p= 0,000). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara sikap dan pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada anak baru masuk sekolah dasar di
Kecamatan Nanggalo Kota Padang.
Kata Kunci: stunting,, anak baru masuk sekolah dasar, pengetahuan, sikap, ibu
Abstract
Stunting is a linear growth retardation where children have shorter or very short stature based on height for age
according to the threshold of (Z-score)
score) <-2
< SD. One of the important factor of stunting incident is parenting. P
Parenting
can be determined by maternal knowledge
nowledge level and attitude that create parenting behavior.. The objective of this study
was to get information about the relationship between knowledge level
evel and maternal attitude on stunting incident
among new elementary students.The
The method used was a cross sectional study. The subjects are 232 new elementary
students aged 6-7 years old and their mother in Nanggalo Subdistrict of Padang City. The subject of research that has
been approved informed
ormed consent, will fill out a questionnare and measure height. The data was analyzed using chi
chi-
square. The result of this study showed 16.8% new elementary students had stunting.. Children with positif attitude
level (55.2%) and sufficient
ient knowledge level (48.7%).. Based on the bivariate analysis between attitude and stunting
incident, p value was p < 0.05 (p= 0.000)
000). Based on the bivariate analysis between knowledge and stunting incident p
value was p < 0.05 (p= 0.000).. The results of this research indicate that, there was a significant relationship between
knowledge level and maternal attitude of new elementary school children in Nanggalo Subdistrict of Padang City.
Key words: stunting,new
new elementary student , knowledge, attitude,mother
Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik ibu subjek Tabel 3. Distribusi frekuensi kejadian stunting
penelitian Stunting f %
Variabel f % Normal 193 83,2
Umur Ibu Stunting 39 16,8
- 20-29 tahun 23 9,9 Total 232 100
- 30-39 tahun 147 63,4
- 40-49 tahun 58 25 Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar
- 50-59 tahun 4 1,7 responden memiliki tinggi badan kategori normal yaitu
Pekerjaan Ibu
193 orang (83,2%).
- Tidak bekerja/rumah tangga 182 78,4
- Petani 0 0
Tabel 4. Distribusi frekuensi tingkat sikap ibu
- Buruh 2 0,9
Sikap f %
- PNS/pegawai swasta 24 10,3
- Wiraswasta 22 9,5 Negatif 104 44,8
dibandingkan dengan anak yang memiliki tinggi badan di Sumatera Barat (>40%), namun hasil ini lebih tinggi
normal paling banyak pada anak dengan tingkat sikap dibandingkan dengan prevalensi stunting di Kota
4,5
ibu yang positif/baik yaitu sebesar 95,3%. Padang yaitu sebesar 15%. Menurut Supariasa et al
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi- prevalensi stunting di Kecamatan Nanggalo Kota
square menunjukkan nilai p=0,000 (p<0,05). Padang dapat digolongkan sebagai masalah
10
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat kategori ringan.
terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat Rendahnya angka kejadian stunting pada
sikap ibu dengan kejadian stunting pada anak baru penelitian ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor
masuk sekolah dasar di Kecamatan Nanggalo Kota yaitu tingkat pendidikan ibu yang sudah termasuk
Padang. kategori baik, pekerjaan ibu, jumlah anak dan lokasi
tempat tinggal serta sikap dan pengetahuan ibu yang
Tabel 7. Hubungan pengetahuan ibu dengan stunting sebagian besar termasuk dalam kategori baik.
pada subjek penelitian Pada penelitian ini sebagian besar tingkat
Status Gizi p pendidikan ibu sudah dalam kategori baik yaitu tamat
Pengetahuan Stunting Normal SLTA/sederajat sebesar 56% dan tamat PT/sederajat
n % n % sebesar 25,9%. Menurut Sulastri tingkat pendidikan
Cukup 10 8,8 103 91,2 0.000 anak sehingga hal ini akan mempengaruhi status gizi
11
Kurang 28 46,7 32 53,3
anak. Ibu dengan tingkat pendidikan yang tinggi
akan lebih mudah menyerap informasi jika
Total 39 16.8 193 88,2
dibandingkan dengan ibu yang kurang atau tidak
berpendidikan, sehingga dengan tingkat pendidikan
Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa
yang cukup diharapkan seorang ibu mau dan mampu
persentase anak baru masuk sekolah dasar yang
untuk berprilaku yang baik dalam rangka memperbaiki
mengalami stunting paling banyak pada anak dengan
keadaan gizi anaknya. Hal ini didukung oleh penelitian
tingkat pengetahuan ibu yang kurang yaitu sebesar
yang dilakukan oleh Picauly dan Magdalena, di
46,7% dibandingkan dengan anak yang memiliki tinggi
Kupang dan Sumba Timur, NTT. Menunjukkan bahwa
badan normal paling banyak pada anak dengan
ibu dengan tingkat pendidikan rendah memiliki
tingkat pengetahuan ibu yang cukup yaitu sebesar
peluang anaknya mengalami stunting sebesar 0,049
91,2%.
kali lebih besar dibanding kan dengan ibu yang
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-
memiliki pendidikan tinggi. berpengaruh pada peluang
square menunjukkan nilai p=0,000 (p<0,05).
