Professional Documents
Culture Documents
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I: Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Landasan 4
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum 6
D. Acuan Penyusunan Kurikulum 8
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan
proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus, yang
diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara
Indonesia sepanjang zaman. Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum
merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan untuk
mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat
disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi
sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1)
manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah; dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang
demokratis,bertanggung jawab.
B. Landasan Hukum
Dalam upaya mendekatkan pendidikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik pada tahun pelajaran 2017/2018, SMP Negeri 1 Mojokerto
mengembangkan Kurikulum 2013. Kurikulum ini disusun dengan mengacu pada
1. Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015.
3. Undang-Undang RI No.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional;
E. Visi Sekolah
Visi : “Beriman dan bertakwa, berprestasi, ramah lingkungan, berjiwa nasional,
serta berdaya saing internasional”
Indikator :
2. Memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
3. Memiliki prestasi, baik individu maupun kelembagaan.
4. Memiliki sikap dan perilaku ramah lingkungan.
5. Memiliki jiwa nasionalis.
6. Memiliki budaya dan karakter luhur.
7. Memiliki keunggulan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
8. Memiliki lulusan berkualitas dan berdaya saing internasional.
F. Misi Sekolah
1. Mengembangkan potensi spiritual dan kebiasaan menjalankan ajaran Agama sesuai
dengan keyakinan masing-masing
2. Mewujudkan sikap dan perilaku toleran terhadap pemeluk agama.
3. Membiasakan hidup bersih, sehat, teratur dan suka bekerja keras, serta memiliki
kecakapan hidup yang dapat dikembangkan dalam kehidupan di masyarakat
4. Mewujudkan kebiasaan berkomunikasi yang santun, berbudi pekerti luhur, dan
berestetika
5. Mengembangkan potensi setiap peserta didik melalui pelayanan bimbingan konseling,
bimbingan IT, kegiatan ekstrakurikuler dan gerakan literasi sekolah.
6. Mengembangkan dan memberdayakan potensi setiap tenaga pendidik dan kependidikan.
7. Mewujudkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat
8. Menumbuhkan dan mengembangkan budaya gemar melakukan upaya pelestarian
lingkungan, mencegah pencemaran, dan mencegah kerusakan lingkungan.
9. Menumbuhkan dan mengembangkan etika-moral dan jiwa sosial-kebangsaan yang tinggi
10. Membangun jejaring atau kerjasama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat.
11. Mewujudkan lulusan yang berkarakter, berilmu, dan berketerampilan untuk berkompetisi
di kancah global
c. Dimensi Keterampilan:
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1) kreatif,
2) produktif,
3) kritis,
4) mandiri,
5) kolaboratif, dan
6) komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang dipelajari di satuan pendidikan dan
sumber lain secara mandiri.
Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang pendidikan
memperhatikan:
1) perkembangan psikologis anak
2) lingkup dan kedalaman
3) kesinambungan
4) fungsi satuan pendidikan dan lingkungan
A. Kerangka Dasar.
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik
yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi
peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas
yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan
filosofi sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk
mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum
2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa
kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan
mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap
permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 18
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional
dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan
oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga,
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial
di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik
dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi,
sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan
masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif
bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik.
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi
ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta
didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis
sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi
prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang pendidikan menengah khususnya
SMP. Oleh karena itu implementasi pendidikan di SMP yang selama ini lebih
menekankan pada pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang
menekankan pada proses pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta
didik melalui berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan
substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari
kehidupan masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran
otentik. Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan muatan
pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan proses
pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional
sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
5. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional; dan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan
Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2015 tentang Perubahan kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun Pelajaran 2017/2018 terdiri
atas muatan nasional dan muatan lokal yaitu:
1. Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri atas kelompok mata pelajaran A dan
kelompok mata pelajaran B, termasuk bimbingan konseling dan ekstrakurikuler wajib
pendidikan kepramukaan.
Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 40 menit dan 40 jam pelajaran per pekan dan
ditambah 2 jam untuk bimbingan konseling dan bimbingan IT sebagai wujud dari
layangan konseling secara klasikal ( seperti tertera pada tabel 1 dan tabel 2).
2. Muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah provinsi sesuai Peraturan
Gubernur Jawa Timur No. 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Bahasa Daerah
sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah/Madrasah. Oleh karena itu substansi muatan
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 21
lokal yang ditentukan SMPN 1 Mojokerto adalah Bahasa Jawa dan mata pelajaran yang
berdiri sendiri pada kelompok B
Alokasi
Mata Pelajaran
Waktu
Kelompok A
3 Bahasa Indonesia 6
4 Matematika 5
7 Bahasa Inggris 4
Kelompok B
1 Seni Budaya 3
3 Prakarya 2
4 Bahasa Jawa 2
Tujuan PAK:
1) Membentuk peserta didik yang dapat memahami kasih Allah Tritunggal di dalam
Yesus Kristus dan mengasihi Allah dan sesama.
2) Membangun manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara
bertanggung jawab serta berakhlak mulia dalam masyarakat majemuk.
g. Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia diturunkan dari Permendikbud Nomor
54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan
kemudian diturunkan menjadi Kompetensi Inti (KI).Pembelajaran Bahasa Indonesia di
SMP dan MTs memiliki empat tujuan utama yang tertuang dalam kompetensi inti
masing-masing jenjang pendidikan. Secara keseluruhan tujuan pembelajaran bahasa
Indonesia di SMP dan MTs adalah
1) memiliki sikap religius
2) memiliki sikap sosial,
3) memiliki pengetahuan yang memadai tentang berbagai genre teks bahasa Indonesia
sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuhnya, dan
4) memiliki keterampilan membuat berbagai genre teks bahasa Indonesia.
a) memahami masalah
b) mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam
mengidentifikasi masalah.
c) menyajikan suatu rumusan masalah secara matematis dalam berbagai bentuk
d) memilih pendekatan dan strategi yang tepat untuk memecahkan masalah
k. Bahasa Inggris
Meskipun nama mata pelajaran ini adalah ‘Bahasa Inggris’, dalam mata
pelajaran ini siswa tidak belajar tentang ‘bahasa’ Inggris, tetapi belajar melakukan
berbagai hal yang berguna bagi hidupnya dengan menggunakan bahasa Inggris. Tujuan
mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah menengah adalah untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar memiliki kompetensi komunikatif dalam wacana
interpersonal, transaksional, dan fungsional, dengan menggunakan berbagai teks
berbahasa Inggris lisan dan tulis, secararuntut dengan menggunakan unsur kebahasaan
yang akurat dan berterima, tentang berbagai pengetahuan faktual dan prosedural, serta
menanamkan nilai-nilai luhur karakter bangsa, dalam konteks kehidupan di lingkungan
rumah, sekolah, dan masyarakat.
