Professional Documents
Culture Documents
"Apakah salah seorang diantara kamu tidak mampu mengerjakanseribu kebaikan pada setiap
hari?. Salah seorang sahabat yang duduk bersama beliau bertanya : “Bagaimana caranya salah
seorang diantara kami dapat mengerjakan seribu kebaikan?”. Beliau menjawab :”Membaca
tasbih (Subhanallah) seratus kali dapat mendatangkan seribu kebaikan atau menghapus seribu
dosa atau kesalahan”. (H.R. Muslim)
"Wahai Abdullah bin Qais (nama Abu Musa), ucapkan Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah.
Sesungguhnya itu adalah salah satu kekayaan yang tersimpan di surga." Atau beliau mengatakan:
"Tidakkah kamu mau aku tunjuki salah satu harta simpanan di surga? Laa Haula Wa Laa Quwwata
Illaa Billaah’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Rasulullah S.A.W pernah berwasiat pada Abu Dzar Al Ghifari di mana Abu Dzar berkata,
"Kekasihku (Rasulullah) shallallahu 'alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1)
supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) beliau memerintahkan aku
agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang
berada di atasku, (3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka
berlaku kasar kepadaku, (4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan laa hawla wa laa
quwwata illa billah (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), (5) aku
diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit, (6) beliau berwasiat agar aku tidak takut
celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan (7) beliau menasehatiku agar tidak
meminta-minta sesuatu pun kepada manusia" (HR. Ahmad 5: 159. Syaikh Syu’aib Al Arnauth
mengatakan bahwa hadits ini shahih).
(Referensi hadits: http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/3723-keutamaan-mencintai-orang-
miskin.html)
"Barang siapa yang mengucapkan Subhanallaahi wa bi hamdihii, niscaya akan ditanamkan satu
pohon kurma baginya di surga." (H.R. At Tirmidzi)
Dosa manusia, meskipun seperti buih di lautan, akan mendapat ampunan.
"Barangsiapa yang mengatakan ‘Subhanallahi wa bihamdihi’ dalam satu hari seratus kali, maka
akan dihapuskan dosanya walau-pun seperti buih di lautan". Muttafaqun ‘alaihi
"Barang siapa (berdo'a) memintakan ampun untuk orang-orang beriman laki-laki maupun
perempuan, maka Allah tuliskan baginya (pahala) kebaikan atas setiap laki-laki dan perempuan
beriman(yang dido'akan)." (HR. At-Thabrani)
، َولَهُ ْال َح ْم ُد، لَهُ ْال ُم ْل ُك، ُيك لَه َّ َّالَ ِإلَهَ ِإال
َ ّللاُ َو ْح َدهُ الَ ش َِر
َىءٍ قَدِير ْ علَى ُك ِّل ش َ َو ُه َو
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli
syay-in qodiir
(tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-
Nya, milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu)
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa mengucapkan ‘laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul
hamdu wa huwa ‘ala kulli syay-in qodiir’ [tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan
benar kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang
Maha Kuasa atas segala sesuatu] dalam sehari sebanyak 100 kali, maka baginya sama dengan
sepuluh budak (yang dimerdekakan, pen), dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus darinya 100
kejelekan, dan dia akan terlindung dari setan pada siang hingga sore harinya, serta tidak ada yang
lebih utama darinya kecuali orang yang membacanya lebih banyak dari itu." (HR. Bukhari no. 3293
dan HR. Muslim no. 7018)
Dari Juwairiyah Binti Al-Harits – salah satu istri Nabi Muhammad S.A.W – beliau menceritakan
bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam keluar dari sisinya pada shalat Shubuh di masjid,
sementara Juwairiyah sudah di tempat shalatnya. Kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam
kembali saat waktu sudah Dhuha dan ia masih duduk di tempat shalatnya tersebut, maka Nabi
Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
Ia menjawab, "ya."
