You are on page 1of 15

Laras Prasasti

SOAP PSIKIATRI

A. Status Psikiatri
1. Kesan Umum: cara berjalan, cara berpakaian, roman muka
Contoh: berpakaian rapi, sesuai umur, bersih, rambut rapi, kuku
bersih
2. Kontak: (+/-)
 Mata +/-
 Verbal lancar/tidak lancar, relevan/tidak relevan, nyambung/tidak
nyambung
3. Kesadaran: kemampuan individu mengadakan relasi (melalui panca
indra) & limitasi (melalui perhatian ) terhadap lingkungan dan diri
sendiri sehingga terjadi orientasi & pengertian yang baik serta
pemakaian informasi secara efektif (melalui ingatan dan
pertimbangan). Jenis:
 Kualitatif (psikiatri), kuantitatif (GCS)
 Menurun  kesadaran dengan kemampuan persepsi, perhatian,
pemikiran, menurun secara keseluruhan (kuantitatif) dengan
amnesia sesudahnya, meliputi apatis,somnolen, sopor, subcoma,
coma
 Meningkat  kesadaran dengan respon meningkat terhadap
rangsangan
 Tidur  kesadaran menurun secara reversibel, meliputi insomnia
(sulit tidur), somnabulisme (berjalan waktu tidur), nightmare
(mimpi buruk), narkolepsi (serangan tidur, kelumpuhan tidur)
 Hipnosa  kesadaran yang sengaja diubah
 Disosiasi  kesadaran berkabut, kejadian memisahkan diri secara
psikologis dari kesadaran, kemudian anamnesis, dapat berupa:
- Trans: penurunan kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap
lingkungan (upacara kepercayaan, meditasi)
- Fugue: peride penurunan kesadaran pelarian secara fisik dari
suatu keadaan yang menimbulkan banyak stres tetapi dengan
mempertahankan kebiasaan ketrampilan
- Senjaksia Histerik
- Serangan Histerik
 Kesadaran berubah  kemampuan relasi & limitasi terhadap
lingkungan & diri sendiri terganggu pada taraf tidak sesuai

1 | SOAP PSIKIATRI
Laras Prasasti

dengan kenyataan (kualitatif). Ingatan berdasarkan 3 proses: 3R


(registrasi, retensi, recall) gangguannya:
- Amnesia  tidak mampu mengingat pengalaman
total/sebagian pada gangguan mental organik
 Anterograd: lupa terhadap pengalaman setelah
gangguan terjadi
 Retrograd: lupa terhadap pengalaman sebelum
gangguan terjadi
- Paramnesia ingatan keliru karena distorsi recall
 Deja vu: seperti sudah pernah melihat sesuatu padahal
belum pernah
 Jaivais vu: seperti belum pernah padahal pernah
- Hiperamnesia  retensi & recall berlebihan
- Orientasi  kemampuan seseorang untuk mengenal
lingkungan serta hubungan waktu & ruang terhadap dirinya
sendiri & hubungan dirinya dengan orang lain.
4. Afek/Emosi
 Afek nada perasaan menyenangkan/tidak yang menyertai suatu
pikiran dan biasanya berlangsung lama serta kurang disertai oleh
komponen fisiologik.Contoh: kebanggaan, kekecewaan, kasih
sayang (±1 bulan terakhir)
 Emosi  manifestasi afek keluar + disertai banyak komponen
fisiologik, relatif tidak lama. Contoh: ketakutan, kecemasan,
depresi, kegembiraan (saat ini)
 Gangguan A/E
- Depresi
Komponen psikologi: rasa sedih, tidak berguna,
gagal, kehilangan,
Komponen somatik:tidak ada harapan,
anoreksia, putuskulit
konstipasi, asa,lembab
penyesalan yang patologis
(rasa dingin), nadi dan tekanan darah 

Jika gangguan tidur + anoreksia + semangat kerja/bergaul


dan nafsu seks  timbul bersamaan  depresi
Jenis Penarikan diri

Kegelisahaan/agitas
i
- Anxiety (kecemasan): beda kecemasan dengan ketakutan
Cemas: tidak jelas penyebab cemas
Takut/fear: jelas/tau takut terhadap apa