Untuk itu semua aspek pembelajaran (tujuan, materi, proses belajar mengajar,
media, sumber, dan penilaian) diupayakan untuk mendekati penggunaan bahasa Inggris
di dunia nyata di luar kelas. Dalam konteks tersebut, unsur kebahasaan (tata bahasa dan
kosa kata, termasuk pengucapan dan penulisannya) lebih tepat dilihat sebagai alat,
bukan sebagai tujuan: alat untuk melaksanakan tindakan berbahasa secara benar,
strategis, sesuai tujuan dan konteksnya. Langsung ‘melakukan’ tindakan yang ingin
dikuasi adalah cara yang lebih alami. Belajar berterimakasih dengan cara membiasakan
diri berterimakasih, belajar bertanya dengan cara bertanya, belajar memuji dengan cara
memuji, belajar membaca koran dengan cara membaca koran, belajar membacakan
cerita dengan cara membacakan cerita, belajar menyunting surat dengan cara
menyunting surat, dst. “Learning by doing”, dan terpusat pada siswa.
l. Seni Budaya
Mata Pelajaran Seni Budaya bertujuan untuk menumbuhkembangkan kepekaan rasa
estetik dan artistik, sikap kritis, apresiatif, dan kreatif pada diri setiap peserta pendidik
secara menyeluruh. Sikap ini hanya mungkin tumbuh jika dilakukan serangkaian proses
aktivitas berkesenian pada peserta didik. Mata pelajaran Seni Budaya memiliki tujuan
khusus, yaitu;
1) Menumbuhkembangkan sikap toleransi,
2) Menciptakan demokrasi yang beradab,
3) Menumbuhkan hidup rukun dalam masyarakat majemuk,
4) Mengembangkan kepekaan rasa dan keterampilan
5) Menerapkan teknologi dalam berkreasi
6) Menumbuhkan rasa cinta budaya dan menghargai warisan budaya Indonesia
7) Membuat pergelaran dan pameran karya seni.
n. Prakarya
1) Tujuan material
Menemukan, membuat karya (produk) prakarya, merancang ulang produk dan
mengembangkan produk berupa: kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan
melalui kegiatan mengidentifikasi, memecahkan masalah, merancang, membuat,
memanfaatkan, mengevaluasi, dan mengembangkan produk yang bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Sedangkan keterampilan yang dikembangkan adalah:
kemampuan memodifikasi, menggubah, mengembangkan, dan menciptakan serta
merekonstruksi karya yang ada, baik karya sendiri maupun karya orang lain (lihat
Skema 3).
2) Tujuan formal
a) Menemukan atau mengemukakan gagasan atau ide-ide yang mampu
memunculkan bakat atau talenta peserta didik, terutama pada jenjang pendidikan
dasar (SD/MI/SDLB/Paket A dan SMP/MTs/SMPLB/Paket B).
b) Mengembangkan kreatifitas melalui: mencipta, merancang, memodifikasi
(menggubah), dan merekonstruksi berdasarkan pendidikan teknologi dasar,
3) Upacara Bendera
Tujuan:
− Meningkatkan kedisiplinan dan rasa cinta tanah air pada diri peserta didik.
5) Pendidikan Kepramukaan
Tujuan :
− memberi wahana kepada peserta didik untuk berlatih berorganisasi
− melatih peserta didik agar terampil dan mandiri
− melatih peserta didik untuk mempertahankan hidup
− menanamkan rasa bangga dan cinta terhadap tanah airnya.
2) Bola Basket
Tujuan:
− mengembangkan prestasi peserta didik dalam bidang bola basket
− meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam permainan
bola basket sebagai olahraga prestasi
− meningkatkan kualitas kesehatan dan sportifitas peserta didik
4) Bola Voli
Tujuan:
− mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam bidang bola voli sebagai
olahraga prestasi
− meningkatkan kesehatan fisik dan mental peserta didik
− menumbuhkan sportifitas.
5) Futsal
Tujuan:
− mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam bidang futsal sebagai
olahraga prestasi
− meningkatkan kesehatan fisik dan mental peserta didik
− menumbuhkan sportifitas.
6) Pencak Silat
Tujuan:
− mengembangkan minat dan bakat serta prestasi bidang pencak silat
− meningkatkan keterampilan dasar-dasar ilmu bela diri.
8) Orkestra
Tujuan :
− mengembangkan minat, bakat, dan prestasi peserta didik dalam bidang musik
orkestra.
− meningkatkan daya kreasi, apresiasi, kepekaan dan keterpaduan bermusik
10) Teater
Tujuan:
− mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam bidang teater
− menumbuhkan kepekaan dan kepedulian sosial
− meningkatkan daya kreasi dan apresiasi seni pada peserta didik
13) Band
Tujuan:
− Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam seni musik/band
− Meningkatkan daya kreasi dan apresiasi terhadap bidang seni musik/band
14) Paskib
Tujuan:
− Meningkatkan kemampuan PBB/baris berbaris para peserta didik
− Meningkatkan kedisiplinan, rasa tanggung jawab, dan rasa nasionalisme
peserta didik
16) Karate
Tujuan:
− mengembangkan minat dan bakat serta prestasi bidang karate
− meningkatkan keterampilan dasar-dasar ilmu bela diri
19) PIK R
Tujuan :
o Memberikan informasi tentang Kesehatan Reproduksi Remaja ( KRR )
o Pelayanan Konseling dan Rujukan KRR
o Mengembangkan kegiatan yang khas sesuai minat dan kebutuhan remaja
2. Akademik
Mengingat potensi peserta didik dengan input peserta didik yang terjaring
melalui jalur akademik yaitu seleksi Nilai Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional
dan jalur non akademis dan meraih beberapa kejuaraan tingkat propinsi dan nasional
baik akademis maupun non akademis, maka dengan kondisi yang ada tersebut SMP
Negeri 1 Mojokerto perlu mengadakan kegiatan bina prestasi atau pembinaan materi
olimpiade pada bidang studi Matematika, IPA, IPS, dan Bahasa Inggris yang akan
dapat menjadi jembatan kokoh mengantarkan peserta didik ke International Junior
Science Olympiade.
c. Jadwal Kegiatan.
