You are on page 1of 115

KURIKULUM

SMP NEGERI 1 MOJOKERTO


Tahun Pelajaran 2017/2018

Jl. Gajahmada No. 143 Mojokerto


No. Telepon / Fax (0321) 322614
Website : www.smpn1mojokerto.sch.id
E-mail : smpn1_mojokerto@yahoo.com

DINAS PENDIDIKAN KOTA MOJOKERTO


PROVINSI JAWA TIMUR
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT.


Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum SMP
Negeri 1 Mojokerto Tahun Pelajaran 2017/2018 ini. Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 1
Mojokerto Tahun Pelajaran 2017/2018 ini mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan tersebut meliputi
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP Negeri 1 Mojokerto merujuk
ketentuan yang tertuang dalam Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dan PP no.32
tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan serta berpedoman kepada panduan yang
ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Seiring dengan komitmen pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan,
khususnya pendidikan dasar, dengan ini kami Tim Pengembang Kurikulum telah menyusun
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan melalui tahapan atau
proses review kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto tahun pelajaran sebelumnya, revisi draft,
finishing dan akhirnya telah ditetapkan, disahkan dan disosialisasikan kepada seluruh warga
sekolah.
Kami menyadari bahwa Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto yang telah kami susun ini
masih memiliki banyak celah kelemahan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik,
saran, dan masukan yang konstruktif dari berbagai pihak yang kompeten sangat kami harapkan.
SMP Negeri 1 Mojokerto menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung dan membantu penyelesaian kurikulum ini.

Mojekerto, 17 Juli 2017


Kepala Sekolah,

MULIB, S.Pd., M.Pd.


NIP 19700103 199702 1 002
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv

BAB I: Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Landasan 4
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum 6
D. Acuan Penyusunan Kurikulum 8

BAB II: Tujuan Pendidikan 13


A. Visi Sekolah 13
B. Misi Sekolah 13
C. Tujuan SMP Negeri 1 Mojokerto 14
D. Standar Kompetensi Lulusan 16

BAB III: Struktur dan Muatan Kurikulum 18


A. Kerangka Dasar 18
B. Muatan Kurikulum. 21
BAB IV: Pengaturan Beban Belajar 51
A. Kegiatan Pembelajaran Reguler, Penugasan Terstruktur Dan Kelas Olahraga 51
B. Program Pembelajaran Saintifik 53
C. Penilaian Autentik 60
D. Ketuntasan Belajar 60
E. Beban Belajar Tambahan 63
F. Mutasi Peserta Didik 63
G. Kenaikan Kelas 64
H. Kelulusan 84
I. Pendidikan Kecakapan Hidup 87
J. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global 88
K. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 90
a. Penguatan Pendidikan Karakter 93
b. Gerakan Literasi Sekolah 96
c. Pendidikan Antinarkoba 98
d. Pendidikan Lalu lintas 100
e. Adiwiyata 100

BAB V: Kalender Pendidikan 102


A. Permulaan Tahun Pelajaran 102
B. Waktu Belajar 102
C. Libur Sekolah 103
D. Rencana Kegiatan 104
E. Jadwal Kegiatan 105

BAB V: PENUTUP 111


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan
proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus, yang
diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara
Indonesia sepanjang zaman. Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum
merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan untuk
mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat
disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi
sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1)
manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah; dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang
demokratis,bertanggung jawab.

Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang


Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan Kurikulum 2013
merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah
dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan secara terpadu. Pengembangan kurikulum 2013 yang berbasis
kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik
menjadi manusia dewasa yang paripurna. Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk
mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warganegara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan kancah peradaban
dunia.
Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah membutuhkan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Sebagai jantungnya pendidikan,
kurikulum perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon
kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Karakteristik dan keunikan
Indonesia sangat beragam yang meliputi antara lain segi geografis, potensi sumber daya,
ketersediaan sarana dan prasarana, latar belakang dan kondisi sosial budaya, dan keragaman
lainya yang dimiliki setiap daerah. Keragaman tersebut kemudian menciptakan tingkatan
kebutuhan dan tantangan yang berbeda pula pada masing-masing daerah guna meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat di setiap daerah.
Terkait dengan upaya pelestarian lingkungan, pencegahan pencemaran dan
pencegahan kerusakan alam, SMP Negeri 1 Mojokerto menetapkan pendidikan lingkungan
hidup yang diajarkan secara integratif atau melalui kegiatan kelompok kerja yang meliputi
tema sampah , energi, keanekaragaman hayati, air dan makanan serta kantin sekolah.
Sebagai sebuah kurikulum operasional, kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto
dirancang dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan kebutuhan strategis masyarakat
kota Mojokerto. Disamping itu berbagai isu kritis dan strategis yang bersifat lokal, regional,
nasional, maupun global juga menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan kurikulum
SMPN 1 Mojokerto.
SMP Negeri yang berdiri di atas lahan seluas 8.824 m2 ini berada di wilayah
Kecamatan Magersari, tepatnya, di Jalan Gajahmada nomor 143 Mojokerto. Sebelah selatan
sekolah ini berdiri kantor Pemerintahan Kota Mojokerto, sedangkan di sebelah utara dan
timur merupakan perkampungan penduduk. Masyarakat sekitar SMP Negeri 1 Mojokerto
yang heterogen menambah tingkat keragaman latar belakang peserta didik dan orang tuanya.
Keberadaan SMP Negeri 1 Mojokerto sangat diperhitungkan oleh masyarakat Kota
Mojokerto bahkan hingga kabupaten sekitarnya. Ini terbukti setiap tahunnya selalu tidak
mampu menampung rata-rata 500 calon peserta didik yang mendaftar ke sekolah ini.
Sementara itu, prestasi akademik dan prestasi nonakademik peserta didik SMP Negeri
1 Mojokerto dari tahun ke tahun sangat menonjol di Kota Mojokerto. Untuk prestasi
akademis dapat dibuktikan dari persentase kelulusan yang selalu menunjukkan angka 100%
pada setiap tahunnya. Untuk prestasi nonakademis, SMP Negeri 1 Mojokerto selalu

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 2


mendominasi kejuaraan-kejuaran yang diadakan di tingkat Kota/Kabupaten Mojokerto
bahkan pada tingkat provinsi. Ditinjau dari sudut input pada tahun pelajaran 2017/2018,
SMP Negeri 1 Mojokerto menerima peserta didik yang memiliki NUN bervariatif (untuk
peserta didik dari SD/MI di Kota Mojokerto). SMP Negeri yang selalu menduduki peringkat
teratas di Kota Mojokerto ini memiliki keunggulan yang memadai dalam mengolah input
yang diterima setiap tahunnya. Dari sisi output, SMP Negeri 1 Mojokerto menampilkan
wajah cukup membanggakan. Untuk tiga tahun terakhir ini, rata-rata hasil UN di atas 81.
Dari sisi nonakademis, peserta didik SMP ini banyak mengukir prestasi di tingkat Kota
Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, maupun Nasional. Untuk tingkat nasional, peserta didik
SMPN 1 Mojokerto meraih juara ketiga Karate O2SN di Makasar tahun 2015, dan juara
pertama Karate tingkat Nasional di Jombang tahun 2016. Untuk tingkat internasional, peserta
didik SMPN 1 Mojokerto pernah meraih medali perak di International Junior Science
Olympiade untuk bidang studi IPA yang diadakan di Bali tahun 2016. Hal ini mengundang
segenap stakeholder yang ada di kota Mojokerto untuk bisa bergabung ikut berpartisipasi
demi keberhasilan SMP Negeri 1 Mojokerto dan dinas pendidikan kota Mojokerto.
Keunggulan lain yang dimiliki SMP Negeri 1 adalah sumber daya pendidikan yang
cukup memadai. Guru di SMP Negeri 1 Mojokerto untuk saat ini berjumlah 62 orang dengan
latar belakang pendidikan S1 sebanyak 49 orang, yang berpendidikan S2 sebanyak 13 orang.
Terdapat 1 orang guru sebagai Narasumber Nasional dan 3 orang guru sebagai
Mentor/Instruktur Nasional kegiatan guru pembelajar. Hal ini bisa memotivasi seluruh warga
sekolah agar menjadi Insan Pembelajar dimanapun berada, yang secara terus menerus belajar
untuk meningkatkan kualitas dirinya dan bisa mengajak seluruh guru untuk selalu hadir
sebagai pendidik dan pemimpin bagi peserta didiknya, guru yang hadir mengirimkan pesan
harapan, guru yang makin menjadi contoh tentang ketangguhan, optimisme dan keceriaan.
Sebagai sekolah yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai sekolah yang
mengimplementasikan Kurikulum 2013 dan sebagai Piloting Pengembangan Sekolah Model
Penjaminan Mutu Pendidikan, Sekolah Rujukan, dan Penyelenggara Kelas Olahraga sejak
tahun pelajaran 2016/2017, SMP Negeri 1 Mojokerto mengemban tugas yang cukup berat
untuk meningkatkan pelayanan pendidikan yang maksimal kepada masyarakat. Tugas berat
ini hanya dapat diwujudkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang memiliki wawasan
dan orientasi ke depan yang terorganisasi secara efektif serta tetap dalam bingkai kebijakan
pendidikan nasional dan kebijakan pemerintah daerah. Penyelenggaraan pendidikan yang
dimaksud adalah penyelenggarakan layanan pendidikan kepada masyarakat dengan
menganut azas pemerataan, berkualitas, bermakna, berkelanjutan, dan akuntabel.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 3


Harapan yang terpancang dalam konsep tersebut adalah terwujudnya kontribusi nyata
dari sekolah kepada masyarakat dan pemerintah Kota Mojokerto dalam menghadapi segenap
gejala dimensi kehidupan di era global. SMP Negeri 1 Mojokerto sebagai lembaga layanan
pendidikan yang langsung bersentuhan dengan kepentingan masyarakat diharapkan mampu
mengakomodasikan semua kepentingan peserta didik, potensi daerah, dan dinamika
perkembangan masyarakat. Dengan demikian, layanan pendidikan yang diberikan secara
signifikan dapat memberikan sumbangsih yang dapat dirasakan manfaatnya. Konsep-konsep
ini secara strategis perlu dapat dituangkan dalam sebuah desain kurikulum yang secara
keseluruhan merupakan gambaran nyata dari proses pendidikan yang akan dilaksanakan oleh
Satuan Pendidikan.
Sebagai kurikulum operasional, Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto dipandang
sebagai model kurikulum yang sangat potensial dapat menampung prinsip-prinsip serta
konsep-konsep yang diungkapkan di depan. Selanjutnya, pada gilirannya secara efektif dapat
menjadi pedoman dan panduan arah bagi pelaksanaan proses layanan pendidikan bagi
segenap pendidik kepada masyarakat. Demikian juga halnya dengan Kurikulum SMP Negeri
1 Mojokerto ini.
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto dirancang sedemikian rupa dengan harapan
sedapat-dapatnya mampu menjadi seperangkat perencanaan yang berisi visi, misi, tujuan
sekolah, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, serta proses pembelajaran dan sistem
penilaian yang secara keseluruhan mencerminkan proses layanan pendidikan kepada masyar
akat yang didesain dan diimplementasikan sesuai potensi dan kondisi masyarakat di sekitar
SMP Negeri 1 Mojokerto.

B. Landasan Hukum
Dalam upaya mendekatkan pendidikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik pada tahun pelajaran 2017/2018, SMP Negeri 1 Mojokerto
mengembangkan Kurikulum 2013. Kurikulum ini disusun dengan mengacu pada
1. Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015.
3. Undang-Undang RI No.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional;

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 4


4. Permendikbud Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan;
5. Undang-undang RI No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
6. Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika
7. Undang-undang RI Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
8. Permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah
9. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
10. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Ekstra Kurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
11. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
12. Permendikbud No. 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan
Komunikasi dan Guru Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informai dalam
Implementasi Kurikulum 2013
13. Pedoman Penilaian SMP
14. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Bahasa
Daerah sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah/Madrasah
15. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
16. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
17. Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
18. Permendikbud No. 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan
Kurikulum 2013
19. Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik
dan Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
20. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan
21. Surat keputusan Bersama Menteri Lingkungan Hidup dengan Mendiknas
No.03/MENLH/02/2010 serta No.01/11/KB/2010, tanggal 1 Pebruari 2010 tentang
pembinaan dan Pengembangan Lingkungan Hidup.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 5


22. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup N0. 5 tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan
program adiwiyata.
23. Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Tindakan Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan di Sekolah
24. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi pekerti
25. Permendikbud Nomor 64 tahun 2015 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Di Lingkungan
Sekolah.
26. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah
27. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah.
28. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan dasar dan
Menengah
29. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
30. Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Penidikan Menengah
31. Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penerimaan Peserta Didik
Baru
32. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah oleh BSNP

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum


Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto disusun sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di tingkat satuan pendidikan dan
pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP). Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto juga
menjadi acuan operasional bagi Dinas Pendidikan Kota Mojokerto dan/atau Kantor
Kementerian Agama Kota Mojokerto dalam melakukan koordinasi dan supervisi
pengelolaan kurikulum di SMP Negeri 1 Mojokerto.
Oleh sebab itu penyusunan dan pengembangan Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto
bertujuan untuk:
1. Meningkatkan iman dan takwa serta akhlak mulia
Peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMP Negeri 1 Mojokerto diisi dengan
kegiatan istighosah pada kegiatan Jumat Beriman secara klasikal setiap 3 minggu sekali,
dan penanaman akhlak dan budi pekerti terintegrasi pada proses pembelajaran untuk
semua mapel. Selain itu peringatan hari-hari besar keagamaan dilaksanakan dengan

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 6


mengundang penceramah yang kompeten atau memanfaatkan warga sekolah juga
melaksanakan qurban dan bantuan sosial terhadap warga sekitar sekolah yang kurang
mampu dengan anggaran yang direncanakan di RKAS.
2. Meningkatkan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik.
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto disusun dengan memperhatikan keragaman
potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik dengan tujuan
peserta didik dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya
yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diwujudkan dalam
kegiatan intra dan ekstra kurikuler antara lain, penyusunan karya tulis, pembinaan
Olimpiade Sain (OSN), Pembinaan Kegiatan Kepramukaan, dan Kegiatan Keagamaan.
3. Meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma
agama yang berlaku di lingkungan sekolah sesuai dengan kompetensi Inti yang
diharapkan melalui kegiatan bakti sosial dan keagamaan.
4. Mengembangkan potensi peserta didik agar mampu bersaing secara global dan dapat
hidup berdampingan dengan bangsa lain dengan membekali peserta didik dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan minatnya, agar mereka mampu
mengembangkannya secara mandiri di dunia nyata/kehidupan sehari-hari. Kegiatan
tersebut antara lain, TIK, Robotik dan Karya tulis.
5. Menerapkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik
dengan mancakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
6. Mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mengembangkan potensi diri
peserta didik, serta melaksanakan Pendidikan Kepramukaan sebagai ekstra kurikuler
wajib yang harus diikuti.
7. Mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat
keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, antara lain melalui
kegiatan Upacara Rutin/ Hari Besar dan Paskibra.
8. Mengembangkan Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
serta perubahan kurikulum yang berlaku.
9. Menghasilkan lulusan SMP Negeri 1 Mojokerto yang memiliki kecerdasan sesuai
dengan bakat/minatnya, menjadi warga negara yang bertanggung jawab, mengerti dan
toleran terhadap pandangan yang berbeda

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 7


10. Menghasilkan lulusan SMP Negeri 1 Mojokerto yang memiliki kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis dan jernih serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap
lingkungan, memiliki minat luas dalam kehidupan dan berkemampuan hidup dalam
masyarakat yang mengglobal

D. Acuan Penyusunan Kurikulum.


Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto tahun pelajaran 2017/2018 dikembangkan
berdasarkan acuan konseptual, prinsip pengembangan, dan prosedur operasional sebagai
berikut:
1. Acuan konseptual meliputi:
a. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta
didik secara utuh. Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto disusun agar semua mata
pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.
b. Toleransi dan kerukunan umat beragama
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto dikembangkan untuk memelihara dan
meningkatkan toleransi dan kerukunan interumat dan antarumat beragama.
c. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto diarahkan untuk membangun karakter dan
wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu,
kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto menumbuhkembangkan wawasan dan sikap
kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
wilayah NKRI.
d. Peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan,
dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum SMP
Negeri 1 Mojokerto disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta
tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan
kinestetik peserta didik.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 8


e. Kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto diarahkan kepada pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan
kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu.
f. Kebutuhan kompetensi masa depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis, kreatif,
kolaboratif, komunikatif, mandiri, dan produktif dalam membuat keputusan,
memecahkan masalah yang kompleks sesuai lintas bidang keilmuan.
g. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto mengembangkan jiwa kewirausahaan dan
kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau
memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan
dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
h. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap perkembangan
Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks.
i. Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan
lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
j. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat
dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat
dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum SMP Negeri 1
Mojokerto memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 9


k. Dinamika perkembangan global
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto dikembangkan untuk meningkatkan
kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia
digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan
individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk
hidup berdampingan dengan bangsa lain.
l. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat
ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan
bangsa lain.
m. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri
khas SMP Negeri 1 Mojokerto.
2. Prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto tahun pelajaran
2017/2018 meliputi:
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto dikembangkan dengan memperhatikan
keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan,
serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya,
adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 10
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto dilakukan dengan melibatkan
pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha
dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan
berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional
merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto dikembangkan dengan memperhatikan
kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan
daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 11


3. Prosedur operasional meliputi analisis, penyusunan, penetapan dan pengesahan.
a. Analisis mencakup
1) analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Kurikulum;
2) analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan lingkungan; dan
3) analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
b. Penyusunan mencakup:
1) perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
2) pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;
3) pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas;
4) penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
5) penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal; dan
6) penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran.
c. Penetapan sebagaimana dimaksud dilakukan kepala sekolah/madrasah berdasarkan
hasil rapat dewan pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan komite
sekolah/madrasah
d. Pengesahan sebagaimana dimaksud dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya.

Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto dilakukan oleh Tim


Pengembang Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto. Pengembangan kurikulum ini
dilaksanakan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan kota Mojokerto.
Pelaksanaan kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto merupakan tanggung jawab satuan
pendidikan.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 12


BAB II
TUJUAN VISI DAN MISI SEKOLAH

E. Visi Sekolah
Visi : “Beriman dan bertakwa, berprestasi, ramah lingkungan, berjiwa nasional,
serta berdaya saing internasional”
Indikator :
2. Memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
3. Memiliki prestasi, baik individu maupun kelembagaan.
4. Memiliki sikap dan perilaku ramah lingkungan.
5. Memiliki jiwa nasionalis.
6. Memiliki budaya dan karakter luhur.
7. Memiliki keunggulan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
8. Memiliki lulusan berkualitas dan berdaya saing internasional.

F. Misi Sekolah
1. Mengembangkan potensi spiritual dan kebiasaan menjalankan ajaran Agama sesuai
dengan keyakinan masing-masing
2. Mewujudkan sikap dan perilaku toleran terhadap pemeluk agama.
3. Membiasakan hidup bersih, sehat, teratur dan suka bekerja keras, serta memiliki
kecakapan hidup yang dapat dikembangkan dalam kehidupan di masyarakat
4. Mewujudkan kebiasaan berkomunikasi yang santun, berbudi pekerti luhur, dan
berestetika
5. Mengembangkan potensi setiap peserta didik melalui pelayanan bimbingan konseling,
bimbingan IT, kegiatan ekstrakurikuler dan gerakan literasi sekolah.
6. Mengembangkan dan memberdayakan potensi setiap tenaga pendidik dan kependidikan.
7. Mewujudkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat
8. Menumbuhkan dan mengembangkan budaya gemar melakukan upaya pelestarian
lingkungan, mencegah pencemaran, dan mencegah kerusakan lingkungan.
9. Menumbuhkan dan mengembangkan etika-moral dan jiwa sosial-kebangsaan yang tinggi
10. Membangun jejaring atau kerjasama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat.
11. Mewujudkan lulusan yang berkarakter, berilmu, dan berketerampilan untuk berkompetisi
di kancah global

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 13


12. Mewujudkan tata kelola yang berkualitas
13. Meningkatkan pencapaian delapan standar nasional pendidikan.

G. Tujuan Satuan Pendidikan


1. Tujuan Pendidikan Nasional dan Tujuan Pendidikan Dasar
Berdasarkan Undang -Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 3, Tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab." Sedangkan Tujuan Pendidikan Dasar adalah
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak manusia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Tujuan Pendidikan SMP Negeri 1 Mojokerto meliputi Tujuan Jangka Menengah (empat
tahunan) dan Tujuan Pendidikan pada tahun pelajaran 2017/2018 sebagai berikut:
a. Tujuan Pendidikan SMP Negeri 1 Mojokerto untuk jangka menengah (empat
tahunan) yaitu:
1) Terwujudnya warga sekolah yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
2) Tewujudnya warga sekolah yang memiliki sikap dan perilaku toleran terhadap
pemeluk agama.
3) Tewujudnya pencapaian delapan standar nasional pendidikan.
4) Berkembangnya potensi setiap peserta didik sesuai tuntutan standar kompetensi
lulusan.
5) Berkembang dan berdayanya potensi setiap tenaga pendidik dan kependidikan.
6) Terlaksananya Penguatan Pendidikan Karakter dan Gerakan Literasi Sekolah.
7) Terbangun jejaring atau kerjasama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat.
8) Tumbuh dan berkembangnya budaya gemar melakukan upaya pelestarian
lingkungan, mencegah pencemaran, dan mencegah kerusakan lingkungan.
9) Tumbuh dan berkembangnya etika-moral dan jiwa sosial-kebangsaan yang
tinggi.
10) Terwujudnya kebiasaan berkomunikasi yang santun, berbudi pekerti luhur,
berestetika dan kinestetika yang tinggi.
11) Terwujudnya lulusan yang bebas narkoba, bermartabat, berbudaya, berkarakter,
berilmu, dan berketerampilan untuk berkompetisi di kancah global.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 14


12) Terwujudnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
13) Terbangunnya jiwa kompetitif pada diri peserta didik.
b. Tujuan pendidikan SMP Negeri 1 Mojokerto pada tahun pelajaran 2017/2018 yaitu:
1) Tewujudnya warga sekolah yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
2) Tewujudnya warga sekolah yang memiliki sikap dan perilaku toleran terhadap
pemeluk agama.
3) Tewujudnya 100 % pencapaian standar kompetensi lulusan.
4) Tewujudnya 100 % pencapaian standar isi.
5) Tewujudnya 100 % pencapaian standar proses.
6) Tewujudnya 100 % pencapaian standar pendidik dan tenaga kependidikan.
7) Tewujudnya 100 % pencapaian standar sarana prasarana.
8) Tewujudnya 100 % pencapaian standar pengelolaan.
9) Tewujudnya 100 % pencapaian standar pembiayaan.
10) Tewujudnya 100 % pencapaian standar penilaian.
11) Meningkatnya pencapaian rerata IIUN.
12) Meningkatnya pencapaian rerata UN.
13) Meningkatnya pencapaian perolehan gelar kejuaraan akademik dan
nonakademik tingkat kota/kabupaten, regional, dan nasional.
14) Ikut berkiprah di tingkat internasional dalam olimpiade sains.
15) Berkembangnya potensi setiap peserta didik.
16) Berkembang dan berdayanya potensi setiap tenaga pendidik dan kependidikan.
17) Terlaksananya penguatan pendidikan karakter dan gerakan literasi sekolah.
18) Terbangun jejaring atau kerjasama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat.
19) Tumbuh dan berkembangnya budaya gemar melakukan upaya pelestarian
lingkungan, mencegah pencemaran, dan mencegah kerusakan lingkungan.
Tumbuh dan berkembangnya etika-moral dan jiwa sosial-kebangsaan yang
tinggi.
20) Terwujudnya kebiasaan berkomunikasi yang santun, berbudi pekerti luhur,
berestetika dan kinestetika yang tinggi.
21) Terwujudnya lulusan yang yang bebas narkoba, bermartabat, berbudaya,
berkarakter, berilmu, dan berketerampilan untuk berkompetisi di kancah global.
22) Terwujudnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
23) Terbangunnya jiwa kompetitif pada diri peserta didik.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 15


H. Standar Kompetensi Lulusan.
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi
Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat
dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah, sebagaimana yang ditetapkan pemerintah yang tertuang
pada Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016.
Setiap lulusan SMP Negeri 1 Mojokerto memiliki kompetensi pada tiga dimensi
yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:
a. Dimensi Sikap:
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2) berkarakter, jujur, dan peduli,
3) bertanggungjawab,
4) pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5) sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
b. Dimensi Pengetahuan:
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
teknis dan spesifik sederhana berkenaan dengan:
1) ilmu pengetahuan,
2) teknologi,
3) seni, dan
4) budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif dijelaskan
sebagai berikut.
a) Faktual
Pengetahuan teknis dan spesifik tingkat sederhana berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 16


b) Konseptual
Terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi dan teori, yang
digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik tingkat sederhana
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
c) Prosedural
Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait dengan
pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode tingkat sederhana berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
d) Metakognitif
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan menggunakannya
dalam mempelajari pengetahuan teknis dan spesifik tingkat sederhana berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

c. Dimensi Keterampilan:
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1) kreatif,
2) produktif,
3) kritis,
4) mandiri,
5) kolaboratif, dan
6) komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang dipelajari di satuan pendidikan dan
sumber lain secara mandiri.
Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang pendidikan
memperhatikan:
1) perkembangan psikologis anak
2) lingkup dan kedalaman
3) kesinambungan
4) fungsi satuan pendidikan dan lingkungan

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 17


BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar.
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik
yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi
peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan alam di sekitarnya.

