PROGRAM STUDI D III FISIOTERAPI

JURUSAN FISIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KESEHATAN SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah, 2018

Muhammad Ilham
Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Cardiomegaly
Vi + 75 halaman + 12 gambar + 3 lampiran

Abstrak
Latar Belakang. Pada pasien yang mengalami kondisi cardiomegaly tidak
diperbolehkan untuk melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat, karena aktivitas
fisik yang berat dapat memicu gagal jantung pada penderita cardiomegaly.
Studi Kasus. Pada kasus Ny. P dari RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan
diagnosis medis stroke hemiparese sinistra. Tujuan terapi adalah agar pasien
mampu melakukan aktivitas berpakaian. Kerangka acuan yang digunakan
adalah Neurodevelopment (NDT) dengan metode Bobath dengan strategi key
point of control, handling, dan billateral coordination. Media yang digunakan
antara lain cone, bola bergerigi, pegboard, dan baju berkancing. Durasi
terapi selama 30-45 menit dengan frekuensi 2 kali dalam seminggu. Terapi
dilaksanakan di unit Okupasi Terapi RSUD Dr. Moewardi dan di rumah
pasien.
Hasil Studi Kasus. Setelah terapis melakukan terapi sebanyak 5 kali didapatkan
hasil yaitu : (1) terdapat penurunan derajat sesak napas yang dialami pasien yaitu
pada T5 bernilai 0 (tidak ada keluhan) pada derajat sesak napas skala Borg, (2)
toleransi aktivitas dengan menggunakan 6 minutes walking test didapatkan
peningkatan yaitu pada T5 didapatkan hasil pasien mampu menempuh jarak 346
meter. Modalitas intervensi yang digunakan berupa deep breathing exercise,
latihan aktif, sepeda statis dan controlled diaphragmatic breathing. Home
program juga diberikan kepada pasien untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Kesimpulan. Hasil evaluasi derajat sesak (SOB) dan beratnya aktivitas (RPE)
menggunakan skala borg dan evaluasi toleransi aktivitas dengan 6 minutes
walking test setelah dilakukan 5 kali terapi didapatkan adanya penurunan keluhan
sesak napas dan peningkatan toleransi aktivitas yang signifikan.
Daftar Pustaka : 33 (1994-2017)

Kata Kunci : Fisioterapi, Cardiomegaly9