NO NAMA KEGIATAN KELAS HARI PUKUL
1 a. Bimbingan Konseling VII, VIII, IX Senin – Diatur sesuai
Sabtu dengan jadwal
pelajaran
b.Bimbingan Tekhnologi VII, VIII, IX Senin – Diatur sesuai
Informasi dan Komunikasi Sabtu dengan jadwal
pelajaran
c. Upacara Bendera VII, VIII, IX Senin 06.30 – 07.15
d. Kegiatan Kerohanian VII, VIII, IX Jumat 11.30 – 13.00
e. Pendidikan Kepramukaan VII,VIII, IX Kamis 15.30 – 17.15
2. Bina Prestasi Non-akademik
a. Seni Tari
VII, VIII Sabtu 12.00 – 15.00
b. Bola Basket VII,VIII Senin
Rabu 14.30 – 17.15
Jumat
c. Palang Merah Remaja VII,VIII Senin 15.00 – 17.00
d. Alokasi Waktu
Pengembangan diri untuk kelas VII dan VIII dialokasikan 2 jam pelajaran
(ekuivalen 2 × 40 menit)
2. Model umum
Wajib, rutin, terjadwal, pendidikan)
Pembina Pramuka
Aktualisasi berlaku untuk seluruh Bersifat intramural (dalam
peserta didik dalam lingkungan satuan
setiap kelas, pendidikan)
3. Reguler di penjadwalan,
Sukarela, berbasisdan Sepenuhnya dikelola
Gugus Depan penilaian formal
Minat oleh Gugus Depan Pramuka
pada satuan pendidikan.
Secara rinci untuk masing-masing model dapat dideskripsikan sebagai
berikut.
Model Blok memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Diikuti oleh seluruh siswa
- Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran.
- Untuk kelas I, kelas VII dan kelas X diintegrasikan di dalam Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
- Untuk SD/MI dilaksanakan selama 18 Jam, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK
dilaksanakan selama 36 Jam.
- Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus.
- Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata pelajaran selaku
- Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu
Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka).
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 47
Model Aktualisasi memiliki karakteristik sebagai berikut.
- Diikuti oleh seluruh siswa.
- Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.
Model Reguler
- Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka di dalam
Gugus Depan.
- Pelaksanaan kegiatan diatur oleh masing-masing Gugus Depan.
- Peserta Didik dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok didampingi oleh
seorang Pembina Pramuka dan atau Pembantu Pembina.
- Pembina Pramuka melaksanakan Kegiatan Orientasi Pendidikan Kepramukaan.
- Guru kelas/Guru Mata Pelajaran yang bukan Pembina Pramuka membantu
pelaksanaan kegiatan Orientasi Pendidikan Kepramukaan.
Reguler 40 40 34 1360
Pembelajaran tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Kegitan pembelajaran meliputi penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri. Baik penugasan terstruktur maupun kegiatan mandiri
merupakan kegiatan yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik
yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai kompetensi dasar.
2. Penugasan Terstruktur.
Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik, sementara untuk
kegiatan mandiri waktu penyelesaiannya diatur oleh peserta didik atas dasar
kesepakatan dengan pendidik. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di
sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara
dengan satu jam tatap muka.
Alokasi waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur di SMP
Negeri 1 Mojokerto maksimal 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran
yang bersangkutan.
Kelompok A
Muatan kurikulum pada kelas olahraga sama dengan kelas regular, tetapi
pembelajaran kelas olahraga dimulai pukul 08.00. Pembinaan olahraga dilaksanakan di
luar jam pelajaran, yakni pagi hari pukul 06.00 – 07.30 dan sore hari pukul 15.00 –
17.30.
D. Ketuntasan Belajar.
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu
ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu
pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam
konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun
ajaran, dan tingkat satuan pendidikan.
Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik menguasai
kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu semester. Ketuntasan
Belajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan peserta didik pada semester ganjil dan
genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat satuan pendidikan adalah
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)
Ketuntasan seorang peserta didik pada KD dari KI-1 dan KI-2 dengan
memperhatikan aspek sikap untuk seluruh matapelajaran, yakni jika profil sikap peserta
didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan
pendidikan yang bersangkutan.
Nilai ketuntasan kompetensi dasar dari KI 4 dan KI 4 didasarkan pada analisis
KKM setiap mata pelajaran. Berdasarkan analisis KKM mata pelajaran tersebut diambil
KKM terendah sebagai KKM untuk semua mata pelajaran. Berikut hasil analisis KKM per
mata pelajaran :
KKM KELAS
NO MAPEL
7 8 9
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 80 80 80
1
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 80 80 80
2
Bahasa Indonesia 78 78 78
3
Matematika 70 72 75
4
Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70
5
Berdasarkan data hasil analisis penentuan KKM setiap mata pelajaran diatas,
1. KKM SMPN 1 Mojokerto pada tahun pelajaran 2017/2018 ditetapkan berdasarkan KKM
yang terendah dari setiap mata pelajaran yaitu 70.
Predikat capaian kompetensi peserta didik disajikan sebagai berikut:
RENTANGAN PREDIKAT KETERANGAN
80 - 89 B BAIK
70 - 79 C CUKUP
<70 D KURANG
Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar untuk
menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai ≥ 70 dari hasil
penilaian setiap kompetensi dasar.
2. Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan
memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh mata pelajaran, yakni jika
profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori Baik (B).
Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum
profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (oleh guru mata
pelajaran, guru BK, dan wali kelas).
G. Kenaikan Kelas.
1. Pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses pengumpulan
informasi/ data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis
dalam bentuk Penilaian Akhir Semester (PAS), Penilaian Akhir Tahun (PAT), Ujian
Sekolah (US), dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), dengan menggunakan
berbagai instrumen, dan berasal dari berbagai sumber. Penilaian harus dilakukan secara
efektif, oleh karena itu, meskipun informasi dikumpulkan sebanyak-banyaknya dengan
berbagai upaya,tapi kumpulan informasi tersebut tidak hanya lengkap dalam
memberikan gambaran, tetapi juga harus akurat yang digunakan untuk penentuan
kenaikan kelas dan kelulusan dari satuan pendidikan.
a. Penilaian Sikap.
1) Pengertian Penilaian Sikap
Penilaian sikap adalah kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku spiritual
dan sosial siswa dalam kehidupan sehari-hari di dalam dan di luar kelas sebagai hasil
pendidikan. Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian/perkembangan sikap
siswa dan memfasilitasi tumbuhnya perilaku siswa sesuai butir-butir nilai sikap dalam KD
dari KI-1 dan KI-2
2) Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi oleh guru mata
pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran), guru bimbingan konseling
(BK), dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis dalam buku jurnal
(yang selanjutnya disebut jurnal). Jurnal berisi catatan anekdot (anecdotal record), catatan
kejadian tertentu (incidental record), dan informasi lain yang valid dan relevan. Jurnal
tidak hanya didasarkan pada apa yang dilihat langsung oleh guru, wali kelas, dan guru BK,
tetapi juga informasi lain yang relevan dan valid yang diterima dari berbagai sumber.
Selain itu, penilaian diri dan penilaian antarteman dapat dilakukan dalam rangka
pembinaan dan pembentukan karakter siswa, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah
satu data konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik.
Berikut ini adalah teknik penilaian sikap:
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 67
a) Observasi
Penerapan teknik observasi dapat dilakukan menggunakan lembar observasi
atau buku jurnal. Lembar observasi merupakan instrumen yang dapat digunakan
oleh pendidik untuk memudahkan dalam membuat laporan hasil pengamatan
terhadap perilaku peserta didik yang berkaitan dengan sikap spiritual dan sikap
sosial. Sikap yang diamati adalah sikap yang tercantum dalam indikator pencapaian
kompetensi pada KD untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
(PABP) dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Pada mata pelajaran
selain PABP dan PPKn, sikap yang diamati tercantum pada KI-1 dan KI-2.
Lembar observasi yang digunakan untuk mengamati sikap dapat berupa lembar
observasi tertutup dan lembar observasi terbuka.
a. Lembar observasi tertutup
Ketika menggunakan lembar observasi terbuka, pendidik menentukan
secara sistematis butir-butir perilaku yang akan diobservasi beserta indikator-
indikatornya. Tabel berikut adalah contoh lembar observasi tertutup.
1
2
3
b) Penilaian diri.
Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan teknik penilaian terhadap diri
sendiri (siswa) dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan sikapnya dalam
b. Penilaian Pengetahuan.
1) Pengertian Penilaian Pengetahuan.
Penilaian pengetahuan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur proses dan hasil pencapaian kompetensi peserta didik yang berupa
kombinasi penguasaan proses kognitif (kecakapan berpikir) mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi dengan pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Penilaian pengetahuan dilakukan
dengan berbagai teknik penilaian. Guru memilih teknik penilaian yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian dimulai dengan perencanaan yang
dilakukan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah siswa telah mencapai
KBM/KKM, juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan
pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran (diagnostic). Hasil penilaian digunakan
c. Penilaian Keterampilan
1) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas
tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.
b) Penilaian Proyek
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik
dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk
dalam waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari
segi proses maupun hasil akhir. Penilaian produk dilakukan terhadap kualitas
suatu produk yang dihasilkan. Penilaian produk bertujuan untuk (1) menilai
keterampilan siswa dalam membuat produk tertentu sehubungan dengan pencapaian
tujuan pembelajaran di kelas; (2) menilai penguasaan keterampilan sebagai syarat
untuk mempelajari keterampilan berikutnya; dan (3) menilai kemampuan siswa dalam
bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam mendesain dan menunjukkan
c) Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu instrumen proyek
dalam periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dapat dilakukan untuk mengukur satu
atau beberapa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Instrumen tersebut berupa
rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian data,
pengolahan dan penyajian data, serta pelaporan. Penilaian proyek bertujuan untuk
mengembangkan dan memonitor keterampilan siswa dalam merencanakan,
menyelidiki dan menganalisis proyek. Dalam konteks ini siswa dapat menunjukkan
pengalaman dan pengetahuan mereka tentang suatu topik, memformulasikan
pertanyaan dan menyelidiki topik tersebut melalui bacaan, wisata dan wawancara.
Kegiatan mereka kemudian dapat digunakan untuk menilai kemampuannya dalam
bekerja independen atau kelompok. Produk suatu proyek dapat digunakan untuk
menilai kemampuan siswa dalam mengomunikasikan temuan-temuan mereka dengan
bentuk yang tepat, misalnya presentasi hasil melalui visual display atau laporan
tertulis.
Contoh penilaian proyek adalah melakukan investigasi terhadap jenis
keanekaragaman hayati Indonesia, membuat makanan dan minuman dari buah segar,
membuat video percakapan, mencipta rangkaian gerak senam berirama, dan
sebagainya.
d) Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan kumpulan
informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan
kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Tujuan utama dilakukannya
portofolio adalah untuk menentukan hasil karya dan proses bagaimana hasil karya
tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti yang dapat menunjukkan pencapaian
belajar siswa, yaitu mencapai kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan.
Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil pekerjaan siswa, portofolio juga
berfungsi untuk mengetahui perkembangan kompetensi siswa. Terdapat beberapa tipe
1. Perencanaan Penilaian
Perencanaan penilaian meliputi penyusunan kisi-kisi, penyusunan instrumen,
dan penyusunan rubrik penilaian. Penyusunan kisi-kisi meliputi menentukan
kompetensi yang penting untuk dinilai, dalam hal ini adalah KD dari KI 4 dan
menyusun indikator berdasarkan kompetensi yang akan dinilai. Instrumen yang
disusun mengarah kepada pencapaian indikator hasil belajar, dapat dikerjakan oleh
siswa, sesuai dengan taraf perkembangan siswa, memuat materi
2. Pelaksanaan Penilaian.
Pelaksanaan penilaian adalah eksekusi dari perencanaan penilaian
yang telah dilakukan. Adapun teknis pelaksanaan penilaian praktik,
produk, dan projek meliputi:
a. pemberian tugas secara rinci;
b. penjelasan aspek dan rubrik penilaian;
c. pelaksanaan penilaian sebelum, selama, dan setelah siswa melakukan
pembelajaran; dan
d. pendokumentasian hasil penilain.
3. Pengolahan Penilaian
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian praktik, produk, proyek, dan
portofolio. Hasil penilaian dengan teknik praktik dan proyek diratarata untuk
memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran. Seperti pada
pengetahuan, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada
skala 0 – 100 dan deskripsi.
2. Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar peserta didik.
a. Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial.
Langkah-langkah untuk membuat deskripsi nilai/perkembangan sikap selama
satu semester:
1) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK masing-masing mengelompokkan
(menandai) catatan-catatan sikap jurnal yang dibuatnya ke dalam sikap spiritual dan
sikap sosial (apabila pada jurnal belum ada kolom butir nilai).
2) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK masing-masing membuat rumusan
deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan catatan-catatan jurnal
untuk setiap siswa.
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 79
3) Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata pelajaran dan guru
BK. Dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial dari guru
mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan, wali kelas
menyimpulkan (merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial setiap
siswa.
Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi perkembangan sikap selama satu
semester:
1) Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa
yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras,
2) Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap/perilaku siswa yang sangat baik dan/atau
baik dan yang mulai/sedang berkembang.
3) Apabila siswa tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap siswa tersebut diasumsikan
BAIK.
4) Dengan ketentuan bahwa sikap dikembangkan selama satu semester, deskripsi
nilai/perkembangan sikap siswa didasarkan pada sikap siswa pada masa akhir semester. Oleh
karena itu, sebelum deskripsi sikap akhir semester dirumuskan, guru mata pelajaran, guru
BK, dan wali kelas harus memeriksa jurnal secara keseluruhan hingga akhir semester untuk
melihat apakah telah ada catatan yang menunjukkan bahwa sikap siswa tersebut telah
menjadi sangat baik, baik, atau mulai berkembang.
5) Apabila siswa memiliki catatan sikap KURANG baik dalam jurnal dan siswa tersebut belum
menunjukkan adanya perkembangan positif, deskripsi sikap siswa tersebut dirapatkan dalam
rapat dewan guru pada akhir semester.
b. Nilai Pengetahuan.
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian, penilaian tengah semester, dan
penilaian akhir semester yang dilakukan dengan beberapa teknik penilaian. Penulisan capaian
pengetahuan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi.
Penilaian pengetahuan yang dilakukan dalam satu semester dapat digambarkan dalam
skema berikut:
Penilaian keterampilan dalam satu semester dapat digambarkan dengan skema berikut:
1) Jika penilaian suatu KD dilakukan 2 (dua) kali dengan teknik teknik yang sama, maka skor
akhir dari KD tersebut adalah skor optimum. Jika penilaian untuk suatu KD dilakukan 2
(dua) kali tetapi dengan teknik yang berbeda, yaitu produk dan proyek, maka skor akhir KD
tersebut adalah rata-rata dari skor yang diperoleh melalui teknik yang berbeda tersebut.
2) Nilai akhir semester diperoleh berdasarkan rata-rata skor akhir keseluruhan KD keterampilan
yang dibulatkan ke bilangan bulat terdekat.
3) Nilai akhir semester diberi predikat dengan ketentuan:
Sangat Baik (A) : 90-100
Baik (B) : 80-89
Cukup (C) : 70-79
Penilaian oleh guru digunakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi siswa sebagai
dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan bahan penyusunan laporan hasil belajar
(rapor) siswa.Hasil penilaian oleh guru meliputi pencapaian siswa pada ranah sikap (sikap
spiritual dan sikap sosial), pengetahuan, dan keterampilan.
Nilai sikap dalam rapor berupa deskripsi dalam rumusan kalimat singkat yang bersifat
memotivasi, sedangkannilai pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk bilangan
bulat (skala 0 – 100), predikat, dan deskripsi singkat.
b. Program Pengayaan.
Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
a) Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa diberi instrumen pengayaan untuk dikerjakan
bersama pada dan/atau di luar jam pelajaran;
b) Belajar mandiri, yaitu siswa diberi instrumen pengayaan untuk dikerjakan
sendiri/individual;
c) Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan beberapa konten pada tema tertentu
sehingga siswa dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa mencapai KKM berdasarkan hasil
PH. Mereka yang telah mencapai KKM berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak
diberi pengayaan. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang-
kali sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri
dengan penilaian.
4. Kriteria Kenaikan Kelas
SMP Negeri 1 Mojokerto menetapkan ketentuan kenaikan kelas sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
b. Deskripsi sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
c. Nilai ekstrakurikuler Pendidikan Kepramukaan minimal BAIK.
d. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah KBM/KKM. Karena
ketuntasan belajar yang dimaksud pada kenaikan kelas adalah ketuntasan dalam konteks
kurun waktu belajar 1 (satu) semester,
e. Kenaikan kelas mempertimbangkan nilai pada semester ganjil dan genap. Apabila pada
semester genap terdapat lebih dari dua mapel di bawah KKM, maka dapat
mempertimbangkan nilai pada semester ganjil dengan menghitung rata-rata mapel yang
di bawah KKM tersebut
H. Kelulusan.
1. Kriteria kelulusan
SMP Negeri 1 Mojoketo menetapkan kriteria kelulusan dari satuan pendidikan
sebagai berikut:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. lulus ujian sekolah US/USBN dengan ketentuan nilai rata-rata minimal 70 dan nilai
setiap mata pelajaran minimal 70
d. lulus ujian sekolah; nilai ujian sekolah diambil dari nilai ujian tulis dan praktik
dengan pembobotan 60 % untuk ujian tulis dan 40% untuk ujian praktik
e. memeroleh rerata nilai sekolah (NS) minimal 70 dan rerata nilai tiap mata pelajaran
70.