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas
yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.

Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan
filosofi sebagai berikut:

a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk
mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum
2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa
kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan
mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap
permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 18
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional
dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan
oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga,
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial
di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan


kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran
disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.

d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik
dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi,
sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan
masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif
bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas


dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan
diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.

2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 19


nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan
karena berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu
pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus
menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan
perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan akan mampu
memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis
pengetahuan (knowledge-based society).

3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi
ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta
didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis
sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi
prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang pendidikan menengah khususnya
SMP. Oleh karena itu implementasi pendidikan di SMP yang selama ini lebih
menekankan pada pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang
menekankan pada proses pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta
didik melalui berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan
substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari
kehidupan masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran
otentik. Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan muatan
pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan proses
pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.

4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional
sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 20


pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum)
dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah,
kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-
curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta
didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

5. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional; dan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan
Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2015 tentang Perubahan kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun Pelajaran 2017/2018 terdiri
atas muatan nasional dan muatan lokal yaitu:
1. Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri atas kelompok mata pelajaran A dan
kelompok mata pelajaran B, termasuk bimbingan konseling dan ekstrakurikuler wajib
pendidikan kepramukaan.
Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 40 menit dan 40 jam pelajaran per pekan dan
ditambah 2 jam untuk bimbingan konseling dan bimbingan IT sebagai wujud dari
layangan konseling secara klasikal ( seperti tertera pada tabel 1 dan tabel 2).
2. Muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah provinsi sesuai Peraturan
Gubernur Jawa Timur No. 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Bahasa Daerah
sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah/Madrasah. Oleh karena itu substansi muatan
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 21
lokal yang ditentukan SMPN 1 Mojokerto adalah Bahasa Jawa dan mata pelajaran yang
berdiri sendiri pada kelompok B

Tabel 1 : Struktur Program Kurikulum 2013 SMP Negeri 1 Mojokerto


Kurikulum Tahun Pelajaran 2017/2018

Alokasi
Mata Pelajaran
Waktu

Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3

3 Bahasa Indonesia 6

4 Matematika 5

5 Ilmu Pengetahuan Alam 5

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4

7 Bahasa Inggris 4

Kelompok B

1 Seni Budaya 3

2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3

3 Prakarya 2

4 Bahasa Jawa 2

Jumlah Alokasi Waktu per Minggu 40

Pendidikan lingkungan hidup diajarkan melalui


integrasi dengan mata pelajaran kelompok A, mata
pelajaran kelompok B dan kegiatan ekstrakurikuler

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 22


Tabel 2 : Kegiatan Pengembangan Diri

C. Pengembangan Diri VII VIII IX


1. Rutin/terstruktur
a. Bimbingan Konseling 2*) 2*) 2*)
b. Bimbingan Tekhnologi Informasi dan
Komunikasi
c. Upacara Bendera
d. Kegiatan Kerohanian
e. Pendidikan Kepramukaan
2. Bina Prestasi Nonakademik
a. Baca Tulis Al Qur’an
2*) 2*) 2*)
b. Samroh
c. Seni Tari
d. Bola Basket
e. Palang Merah Remaja
f. Bola voli
g. Futsal
h. Pencak Silat
i. Karya Ilmiah Remaja
j. Orkestra
k. Karawitan
l. Teater
m. Bina Vokalia
n. Band
o. Paskib
p. Robotika
q. Karate
r. Seni Batik
s. Seni Lukis
t. PIK-R

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 23


C. Pengembangan Diri VII VIII IX
3. Bina Prestasi Akademik: 2*) 2*) 2*)
a. Bimbingan Olimpiade Matematika
b. Bimbingan Olimpiade IPA
c. Bimbingan Olimpiade IPS
d. English Club

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Penjelasan muatan pembelajaran dan tujuan dari masing-masing mata pelajaran,


kegiatan pengembangan diri dan layangan konseling/IT dipaparkan sebagai berikut:
1. Mata Pelajaran :
a. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Adapun karakteristik mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti adalah:
1) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan mata pelajaran yang
dikembangkan dari materi pokok pendidikan agama Islam (al-Qur’an dan Hadis,
aqidah, akhlak, fiqih dan sejarah peradaban Islam).
2) Ditinjau dari segi muatan pendidikannya, PAI dan Budi Pekerti merupakan mata
pelajaran pokok yang menjadi satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan
mata pelajaran lain yang bertujuan untuk pengembangan moral dan kepribadian
peserta didik. Maka, semua mata pelajaran yang memiliki tujuan tersebut harus
seiring dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran PAI dan
Budi Pekerti.
3) Diberikannya mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti bertujuan untuk terbentuknya
peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt., berbudi pekerti yang
luhur (berakhlak yang mulia), dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang
Islam, terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya, sehingga dapat
dijadikan bekal untuk memelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa
harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan oleh
ilmu dan mata pelajaran tersebut.
4) PAI dan Budi Pekerti adalah mata pelajaran yang tidak hanya mengantarkan
peserta didik dapat menguasai berbagai kajian keislaman, tetapi PAI lebih
menekankan bagaimana peserta didik mampu menguasai kajian keislaman tersebut
sekaligus dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah
masyarakat. Dengan demikian, PAI dan Budi Pekerti tidak hanya menekankan
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 24
pada aspek kognitif saja, tetapi yang lebih penting adalah pada aspek afektif dan
psikomotornya.
5) Secara umum mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti didasarkan pada ketentuan-
ketentuan yang ada pada dua sumber pokok ajaran Islam, yaitu al-Qur’an dan
Hadis Nabi Muhammad saw., juga melalui metode ijtihad (dalil aqli), para ulama
dapat mengembangkannya dengan lebih rinci dan mendetail dalam kajian fiqih dan
hasil-hasil ijtihad lainnya.
6) Tujuan akhir dari mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti adalah terbentuknya peserta
didik yang memiliki akhlak yang mulia (budi pekerti yang luhur), yang merupakan
misi utama diutusnya Nabi Muhammad saw di dunia. Hal ini tidak berarti bahwa
pendidikan Islam tidak memerhatikan pendidikan jasmani, akal, ilmu, ataupun
segi-segi praktis lainnya, tetapi maksudnya adalah bahwa pendidikan Islam
memerhatikan segi-segi pendidikan akhlak seperti juga segi-segi lainnya.

b. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti


Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama dan
pendidikan keagamaan, disebutkan bahwa: pendidikan agama berfungsi membentuk
manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan
antar umat beragama (Pasal 2 ayat 1). Selanjutnya disebutkan bahwa pendidikan agama
bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati,
dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni (Pasal 2 ayat 2).
Mata pelajaran PAK berfungsi untuk:
1) Memperkenalkan Allah Tritunggal dan karya-karya-Nya agar peserta didik
bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah dalam hidupnya.
2) Menanamkan pengertian tentang Allah Tritunggal dan karya-Nya kepada peserta
didik, sehingga mampu memahami, menghayati, dan mengamalkannya.

Tujuan PAK:
1) Membentuk peserta didik yang dapat memahami kasih Allah Tritunggal di dalam
Yesus Kristus dan mengasihi Allah dan sesama.
2) Membangun manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara
bertanggung jawab serta berakhlak mulia dalam masyarakat majemuk.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 25


PAK di sekolah disajikan dalam dua ruang lingkup, yaitu Allah Tritunggal dan karya-
Nya, dan Nilai-nilai kristiani. Secara holistik, pengembangan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar PAK pada pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada
pengajaran tentang Allah Tritunggal dan karya-Nya. Pemahaman terhadap Allah
Tritunggal dan karya-Nya harus tampak pula dalam nilai-nilai kristiani yang dapat
dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik.

c. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti


Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti bertujuan agar peserta didik memiliki
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap membangun hidup yang semakin beriman.
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas-aktivitas: mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, dan mengevaluasi. Ketrampilan diperoleh melalui aktivitas-aktivitas:
mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji dan mencipta. Sikap dibentuk
melalui kemampuan: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan.
d. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti.
Tujuan Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti yang ingin dicapai dalam buku
pedoman ini, antara lain:
1) Menumbuh-kembangkan, dan meningkatkan kualitas śraddhā dan bhakti peserta
didik, untuk mengenal, mengerti, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran
agama Hindu.
2) Membentuk perilaku peserta didik yang dapat mewujudkan kebahagian jasmani dan
rohani (Mokshartham Jagadhita).
3) Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti yang berlandaskan Kitab Suci Veda,
dalam pembelajarannya, diharapkan mampu:
a) Membentuk peserta didik memiliki śraddhā dan bhakti, berakhlak mulia,
berbudi pekerti yang luhur yang tercermin dalam perilaku sehari-hari, menjalin
hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara manusia dengan Sang
Hyang Widhi, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam lingkungan,
berkarma dan beryajña yang baik dan benar, mampu menjaga kerukunan inter
dan antar umat beragama, serta mampu membaca dan memahami Veda.
b) Membentuk peserta didik yang berkarakter, memahami dan mengamalkan nilai-
nilai ajaran agama dengan baik, berwawasan luas, kritis, kreatif, inovatif dan
dinamis serta memiliki integritas yang tinggi.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 26


c) Mencerdaskan kehidupan dan meningkatkan kualitas anak bangsa, mampu
menjadikan peserta didik sebagai anggota masyarakat yang agamais, toleran
dan bertanggung jawab.
d) Membentuk pertahanan moral peserta didik dalam menghadapi tantangan
global, transformasi budaya dan arus informasi yang sulit dibendung.

e. Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti


Pendidikan Agama Buddha bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik
untuk meningkatkan keyakinan kepada Triratna dan mengantarkan pencapaian
pembebasan dari penderitaan. Secara operasional, Pendidikan Agama Buddha
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami,
menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama Buddha yang juga menyerasikan
antara ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Tujuan pendidikan agama Buddha di sekolah sebagai berikut;
1) Menumbuhkembangkan karakter buddhis melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang Agama Buddha sehingga menjadi siswa Buddha
yang terus berkembang keyakinan, kemoralan dan kebijaksanaannya;
2) Mewujudkan peserta didik yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia
yang berpengetahuan, taat beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, disiplin,
toleran, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan
budaya kehidupan beragama Buddha di sekolah;
3) Meningkatkan keyakinan, kemoralan, dan kebijaksanaan dalam diri peserta didik
melalui pengenalan, pemahaman, penghayatan terhadap kebenaran yang yang
disampaikan Buddha dalam kitab suci Tripitaka;
4) Membentuk karakter Buddhis dalam diri peserta didik melalui pengenalan,
pemahaman, dan pembiasaan norma-norma dan aturan-aturan yang budhistik dalam
hubungannya dengan kebenaran mutlak, diri sendiri, sesama, dan lingkungan secara
harmonis; dan
5) Mengembangkan nalar dan sikap moral yang selaras dengan keyakinan yang
buddhistik dalam kehidupan sebagai warga masyarakat, warga negara, dan warga
dunia.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 27


f. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bertujuan:
1) membangun persepsi dan sikap positif terhadap mata pelajaran PPKn sesuai dengan
ide, regulasi, karakteristik psikologis-pedagogis, dan fungsinya dalam konteks
sistem pendidikan nasional;
2) memahami secara utuh dan menyeluruh karakteristik PPKn Kurikulum 2013 sebagai
landasan membangun pola sikap dan pola prilaku profesional sebagai guru PPKn;
3) memfasilitasi tumbuhnya kesejawatan (kolegialisme) guru PPKn untuk mewujudkan
pembelajaran PPKn dan pengembangan budaya kewarganegaraan di lingkungan
satuan pendidikan dan lingkungan sosial-Budayaal peserta didik; dan
4) mengembangkan diri sebagai guru PPKn yang profesional dan dinamis dalam
menyikapi dan memecahkan masalah-masalah praktis terkait visi dan missi PPKn di
lingkungan satuan pendidikan.

g. Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia diturunkan dari Permendikbud Nomor
54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan
kemudian diturunkan menjadi Kompetensi Inti (KI).Pembelajaran Bahasa Indonesia di
SMP dan MTs memiliki empat tujuan utama yang tertuang dalam kompetensi inti
masing-masing jenjang pendidikan. Secara keseluruhan tujuan pembelajaran bahasa
Indonesia di SMP dan MTs adalah
1) memiliki sikap religius
2) memiliki sikap sosial,
3) memiliki pengetahuan yang memadai tentang berbagai genre teks bahasa Indonesia
sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuhnya, dan
4) memiliki keterampilan membuat berbagai genre teks bahasa Indonesia.

Setiap pengetahuan tentang berbagai genre teks bahasa Indonesia harus


diimplementasikan dalam produk berupa karya, artinya pengetahuan tersebut harus
bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam membuat karya sesuai
dengan genre teks yang ada. Selanjutnya pengetahuan-pengetahuan yang dipelajari
siswa harus bisa mengubah perilaku siswa terutama yang berhubungan dengan sikap
sosial dan religiusnya.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 28


h. Matematika
Terdapat kaitan antara penguasaan matematika dengan ketinggian, keunggulan
dan kelangsungan hidup suatu peradaban. Penguasaan matematika tidak cukup hanya
dimiliki oleh sebagian orang dalam suatu peradaban. Setiap individu perlu memiliki
penguasaan matematika pada tingkat tertentu. Penguasaan individual demikian pada
dasarnya bukanlah penguasaan terhadap matematika sebagai ilmu, melainkan
penguasaan akan kecakapan matematika (mathematical literacy) yang diperlukan untuk
dapat memahami dunia di sekitarnya serta untuk berhasil dalam kehidupan atau
kariernya. Kecakapan matematika yang ditumbuhkan pada siswa merupakan
sumbangan mata pelajaran matematika kepada pencapaian kecakapan hidup yang ingin
dicapai melalui kurikulum matematika. Mata pelajaran matematika bertujuan agar
peserta didik dapat:
1) Memahami konsep matematika, merupakan kompetensi dalam menjelaskan
keterkaitan antarkonsep dan menggunakan konsep maupun algoritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. Indikator-indikator
pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari
b) mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan
yang membentuk konsep tersebut
c) mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep
d) menerapkan konsep secara logis.
e) memberikan contoh atau contoh kontra (bukan contoh) dari konsep yang
dipelajari
f) menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis
(tabel, grafik, diagram, gambar, sketsa, model matematika, atau cara lainnya)
g) mengaitkan berbagai konsep dalam matematika maupun di luar matematika.
h) mengembangkan syarat perlu dan /atau syarat cukup suatu konsep
Termasuk dalam kecakapan ini adalah melakukan algoritma atau prosedur,
yaitu kompetensi yang ditunjukkan saat bekerja dan menerapkan konsep-konsep
matematika seperti melakukan operasi hitung, melakukan operasi aljabar,
melakukan manipulasi aljabar, dan keterampilan melakukan pengukuran dan
melukis/ menggambarkan /merepresentasikan konsep keruangan. Indikator-
indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur/algoritma

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 29


b) memodifikasi atau memperhalus prosedur
c) mengembangkan prosedur
d) menggunakan matematika dalam konteks matematika seperti melakukan
operasi matematika yang standar ataupun tidak standar (manipulasi aljabar)
dalam menyelesaikan masalah matematika
2) Menggunakan pola sebagai dugaan dalam penyelesaian masalah, dan mampu
membuat generalisasi berdasarkan fenomena atau data yang ada.Indikator-
indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) mengajukan dugaan (conjecture)
b) menarik kesimpulan dari suatu pernyataan
c) memberikan alternatif bagi suatu argument
d) menemukan pola pada suatu gejala matematis
3) Menggunakan penalaran pada sifat, melakukan manipulasi matematika baik dalam
penyederhanaan, maupun menganalisa komponen yang ada dalam pemecahan
masalah dalam konteks matematika maupun di luar matematika (kehidupan nyata,
ilmu, dan teknologi) yang meliputi kemampuan memahami masalah, membangun
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang
diperolehtermasuk dalam rangka memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-
hari (dunia nyata). Masalah ada yang bersifat rutin maupun yang tidak rutin.
Masalah tidak rutin adalah masalah baru bagi siswa, dalam arti memiliki tipe yang
berbeda dari masalah-masalah yang telah dikenal siswa. Untuk menyelesaikan
masalah tidak rutin, tidak cukup bagi siswa untuk meniru cara penyelesaian
masalah-masalah yang telah dikenalnya, melainkan ia harus melakukan usaha-
usaha tambahan, misalnya dengan melakukan modifikasi pada cara penyelesaian
masalah yang telah dikenalnya, atau memecah masalah tidak rutin itu ke dalam
beberapa masalah yang telah dikenalnya, atau merumuskan ulang masalah tidak
rutin itu menjadi masalah yang telah dikenalnya. Indikator-indikator pencapaian
kecakapan ini, meliputi:

a) memahami masalah
b) mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam
mengidentifikasi masalah.
c) menyajikan suatu rumusan masalah secara matematis dalam berbagai bentuk
d) memilih pendekatan dan strategi yang tepat untuk memecahkan masalah

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 30


e) menggunakan atau mengembangkan strategi pemecahan masalah
f) menafsirkan hasil jawaban yang diperoleh untuk memecahkan masalah
g) menyelesaikan masalah.
4) Mengkomunikasikan gagasan,penalaran serta mampu menyusun bukti matematika
dengan menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.Indikator-indikator pencapaian
kecakapan ini, meliputi:

a) memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran suatu pernyataan


b) menduga dan memeriksa kebenaran dugaan (conjecture)
c) memeriksa kesahihan atau kebenaran suatu argumen dengan penalaran induksi
d) menurunkan atau membuktikan rumus dengan penalaran deduksi
e) menduga dan memeriksa kebenaran dugaan (conjecture)
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.Indikator-indikator
pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
b) bersikap penuh perhatian dalam belajar matematika
c) bersikap antusias dalam belajar matematika
d) bersikap gigih dalam menghadapi permasalahan
e) memiliki penuh percaya diri dalam belajar dan menyelesaikan masalah
6) Memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dalam matematika dan
pembelajarannya, seperti taat azas, konsisten, menjunjung tinggi kesepakatan,
toleran, menghargai pendapat orang lain, santun, demokrasi, ulet, tangguh, kreatif,
menghargai kesemestaan (konteks, lingkungan), kerjasama, adil, jujur, teliti,
cermat, bersikap luwes dan terbuka, memiliki kemauan berbagi rasa dengan orang
lain
7) Melakukan kegiatan–kegiatan motorik yang menggunakan pengetahuan
matematika
8) Menggunakan alat peraga sederhana maupun hasil teknologi untuk melakukan
kegiatan-kegiatan matematika. Kecakapan atau kemampuan-kemampuan tersebut
saling terkait erat, yang satu memperkuat sekaligus membutuhkan yang lain.
Sekalipun tidak dikemukakan secara eksplisit, kemampuan berkomunikasi muncul

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 31


dan diperlukan di berbagai kecakapan, misalnya untuk menjelaskan gagasan pada
Pemahaman Konseptual, menyajikan rumusan dan penyelesaian masalah, atau
mengemukakan argumen pada penalaran.

i. Ilmu Pengetahuan Alam


Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kompetensi:
1) Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
materi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan
sehingga bertambah keimanannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran
agama yang dianutnya.
2) Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan berdiskusi
3) Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan guna
memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerja
sama dengan orang lain;
4) Mengembangkan pengalaman untuk menggunakan, mengajukan dan menguji
hipotesis melalui percobaan, merancang, dan merakit instrumen percobaan,
mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta mengomunikasikan hasil
percobaan secara lisan dan tertulis;
5) Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif
dengan menggunakan konsep dan prinsip IPA untuk menjelaskan berbagai peristiwa
alam dan menyelesaian masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif;
6) Menguasai konsep dan prinsip IPA serta mempunyai keterampilan mengembangkan
pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan
pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

j. Ilmu Pengetahuan Sosial


Tujuan utama pembelajaran IPS adalah agar peserta didik memiliki kemampuan
dalam berpikir logis dan kritis untuk memahami konsep dan prinsip yang berkaitan
dengan pola dan persebaran keruangan, interaksi sosial, pemenuhan kebutuhan, dan