"Sungguh aku membaca empat kalimat tiga kali seandainya ditimbang dengan apa yang kamu baca
seharian niscaya menyamainya; yakni Subhanallah Wabihamdih 'Adada Khalqih, Wa Ridhaa
Nafsih, Wazinata 'Arsyih, Wamidada Kalimatih.(Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya
sebanyak jumlah makhluk-Nya, sesuai dengan keridhaan jiwa-Nya, seberat timbangan 'Arasy-Nya,
dan sebanyak jumlah kalimat-kalimat-Nya)." (HR. Muslim).
يُ ْح ِيي، لَهُ ْال ُم ْلك َولَهُ ْال َح ْمد،ُّللا َو ْحده ال ش َِريك لَه َّ ال ِإلَه ِإ َّال
علَى ُك ّل َ َو ُه َو، بِيَ ِد ِه ْال َخي ُْر،ي ال يَ ُموت
ّ َو ُه َو َح، َُويُ ِميت
ش ْيء قَدِيرَ
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyii wa yumiit, wa
huwa hayyun laa yamuut, bi yadihil khoir, wa huwa ‘ala kulli sya-in qodiir
Dari Abdullah ibnu Umar, bahwa Nabi Muhammad S.A.W bersabda
"Barangsiapa yang masuk pasar kemudian membaca (zikir): “Laa ilaha illallah wahdahu laa
syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyii wa yumiit, wa huwa hayyun laa ya yamuut, bi
yadihil khoir, wa huwa ‘ala kulli sya-in qodiir” [Tiada sembahan yang benar kecuali Allah semata
dan tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah segala kerajaan/kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian,
Dialah yang menghidupkan dan mematikan, Dialah yang maha hidup dan tidak pernah mati,
ditangan-Nyalah segala kebaikan, dan Dia maha mampu atas segala sesuatu]”, maka allah akan
menuliskan baginya satu juta kebaikan, menghapuskan darinya satu juta kesalahan, dan
meninggikannya satu juta derajat – dalam riwayat lain: dan membangunkan untuknya sebuah rumah
di surga –
" (HR at-Tirmidzi (no. 3428 dan 3429), Ibnu Majah (no. 2235), ad-Daarimi (no. 2692) dan al-Hakim
(no. 1974) dari dua jalur yang saling menguatkan. Dinyatakan hasan oleh imam al-Mundziri (dinukil
oleh al-mubarakfuri dalam kitab “’Aunul Ma’bud” 9/273) dan syaikh al-Albani dalam kitab “Shahihul
jaami’” (no. 6231).
Dzikir ketika memasuki pasar seperti ini bermanfaat agar kita tidak dilalaikan oleh urusan
perniagaan / jual beli / bisnis.
“Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah
sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan
lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah
sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR
Muslim).
Ali bin Abi Thalib menceritakan bahwa Fatimah (puteri Nabi Muhammad S.A.W) pernah mengeluh
kepadanya. Ia merasa berat akan pekerjaannya menggiling gandum dengan batu.
Suatu ketika, Fatimah mendengar bahwa Nabi Muhammad S.A.W mendapat seorang budak.
Fatimah kemudian mendatangi rumah ayahnya untuk meminta budak tadi agar bisa membantu
pekerjaannya. Tetapi, Rasulullah sedang tidak ada di rumah. Fatimah kemudian mendatangi ummul
mukminin Aisyah dan menyampaikan keinginannya.
Malam harinya Rasulullah datang menemui Fatimah, saat ia dan suaminya, Ali bin Abi Thalib
hendak tidur. Beliau kemudian bersabda:
"Maukah engkau aku tunjuki sesuatu yang lebih baik bagimu daripada pembantu rumah tangga
tersebut? (Yaitu) engkau bertasbih (mengucapkan Subhanallah) sebelum tidur 33 kali, bertahmid
(mengucapkan Alhamdulillah) 33 kali, dan bertakbir (mengucapkan Allahu Akbar) 34 kali."
(HR. Al-Bukhari dan Muslim, dari shahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu)
Dari artikel Adab Ketika Akan Tidur - Media Salaf
“Ada dua hal, barangsiapa yang selalu menjaganya maka ia akan memasukkannya ke dalam surga,
ia mudah untuk dikerjakan tapi hanya sedikit orang yang mau melakukannya.”