12
terjadinya stunting.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
Pada penelitian ini diketahui bahwa sebagian
terdapat hubungan yang bermakna antara pengetauan
besar responden ibu adalah ibu rumah tangga yaitu
ibu dengan kejadian stunting pada anak baru masuk
sebesar 78,4%. Selain itu, sebagian besar responden
sekolah dasar di Kecamatan Nanggalo Kota Padang.
ibu memiliki 1-2 anak yaitu sebesar58,6% sehingga
ibu memiliki lebih banyak waktu untuk memberikan
PEMBAHASAN
perhatian kepada anaknya. Hasil ini sejalan dengan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penelitian oleh Picauly dan Magdalena , di Kupang
persentase tinggi anak yang tergolong normal pada
dan Sumba Timur NTT yang menunjukkan bahwa ibu
anak baru masuk sekolah dasar yang berumur 6-7
yang bekerja memiliki peluang anaknya mengalami
tahun di Kecamatan Nanggalo Kota Padang yaitu
stunting lebih besar dibandingkan ibu yang tidak
sebesar 83,22% dan persentase anak yang tergolong
bekerja, dimana terjadi peningkatan kejadian stunting
stunting sebesar 16,8%. Hasil penelitian ini lebih 12
sebesar 3,623 pada ibu yang bekerja. Menurut Berg,
rendah dibandingkan dengan prevalensi stunting
ibu yang bekerja tidak mempunyai cukup waktu untuk
secara nasional (37,2%) maupun prevalensi stunting
memperhatikan makan anak yang sesuai dengna Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-
kebetuhuan dan kecukupan serta kurang perhatian square antara sikap ibu dengan kejadian stunting pada
13
dalam pengasuhan anak. Salimar et al keluarga penelitian ini diperoleh nilai p<0,05 (0,00) maka hasil
yang memiliki anggota keluarga lebih dari 4 orang ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima dan
berpeluang 1,2 kali mempunyai anak umur sekolah (6- terdapat hubungan yang bermakna antara sikap ibu
14
12 tahun) dengan status gizi stunting. dengan kejadian stunting pada anak baru masuk
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap ibu sekolah dasar di Kecamatan Nanggalo. Hasil
sebagian besar pada kategori yang positif sebesar penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
55,2%, sedangkan sikap ibu dengan kategori negatif oleh Talitha di Kelurahan Utan Kayu Utara, Jakarta
sebesar 44,8%. Hasil penelitian ini sejalan dengan Timur dan penelitian Nainggolan di Bandar Lampung,
peneltian yang dilakukan oleh Talitha di Kelurahan yang menemukan bahwa terdapat hubungan yang
Utan Kayu Utara Jakarta Timur yang menemukan signifikan antara sikap ibu dengan status gizi dengan
bahwa sikap ibu paling banyak pada kategori positif nilai p<0,05.15,19
81,1%, sedangkan 18,9% pada ibu dengan sikap yang Menurut Sunaryo, sikap merupakan kesiapan
15
di kategorikan negatif. merespons yang sifatnya positif atau negatif terhadap
20
Penelitian lain yang dilakukan oleh Wilujeng et suatu objek atau situasi secara konsisten. Sikap
al pada anak usia 1-3 tahun di Desa Puton Kecamatan merupakan kecenderungan bertindak dari individu
Diwek Kabupaten Jomban menunjukkan hal yang berupa respons tertutup terhadapa stimulus ataupun
hampir serupa. Dalam penelitian tersebut, didapatkan objek tertentu. Sikap menunjukkan adanya kesesuaian
bahwa sebagian besar ibu memiliki sikap yang di reaksi terhadap stimulus yang sudah melibatkan faktor
kategorikan positif yaitu sebesar 52% sedangkan ibu pendapat dan emosi seseorang. Jadi sikap bukanlah
yang memiliki sikap dengan kategori negatif sebesar suatu tindakan ataupun aktifitas, akan tetapi
16
48%. merupakan sebuah kecenderungan untuk melakukan
21
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan atau perilaku atau peran. Menurut
pengetahuan ibu sebagian besar berada pada tingkat Nursalam, sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh
pengetahuan yang cukup (48,7%), sedangkan pada beberapa faktor yaitu faktor umur, pekerjaan,
tingkat pengetahuan yang baik sebesar 25,4% dan pendidikan dan paritas. Jika sebagian dari responden
tingkat pengetahuan yang kurang sebesar 25,9%. memiliki sikap yang negatif, makan tindakan dan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang perilakunya akan cenderung negatif, sehingga
22
dilakukan oleh Ayuningtiasdi SDN Gedanganak 01, masalah gizi pada anak akan terjadi.
