Professional Documents
Culture Documents
1 Anatomi Paru
Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari
gelembung-gelembung (gelembung hawa = alveoli). Gelembung-gelebung alveoli ini
terdiri dari sel-sel epitel dan dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya
lebih kurang 90 m2 pada lapisan inilah terjadi pertukaran udara, O2 masuk ke dalam
darah dan CO2 dikeluarkan dari darah. Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang
lebih 700.000.000 buah yang terdapat pada paru-paru kiri dan kanan.
Tiap lobus tersusun oleh lobulus. Paru-paru kiri, terdiri dari pulmo sinister lobus
superior dan lobus inferior. Tiap-tiap lobus terdiri atas belahan-belahan yang lebih
kecil bernama segment.
Tiap-tiap segment ini masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama
lobulus. Diantara lobulus yang satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat
yang berisi pembuluh-pembuluh darah getah bening dan saraf-saraf, dalam tiap-tiap
lobulus terdapat sebuah bronkiolus. Di dalam lobulus, bronkiolus ini bercabang-
cabang banyak sekali, cabang-cabang ini disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus
alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2 – 0,3 mm.
Pleura viseral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung
membungkus paru-paru.
Pleura parietal, yaitu selaput paru yang melapisi bagian dalam dinding dada.
Antara kedua pleura ini terdapat rongga (kavum) yang disebut kavum pleura. Pada
keadaan normal kavum pleura ini vakum/hampa udara sehingga paru-paru dapat
berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna unuk
meminyaki permukaannya (pleura), menghindarkan gesekan antara paru-paru dan
dinding dada dimana sewaktu bernafas bergerak.
b. Pernapasan dalam yaitu proses pertukaran gas antar sel jaringan dengan cairan
sekitarnya (penggunaan oksigen dalam sel). Proses fisiologi pernapasan dalam
menjalankan fungsinya mencakup 3 proses, yaitu:
Ventilasi yaitu proses keluar masuknya udara dari atmosfir ke alveoli paru.
Untuk menyalurkan oksigen ke tubuh, udara dihirup melalui hidung, mulut atau
keduanya. Hidung adalah rute yang lebih disukai karena merupakan filter yang lebih
baik daripada mulut. Hidung menurunkan jumlah iritasi yang dikirim ke paru-paru,
sambil memberi pemanasan menambah kelembaban udara yang kita hirup. Ketika
sejumlah besar udara diperlukan, hidung bukan cara yang paling efisien untuk
mendapatkan udara ke paru-paru dan karena itu pernapasan mulut dapat
digunakan.
Trakea terbagi menjadi dua, satu tabung kiri dan satu tabung kanan, dan ini
disebut bronkus. Bronkus kiri mengarah ke paru-paru kiri dan bronkus kanan
mengarah ke paru-paru kanan. Tabung pernapasan ini terus membagi menjadi
tabung lebih kecil dan lebih kecil yang disebut bronkiolus. Bronkiolus berakhir pada
kantung-kantung udara kecil yang disebut alveoli. Alveoli, yang berarti “buah anggur”
dalam bahasa Italia, terlihat seperti gugusan anggur yang melekat pada tabung
pernapasan kecil.
Ada lebih dari 300 juta alveoli pada paru-paru normal. Jika alveoli dibuka dan
ditata datar, mereka akan menutupi area seluas lapangan tenis . Tidak semua
alveoli digunakan pada satu waktu, sehingga paru-paru memiliki banyak cadangan
jika terjadi kerusakan karena penyakit, infeksi atau pembedahan.