Professional Documents
Culture Documents
Universitas Diponegoro
2. Kebijakan Pemerintah
3. Mengapa HACCP?
Stock/supply Resources
management management
Security
Sustainability
Logistic
Production
Food Processing/
management Quantiity
for Effortability marketing
a Life
Quality Safety
Qualisafe
management
UNDANG-UNDANG NO. 18 TAHUN 2012
TENTANG PANGAN
DEFINISI PANGAN
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari
sumber hayati produk pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan
air, baik yang diolah maupun tidak diolah.......dst....
1. Perencanaan Pangan;
2. Ketersediaan Pangan;
3. Keterjangkauan Pangan;
4. Konsumsi Pangan dan Gizi;
5. Keamanan Pangan;
6. Label dan iklan Pangan;
7. Pengawasan;
8. Sistem informasi Pangan;
9. Penelitian dan pengembangan Pangan;
10. Kelembagaan Pangan;
11. Peran serta masyarakat; dan
12. Penyidikan.
UNDANG-UNDANG PANGAN :
KEAMANAN PANGAN
Pasal 71
(1) Setiap Orang yang terlibat dalam rantai Pangan wajib mengendalikan
risiko bahaya pada Pangan, baik yang berasal dari bahan, peralatan,
sarana produksi, maupun dari perseorangan sehingga Keamanan
Pangan terjamin.
(2) Setiap Orang yang menyelenggarakan kegiatan atau proses
produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan/atau peredaran Pangan
wajib:
a. memenuhi Persyaratan Sanitasi; dan
b. menjamin Keamanan Pangan dan/atau keselamatan manusia.
Pasal 72
(1) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat
(1) dan ayat (2) dikenai sanksi administratif.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :
a. denda;
b. penghentian sementara dari kegiatan, produksi, dan/atau peredaran;
c. penarikan Pangan dari peredaran oleh produsen;
d. ganti rugi; dan/atau
e. pencabutan izin.
Food safety Catering
Retail
Dapat terjadi
Penggudangan
Distribusi
RUMAH SAKIT &
Industri pangan INDUSTRI HORECA
Pasal 2
(1) Setiap orang yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan
pada rantai pangan yang meliputi proses produksi, penyimpanan,
pengangkutan, dan peredaran pangan wajib memenuhi persyaratan
sanitasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Persyaratan sanitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih
lanjut oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan yang
meliputi antara lain :
a. sarana dan/atau prasarana;
b. penyelenggaraan kegiatan; dan
c. orang perseorangan.
Pasal 3
(1) Pemenuhan persyaratan sanitasi di seluruh kegiatan rantai pangan
dilakukan dengan cara menerapkan pedoman cara yang baik yang meliputi :
a. Cara Budidaya yang Baik;
b. Cara Produksi Pangan Segar yang Baik;
c. Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik;
d. Cara Distribusi Pangan yang Baik;
e. Cara Ritel Pangan yang Baik; dan
f. Cara Produksi Pangan Siap Saji yang Baik.
Permenkes RI No. 1096.
MENKES/PER/VI/2011 tentang
Persyaratan Higiene
Sanitasi Jasaboga.
10
THINK QUALITY THINK QUARANCE
Perjanjian WTO yang mengatur masalah-masalah yang berkaitan
dengan standar dan perlindungan kesehatan dan keselamatan
masyarakat dan lingkungan hidup dan tanggung jawab sosial
TARIF
SPS
TBT
Perdagangan Wilayah
Internasional NKRI
MRA
Capture Primary
Aquaculture Handling/ Manufacturing Wholesale Retail
Processing
GhdP GMP GMP
GAP, Organic BRC Non Spec Supply Chain
GlobalGAP BRC SQF 2000 Inspection
Table / Fork
Organic Product Cert. Product Cert.
Product Cert.