SDN Gedanganak 02, SDN Gedanganak 3 Hasil uji statistik dengan menggunakan uji
Kecamatan ungaran Timur dan SDN Candirejo 01, chi-square antara sikap ibu dengan kejadian stunting
dan SDN Candirejo 02 Kecamatan Ungaran barat, pada penelitian ini diperoleh nilai p<0,05 (0,00) maka
Kabupaten Semarang terhadap ibu dari siswa kelas 1 hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima dan
menunjukkan dari 63 sampel didapatkan sebanyak 28 terdapat hubungan yang bermakna antara sikap ibu
ibu (44,4%) memiliki tingkat pengetahuan yang cukup, dengan kejadian sttunting pada anak baru masuk
26 ibu (41,3%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik sekolah dasar di Kecamatan Nanggalo. Hasil
dan 9 ibu (14,3%) memiliki tingkat pengetahuan yang penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
17
kurang. oleh Ayuningtias pada anak kelas 1 di SDN
Penelitian yang dilakukan oleh Noer dan Gedanganak dan SDN Candirejo Sleman, Yogyakarta,
Hestuningtyas di Kecamatan Semarang Timur yang menemukan bahwa terdapat hubungan yang
terhadap ibu yang memiliki anak usia 1 – 2 tahun signifikan antara sikap ibu dengan kejadian stunting
menunjukkan sebanyak 60% ibu memiliki tingkat dengan nilai p<0,05.17
pengetahuan yang cukup, 30% ibu memilik tingkat Hal ini sejalan dengan pendapat Notoatmodjo,
pemgetahuan yang kurang, dan 10% ibu memiliki mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan hasil
18
tingkat pengetahuan yang kurang. tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan
Terima kasih kepada dosen beserta staff di Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Sukmajaya
Kepada kepala sekolah di sekolah dasar Kecamatan 8. UNICEF. Progress for children. 2007 (diunduh 19
Nanggalo kota padangyang telah memberikan izin Maret 2016) Tersedia dari: URL: HYPERLINK
10. Supariasa IDN, Bakri B, Fajar, I. Penilaian Status 17. Ayuningtias M. Hubungan karakteristik keluarga
gizi. Jakarta: EGC; 2002. dengan kejadian stunting pada anak baru sekolah
11. Sulastri D. Faktor determinan kejadian stunting (skripsi). Semarang: Stikes Ngudi Waluyo; 2016.
pada anak usia sekolah di Kecamatan Lubuk 18. Noer ER, Hestuningtyas TR. Pengaruh konseling
Kilangan Kota Padang. Majalah Kedokteran gizi terhadap pengetahuan, sikap, praktik ibu
Andalas. 2012;36(1):39-50. dalam pemberian makan anak, dan asupan zat gizi
12. Picauly I, Magdalena T, Sarci. Analisis determinan anak stunting usia 1 – 2 tahun di Kecamatan
dan pengaruh stunting terhadap prestasi belajar Semarang Timur. Journal of Nutrition College.
anak sekolah di Kupang dan Sumba Timur NTT. 2014;3(1):17-25.
Jurnal Gizi dan Pangan. 2013;8(1):55-62. 19. Nainggolan J. Hubungan antara pengetahuan dan
13. Berg A. Peranan gizi dalam pembangunan. sikap gizi ibu dengan status gizi balita di wilayah
Jakarta: Penerbit Rajawali; 1986. kerja Puskesmas Rajabasa Indah Kelurahan
14. Salimar, Kartono D, Fuada N, Setyawati B. Rajabasa Raya Bandar Lampung (skripsi). Bandar
Stunting anak usia sekolah di Indonesia menurut Lampung: Universitas Lampung; 2012
karakteristik keluarga. Jurnal Penelitian Gizi dan 20. Sunaryo. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta:
Makanan. 2013;36:121-26. EGC;2004.
15. Talitha NR. Hubungan karakteristik, pengetahuan, 21. Notoatmojo S. Promosi kesehatan dan perilaku
dan sikap ibu terhadap status gizi anak di kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012.
Posyandu RW 5 dan RW 10 Kelurahan Utan Kayu 22. Nursalam. Konsep dan penerapan metodologi
Utara Jakarta Timur (skripsi). Jakarta: Universitas penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba
Pembangunan Negara Veteran Jakarta; 2015. Medika; 2008.
16. Wilujeng R, Prita K, Domas, Supriliyah P. 23. Rakhmawati NZ. Hubungan pengetahuan dan
Hubungan sikap ibu dalam memberikan makanan sikap ibu dalam pemberian makanan pada anak
dengan status gizi batita usia 1 – 3 tahun di Desa usia 12-24 bulan (skripsi). Semarang: Universitas
Puton Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Diponegoro; 2013.
Jurnal Metabolisme. 2013;2(4):36-49.