You are on page 1of 2

BAB 4

Diskusi

Telah datang seorang pasien perempuan berusia 50 tahun datang ke IGD RSUP Dr. M.

Djamil Padang pada tanggal 7 April 2016 dengan keluhan utama Penglihatan mata kanan terasa

kabur dan nyeri sejak + 8 jam sebelum masuk Rumah Sakit.

Dari anamnesis didapatkan pasien datang dengan keluhan penglihatan mata kanan terasa

kabur dan nyeri sejak + 8 jam sebelum masuk Rumah Sakit. Tajam penglihatan yang menurun

disebabkan oleh adanya abrasi kornea atau perdarahan intraokular. Nyeri pada pasien diebabkan

proses perlukaan yg terjadi pada bagian mata pasien akibat benda tajam. Pasien juga mengatakan

bahwa Sebelumnya pasien terbentur lemari kaca dan mata kanan pasien terkena lentingan

pecahan kaca. Hal ini berhubungan dengan penyebab dari penglihatan mata kanan pasien yang

terasa kabur dan nyeri.

Status oftalmikus pada pasien menunjukkan,visus tanpa koreksi 1/330. Penurunan visus

yang terjadi seperti dibahas sebelumnya menandakan adanya kelainan pada media refraksi. Pada

kornea tampak adanya Tampak ruptur kornea full thickness mulai dari limbus arah jam 1,

memanjang ke inferior ke limbus arah jam 7 berbentuk garis lurus. Ruptur di arah jam 1

berlanjut ke sklera ± 3 mm. Iris prolap di bibir luka. Maserasi (+), edema (+). Jaringan

fibrovaskular ± 2 mm dari limbus. Dari anamnesa dan pemeriksaan fisik didiagnosa dengan

Ruptur korneosklera OD dengan prolap iris , Iridodialisa OD, Katarak traumatika OD, Pterigium

grade II ODS

Pengobatan yang diberikan pada pasien ini adalah antibiotic Ceftriaxone 2x1 g diberikan

secara intravena dan levofloxacin(LFX) diberikan secra topical/tetes pada bagian mata yang

mengalami rupture korbeatujuannya adalah untuk mencegah infeksi sekunder pada mata yang
mengalami kelainan. Pasien direncanakan untuk Eksplorasi luka + hecting ruptur korneosklera

OD dalam anestesi umum, tujuannya dalah untuk mengembalikan integritas bola mata,

mengembalikan kontur normal kornea, dan meminimalisir jaringan psikatrik

You might also like