Para sahabat bertanya: “Apa dua hal itu wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab:
"Hendaklah dia membaca 100 tasbih, maka ditulis seribu kebaikan baginya atau seribu
kejelekannya dihapus" (HR Muslim)
ً س
ول ُ س ََل ِم دِينًا َو ِب ُم َح هم ٍد َر ِ اَّلل َربًّا َو ِب إ
اْل إ ِ َر ِضيتُ ِب ه
Radhiitu billaahi rabban wa bil-islaami diinan wa bimuhammadin rasuulan
(Aku ridha Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku & Muhammad sebagai rasul)
ل ِإلَهَ ِإل ه
َُللا
Laa ilaaha illallah
(Tiada Rabb yang berhak disembah melainkan Allah)
Kalimat ini sebaiknya dibaca sebanyak mungkin setiap saat, di manapun kita berada dan apapun
yang kita lakukan, selama kita tidak membacanya ketika di dalam toilet.
Hakim meriwayatkan dari Zaid bin Arqam, bahwa Nabi Muhammad S.A.W. bersabda:
"Barangsiapa mengucapkan laa ilaaha illallah dengan ikhlas, maka dia masuk surga".
Nabi ditanya:
"Wahai Rasul, apa yang dimaksud mengikhlaskannya?"
Nabi menjawab :
"Laa ilaaha illallah menghalanginya dari segala yang diharamkan."
"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang
baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu
memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-
perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang
buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi;
tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun." (Q.S. Ibrahim: 24-26)
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah s.a.w bertemu dengannya. Ia sedang menanam tanaman,
lalu Rasulullah bertanya,
"Wahai Abu Hurairah, apa yang sedang engkau tanam?"
Ia menjawab, "Sebuah tanaman, wahai Rasulullah."
Rasulullah bersabda, "Maukah aku tunjukkan tanaman yang lebih baik dari ini? Tanaman itu
adalah Subhanallah, Walhamdulillah, Walailaha illallah, Wallahu Akbar. Setiap satu kali bacaan,
akan ditanam untukmu sebuah pohon di surga." (H.R. Tirmidzi)
"Barang siapa membaca satu huruf dari Alquran, dia akan memperoleh satu kebaikan. Dan,
kebaikan itu akan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf.
Tetapi alif satu huruf, laam satu huruf, dan miim satu huruf." (HR Tirmizi dan Ibnu Mas'ud).
Ada rombongan beberapa orang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang bepergian
dalam suatu perjalanan hingga ketika mereka sampai di salah satu perkampungan Arab, penduduk
setempat mereka meminta agar bersedia menerima mereka sebagai tamu peenduduk tersebut,
namun penduduk menolak.
Kemudian kepala suku kampung tersebut terkena sengatan binatang lalu diusahakan segala
sesuatu untuk menyembuhkannya namun belum berhasil. Lalu diantara mereka ada yang berkata:
"Coba kalian temui rombongan itu semoga ada diantara mereka yang memiliki sesuatu."
"Wahai rombongan, sesunguhnya kepala suku kami telah digigit binatang dan kami telah
mengusahakan pengobatannya namun belum berhasil, apakah ada diantara kalian yang dapat
menyembuhkannya?"
"Ya, demi Allah aku akan mengobati namun demi Allah kemarin kami meminta untuk menjadi tamu
kalian namun kalian tidak berkenan maka aku tidak akan menjadi orang yang mengobati kecuali bila
kalian memberi upah."
Akhirnya mereka sepakat dengan imbalan puluhan ekor kambing. Maka dia berangkat dan
membaca Alhamdulillah rabbil 'alamiin (QS Al Fatihah) seakan penyakit lepas dari ikatan tali
padahal dia pergi tidak membawa obat apapun. Dia berkata:
"Jangan kalian bagikan hingga kita temui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu kita ceritakan
kejadian tersebut kepada Beliau shallallahu 'alaihi wasallam dan kita tunggu apa yang akan Beliau
perintahkan kepada kita".