Komponen psikologi: gugup, khawatir, tegang, cemas, rasa tidak


aman, takut, lekas terkejut
Komponen somatik: palpitasi, keringat dingin pada telapak
tangan, TD↑, respon kulit terhadap aliran listrik galvanik
berkurang, peristaltik bertambah, leukositosis
2 | SOAP PSIKIATRI
Laras Prasasti

Macam
 Kecemasan mengambang (free floating anxiety):
kecemasan yang menyerap & tidak ada hubungan suatu
pemikiran
 Agitasi : disertai kegelisahan historik yang hebat
 Panik: serangan kecemasan yang hebat (+) kegelisahan,
kebingungan, & hiperaktivitas yang tidak terorganisasi
- Eforia: rasa riang gembira, senang berlebihan tetapi tidak
sesuai dengan keadaan  jika lebih keras disebut “elasi”,
keras sekali “exaliasi”
- Anhedonia: tidak mampu merasakan kesenangan, tidak
timbul rasa senang dengan aktivitas yang biasanya
menyenangkan baginya
- Kesepian: merasa dirinya ditinggalkan
- Kedangkalan: kemiskinan A/E  datar/dingin contoh:
tidak/sedikit gembira dalam keadaan yang benar-benar
menggembirakan. Tidak/sedikit sedi dalam keadaan yang
benar-benar sedih.
- Tidak wajar: tidak wajar/patut dalam situasi tertentu.
Contoh: tertawa saat wawancara. Ekstrim:
inadekuatbertentangan dengan keadaan/isi pikiran dengan isi
bicara
- Labil: berubah secara cepat, tiba-tiba menangis/marah
- Variasi diurnal: contoh psikosa manik depresif  depresi
lebih keras pagi hari, ringan sore hari
- Ambivalensi: A/E berlawanan timbul bersama-sama terhadap
seorang, suatu objek/satu hal
- Apati: berkurangnya A/E terhadap semua hal + rasa terpencil
dan tidak peduli, juga digunakan untuk penurunan kesadaran
- Amarah: kemurkaan/permusuhan (sikap agresi), jika
ditunjukkan terhadap kepada pemecahan masalah dipakai
sebagai pembelaan terhadap suatu serangan yang nyata 
agresi konstruktif.

3 | SOAP PSIKIATRI
Laras Prasasti

Agresi patologik  tidak realistis, menghancurkan diri seniri,


tidak ditujukan untuk pemecahan masalah, hasil konflik
emosioal yang belum dapat diselesaikan.
5. Proses Berpikir (P/B)
 Pertimbangan (judgment)
 Pemahanan (comprehension)
 Ingatan
 Peralatan (reasoning)
P/B normal mengandung arus, ide, simbol, asosiasi yang terarah
kepada tujuan, berorientasi pada kenyataan. 3 aspek proses berpikir:
bentuk pikiran, arus berpikir, isi pikiran.
 Gangguan Bentuk Pikiran : semua penyimpangan dari
pemikiran rasional, logik dan terarah kepada tujuan
- Dereisme (pikiran dereistik): tidak ada sangkut paut
antara proses mental individu & pengalamannya yang
sedang berjalan. Proses mentalnya tidak sesuai dengan
kenyataan, logika, atau pengalaman. Contoh: Kepala kantor
mengatakan PN & WN yang baik harus kebal korupsi meski
gajinya tidak cukup, biarpun keluarganya menderita, jika
tidak tahan silakan keluar.
- Otistik: hidup dalam pikirannya sendiri, tertawa sendiri
- Non realistik (tidak nyata): dinilai dari alasan, sebab
akibat, asosiai longgar (susunan pikiran tidak teratur)
 Gangguan Arus Berpikir : cara dan laju proses asosiasi dalam
pemikiran
- Preservasi: menceritakan suatu ide berulang. Contoh:
nanti besok saya pulang, saya sudah kangen rumah, besok
saya sudah berada di rumah, sudah makan enak di rumah
sendiri, ya Bu Dokter satu hari lagi nanti saya sudah bisa
tidur di rumah, besok ayah akan datang menjemput saya
pulang.
- Asosiasi Longgar: Mengatakan hal-hal yang tidak ada
hubungannya satu sama lain (lompat-lompat), tidak sampai
satu kalimat sudah pindah ke kata-kata lain. Contoh: saya
mau makan semua orang dapat berjalan.
- Flight of ideas: ide yang satu belum selesai diceritakan
sudah disusul ide yang lain, sudah satu kalimat baru pindah.