HACCP / ISO 9001 / ISO 14001 , Monitoring residue/contaminants, Ecolabel (MSC)
Sarana
Produksi
Produksi Pertanian Penanganan Pengolahan Pendistribusian Pasar Konsumen
Pemerintah
UPT Karantina Pertanian
Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP)
Laboratorium Penguji
Lembaga Sertifikasi (Sistem Mutu, Produk)
Swasta
Lembaga Sertifikasi (LSSistem Mutu, LSProduk,
LS Organik)
Laboratorium Penguji
Food safety Catering
Retail
Dapat terjadi
Penggudangan
Distribusi
Industri pangan
CP Prima
CP Prima
2. Pedoman Cara Produksi Pangan Segar yang Baik:
GHP (Good Handling Practices),
GSP (Good Slaughtering Practices)
cara penanganan yang memperhatikan aspek2 keamanan pangan,
a.l.:
a. Mencegah tercemarnya pangan segar oleh cemaran
biologis, kimia dan benda lain yang mengganggu,
merugikan dan membahayakan kesehatan dari
udara, tanah, air, pakan, pupuk, pestisida, obat
hewan atau bahan lainya digunakan dalam produksi
pangan segar; atau
b. Mengendalikan kesehatan hewan dan tanaman agar
tidak mengancam keamanan pangan atau tidak
berpengaruh negatif thd pangan segar
3. Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik:
GMP (Good Manufacturing Practices)
cara produksi yang memperhatikan aspek2 keamanan pangan,
a.l.:
a. Mencegah tercemarnya pangan olahan oleh cemaran
biologis, kimia dan benda lain yang dpt mengganggu,
merugikan dan membahayakan kesehatan.
b. Mematikan atau mencegah hidupnya jazad renik
patogen, serta mengurangi jumlah jazad renik
lainnya; dan
c. Mengendalikan proses, antara lain pemilihan bahan
baku, penggunaan bahan tambahan pangan,
pengolahan, pengemasan, penyimpanan atau
pengangkutan.
4. Pedoman Cara Distribusi Pangan yang Baik:
GDP (Good Distribution Practices)
cara distribusisi yang memperhatikan aspek2 keamanan pangan,
a.l.:
a. Melakukan cara bongkar muat pangan yang tidak
menyebabkan kerusakan pada pangan
b. Mengendalikan kondisi lingkungan, distribusi dan
penyimpanan pangan, khususnya yang berkaitan
dengan suhu, kelembaban, dan tekanan udara; dan
c. Mengendalikan sistem pencatatan yang menjamin
penelusuran kembali pangan yang didistribusikan.
5. Pedoman Cara Ritel Pangan yang Baik:
GRP (Good Retailing Practices)
cara retail yang memperhatikan aspek2 keamanan
pangan, a.l.:
a. Mengatur cara penempatan pangan dalam lemari
gerai dan rak penyimpanan agar tidak terjadi
pencemaran silang;
b. Mengendalikan stok penerimaan dan penjualan;
c. Mengatur rotasi stok pangan sesuai dengan masa
kedaluarsanya; dan
d. Mengendalikan kondisi lingkungan penyimpanan
khususnya yang berkaitan dengan suhu, kelembaban,
dan tekanan udara.
6. Pedoman Cara Produksi Pangan Siap Saji yang Baik:
GCP (Good Catering Practices)
cara produksi yang memperhatikan aspek2 keamanan
pangan, a.l.:
a. Mencegah tercemarnya pangan siap saji oleh
cemaran biologis, kimia dan benda lain yang
mengganggu, merugikan dan membahayakan
kesehatan.
b. Mematikan atau mencegah hidupnya jazad renik
patogen, serta mengurangi jumlah jazad renik
lainnya; dan
c. Mengendalikan proses, antara lain pemilihan bahan
baku, penggunaan bahan tambahan pangan,
pengolahan, pengemasan, penyimpanan dan
pengangkutan serta cara penyajian.
Hierarki Keamanan Pangan
Standar
ISO SMKP/FSMS
22000 (Sukarela)
HACCP Persyaratan
UU/PP/Kepmen
(Wajib)
Email : herusuma@yahoo.com; herusuma@ipb.ac.id
HP/WA: 08129863130
www.ppukm.ipb.ac.id