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 32


perkembangan kehidupan masyarakat untuk menciptakan kondisi kehidupan yang lebih
baik dan atau mengatasi masalah-masalah sosial. Secara rinci tujuan mata pelajaran IPS
adalah agar peserta didik memiliki kemampuan:
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya;
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial;
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

k. Bahasa Inggris
Meskipun nama mata pelajaran ini adalah ‘Bahasa Inggris’, dalam mata
pelajaran ini siswa tidak belajar tentang ‘bahasa’ Inggris, tetapi belajar melakukan
berbagai hal yang berguna bagi hidupnya dengan menggunakan bahasa Inggris. Tujuan
mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah menengah adalah untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar memiliki kompetensi komunikatif dalam wacana
interpersonal, transaksional, dan fungsional, dengan menggunakan berbagai teks
berbahasa Inggris lisan dan tulis, secararuntut dengan menggunakan unsur kebahasaan
yang akurat dan berterima, tentang berbagai pengetahuan faktual dan prosedural, serta
menanamkan nilai-nilai luhur karakter bangsa, dalam konteks kehidupan di lingkungan
rumah, sekolah, dan masyarakat.
Untuk itu semua aspek pembelajaran (tujuan, materi, proses belajar mengajar,
media, sumber, dan penilaian) diupayakan untuk mendekati penggunaan bahasa Inggris
di dunia nyata di luar kelas. Dalam konteks tersebut, unsur kebahasaan (tata bahasa dan
kosa kata, termasuk pengucapan dan penulisannya) lebih tepat dilihat sebagai alat,
bukan sebagai tujuan: alat untuk melaksanakan tindakan berbahasa secara benar,
strategis, sesuai tujuan dan konteksnya. Langsung ‘melakukan’ tindakan yang ingin
dikuasi adalah cara yang lebih alami. Belajar berterimakasih dengan cara membiasakan
diri berterimakasih, belajar bertanya dengan cara bertanya, belajar memuji dengan cara
memuji, belajar membaca koran dengan cara membaca koran, belajar membacakan
cerita dengan cara membacakan cerita, belajar menyunting surat dengan cara
menyunting surat, dst. “Learning by doing”, dan terpusat pada siswa.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 33


Kesempatan seperti ini tentunya tidak mungkin muncul jika pola pembelajaran
masih dilaksanakan sebagaimana lazimnya saat ini: terpusat pada guru, berbasis buku
teks, dan didominasi bahasa tulis. Proses pembelajaran perlu memberikan kesempatan
bagi siswa untuk melakukan proses belajar yang lebih alami. Proses belajar di luar
sekolah biasanya dimulai dengan cara melihat, mendengar, dan mengamati orang lain
melakukan tindakan yang ingin dikuasai. Pada saat mengamati akan timbul keinginan
untuk bertanya dan mempertanyakan hal-hal yang baru, yang asing, atau berbeda
dengan diketahui selama ini. Setelah itu akan timbul keinginan untuk mencoba atau
berpengalaman sendiri melakukan tindakan atau perilaku yang dituju. Dalam upaya
untuk menyempurnakan penguasaannya, akan dirasakan perlunya meningkatkan
penalarannya tentang yang dipelajari dengan mengasosiasikan dengan sumber dan
konteks lain. Langkah terakhir adalah melakukan tindakan yang sudah dikuasai dalam
konteks pergaulan di dunia nyata.

l. Seni Budaya
Mata Pelajaran Seni Budaya bertujuan untuk menumbuhkembangkan kepekaan rasa
estetik dan artistik, sikap kritis, apresiatif, dan kreatif pada diri setiap peserta pendidik
secara menyeluruh. Sikap ini hanya mungkin tumbuh jika dilakukan serangkaian proses
aktivitas berkesenian pada peserta didik. Mata pelajaran Seni Budaya memiliki tujuan
khusus, yaitu;
1) Menumbuhkembangkan sikap toleransi,
2) Menciptakan demokrasi yang beradab,
3) Menumbuhkan hidup rukun dalam masyarakat majemuk,
4) Mengembangkan kepekaan rasa dan keterampilan
5) Menerapkan teknologi dalam berkreasi
6) Menumbuhkan rasa cinta budaya dan menghargai warisan budaya Indonesia
7) Membuat pergelaran dan pameran karya seni.

m. Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan


Tujuan mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan adalah sebagai
berikut:
1) Mengembangkan kesadaran tentang arti penting aktivitas fisik untuk mencapai
pertubuhan dan perkembangan tubuh serta gaya hidup aktif sepanjang hayat.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 34


2) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani, mengelola kesehatan dan kesejahteraan dengan
benar serta pola hidup sehat.
3) Mengembangkan keterampilan gerak dasar, motorik, keterampilan, konsep/
pengetahuan, prinsip, strategi dan taktik permainan dan olahraga serta konsep
gerakan.
4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
percaya diri, sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, pegendalian diri,
kepemimpinan, dan demokratis dalam melakukan aktivisas fisik.
5) Meletakkan dasar kompetitif diri (self competitive) yang sportif, percaya
diri,disiplin, dan jujur.
6) Menciptakan iklim sekolah yang lebih positif
7) Mengembangkan muatan lokal yang berkembang di masyarakat
8) Menciptakan suasana yang rekretif, berisi tantangan, ekspresi diri
9) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk aktif dan sehat sepanjang
hayat, dan meningkatkan kebugaran pribadi.

n. Prakarya
1) Tujuan material
Menemukan, membuat karya (produk) prakarya, merancang ulang produk dan
mengembangkan produk berupa: kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan
melalui kegiatan mengidentifikasi, memecahkan masalah, merancang, membuat,
memanfaatkan, mengevaluasi, dan mengembangkan produk yang bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Sedangkan keterampilan yang dikembangkan adalah:
kemampuan memodifikasi, menggubah, mengembangkan, dan menciptakan serta
merekonstruksi karya yang ada, baik karya sendiri maupun karya orang lain (lihat
Skema 3).
2) Tujuan formal
a) Menemukan atau mengemukakan gagasan atau ide-ide yang mampu
memunculkan bakat atau talenta peserta didik, terutama pada jenjang pendidikan
dasar (SD/MI/SDLB/Paket A dan SMP/MTs/SMPLB/Paket B).
b) Mengembangkan kreatifitas melalui: mencipta, merancang, memodifikasi
(menggubah), dan merekonstruksi berdasarkan pendidikan teknologi dasar,

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 35


kewirausahaan dan kearifan lokal, dimulai pada jenjang pendidikan menengah
pertama (SMP/MTs/SMPLB/Paket B).
c) Melatih kepekaan rasa peserta didik terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni untuk menjadi inovator dengan mengembangkan: rasa ingin
tahu, rasa kepedulian, rasa memiliki bersama, rasa keindahan dan toleransi.
d) Membangun jiwa mandiri dan inovatif peserta didik yang berkarakter: jujur,
bertanggungjawab, disiplin, dan peduli.
e) Menumbuhkembangan berpikir teknologis dan estetis: cepat, tepat, cekat serta
estetis, ekonomis dan praktis, dimulai pada jenjang SMP/MTs/SMPLB/Paket B
f) Menempa keberanian untuk mengambil resiko dalam mengembangkan
keterampilan dan mengimplementasikan pengetahuannya.

2. Program Muatan Lokal.


Sebagai makhluk sosial, manusia perlu berinteraksi dengan manusia lain. Dalam
berinteraksi, manusia memerlukan bahasa untuk menyampaikan pikirannya. Dengan
demikian bahasa merupakan unsur terpenting dalam sebuah komunikasi. Bahasa jawa
adalah salah satu bahsa komunikasi yang digunakan secara khusus di lingkunan etnis jawa
termasuk di kota Mojokerto. Bahasa ini merupakan bahasa pergaulan, yang digunakan
untuk berinteraksi antar individu. Pengembangan muatan lokal bahasa Jawa bertujuan
untuk mewujudkan tata karma, tata susila dan budi pekerti luhur serta untuk melestarikan
bahasa Jawa yang kita milikiBahasa jawa merupakan bahasa pergaulan, yang digunakan
untuk berinteraksi antar individu. Bahasa jawa memiliki fungsi sebagai 1) lambang
kebanggaan daerah, 2) lambang identitas daerah, 3) alat perhubungan di dalam keluarga
dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu generasi muda suku jawa sudah sepantasnya
melestarikan bahasa jawa demi kelangsungan dan tetap terjaganya bahasa jawa di pulau
jawa khusunya kota mojokerto. Bahasa jawa merupakan bahasa budi yang menyiratkan
budi pekerti luhur, atau merupakan cerminan dari tata karma dan tata karma berbahasa
menunjukkan budi pekerti pemakainya. Bahasa jawa memiliki nilai sastra yang tinggi,
serta struktur dan tata bahasa yang rumit oleh karena itu, pendidikan berbahasa jawa yang
baik dan benar perlu ditanamkan sejak dini supaya bahsa jawa yang dikenal berbudi luhur
dan memiliki tata karma yang baik tetap terjaga. Generasi muda suku Jawa sudah
sepantasnya melestarikan bahasa Jawa demi kelangsungan dan tetap terjaganya bahasa
Jawa di Pulau Jawa. Apalagi, bahasa Jawa merupakan bahasa budi yang menyiratkan budi

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 36


pekerti luhur, atau merupakan cerminan dari tata krama dan tata krama berbahasa
menunjukkan budi pekerti pemakainya.
Berdasarkan uraian diatas maka SMP Negeri 1 Mojokerto memandang penting dan
menetapkan bahasa jawa sebagai muatan lokal yang dipelajari peserta didik kelas 7, 8 dan
9 dengan alokasi 2 jam per minggu dan hal ini sesuai dengan peraturan peraturan
Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Bahasa Daerah
sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah/Madrasah. Adapun kompetensi inti dan
kompetensi dasar Bahasa Jawa terlampir.

3. Kegiatan Pengembangan Diri


Kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan di luar mata pelajaran sebagai
bagian integral dari kurikulum sekolah yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling dan ekstrakurikuler. Tujuan umum pengembangan diri adalah kegiatan yang
bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan
perkembangan peserta didik yang disesuaikan dengan kondisi sekolah. Tujuan khususnya
adalah untuk menunjang pendidikan peserta didik di dalam mengembangkan bakat, minat,
kreativitas, kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan kehidupan
beragama, kemampuan sosial, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karier,
kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru,
atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karier peserta didik serta kegiatan keparamukaan, kepemimpinan, dan
kelompok ilmiah remaja. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian
kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif. Berikut ini adalah tujuan mata
pelajaran
Berdasarkan kondisi objektif sekolah, peserta didik memilih maksimal dua
kegiatan pengembangan diri dan kegiatan pengembangan diri yang dipilih dan ditetapkan
adalah sebagai berikut:

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 37


a. Kegiatan Pengembangan Diri Rutin/terstruktur
1) Bimbingan Konseling
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik:
a. Layanan bidang akademik/belajar
Layanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar
dalam rangka mengikuti pendidikan di sekolah dan belajar secara mandiri
maupun klasikal.
b. Layanan bidang pribadi
Layanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan
mengembangkan potensi serta kecakapan, bakat, minat, dan kondisi diri sesuai
dengan karakteristik kepribadian, dan kebutuhan dirinya secara realistis.
c. Layanan bidang sosial
Layanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan
teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan yang lebih luas.
d. Layanan bidang pengembangan karier
Layanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi
serta memilih dan mengambil keputusan dalam karier.

2) Bimbingan Teknologi Informasi dan Komunikasi


Bimbingan TIK melayani:
− Melayani peserta didik untuk mencari, mengolah, menyiapkan, mendistribusikan,
menyajikan, menginfomasikan serta memanfaatkan data dan informasi dalam
berbagai cara untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran
− Memfasilitasi guru dalam menggunakan TIK untuk persiapan, pelaksanaan, dan
penilaian pembelajaran pada satuan pendidikan.
− Memfasilitasi tenaga kependidikan dalam menerapkan dan mengembangkan
sistem informasi manajemen sekolah berbasis TIK.

3) Upacara Bendera
Tujuan:
− Meningkatkan kedisiplinan dan rasa cinta tanah air pada diri peserta didik.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 38


4) Kegiatan Kerohanian.
Tujuan:
− Meningkatkan kebiasaan peserta didik dalam mengaplikasikan dan menerapkan
nilai-nilai ajaran agama yang diyakini menuju pembentukan manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan secara utuh.

5) Pendidikan Kepramukaan
Tujuan :
− memberi wahana kepada peserta didik untuk berlatih berorganisasi
− melatih peserta didik agar terampil dan mandiri
− melatih peserta didik untuk mempertahankan hidup
− menanamkan rasa bangga dan cinta terhadap tanah airnya.

b. Pengembangan Bakat, minat, dan prestasi peserta didik


Peserta didik SMP Negeri 1 Mojokerto sebagian dijaring melalui jalur prestasi bidang
non-akademik. Oleh karena itu, perlu adanya wadah kegiatan yang dapat
mengakomodasi potensi peserta didik untuk bisa mengembangkan prestasi dibidang:
1. Nonakademik
1) Seni Tari
Tujuan:
− Mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam bidang seni tari
− Menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap seni tari nusantara

2) Bola Basket
Tujuan:
− mengembangkan prestasi peserta didik dalam bidang bola basket
− meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam permainan
bola basket sebagai olahraga prestasi
− meningkatkan kualitas kesehatan dan sportifitas peserta didik

3) Palang Merah Remaja


Tujuan:
− melatih praktik PPPK
− mengembangkan jiwa sosial dan peduli pada sesama

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 39


− mengembangkan sikap kerja sama
− membiasakan hidup sehat melalui UKS

4) Bola Voli
Tujuan:
− mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam bidang bola voli sebagai
olahraga prestasi
− meningkatkan kesehatan fisik dan mental peserta didik
− menumbuhkan sportifitas.

5) Futsal
Tujuan:
− mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam bidang futsal sebagai
olahraga prestasi
− meningkatkan kesehatan fisik dan mental peserta didik
− menumbuhkan sportifitas.

6) Pencak Silat
Tujuan:
− mengembangkan minat dan bakat serta prestasi bidang pencak silat
− meningkatkan keterampilan dasar-dasar ilmu bela diri.

7) Karya Ilmiah Remaja


Tujuan :
− melatih peserta didik berpikir kritis dan ilmiah
− melatih peserta didik terampil dalam menulis karya ilmiah
− mengikutsertakan peserta didik dalam berbagai kompetisi/lomba penulisan
iptek

8) Orkestra
Tujuan :
− mengembangkan minat, bakat, dan prestasi peserta didik dalam bidang musik
orkestra.
− meningkatkan daya kreasi, apresiasi, kepekaan dan keterpaduan bermusik

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 40


9) Karawitan
Tujuan :
− mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam seni karawitan
− menumbuhkan rasa bangga dan cinta pada kesenian daerah, khususnya seni
karawitan

10) Teater
Tujuan:
− mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam bidang teater
− menumbuhkan kepekaan dan kepedulian sosial
− meningkatkan daya kreasi dan apresiasi seni pada peserta didik

11) Samroh / Qosidah


Tujuan :
− mengembangkan minat, bakat, dan prestasi peserta didik dalam bidang olah
vokal/menyanyi.
− meningkatkan daya kreasi, apresiasi, dan kepekaan bidang seni suara

12) Bina Vokalia


Tujuan:
− mengembangkan minat, bakat, dan prestasi peserta didik dalam bidang olah
vokal/menyanyi.
− meningkatkan daya kreasi, apresiasi, dan kepekaan bidang seni suara

13) Band
Tujuan:
− Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam seni musik/band
− Meningkatkan daya kreasi dan apresiasi terhadap bidang seni musik/band

14) Paskib
Tujuan:
− Meningkatkan kemampuan PBB/baris berbaris para peserta didik
− Meningkatkan kedisiplinan, rasa tanggung jawab, dan rasa nasionalisme
peserta didik

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 41


15) Robotika
Tujuan:
− Mengembangkan ketrampilan dan kreatifitas dalam bidang elektronika dan
teknologi komputer dalam lingkup robotika
− Mengikuti event dan kontes robotik sehingga bisa bersaing di tingkat regional
ataupun nasional.

16) Karate
Tujuan:
− mengembangkan minat dan bakat serta prestasi bidang karate
− meningkatkan keterampilan dasar-dasar ilmu bela diri

17) Seni Batik


Tujuan :
− Mengenalkan proses untuk pembuatan batik, manfaat mendorong kecintaan
terhadap seni
− Meningkatkan kualitas batik dan keterampilan yang efektif, mengembangkan
bakat, minat, dan potensi melalui kegiatan membatik
− Meningkatkan perekonomian dengan usaha membatik menjadikan sentra batik
SMP Negeri 1 Mojokerto

18) Seni Lukis.


Tujuan :
− Meningkatkan daya kreasi dan apresiasi untuk menciptakan berbagai
gambar/lukisan
− Merangsang kreatifitas generasi muda dalam penciptaan seni, mencari benih-
benih generasi berbakat

19) PIK R
Tujuan :
o Memberikan informasi tentang Kesehatan Reproduksi Remaja ( KRR )
o Pelayanan Konseling dan Rujukan KRR
o Mengembangkan kegiatan yang khas sesuai minat dan kebutuhan remaja

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 42


o Menciptakan remaja yang berprilaku sehat dan terhindar dari resiko seks
bebas, HIV/AIDS, NAPZA
o Mencapai generasi berencana yang berkualitas.

2. Akademik
Mengingat potensi peserta didik dengan input peserta didik yang terjaring
melalui jalur akademik yaitu seleksi Nilai Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional
dan jalur non akademis dan meraih beberapa kejuaraan tingkat propinsi dan nasional
baik akademis maupun non akademis, maka dengan kondisi yang ada tersebut SMP
Negeri 1 Mojokerto perlu mengadakan kegiatan bina prestasi atau pembinaan materi
olimpiade pada bidang studi Matematika, IPA, IPS, dan Bahasa Inggris yang akan
dapat menjadi jembatan kokoh mengantarkan peserta didik ke International Junior
Science Olympiade.

Tujuan Bina Prestasi Akademik:


1) Mengakomodasi potensi peserta didik dan learning support meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan peserta didik.
2) Memasyarakatkan like learn science dan terbentuknya masyarakat belajar di
sekolah
3) Memahami bekerja secara tim dan menghargai perbedaan pendapat serta selalu
mencari solusi yang terbaik
4) Mengembangkan budaya to do solve problem dan terbentuknya jiwa yang
mandiri, bekerja keras dan pantang menyerah dalam pemecahan masalah.
5) Memperkuat kemampuan teknis mengambil keputusan dan berpikir alternatif
dalam memecahkan masalah
6) Mempertebal rasa sosial-kebangsaan, berkarakter dan kompetitif yang mampu
bersaing dan berkolaborasi secara global dalam rangka membangun Bangsa dan
Negara
7) Mampu berpikir kritis, logis, cerdas dan kinestetika yang setinggi dan bahkan
dalam beberapa aspek lebih tinggi daripada yang dicapai oleh lulusan sekolah-
sekolah di negara-negara maju.
8) Meraih prestasi baik tingkat nasional maupun internasional.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 43


Kegiatan Pengembangan Diri yang bersifat rutin/terstruktur dilaksanakan
pada waktu pembelajaran efektif dengan mengalokasikan waktu khusus dalam
jadwal pelajaran, dibina oleh guru dan konselor sekolah.

Kegiatan Pengembangan Diri pilihan dan Bina Prestasi dilaksanakan di luar


jam pembelajaran (ekstrakurikuler) dibina oleh guru, praktisi, atau alumni yang
memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan kepala sekolah.

c. Jadwal Kegiatan.
NO NAMA KEGIATAN KELAS HARI PUKUL
1 a. Bimbingan Konseling VII, VIII, IX Senin – Diatur sesuai
Sabtu dengan jadwal
pelajaran
b.Bimbingan Tekhnologi VII, VIII, IX Senin – Diatur sesuai
Informasi dan Komunikasi Sabtu dengan jadwal
pelajaran
c. Upacara Bendera VII, VIII, IX Senin 06.30 – 07.15
d. Kegiatan Kerohanian VII, VIII, IX Jumat 11.30 – 13.00
e. Pendidikan Kepramukaan VII,VIII, IX Kamis 15.30 – 17.15
2. Bina Prestasi Non-akademik
a. Seni Tari
VII, VIII Sabtu 12.00 – 15.00
b. Bola Basket VII,VIII Senin
Rabu 14.30 – 17.15
Jumat
c. Palang Merah Remaja VII,VIII Senin 15.00 – 17.00

d. Bola Voli VII,VIII Sabtu 15.00 – 17.15


e. Futsal VII,VIII Sabtu 13.00 – 15.00
f. Pencak Silat VII,VIII Minggu 06.00 – 08.00
g. Karya Ilmiah Remaja/ VII,VIII Jumat 15.00 – 17.00
Jurnalistik
h. Orkestra VII,VIII Senin
15.30 – 17.00
Rabu

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 44


NO NAMA KEGIATAN KELAS HARI PUKUL
Jumat
i. Karawitan VII,VIII Rabu 15.30 – 17.00
Jumat 15.30 – 17.00
j. Teater VII,VIII Sabtu 12.30 – 15.00
k. Samroh/Qosidah VII, VIII, IX Jumat, 11.00 – 13.00
Sabtu
l. Bina Vokalia VII,VIII Sabtu 12.30 – 14.00
m. Band VII,VIII Kamis 14.00 – 17.00
n. Paskib VII,VIII Senin 13.00 – 17.00
o. Robotika VII,VIII Kamis 15.00 – 17.00
p. Karate VII, VIII Rabu 15.0 – 17.15
q. Seni Batik VII, VIII Jumat 13.00 – 15.00
r. Seni Lukis VII, VIII Sabtu 11.00 – 13.00
s. PIK R (Pusat Informasi dan VII, VIII Jumat 11.00 – 13.00
Konseling Remaja)
3 Bina Prestasi Akademik
a. Bimbingan Olimpiade VII,VIII Sabtu 11.15 – 12.45
Matematika
b. Bimbingan Olimpiade IPA VII,VIII Sabtu 11.15 – 12.45
c. Bimbingan Olimpiade IPS VII,VIII Jumat 13.00 – 14.30
d. Bahasa Inggris (English VII,VIII Jumat 13.00 – 14.30
Club)

d. Alokasi Waktu

Pengembangan diri untuk kelas VII dan VIII dialokasikan 2 jam pelajaran
(ekuivalen 2 × 40 menit)

e. Perekrutan pada Kegiatan Pengembangan Diri


Kegiatan pengembangan diri ini dapat diikuti oleh peserta didik melalui proses
seleksi yang diadakan oleh masing-masing unit kegiatan. Perekrutan melalui seleksi ini
diharapkan akan menjaring peserta didik berbakat pada bidang pengembangan diri
yang diikutinya. Perekrutan Kegiatan Pengembangan Diri dimulai dengan: 1)
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 45
sosialisasi masing-masing kegiatan ektrakurikuler oleh pengurus osis kepada peserta
didik baru pada waktu kegiatan pengenalan lingkungan sekolah di awal tahun
pelajaran; 2) pendaftaran diri peserta sesuai dengan bakat dan minat dengan mengisi
angket dan menyertakan persetujuan orang tua/wali; 3) seleksi atau penyaringan
peserta melalui unjuk kebolehan untuk jenis ekstrakurikuler psikomotorik dan tes tulis
untuk jenis ekstrakurikuler bina prestasi/ bimbingan olimpade yang sekaligus untuk
mengetahui kemampuan awal peserta.
Agar keikutsertaan kegiatan ekstra kurikuler tidak mengganggu kegiatan intra
sekolah, peserta dibatasi hanya boleh mengikuti 1 jenis ekskul seni dan 1 jenis ekskul
olahraga dan 1 jenis ekskul bimbingan olimpiade. Dengan demikian, peserta didik yang
terpilih bisa mengikuti bimbingan dengan maksimal dan meraih prestasi sesuai yang
diharapkan.
f. Penilaian Kegiatan Pengembangan Diri dan Bina Prestasi
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala (setiap akhir
semester) kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk nilai kualitatif.

g. Kegiatan Pendidikan Kepramukaan


Dalam Kurikulum 2013, pendidikan kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan
ekstrakurikuler wajib. Hal ini mengandung makna bahwa pendidikan kepramukaan
merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang secara sistemik diperankan sebagai wahana
penguatan psikologis-sosial-kultural (reinfocement) perwujudan sikap dan
keterampilan kurikulum 2013 yang secara psikopedagogis koheren dengan
pengembangan sikap dan kecakapan dalam pendidikan kepramukaan. Dengan
demikian pencapaian Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1), Sikap Sosial (KI-2),
dan Keterampilan (KI-3) memperoleh penguatan bermakna (meaningfull learning)
melalui fasilitasi sistemik-adaptif pendidikan kepramukaan di lingkungan satuan
pendidikan.
Dalam Kurikulum 2013, kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan
ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs) dan pendidikan
menengah (SMA/MA dan SMK/MAK). Pelaksanaannya dapat bekerja sama dengan
Kwartir Ranting atau Kwartir Cabang. Oleh karena itu Pendidikan Kepramukaan
sebagai Ekstrakurikuler Wajib merupakan program kegiatan yang harus diikuti oleh
seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkan untuk mengikutinya.
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 46
Desain Induk Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib dalam
konteks Kurikulum 2013, pada dasarnya berwujud proses aktualisasi dan penguatan
capaian pembelajaran Kurikulum 2013, ranah sikap dalam bingkai KI-1, KI-2, dan
ranah keterampilan dalam KI-4, sepanjang yang bersifat konsisten dan koheren
dengan sikap dan kecakapan Kepramukaan. Dengan demikian terjadi proses
saling interaktif dan saling menguatkan (mutually interactive and reinforcing.) Secara
programatik, Ektrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan diorganisasikan dalam
Model sebagai berikut.