4 | SOAP PSIKIATRI
Laras Prasasti

Contoh: waktu saya akan datang ke RS, kakak saya baru


mendapat SIM, lalu untung saya pakai kemeja biru hingga
Bu Dokter mengatakan jika sudah makan.
- Inkoheren: mengucapkan kata-kata yang tidak logis dan
tidak ada hubungan satu sama lain,begitu pula kalimat
yang satu dengan yang lain (asosiasi longgar yang ekstrim).
Contoh: saya minta dijanji, tidur, lahir, dengan pakaian
lengkap untuk anak saya satu atau lebih menurut
pengadilan lebih dengan suami jodohnya yang
menyinggung segala percobaan.
- Neologisme: membentuk kata-kata baru yang tidak
dipahami oleh umum. Contoh: saya radiltu, semua partinum
- Asosiasi Bunyi: perkataan yang mempunyai persamaan
bunyi. Contoh: saya mau makan di Tarakan seakan-akan
berantakan.
- Logore: banyak bicara, kata-kata dikeluarkan bertubi-tubi
tanpa kontrol
- Benturan/blocking: jalan pikiran tiba-tiba berhenti,
penderita tidak bisa menerangkan mengapa dia berhenti
- Kecepatan bicara: lambat sekali atau cepat sekali
- Irelevansi: isi pikiran tidak sesuai dengan
pertanyaan/dengan hal yang dibicarakan (nggak
nyambung)
- Pikiran Berputar-putar: menuju ke hal pokok secara tidak
langsung dengan menambah banyak hal remeh,
menjemukan, dan tidak relevan
 Gangguan Isi Pikiran: menunjukkan apa yang sesungguhnya
menjadi pemikiran seseorang
- Ekstasi: kegembiraan luar biasa
- Fantasi: isi pikiran tentang keadaan yang diharapkan,
tetapi dikenal sebagai tidak nyata.
- Fobi: rasa takut irrasional terhadap suatu benda/keadaan
yang tidak dapat dihilangkan oleh penderita biarpun
diketahui bahwa hal tsb irrasional. Dapat menimbulkan
kompulsi.