f. nilai sekolah dimaksud diperoleh dari gabungan antara nilai ujian sekolah dan nilai
rata-rata rapor semester I, II, III, IV,V dan VI dengan pembobotan 40% untuk nilai
US/USBN dan 60% untuk rerata rapor. Pembulatan nilai sekolah yang merupakan
gabungan dari ujian sekolah dan nilai rata-rata rapor dinyatakan dalam rentang 0
sampai dengan 100 dengan ketelitian satu angka dibelakang koma
g. telah mengikuti Ujian Nasinal
h. ditentukan berdasarkan rapat dewan guru
i. ditetapkan setelah peserta didik menerima hasil Ujian Nasional yang telah diikuti
j. kriteria ini akan menyesuaikan petunjuk teknis ujian nasional tahun pelajaran
2017/2018.
Jika berdasarkan kriteria di atas seorang peserta didik dinyatakan tidak lulus dari satuan
pendidikan, peserta didik yang bersangkutan diberi kesempatan untuk mengulang di kelas yang
sama.
2. Pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah
Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur
Operasi Standar (POS). Hasil UN digunakan untuk (1) salah satu pertimbangan dalam
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 85
seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya, (2) pemetaan mutu, dan (3) pembinaan dan
pemberian bantuan untuk peningkatan mutu.
Pada tahun 2015, SMP Negeri 1 Mojokerto mendapat penghargaan dari Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan sebagai sekolah berintegritas dalam penyelenggaraan Ujian
Nasional. Oleh karena itu, untuk menjaga integritas peserta didik SMP Negeri 1 Mojokerto
melaksanakan ujian nasional berbasis komputer secara mandiri.
Di samping UN, satuan pendidikan juga melaksakan ujian sekolah. US
diselenggerakan oleh satuan pendidikan. Berbeda dengan UN, US merupakan bagian
penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Kegiatan ujian sekolah dilakukan
dengan langkah-langkah (1) menyusun kisi-kisi ujian; (2) mengembangkan (menulis,
menelaah, dan merevisi) instrumen; (3) melaksanakan ujian; (4) mengolah (menyekor dan
menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik; dan (5) melaporkan dan memanfaatkan
hasil penilaian. Waktu pelaksanaan US mendahului UN.
SMP Negeri 1 Mojokerto melaksanakan ujian sekolah dalam bentuk tulis dan praktik
dengan rincian sebagai berikut:
UJIAN TULIS UJIAN
NO MATA PELAJARAN
US USBN PRAKTIK
Pendidikan Agama dan √
1 - √
Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila - √
2 -
dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia √ - √
4 Matematika √ - -
Ilmu Pengetahuan -
5 √ √
Alam
Ilmu Pengetahuan √
6 - -
Sosial
7 Bahasa Inggris √ - √
8 Seni Budaya √ - √
Pendidikan Jasmani, -
9 Olah Raga, dan √ √
Kesehatan
10 Prakarya √ - √
11 Bahasa Jawa √ - √
3. Target Kelulusan
SMP Negeri 1 Mojokerto mempunyai target lulus 100 % dengan ketentuan, yaitu (1)
pencapaian individu di atas standar minimal yang ditetapkan pemerintah, (2) meraih
Kecakapan hidup ( life skills) adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani
menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian
secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mengatasinya.
Tujuan umum pendidikan kecakapan hidup adalah mengfungsikan pendidikan sesuai dengan
fitrahnya yaitu mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi perannya dimasa
mendatang secara menyeluruh.
Budaya diartikan sebagai keseluruhan system berpikir, nilai, moral, norma, dan
keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Karakter adalah watak, tabiat,
akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan
( virtues ) yang diyakininya dan digunakannya sebagai landasan untuk cara pandang,
berpikir, bersikap, dan bertindak.
Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai mandiri sebagai berikut:
No Program Kegiatan Strategi Mekanisme Pelaksanaan
1 Peningkatan a. Gerakan Berbasis Disusun jadwal pelaksanaan
kemandirian membaca 15 budaya kegiatan terintegrasi dengan jadwal
dalam literasi menit sebelum sekolah pembelajaran. Dilaksanakan 15
memulai menit
pelajaran
b. Wajib kunjung Berbasis Dilaksanakan setiap jam istirahat
perpustakaan budaya minimal sekali sehari
sekolah
c. Menulis di Berbasis Dilaksanakan dengan pemberian
Majalah dinding budaya tugas kepada siswa untuk menulis
sekolah sekolah di majalah dinding sekolah. Hasil
tulisan anak akan dimuat di
majalah dinding secara bergiliran
2 Pengintegrasian a. Melaksanakan Berbasis Mengintegrasikan nilai-nilai
nilai pembelajaran Kelas kemandirian dalam pembelajaran
kemandirian ke dengan metode mulai dari perencanaan
dalam kolaboratif (pengembangan silabus dan RPP)
kurikulum (Colaborative
dengan Learning)
menggunakan b. Pembelajaran Berbasis
Metode dengan Kelas
pembelajaran menggunakan
presentasi di
depan kelas
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 95
(Class
Presentation)
c. Melaksanakan Berbasis
pembelajaran Kelas
dengan metode
penyelesaian
persoalan
(Problem Based
Learning)
d. Pembelajaran Berbasis
dengan Kelas
pemanfatan IT
3 Kepramukaan a. Melaksanakan Berbasis Dilaksanakan setiap Kamis sore
ekstrakurikuler budaya bagi siswa 7 dan 8 secara
wajib sekolah bergiliran. Dan merupakan
kepramukaan kegiatan ekstrakurikuler yang
wajib diikuti.
b. Kemah Berbasis Kemah diawali dengan
Penggalang budaya pembentukan tim/panitia,
sekolah penentuan lokasi kemah,
perencanaan kegiatan, pelaksanaan
kegiatan, dan pelaporan. Kemah
dilaksanakan pada akhir tahun
pelajaran
c. Persami Berbasis Dilaksanakan pada hari Sabtu
budaya minggu pertama tahun ajaran baru,
sekolah sekaligus sebagai penutupan
pelaksanaan PLS dan pelantikan
anggota Penggalang baru.
Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai integritas sebagai berikut:
Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai integritas sebagai berikut:
4 Festival literasi Seluruh siswa Lomba Cipta dan Baca Cerpen, Cipta dan
sekolah Baca Puisi, Mading, dan Lomba
Mendongeng tentang budaya dan kearifan
lokal dalam tiga bahasa (bahasa Inggris,
bahasa Indonesia, dan bahasa Jawa)
Dilaksanakan di bulan Oktober
5 One Month One Seluruh guru dan siswa Setiap guru dan siswa wajib membaca
Book satu judul buku dalam satu bulan.
6 One Week One Seluruh guru dan siswa Setiap guru dan siswa wajib membuat
Writing Product satu karya tulis dalam bentuk fiksi/
nonfiksi.
c. Pendidikan Antinarkoba
Tahun 2015 ditetapkan oleh pemerintah sebagai tahun darurat narkoba, karena ada
sekitar 4,5 juta pemuda pengguna narkoba tidak bisa direhabilitasi. Di seluruh dunia terdapat
lebih dari 200 juta orang pengguna narkoba dan dari jumlah tersebut ada 2%-nya berada di
Indonesia. Hampir seluruh penyalahguna narkoba pernah merokok (98%) dan peminum
alkohol (93%), sebagian besar mereka memulai merokok pada usia 12 tahun dan minum
alkohol pada usia 16 tahun (BNNP Jatim). Dari pelbagai penelitian, kalangan muda
merupakan kelompok yang paling rentan terhadap penyalahgunaan narkoba. Umumnya,
mereka sudah mengenal narkoba dalam rentang usia 10-19 tahun. Dari hasil temuannya
diketahui, rata-rata seorang anak mulai mengenal narkoba sejak usia menginjak 13 tahun.
e. Adiwiyata
Salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong
terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan
hidup adalah program Adiwiyata. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah ikut
terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak
lingkungan yang negatif.
Tujuan program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk
menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari
warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya-upaya penyelamatan
lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Untuk mewujudkan kesadaran tersebut
bukanlah merupakan hal yang mudah karena kesadaran tidak hanya didasarkan pada
pengetahuan atau pemahaman dari informasi yang diterima semata, namun kesadaran lebih
berdasarkan pada kebiasaan yang terbangun.
Terkait dengan kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan, untuk itu perlu
ditanamkan sejak dini. Dengan penanaman sejak dini, diharapkan akan membentuk karakter
warga sekolah untuk selalu ramah dan peduli terhadap lingkungan. Dengan masuknya
pendidikan lingkungan hidup dalam kurikulum, diharapkan dapat menumbuhkan perubahan
perilaku ke arah ramah lingkungan dan rasa tanggungjawab dalam upaya-upaya pelestarian
B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran
menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:
HARI WAKTU BELAJAR BANYAK JAM
Senin 06.45 – 14.05 7 jam 30 menit
Selasa 07.00 – 14.15 7 jam 15 menit
Rabu 07.00 – 14.15 7 jam 15 menit
Kamis 07.00 – 14.15 7 jam 15 menit
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 102
HARI WAKTU BELAJAR BANYAK JAM
Jum’at 06.45 – 11.00 4 jam 25 menit
Sabtu 07.00 – 11.00 4 jam
JUMLAH JAM PER MINGGU 37 jam 30 menit
C. Libur Sekolah
Waktu libur SMP Negeri 1 Mojokerto meliputi (1) libur jeda antar semester (libur
semester ganjil), (2) libur akhir tahun pelajaran, (3) libur hari - hari keagamaan, (4) libur
umum dan libur hari – hari besar nasional, (5) libur khusus.
1. Libur jeda antarsemester (libur semester ganjil)
Libur jeda antar semester (libur semester ganjil) berlangsung selama 14 (empat
belas) hari dimulai pada tanggal 18 Desember 2017 sampai dengan 30 Desember 2017.
Hari pertama semester genap dimulai pada tanggal 1 Januari 2018.
2. Libur akhir tahun pelajaran
Libur akhir tahun pelajaran berlangsung selama 14 (empat belas) hari dimulai
pada tanggal 25 Juni 2017 dan berakhir pada tanggal 14 Juli 2018.
3. Libur hari–hari keagamaan
Libur hari–hari keagamaan meliputi : Idul Adha, Tahun Baru Hijriyah, Maulud
Nabi Muhammad SAW, Hari Raya Natal, Tahun Baru Imlek, Hari Raya Nyepi, Wafat
Isa Almasih, Kenaikan Isa Almasih, Isro’ Miroj, Hari Raya Waisak. Berlangsungnya
libur hari-hari kagamaan sesuai dengan ketetapan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia. Jumlah libur hari–hari keagamaan dalam satu tahun pelajaran maksimal 2
(dua) minggu atau 14 hari kalender.
D. Rencana Kegiatan
SMP Negeri 1 Mojokerto menetapkan hari–hari untuk kegiatan khusus. Hari–hari ini
tidak termasuk hitungan hari efektif pembelajaran. Hari–hari kegiatan khusus ini terdiri atas:
1. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah: kegiatan ini berlangsung selama 3 hari dimulai
tanggal 17 s.d. 19 Juli 2017.
2. Perayaan HUT RI: kegiatan ini berlangsung selama 3 hari dimulai tanggal 14-16 Agustus
2017
3. Penilaian Tengah Semester (PTS) : kegiatan ini dilaksanakan selama 6 hari dimulai
tanggal 28 September 2017 s.d. 4 Oktober 2017
4. Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil: kegiatan ini dilaksanakan selama 6 hari dimulai
tanggal 29 Nopember s.d. 9 Desember 2017
5. Penialaian Akhir Tahun (PAT) Genap: kegiatan ini dilaksanakan selama 6 hari dimulai
tanggal 21 s.d. 26 Mei 2017
6. Penerimaan Rapor Hasil Belajar: kegiatan ini diadakan sebanyak 2 kali. Satu hari
diadakan untuk penerimaan rapor semester ganjil pada tanggal 16 Desember 2017 dan
satu hari untuk penerimaan rapor semester genap pada tanggal 9 Juni 2018.
