Professional Documents
Culture Documents
Diskusi
Telah datang seorang pasien perempuan berusia 50 tahun datang ke IGD RSUP Dr. M.
Djamil Padang pada tanggal 7 April 2016 dengan keluhan utama Penglihatan mata kanan terasa
Dari anamnesis didapatkan pasien datang dengan keluhan penglihatan mata kanan terasa
kabur dan nyeri sejak + 8 jam sebelum masuk Rumah Sakit. Tajam penglihatan yang menurun
disebabkan oleh adanya abrasi kornea atau perdarahan intraokular. Nyeri pada pasien diebabkan
proses perlukaan yg terjadi pada bagian mata pasien akibat benda tajam. Pasien juga mengatakan
bahwa Sebelumnya pasien terbentur lemari kaca dan mata kanan pasien terkena lentingan
pecahan kaca. Hal ini berhubungan dengan penyebab dari penglihatan mata kanan pasien yang
Status oftalmikus pada pasien menunjukkan,visus tanpa koreksi 1/330. Penurunan visus
yang terjadi seperti dibahas sebelumnya menandakan adanya kelainan pada media refraksi. Pada
kornea tampak adanya Tampak ruptur kornea full thickness mulai dari limbus arah jam 1,
memanjang ke inferior ke limbus arah jam 7 berbentuk garis lurus. Ruptur di arah jam 1
berlanjut ke sklera ± 3 mm. Iris prolap di bibir luka. Maserasi (+), edema (+). Jaringan
fibrovaskular ± 2 mm dari limbus. Dari anamnesa dan pemeriksaan fisik didiagnosa dengan
Ruptur korneosklera OD dengan prolap iris , Iridodialisa OD, Katarak traumatika OD, Pterigium
grade II ODS
Pengobatan yang diberikan pada pasien ini adalah antibiotic Ceftriaxone 2x1 g diberikan
secara intravena dan levofloxacin(LFX) diberikan secra topical/tetes pada bagian mata yang
mengalami rupture korbeatujuannya adalah untuk mencegah infeksi sekunder pada mata yang
mengalami kelainan. Pasien direncanakan untuk Eksplorasi luka + hecting ruptur korneosklera
OD dalam anestesi umum, tujuannya dalah untuk mengembalikan integritas bola mata,