No. Nama Model Sifat Pegorganisasian


Kegiatan
1. Model Blok Wajib, setahun sekali, Kolaboratif
berlaku bagi seluruh Bersifat intramural atau
peserta didik, ekstramural (di luar dan/atau
terjadwal, penilaian didalam lingkungan satuan

2. Model umum
Wajib, rutin, terjadwal, pendidikan)
Pembina Pramuka
Aktualisasi berlaku untuk seluruh Bersifat intramural (dalam
peserta didik dalam lingkungan satuan
setiap kelas, pendidikan)
3. Reguler di penjadwalan,
Sukarela, berbasisdan Sepenuhnya dikelola
Gugus Depan penilaian formal
Minat oleh Gugus Depan Pramuka
pada satuan pendidikan.
Secara rinci untuk masing-masing model dapat dideskripsikan sebagai
berikut.
Model Blok memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Diikuti oleh seluruh siswa
- Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran.
- Untuk kelas I, kelas VII dan kelas X diintegrasikan di dalam Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
- Untuk SD/MI dilaksanakan selama 18 Jam, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK
dilaksanakan selama 36 Jam.
- Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus.
- Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata pelajaran selaku
- Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu
Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka).
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 47
Model Aktualisasi memiliki karakteristik sebagai berikut.
- Diikuti oleh seluruh siswa.
- Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.

Model Reguler
- Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka di dalam
Gugus Depan.
- Pelaksanaan kegiatan diatur oleh masing-masing Gugus Depan.

Sesuai dengan landasan filosofis dan kerangka dasarnya, Kurikulum 2013,


memiliki karakteristik mengandung muatan sikap spiritual, sikap sosial, dan
keterampilan yang sangat signifikan. Muatan sikap dan keterampilan dikemas secara
generik dalam KI-1, KI-2, dan KI-4. Masing-masing Muatan Sikap dan Keterampilan
dalam Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut.
1. Beriman 22. Cekatan
2. Kebhinneka-tunggalikaan 23. Peka
3. Toleransi 24. Tanggap
4. Kebersama an 25. Komunikatif
5. Syukur 26. Mandiri
6. Disiplin 27. Cermat
7. Tanggung-jawab 28. Taat aturan
8. Percaya diri 29. Rasa ingin tahu
9. Berani 30. Pantang me nyerah
10. Cinta tanah air 31. Berpikir logis
11. Pemaaf 32. Kreatif
12. Jujur 33. Inovatif
13. Ksatria 34. Produktif
14. Rela berkorban 35. Menghargai
15. Teladan 36. Ilmiah
16. Sadar kewajiban dan hak 37. Tekun
17. Demokratis 38. Hati-hati
18. Cakap 39. Terbuka
19. Peduli 40. Bijaksana
20. Santun Kritis 41. Bersahaja
21. Sopan 42. Rasa kebangsaan

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 48


43. Estetis 49. Kerjasama
44. Gotong-royong 50. Sadar
45. Partisipatif 51. Berbagi
46. Imajinatif 52. Sportif
47. Citra diri 53. Cinta
48. Sadar bahaya

Muatan Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan Muatan Nilai


Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan yang terkandung dan dikembangkan
dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU) sebagai berikut:
1. Keimanan kepada Tuhan YME
2. Ketakwaan kepada Tuhan YME
3. Kecintaan pada alam
4. Kecintaan kepada sesama manusia
5. Kecintaan kepada tanah air Indonesia
6. Kecintaan kepada bangsa Indonesia
7. Kedisiplinan
8. Keberanian
9. Kesetiaan
10. Tolong menolong
11. Bertanggungjawab
12. Dapat dipercaya
13. Jernih dalam berpikir
14. Jernih dalam berkata
15. Jernih dalam berbuat
16. Hemat
17. Cermat
18. Bersahaja
19. Rajin
20. Terampil

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 49


Prosedur Pelaksanaan Model Blok Kurikulum 2013 Pendidikan Kepramukaan
sebagai Ekstrakurikuler Wajib.

- Peserta Didik dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok didampingi oleh
seorang Pembina Pramuka dan atau Pembantu Pembina.
- Pembina Pramuka melaksanakan Kegiatan Orientasi Pendidikan Kepramukaan.
- Guru kelas/Guru Mata Pelajaran yang bukan Pembina Pramuka membantu
pelaksanaan kegiatan Orientasi Pendidikan Kepramukaan.

Prosedur Pelaksanaan Model Aktualisasi Kurikulum 2013


Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib.

- Guru kelas/Guru Mata Pelajaran mengidentifikasi muatan-muatan


pembelajaran yang dapat diaktualisasikan di dalam kegiatan Kepramukaan.
- Guru menyerahkan hasil identifikasi muatan-muatan pembelajaran kepada Pembina
Pramuka untuk dapat diaktualisasikan dalam kegiatan Kepramukaan.
- Setelah pelaksanaan kegiatan Kepramukaan, Pembina Pramuka menyampaikan
hasil kegiatan kepada Guru kelas/Guru Mata Pelajaran.
Adapun Penilaian Pendidikan Kepramukaan mencakup hal-hal sebagai berikut:
- Penilaian dilakukan secara kualitatif.
- Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta didik.
- Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal baik pada kegiatan
ekstrakurikuler wajib pada setiap semester.
- Nilai yang diperoleh pada kegiatan Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik.
- Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu
- mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapai nilai baik.

Kegiatan kepramukaan di SMP Negeri 1 Mojokerto tahun pelajaran 2017/2018


sendiri menggunakan model aktualisasi dan menjadi program ekstra kurikuler wajib bagi
seluruh peserta didik kelas VII, VIII, dan IX melalui kegiatan gugus depan, Pengenalan
Lingkungan Sekolah, kegiatan akhir pekan (Persami).

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 50


BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR

A. Kegiatan Pembelajaran Reguler, Penugasan Terstruktur dan Kelas Olahraga.


1. Kegiatan Pembelajaran Reguler
Pada tahun pelajaran 2017/2018, beban belajar di SMP Negeri 1 Mojokerto
menggunakan sistem paket dengan ketentuan sebagai berikut:

Satu jam Jumlah jam Minggu efektif Waktu


Kelas pembelajaran tatap pembelajaran per tahun pembelajaran/
muka/menit per minggu pelajaran jam per tahun

Reguler 40 40 34 1360

Pembelajaran tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Kegitan pembelajaran meliputi penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri. Baik penugasan terstruktur maupun kegiatan mandiri
merupakan kegiatan yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik
yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai kompetensi dasar.
2. Penugasan Terstruktur.
Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik, sementara untuk
kegiatan mandiri waktu penyelesaiannya diatur oleh peserta didik atas dasar
kesepakatan dengan pendidik. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di
sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara
dengan satu jam tatap muka.
Alokasi waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur di SMP
Negeri 1 Mojokerto maksimal 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran
yang bersangkutan.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 51


Tabel Penugasan Terstruktur
Kurikulum Tahun 2013
Alokasi Waktu Kegiatan/jam
pelajaran per minggu
Komponen
Penugasan
Tatap Muka
terstruktur

Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 1

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 1


3. Bahasa Indonesia 6 3
4. Matematika 5 3
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 2
7. Bahasa Inggris 4 2
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 1
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 1
3. Prakarya 2 1
1. Bahasa Jawa 2 1

3. Kegiatan Pembelajaran Kelas Olahraga


Sejak tahun pelajaran 2016/2017, SMP Negeri 1 Mojokerto menyelenggarakan
kelas olahraga sesuai SK No. 682/D3/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang Bantuan
Pemerintah Pengelolaan Program Kelas Olahraga SMP tahun 2017. Jumlah kelas
olahraga 1 rombel dengan jumlah siswa 32 siswa. Pembinaan olahraga pada kelas
olahraga difokuskan pada cabang atletik, karate, pencak silat, dan bola basket.
Kebijakan tentang penyelenggaraan program kelas olahraga bukanlah kebijakan
yang lahir tanpa dasar, karena Undang-Undang RI No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional, Pasal 25 khususnya ayat 6 tentang menumbuhkembangkan
prestasi olahraga di lembaga pendidikan, pada setiap jalur pendidikan dapat dibentuk
unit kegiatan olahraga, kelas olahraga, pusat pembinaan dan pelatihan, sekolah
olahraga, serta diselenggarakannya kompetisi olahraga yang berjenjang dan
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 52
berkelanjutan, menjadi dasar lahirnya kebijakan tentang penyelenggaraan program
kelas olahraga.

Muatan kurikulum pada kelas olahraga sama dengan kelas regular, tetapi
pembelajaran kelas olahraga dimulai pukul 08.00. Pembinaan olahraga dilaksanakan di
luar jam pelajaran, yakni pagi hari pukul 06.00 – 07.30 dan sore hari pukul 15.00 –
17.30.

B. Program Pembelajaran Saintifik


Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau
prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah),merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan
data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Pendekatan saintifik
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal,
memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal
dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena
itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta
didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi
tahu.
Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses
seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan
menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan.
Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah
dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa.
Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut:
a berpusat pada siswa.
b melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau
prinsip.
c melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan
intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
d dapat mengembangkan karakter siswa.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 53


1. Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan
pendekatan tersebut. Beberapa tujuanembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah:
a untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa.
b untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara
sistematik.
c terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu
merupakan suatu kebutuhan.
d diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
e untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis
artikel ilmiah.
f untuk mengembangkan karakter siswa.

2. Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifik


Beberapa prinsippendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah
sebagai berikut:
a pembelajaran berpusat pada siswa
b pembelajaran membentuk students’ self concept
c pembelajaran terhindar dari verbalisme
d pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan
mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip
e pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa
f pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru
g memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam
komunikasi
h adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi
siswa dalam struktur kognitifnya.

3. Pelaksanaan Program Pembelajaran Saintifik


Proses pembelajaran pada SMP Negeri 1 Mojokerto untuk semua jenjang
dilaksanakan dengan menggunakan pembelajaran ilmiah (saintifik) dan menggunakan
model-model pembelajaran diantaranya Discovery Learning, Problem Based Learning,
Project Based Learning, dan Creative Problem Solving.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 54


Discovery Learning, adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk
finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. Dalam Konsep Belajar,
sesungguhnya metode Discovery Learning merupakan pembentukan kategori-kategori
atau konsep-konsep, yang dapat memungkinkan terjadinya generalisasi.
Problem Based Learning (PBL) adalah kurikulum dan proses pembelajaran.
Dalam kurikulumnya, dirancang masalah-masalah yang menuntut siswa mendapat
pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan
memiliki strategi belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim.
Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistematik untuk memecahkan
masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam karir dan kehidupan
sehari-hari. strategi pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu
konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan
pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial
dari materi pelajaran.
Project Based Learning (PjBL) adalah metoda pembelajaran yang menggunakan
proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah
sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru
berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis
Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta
didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.
Creative Probem Solving (CPS) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat
pada ketrampilan pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan kreatifitas. Ketika
dihadapkan dengan situasi pertanyaan, siswa dapat melakukan keterampilan
memecahkan masalah untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya. Tidak hanya
dengan cara menghafal tanpa dipikir, keterampilan memecahkan masalah memperluas
proses berpikir.
Langkah-langkah pembelajaran saintifik meliputi menggali informasi melalui
pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan
data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian
menyimpulkan, dan mencipta. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat
mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 55
kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai
atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. Pendekatan
saintifik dalampembelajaran disajikan sebagai berikut:
a. Mengamati (observasi)
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran
(meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti
menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan
mudah pelaksanaannya.Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa
ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan
yang tinggi. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran, hendaklah guru membuka
secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan
melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk
memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda
atau objek. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah melatih kesungguhan,
ketelitian, dan mencari informasi.
b. Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada
peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau
dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan:
pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang
abstra berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih
abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat
hipotetik.Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari
guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke
tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri. Dari
kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya
dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik.Semakin terlatih dalam bertanya maka
rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan.Pertanyaan terebut menjadi dasar
untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang
ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal
sampai sumber yang beragam.
Kegiatan “menanya” dalam kegiatan pembelajaran adalah mengajukan
pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 56


pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).
Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
c. Mengumpulkan Informasi
Kegiatan “mengumpulkan informasi” merupakan tindak lanjut dari
bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca
buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau
bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah
informasi.Aktifitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen,
membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian, aktivitas
wawancara dengan nara sumber dan sebagainya. Adapun kompetensi yang
diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.
d. Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi/Menalar
Kegiatan “mengasosiasi/mengolah informasi/ menalar” dalam kegiatan
pembelajaran adalahmemproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas
dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.Kegiatan ini
dilakukan untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi tersebut.Adapun kompetensi yang
diharapkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam menyimpulkan.
Aktivitas ini juga diistilahkan sebagai kegiatan menalar, yaitu proses berfikir
yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Aktivitas menalar dalam konteks

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 57


pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk
pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.Istilah asosiasi dalam
pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan
mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi
penggalan memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak,
pengalaman tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-
pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan
pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia.
e. Menarik kesimpulan
Kegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik
merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau informasi. Setelah
menemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan berbagai pola dari
keterkaitan tersebut, selanjutnya secara bersama-sama dalam satu kesatuan
kelompok, atau secara individual membuat kesimpulan.
f. Mengkomunikasikan
Pada pendekatan scientific guru diharapkan memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan
ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan
dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil
tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik
atau kelompok peserta didik tersebut.Kegiatan “mengkomunikasikan” dalam
kegiatan pembelajaran adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan
kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Lingkup Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat
menggunakan beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model
pembelajaran merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri,
sintak, pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project-based
learning, problem-based learning, inquiry learning.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 58


Dalam mengimplementasikan pembelajaran saintifik tersebut guru harus
dapat menterjemahkan “kehendak” Kompetensi Dasar sebagai penjabaran dari
Kompetensi Inti pada setiap mata pelajaran. Oleh karena itu guru harus memahami
keterkaitan antara Standar Kompeletensi Lulusan (SKL) satuan pendidikan,
Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan selanjutnya mampu merumuskan
indikator pencapaian kompetensi (IPK) pada setiap KD.
Tahapan kegiatan yang harus dilakukan guru adalah :
a. Analisis kompetensi melalui kegiatan analisis keterkaitan SKL, KI, KD, IPK,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian.
b. Mengembangkan indikator pencapaian komopetensi (IPK)
c. Merancang pembelajaran dan penilaian.
Kegiatan pembelajaran dirancang dengan menggunakan prinsip sebagai berikut:
1. peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;
2. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
3. proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
4. pembelajaran berbasis kompetensi;
5. pembelajaran terpadu;
6. pembelajaran yang menekankan pada jawaban
divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi;
7. pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
8. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara
hard-skills dan soft-skills;
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo
mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran (tut wuri handayani);
11. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
12. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
13. pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta
didik; dan
14. suasana belajar menyenangkan dan menantang.
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 59
C. Penilaian Autentik
Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara
signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Ketika menerapkan penilaian autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta
didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas
mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.Ciri penilaian autentik antara lain
adalah: 1) Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu.; 2) Mencerminkan
masalah dunia nyata bukan hanya dunia sekolah.; 3) Menggunakan berbagai cara dan
kriteria; 4) Holistik (kompetensi utuh merefleksikan sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Kegiatan pembelajaran selalu diakhiri dengan penilaian. Ciri penilaian oleh pendidik
yaitu; 1) belajar tuntas (mastery learning). Peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan
pekerjaan berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar
dan hasil yang baik. (John B. Carrol, A Model of School Learning); 2) otentik (telah
diuraikan di atas); 3) berkesinambungan yaitu memantau proses, kemajuan, dan perbaikan
hasil terus menerus dalam bentuk Penilaian Harian, Penilaian Tengah Semester, Penilaian
Akhir Semester dan Penilaian Akhir Tahun; 4) berdasar Acuan Kriteria/Patokan Mengacu
ukuran pencapaian kompetensi/patokan yang ditetapkan. Prestasi kemampuan peserta didik
tidak dibandingkan dengan peserta didik yang lain, tetapi dengan kemampuan yang dimiliki
sebelumnya dan patokan yang ditetapkan; 5) menggunakan berbagai teknik dan alat
penilaian; 6) mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan penilaian yang bervariasi:
tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, proyek, pengamatan, dan penilaian diri.

D. Ketuntasan Belajar.
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu
ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu
pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam
konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun
ajaran, dan tingkat satuan pendidikan.
Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik menguasai
kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu semester. Ketuntasan
Belajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan peserta didik pada semester ganjil dan
genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat satuan pendidikan adalah

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 60


keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan
pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni predikat
Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) sebagaimana tertera pada tabel
berikut.

Nilai Ketuntasan Sikap


(Predikat)

Sangat Baik (SB)

Baik (B)

Cukup (C)

Kurang (K)

Ketuntasan seorang peserta didik pada KD dari KI-1 dan KI-2 dengan
memperhatikan aspek sikap untuk seluruh matapelajaran, yakni jika profil sikap peserta
didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan
pendidikan yang bersangkutan.
Nilai ketuntasan kompetensi dasar dari KI 4 dan KI 4 didasarkan pada analisis
KKM setiap mata pelajaran. Berdasarkan analisis KKM mata pelajaran tersebut diambil
KKM terendah sebagai KKM untuk semua mata pelajaran. Berikut hasil analisis KKM per
mata pelajaran :

KKM KELAS
NO MAPEL
7 8 9
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 80 80 80
1
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 80 80 80
2
Bahasa Indonesia 78 78 78
3
Matematika 70 72 75
4
Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70
5

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 61


Ilmu Pengetahuan Sosial 75 75 75
6
Bahasa Inggris 73 75 75
7
Seni Budaya 80 80 80
8
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 80 80 80
9
Prakarya 80 80 80
10
Bahasa Jawa 75 75 75
11

Berdasarkan data hasil analisis penentuan KKM setiap mata pelajaran diatas,
1. KKM SMPN 1 Mojokerto pada tahun pelajaran 2017/2018 ditetapkan berdasarkan KKM
yang terendah dari setiap mata pelajaran yaitu 70.
Predikat capaian kompetensi peserta didik disajikan sebagai berikut:
RENTANGAN PREDIKAT KETERANGAN

90 - 100 A SANGAT BAIK

80 - 89 B BAIK

70 - 79 C CUKUP

<70 D KURANG

Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar untuk
menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai ≥ 70 dari hasil
penilaian setiap kompetensi dasar.

2. Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan
memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh mata pelajaran, yakni jika
profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori Baik (B).
Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum
profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (oleh guru mata
pelajaran, guru BK, dan wali kelas).

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 62


E. Beban Belajar Tambahan.
Berdasarkan Permen No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013, SMP Negeri 1
Mojokerto menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta
didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting
yaitu 2 (dua) jam/minggu untuk muatan lokal Bahasa Jawa.
Bimbingan konseling memerlukan kolaborasi dan sinergisitas kerja antara konselor
atau guru bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran, pimpinan sekolah/madrasah, staf
administrasi, orang tua, dan pihak lain yang dapat membantu kelancaran proses dan
pengembangan peserta didik/konseli secara utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Selain itu, bimbingan terhadap penguasaan dan penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi juga penting dilakukan oleh tenaga pendidik yang professional
dalam bidang IT. Oleh karena itu bimbingan konseling dan bimbingan IT perlu diberi
kesempatan memberikan layanan klasikal masing-masing 1 jam/minggu.

F. Mutasi Peserta Didik.


Pemerintah memberikan hak kepada setiap SMP untuk membuat juknis dan
persyaratan tambahan penerimaan peserta didik pindahan sesuai dengan aturan yang berlaku
dimasing-masing sekolah. Persyaratan tambahan dan tatacara penerimaan peserta didik
pindahan yang berlaku ditiap-tiap sekolah tidak boleh bertentangan/melanggar ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah
No. 17 Tahun 2010 Pasal 75 ayat 2 yang menyatakan bahwa satuan pendidikan dapat
menetapkan tata cara dan persyaratan tambahan penerimaan peserta didik pindahan selain
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 dan Pasal 74 dan tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan uraian diatas kriteria mutasi yang ditentukan oleh SMP Negeri 1
Mojokerto adalah sebagai berikut:
1. SMP Negeri 1 Mojokerto menerima peserta didik pindahan dari SMP/MTS atau
sederajat lainnya, dengan kriteria sebagai berikut:
a. warga negara berusia 13 (tiga belas) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun
sebagai peserta didik
b. lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan oleh SMPN 1 Mojokerto
c. berasal dari sekolah yang nilai akreditasinya minimal sama
d. tidak melebihi daya tampung/kuota
e. mutasi masuk kelas 7 dari luar kota tidak dilakukan pada semester 1

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 63


f. mutasi masuk kelas 7 dari dalam kota tidak dilakukan pada kelas 7
2. SMP Negeri 1 Mojokerto menerima mutasi/pindahan peserta didik Pendidikan Dasar
setara SMP di negara lain setelah memenuhi persyaratan:
a. menunjukkan ijazah atau dokumen lain yang membuktikan bahwa yang
bersangkutan telah menyelesaikan pendidikan dasar setara SD; dan
b. lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan oleh SMPN 1 Mojokerto.
(sesuai dengan Pasal 73 ayat 5, PP No. 17 Tahun 2010).
3. SMP Negeri 1 Mojokerto memberikan bantuan penyesuaian akademik, sosial, dan/atau
mental yang diperlukan oleh peserta didik berkelainan dan peserta didik pindahan dari
satuan pendidikan formal lain atau jalur pendidikan lain. (Pasal 73 ayat 7, PP No. 17
Tahun 2010). Dalam hal ini bantuan berupa penyesuaian nilai mata pelajaran dan nilai
raport, bantuan pengenalan lingkungan sekolah dan lain-lain.
4. Keputusan penerimaan calon peserta didik menjadi peserta didik dilakukan secara
mandiri oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala sekolah. (sesuai dengan Pasal
74 ayat 3, PP No. 17 Tahun 2010).

