Professional Documents
Culture Documents
A. Judul Penelitian
latihan yang kontinyu. Para pelajar belum merasakan kegiatan membaca sebagai
Sebagian besar siswa baru akan membaca bila ada tugas dari guru atau jika ada
ulangan di sekolah. Sedikit sekali anak yang memanfaatkan waktu luangnya atau
bila ada tugas dari guru yang berkenaan dengan materi pelajaran, seperti membuat
dan sebagainya.
1
2
Faktor tersebut dapat berasal dari diri anak sendiri yang tidak suka membaca, atau
dapat dikatakan sebagai faktor internal. Untuk mengatasi hal ini, sangat
eksternal, antara lain karena terbatasnya jumlah dan keberagaman jenis buku yang
ada. Untuk mengatasi hal ini pihak sekolah hendaknya kreatif dan berinisiatif
kalah pentingnya guru sendiri harus menjadi contoh yang baik. Dengan kata lain,
anak tidak hanya mendengar anjuran dan perintah dari guru agar mereka selalu
membaca. Tetapi anak sendiri melihat dan yakin bahwa guru mereka memang
gagasan, atau pemikirannya dari wacana yang dibacanya. Oleh karena itu,
bunyi-bunyi yang bermakna, atau dengan kata lain untuk menjadikan anak
mengenal huruf. Ini berarti bahwa anak yang asalnya tidak mengetahui huruf
3
menjadi tahu huruf, sehingga dapat melafalkan huruf tersebut sesuai dengan
bunyinya.
siswa kelas I sekolah dasar masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan rendahnya
disebabkan karena terbatasnya jumlah dan keberagaman jenis buku yang ada.
Apabila hal tersebut tidak segera diatasi maka anak menjadi tidak gemar
lain.
Untuk mengatasi hal tersebut guru dituntut untuk dapat menyajikan bahan
ketelitian.
dapat memilih dan menentukan media yang tepat sehingga bahan pembelajaran
menyampaikan materi pembelajaran membaca kepada anak. Oleh karena itu, guru
dalam proses pembelajaran dituntut untuk dapat memilih media yang tepat dengan
materi yang akan diajarkan kepada anak agar tujuan pembelajaran yang telah
dapat dipilih dan digunakan, di antaranya media puzzle. Media puzzle merupakan
perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk
ini akan mampu memperbaiki proses dan hasil pembelajaran membaca pada siswa
penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul, “Penggunaan Media Puzzle dalam
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
pihak, terutama bagi guru, kepala sekolah, dan peneliti lain. Manfaat yang
diharapkan diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut.
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
sekolah dasar.
selanjutnya.
c. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar
sekolah.
d. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan
1. Anggapan Dasar
atau postulat adalah sebuat titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh
penyelidik”. Dengan kata lain, anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini
kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai tempat berpijak bagi
penelitian, yaitu sebagai titik tolak penelitian. Adapun anggapan dasar yang
4. Media puzzle merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam
2. Hipotesis Tindakan
dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu “Penggunaan media puzzle dapat
8
G. Definisi Operasional
terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini. Oleh karena itu,
berikut ini penulis uraikan definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian
Dalam permainan ini, kondisi mta, otak, dan tangan sangat dibutuhkan. Anak
akan lebih konsentrasi dan teliti dalam menyusun potongan puzzle agar tertata
dengan benar.
5. Membaca yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan membaca yang
1. Media Pembelajaran
siswa sudah merupakan suatu dunia komunikasi kecil tersendiri. Dalam hal ini
antara guru dan siswa di dalam kelas berjalan dengan lancar. Di antara sebab-
pembelajaran.
segala sesuatu yang dapat digunakan dari pengirim pesan kepada penerima,
suatu bagian integral dari proses pendidikan di sekolah”. Hal itu menjadi satu
adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film,
10
poster, dan spandung”. Dengan demikian, media merupakan alat atau sarana
pembelajaran.
memiliki persamaan, bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
pikiran, perhatian dan minat siswa sehingga proses belajar mengajar dapat
pembelajaran merupakan suatu alat yang digunakan oleh guru yang berfungsi
2. Media Puzzle
Kata media berasal dari bahsa Latin medius yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Garlach &
Ely (Hamalik, 1989 : 12) mengatakan bahwa, “Media apabila secara garis besar
adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
pengertian ini, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media”. Artinya,
disebut media.
11
sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Penggunaan media puzzle dalam
Di samping itu, media puzzle akan menarik dan mendorong siswa aktif dalam
Media puzzle dapat pula berupa media gambar. Gambar adalah, “Tiruan
barang atau orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya yang dibuat dengan
coretan pensil dan sebagainya” (Depdikbud, 1998:288). Dengan kata lain, gambar
sebagai tiruan benda atau orang yang dapat membantu seseorang mengenal benda
yang sesungguhnya.
bersambung” (Mofit, 2003:1). Di alam dapat kita lihat garis-garis yang terbentuk
dari persinggungan sebuah bentuk atau daerah. Seperti tepi sungai, batas antara air
dan tanah yang bisa dilihat sebagai garis tepi, atau jalanan yang dilihat dari atas,
atau garis yang terjadi akibat persinggungan antara tepi hutan dengan daratan
tanah terbuka. Contoh lain misalnya tampak pada awan yang memberi batas-batas
garis pada daerah-daerah pegunungan, taman, laut, dan sebagaiya. Di antara laut
dan langit yang berawan juga terdapat garis yang disebut horison.