5 | SOAP PSIKIATRI
Laras Prasasti

- Obsesi: isi pikiran yang kukuh (persisten) timbul meskipun


tidak dikehendaki dan diketahui bahwa hal itu tidak wajar.
Dapat mengakibatkan kompulsi.
- Preokupasi: keterpakuan pikiran hanya pada 1 ide
- Inadekuat: pikiran eksentrik, tidak cocok dengan banyak
hal, terutama dalam pergaulan dan pekerjaan seseorang
- Pikiran bunuh diri
- Ideas of reference: pembicaraan orang lain, benda-
benda, suatu kejadian dihubungkan dengan dirinya
- Alienasi: merasa dirinya sudah menjadi berbeda dan asing
- Pikiran Isolasi Sosial: rasa terisolasi, tersekat, terkunci,
terpencil dari masyarakat, rasa ditolak, tidak disukai oleh
orang lain, rasa tidak enak jika berkumpul dengan orang
lain, lebih suka menyendiri
- Waham: keyakinan tentang suatu hal pikiran yang tidak
sesuai dengan kenyataan/tidak cocok dengan intelegensia
& latar belakang kebudayaan biarpun dibuktikan
kemustahilan hal tersebut. (jenis wahamlampiran)
6. Persepsi: daya mengenal barang. Kualitas/hubungan serta
perbedaan antara hal ini melalui proses mengamati, mengetahui,
dan mengartikan setelah panca indra mendapat rangsang. Persepsi
terganggu oleh karena: gangguan otak (kerusakan otak, keracunan
obat, halusinogik), gangguan jiwa (emosi tertentu mengakibatkan
psikosis dan ilusi sehingga timbul halusinasi), lingkungan sosial
budaya (antar daerah berbeda cara penilaiannya)
 Gangguan persepsi
- Halusinasi : penyerapan tanpa adanya rangsng apapun
pada pancaindra seorang pasien yang terjadi dalam keadaa
sadar/bangun. Dasarnya organik, fungsional, psikotik,
histerik
Macam
 Halusinasi penglihatan : visual, optik
 Halusinasi pendengaran : auditorik, akustik
 Halusinasi penciuman : olfaktorik
 Halusinasi pengecapan: gustatorik
 Halusinasi raba: taktil

6 | SOAP PSIKIATRI
Laras Prasasti

 Halusinasi kinestik: merasa badannya bergerak dalam


sebuah ruangan atau anggota badanya bergerak. Contoh:
phantom limb
 Halusinasi viseral: perasaan tertentu timbul dalam
tubuhnya
 Halusinasi hipnagogik: terdapat adakalanya pada orang
normal tepat sebelum tertidur persepsi sensorik bekerja
salah
 Halusinasi hipnopompik:
- Ilusi: interpretasi yang salah tentang penyerapan yang
benar-benar terjadi karena rangsangan pada pancaindra.
Contoh: bunyi angin didegar sperti dipanggil namanya.
Bayangan daun dilihat seperti seorang penjahat
- Depersonalisasi: perasaan aneh tentang dirinya. Perasaan
bahwa pribadinya sudah tidak seperti biasa lagi, tidak
menurut kenyataan. Contoh: rasanya seperti di luar
badannya (pengalaman di luar tubuh (out the body). Atau
bagian tubuh sudah bukan kepunyaannya lagi.
Note: Dibedakan dari waham hipokondrik &
disorientasi diri sendiri
Sering ditemukan pada Sindroma Lobus Parietalis
- Derealisasi: perasaan aneh tentang lingkungan (terasa
semu/tidak nyata), segala sesuatu di alam seperti dalam
impian
Note: Dibedakan dari kesadaran yang berubah
- Gangguan Somatosensoris: sering secara simbolik
menggambarkan suatu konflik,emosional, dibedakan dari
gangguan psikologik (bagian yang terkena disarafi oleh
susunan saraf vegetatif) dari penipuan atau stimulasi
(dilakukan secara sadar) dan dari gangguan neurologik
(tanda-tanda sesuai dengan anatomi susunan saraf). Jika
sudah pasti itu merupakan konversi baru dicatat dan
dicantumkan reaksi jenis itu.
Macam
 Anestesia : indra peraba pad kulit pasien hilang tetapi
tidak sesuai dengan anatomi saraf