Akhirnya rombongan menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu mereka menceritakan
peristiwa tersebut. Beliau berkata:
"Kamu tahu dari mana kalau Al Fatihah itu bisa sebagai ruqyah (obat)?"
"Kalian telah melakukan perbuatan yang benar, maka bagilah upah kambing-kambing tersebut dan
masukkanlah aku dalam sebagai orang yang menerima upah tersebut".
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa. Abu 'Abdullah Al Bukhariy berkata, dan
berkata, Syu'bah telah menceritakan kepada kami Abu Bisyir aku mendengar Abu Al Mutawakkil
seperti hadits ini.
Referensi
hadits: http://125.164.221.44/hadisonline/hadis9/kitab_open.php?imam=bukhari&nohdt=2115&page=85
18. Surat Al-Mulk Melindungi Diri dari Siksa Kubur
Membaca surat Al-Mulk (Tabarak al-ladzi biyadihi al-mulku) dapat melindungi dari siksa kubur.
"Beberapa orang sahabat memasangkan tenda di atas kuburan yang mereka tidak sadar bahwa itu
adalah kuburan. Tiba-tiba ada seorang yang membaca surat Tabarak al-ladzi biyadihi al-
mulku hingga selesai. Kemudian sahabat ini menemui Nabi dan berkata: “Wahai Rasulullah,
sungguh saya sudah memasang tenda di atas kuburan, saya tidak mengira bahwa itu adalah
kuburan, tiba-tiba ada seorang yang membaca surat Tabarak hingga selesai. “Rasulullah bersabda:
“Dia (surat Tabarak) adalah penghalang. Dia adalah penyelamat, yang menyelamatkan dari
adzab kubur." (HR. Tirmidzi)
“Barangsiapa membaca “Tabarokalladzi bi yadihil mulk” (surat Al Mulk) setiap malam, maka Allah
akan menghalanginya dari siksa kubur. Kami di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menamakan surat tersebut “al Mani’ah” (penghalang dari siksa kubur). Dia adalah salah satu surat
di dalam Kitabullah. Barangsiapa membacanya setiap malam, maka ia telah memperbanyak dan
telah berbuat kebaikan.” (HR. An Nasai dalam Al Kabir 6/179 dan Al Hakim. Hakim mengatakan
bahwa sanad hadits tersebut shahih)
”Apakah seorang di antara kalian tidak mampu untuk membaca sepertiga Al Qur’an dalam
semalam?” Mereka mengatakan,
”Bagaimana kami bisa membaca seperti Al Qur’an?”
Lalu Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
”Qul huwallahu ahad itu sebanding dengan sepertiga Al Qur’an.” (HR. Muslim)
"Barangsiapa yang membaca QUL HUWALLAHU AHAD (surat Al-Ikhlas) sebanyak lima puluh
kali, niscaya Allah akan mengampuni dosanya selama lima puluh tahun."
"Rasulullah saw berlindung dari jin dan mata manusia hingga diturunkan al muawwidzatain. Dan
tatkala turun kedua surat itu maka beliau saw menggunakan keduanya dan meninggalkan selain
keduanya."
"Para penghuni surga tidak akan menyesal kecuali satu hal, waktu yang telah dilewati mereka tanpa
mengingat Allah" (HR Bayhaqi)
"Sungguh, akan banyak sekali kaum yang berdzikir kepada Allah di dunia ini yang berada di atas
kasur-kasur empuk, Allah akan memasukkan mereka kepada derajat yang tinggi (di surga)."
Mereka yang mendapatkan kemewahan tidak boleh menjauhkan diri dari dzikrullah. Mereka harus
terus mengingat Allah ketika menikmati karunia yang telah diberikan Allah, sehingga Allah akan
meninggikan derajat mereka di akhirat.
Sumber: http://www.islamicboard.com/manners-purification-soul/134292456-easy-dhikr-light-tongue-
but-heavy-scales.html (dengan tidak mencantumkan no. 16 dan 24)