G. Kenaikan Kelas.
1. Pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses pengumpulan
informasi/ data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis
dalam bentuk Penilaian Akhir Semester (PAS), Penilaian Akhir Tahun (PAT), Ujian
Sekolah (US), dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), dengan menggunakan
berbagai instrumen, dan berasal dari berbagai sumber. Penilaian harus dilakukan secara
efektif, oleh karena itu, meskipun informasi dikumpulkan sebanyak-banyaknya dengan
berbagai upaya,tapi kumpulan informasi tersebut tidak hanya lengkap dalam
memberikan gambaran, tetapi juga harus akurat yang digunakan untuk penentuan
kenaikan kelas dan kelulusan dari satuan pendidikan.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang menekankan


pembelajaran berbasis aktivitas yang bertujuan memfasilitasi siswa memperoleh sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini berimplikasi pada penilaian yang harus
meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan baik selama proses (formatif) maupun
pada akhir periode pembeajaran (sumatif).

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 64


Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian:
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Dasar (KD) pada
Kompetensi Inti (KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4).
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang dilakukan dengan
membandingkan capaian siswa dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan. Hasil
penilaian baik yang formatif maupun sumatif seorang siswa tidak dibandingkan
dengan skor siswa lainnya namun dibandingkan dengan penguasaan kompetensi
yang dipersyaratkan.
c. Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan. Artinya semua indikator
diukur, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar (KD)
yang telah dikuasai dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan belajar
siswa.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa program
peningkatan kualitas pembelajaran, program remedial bagi siswa yang pencapaian
kompetensinya di bawah KBM/KKM, dan program pengayaan bagi siswa yang
telah memenuhi KBM/KKM. Hasil penilaian juga digunakan sebagai umpan balik
bagi orang tua/wali siswa dalam rangka meningkatkan kompetensi siswa

Dalam rangka implementasi Kurikulum 2013, SMP Negeri 1 Mojokerto


menerapkan penilaian hasil belajar yang mengacu pada Permendikbud Nomor 3 Tahun
2017 dan Panduan Penilaian Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Dan
Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah menyatakan 1)
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data
tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan
aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan
untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui
penugasan dan evaluasi hasil belajar, 2) Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Pendidikan adalah proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran
peserta didik dalam aspek pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis dalam bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah, 3)
Penilaian Akhir adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik pada akhir semester dan/atau akhir tahun, 4) Ujian
Sekolah/Madrasah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 65


suatu Satuan Pendidikan, 5) Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut
KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan yang
mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik
peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi Satuan Pendidikan
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik SMP Negeri 1 Mojokerto memiliki
tujuan untuk: a) mengetahui tingkat penguasaan kompetensi; b) menetapkan ketuntasan
penguasaan kompetensi; c) menetapkan program perbaikan atau pengayaan
berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi; dan d) memperbaiki proses pembelajaran
Penilaian hasil belajar peserta didik SMP Negeri 1 Mojokerto didasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut: a) sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang
mencerminkan kemampuan yang diukur; b) objektif, berarti penilaian didasarkan pada
prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai; c) adil, berarti
penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan
khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan gender; d) terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu
komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran; e) terbuka, berarti
prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat
diketahui oleh pihak yang berkepentingan; f) menyeluruh dan berkesinambungan,
berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan
kemampuan peserta didik; g) sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana
dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku; h) beracuan kriteria, berarti
penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan; dan i)
akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggung jawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya.

Sedangkan mekanisme Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik SMP Negeri 1


Mojokerto meliputi:
a. perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus;
b. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan untuk memantau proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran
pencapaian satu atau lebih Kompetensi Dasar;

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 66


c. penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber
informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru
kelas;
d. hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat
atau deskripsi;
e. penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
f. penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio,
dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
g. hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi; dan
h. peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remidi.

Berikut uraian singkat mengenai pengertian dan teknik-teknik penilaian sikap,


pengetahuan dan keterampilan.

a. Penilaian Sikap.
1) Pengertian Penilaian Sikap
Penilaian sikap adalah kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku spiritual
dan sosial siswa dalam kehidupan sehari-hari di dalam dan di luar kelas sebagai hasil
pendidikan. Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian/perkembangan sikap
siswa dan memfasilitasi tumbuhnya perilaku siswa sesuai butir-butir nilai sikap dalam KD
dari KI-1 dan KI-2
2) Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi oleh guru mata
pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran), guru bimbingan konseling
(BK), dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis dalam buku jurnal
(yang selanjutnya disebut jurnal). Jurnal berisi catatan anekdot (anecdotal record), catatan
kejadian tertentu (incidental record), dan informasi lain yang valid dan relevan. Jurnal
tidak hanya didasarkan pada apa yang dilihat langsung oleh guru, wali kelas, dan guru BK,
tetapi juga informasi lain yang relevan dan valid yang diterima dari berbagai sumber.
Selain itu, penilaian diri dan penilaian antarteman dapat dilakukan dalam rangka
pembinaan dan pembentukan karakter siswa, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah
satu data konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik.
Berikut ini adalah teknik penilaian sikap:
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 67
a) Observasi
Penerapan teknik observasi dapat dilakukan menggunakan lembar observasi
atau buku jurnal. Lembar observasi merupakan instrumen yang dapat digunakan
oleh pendidik untuk memudahkan dalam membuat laporan hasil pengamatan
terhadap perilaku peserta didik yang berkaitan dengan sikap spiritual dan sikap
sosial. Sikap yang diamati adalah sikap yang tercantum dalam indikator pencapaian
kompetensi pada KD untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
(PABP) dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Pada mata pelajaran
selain PABP dan PPKn, sikap yang diamati tercantum pada KI-1 dan KI-2.
Lembar observasi yang digunakan untuk mengamati sikap dapat berupa lembar
observasi tertutup dan lembar observasi terbuka.
a. Lembar observasi tertutup
Ketika menggunakan lembar observasi terbuka, pendidik menentukan
secara sistematis butir-butir perilaku yang akan diobservasi beserta indikator-
indikatornya. Tabel berikut adalah contoh lembar observasi tertutup.

Tabel : Contoh Lembar Observasi Tertutup


Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai
dengankeadaan yang sebenarnya.
No Pernyataannn Ya Tidak
1 Berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2 Beribadah tepat waktu.
3 Tidak mengganggu teman yang bergama lain
berdoa sesuai agamanya.
4 Berani mengakui kesalahan sendiri.
5 Menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.

6 Berani menerima resiko atas tindakan yang


dilakukan.
7 Mengembalikan barang yang dipinjam.
8 Meminta maaf jika melakukan kesalahan.
9 Melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan.
10 Datang ke sekolah tepat waktu.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 68


Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-
butir sikap yang dinilai.

b. Lembar observasi terbuka


Ketika menggunakan lembar observasi terbuka, pendidik tidak
mempersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi karena
pendidik tidak memfokuskan observasi pada butir-butir perilaku tertentu. Dalam
melakukan observasi pendidik tidak menggunakan instrumen baku melainkan
hanya rambu- rambu observasi. Tabel berikut adalah contoh lembar observasi
terbuka, yang dapat juga disebut sebagai jurnal

Tabel : Contoh Lembar Observasi Terbuka


No Tanggal Nama Catatan Butir Tanda Tindak
Peserta didik Perilaku Sikap tangan lanjut

1
2
3

Jurnal biasanya digunakan untuk mencatat perilaku peserta didik yang


“ekstrim.” Jurnal tidak hanya didasarkan pada apa yang dilihat langsung oleh
pendidik, walikelas, dan guru BK, tetapi juga informasi lain yang relevan dan valid
yang diterima dari berbagai sumber. Pengamatan dengan jurnal mencatat perilaku
peserta didik yang muncul secara alami selama satu semester. Perilaku peserta didik
yang dicatat di dalam jurnal pada dasarnya adalah perilaku yang sangat baik dan/atau
kurang baik yang berkaitan dengan butir sikap yang terdapat dalam aspek sikap
spiritual dan sikap sosial. Setiap catatan memuat deskripsi perilaku yang dilengkapi
denganwaktu teramatinya perilaku tersebut, serta perlu dicantumkan tanda tangan
peserta didik
Apabila seorang peserta didik pernah memiliki catatan sikap yang kurang
baik, jika pada kesempatan lain peserta didik tersebut telah menunjukkan
perkembangan sikap (menuju atau konsisten) baik pada aspek atau indikator sikap
yang dimaksud, maka di dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut
telah (menuju atau konsisten) baik atau bahkan sangat baik. Dengan demikian, yang
dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada sikap kurang baik dan sangat baik, tapi juga

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 69


setiap perkembangan menuju sikap yang
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
penilaian (mengikuti perkembangan) sikap dengan teknik observasi:
(1) Jurnal penilaian (perkembangan) sikap ditulis oleh wali kelas, guru mata
pelajaran, dan guru BK selama periode satu semester;
(2) Bagi wali kelas, 1 (satu) jurnal digunakan untuk satu kelas yang menjadi
tanggung-jawabnya; bagi guru mata pelajaran 1 (satu) jurnal digunakan untuk
setiap kelas yang diajarnya; bagi guru BK 1 (satu) jurnal digunakan untuk setiap
kelas di bawah bimbingannya;
(3) Perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial siswa dapat dicatat dalam satu
jurnal atau dalam 2 (dua) jurnal yang terpisah;
(4) Siswa yang dicatat dalam jurnal pada dasarnya adalah mereka yang
menunjukkan perilaku yang sangat baik atau kurang baik secara alami (siswa-
siswa yang menunjukkan sikap baik tidak harus dicatat dalam jurnal);
(5) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tersebut tidak
terbatas pada butir-butir nilai sikap (perilaku) yang hendak ditanamkan melalui
pembelajaran yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana dirancang dalam
RPP, tetapi juga butir-butir nilai sikap lainnya yang ditumbuhkan dalam
semester itu selama sikap tersebut ditunjukkan oleh siswa melalui perilakunya
secara alami;
(6) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK mencatat (perkembangan) sikap
siswa segera setelah mereka menyaksikan dan/atau memperoleh informasi
terpercaya mengenai perilaku siswa sangat baik/kurang baik yang ditunjukkan
siswa secara alami;
(7) Apabila siswa tertentu PERNAH menunjukkan sikap kurang baik, ketika yang
bersangkutan telah (mulai) menunjukkan sikap yang baik (sesuai harapan),
sikap yang (mulai) baik tersebut harus dicatat dalam jurnal;.
(8) Pada akhir semester guru mata pelajaran dan guru BK meringkas perkembangan
sikap spiritual dan sikap sosial setiap siswa dan menyerahkan ringkasan tersebut
kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut;

b) Penilaian diri.
Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan teknik penilaian terhadap diri
sendiri (siswa) dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan sikapnya dalam

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 70


berperilaku. Hasil penilaian diri siswa dapat digunakan sebagai data konfirmasi
perkembangan sikap siswa. Selain itu penilaian diri siswa juga dapat digunakan untuk
menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan meningkatkan kemampuan refleksi atau mawas
diri.
Instrumen penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi butir-
butir pernyataan sikap positif yang diharapkan dengan kolom Ya dan Tidak atau
dengan Likert Scale. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap
spiritual dan sikap sosial sekaligus.
Hasil penilain diri perlu ditindak lanjuti oleh guru dengan melakukan fasilitasi
terhadap siswa yang belum menunjukkan sikap yang diharapkan.
c) Penilaian Antar teman
Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian yang dilakukan oleh seorang
siswa (penilai) terhadap siswa yang lain terkait dengan sikap/perilaku siswa yang
dinilai. sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antarteman dapat digunakan sebagai
data konfirmasi. selain itu penilaian antarteman juga dapat digunakan untuk
menumbuhkan beberapa nilai seperti kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai.
Instrumen penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi butirbutir
pernyataan sikap positif yang diharapkan dengan kolom ya dan tidak atau dengan likert
scale. satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan
sikap sosial sekaligus.

b. Penilaian Pengetahuan.
1) Pengertian Penilaian Pengetahuan.
Penilaian pengetahuan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur proses dan hasil pencapaian kompetensi peserta didik yang berupa
kombinasi penguasaan proses kognitif (kecakapan berpikir) mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi dengan pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Penilaian pengetahuan dilakukan
dengan berbagai teknik penilaian. Guru memilih teknik penilaian yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian dimulai dengan perencanaan yang
dilakukan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah siswa telah mencapai
KBM/KKM, juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan
pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran (diagnostic). Hasil penilaian digunakan

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 71


memberi umpan balik (feedback) kepada siswa dan guru untuk perbaikan mutu
pembelajaran. Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses
pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.

2) Teknik Penilaian Pengetahuan.


Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik. Pendidik dapat memilih
teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar, indikator, atau
tujuan pembelajaran yang akan dinilai. Segala sesuatu yang akan dilakukan dalam proses
penilaian perlu ditetapkan terlebih dahulu pada saat menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Teknik yang biasa digunakan adalah tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan.
Berikut disajikan uraian mengenai pengertian, langkah-langkah, dan contoh kisi-
kisi dan butir instrumen tes tertulis, lisan, penugasan dalam penilaian pengetahuan.
a) Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawaban disajikan secara tertulis berupa
pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes tertulis
dikembangkan atau disiapkan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
i. Memeriksa kompetensi dasar dan indikatornya
KD dan indikator biasanya sudah dicantumkan dalam RPP. Indikator
untuk KD tertentu sebaiknya ditingkatkan, dalam arti menetapkan kata kerja
operasional yang lebih tinggi daripada yang dirumuskan dalam KD. Misalnya
jika kata kerja operasional KD sebatas memahami, maka pendidik dapat
menetapkan indikator sampai menganalisis atau mengevaluasi. Tentu saja tidak
semua KD dapat dan perlu ditingkatkan.
ii. Menetapkan tujuan penilaian
Menetapkan tujuan penilaian apakah untuk keperluan mengetahui capaian
pembelajaran ataukah untuk memperbaiki proses pembelajaran, atau untuk
kedua-duanya. Tujuan penilaian harian berbeda dengan tujuan penilaian tengah
semester (PTS), dan tujuan untuk penilaian akhir semester (PAS). Sementara
penilaian harian biasanya diselenggarakan untuk mengetahui capaian
pembelajaran atau untuk memperbaiki proses pembelajaran (formatif), PTS dan
PAS umumnya untuk mengetahui capaian pembelajaran (sumatif).
iii. Menyusun kisi-kisi

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 72


Kisi-kisi merupakan spesifikasi yang memuat kriteria soal yang akan
ditulis yang meliputi antara lain KD yang akan diukur, materi, indikator soal,
bentuk soal, dan jumlah soal. Kisi-kisi disusun untuk memastikan butir-butir soal
mewakili apa yang seharusnya diukur secara proporsional. Pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif dengan kecakapan berfikir tingkat
rendah hingga tinggi akan terwakili secara memadai.
iv. Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal.
v. Menyusun pedoman penskoran
Untuk soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban singkat
disediakan kunci jawaban. Untuk soal uraian disediakan kunci/model jawaban
dan rubrik
b) Tes Lisan
Tes lisan merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pendidik secara lisan
dan peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Selain bertujuan mengecek penguasaan pengetahuan peserta
didik (assessment of learning), tes lisan terutama digunakan untuk perbaikan
pembelajaran (asessment for learning). Tes lisan juga dapat menumbuhkan sikap berani
berpendapat, percaya diri, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif. Tes lisan juga
dapat digunakan untuk melihat ketertarikan peserta didik terhadap materi yang diajarkan
dan motivasi peserta didik dalam belajar (assessment as learning).
c) Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur dan/atau
memfasilitasi peserta didik memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan
untuk mengukur pengetahuan dapat dilakukan setelah proses pembelajaran (assessment of
learning). Sedangkan penugasan untuk meningkatkan pengetahuan diberikan sebelum
dan/atau selama proses pembelajaran (assessment for learning).

3) Perencanaan Penilaian Pengetahuan


Salah satu langkah penting dalam melakukan penilaian pengetahuan adalah
perencanaan. Perencanaan dilakukan agar tujuan penilaian yang akan dilakukan menjadi
jelas. Perencanaan penilaian juga akan memberikan gambaran dan desain operasional
terkait tujuan, bentuk, teknik, frekuensi, pemanfaatan dan tindak lanjut penilaian.
Perencanaan dilakukan untuk menetapkan tujuan penilaian dan KD tertentu akan
dinilai menggunakan bentuk apa, teknik apa, berapa frekuensinya, untuk apa

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 73


pemanfaatannya, serta bagaimana tindak lanjutnya. Perencanaan penilaian tersebut harus
dilaksanakan secara sistematis agar tujuan dapat tercapai. Perancangan strategi penilaian
dilakukan pada saat penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan
silabus. Berikut ini adalah langkah-langkah penting dalam perencanaan penilaian.
4) Pelaksanaan Penilaian Pengetahuan
Pelaksanaan penilaian adalah eksekusi atas perencanaan dan penyusunan
instrumen penilaian. Waktu dan frekuensi pelaksanaan penilaian dilakukan berdasarkan
pemetaan dan perencanaan yang dilakukan oleh pendidik sebagaimana yang tercantum
dalam program semester dan program tahunan. Berdasarkan bentuknya, pelaksanaan
penilaian terdiri dari pelaksanaan penilaian harian (PH) dan penilaian tengah semester
(PTS). Penilaian harian dilaksanakan setelah serangkaian kegiatan pembelajaran
berlangsung sebagaimana yang direncanakan dalam RPP. Penilaian tengah semester
(PTS) merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi dasar mata pelajaran setelah kegiatan pembelajaran berlangsung 8-9 minggu.
Cakupan PTS meliputi seluruh KD pada periode tersebut.
Frekuensi penilaian pengetahuan yang dilakukan oleh pendidik ditentukan
berdasarkan hasil pemetaan penilaian dan selanjutnya dicantumkan dalam program
tahunan dan program semester. Penentuan frekuensi penilaian tersebut didasarkan pada
analisis KD. KD-KD “gemuk” dapat dinilai lebih dari 1 (satu) kali, sedangkan KD-KD
“kurus” dapat disatukan untuk sekali penilaian atau diujikan bersama. Dengan demikian
frekuensi dalam penilaian atau ulangan dalam satu semester dapat bervariasi tergantung
pada tuntutan KD dan hasil pemetaan oleh pendidik.

5) Pengolahan Hasil Penilaian


Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian (PH), penilaian tengah
semester (PTS), dan penilaian akhir semester (PAS) yang dilakukan dengan beberapa
teknik penilaian sesuai tuntutan kompetensi dasar (KD). Penulisan capaian pengetahuan
pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi.

c. Penilaian Keterampilan
1) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas
tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 74


Penilaian keterampilan tersebut meliputi ranah berpikir dan bertindak. Sedangkan,
keterampilan ranah berpikir meliputi antara lain keterampilan menggunakan, mengurai,
merangkai, modifikasi, dan membuat. Keterampilan dalam ranah bertindak
meliputi antara lain membaca, menulis, menghitung, menggambar, dan mengarang
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain
penilaian praktik, penilaian produk, penilaian proyek, penilaian portofolio, dan teknik lain
misalnya tes tertulis. Teknik penilaian keterampilan yang digunakan dipilih sesuai dengan
karakteristik KD pada KI-4
2) Teknik Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan teknik-teknik penilaian sebagai
berikut:
a) Penilaian Praktik
Penilaian praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas sesuai dengan tuntutan kompetensi. Dengan demikian,
aspek yang dinilai dalam penilaian praktik adalah kualitas proses
mengerjakan/melakukan suatu tugas. Penilaian praktik bertujuan untuk dapat menilai
kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan keterampilannya dalam melakukan
suatu kegiatan. Penilaian praktik lebih otentik daripada penilaian paper and pencil
karena bentuk-bentuk tugasnya lebih mencerminkan kemampuan yang diperlukan
dalam praktik kehidupan sehari-hari. Contoh penilaian praktik adalah membaca karya
sastra, membacakan pidato (reading aloud dalam mata pelajaran bahasa Inggris),
menggunakan peralatan laboratorium sesuai keperluan, memainkan alat musik,
bermain bola, bermain tenis, berenang, menyanyi, menari, dan sebagainya.

b) Penilaian Proyek
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik
dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk
dalam waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari
segi proses maupun hasil akhir. Penilaian produk dilakukan terhadap kualitas
suatu produk yang dihasilkan. Penilaian produk bertujuan untuk (1) menilai
keterampilan siswa dalam membuat produk tertentu sehubungan dengan pencapaian
tujuan pembelajaran di kelas; (2) menilai penguasaan keterampilan sebagai syarat
untuk mempelajari keterampilan berikutnya; dan (3) menilai kemampuan siswa dalam
bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam mendesain dan menunjukkan

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 75


inovasi dan kreasi. Contoh penilaian produk adalah membuat kerajinan, membuat
karya sastra, membuat laporan percobaan, menciptakan tarian, membuat lukisan,
mengaransemen musik, membuat naskah drama, dan sebagainya.

c) Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu instrumen proyek
dalam periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dapat dilakukan untuk mengukur satu
atau beberapa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Instrumen tersebut berupa
rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian data,
pengolahan dan penyajian data, serta pelaporan. Penilaian proyek bertujuan untuk
mengembangkan dan memonitor keterampilan siswa dalam merencanakan,
menyelidiki dan menganalisis proyek. Dalam konteks ini siswa dapat menunjukkan
pengalaman dan pengetahuan mereka tentang suatu topik, memformulasikan
pertanyaan dan menyelidiki topik tersebut melalui bacaan, wisata dan wawancara.
Kegiatan mereka kemudian dapat digunakan untuk menilai kemampuannya dalam
bekerja independen atau kelompok. Produk suatu proyek dapat digunakan untuk
menilai kemampuan siswa dalam mengomunikasikan temuan-temuan mereka dengan
bentuk yang tepat, misalnya presentasi hasil melalui visual display atau laporan
tertulis.
Contoh penilaian proyek adalah melakukan investigasi terhadap jenis
keanekaragaman hayati Indonesia, membuat makanan dan minuman dari buah segar,
membuat video percakapan, mencipta rangkaian gerak senam berirama, dan
sebagainya.

d) Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan kumpulan
informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan
kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Tujuan utama dilakukannya
portofolio adalah untuk menentukan hasil karya dan proses bagaimana hasil karya
tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti yang dapat menunjukkan pencapaian
belajar siswa, yaitu mencapai kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan.
Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil pekerjaan siswa, portofolio juga
berfungsi untuk mengetahui perkembangan kompetensi siswa. Terdapat beberapa tipe

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 76


portofolio yaitu portofolio dokumentasi, portofolio proses, dan portofolio pameran.
Pendidik dapat memilih tipe portofolio sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar
dan/atau konteks mata pelajaran. Pada akhir suatu periode, hasil karya tersebut
dikumpulkan dan dinilai oleh pendidik bersama peserta didik. Berdasarkan hasil
penilaian tersebut, pendidik dan peserta didik dapat menilai perkembangan
kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian
portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik
melalui karyanya. Portofolio peserta didik disimpan dalam suatu folder dan diberi
tanggal pembuatan sehingga perkembangan kualitasnya dapat dilihat dari waktu ke
waktu. Portofolio dapat digunakan sebagai salah satu bahan penilaian. Hasil penilaian
portofolio bersama dengan penilaian lainnya dipertimbangkan untuk pengisian
rapor/laporan penilaian kompetensi peserta didik. Portofolio merupakan bagian dari
penilaian autentik, yang secara langsung dapat merepresentasikan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan peserta didik.
Penilaian portofolio dilakukan untuk menilai karya-karya peserta didik secara
bertahap dan pada akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dipilih
bersama oleh guru dan peserta didik. Karya-karya terbaik menurut pendidik dan
peserta didik disimpan dalam folder dokumen portofolio. Pendidik dan peserta didik
harus mempunyai alasan yang sama mengapa karya-karya tersebut disimpan di
dalam dokumen portofolio. Setiap karya pada dokumen portofolio harus memiliki
makna atau kegunaan bagi peserta didik, pendidik, dan orang tua peserta didik.
Selain itu, diperlukan komentar dan refleksi dari pendidik, dan orangtua peserta
didik. Karya peserta didik yang dapat disimpan sebagai dokumen portofolio antara
lain: karangan, puisi, gambar/lukisan,surat penghargaan/piagam, foto-foto prestasi,
dan sejenisnya. Dokumen portofolio dapat menumbuhkan rasa bangga bagi peserta
didik sehingga dapat mendorong untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Pendidik dapat memanfaatkan portofolio untuk mendorong peserta didik mencapai
sukses dan membangun kebanggaan diri. Secara tidak langsung, hal ini berdampak
pada peningkatan upaya peserta didik untuk mencapai tujuan individualnya. Di
samping itu pendidik merasa lebih mantap dalam mengambil keputusan penilaian
karena didukung oleh bukti-bukti autentik yang telah
dicapai dan dikumpulkan peserta didik. Agar penilaian portofolio menjadi efektif,
pendidik dan peserta didik perlu menentukan ruang lingkup penggunaan portofolio
antara lain sebagai berikut:

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 77


1) Setiap peserta didik memiliki dokumen portofolio sendiri yang memuat hasil
belajar pada setiap mata pelajaran atau setiap kompetensi.
2) Menentukan jenis hasil kerja/karya yang perlu dikumpulkan/disimpan.
3) Pendidik memberi catatan (umpan balik) berisi komentar dan masukan untuk
ditindaklanjuti peserta didik.
4) Peserta didik harus membaca catatan pendidik dengan kesadaran sendiri dan
menindaklanjuti masukan pendidik untuk memperbaiki hasil karyanya.
5) Catatan pendidik dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik diberi
tanggal, sehingga dapat dilihat perkembangan kemajuan belajar peserta didik.