12
Garis bisa dibuat dengan pensil, pena, kapur tulis, atau dengan alat gambar
apa saja. Garis-garis yang kita buat dapat membentuk sebuah sistem. Sebagai
contoh, kegiatan menulis merupakan suatu garis. Dari sistem garis ini bisa timbul
beraneka ragam bentuk yang membawa kesan dan pesan-pesan orang lain atau diri
sendiri atas nilai yang hendak disampaikan oleh suatu kelompok atau individu.
Setiap garis memiliki ciri, karakter, dan sifat masing-masing tergantung pada si
pembuatnya.
Media lain yang termasuk media gambar adalah foto, peta, papan visual,
dan lain-lain. Foto-foto yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran yaitu
foto kegiatan, foto binatang, foto tumbuhan, foto kerangka manusia, dan lain-lain.
Peta yang dapat digunakan sebagai media gambar yaitu peta dunia, peta
Indonesia, peta pulau Jawa, dan sebagainya. Sedangkan papan visual yang biasa
tiruan yaitu gambar yang dibuat oleh guru sesuai dengan objek yang ditirunya,
foto-foto, papan visual, dan lain-lain. Gambar yang biasa digunakan guru sebagai
3. Membaca
Dari beberapa jenis membaca yang penulis paparkan di atas, tidak secara
kapasitas kemampuan siswa sekolah dasar yang masih berada pada taraf yang
lebih rendah.
di sekolah dasar terdiri atas dua jenis, yaitu membaca permulaan dan membaca
sedangkan membaca pemahaman diajarkan pada siswa kelas III sampai dengan
kelas VI.
Untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk skema berikut ini.
Membaca bahasa
(Supriyadi, 1995 : 128)
II, yaitu membaca teknik atau membaca nyaring. Dalam membaca permulaan,
diajarkan di kelas III sampai dengan kelas VI meliputi membaca teknis, membaca
I. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
dengan penelitian ini maka Kirk dan Milker (1986 : 9) dalam Moleong
15
mencari data secara menyeluruh dari peserta didik secara komperhenshif tentang
peneliti sendiri dibantu oleh orang lain atau praktisi yang merupakan alat
pengumpul data utama. Kedua, alat yang dikumpulkan dalam penelitian ini
barupa kata-kata dan bukan angka. Dengan demikian, laporan penelitian datanya
berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, angket dan hasil tes. Ketiga,
penelitian lebih mementingkan segi proses daripda hasil, hal ini disebabkan oleh
bagian-bagian yang sedang diteliti akan lebih jelas diamati dalam proses.
Keempat penelitian lebih menghendaki agar penelitian dan hasil interpretasi yang
sumber data. Hal ini disebabkan oleh adanya konfirmasi hipotesis kerja menjadi
16
2. Desain Penelitian
kelas (clasroom, action research). Hal ini sesuai dengan karakteristik penelitian
dikembangkan oleh Kemmis dan Togart, yaitu model spiral yang dimulai dengan :
dalam bentuk siklus tersendiri. Demikian untuk seterusnya, satu siklus berikutnya
Pelaksanaan
Perencanaan Pengamatan
Siklus 1
Refleksi
Pelaksanaan
Perencanaan Pengamatan
Siklus 2
Refleksi
Pelaksanaan
Perencanaan Pengamatan
Siklus 3
Refleksi
Gambar 1
Desain Penelitian Tindakan Kelas
3. Lokasi Penelitian
J. Teknik Penelitian
1. Prosedur Penelitian
berikut :
sebagai berikut.
pelaksanaan tindakan.
Pada tahap ini, kegiatan dilakuan secara kolaboratif antara peneliti dengan
belum tercapai pada siklus pertama, maka dilanjutkan pada siklus berikutnya.
3. Tahap observasi
dari hasil observasi untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hasil yang diperoleh tersebut kemudian
tindakan selanjutnya.
20
Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
observasi, teknik wawancara, teknik catatan lapangan, dan teknik test. Data yang
pelaksanaan pembelajaran.
pembelajaran tersebut.
tentang permasalahan atau kesulitan siswa dalam proses membaca. Hal ini
berisi kata-kata inti dan pokok-pokok isi pengamatan yang berguna sebagai alat
kemajuan hasil belajar yang dicapai murid baik secara individu maupun secara
kelompok.
K. Instrumen Penelitian
berikut.
dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal (Lincoln dan Guba,
media puzzle.
3. Tes hasil belajar, ialah tes yang diberikan kepada siswa setelah selesai proses
L. Waktu Penelitian
bulan mulai bulan Desember 2014 sampai dengan bulan Maret 2015, dengan
2 Perencanaan
3 Pelaksanaan
Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
4 Remedial
5 Pembuatan
laporan dan
revisi
M. Daftar Pustaka
Badudu, J.S. (1992). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan.