Professional Documents
Culture Documents
I. Pendahuluan
Undang-undang (UU) Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 17
ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan akses
terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan
dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Oleh karena itu,
Puskesmas Pegajahan memfasilitasi masyarakat terhadap akses informasi
kesehatan melalui peningkatan pelayanan mutu puskesmas melalui gerakan inovasi
UPT Puskesmas Dolok Merawan. Inovasi UPT Puskesmas Dolok Merawan
merupakan paket penyajian data/informasi evaluasi cakupan pelayanan kesehatan
puskesmas yang lengkap, upaya kesehatan bersumber daya manusia kesehatan
dan masyarakat.
Inovasi UPT Puskesmas Dolok Merawan merupakan salah satu sarana yang
dapat digunakan masyarakat dan tenaga kesehatan puskesmas untuk melaporkan
hasil upaya peningkatan cakupan pelayanan kesehatan dan pemantauan terhadap
kinerja inovasi puskesmas dalam memberikan capaian hasil pembangunan
kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal yang telah
dilakukan oleh UPT Puskesmas Dolok Merawan yang diukur berdasarkan Indikator
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten.
Pembentukan Inovasi UPT Puskesmas Dolok Merawan dilakukan melalui
tahapan evaluasi cakupan program secara berkala melalui evaluasi triwulan I
sampai dengan triwulan III dalam tahun berjalan dengan cara pengelola program
menyajikan data cakupan program yang disajikan berisi data bulan Januari s/d
September 2017. Cakupan program yang tidak memenuhi standart berdasarkan
Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten di susun rencana
peningkatan cakupan Standar Pelayanan Minimal (SPM) melalui Gerakan Inovasi
UPT Puskesmas Dolok Merawan dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Berdasarkan data cakupan Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Januari s/d September 2017 di UPT Puskesmas Dolok Merawan ditemukan indikator
yang tidak memenuhi standart adalah program KIA, Promkes,Jiwa, P2P dan Batra.
Sedangkan dari hasil pendataan Keluarga Sehat didapat indikator yang menjadi
masalah yaitu masih ada anggota keluarga yang merokok, masih adanya ibu hamil
yang tidak melahirkan di fasyankes,masih adaya penderita gangguan jiwa yang
belum berobat secara benar, rendahnya Asi Eksklusif. Dari hasil SMD didapat hasil
yaitu masih rendahnya pemanfaatan Toga dan masih adanya kasus Karies. Dari
masalah yang ditemui di wilayah kerja UPT Puskesmas Dolok Merawan, Melalui
rapat pengelola program, rapat koordinasi lintas sektor dan rapat dengan
TOMA/TOGA dan masyarakat diperoleh Gerakan Inovasi UPT Puskesmas Dolok
Merawan. Untuk Program KIA adalah SERANGKAIAN PENDATAAN PELAYANAN
TERPADU DAN PERSALINAN 24 JAM ( SERDADU 24 ), Program PROMKES
(KTR) adalah KISAH KASIH TANPA ROKOK ( KOKOTARO ) , Program Batra
adalah TAMAN PIJAK REFLEKSI DAN MINUMAN JAHE ( TAKSI MANJA ),
Program JIWA adalah SEHATKAN JIWA DAN HATIKU ( SAJIKU ) dan Program
UKGS adalah PERIKSA GIGI DAPAT SUSU ( PAGI SUSU ).
Gerakan Inovasi UPT Puskesmas Dolok Merawan dianalisis dengan sederhana
bersama masyarakat untuk menilai sejauh mana peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik maupun gambar.
Inovasi UPT Puskesmas Dolok Merawan Tahun 2017 sampai dengan Tahun
2018, diharapkan dapat memberikan peningkatan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dan derajat kesehatan masyarakat. Inovasi UPT Puskesmas Dolok Merawan
sebagai suatu bukti untuk dapat dilakukannya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat berdasarkan fakta (evidence based decision making). Selain itu, Inovasi
UPT Puskesmas Dolok Merawan ini dapat digunakan sebagai sarana penyedia data
dan informasi dalam rangka peningkatan, evaluasi, serta dapat juga digunakan
sebagai sarana pembinaan dan pengawasan pelaksanaan upaya kesehatan
sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2001 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, maupun yang
telah diuraikan dalam UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dimana
kesehatan merupakan salah satu urusan wajib pemerintah daerah.
II. LATAR BELAKANG
b. Dari Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan untuk tahun
2016 mencapai 81,7%. Cakupan tertinggi dicapai oleh desa Paritokan sebesar
142,4% dan cakupan terendah pada desa Pabatu III sebesar 40,2%.
Sedangkan dari data Keluarga Sehat (KS) pada tahun berjalan didapat hasil
persalinan di Fasyankes 30% Desa Paritokan dan 80% di Desa Afd. VI Dolok
Ilir dan desa Pabatu II sebesar 5 %.
c. Dari pendataan Keluarga Sehat (KS) didapat hasil anggota keluarga yang
merokok sebesar 53% desa Paretokan, 55% desa Afd VI Dolok Ilir dan 13%
desa Pabatu II. Dan Penderita Gangguan Jiwa yang berobat secara benar
sebesar 40%.
Ka. Puskesmas
Ketua Mutu
2. Pelaporan
Tiap Bidan Desa yang memiliki inovasi melaporkan cakupan kegiatan inovasi
kepada pengelola program dalam bentuk laporan bulanan inovasi kepada
penanggungjawab program. Penanggungjawab program merekapitulasi
capaian program inovasi dan melaporkannya kepada ketua-ketua Pokja.
Ketua Pokja melaporkan hasil cakupan program inovasi kepada ketua Mutu.
Ketua Mutu merekapitulasi seluruh laporan inovasi dari ketua-ketua Pokja
untuk dilaporkan kepada Kepala Puskesmas berupa laporan bulanan inovasi
tingkat Puskesmas.
IV. Tujuan
A. Tujuan Umum : meningkatkan pelayanan mutu Puskesmas dan standar
pelayanan minimal (SPM) KIA, BATRA, KTR, UKGS dan JIWA di Desa
Paritokan, Pabatu II dan Desa Afd. VI Dolok Ilir pada tahun 2017 s/d 2018.
B. Tujuan Khusus :
B. SASARAN
1. Serangkaian Pendataan dan Pelayanan Terpadu serta Persalinan 24 Jam
(SERDADU 24)
Ibu hamil
Ibu nifas
Bayi
masyarakat
2. Kawasan Tanpa Rokok, Kisah Kasih Tanpa Rokok ( KOKOTARO)
Peserta didik
Masyarakat
TOMA
TOGA
Lintas Sektoral
3. Taman Pijak Refleksi dan Minuman Jahe (TAKSI MANJA)
Masyarakat
Rumah tangga
Pasien yang datang ke Puskesmas
4. Sehatkan Jiwa dan Hatiku ( SAJIKU)
Penderita gangguan jiwa
Keluarga penderita gangguan jiwa
masyarakat
5. Periksa Gigi dapat Susu ( PAGI SUSU)
Anak sekolah SD
TK dan PAUD
drg.Lidya Triayuni
NIP.197304292005022001