Professional Documents
Culture Documents
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang kaya akan biodiversitasnya baik tumbuhan
maupun hewan. Namun, masih banyak jenis tanaman dan hewan yang masih belum
terdata, oleh karenanya perlu dilakukan suatu upaya untuk menambah informasi atau
data berkaitan dengan jumlah dan nama tanaman maupun hewan. Di Indonesia
diperkirakan terdapat 25.000 hingga 35.000 jenis tumbuhan yang tumbuh tersebar di
seluruh wilayah Indonesia (Widjaja, 1994). Salah satu keanekaragaman yang terdapat
Paku dan lumut merupakan tanaman perintis, atau awal mula adanya suatu
tanaman. Paku dan lumut belum memiliki akar, batang, dan daun seperti yang
terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi. Paku dan lumut juga belum memiliki
pembuluh angkut. Paku dan Lumut memiliki manfaat sebagai penyeimbang ekosistm
Dusun Gabugan merupakan salah satu desa wisata yang ada di Kabupaten
pengalaman untuk tinggal di desa (live in) dengan mengikuti aktivitas seperti yang
biasa dilakukan oleh masyarakat dusun. Tempatnya yang sejuk karena berada di
dataran yang tinggi dan kondisi lingkungan yang lembab membuat Dusun Gabugan
menjadi tempat yang cocok untuk kehidupan Paku dan Lumut. Oleh karena itu,
banyak sekali Paku dan Lumut yang dengan mudah dijumpai dipinggir jalan dan di
dengan mudah dipraktikan di Dusun Gabugan. Siswa dengan latar belakang perkotaan
yang jarang menemui kehidupan di pedesaan akan menjadi lebih termotivasi dalam
belajar, dengan suasana nyaman desa dapat membuat siswa mudah untuk menerima
pembelajaran yang disampaikan dengan ringan. Oleh karena itu, siswa-siswa SMA
Fons Vitae Jakarta ini diharapkan dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan
baru mengenai Paku dan Lumut yang ada di Desa Gabugan, Kabupaten Sleman,
B. METODE
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Oktober 2017 pada pukul 08.00
– 10.00 WIB di Dusun Gabugan, Kabupaten Sleman, DIY. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif dengan data didapatkan dari wawancara, observasi, dan stdi
literatur. Wawancara dilakukan terhadap nasumber yaitu Ibu Nur Widayati yang
memahami tentang paku dan lumut di Dusun Gabugan. Peralatan yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu: kamera, LKS, dan alat tulis. Hasil penelitian yang
Penelitian ini dilakukan oleh 11 orang siswa kelas XI IPA 3 SMA Fons Vitae
Jakarta, dipandu oleh 1 orang pemuda Dusun Gabugan, dan 1 orang mentor.
banyak jenis paku dan lumut yang tumbuh secara bebas baik di halaman rumah atau
di pinggir jalan. Berikut adalah taksonomi Paku dan Lumut yang didapatkan di Dusun
Gabugan.
1. Lumut
Lumut termasuk dalam divisi Bryophyta yang tidak memiliki kekerabatan dengan
tumbuhan lain dari dunia tumbuhan. Lumut hidup subur pada lingkungan yang
lembab karena lumut tidak memiliki memiliki akar sejati, sehingga lumut
a. Lumut Hati
Kingdom : Plantae
Divisio : Hepaticopsida (Liverworts)
Class : Jungermannidae
Ordo : Calobryales
Family : Haplomitriaceae
Genus : Haplomitria
Spesies : Haplomitrium sp.
Karakteristik lumut hati adalah gametofitnya yang berbentuk seperti hati,
talusnya tidak dapat dibedakan antara “batang” dan “daun” sedangkan “akar”
nya berupa rizoid. Jika diamati lebih teliti terdapat anteridium (alat kelamin
jantan) dan arkegonium (alat kelamin betina) berbentuk seperti payung, dan
memiliki sporofit yang sangat kecil. Habitat dari lumut hati sendiri adalah
tanah yang lembab atau yang memiliki kandungan mineral yang cukup
banyak.
Kingdom : Plantae
Divisio : Bryopsida (Musci)
Class : Sphagnidae
Ordo : Sphagnales
Family : Sphagnaceae
Genus : Sphagnum
Spesies : Sphagna sp.
Karakteristik lumut sejati atau lumut dau adalah talus gametofitnya tidak dapat
dari lumut sejati adalah hutan yang lembab atau rawa-rawa yang memiliki
2. Paku
Tumbuhan paku dapat hidup menempel (epifit) pada tanaman lain, dan ditempat
lembab (higrofit), hidup di air (hidrofit), atau pada sisa organisme. Paku memiliki
dua jenis daun yaitu sporofil dan tropofil. Daun sporofil digunakan sebagai alat
reproduksi dan tropofil sebagai alat fotosintesis. Pada bagian bawah daun tropofil
Kingdom : Plantae
Divisio : Pteridophyta
Class : Polypodiopsida
Ordo : Polypodiales
Family : Aspleniaceae
Genus : Asplenium
Spesies : Asplenium nidus L.
Karakteristik dari paku Sarang Burung adalah daun kecil tersusun pada batang
Batangnya pendek ditutupi oleh ssik yang halus dan lebat. Paku bersifat epifit
pada akar rimpang kokoh, tegak. Sorusnya terletak dibagian bawah daun,
tersusun mengikuti tulang daun, berbentuk garus dengan warna coklat tua.
b. Paku Pteris
Kingdom : Plantae
Divisio : Pteridophyta
Class : Filicopsida
Ordo : Polipodiales
Family : Pteridaceae
Genus : Pteris
Spesies : Pteris vittata
daun tumbuhan paku ini bergulung atau daun muda yang menggulung dan
membuka jika sudah dewasa. Bentuk daunnya memanjang, tepi daun rata,
selaput berupa helaian. Sori pada pteris berisi kelompok sporangia, sori tidak
selalu berada di bawah daun. Habitat dari paku pteris adalah pada tanah,
Kingdom : Plantae
Divisio : Pteridophyta
Class : Pteridopsida
Ordo : Pteridales
Family : Pteridaceae (Adiantaceae)
Genus : Adiantum
Spesies : Adiantum sp.
yang tumbuh dari rizoma dengan pangkal rimpang, tegak, dan berwarna
coklat, memiliki batang yang bulat panjang dengan permukaan yang halus,
dalam masyarakat memiliki fungsi sebagai tanaman hias yang memiliki nilai
Kingdom : Plantae
Divisio : Pteridophyta
Class : Equisetopsidea
Ordo : Equisetales
Family : Equisetaceae
Genus : Equisetum
Spesies : Equisetum arvense
berbentuk ular menyerupai ekor kuda. Habitat paku ekor kuda adalah di
daerah yang cukup berpasir. Sporofit paku ekor kuda memiliki daun kecil
berbentuk sisik, agak transparan, dan tersusun melingkar pada batang. Pada
D. KESIMPULAN
(Haplomitrium sp. ) dan Lumut Sejati/Lumut Daun (Sphagna sp.), sedangkan Paku
yang terinventarisasi di Dusun Gabugan terdapat empat jenis Paku yaitu Paku Sarang
Burung (Asplenium nidus L.) , Paku Pteris (Pteris vittata), Paku Adiantum/Suplir
E. DAFTAR PUSTAKA
https://catatananaktani.blogspot.com
https://dianpujilestary.wordpress.com
https://ikromah.wordpress.com
https://waroeng-klasifikasi.com