Rambu-rambu penyusunan dokumen portofolio.


1) Dokumen portofolio berupa karya/tugas peserta didik dalam periode tertentu,
dikumpulkan dan digunakan oleh pendidik untuk mendeskripsikan capaian
kompetensi keterampilan.
2) Dokumen portofolio disertakan pada waktu penerimaan rapor kepada
orangtua/wali peserta didik, sehingga mengetahui perkembangan belajar
putera/puterinya. Orangtua/wali peserta didik diharapkan dapat memberi
komentar/catatan pada dokumen portofolio sebelum dikembalikan ke sekolah.
3) Pendidik pada kelas berikutnya menggunakan portofolio sebagai informasi awal
peserta didik yang bersangkutan.
e) Teknik Lain
Untuk mengukur keterampilan dalam ranah berpikir abstrak (membaca,
menulis, menyimak, dan menghitung) dapat digunakan teknik lain seperti tes tertulis.
Dalam mata pelajaran matematika atau IPA, misalnya siswa menyelesaikan masalah
yang terkait dengan konsep-konsep dalam kedua mata pelajaran tersebut. Dalam mata
pelajaran rumpun bahasa, siswa menyusun berbagai jenis teks.

1. Perencanaan Penilaian
Perencanaan penilaian meliputi penyusunan kisi-kisi, penyusunan instrumen,
dan penyusunan rubrik penilaian. Penyusunan kisi-kisi meliputi menentukan
kompetensi yang penting untuk dinilai, dalam hal ini adalah KD dari KI 4 dan
menyusun indikator berdasarkan kompetensi yang akan dinilai. Instrumen yang
disusun mengarah kepada pencapaian indikator hasil belajar, dapat dikerjakan oleh
siswa, sesuai dengan taraf perkembangan siswa, memuat materi

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 78


yang sesuai dengan cakupan kurikulum, bersifat adil (tidak bias gender dan latar
belakang sosial ekonomi); danmenetapkan batas waktu penyelesaian. Hal lain yang
perlu disiapkan adalah rubrik penilaian. Rubrik penilaian hendaknya (1) memuat
seperangkat indikator untuk menilai kompetensi tertentu, (2) memiliki indikator yang
diurutkan berdasarkan urutan langkah kerja pada instrumen atau sistematika pada
hasil kerja siswa, (3) dapat mengukur kemampuan yang diukur
(valid), (4) dapat digunakan untuk menilai kemampuan siswa, (5) dapat memetakan
kemampuan siswa, dan (6) disertai dengan penskoran yang jelas.

2. Pelaksanaan Penilaian.
Pelaksanaan penilaian adalah eksekusi dari perencanaan penilaian
yang telah dilakukan. Adapun teknis pelaksanaan penilaian praktik,
produk, dan projek meliputi:
a. pemberian tugas secara rinci;
b. penjelasan aspek dan rubrik penilaian;
c. pelaksanaan penilaian sebelum, selama, dan setelah siswa melakukan
pembelajaran; dan
d. pendokumentasian hasil penilain.

3. Pengolahan Penilaian
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian praktik, produk, proyek, dan
portofolio. Hasil penilaian dengan teknik praktik dan proyek diratarata untuk
memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran. Seperti pada
pengetahuan, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada
skala 0 – 100 dan deskripsi.
2. Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar peserta didik.
a. Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial.
Langkah-langkah untuk membuat deskripsi nilai/perkembangan sikap selama
satu semester:
1) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK masing-masing mengelompokkan
(menandai) catatan-catatan sikap jurnal yang dibuatnya ke dalam sikap spiritual dan
sikap sosial (apabila pada jurnal belum ada kolom butir nilai).
2) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK masing-masing membuat rumusan
deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan catatan-catatan jurnal
untuk setiap siswa.
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 79
3) Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata pelajaran dan guru
BK. Dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial dari guru
mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan, wali kelas
menyimpulkan (merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial setiap
siswa.
Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi perkembangan sikap selama satu
semester:
1) Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa
yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras,
2) Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap/perilaku siswa yang sangat baik dan/atau
baik dan yang mulai/sedang berkembang.
3) Apabila siswa tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap siswa tersebut diasumsikan
BAIK.
4) Dengan ketentuan bahwa sikap dikembangkan selama satu semester, deskripsi
nilai/perkembangan sikap siswa didasarkan pada sikap siswa pada masa akhir semester. Oleh
karena itu, sebelum deskripsi sikap akhir semester dirumuskan, guru mata pelajaran, guru
BK, dan wali kelas harus memeriksa jurnal secara keseluruhan hingga akhir semester untuk
melihat apakah telah ada catatan yang menunjukkan bahwa sikap siswa tersebut telah
menjadi sangat baik, baik, atau mulai berkembang.
5) Apabila siswa memiliki catatan sikap KURANG baik dalam jurnal dan siswa tersebut belum
menunjukkan adanya perkembangan positif, deskripsi sikap siswa tersebut dirapatkan dalam
rapat dewan guru pada akhir semester.
b. Nilai Pengetahuan.
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian, penilaian tengah semester, dan
penilaian akhir semester yang dilakukan dengan beberapa teknik penilaian. Penulisan capaian
pengetahuan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi.
Penilaian pengetahuan yang dilakukan dalam satu semester dapat digambarkan dalam
skema berikut:

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 80


Gambar : Skema ulangan dalam satu semester

1) Hasil Penilaian Harian


Hasil Penilaian Harian merupakan nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil penilaian
harian melalui tes tertulis dan/atau penugasan untuk setiap KD..
Penilaian harian dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk KD yang gemuk
(cakupan materi yang luas) sehingga penilaian harian tidak perlu menunggu selesainya
pembelajaran KD tersebut. Materi dalam suatu penilaian harian untuk KD gemuk
mencakup sebagian dari keseluruhan materi yang dicakup oleh KD tersebut. Bagi KD
dengan cakupan materi sedikit, penilaian harian dapat dilakukan setelah pembelajaran
lebih dari satu KD.
2) Hasil Penilaian Tengah Semester (HPTS) merupakan nilai yang diperoleh dari penilaian
tengah semester yang terdiri atas beberapa kompetensi dasar.
3) Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS) merupakan nilai yang diperoleh dari penilaian
akhir semester yang mencakup semua kompetensi dasar dalam satu semester.
4) Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari HPH, HPTS, HPAS dengan
memperhitungkan bobot masing-masing yang ditetapkan yaitu pembobotan HPH : HPTS :
2( HPH )  HPTS  HPAS
HPAS = 2 : 1 : 1, perhitungan nilai akhir (HPA) adalah: HPA 
4
Perhitungan HPA dengan pembulatan dan diberi predikat dengan ketentuan:
Sangat Baik (A) : 90-100
Baik (B) : 80-89
Cukup (C) : 70-79
Kurang (D) : < 70
Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan deskripsi capaian
pengetahuan untuk setiap mata pelajaran. Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi
capaian pengetahuan dalam rapor.
1) Deskripsi pengetahuan menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan
kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras.
2) Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang sangat baik dan/atau baik dikuasai oleh peserta
didik dan yang penguasaannya mulai berkembang.
3) Deskripsi capaian pengetahuan didasarkan pada skor angka yang dicapai oleh KD
tertentu.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 81


c. Nilai Keterampilan.
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian kinerja (proses dan produk), proyek,
dan portofolio. Hasil penilaian dengan teknik kinerja dan proyek dirata-rata untuk
memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran. Seperti pada pengetahuan,
penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan
deskripsi.

Penilaian keterampilan dalam satu semester dapat digambarkan dengan skema berikut:

Gambar : Skema penilaian keterampilan

1) Jika penilaian suatu KD dilakukan 2 (dua) kali dengan teknik teknik yang sama, maka skor
akhir dari KD tersebut adalah skor optimum. Jika penilaian untuk suatu KD dilakukan 2
(dua) kali tetapi dengan teknik yang berbeda, yaitu produk dan proyek, maka skor akhir KD
tersebut adalah rata-rata dari skor yang diperoleh melalui teknik yang berbeda tersebut.
2) Nilai akhir semester diperoleh berdasarkan rata-rata skor akhir keseluruhan KD keterampilan
yang dibulatkan ke bilangan bulat terdekat.
3) Nilai akhir semester diberi predikat dengan ketentuan:
Sangat Baik (A) : 90-100
Baik (B) : 80-89
Cukup (C) : 70-79

Kurang (D) : < 70


Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan deskripsi capaian
keterampilan untuk setiap mata pelajaran. Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi
capaian keterampilan.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 82


1) Deskripsi keterampilan menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan
kata/frasa yang bernada positif. hindari frasa yang bermakna kontras,
2) Deskripsi berisi beberapa keterampilan yang sangat baik dan/atau baik dikuasai oleh siswa
dan yang penguasaannya mulai meningkat.
3) Deskripsi capaian keterampilan didasarkan pada bukti-bukti karya siswa yang
didokumentasikan dalam portofolio keterampilan. Apabila KD tertentu tidak memiliki
karya yang dimasukkan ke dalam portofolio, deskripsi KD tersebut didasarkan pada skor
angka yang dicapai. Portofolio tidak dinilai (lagi) dalam bentuk angka

Penilaian oleh guru digunakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi siswa sebagai
dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan bahan penyusunan laporan hasil belajar
(rapor) siswa.Hasil penilaian oleh guru meliputi pencapaian siswa pada ranah sikap (sikap
spiritual dan sikap sosial), pengetahuan, dan keterampilan.
Nilai sikap dalam rapor berupa deskripsi dalam rumusan kalimat singkat yang bersifat
memotivasi, sedangkannilai pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk bilangan
bulat (skala 0 – 100), predikat, dan deskripsi singkat.

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Program Remedial.
Pembelajaran remedial dan pengayaan dilaksanakan untuk kompetensi
pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran remedial diberikan kepada siswa yang
belum mencapai KKM, sementara pengayaan diberikan kepada siswa yang telah
mencapai atau melampaui KKM. Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara:
a) pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda,
menyesuaikan dengan gaya belajar siswa;
b) pemberian bimbingan secara perorangan;
c) pemberian instrumen-instrumen atau latihan secara khusus, dimulai dengan
instrumen-instrumen atau latihan sesuai dengan kemampuannya;
d) pemanfaatan tutor sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai KKM.
Pembelajaran remedial diberikan segera setelah siswa diketahui belum mencapai KKM
berdasarkan hasil PH, PTS, atau PAS. Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD
yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang sampai mencapai KKM dengan waktu
hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir semester pembelajaran remedial belum bisa

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 83


membantu siswa mencapai KKM, pembelajaran remedial bagi siswa tersebut dapat dihentikan.
Nilai KD yang dimasukkan ke dalam pengolahan penilaian akhir semester adalah penilaian
setinggi-tingginya sama dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran
tersebut. Apabila belum/tidak mencapai KKM, nilai yang dimasukkan adalah nilai tertinggi yang
dicapai setelah mengikuti pembelajaran remedial. Guru tidak dianjurkan untuk memaksakan
untuk memberi nilai tuntas kepada siswa yang belum mencapai KKM.

b. Program Pengayaan.
Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
a) Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa diberi instrumen pengayaan untuk dikerjakan
bersama pada dan/atau di luar jam pelajaran;
b) Belajar mandiri, yaitu siswa diberi instrumen pengayaan untuk dikerjakan
sendiri/individual;
c) Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan beberapa konten pada tema tertentu
sehingga siswa dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.

Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa mencapai KKM berdasarkan hasil
PH. Mereka yang telah mencapai KKM berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak
diberi pengayaan. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang-
kali sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri
dengan penilaian.
4. Kriteria Kenaikan Kelas
SMP Negeri 1 Mojokerto menetapkan ketentuan kenaikan kelas sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
b. Deskripsi sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
c. Nilai ekstrakurikuler Pendidikan Kepramukaan minimal BAIK.
d. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah KBM/KKM. Karena
ketuntasan belajar yang dimaksud pada kenaikan kelas adalah ketuntasan dalam konteks
kurun waktu belajar 1 (satu) semester,
e. Kenaikan kelas mempertimbangkan nilai pada semester ganjil dan genap. Apabila pada
semester genap terdapat lebih dari dua mapel di bawah KKM, maka dapat
mempertimbangkan nilai pada semester ganjil dengan menghitung rata-rata mapel yang
di bawah KKM tersebut

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 84


f. Kenaikan kelas ditetapkan berdasarkan pada hasil rapat pleno dewan guru dengan
mempertimbangkan kebijakan sekolah, seperti minimal kehadiran dan ketaatan pada tata
tertib sekolah
g. Ketidakhadiran tanpa keterangan (alpa) maksimal 5% dari jumlah hari efektif dalam satu
semester.

H. Kelulusan.
1. Kriteria kelulusan
SMP Negeri 1 Mojoketo menetapkan kriteria kelulusan dari satuan pendidikan
sebagai berikut:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. lulus ujian sekolah US/USBN dengan ketentuan nilai rata-rata minimal 70 dan nilai
setiap mata pelajaran minimal 70
d. lulus ujian sekolah; nilai ujian sekolah diambil dari nilai ujian tulis dan praktik
dengan pembobotan 60 % untuk ujian tulis dan 40% untuk ujian praktik
e. memeroleh rerata nilai sekolah (NS) minimal 70 dan rerata nilai tiap mata pelajaran
70.
f. nilai sekolah dimaksud diperoleh dari gabungan antara nilai ujian sekolah dan nilai
rata-rata rapor semester I, II, III, IV,V dan VI dengan pembobotan 40% untuk nilai
US/USBN dan 60% untuk rerata rapor. Pembulatan nilai sekolah yang merupakan
gabungan dari ujian sekolah dan nilai rata-rata rapor dinyatakan dalam rentang 0
sampai dengan 100 dengan ketelitian satu angka dibelakang koma
g. telah mengikuti Ujian Nasinal
h. ditentukan berdasarkan rapat dewan guru
i. ditetapkan setelah peserta didik menerima hasil Ujian Nasional yang telah diikuti
j. kriteria ini akan menyesuaikan petunjuk teknis ujian nasional tahun pelajaran
2017/2018.

Jika berdasarkan kriteria di atas seorang peserta didik dinyatakan tidak lulus dari satuan
pendidikan, peserta didik yang bersangkutan diberi kesempatan untuk mengulang di kelas yang
sama.
2. Pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah
Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur
Operasi Standar (POS). Hasil UN digunakan untuk (1) salah satu pertimbangan dalam
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 85
seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya, (2) pemetaan mutu, dan (3) pembinaan dan
pemberian bantuan untuk peningkatan mutu.
Pada tahun 2015, SMP Negeri 1 Mojokerto mendapat penghargaan dari Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan sebagai sekolah berintegritas dalam penyelenggaraan Ujian
Nasional. Oleh karena itu, untuk menjaga integritas peserta didik SMP Negeri 1 Mojokerto
melaksanakan ujian nasional berbasis komputer secara mandiri.
Di samping UN, satuan pendidikan juga melaksakan ujian sekolah. US
diselenggerakan oleh satuan pendidikan. Berbeda dengan UN, US merupakan bagian
penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Kegiatan ujian sekolah dilakukan
dengan langkah-langkah (1) menyusun kisi-kisi ujian; (2) mengembangkan (menulis,
menelaah, dan merevisi) instrumen; (3) melaksanakan ujian; (4) mengolah (menyekor dan
menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik; dan (5) melaporkan dan memanfaatkan
hasil penilaian. Waktu pelaksanaan US mendahului UN.
SMP Negeri 1 Mojokerto melaksanakan ujian sekolah dalam bentuk tulis dan praktik
dengan rincian sebagai berikut:
UJIAN TULIS UJIAN
NO MATA PELAJARAN
US USBN PRAKTIK
Pendidikan Agama dan √
1 - √
Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila - √
2 -
dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia √ - √
4 Matematika √ - -
Ilmu Pengetahuan -
5 √ √
Alam
Ilmu Pengetahuan √
6 - -
Sosial

7 Bahasa Inggris √ - √
8 Seni Budaya √ - √
Pendidikan Jasmani, -
9 Olah Raga, dan √ √
Kesehatan
10 Prakarya √ - √
11 Bahasa Jawa √ - √

3. Target Kelulusan
SMP Negeri 1 Mojokerto mempunyai target lulus 100 % dengan ketentuan, yaitu (1)
pencapaian individu di atas standar minimal yang ditetapkan pemerintah, (2) meraih

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 86


peringkat terbaik di Kota Mojokerto, baik rerata maupun jumlah nilai individu, (3) masuk
sepuluh besar tingkat provinsi, baik rerata maupun jumlah nilai individu.

4. Program Sekolah dalam meningkatkan kualitas lulusan


Untuk mewujudkan target hasil kelulusan, beberapa program direncanakan dan
dilaksanakan: (1) melakukan kajian terhadap kisi-kisi UN/US/USBN, (2) menyusun dan
menghimpun bank soal UN/US/USBN, (3) menambah jam bimbingan khusus latihan soal-
soal UN/US/USBN, (4) melaksanakan uji coba (try out) UN/US/USBN, (5) pelibatan orang
tua siswa, dan (6) melaksanakan ESQ.
5. Program Pasca Ujian Nasional
Ujian Nasional (UN) bukan lagi bagian penentu kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan. Ujian Nasional (UN) merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang
dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian SNP, yang dilaksanakan secara
nasional.
Walupun bukan sebagai penentu kelulusan, UN tetap menjadi isu yang populer di
masyarakat. Sebuah sekolah akan dianggap gagal jika rerata NUN-nya rendah. Sebaliknya,
sekolah akan dianggap berhasil jika rerata NUN-nya tinggi meskipun prestasi bidang yang
lain tidak ada.

I. Pendidikan Kecakapan Hidup

Kecakapan hidup ( life skills) adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani
menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian
secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mengatasinya.
Tujuan umum pendidikan kecakapan hidup adalah mengfungsikan pendidikan sesuai dengan
fitrahnya yaitu mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi perannya dimasa
mendatang secara menyeluruh.

Kurikulum 2013 SMP Negeri 1 Mojokerto tahun pelajaran 206/2017 memasukkan


pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup: 1) kecakapan personal yaitu beriman kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berfikir rasional, memahami diri sendiri, percaya
diri, bertanggung jawab, menghargai dan menilai diri; 2) kecakapan sosial yaitu kecakapan
bekerja sama, menunjukkan tanggung jawab sosial, mengendalikan emosi, berinteraksi
dalam masyarakat, meningkatkan potensi fisik, membudayakan sikap sportif,
membudayakan sikap disiplin, membudayakan sikap hidup sehat; 3) kecakapan akademik

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 87


yaitu menguasai pengetahuan, menggunakan metode dan penelitian ilmiah, bersikap ilmiah,
mengembangkan kapasitas sosial untuk belajar sepanjang hayat, mengembangkan berfikir
strategis, berkomunikasi secara ilmiah, memperoleh kompetensi lanjut akan ilmu
pengetahuan dan tehnologi, membudayakan berpikir dan berperilaku ilmiah,
membudayakan berpikir kreatif; 4) kecakapan vokasional yaitu keterampilan yang berkaitan
dengan kejuruan (membatik, dan tata boga), keterampilan kewirausahaan ( membuat jamu
kunyit asem, keterampilan merangkai alat ( robotika). Pendidikan kecakapan hidup
merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran yang direncanakan secara
khusus.

J. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang


memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi,
budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya
bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Pendidikan berbasis keunggulan
lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan
daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi dan lain-lain, yang
bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik agar mampu bersaing di tingkat
lokal, nasional dan internasional.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal di SMPN 1 Mojokerto diimplementasikan
melalui kegiatan ekstrakurikuler membatik dan pembuatan jamu. Seperti yang kita tahu
bahwa batik adalah salah satu ciri khas dari bangsa Indonesia dan setiap daerah di Indonesia
mempunyai ciri khas masing-masing, begitu pula kota Mojokerto. Dalam perkembangannya
batik Mojokerto mendorong perekonomian masyarakat dan juga merupakan salah satu usaha
untuk melestarikan budaya bangsa, serta memperkenalkan ciri khas daerah Mojokerto. Oleh
sebab itu, membatik dipandang sebagai bentuk ketrampilan yang dapat dijadikan sebagai
implementasi dari pendidikan berbasis keunggulan lokal.
Dalam ekstrakurikuler membatik, siswa diharapkan mampu untuk dapat
menghasilkan satu design batik yang merupakan ciri khas dari sekolah SMPN 1 Mojokerto
dengan tidak meninggalkan ciri khas dari seni batik kota Mojokerto. Dengan tujuan tersebut,
nantinya sekolah dapat memanfaatkan hasil karya siswa sebagai pakaian wajib yang harus
dibuat dan dipakai oleh semua siswa SMPN 1 Mojokerto. Untuk tujuan kedepan, siswa
diharapkan memiliki ketrampilan membatik yang nantinya dapat diimplementasikan dalam

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 88


kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan kesejahteraan diri sendiri, keluarga, dan
masyarakat di sekitarnya.
Seperti halnya ekstra kurikuler membatik, ekstra kurikuler pembuatan jamu
traditional juga merupakan slah satu keunggulan lokal bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia
telah bertahun-tahun sangat terkenal dengan pengobatan tradisional yaitu jamu. Sebagian
dari komiditi ekspor kita adalah jamu, dan jamu sangat disukai oleh konsumen baik dalam
dan luar negeri oleh karena, potensi yang dimiliki dari pembuatan jamu baik secar ekonomi,
budaya, teknologi, dan kesehatan, SMPN 1 Mojokerto membekali siswa dengan ketrampilan
ini.
Dari ekstrakurikuler pembuatan jamu ini, siswa diharapkan dapat menghasilakn
beberapa produk jamu yang layak untuk dipasarkan dan dikonsumsi oleh konsumen dengan
pengembanagan dan teknologi sederhana yang dipakai. Dengan tujuan tersebut, nantinya
sekolah mempunyai satu produk unggulan selain batik yang dapat dipasarkan di sekolah, di
event-event kota, dan tentu saja juga masyarakat sekitar. Untuk tujuan ke depan, siswa
diharapkan memiliki ketrampilan ini untuk dapat menyehatkan dan mensejahterakan diri
sendiri, keluarga dan masyarakat sekitarnya.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang mempunyai daya saing
global, SMPN 1 Mojokerto mengimplementasikannya dengan mewadahi kegiatan siswa
dalam program English Club, Pembinaan Olimpiade Sains dan Matematika, serta
ekstrakurikuler Robotik. Seperti yang kita ketahui, tuntutan akan lulusan untuk dapat
bersaing di era global sangat dibutuhkan, dan ketrampilan dalam bidang bahasa, sains, dan
teknologi merupakan modal yang utama. Pengembangan diri di ketiga bidang tersebut tidak
dapat hanya dilakukan melalui kegiatan tatap muka di dalam kelas tetapi juga sangat perlu
dikembangkan di luar jam pelajaran. Hal tersebut disebabkan, siswa harus dapat
menunjukkan kemampuannya di ranah regional, nasional, dan internasional.
Program English Club adalah salah satu ekstrakurikuler dimana siswa dapat
mengembangakan kemampuan kebahasaannya dalam bidang Story telling, Olympiad, dan
berkomunikasi secara lancar dan berterima dalam Bahasa Inggris. Dengan tujuan siswa dapat
meraih juara di dalam bidang story telling dan English Olympiad di kota, provinsi, dan
nasional. Siswa juga diharapkan untuk dapat berkomunikasi lisan dan tulis lancar dan
berterima dengan sesama siswa, guru terutama para pengampu mata pelajaran Bahasa
Inggris, dan tamu atau orang dari negara lain yang berkunjung ke sekolah, di masyarakat,
atau ketika siswa berada dalam forum internasional.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 89


Dalam kegiatan pembinaan Olimpiade Sains dan Matematika, siswa dapat
mengembangkan kemampuannya dalam pengetahuan dan ketrampilannya dengan cara
menyelesaikan soal-soal dengan tingkat soal yang tinggi dalam dua Bahasa (Indonesia dan
Inggris) dan dapat melakukan pratikum dan percobaan untuk mengimplementasikan
pengetahuan yang sudah di dapatkan, serta mempunyai kemampuan berpikir kritis, inovatif,
dan kreatif untuk dapat memecahkan masalah di sekitarnya. Dengan tujuan tersebut siswa
dapat meraih juara di bidang sains dan matematika di tingkat kota, propinsi, nasional dan
dapat berkancah di event-event internasional.
Untuk membekali siswa dan mengembangkan kemampuannya di bidang teknologi,
sekolah juga mengadakan ekstrakurikuler robotika. Dalam kegiatan ini siswa diharapkan
untuk dapat menghasilkan produk yang dapat berguna bagi siswa dalam kehidupan sehari-
hari. Diharapkan dari ekstrakurikuler ini, siswa dapat mengembangkan kemampuannya
dalam berpikir kritis, inovatif, dan kreatif untuk memecahkan masalah diri sendiri, dan
lingkungan sekitarnya, serta dapat berkancah dalam lomba-lomba yang diadakan di tingkat
regional dan nasional.

K. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Budaya diartikan sebagai keseluruhan system berpikir, nilai, moral, norma, dan
keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Karakter adalah watak, tabiat,
akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan
( virtues ) yang diyakininya dan digunakannya sebagai landasan untuk cara pandang,
berpikir, bersikap, dan bertindak.

Pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah pendidikan yang mengembangkan


nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki
dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya sebagai individu, anggota
masyarakat, dan warga Negara yang religious, nasionalis, produktif, dan kreatif.

Pendidikan karakter dilaksanakan secara integral dalam pendidikan/pembelajaran


semua mata pelajaran untuk mewujudkan bangsa yang unggul, peserta didik perlu
dipersiapkan masuk ke dalam persaingan global dengan membekali pendidikan karakter
yang dibangun atas pondasi nilai-nilai budaya dan berorientasi ke masa depan melalui
penanaman jiwa dan semangat kewirausahaan. Diantara karakter yang dikembangkan
adalah religius, patuh terhadap aturan, menghargai keberagaman, dan berpikir logis sebagai
berikut:
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 90
1. Religius
2. Jujur
3. Disiplin
4. Tanggung jawab
5. Toleransi
6. Gotong royong
7. Percaya diri
8. Santun
9. Peduli sosial dan lingkungan

Pendidikan budaya dan karakter bangsa di dalamnya termasuk gerakan penumbuhan


budi pekerti dan gerakan literasi sekolah (GLS). Metode pelaksanaan kegiatan Penumbuhan
Budi Pekerti dilakukan dengan kemandirian peserta didik membiasakan keteraturan dan
pengulangan, yang dimulai sejak dari peserta didik baru masuk sekolah yaitu dengan
mengikuti kegiatan pengenalan lingkungan sekolah yang dilaksanakan selama 3 hari, proses
kegiatan ekstrakurikuler, intra kurikuler, sampai dengan mereka lulus. Adapun jenis
kegiatan gerakan penumbuhan budi pekerti dan aktualisasi di SMPN 1 Mojokerto melalui
pembiasaan:
1. Menumbuhkembangkan Nilai-nilai Moral dan Spiritual, dengan kegiatan berdoa
bersama sesuai dengan keyakinan masing-masing, sebelum dan sesudah hari
pembelajaran, membiasakan untuk menunaikan ibadah bersama sesuai agama dan
kepercayaannya, membiasakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan kegiatan yang
sederhana dan hikmat, melaksanakan sholat dhuha dan doa bersama setiap hari Jumat
minggu ketiga pukul 06.00-07.00 dipimpin oleh guru pendidikan agama ( Islam,
Kristen, Katolik dan Hindu) ditempat masing-masing;
2. Menumbuh kembangkan Nilai-nilai Kebangsaan dan Kebhinnekaan, dengan kegiatan
melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin, menyanyikan lagu kebangsaan
Indonesia Raya sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran dan lagu
daerah/nasional sesudah berdoa setiap mengakhiri hari pembelajaran, membiasakan
perayaan Hari Besar Nasional dengan mengkaji atau mengenalkan pemikiran dan
semangat yang melandasinya melalui berbagai media dan kegiatan, mengenalkan
beragam keunikan potensi daerah Mojokerto melalui berbagai media (pameran,
madding, bulletin sekolah);

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 91


3. Mengembangkan Interaksi Positif Antara Peserta Didik dengan Guru dan Orangtua
yang dibutuhkan untuk membangun persepsi positif, saling pengertian dan saling
dukung demi terwujudnya pendidikan yang efektif dengan mengadakan pertemuan
dengan orangtua siswa pada setiap tahun ajaran baru untuk mensosialisasikan: (a) visi;
(b) aturan; (c) materi; dan (d) rencana capaian belajar siswa agar orangtua turut
mendukung keempat poin tersebut, membiasakan gerakan 5 S memberi Senyum, Salam,
Sapa, Sopan dan Santun kepada setiap orang di komunitas sekolah, membiasakan
peserta didik (dan keluarga) untuk berpamitan dengan orangtua/wali/penghuni rumah
saat pergi dan lapor saat pulang, sesuai kebiasaan/adat yang dibangun masing-masing
keluarga ; secara bersama peserta didik mengucapkan salam hormat kepada guru
sebelum pembelajaran dimulai, dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian.
4. Mengembangkan Interaksi Positif Antar Peserta Didik, Peserta didik hadir di sekolah
bukan hanya belajar akademik semata, tapi juga belajar bersosialisasi dengan
Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan/atau rumah untuk belajar kelompok
yang diketahui oleh guru dan/atau orangtua, Gerakan kepedulian kepada sesama warga
sekolah dengan menjenguk warga sekolah yang sedang mengalami musibah, seperti
sakit, kematian, dan lainnya.
5. Merawat Diri dan Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah akan mempengaruhi warga
sekolah baik dari aspek fisik, emosi, maupun kesehatannya dengan kegiatan melakukan
kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah, Membiasakan penggunaan sumber daya
sekolah (air dan listrik) secara efisien melalui berbagai kampanye kreatif,
menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan, Membangun budaya
peserta didik untuk selalu menjaga, kebersihan di bangkunya masing-masing sebagai
bentuk tanggung jawab individu maupun kebersihan kelas dan lingkungan sekolah
sebagai bentuk tanggung jawab bersama, Mengajarkan simulasi antri melalui baris
sebelum masuk kelas, dan pada saat bergantian memakai fasilitas sekolah, Peserta didik
melaksanakan piket kebersihan secara beregu dan bergantian regu, Menjaga dan
merawat tanaman di lingkungan sekolah, bergilir antar kelas, Melaksanakan kegiatan
bank sampah bekerja sama dengan dinas kebersihan Mojokerto.
6. Mengembangkan Potensi Diri Peserta Didik Secara Utuh dengan kegiatan wajib baca
15 menit sebelum hari pembelajaran untuk membaca buku selain bukumata pelajaran
(setiap hari), melaksanakan kegiatan olah fisik yaitu jalan sehat dan senam kesegaran
jasmani, dilaksanakan pada setiap hari Jumat minggu kedua pukul 06.00 – 07.45,
Peserta didik membiasakan diri untuk memiliki tabungan dalam berbagai bentuk

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 92


(rekening bank, celengan, dan lainnya), membangun budaya bertanya dan melatih
peserta didik mengajukan pertanyaan kritis, membiasakan setiap peserta didik untuk
selalu berlatih menjadi pemimpin dengan cara memberikan kesempatan pada setiap
siswa tanpa kecuali, untuk memimpin secara bergilir dalam kegiatan-kegiatan bersama,
mengekspresikan kemampuan dan wawasan pengetahuan sosial dengan berbagai topic
terkini, dilaksanakan setiap hari Jumat minggu keempat pukul 06.00 - 07.45.
7. Pelibatan Orangtua dan Masyarakat di Sekolah. Pendidikan adalah tanggung jawab
bersama. Keterlibatan ini diharapkan akan berbuah dukungan dalam berbagai bentuk
dari orangtua dan masyarakat dengan kegiatan mengadakan pameran karya siswa pada
setiap akhir tahun ajaran dengan mengundang orangtua dan masyarakat untuk memberi
apresiasi pada siswa, masyarakat bekerja sama dengan sekolah untuk mengakomodasi
kegiatan kerelawanan oleh peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang ada
di lingkungan sekitar sekolah, masyarakat dari berbagai profesi terlibat berbagi ilmu
dan pengalaman kepada siswa di dalam sekolah.

a. Penguatan Pendidikan Karakter.


Karakter merupakan cirri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengacu pada
serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan
(skills) sebagai manifestasi dari nilai, kemampuan, kapasitas moral dan ketegaran dalam
menghadapi kesulitan dan tantangan.
Penguatan Pendidikan Karakter merupakan gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat
karakter melalui proses pembentukan, transformasi, transmisi, dan pengembangan potensi
peserta didik dengan cara harmonisasi olah hati ( etik dan spiritual), olah rasa (estetik), olah
pikir (literasi dan numerisasi), dan olah raga (kinestetik) sesuai falsafah hidup Pancasila.
Penguatan pendidikan karakter merujuk pada lima nilai utama yang meliputi: (1) religius; (2)
nasionalis;(3) mandiri; (4) gotong royong; (5) integritas.
Strategi implementasi PPK di SMP Negeri 1 Mojokerto dilakukan melalui kegiatan
berikut:
1. Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah secara
teratur dan terjadwal, yang wajib diikuti oleh peserta didik.
2. Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang terkait dan menunjang kegiatan
intrakurikuler yang dilaksanakan di luar jadwal intrakurikuler.
3. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pengembangan karakter yang dilaksanakan di
luar jam pelajaran.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 93


Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai religius sebagai berikut:
No Program Kegiatan Strategi Mekanisme Pelaksanaan
PPK
1 Pembiasaan a. Tadarus Al Berbasis Menyusun jadwal tadarus Al Quran
Kehidupan Quran/ (khusus Budaya dan sholat dhuha terintegrasi dalam
Religius Islam) sekolah jadwal pelajaran. Guru Pendidikan
(Religius b. Sholat Dhuha Berbasis Agama Islam yang mendampingi
Culture) (khusus Islam) Budaya kegiatan tersebut.
sekolah
c. Sholat Jumat Berbasis Sholat Jumat dilakukan setiap hari
(khusus Islam) Masyarakat Jumat secara bergiliran dengan
mengundang penceramah dari luar
sekolah.
d. Pendalaman Berbasis Pendalaman iman dilakukan
Iman *) Budaya bersamaan dengan kegiatan tadarus
sekolah Al Quran, Sholat Dhuha, dan
dan Sholat Jumat, ketika siswa muslim
Masyarakat melaksanakan kegiatan tersebut,
siswa non muslim berkelompok
sesuai agamanya dibimbing oleh
guru agama untuk melaksanakan
kegiatan pendalaman Iman atau
bisa juga mengundang guru agama
dari luar sekolah.
e. Penanaman Berbasis Mengintegrasikan nilai religus
nilai religius kelas dalam kegiatan pembelajaran baik
dalam perencanaan (silabus dan
RPP) maupun dalam pelaksanaan
di kelas.
2 Peningkatan a. Kajian Berbasis Dilaksanakan setiap jumat
Pemahaman Keputrian Masyarakat bersamaan dengan sholat Jumat.
Keagamaan (Khusus Islam) Ketika peserta didik putra
melaksanakan sholat Jumat, peserta
didik putri melaksanakan kajian
keputrian. Kegiatan ini juga
bergiliran menyesuaikan kelas yang
mengikuti sholat Jumat. Guru
berasal dari luar sekolah.
b. Pesantren Berbasis Membentuk Tim, menentukan
Ramadhan Masyarakat jadwal kegiatan, melaksanakan
(khusus Islam) kegiatan dengan mengundang nara
c. Retret Berbasis sumber dari luar sekolah misalnya
(Selain Islam) Masyarakat kerja sama pondok pesantren.
Ketika peserta didik muslim
b. Seni Baca Berbasis melaksanakan kegiatan pesantren
Alquran Budaya ramadhan maka peserta didik non
(Khusus Islam) sekolah dan muslim melakukan kegiatan retret,
masyarakat dengan mekanisme pelaksanaan
kegiatan sama dengan pesantren
ramadhan.
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 94
Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai nasionalis sebagai berikut:
No Program Kegiatan Strategi Mekanisme Pelaksanaan
1 Penumbuhan a. Upacara Berbasis Dilaksanakan setiap hari Senin jam
semangat bendera. budaya pertama
nasionalisme sekolah
b. Penanaman Berbasis Dilaksanakan terintegrasi dalam
nilai-nilai kelas pembelajaran. Guru
nasionalisme mengintegrasikan nilai nasionalis
dalam silabus dan RPP
c. Menyanyikan Berbasis Dilaksanakan setiap hari selesai
lagu-lagu budaya pelajaran
nasionalis sekolah
2 Menggali nilai- a. Lomba Berbasis Membentuk tim pelaksana lomba
nilai mengarang budaya dari guru dan siswa, membuat
kepahlawanan dengan tema sekolah jadwal, melaksanakan lomba antar
dalam kepahlawanan siswa, (waktu pelaksanaan
peringatan bersamaan dengan peringatan hari
b. Lomba Berbasis
“Hari pahlawan)
membaca puisi budaya
pahlawan”
kepahlawanan sekolah

Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai mandiri sebagai berikut:
No Program Kegiatan Strategi Mekanisme Pelaksanaan
1 Peningkatan a. Gerakan Berbasis Disusun jadwal pelaksanaan
kemandirian membaca 15 budaya kegiatan terintegrasi dengan jadwal
dalam literasi menit sebelum sekolah pembelajaran. Dilaksanakan 15
memulai menit
pelajaran
b. Wajib kunjung Berbasis Dilaksanakan setiap jam istirahat
perpustakaan budaya minimal sekali sehari
sekolah
c. Menulis di Berbasis Dilaksanakan dengan pemberian
Majalah dinding budaya tugas kepada siswa untuk menulis
sekolah sekolah di majalah dinding sekolah. Hasil
tulisan anak akan dimuat di
majalah dinding secara bergiliran
2 Pengintegrasian a. Melaksanakan Berbasis Mengintegrasikan nilai-nilai
nilai pembelajaran Kelas kemandirian dalam pembelajaran
kemandirian ke dengan metode mulai dari perencanaan
dalam kolaboratif (pengembangan silabus dan RPP)
kurikulum (Colaborative
dengan Learning)
menggunakan b. Pembelajaran Berbasis
Metode dengan Kelas
pembelajaran menggunakan
presentasi di
depan kelas
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 95
(Class
Presentation)
c. Melaksanakan Berbasis
pembelajaran Kelas
dengan metode
penyelesaian
persoalan
(Problem Based
Learning)
d. Pembelajaran Berbasis
dengan Kelas
pemanfatan IT
3 Kepramukaan a. Melaksanakan Berbasis Dilaksanakan setiap Kamis sore
ekstrakurikuler budaya bagi siswa 7 dan 8 secara
wajib sekolah bergiliran. Dan merupakan
kepramukaan kegiatan ekstrakurikuler yang
wajib diikuti.
b. Kemah Berbasis Kemah diawali dengan
Penggalang budaya pembentukan tim/panitia,
sekolah penentuan lokasi kemah,
perencanaan kegiatan, pelaksanaan
kegiatan, dan pelaporan. Kemah
dilaksanakan pada akhir tahun
pelajaran
c. Persami Berbasis Dilaksanakan pada hari Sabtu
budaya minggu pertama tahun ajaran baru,
sekolah sekaligus sebagai penutupan
pelaksanaan PLS dan pelantikan
anggota Penggalang baru.

Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai integritas sebagai berikut:

No Program Kegiatan Strategi Mekanisme Pelaksanaan


1 Pengembangan a. Kampanye anti Berbasis Pemasangan slogan kejujuran.
nilai kejujuran menyontek budaya
sekolah
b. Lomba poster Berbasis Pembentukan tim/panitia yang
anti korupsi Budaya beranggotakan guru dan siswa,
Sekolah menyusun perencanaan program,
menentukan waktu pelaksanaan
kegiatan
d. Sosialisasi Berbasis Pembentukan tim, menentukan
pendidikan anti masyarakat waktu, menghadirkan nara
korupsi sumber dari KPK
2 Penanaman Pembelajaran yang Berbasis Menyusun Silabus dan RPP yang
nilai-nilai mengintegrasikan kelas mengintegrasikan nilai-nilai
integritas nilai-nilai integritas integritas, melaksanakan
pembelajaran
Melaksanakan penilaian harian
berbasis IT.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 96


No Program Kegiatan Strategi Mekanisme Pelaksanaan

Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai integritas sebagai berikut:

No Program Kegiatan Strategi Mekanisme Pelaksanaan


1 Peduli a. Perayaan Hari Berbasis Membentuk tim, mengumpulkan
terhadap Idul Adha. masyarakat dana, penyembelihan hewan
lingkungan kurban, pembagian daging ke
masyarakat. Waktu dilaksanakan
pada bulan Zulhijah
b. Pembersihan Berbasis Koordinasi dengan masyarakat
lingkungan luar masyarakat sekitar sekolah, melaksanakan
sekolah kerja bakti bersama jumat minggu
ketiga pada jam ke 0.
2 Penanaman Menyelenggarakan Berbasis Menyusun Silabus dan RPP yang
Nilai-nilai pembelajaran yang Kelas mengintegrasikan nilai-nilai
kegotong mengintegrasikan kegotong royongan.
royongan nilai-nilai kegotong
royongan dengan
pemilihan model
pembelajaran
kooperatif

b. Gerakan Literasi Sekolah.