7 | SOAP PSIKIATRI
Laras Prasasti

 Parestesia : indra peraba berubah seperti ditusuk jarum,


seperti ada semut berjalan, merasa panas dan tebal pada
kulitnya
 Gangguan pengihatan atau pendengaran
 Perasaan nyeri
 Makropsia: benda kelihatan lebih besar dari yang
sebenarnya (pada neurosa histerik)
 Mikropsia: benda kelihatan lebih kecil, bisa berganti-ganti
dengan makropsia pada histeria (dapat timbul pada
delirium tremens)
- Gangguan Psikologik: gangguan pada bagian tubuh yang
disarafi oleh susunan saraf vegetatif yang disebabkan
gangguan emosi. Perbedaan fisiologik menyertai keadaan
emosi, pada umumnya reversibel & tidak mengakibatkan
kerusakan jaringan yang permanen.
- Agnosia: tidak mampu mengenal dan mengartikan
penyerapan akibat kerusakan otak
7. Intelegensi: kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang baru
melalui pemikiran dan pertimbangan. Yang dapat
mengurangi/menghambat intelegensi berupa kerusakan otak
(prenatal, perinatal, post natal), psikosa (fungsional), faktor sos-bud
(kurang rangsang,makanan rendah protein)
- Retardasi Mental: kekurangan intelegensia sehingga
daya guna sosial & dalam pekerjaan menjadi terganggu
- Demensia: kemunduran intelegensia karena kerusakan
otak yang ireversibel
8. Kemauan: 3 aspek kemauan pekerjaan, sosial, perawatan diri
Pekerjaan sudah 2 minggu tidak bisa ke kantor tanpa alasan
Sosial dulu aktif taruna sekarang tidak pernah ikut
Perawatan diri bisa dilihat dari makan, minum, mandi,
sholat,ibadah
9. Psikomotor: gambaran badan yang dipengaruhi oleh keadaan jiwa.
Disebut perilaku motorik.
 Gangguan Psikomotor
- Kelambatan: gerakan dan reaksi menjadi lambat
- Peningkatan: aktivitas dan reaksi umumnya meningkat
- TIC: gerakan involunter, sekejap, berkali-kali, mengenai
sekelompok otot bagian badan yang relatif kecil

8 | SOAP PSIKIATRI
Laras Prasasti

- Bersikap aneh: sengaja mengambil posisi badan yang tidak


wajar, aneh, bizar
- Grimas: mimik aneh dan berulang-ulang
- Stereotipi: gerakan salah satu anggota badan yang berkali-
kali dan tidak bertujuan
- Mannerism: seperti sedang bermain drama
- Ekhopraksia: meniru gerakan orang lain yang dilihat
- Ekholalia: mengulangi/meniru apa yang dikatakan orang lain
- Otomafisma: berbuat sesuatu secara otomatis sebai pernyataan
simbolik aktivitas tidak sadar
- Negativime: menentang nasihat/melakukan hal yang berlawanan
terhadap permintaan orang lain
- Katapleksia: tonus otot menghilang dengan mendadak dan
sejenak timbul kelemahan umumdengan/tanpa penurunan
kesadaran yang dapat disebabkan oleh berbagai keadaan emosi
- Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi: gambaran
simbolik suatu konflik emosional  kelumpuhan, pergerakan
abnormal (tremor, kejang, ataksia), astasia-abasia (tidak dapat
duduk, berdiri,dan berjalan)
- Verbiaerasi: berkali-kali mengucapkan kata yang sama. Contoh:
“saya mau makan, makan,makan, makan, dst..”
- Berjalan: tidak tegap, kaku/lambat
- Gangguan motorik: mungkin sekali disebabkan oleh obat.
Contoh: tremor, hipokinesia, diskesia, skatiska akibat
neuroleptika, gangguan neurologik
- Kompulsi : dorongan yang mendadak berkali-kali biarpun
tidak disukai agar berbuat sesuatu yang bertentangan dengan
keinginan & sehari-hari bisa terjadi karena fobi (bakterifobi) atau
obsesi (mengunci pintu).
Jenis kompulsilihat lampiran
- Gagap: bicara berhenti-berhenti karena spasme otot untuk
bicara.
Note: Pasien mania dapat berbicara, berjalan,
menyanyi/melakukan apa saja tanpa mengenal lelah. Pasien
depresi dengan agitasi mungkin tidak putus-putus menangis,
mondar-mandir ata meremas tangannya.Pasien gelisah katatonik
sangat gelisah, bicara banyak, keras, tidak berhenti.
10.Resume