Jml.
Tanggal Uraian Kegiatan
AGUSTUS 2017 HBE
Minggu 6 13 20 27
Tes Screening Kelas
Senin 7 14 21 28 4 7
7
Selasa 1 8 15 22 29 5
Rabu 2 9 16 23 30 5 12
Kamis 3 10 17 24 31 5 14 – 17 Kegiatan HUT RI
4 : Jumat Beriman
11 : Jumat Bersih
Jumat 4 11 18 25 4 19
18 : Jumat Sehat
25 : Jumat Beriman
Sabtu 5 12 19 26 4 5 Tes IQ Kelas 7
Jml.
Tanggal Uraian Kegiatan
OKTOBER 2017 HBE
Minggu 1 8 15 22/29 5 2-4 PTS
Senin 2 9 16 23/30 5 5–7 Festival Literasi
Selasa 3 10 17 24/31 5
Rabu 4 11 18 25 4
Kamis 5 12 19 26 4
13: Jumat Sehat
Jumat 6 13 20 27 4 20: Jumat Beriman
27: Jumat Bersih
Sabtu 7 14 21 28 4
Jml.
Tanggal Uraian Kegiatan
DESEMBER 2017 HBE
Penilaian Akhir
Minggu 3 10 17 24/31 4 1–7
Semester
Maulid Nabi
Senin 4 11 18 25 4 7
Muhammad,SAW
Selasa 5 12 19 26 5 7-12 Pengolahan Nilai
Cetak Rapor dan
Rabu 6 13 20 27 5 13 – 15
TTD
Kamis 7 14 21 28 4 16 Pembagian Rapor
Jumat 1 8 15 22 29 4 18-30 Libur Semester
Sabtu 2 9 16 23 30 4
Jml.
Tanggal Uraian Kegiatan
PEBRUARI 2018 HBE
Pelajaran Jam
Minggu 4 11 18 25 5 1 – 28 Khusus/Tambahan
Mapel UN Kelas 9
Tryout UN ke-1
Senin 5 12 19 26 5 19 – 24 Kelas 9 jam ke-0
(06.00 – 07.30)
Selasa 6 13 20 27 5
Rabu 7 14 21 28 4
Kamis 1 8 15 22 4
2: Jumat Sehat
Jumat 2 9 16 23 4 9: Jumat Beriman
23: Jumat Bersih
Sabtu 3 10 17 24 4
Jml.
Tanggal Uraian Kegiatan
APRIL 2018 HBE
Minggu 1 8 15 22/29 5 2-7 Try Out Kelas 9
Senin 2 9 16 23/30 5 11 – 18 US/USBN
Selasa 3 10 17 24 4 23-26 UNBK
Rabu 4 11 18 25 4
Kamis 5 12 19 26 4
Jumat 6 13 20 27 4
Sabtu 7 14 21 28 4
Jml.
Tanggal Uraian Kegiatan
MEI 2018 HBE
Minggu 6 13 20 27 4 16-18 LPP
Senin 7 14 21 28 4 21-26 PAT
Selasa 1 8 15 22 29 5 28-31 Pondok Romadhon
Rabu 2 9 16 23 30 5
Kamis 3 10 17 24 31 5
Jumat 4 11 18 25 4
Sabtu 5 12 19 26 4
Jml. Uraian
JULI 2018 Tanggal
HBE Kegiatan
Minggu 1 8 15 22 29 5 2 – 14 Libur Semester
Tahun Pelajaran
Senin 2 9 16 23 30 5 16
2018/2019
Selasa 3 10 17 24 31 5
Rabu 4 11 18 25 4
Kamis 5 12 19 26 4
Jumat 6 13 20 27 4
Sabtu 7 14 21 28 4
Dimulai dari pemahaman konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Kurikulum 2013 melalui workshop, diskusi- diskusi kelompok, menampung masukan dan saran
dari warga sekolah dan kalangan stakeholder, konsultasi kepada Dinas Pendidikan Kota
Mojokerto dan studi pamahaman dari semua dokumen rujukan dari BSNP. Pada akhirnya
membuahkan hasil yang berwujud desain operasional layanan pembelajaran di tingkat satuan
pendidikan yang diberi nama KTSP SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun Pelajaran 2017/2018.
Secara garis besar kurikulum ini memuat jangkauan ke depan yang tergambar dalam visi,
misi dan tujuan sekolah. Titik berat rumusan visi, misi dan tujuan sekolah tersebut adalah cita-cita
warga sekolah untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang dipastikan akan berimbas
pada peningkatan kualitas kompetensi lulusan.
Potensi unggulan lokal dan wawasan global tecermin pada deskripsi komponen mata
pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri yang memuat harapan dapat membekali peserta
didik dengan berbagai kompetensi untuk menghadapi masa depan yang sarat dengan tantangan.
Pada tingkat operasional beban belajar peserta didik diatur dalam struktur program
berdasarkan kalender pendidikan yang di dalamnya juga memuat penentuan hari-hari effektif dan
hari- hari libur.
Di samping itu, agar layanan kepada peserta didik dapat lebih effektif sekaligus dapat
merealisasi keinginan untuk meningkatkan kualitas layanan, kurikulum ini mengamanatkan
kepada sekolah untuk menyelenggarakan program penelusuran bakat dan minat peserta didik
pada setiap awal tahun pelajaran.
Namun demikian, perlu disadari bahwa sebuah kurikulum masih sebatas perencanaan di
atas kertas, meskipun memiliki peran vital sebagai pedoman dan petunjuk arah bagi
penyelenggaraan kegiatan pendidikan. Yang tidak kalah penting adalah komitmen dan dedikasi
warga sekolah di semua lini untuk menindaklanjuti dalam bentuk kegiatan nyata secara terarah
dan berkelanjutan.