Pengertian Literasi Sekolah dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah
kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui
berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara.
GLS merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah
sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan
publik. Sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang literat adalah sekolah yang
menyenangkan dan ramah anak di mana semua warganya menunjukkan empati, kepedulian,
semangat ingin tahu dan cinta pengetahuan, cakap berkomunikasi dan dapat berkontribusi
kepada lingkungan sosialnya. Pelibatan publik adalah peran serta warga sekolah (guru, kepala
sekolah, peserta didik, orang tua, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, dan Komite
Sekolah) akademisi, dunia usaha dan industri dan pemangku kepentingan di bawah

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 97


koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Pelaksanaan kegiatan literasi terbagi menjadi tiga tahap, yaitu: pembiasaan,
pengembangan, dan pembelajaran.
Berikut bentuk-bentuk kegiatan gerakan literasi sekolah di SMP Negeri 1 Mojokerto:
No Kegiatan Sasaran Keterangan
1 Membaca lima Seluruh warga sekolah Setiap pagi sebelum pelajaran dimulai
belas menit
2 Penciptaan Area lingkungan sekolah
lingkungan kaya
teks
3 Pengadaan sudut Di setiap kelas dan di
baca beberapa tempat strategis
di area sekolah

4 Festival literasi Seluruh siswa Lomba Cipta dan Baca Cerpen, Cipta dan
sekolah Baca Puisi, Mading, dan Lomba
Mendongeng tentang budaya dan kearifan
lokal dalam tiga bahasa (bahasa Inggris,
bahasa Indonesia, dan bahasa Jawa)
Dilaksanakan di bulan Oktober
5 One Month One Seluruh guru dan siswa Setiap guru dan siswa wajib membaca
Book satu judul buku dalam satu bulan.
6 One Week One Seluruh guru dan siswa Setiap guru dan siswa wajib membuat
Writing Product satu karya tulis dalam bentuk fiksi/
nonfiksi.

c. Pendidikan Antinarkoba
Tahun 2015 ditetapkan oleh pemerintah sebagai tahun darurat narkoba, karena ada
sekitar 4,5 juta pemuda pengguna narkoba tidak bisa direhabilitasi. Di seluruh dunia terdapat
lebih dari 200 juta orang pengguna narkoba dan dari jumlah tersebut ada 2%-nya berada di
Indonesia. Hampir seluruh penyalahguna narkoba pernah merokok (98%) dan peminum
alkohol (93%), sebagian besar mereka memulai merokok pada usia 12 tahun dan minum
alkohol pada usia 16 tahun (BNNP Jatim). Dari pelbagai penelitian, kalangan muda
merupakan kelompok yang paling rentan terhadap penyalahgunaan narkoba. Umumnya,
mereka sudah mengenal narkoba dalam rentang usia 10-19 tahun. Dari hasil temuannya
diketahui, rata-rata seorang anak mulai mengenal narkoba sejak usia menginjak 13 tahun.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 98


Pada usia tersebut rata-rata adalah pada masa sekolah yakni tingkat SMP dan SMA. Narkoba
adalah ancaman terbesar generasi bangsa ini ke depan. Narkoba ibarat penjajah tanpa wajah
yang siap untuk menghancurkan negara kapan saja. Menghadapi kasus narkoba di tanah air
yang semakin marak, maka perlu bekerja sama, bahu-membahu dengan seluruh komponen
masyarakat. Dukungan dan keikutsertaan organisasi masyarakat maupun badan penegakan
hukum, badan kesehatan, sosial dan pendidikan yang terlibat dalam program pencegahan
penyalahgunaan narkotika, sangat diperlukan dalam menanggulangi faktor-faktor berbahaya
yang dapat mendorong berkembangnya penyalahgunaan narkotika. Dari fakta tersebut maka
perlu dilakukan langkah pasti untuk mencegah semakin maraknya penyalahgunaan narkoba.
Salah satu langkah yang dilakukan SMP Negeri 1 Mojokerto adalah mengintegrasikan materi
pencegahan penyalahgunaan narkoba itu dalam kurikulum pendidikan.
Dengan adanya kegiatan mengintegrasikan materi Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) ke dalam mata pelajaran berupa
pembuatan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP, LKS dan Buku Siswa) yang memuat
materi P4GN. Selain itu juga pembuatan panduan P4GN untuk guru bimbingan konseling
(BK), Organisasi Intra Sekolah (OSIS), dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) serta untuk
kegiatan ekstrakurikuler (Ekskul), semua warga sekolah terpanggil untuk bersama-sama
memikul tanggung-jawab yang berat untuk melaksanakan program pencegahan
penyalahgunaan narkoba di sekolah. Pada kegiatan Jumat Ekspresi yang diadakan setiap hari
jumat minggu ke empat, sekolah mengadakan dialog interaktif, atau stand up comedy, atau
debat dengan topik yang terkini tentang P4GN, pemasangan slogan antinarkoba, mengundang
narasumber dari BNN untuk sosialisasi dampak penyalahgunaan narkoba.
Dengan integrasi materi P4GN dalam kurikulum SMPN 1 Mojokerto tersebut
diharapkan lingkungan sekolah akan kondusif dan bersih dari penyalahgunaan narkoba.
Berawal dari lingkungan sekolah yang bersih dari narkoba diharapkan akan membawa
dampak yang baik bagi lingkungan di sekitar sekolah yakni menciptakan lingkungan yang
bersih narkoba. Program pencegahan narkoba di sekolah tidak dapat berdiri sendiri.
Masyarakat, termasuk orang tua siswa adalah bagian integral dari sekolah dengan segala
permasalahannya. Sekolah bisa membantu para orang tua siswa untuk mencegah anak-anak
mereka dari penyalahgunaan narkoba dengan cara mendorong para orang tua untuk
mengadakan strategi-strategi pencegahan di rumah serta membentuk jaringan orang tua untuk
bersama-sama mengatasi masalah penyalahgunaan narkoba.
Dengan terintegrasinya P4GN secara maksimal di sekolah, diharapkan cita-cita SMPN
1 Mojokerto untuk mewujudkan sekolah BENAR (Bebas Narkoba) bisa terlaksana, hal ini

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 99


sejalan dengan program kegiatan yang ada di BNN Mojokerto dan sekaligus mewujudkan
warga kota Mojokerto yang sehat, cerdas dan bermoral.

d. Pendidikan Lalu Lintas


Ketertiban dan keselamatan berlalu lintas sangat penting. Untuk itu, harus ditanamkan
sejak dini pada anak-anak, khususnya pelajar. Dengan penanaman sejak dini, diharapkan
akan membentuk karakter pelajar untuk selalu tertib berlalu lintas hingga dewasa. Dengan
masuknya pendidikan lalin dalam kurikulum, diharapkan dapat menekan angka kecelakaan
lalu lintas. Pasalnya, selama ini kecelakaan lalu lintas pasti diawali dengan adanya
pelanggaran lalu lintas.
SMP Negeri 1 Mojokerto menanamkan pendidikan berlalu lintas dalam bentuk, (1)
sosialisasi pada orang tua dan siswa tentang berlalu lintas dengan melibatkan pihak dari
kepolisian, (2) pemasangan slogan tentang tertib berlalu lintas, (3) larangan berkendara
sepeda motor, (4) tidak menyediakan lahan parkir di sekolah untuk kendaraan bermotor bagi
siswa, (5) mengirim siswa untuk mengikuti seminar/pertemuan ilmiah tentang berlalu lintas

e. Adiwiyata
Salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong
terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan
hidup adalah program Adiwiyata. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah ikut
terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak
lingkungan yang negatif.
Tujuan program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk
menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari
warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya-upaya penyelamatan
lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Untuk mewujudkan kesadaran tersebut
bukanlah merupakan hal yang mudah karena kesadaran tidak hanya didasarkan pada
pengetahuan atau pemahaman dari informasi yang diterima semata, namun kesadaran lebih
berdasarkan pada kebiasaan yang terbangun.
Terkait dengan kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan, untuk itu perlu
ditanamkan sejak dini. Dengan penanaman sejak dini, diharapkan akan membentuk karakter
warga sekolah untuk selalu ramah dan peduli terhadap lingkungan. Dengan masuknya
pendidikan lingkungan hidup dalam kurikulum, diharapkan dapat menumbuhkan perubahan
perilaku ke arah ramah lingkungan dan rasa tanggungjawab dalam upaya-upaya pelestarian

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 100


lingkungan, pencegahan pencemaran dan pencegahan kerusakan alam yang berdampak besar
terhadap keberlanjutan pembangunan dan lingkungan hidup.

SMP Negeri 1 Mojokerto menanamkan pendidikan lingkungan hidup dalam bentuk


integrasi pada mata pelajaran dan melalui kegiatan kelompok kerja: (1) Kebijakan sekolah
yang berwawasan lingkungan; (2) Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan; (3) Kegiatan
lingkungan berbasis partisipatif; serta (4) Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 101


BAB V
KALENDER PENDIDIKAN

A. Permulaan Tahun Pelajaran


Permulaan tahun pelajaran di SMP Negeri 1 Mojokerto dimulai pada 17 Juli 2017
dan akhir tahun pelajaran pada 9 Juni 2018.
Pada permulaan tahun pelajaran ini dilaksanakan kegiatan Placement Test pada
hari Jumat, 14 Juli 2017 dan Pengenalan Ligkungan Sekolah pada tanggal 17 s.d. 19 Juli
2017. Kegiatan ini diikuti oleh semua peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Mojokerto.
Hasil Placement Test digunakan untuk memetakan kompetensi peserta didik baru dan
sebagai pertimbangan dalam pembagian kelas serta penentuan KKM. Kompetensi dan
wawasan yang dikembangkan pada kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) ini
meliputi pengenalan budaya sekolah, lingkungan, serta stakeholder SMP Negeri 1
Mojokerto. Kegiatan PLS tahun pelajaran 2017/2018 dikemas dalam konsep fun
orientation, yaitu menanamkan peserta didik baru bahwa kegiatan belajar adalah suatu
kegiatan yang menyenangkan. Di samping itu, pengenalan dan atau pendalaman
pemahaman tentang struktur dan muatan kurikulum, pemberdayaan sumber daya belajar di
SMP Negeri 1 Mojokerto.
Yang lebih strategis dalam kegiatan PLS dilaksanakan program penelusuran bakat
dan minat peserta didik sebagai langkah awal layanan pendidikan di sekolah agar setiap
layanan pembelajaran kepada peserta didik benar-benar efektif dan sesuai dengan bakat,
minat dan kebutuhan peserta didik.
Setelah mengikuti kegiatan PLS tersebut diharapkan peserta didik akan
mendapatkan bekal dalam mengembangkan kompetensi akademik, keterampilan, dan sikap
mereka sehingga dalam proses pembelajaran nantinya mereka akan memiliki karakter yang
lebih baik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran
menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:
HARI WAKTU BELAJAR BANYAK JAM
Senin 06.45 – 14.05 7 jam 30 menit
Selasa 07.00 – 14.15 7 jam 15 menit
Rabu 07.00 – 14.15 7 jam 15 menit
Kamis 07.00 – 14.15 7 jam 15 menit
Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 102
HARI WAKTU BELAJAR BANYAK JAM
Jum’at 06.45 – 11.00 4 jam 25 menit
Sabtu 07.00 – 11.00 4 jam
JUMLAH JAM PER MINGGU 37 jam 30 menit

Minggu efektif belajar di SMP Negeri 1 Mojokerto ditetapkan selama 36 minggu


efektif atau 247 hari efektif, 6 hari efektif fakultatif ( kegiatan Pondok Romadhon) dan 6 hari
kegiatan tengah semester dalam satu tahun pelajaran. Dengan rincian, minggu efektif belajar
dalam semester ganjil berlangsung selama 18 minggu efektif atau 125 hari efektif sedangkan
pada semester genap berlangsung sama yaitu selama 18 minggu efektif atau 122 hari efektif.
Jumlah pembelajaran efektif di SMP Negeri 1 Mojokerto ditetapkan sebanyak 42 jam
efektif setiap minggu. Jumlah ini meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata
pelajaran, muatan lokal, bimbingan konseling, bimbingan IT dan pengembangan diri
sebagaimana terinci dalam struktur kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto yang telah
dideskripsikan pada bagian struktur dan muatan kurikulum di depan.

C. Libur Sekolah
Waktu libur SMP Negeri 1 Mojokerto meliputi (1) libur jeda antar semester (libur
semester ganjil), (2) libur akhir tahun pelajaran, (3) libur hari - hari keagamaan, (4) libur
umum dan libur hari – hari besar nasional, (5) libur khusus.
1. Libur jeda antarsemester (libur semester ganjil)
Libur jeda antar semester (libur semester ganjil) berlangsung selama 14 (empat
belas) hari dimulai pada tanggal 18 Desember 2017 sampai dengan 30 Desember 2017.
Hari pertama semester genap dimulai pada tanggal 1 Januari 2018.
2. Libur akhir tahun pelajaran
Libur akhir tahun pelajaran berlangsung selama 14 (empat belas) hari dimulai
pada tanggal 25 Juni 2017 dan berakhir pada tanggal 14 Juli 2018.
3. Libur hari–hari keagamaan
Libur hari–hari keagamaan meliputi : Idul Adha, Tahun Baru Hijriyah, Maulud
Nabi Muhammad SAW, Hari Raya Natal, Tahun Baru Imlek, Hari Raya Nyepi, Wafat
Isa Almasih, Kenaikan Isa Almasih, Isro’ Miroj, Hari Raya Waisak. Berlangsungnya
libur hari-hari kagamaan sesuai dengan ketetapan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia. Jumlah libur hari–hari keagamaan dalam satu tahun pelajaran maksimal 2
(dua) minggu atau 14 hari kalender.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 103


4. Libur umum dan libur hari–hari besar nasional
Libur meliputi hari-hari Minggu, HUT RI, Tahun Baru Masehi, dan Hari Buruh
Internasional (sesuai peraturan pemerintah yang ditetapkan). Jumlah libur umum dan
libur hari–hari besar nasional dalam satu tahun pelajaran maksimal 2 (dua) minggu atau
14 hari kalender.
5. Libur khusus
Libur khusus diperuntukkan bagi peserta didik kelas VII dan VIII karena sekolah
secara keseluruhan dimanfaatkan untuk pelaksanaan Ujian Sekolah (US/USBN 6 hari)
dan Ujian Nasional (4 hari).

D. Rencana Kegiatan
SMP Negeri 1 Mojokerto menetapkan hari–hari untuk kegiatan khusus. Hari–hari ini
tidak termasuk hitungan hari efektif pembelajaran. Hari–hari kegiatan khusus ini terdiri atas:
1. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah: kegiatan ini berlangsung selama 3 hari dimulai
tanggal 17 s.d. 19 Juli 2017.
2. Perayaan HUT RI: kegiatan ini berlangsung selama 3 hari dimulai tanggal 14-16 Agustus
2017
3. Penilaian Tengah Semester (PTS) : kegiatan ini dilaksanakan selama 6 hari dimulai
tanggal 28 September 2017 s.d. 4 Oktober 2017
4. Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil: kegiatan ini dilaksanakan selama 6 hari dimulai
tanggal 29 Nopember s.d. 9 Desember 2017
5. Penialaian Akhir Tahun (PAT) Genap: kegiatan ini dilaksanakan selama 6 hari dimulai
tanggal 21 s.d. 26 Mei 2017
6. Penerimaan Rapor Hasil Belajar: kegiatan ini diadakan sebanyak 2 kali. Satu hari
diadakan untuk penerimaan rapor semester ganjil pada tanggal 16 Desember 2017 dan
satu hari untuk penerimaan rapor semester genap pada tanggal 9 Juni 2018.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 104


E. Jadwal Kegiatan.
Jadwal kegiatan belajar mengajar SMPN 1 Mojokerto tahun pelajaran 2017/2018
setiap bulan sebagai berikut:
Jml.
Tanggal Uraian Kegiatan
JULI 2017 HBE
Minggu 2 9 16 23/30 5
Senin 3 10 17 24/31 5 3 – 12 PPDB
Workshop Awal
Selasa 4 11 18 25 4 10 – 13
Tahun
Pengenalan
Rabu 5 12 19 26 4 17 – 19 Lingkungan Sekolah
Kelas 7
Kamis 6 13 20 27 4 Persami Kelas 7
Jumat 7 14 21 28 4 21 Jumat Bersih
Sabtu 1 8 15 22 29 5 28 Jumat Sehat

Jml.
Tanggal Uraian Kegiatan
AGUSTUS 2017 HBE
Minggu 6 13 20 27
Tes Screening Kelas
Senin 7 14 21 28 4 7
7
Selasa 1 8 15 22 29 5
Rabu 2 9 16 23 30 5 12
Kamis 3 10 17 24 31 5 14 – 17 Kegiatan HUT RI
4 : Jumat Beriman
11 : Jumat Bersih
Jumat 4 11 18 25 4 19
18 : Jumat Sehat
25 : Jumat Beriman
Sabtu 5 12 19 26 4 5 Tes IQ Kelas 7

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 105


Jml.
Tanggal Uraian Kegiatan
SEPTEMBER 2017 HBE
Minggu 3 10 17 24 4 LDKS Kelas 7
Senin 4 11 18 25 4 1 Hari Raya Idul Adha
Selasa 5 12 19 26 4 28 - 30 PTS
Rabu 6 13 20 27 4
Kamis 7 14 21 28 4
8 : Jumat Bersih
15: Jumat Sehat
Jumat 1 8 15 22 29 5
22: Jumat Beriman
29: Jumat Bersih
Sabtu 2 9 16 23 30 5

Jml.
Tanggal Uraian Kegiatan
OKTOBER 2017 HBE
Minggu 1 8 15 22/29 5 2-4 PTS
Senin 2 9 16 23/30 5 5–7 Festival Literasi
Selasa 3 10 17 24/31 5
Rabu 4 11 18 25 4
Kamis 5 12 19 26 4
13: Jumat Sehat
Jumat 6 13 20 27 4 20: Jumat Beriman
27: Jumat Bersih
Sabtu 7 14 21 28 4

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 106


Jml.
Tanggal Uraian Kegiatan
NOPEMBER 2017 HBE
Minggu 5 12 19 26 4 25 Hari Guru
Senin 6 13 20 27 4 29-30 PAS
Selasa 7 14 21 28 4
Rabu 1 8 15 22 29 5
Kamis 2 9 16 23 30 5
3: Jumat Sehat
10: Jumat Beriman
Jumat 3 10 17 24 4
17: Jumat Bersih
24: Jumat Sehat
Sabtu 4 11 18 25 4

Jml.
Tanggal Uraian Kegiatan
DESEMBER 2017 HBE
Penilaian Akhir
Minggu 3 10 17 24/31 4 1–7
Semester
Maulid Nabi
Senin 4 11 18 25 4 7
Muhammad,SAW
Selasa 5 12 19 26 5 7-12 Pengolahan Nilai
Cetak Rapor dan
Rabu 6 13 20 27 5 13 – 15
TTD
Kamis 7 14 21 28 4 16 Pembagian Rapor
Jumat 1 8 15 22 29 4 18-30 Libur Semester
Sabtu 2 9 16 23 30 4

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 107


Jml.
Tanggal Uraian Kegiatan
JANUARI 2018 HBE
Pelajaran Jam
Minggu 7 14 21 28 5 15 – 31 Khusus/Tambahan
Mapel UN Kelas 9
Senin 1 8 15 22 29 5
Selasa 2 9 16 23 30 5
Rabu 3 10 17 24 31 5
Kamis 4 11 18 25 4
5 : Jumat Bersih
12 : Jumat Sehat
Jumat 5 12 19 26 4
19 : Jumat Beriman
26 : Jumat Bersih
Sabtu 6 13 20 27 4

Jml.
Tanggal Uraian Kegiatan
PEBRUARI 2018 HBE
Pelajaran Jam
Minggu 4 11 18 25 5 1 – 28 Khusus/Tambahan
Mapel UN Kelas 9
Tryout UN ke-1
Senin 5 12 19 26 5 19 – 24 Kelas 9 jam ke-0
(06.00 – 07.30)
Selasa 6 13 20 27 5
Rabu 7 14 21 28 4
Kamis 1 8 15 22 4
2: Jumat Sehat
Jumat 2 9 16 23 4 9: Jumat Beriman
23: Jumat Bersih
Sabtu 3 10 17 24 4

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 108


Jml.
Tanggal Uraian Kegiatan
MARET 2018 HBE
Pelajaran Jam
Minggu 4 11 18 25 4 1 – 10 Khusus/Tambahan
Mapel UN Kelas 9
PTS Kelas 7 & 8
Senin 5 12 19 26 4 14 – 21
PAT Kelas 9
Selasa 6 13 20 27 4
Rabu 7 14 21 28 4
Kamis 1 8 15 22 29 5 22 - 31 Ujian Praktik
Jumat 2 9 16 23 30 5
Sabtu 3 10 17 24 31 5

Jml.
Tanggal Uraian Kegiatan
APRIL 2018 HBE
Minggu 1 8 15 22/29 5 2-7 Try Out Kelas 9
Senin 2 9 16 23/30 5 11 – 18 US/USBN
Selasa 3 10 17 24 4 23-26 UNBK
Rabu 4 11 18 25 4
Kamis 5 12 19 26 4
Jumat 6 13 20 27 4
Sabtu 7 14 21 28 4

Jml.
Tanggal Uraian Kegiatan
MEI 2018 HBE
Minggu 6 13 20 27 4 16-18 LPP
Senin 7 14 21 28 4 21-26 PAT
Selasa 1 8 15 22 29 5 28-31 Pondok Romadhon
Rabu 2 9 16 23 30 5
Kamis 3 10 17 24 31 5
Jumat 4 11 18 25 4
Sabtu 5 12 19 26 4

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 109


Jml.
Tanggal Uraian Kegiatan
JUNI 2018 HBE
Minggu 3 10 17 24 4 1-5 Pondok Romadhon
Senin 4 11 18 25 4 11-23 LHR
Selasa 5 12 19 26 4 25 - 30 LS2
Rabu 6 13 20 27 4 6-8 Print TTD Rapot
Kamis 7 14 21 28 5 9 Bagi Rapor
Jumat 1 8 15 22 29 5
Sabtu 2 9 16 23 30 5

Jml. Uraian
JULI 2018 Tanggal
HBE Kegiatan
Minggu 1 8 15 22 29 5 2 – 14 Libur Semester
Tahun Pelajaran
Senin 2 9 16 23 30 5 16
2018/2019
Selasa 3 10 17 24 31 5
Rabu 4 11 18 25 4
Kamis 5 12 19 26 4
Jumat 6 13 20 27 4
Sabtu 7 14 21 28 4

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 110


BAB VI
PENUTUP

Proses penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Negeri 1


Mojokerto Tahun Pelajaran 2017/2018 ini melalui tahapan yang cukup panjang dan melibatkan
seluruh jajaran tenaga pendidik dan kependidkan, komite sekolah, beberapa peserta didik, Ketua
BNN Kota Mojokerto serta pengawas dari Dinas Pendidikan Kota Mojokerto.

Dimulai dari pemahaman konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Kurikulum 2013 melalui workshop, diskusi- diskusi kelompok, menampung masukan dan saran
dari warga sekolah dan kalangan stakeholder, konsultasi kepada Dinas Pendidikan Kota
Mojokerto dan studi pamahaman dari semua dokumen rujukan dari BSNP. Pada akhirnya
membuahkan hasil yang berwujud desain operasional layanan pembelajaran di tingkat satuan
pendidikan yang diberi nama KTSP SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun Pelajaran 2017/2018.

Secara garis besar kurikulum ini memuat jangkauan ke depan yang tergambar dalam visi,
misi dan tujuan sekolah. Titik berat rumusan visi, misi dan tujuan sekolah tersebut adalah cita-cita
warga sekolah untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang dipastikan akan berimbas
pada peningkatan kualitas kompetensi lulusan.

Potensi unggulan lokal dan wawasan global tecermin pada deskripsi komponen mata
pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri yang memuat harapan dapat membekali peserta
didik dengan berbagai kompetensi untuk menghadapi masa depan yang sarat dengan tantangan.

Pada tingkat operasional beban belajar peserta didik diatur dalam struktur program
berdasarkan kalender pendidikan yang di dalamnya juga memuat penentuan hari-hari effektif dan
hari- hari libur.

Di samping itu, agar layanan kepada peserta didik dapat lebih effektif sekaligus dapat
merealisasi keinginan untuk meningkatkan kualitas layanan, kurikulum ini mengamanatkan
kepada sekolah untuk menyelenggarakan program penelusuran bakat dan minat peserta didik
pada setiap awal tahun pelajaran.

Namun demikian, perlu disadari bahwa sebuah kurikulum masih sebatas perencanaan di
atas kertas, meskipun memiliki peran vital sebagai pedoman dan petunjuk arah bagi
penyelenggaraan kegiatan pendidikan. Yang tidak kalah penting adalah komitmen dan dedikasi
warga sekolah di semua lini untuk menindaklanjuti dalam bentuk kegiatan nyata secara terarah
dan berkelanjutan.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 111


Semua upaya tentu belum dapat menjamin sebuah kepastian karena semuanya sangat
tergantung pada kehendak Yang Maha Menentukan. Oleh karena itu, sangat penting apabila
semua upaya juga disertai permohonan kepada-Nya melalui persembahan doa-doa. Kurikulum ini
bukan bersifat abadi. Evaluasi terhadap keefektifan kurikulum ini akan dilakukan secara terus-
menerus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan SMP Negeri 1 Mojokerto. Kritik dan saran sangat
diharapkan demi kesempurnaan kurikulum ini.

Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto Tahun 2017/2018 112

You might also like