9 | SOAP PSIKIATRI
Laras Prasasti

11.Diagnosis
Axis I: klinis
Axis II: kepribadian
Axis III: kondisi medis
Axis IV: stres oleh karena psikologis
Axis V: taraf fungsi
12.Terapi
 Somatoterapi  farmakoterapi, ECT
 Psikoterapi  pengobatan masalah emosional untuk
menghilangkan hambatan dan mengoreksi serta
mengembangkan kepribadian yang positif
- Psikoterapi Suportif: kegunaan kuatkan mental, meningkatkan
fungsi penyesuaian diri, kembangkan mekanisme baru untuk
kontrol diri. Terdiri dari: bimbingan, penyuluhan, terapi kerja,
terapi kelompok, terapi perilaku, narkoterapi, hipnoterapi,sugesti,
reassurance (penjamin kembali), bujukan (persuasi),
ventilasi/psikokatarsis
- Psikoterapi wawasan/genetic dynamic: reedukatif 
modifikasi dan kembangkan kreativitas. Terdiri dari: terapi hub.
antarmanusia, terapi sikap, terapi wawancara, terapi case work,
terapi kelompok, terapi somatik, konseling terapetik,
reconditioning, analisa distributif
- Rekonstruktif: untuk mendapatkan perubahan kepribadian
dengan kembangkan potensi penyesuaian diri yang baru
- Manipulasi lingkungan
13.Prognosis: dubia ad bonam, dubia ad malam

10 | SOAP PSIKIATRI
Laras Prasasti

JENIS WAHAM
(waham hanya pada psikotik)

1. WAHAM KEJARAN
Yakin ada orang/komplotan yang sedang menganggu, merasa sedang
ditipu, dimata-matai, kejelekannya sedang dibicarakan orang banyak
2. WAHAM SOMATIK/HIPOKONDRIK
Keyakiinan bahwa sebagian tubuhnya tidak benar, contoh: ada naga di
tubuhnya
3. WAHAM KEBESARAN
yakin bahwa ia mempunyai kekuatan, pendidikan, kepandaian,
kekayaan yang luar biasa
4. WAHAM KEAGAMAAN
Tema agama
5. WAHAM DOSA
Yakin bahwa dia telah berbuat dosa/kesalahan besar yang tidak
terampuni atau ia bertanggungjawab atas suatu kejadian yang tidak
baik
6. WAHAM PENGARUH
Bahwa pikirannya,emosi, perbuatannya, diawasi/dipengaruhi oleh
orang lain/kekuatan yang aneh
7. WAHAM NIHILISTIK
Yakin bahwa dunia sudah hancur atau ia sendiri dan orang lain sudah
mati

11 | SOAP PSIKIATRI
Laras Prasasti

JENIS KOMPULSI

1. Dipsomania : dorongan agar minum air


2. Egomania : preokupasi dengan diri sendiri
3. Erotomania : preokupasi dengan hal-hal seksual
4. Kleptomania : dorongan agar mncari kekuasaan
5. Monomania : preokupasi dengan sebuah subjek
6. Nimfomania : dorongan bersenggama pada perempuan
7. Satriasis : dorongan bersenggama pada laki-laki
8. Trikhotilomania : dorongan mencabut rambut
9. Ritualistik : dorongan bertingkah laku upacara

20 MACAM FOBIA

1. Agorafobia : ruangan luas


2. Alurofobia : kucing

12 | SOAP PSIKIATRI
Laras Prasasti

3. Akrofobia : tempat tinggi


4. Algofobia : perasaan nyeri
5. Astrafobia : badai, guntur, kilat
6. Bakterifobia : kuman
7. Eritrofobia : mukanya akan menjadi merah
8. Hematofobia : darah
9. Kankerofobia : penyakit kanker
10. Klaustrofobia : ruangan tertutup
11. Nisofobia : kotoran & kuman
12. Monofobia : keadaan sendirian
13. Niktofobia : keadaan gelap
14. Okholafobia : keadaan ramai dengan banyak orang
15. Panfobia: terhadap segala sesuatu
16. Patofobia : terhadap penyakit
17. Pirofobia : api
18. Sifilofobia : penyakit sifilis
19. Xenofobia : orang asing
20. Zoofobia : binatang

