You are on page 1of 2

Bab 2

Diskusi

Telah datang seorang pasien anak perempuan berusia 4 bulan ke Poliklinik mata RSUP

Dr. M Djamil Padang dengan keluhan utama mata kanan tampak putih sejak 3 bulan yang lalu.

Berdasarkan keluhan utama pasien, penyakit pasien dapat digolongkan kedalam penyakit bawaan

atau kongenital mengingat usia pasien dan keluhan pasien yg disadari ketika usia pasien 1 bulan,

namun bisa saja keluhan ini sudah ada sejak pasien lahir. Kelainan kongenital tersebut terjadi

karena adanya masalah dalam proses embriologi janin yang menyebabkan kelainan pada mata

pasien.

Dari anamnesis didapatkan ibu tidak ada menderita sakit saat kehamilan, hal ini penting

ditanyakan untuk mengetahui penyebab atau faktor risiko terjadinya kelainan pada pasien yang

berhubungan dengan penyakit yang diderita ibu selama hamil, seperti kelainan diabetes pada

kehamilan, galaktosemia, dan mengkonsumsi obat-obatan prenatal. Dari riwayat kelahiran pasien

lahir spontan, ditolong oleh bidan, dengan berat badan lahir 2600 gram dimana dari riwayat

kelahiran tidak terdapat kelainan. Riwayat imunisasi ibu pasien mengatakan telah mendapatkan

imunisasi yg sesuai sampai usia 4 bulan, namun ibu pasien tidak ingat imunisasi apa saja.

Riwayat-riwayat tersebut penting ditanyakan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi terjadinya kelainan bawaan pada pasien

Dari pemeriksaan fisik didapatkan pada pemeriksaan visus reflek mengedip positif pada

kedua mata. Pada mata kanan didapatkan kelainan yaitu lensa keruh dengan status oftalmikus

lainnya dalam batas normal. Berdasarkan keluhan pasien, penyakit pasien ini digolongkan

penyakit bawaan atau kongenital dengan gejala klinis yaitu mata kanan tampak putih. Pada mata
pasien terjadi kekeruhan lensa akibat adanya masalah dalam proses embriologi saat janin.

Kekeruhan lensa dari lahir ini dapat didiagnosis dengan katarak kongenital OD, didukung dari

hasil pemeriksaan fisik yaitu didapatkan kekeruhan pada lensa mata kanan.

Pada pasien juga didapat dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan dengan

slitlamp untuk melihat adanya katarak, pemeriksaan dilatasi fundus direkomendasikan untuk

pemeriksaan kasus katarak unilateral dan bilateral, USG bila fundus okuli tidak dapat dilihan

dengan pemeriksaan oftalmoskopi indirek, dan pemeriksaan laboratorium seperti hitung jenis

darah, titer TORCH, tes reduksi urin, pemeriksaan urin asam amino, kalsium, dan fosfor untuk

mencari kemungkinan penyebab

Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi

(penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akbiat keduanya. Katarak

kongenital adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera setelah kelahiran dan bayi yang

berusia kurang dari satu tahun. Penyebab penyakit ini banyak, yaitu dapat diturunkan atau

herediter, infeksi seperti toxoplasma, rubella, cytomegalovirus, herpes simpleks, sifilis saat

hamil, ibu menderita menyakit sistemik seperti diabetes mellitus, mengkonsusmsi obat-obatan

prenatal seperti kortikosteroid, dan sebagian besar penyebabnya tidak diketahui.

Rencana penatalaksanaan pada pasien ini tergantung bagian mata yang mengalami

kekeruhan. Katarak pada pasien ini yaitu bersifat parsial unilateral biasanya dapat diamati dan

diperlakukan secara non-pembedahan dengan dilatasi pupil dan mungkin oklusi kontralateral

untuk mencegah amblyopia. Prognosis tergantung age of onset, jenis katarak(unilateral/bilateral,

total/parsial), ada tidaknya kelainan mata yang menyertai, tindakan operasi, dan rehabilitasi visus

pasca operasi

You might also like