OBAT PSIKIATRI

1. DEPRESI+ EPILEPSI
Kutoin No. LX  S 2 dd caps I
Valdimex No. XXX  S 0-0-1
2. AUTIS (4TH)
Risperidon 1 mg
Asam folat ½ tab
Hexymer 1 mg
m.f.pulv da in caps dtd No. LX
S 2 dd caps I
Piracetam tab 200mg
S 1-0-0
3. GANGGUAN DEPRESI

13 | SOAP PSIKIATRI
Laras Prasasti

Risperidon 1mg
Kalxetin 10mg
m.f.pulv da in caps dtd No.XXX
S 0-0-1
Lanzoprazol ampul No.I
S 0-1-0
4. SKIZOFRENIA HEBEFRENIK
Haloperidol tab 5mg No.XV  S 2 dd I
Trihexylpenidil tab 2mg No.XV  S 2 dd I
Haldol Decanoas ampul No.I  S i.m.m
Atau
Haloperidol tab 2mg No.LX  S 2 dd I
Arkine tab 2mg No.LX  S 2 dd I
Atau
Risperidon 2mg No.LX  S 2 dd tab I
Hexymer 2mg No.LX  S 2 dd tab I

5. SKIZOFRENIA PARANOID
Haloperidol tab 5mg No.LX  S 2 dd I
Clorpromazin tab 100mg No.XC  S 3 dd I
Trihexylpenidil tab 2mg No.LX  S 2 dd I
Atau
Haloperidol tab 5mg No.LX  S 2 dd I
Trihexylpenidil tab 2mg No.LX  S 2 dd 1
Sizoril tab 25mg No. XXX  0-0-1
Atau
Haloperidol tab 5mg No.LX  S 2 dd tab I
Trihexylpenidil tab 2mg No.LX  S 2 dd tab I
Amitriptilin tab 25mg No.LX  S 2 dd tab I
6. SKIZOFRENIA KATATONIK
Zofredol tab 2mg No.LX  S 2 dd I
Arkine tab 2mg No.LX  S 2 dd I
Merlopam No.LX  S 2 dd I
7. SKIZOFRENIA HEBEFRENIK REMISI
Stelosi tab 5mg No. XXX  S 0-0-1/2
8. SKIZOFRENIA RESIDUAL BERULANG
Haloperidol tab 2mg No.LX S 2 dd tab I
Arkine tab 1 mg No.LX  S 2 dd tab I
9. SKIZOFRENIA HUBUNGAN BERKELANJUTAN
Risperidon tab 2mg No.XC  S 1 ½ - 0 – 1 ½
Hexymer tab 2mg No.LX  S 1-0-1
Clonmex tab 25mg No.XV  S 0-0-½
10. DEMENSIA
Closer tab 12mg
Sandepril tab 30mg
m.f. pulv da in caps dtd No.XXX  S 0-0-1
11. DISFUNGSI OTONOMIK SOMATOFORM

14 | SOAP PSIKIATRI
Laras Prasasti

Kalxetin 20mg No.XXX  S 0-0-1


Asabium 10mg No.XXX  S 0-0-1

12. EPISODE DEPRESI BERAT TANPA PSIKOTIK


Kalxetin 10mg
Olandos 3mg
m.f. pulv da in caps dtd No. XXX
S 0-1-0
Atau
Haloperidol 1,5mg
Arkine 1mg
Amitiptilin 15mg
m.f.pulv da in caps dtd No. XXX
S 2 dd I
Atau
Seroavei tab 200mg No.XV  S 0-0- ½
Carbamazepin tab 200mg No.LX  S 1-0-1
13. EPISODE DEPRESI BERAT DENGAN GANGGUAN PSIKOTIK
Haloperidol 4mg
Arkine 2mg
Zypraz 0,3mg
m.f. pulv da in caps dtd No.XXX
S 0-0-1
14. SKIZOFRENIA HEBEFRENIK REMISI SEMPURNA
Zofridol 0,8mg
Serlof 5mg
m.f pulv da in caps dtd No.LX
S 0-0-1

15 | SOAP PSIKIATRI

You might also like